Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Kondisi Spam Eksisting
Bab Iii Kondisi Spam Eksisting
3.1 Umum
Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar manusia. Hal ini pun
menjadi salah satu dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs) yaitu Tujuan 6, menjamin ketersediaan akses serta pengelolaan air minum
dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Dalam rangka mendukung pencapaian
target akses air minum aman dan sanitasi 100%, diharapkan perhatian pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kualitas air minum dan
penyehatan lingkungan serta menunjangnya sanitasi yang layak. Kondisi layanan air
minum di Kabupaten Bekasi sampai saat ini belum optimal namun sudah menunjukkan
peningkatan dari tahun sebelumnya. Terdapat wilayah di Kabupaten Bekasi yang belum
memiliki akses air minum yang layak. Upaya perwujudan 100% akses air minum dan
sanitasi ini juga merupakan implementasi Pasal 12 Ayat 1 UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, bahwa pelayanan air minum merupakan kewenangan daerah dan
menjadi urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Pada pasal lainnya, yaitu
Pasal 298 Ayat 1 disebutkan bahwa belanja daerah diprioritaskan untuk mendanai urusan
pemerintahan wajib yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan standar
pelayanan minimal (SPM). Dengan demikian, belanja daerah untuk pemenuhan SPM
pelayanan air minum Kabupaten Bekasi mutlak harus diprioritaskan. Dikaitkan dengan
kebijakan dan strategi nasional untuk pengelolaan air minum, maka pemerintah
Kabupaten Bekasi harus menyusun strategi, program untuk penyediaan 100% akses air
minum.
Gambar 3.2 Konstruksi Perpipaan Pompa Intake IPA Baru (kiri) dan Pompa Intake
IPA Lama 9 (kanan)
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air Irigasi Kebalen dilakukan pengolahan lengkap
Kontruksi Baja. Dimana pengolahan air tersebut dilakukan secara lengkap antara lain
dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi yang mempunyai total
kapasitas terpasang 360 L/det dan produksi pada akhir tahun 2017 adalah 301.540,00
m3.
Kondisi instalasi pengolahan air diatas kurang baik yang disebabkan oleh Instalasi IPA
lama kapasitas 50 L/dt terjadi permasalahan pada dinding filter dan plat bagian bawah
filter mengalami deformasi dan media filter yang sudah lama belum diganti kemudian
perpipaan outlet pada filter diameter kurang besar sehingga apabila dioperasikan
Reservoir
Setelah air keluar dari pengolahan air kemudian ditampung pada reservoir 500 m3 IPA
Baru dan 100 m3 IPA Lama yang terbuat dari beton bertulang dan kondisi bangunan
reservoir relatif baik dan operasional.
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke Wilayah
pelayanan Cabang Tambun dan Unit PUP, dari masing masing pelayanan terserbut
dilayani beberapa pompa yang masing masing masih dalam keadaan baik dengan
spesifikasi pompa sebagai berikut :
Wilayah Pelayanan PUP
Pompa Distribusi (Sentrifugal )
- Q = 25 L/dt ; H = 60 m (3 Unit) Operasi
- Operasi 1 Pompa 2 Stanby Selama 24 jam
Wilayah Pelayanan Cabang Babelan.
Babelan Utara
Pompa Distribusi (Sentrifugal )
- Q = 20 L/dt ; H = 60 m (2 Unit) Operasi
- Operasi 1 Pompa 1 Stanby Selama 24 Jam
Babelan Selatan
Pompa Distribusi (Sentrifugal )
- Q = 20 L/dt ; H = 60 m (1 Unit) Operasi
- Q = 10 L/dt ; H = 45 m ( 1 Unit )
- Operasi 1 Pompa 1 Stanby Selama 24 Jam
Didalam pelaksanaan operasi pompa distribusi didukung oleh peralatan mekanikal dan
elektrikal yang terkait dengan pompa tersebut, adalah:
IPA Baru :
- Sumber daya PLN 164 KVA IPA Baru
- Panel instalasi listrik dan Instrumen kondisi baik
IPA Lama :
- Sumber daya PLN 82.5 KVA IPA Lama
- Panel instalasi pompa kondisi kurang baik sehingga perlu dilakukan rehab panel
dan Instrumen banyak yang rusak Seperti amperemeter dan Voltmeter.
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Babelan kurang baik yang disebabkan tidak didukung
dengan peralatan produksi yang baik seperti genset dan apabila listrik padam maka
produksi dan distribusi terhenti, sehingga menggangu kontinuitas pelayanan, Skematik
Sistem Penyediaan air minum sistem Babelan dapat dilihat pada Gambar 3.6 Jumlah
sambungan terpasang pada daerah pelayanan sampai akhir Juni tahun 2017 adalah
30.065 Sambungan Langganan (aktif).
1 DISTRIBUSI EBARA 150X100 FS 50 70 6312 ELEKTRIM EM280S-4B3 1480 75KW 131,3/75 380 2013
2 DISTRIBUSI SOUTHREN C 125 X 80 - 400 40 l/d 60 6309 SIEMENS ILG4223-4AA60 1475 45KW 81/47 380 2013
3 DISTRIBUSI G A E ETAN 65x50-200 10 l/d 45 6305 ELEKTRIM 2950 18,5 KW 48,5 380 1993
4 DISTRIBUSI SOUTHREN C 125 X 80 - 400 20 l/d 60 YUEMA YU225-S4 1470 37KW 42/24 380 2009
5 BACK WASH Hidro Vacum 65 315 - LA 10 l/d 6305 ELEKTRIM EM150 L-4 1450 5,5 KW 10 / 6 380 2016
10 GENERATOR 1 CUMIS MT / 855 / 61 LEROY SOMER L SA 46 M3 ACTK 1500 64 KW 121 380 RUSAK
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air sungai Tarum Barat dilakukan pengolahan
lengkap Kontruksi Baja dan Kontruksi Beton. Dimana pengolahan air tersebut
dilakukan secara lengkap antara lain dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi
dan disinfeksi yang mempunyai total kapasitas terpasang 260 L/dt sedangkan produksi
pada akhir tahun 2017 adalah 3.889.477,20 m3.
Gambar 3.7 Konstruksi IPA Baja Kapasitas 50 L/det (kiri) dan Proses Flokulasi IPA Konstruksi
Baja Kapasitas 60 L/det (kanan)
Kondisi instalasi pengolahan air diatas kurang baik yang disebabkan oleh IPA kontruksi
beton pada filter beroperasi kurang optimal disebabkan clogging dan IPA kontruksi
baja sistem perpipaan filter kurang optimal sehingga harus dilakukan penggantian
diameter outletnya, pada awalnya IPA kontruksi baja ini adalah 20 L/dt kemudian
diuprating menjadi 60 L/dt tetapi untuk perpipaan difilter belum diganti atau dirubah
sehingga apabila dioperasikan 60 L/dt maka Filter tersebut terjadi over flow.
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke daerah
pelayanan Tambun yaitu Tambun Kota, Domestik dan Perumahan Legenda Wisata.
Dari masing masing pelayanan terserbut dilayani beberapa pompa yang masing
masing masih dalam keadaan baik dengan spesifikasi pompa sebagai berikut :
Wilayah Pelayanan Ke Tambun Kota :
Pompa Distribusi (Sentrifugal )
- Q = 75 L/dt ; H = 60 m (1 Unit)
- Q = 70 L/dt ; H = 60 m ( 1 Unit )
- Q = 40 L/dt ; H = 60 m ( 1 unit )
- 2 Stanby Operasi 1 Pompa 24 Jam
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Tambun cukup baik yang didukung peralatan
produksi yang baik seperti Genset dan listrik PLN apabila listrik padam maka produksi
dan distribusi tetap beroperasi sehingga tidak menggangu pelayanan, Skematik Sistem
Penyediaan air minum sistem tambun dapat dilihat pada Gambar 3.8. Jumlah
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air sungai (Saluran Sekunder Tarum Barat )
dilakukan pengolahan lengkap kontruksi baja. Dimana pengolahan air tersebut
dilakukan secara lengkap antara lain dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi
dan disinfeksi yang mempunyai kapasitas produksi pada akhir tahun 2017 adalah
349.519,00 m3 .
Gambar 3.9 Bangunan Reservoir dan Rumah Pompa (kiri) dan IPA Kapasitas 40 L/det
Meter Induk
Sistem distribusi pada Instalasi Kedungwaringin sudah terpasang meter induk Φ 300
mm yang berfungsi dengan baik sebagai alat untuk menentukan debit air yang
terdistribusi.
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Kedungwaringin pada umumnya sudah baik, daerah
pelayanan tidak terjadi pengiliran sistem distribusi air, tetapi pelayanannya belum
menggunakan blok-blok sistem zoning, skematik Sistem Penyediaan air minum sistem
Kedungwaringin dapat dilihat pada Gambar 3.10. Jumlah sambungan terpasang pada
Daerah pelayanan sampai akhir tahun 2017 adalah 1.759 unit (aktif).
D A T A P O M P A D A T A M O T O R
NO URAIAN KET
MERK TYPE DEBIT HEAD BEARING MERK TYPE RPM KW / HP ARUS VOLTS TAHUN
1 POMPA INTAKE 1 EBARA 125 X 100 FS 4 KA 40 L/d 20 6307 TE CO AEEBKB 1765 15 KW 27,7 380 2008
2 POMPA INTAKE 2 EBARA 125 X 100 FS 4 KA 40 L/d 20 6307 TE CO AEEBKB 1765 15 KW 27,7 380 2008
3 POM DISTRIBUSI SOUTHERN C 100 X 65 - 200 40 l/d 20 6307 TE CO AEEBKB 2930 30 KW 57,6 380 2008
4 POM DISTRIBUSI EBARA 100X80-FS2H 25 l/d 40 6307 TE CO AEEBKA 2915 18,5 KW 36 380 2008
5 POM DISTRIBUSI EBARA 100X80 25 l/d 30 ELEKTRIM 2915 18,5 KW 36 380 2014 EX
12 GENERATOR SIEMENS 1FC2 282-4LB43 DOOSAN P 086 TI - 1 1500 165 KVA 289 380 2008 Di panaskan
13 DAYA PLN 164 KVA
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air sungai Cikarang dilakukan pengolahan lengkap
kontruksi baja. Dimana pengolahan air tersebut dilakukan secara lengkap antara lain
dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi yang mempunyai total
kapasitas terpasang 20 L/dt sedangkan produksi pada akhir tahun 2017 adalah
656.486,00 m3.
Kondisi bangunan instalasi pengolahan air sukatani sudah mengalami keropos pada
plat baja, hampir seluruh badan pengolahan air (IPA) terdapat korosi sehingga
membahayakan apabila dalam proses pembersihan pengolahan.
Reservoir
Setelah air keluar dari pengolahan air kemudian ditampung pada reservoir 100 M3
terbuat dari beton bertulang dan kondisi bangunan reservoir relatif baik.
Meter Induk
Sistem distribusi pada Instalasi Sukatani sudah terpasang meter induk Φ 200 mm
tetapi tidak berfungsi sehingga air yang terdistribusikan tidak terbaca maupun
tercatat dengan baik.
6. IPA Bojongmangu
Unit Air Baku dan Transmisi
Sumber air baku pada Instalasi Bojongmangu berasal dari air permukaan yaitu
Sungai Cibeet dengan debit pengambilan 75 L/dt, Intake berupa Intake sumuran.
Air baku tersebut dialirkan dengan sistem pompa ke instalasi penjernih air melalui
Pipa GIP Φ 200 mm sepanjang + 50 m ke instalasi pengolahan, dengan spesifikasi
pompa air baku sebagai berikut :
Gambar 3.14 Sumber Air Baku Sungai CIbeet (kiri) dan Instalasi Panel Pompa Air Baku (kanan)
Gambar 3.15 IPA Bojongmangu Kapasitas 25 L/det (kiri) dan Bak Sedimentasi (kanan)
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air sungai Cibeet dilakukan pengolahan lengkap
kontruksi baja. Dimana pengolahan air tersebut dilakukan secara lengkap antara lain
dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi yang mempunyai total
kapasitas terpasang 75 L/dt sedangkan produksi pada akhir tahun 2017 adalah
63.344,00 m3 .
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke daerah
pelayanan yang terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, yaitu :
- Kec. Bojongmangu
- Kec. Serang Baru
- Kec. Cikarang Pusat
Dari masing masing Kecamatan terserbut dilayani oleh 2 (dua) pompa yang masing
masing masih dalam keadaan baik dengan spesifikasi pompa sebagai berikut :
- Pompa Sentrifugal dengan Kap 40 L/dt ; H = 110 m ; Jumlah 2 Unit
- Konsumsi Daya 55 Kw
- Operasi 1 Pompa selama 14 jam dan 1 Stanby
Didalam pelaksanaan operasi pompa distribusi didukung oleh peralatan mekanikal
dan elektrikal yang terkait dengan pompa tersebut, adalah:
- Sumber daya PLN 131,5 KVA
- Panel instalasi listrik dan Instrumen kondisi baik
Sistem pendistribusian air kepada pelanggan dilakukan dengan cara pemompaan
yang dilakukan dengan pompa seperti disebutkan diatas dan disalurkan melalui
jaringan pipa distribusi Utama ( primer ) Φ 200 mm dan sekunder ( Φ 150 – Φ 25 mm
).
Sistem distribusi melalui pembagian blok-blok pelayanan (zoning sistem), sistem
jaringan pipa yang ada melayani daerah pelayanan sebagai berikut :
Kec. Bojongmangu
- Desa Karangmulya
- Desa Karang Indah
- Desa Bojongmangu
- Desa Sukabungah
- Desa Medal Kresna
- Desa Sukamukti
Kec. Serang Baru
- Desa Naga Sari
- Desa Naga Cipta
Meter Induk
Sistem distribusi pada Instalasi Bojongmangu sudah terpasang 1 (satu) Unit meter
induk Φ 200 mm yang tidak berfungsi sehingga dalam pendistribusian air ke
pelayanan tidak tercatat dengan baik.
Gambar 3.16 Instalasi Booster Cikeris (kiri) dan Instalasi Pompa Booster Pump (kanan)
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Bojongmangu kurang baik yang disebabkan peralatan
produksi yang baik diantaranya Filter tidak berfungsi, tidak terdapat Genset apabila
listrik PLN padam maka Produksi dan distribusi akan berhenti, Skematik Sistem
Penyediaan air minum sistem Bojongmangu dapat dilihat pada Gambar 3.,17 Jumlah
sambungan terpasang pada daerah pelayanan sampai akhir tahun 2017 adalah 2.662
unit (aktif).
B. CIKERIS
1 DISTRIBUSI LOWARA SVH 604 F150 22 55 6209 LOWARA WY 160 M2-2 2940 15 KW 28,5 380
2 DAYA PLN 33 KVA
3 PANEL DISTRI. 2 UNIT
B. P KUPANG
1 DISTRIBUSI 1 EBARA 100-65-250 50 l/d 70 6309 ELEXTRIM F225M02 2950 75 KW 138 380 2016
2 DISTRIBUSI 2 SOUTHREN C 100-65-250 25 70 6307 ELEXTRIM Sg200L2B 2950 55 KW 57,6 380 2008 Proses Perbaikan
3 DAYA PLN 66 KVA
4 PANEL DISTRI. 1 UNIT
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air sungai Tarum Barat dilakukan pengolahan
lengkap kontruksi baja dan kontruksi beton. Dimana pengolahan air tersebut dilakukan
secara lengkap antara lain dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan
disinfeksi yang mempunyai total kapasitas terpasang 50 L/dt sedangkan produksi
pada akhir tahun 2017 adalah 246.421,20 m3.
Kondisi instalasi pengolahan air diatas kurang baik yang disebabkan oleh IPA Kontruksi
Beton pada Filter beroperasi kurang optimal disebabkan clogging dan IPA Kontruksi
Baja sistem perpipaan Filter kurang Optimal sehingga harus dilakukan penggantian
diameter outletnya, pada awalnya IPA Kontruksi baja ini adalah 20 L/dt kemudian
diuprating menjadi 60 L/dt tetapi untuk perpipaan difilter belum diganti atau dirubah
sehingga apabila dioperasikan 60 L/dt maka Filter tersebut terjadi over flow.
Gambar 3.18 Instalasi Pengolahan Konstruksi Baja Kapasitas 50 L/det (kiri) dan Proses Flokulasi
IPA Konstruksi Baja Kapasitas 60 L/det
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke daerah
pelayanan Tambun yaitu Tambun Kota, Domestik dan Perumahan Legenda Wisata.
Dari masing masing pelayanan terserbut dilayani beberapa pompa yang masing
masing masih dalam keadaan baik dengan spesifikasi pompa sebagai berikut :
Wilayah Pelayanan Ke Tambun Kota :
Pompa Distribusi (Sentrifugal )
- Q = 75 L/dt ; H = 60 m (1 Unit)
- Q = 70 L/dt ; H = 60 m ( 1 Unit )
- Q = 40 L/dt ; H = 60 m ( 1 unit )
- 2 Stanby Operasi 1 Pompa 24 Jam
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Tambun cukup baik yang didukung peralatan
produksi yang baik seperti Genset dan listrik PLN apabila Listrik padam maka Produksi
dan distribusi tetap beroperasi sehingga tidak menggangu pelayanan, Skematik
Gambar 3.20 Intake Instalasi Pengolahan Rawalumbu dan Sumber Air Baku Sungai
Kalimalang
Gambar 3.21 Instalasi Pompa dan Panel Unit Air Baku Instalasi Pengolahan Rawalumbu
Reservoir
Setelah air keluar dari pengolahan air kemudian ditampung pada reservoir 2 x 500 m3
yang terbuat dari beton bertulang dan kondisi bangunan reservoir tersebut relatif baik
dan operasional.
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke daerah
pelayanan yang terdiri dari 1 (satu) Cabang dan 1 (satu) Unit, yaitu Cabang Rawalumbu
dan Unit Setia Mekar.
Dari masing masing pelayanan terserbut dilayani oleh 3 (tiga) pompa yang masing
masing masih dalam keadaan baik dengan spesifikasi pompa sebagai berikut :
- Pompa Sentrifugal dengan Kap 150 L/dt ; Head 70 m ; Jumlah 3 Unit
- Konsumsi Daya 160 Kw
- Operasi 1 Pompa selama 24 jam dan 2 Stanby
Didalam pelaksanaan operasi pompa distribusi didukung oleh peralatan mekanikal
dan elektrikal yang terkait dengan pompa tersebut, adalah:
- Sumber daya PLN 865 KVA dan Trafo PLN 630 KVA.
- Panel instalasi listrik dan Instrumen kondisi baik
Sistem pendistribusian air kepada pelanggan dilakukan dengan cara pemompaan
yang dilakukan dengan pompa seperti disebutkan diatas dan disalurkan melalui
jaringan pipa distribusi Utama ( primer ) Φ 500 mm dan sekunder ( Φ 300 – Φ 25 mm
). Sistem distribusi melalui pembagian blok-blok pelayanan (zoning sistem), sistem
jaringan pipa yang ada melayani daerah pelayanan sebagai berikut :
Cabang Rawalumbu
- Perum. Narogong, perum. Rw. Lumbu, Graha Mutiara ,Pondok Hijau ,
Jatimulya.
- Rawalumbu Selatan
- Rawalumbu Utara
- Perumahan Mutia Kirana
Unit Setia Mekar
- Perum. Taman Kebayoran
- Perum. Taman Setia Mekar
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Rawalumbu kurang baik yang disebabkan peralatan
produksi yang baik diantaranya tidak terdapat Genset apabila listrik PLN padam maka
Produksi dan distribusi akan berhenti, Skematik Sistem Penyediaan air minum sistem
Rawalumbu dapat dilihat pada Gambar 3.24, Jumlah sambungan terpasang pada
daerah pelayanan sampai akhir tahun 2017 adalah 11.119 unit (aktif).
D A T A P O M P A D A T A M O T O R
NO URAIAN KET
MERK TYPE DEBIT (Q) HEAD BEARING MERK TYPE RPM KW / HP ARUS VOLTS TAHUN
1 INTAKE 1 EBARA 300 X 200 CNGA 150 30 212 C TECO AEEBKB 1475 75 140/125 380 2005
2 INTAKE 2 EBARA 300 X 200 CNGA 150 30 212 C TECO AEEBKB 1475 75 140/125 380 2005
3 INTAKE 3 EBARA 250x150 CNGA 100 30 210 ELEKTRIM EM225M-4 1450 45 84,5 380 2013
4 DISTRIBUSI 1 EBARA 300 X 200 CNJA 200 70 ELEKTRIM EM355 M-4 1480 200 KW 358/206 380 2013
5 DISTRIBUSI 2 EBARA 250 X 150 CNJA 150 70 6313 ELEKTRIM EM315 LA-4 1450 160/215 294/269 380 2005
6 DISTRIBUSI 3 EBARA 250 X 150 CNJA 150 70 6313 TECO AAEEKB 1475 160/215 294/269 380 2005
7 DISTRIBUSI 4 VANSAN VSPCC 1232/02B 100 68,82 VANSAN VSM 10/175 2910 132 248 380 2014
8 DISTRIBUSI 5 VANSAN VSPCC 1232/02B 100 68,82 VANSAN VSM 10/175 2910 132 248 380 2014
9 DISTRIBUSI 6 VANSAN VSPCC 1232/02B 100 68,82 VANSAN VSM 10/175 2910 132 248 380 2014
10 DISTRIBUSI 7 VANSAN VSPCC 1232/02B 100 68,82 VANSAN VSM 10/175 2910 132 248 380 2014
Gambar 3.1 Instalasi Perpipaan Pompa Intake di Rawa Tembaga (kiri) dan Intake dan Pompa
Intake Rawa Tembaga (kanan)
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air sungai Kalimalang dilakukan pengolahan
lengkap Kontruksi Baja. Dimana pengolahan air tersebut dilakukan secara lengkap
antara lain dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi yang
mempunyai total kapasitas terpasang 190 L/dt dan produksi pada akhir tahun 2017
adalah 310.489,00 m3.
Gambar 3.2 IPA Kapasitas 120 L/det (kiri) dan IPA Kapasitas 70 L/det (kanan)
Reservoir
Setelah air keluar dari pengolahan air kemudian ditampung pada reservoir 2 x 250 m3
yang terbuat dari beton bertulang, dua bangunan reservoir ini saling mengisi atau
interkoneksi, dan kondisi bangunan tersebut relatif baik dan operasional.
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke wilayah
pelayanan Cabang Rawa Tembaga dan Capem Harapan Baru.
Dari masing masing pelayanan terserbut dilayani beberapa pompa yang masing
masing masih dalam keadaan baik dengan spesifikasi pompa sebagai berikut :
Meter Induk
Sistem distribusi pada Instalasi Rawa Tembaga sudah terpasang meter induk Φ 500
mm berfungsi baik, dan terdapat Unit Meter Besar (UMB) diwilayah pelayanan, yaitu :
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Rawa Tembaga Kurang baik yang disebabkan tidak
didukung dengan peralatan produksi yang baik seperti Genset apabila Listrik padam
maka Produksi dan distribusi terhenti sehingga menggangu kontinuitas pelayanan,
Skematik Sistem Penyediaan air minum sistem Rawa Tembaga dapat dilihat pada
Gambar 3.27, Jumlah sambungan terpasang pada daerah pelayanan sampai akhir Juni
tahun 2017 adalah 14.774 unit ( aktif ).
D A T A P O M P A D A T A M O T O R KET
NO URAIAN TAHUN
MERK TYPE DEBIT (Q) HEAD BEARING MERK TYPE RPM KW/HP ARUS VOLTS
1 DISTRIBUSI 1 EBARA PUMP RUSAK
2 DISTRIBUSI 2 EBARA PUMP 200X150 FS4 NA 100 l/d 60 6313 ELEKTRIM EMM1 315M4 1480 175 HP 240/138 380 2015
3 DISTRIBUSI 3 EBARA PUMP 150 x 125 FS 4 LA 75 l/d 60 6309 YUEMA YU 280 S 4 1480 75 KW 140/80 380 2000
4 BACK WASH 4 Hydro Vacum NHV 65-160 20 30 ELEKTRIM Sg 160-4 1470 15KW 30,1/17,4 380 2014
5 BACK WASH 5 EBARA 150 I BLJ BM 30 l/d 44 BURT LLK 1455 11 Kw 22/13 380 1980
6 DISTRIBUSI 6 EBARA 250X 150 CNJA 150 l/d 70 ELEKTRIM EM 315 LA -4 1480 160 Kw 287 380 2014 EX Rawa Lumbu
7 DISTRIBUSI 7 SOUTHERN CROSS 200X150-500 150 l/d 60 6313 ELEKTRIM EM 315 LA -4 1480 160 Kw 287 380 2010 Proses perbaikan
8 DISTRIBUSI 8 SOUTHERN CROSS 200X150-500 150 l/d 60 6313 ELEKTRIM EM 315 LA -4 1480 160 Kw 287 380 2010
9 INTAKE 1 EBARA PUMP 200 x 150 FS 4 JA 75 l/d 30 6309 ELEKTRIM EM 250 M-4 B3 1460 55 KW 103 380 2002
10 INTAKE 2 G A E 125 x 100 30 l/d 20 6307 TOSHIBA TIKK 1450 18,5 KW 37,2 380 2016 EX
13 INTAKE 3 EBARA PUMP 200X150 FS4 150 l/d 30 6309 TECO EM 250M-4 1450 30 KW 103 380 2014
14 INTAKE4 EBARA PUMP 200X150 FS4 150 l/d 30 6309 ELEKTRIM EM 250M-4 1450 55 KW 103 380 2015
Gambar 3.25 Sumber Air Baku Saluran Sekunder Bogor (kiri) dan
Pompa Intake IPA Pondok Ungu (kanan)
Kondisi saat ini intake di instalasi pondok ungu kurang baik disebabkan pintu intake
tidak berfungsi dengan baik apabila terjadi listrik padam maka air yang masuk ke
intake tersebut meluap karena air tidak tertransfer ke instalasi pengolahan dan
diakibatkan juga tidak adanya genset atau power supply cadangan untuk menghindari
dari luapan air dari intake tersebut.
Kondisi instalasi pengolahan air diatas kurang baik yang disebabkan oleh Instalasi IPA
Lama Kap. 50 L/dt terjadi permasalahan dimedia filter terjadi clogging yang
disebabkan oleh sisa sisa kougulan yang menempel pada media pasir filter yang
dikarenakan pencucian filter (backwash) belum pernah dilakukan karena untuk
menjaga kontinuitas pelayanan supaya tidak terganggu.
Reservoir
Setelah air keluar dari pengolahan air kemudian ditampung pada reservoir 2000 m3
yang terbuat dari beton bertulang dan kondisi bangunan reservoir relatif baik dan
operasional.
Gambar 3.28 Instalasi Perpipaan Pompa Distribusi IPA Kapasitas 2 x 150 L/det
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Pondok Ungu kurang baik yang disebabkan tidak
didukung dengan peralatan produksi yang baik seperti Genset dan apabila Listrik
padam maka Produksi dan distribusi terhenti sehingga menggangu kontinuitas
pelayanan, Skematik Sistem Penyediaan air minum sistem Pondok Ungu dapat dilihat
pada Gambar 3.33. Jumlah sambungan terpasang pada daerah pelayanan sampai
akhir Juni tahun 2017 adalah 19.525 Sambungan Langganan (aktif).
Gambar 3.31 Sumber Air Baku Sungai Tarum Barat (kiri) dan Pompa Intake IPA Poncol (kanan)
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air Sungai Tarum Barat dilakukan pengolahan
lengkap kontruksi beton dan baja. Dimana pengolahan air tersebut dilakukan secara
lengkap antara lain dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi yang
mempunyai total kapasitas terpasang 480 L/dt dan produksi pada akhir tahun 2017
adalah 996.280,00 m3 .
Gambar 3.33 Reservoir Konstruksi Beton Kapasitas 5000 m3 (kiri) dan Rumah Pompa (kanan)
Reservoir
Setelah air keluar dari pengolahan air kemudian ditampung pada reservoir dengan
Jumlah Total kapasitas 5550 m3 yang terbuat dari beton bertulang dan kondisi
bangunan reservoir relatif baik dan operasional.
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke Wilayah
pelayanan Cabang Bekasi Kota, Cabang Rawa Tembaga, Unit Wisma Asri, Unit Setia
Mekar.
Dari masing masing pelayanan terserbut dilayani beberapa pompa yang masing
masing masih dalam keadaan baik dengan spesifikasi pompa sebagai berikut :
Pompa Distribusi (Sentrifugal )
- Q = 200 L/dt ; H = 60 m (2 Unit), 1 stanby Operasi 24 jam Ke wilayah pelayanan
Unit Wisma Asri, Unit Setia Mekar dan Bekasi Kota.
- Q = 200 L/dt ; H = 60 m (2 Unit) , 1 Stanby Operasi 24 Jam Ke Booster Taman
Galaxy Cabang Rawatembaga dan Bekasi Kota
Gambar 3.34 Instalasi Pompa Distribusi Ke Wilayah Kota (kiri) dan Pompa Distribusi Ke Cabang
Pembantu Setia Mekar (kanan)
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Poncol cukup baik diantaranya didukung dengan
peralatan produksi yang baik seperti Genset apabila Listrik padam maka Produksi dan
distribusi tidak terhenti sehingga tidak menggangu kontinuitas pelayanan, Skematik
Sistem Penyediaan air minum sistem IPA Poncol dapat dilihat pada Gambar 3.38.
Jumlah sambungan terpasang pada daerah pelayanan Cabang Bekasi Kota sampai
akhir tahun 2017 adalah 16.622 Sambungan Langganan ( aktif ).
1. IPA Cabangbungin
Gambar 3.36 Bangunan Reservoir IPA Cabangbungin (kiri) dan Sumber Air Baku Sungai
Ciherang (kanan)
Unit Produksi
Instalasi Penjernih Air
Saat ini air baku yang berasal dari air sungai Ciherang dilakukan pengolahan lengkap
kontruksi baja. Dimana pengolahan air tersebut dilakukan secara lengkap antara lain
dengan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi yang mempunyai total
kapasitas terpasang 40 L/dt sedangkan produksi pada akhir tahun 2017 adalah
563.135,41 m3 .
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem pompa ke daerah
pelayanan. Jumlah pompa yang ada 4 (empat) dan masing masing masih dalam
keadaan baik :
﹣ Pompa Sentrifugal dengan head 50 m
﹣ Kapasitas dari pompa adalah 20 L/dt.
﹣ Konsumsi dayanya adalah 30 KW
﹣ Jam Operasi selama 16 jam dengan sistem 1 Operasi dan 1 stanby.
﹣ Jumlah 2 Unit
﹣ Pompa Sentrifugal dengan head 10 m
﹣ Kapasitas dari pompa adalah 20 L/dt.
﹣ Konsumsi dayanya adalah 15 KW
﹣ Jam operasi selama 16 jam dengan sistem 1 Operasi dan 1 stanby
(Backwash) jumlah 2 Unit .
Pelaksanaan operasi pompa distribusi didukung oleh peralatan mekanikal dan
elektrikal yang terkait dengan pompa tersebut, adalah:
﹣ Sumber daya PLN 131.5 KVA
﹣ Panel instalasi listrik kondisi baik
﹣ Ampere meter kondisi baik
Sistem pendistribusian air kepada pelanggan dilakukan dengan cara pemompaan
yang dilakukan dengan pompa seperti disebutkan diatas dan disalurkan melalui
jaringan pipa distribusi Utama ( primer ) Φ 200 mm dan sekunder ( Φ 150 – Φ 25 mm
).
Sistem distribusi belum menggunakan pembagian blok-blok pelayanan (zoning
sistem), sistem jaringan pipa yang ada melayani daerah pelayanan sebagai berikut
Kec. Cabangbungin : Desa Jaya Bakti
Desa Sindangjaya Desa Lenggah Sari
Desa Lengah Jaya Kec. Muara Gembong
Desa Setia jaya Desa Jaya Sakti
Meter Induk
Sistem distribusi pada Instalasi Cabangbungin sudah terpasang 2 (dua) Unit meter
induk Φ 200 mm tetapi tidak berfungsi sehingga air yang terdistribusikan tidak terbaca
maupun tercatat dengan baik.
Unit Pelayanan
Kontinuitas pelayanan Sistem di Cabangbungin kurang baik disebabkan peralatan
produksi yang kurang mendukung terutama pada Unit Air Baku dan Unit Produksi,
Skematik Sistem Penyediaan air minum sistem Cabangbungin dapat dilihat pada
Gambar 3.40. Jumlah sambungan terpasang pada Daerah pelayanan sampai akhir
tahun 2017 adalah 1.749 unit ( aktif ).
D A T A P O M P A D A T A M O T O R
NO URAIAN KET
MERK TYPE DEBIT (Q) HEAD BEARING MERK TYPE RPM KW / HP ARUS VOLTS TAHUN
CABANGBUNGIN
1 INTAKE 1 EBARA SUBMER XIBLE 30 33 6307 EBARRA 100DL515 1740 15KW 30 380 2010 EX
2 INTAKE 2 EBARA SUBMER XIBLE 50 33 6308 EBARRA DL515 1740 22KW 30 380 2010 EX
4 DISTRIBUSI LAMA GROUNDPOST OD 33 21000 20 l/d 30 6307 BURT AEEBAC 2940 22 KW 41 380 2001
5 DISTRIBUSI LAMA SOUTHREN C 80 X 50 - 250 20 l/d 100 6309 ELEKTRIM SG 200 L 2 A 2960 30 KW 50 380 2007
6 DISTRIBUSI LAMA TORISHIMA ETA-N 150x125-200 28,8 l/d 10 6309 TECO AE-EB-AC 1455 15 KW 30,7 380 BACKWASH
7 DISTRIBUSI BARU SOUTHREN C 25 0-500 40 l/d 100 6313 Elextrim MMG 180 M-2 1455 75 KW 138 380
8 DISTRIBUSI BARU GROUNDPOST NK 50 - 200 20 l/d 60 6308 GROUNDPOST MMG 180 M-2 2950 22 KW 42 380 2004
9 POMPA KIMIA MILTON ROY GM0025PR1MNN MILTON ROY YSJ 7114 1400 0,25 KW 380 3 UNIT
10 PANEL INDUK 1 UNIT
11 PANEL INTAKE 2 UNIT
12 PANEL DIST. 2 UNIT
13 DAYA PLN 131,5 KVA
BOSTER JAYASAKTI
1 DISTRIBUSI 1 GROUNDPOST NK 50 - 200 10 l/d 90 6309 GROUNDPOST MMG 180 M-2 2940 22 KW 42 380 2004
2 DISTRIBUSI 2 GROUNDPOST NK 50 - 200 10 l/d 90 6309 GROUNDPOST MMG 180 M-2 2940 22 KW 42 380 2004
3 PANEL POMPA 1 UNIT
4 PANEL INDUK 1 UNIT
5 DAYA PLN 41 KVA
Sistem penyediaan air minum non perpipaan khususnya sumur tanah dangkal
merupakan alternatif sumber air yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat/penduduk di Kabupaten Bekasi. Selain itu keberadaan, Mobil Tangki,
Tangki Hidran Umum, RO (Reverse Osmosis) cukup membantu kebutuhan air
minum penduduk di wilayah-wilayah yang belum terlayani sistem perpipaan dan
wilayah-wilayah rawan air minum/bersih.
Untuk Kran Umum (KU) terdapat di Kecamatan Sukatani sebanyak 2 unit dan Terminal air
di Kecamatan Bojongmangu sebanyak 3 unit.
Dari sumur bor kemudian alirkan menuju reservoir dengan pipa diameter PVC 50 mm
dan sumur bor sudah dilengkapi dengan meter induk air baku diameter 50 mm dan
berfungsi baik. Kondisi sumur dalam relatif baik tetapi belum dilengkapi dengan pagar
yang baik.
Unit Produksi
Saat ini air baku yang berasal dari air Tanah Dalam dilakukan dengan menggunakan
Filtrasi dan disinfeksi yang mempunyai total kapasitas terpasang 20 L/dt dan produksi
pada akhir tahun 2017 adalah 237.136,00 m3 .
Unit Distribusi
Sistem Distribusi
Dari reservoir air kemudian di distribusikan dengan sistem Gravitasi ke Wilayah
Pelayanan Unit Pondok Gede, Tetapi pada saat jam puncak dibantu dengan
menggunakan pompa distribusi, dengan spesifikasi : Q = 10 L/dt ; H = 20 m (1 Unit)
Operasi , Operasi 1 Pompa dan dioperasikan selama 10 Jam dan didalam pelaksanaan
operasi pompa distribusi didukung oleh peralatan mekanikal dan elektrikal yang terkait
dengan pompa tersebut. Sistem pendistribusian air kepada pelanggan dilakukan
dengan cara gravitasi dan disalurkan melalui jaringan pipa distribusi Utama (primer) Φ
150 mm dan sekunder (Φ 100 – Φ 25 mm).
Meter Induk
Distribusi pada Instalasi Pondok Gede sudah terpasang beberapa Unit meter induk
diameter 150 mm yang berfungsi dengan baik.
Unit Pelayanan
Skematik Sistem Penyediaan air minum sistem SB. Pondok Gede dapat dilihat pada
Lampiran. Jumlah sambungan terpasang pada daerah pelayanan Unit pondok Gede
sampai akhir tahun 2017 adalah 944 Sambungan Langganan (aktif).
Unit Distribusi
Dari reservoir air Sumur Bor Pondok Gede kemudian di distribusikan dengan sistem
gravitasi ke wilayah pelayanan Unit Pondok Gede, Tetapi pada saat jam puncak
dibantu dengan menggunakan pompa distribusi, dengan spesifikasi: Q = 10 L/dt; H
= 20 m (1 Unit) Operasi, Operasi 1 Pompa dan dioperasikan selama 10 Jam dan di
dalam pelaksanaan operasi pompa distribusi dan didukung oleh peralatan mekanikal
dan elektrikal yang terkait dengan pompa tersebut. Sistem pendistribusian air
kepada pelanggan dilakukan dengan cara gravitasi dan disalurkan melalui jaringan
pipa distribusi utama (primer) Φ 150 mm dan sekunder (Φ 100 mm – Φ 25 mm).
Meter Induk
Distribusi pada Instalasi Pondok Gede sudah terpasang beberapa Unit meter induk
diameter 150 mm yang berfungsi dengan baik.
Selain dikelola oleh PDAM, penyediaan air bersih di Kabupaten Bekasi juga dilayani
dengan sistem perpipaan yang dikelola oleh PAM swasta. Adapun beberapa PAM Swasta
yang melakukan pengelolaan air minum dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan jumlah warga untuk mendapatkan akses
air minum dan sanitasi yang lebih layak dan meningkatkan perilaku hidup bersih sehat
maka terbentuklah program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS). Program ini mendukung kapasitas Pemerintah Daerah dalam menyediakan
layanan air minum dan sanitasi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
PAMSIMAS yang terdapat pada beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel III.12 Sebaran PAMSIMAS di Kabupaten Bekasi
Nama Kelompok Kapasitas
No Kecamatan Peta Sumber Air Baku Masyarakat penyelenggara Terpasang
SPAM (PAMSIMAS) (L/det)
1 Cikarang Selatan 06°11´06.85" S 107°08´43.82" E Ciantra Sejahtara 2,00
06°11´13.09" S 107°07´35.10" E Rapih Jaya 2,00
2 Tambelang
06°08´40.6236" S 107°07´00.8272" E Bakti Mandiri 2,00
Cikarang
1
Selatan
2 Tambelang
3 Sukawangi
4 Sukatani
5 Sukakarya
Cikarang
6
Timur
Kedung
7
waringin
Karang
8
Bahagia
9 Pebayuran
Serang
10
Baru
11 Babelan
12 Cibarusah
13 Setu
14 Cibitung
Tambun
15
Selatan
Cabang-
16
bungin
Muara
17
gembong
Sepanjang Tahun 2018 dan 2019, terdapat 206 kegiatan pembuatan sumur bor di 22 kecamatan di Kabupaten Bekasi, seperti terlihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel III.14 Inventarisasi Sumur Bor Dari APBD Tahun Anggaran 2018 dan 2019
NO. LOKASI NAMA KEGIATAN
1 Kecamatan Pembuatan Sumur Bor di Masjid Ar-Ridhwan Perum Vila Gading Harapan Rw. 036 Kel. Bahagia
2 Babelan Pembuatan Sumur Bor Di Sekretariat Rw. 11 VGB Kel. Kebalen
3 Pembuatan Sumur Bor Di Mushola Assyakirin Rw. 18 Kel. Bahagia
4 Pembuatan Sumur Bor di Kelurahan Kebalen
5 Pembuatan Sumur Bor di Masjid Zam-zam Kel. Kebalen
6 Pembuatan Sumur Bor di Taman Cendrawasih Rw. 45 Kel. Bahagia Kec. Babelan
7 Pembuatan Sumur Bor di TPU Kebalen
8 Pembuatan Sumur Bor Masjid At-taubah Rw.09 Kel.Kebalen Kec. Babelan
9 Pembuatan Sumur Bor SDN 06 Kel. Kebalen Kec. Babelan
10 Kecamatan Pembuatan Sumur Bor di Masjid At-Taqwa Kp. Bugis Desa Lenggahsari
11 Cabangbungin Pembuatan Sumur Bor di Kp. Capjaya Rw. 03 Desa Setiajaya
12 Pembuatan Sumur Bor di Mushollah Nurul Iman Kp. Capjaya Rw. 02 Desa Lenggahsari
13 Pembuatan Sumur Bor di Mushollah Baiturohim Kp. Capjaya Rw. 002 Desa Lenggahsari
14 Pembuatan Sumur Bor Di Yayasan Syafa`atur Robbani Kp. Telukambulu Rw. 001 Desa Jayalaksana
15 Pembuatan Sumur Bor di Mushollah Asobar Kp. Cabang Dua Rw. 004 Desa Lenggahsari
16 Pembuatan Sumur Bor Di Ponpes Robbi Rodhiyya Jl. Raya Cabangbungin Gebang Tinggi Rw.007 Desa Jayabakti
Pendapatan usaha PDAM Bekasi bersumber dari dua jenis pendapatan, yaitu Pendapatan
Penjualan Air dan Pendapatan Non-Air. Pendapatan Penjualan Air adalah pendapatan
yang berasal dari operasional perusahaan di dalam menjual air dan terbagi lagi menjadi
empat, yaitu Pendapatan Penjualan Air, Pendapatan Jasa Administrasi, Pendapatan
Pemeliharaan Meter dan Pendapatan Tangki Air.
Pertumbuhan jumlah pendapatan usaha PDAM Bekasi di tahun 2015 meningkat sebesar
27,54% apabila dibandingkan dengan tahun 2014, dan relative tetap pada tahun 2016
dan 2017. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan pendapatan penjualan air dan tarif
rata rata yang cenderung meningkat dari tahun ketahun.
Peningkatan yang selalu terjadi pada pendapatan penjualan air dari tahun 2013 hingga
2017 dikarenakan oleh adanya kenaikan jumlah air terjual setiap tahunnya. Seperti halnya
di tahun 2017, naiknya pendapatan air dikarenakan oleh adanya kenaikan volume
penjualan air sebesar 4% lebih banyak dibandingkan penjualan air tahun sebelumnya.
Naiknya pendapatan penjualan air didukung oleh kenaikan volume air terjual.
Peningkatan volume air terjual disebabkan adanya pertambahan pelanggan yang terlihat
dari penambahan jumlah sambungan langganan. tingkat konsumsi air rata-rata per
pelanggan cenderung turun. Hal ini terjadi karena adanya penambahan jumlah
sambungan. Penambahan sambungan tidak sebanding dengan suplai air PDAM Bekasi.
Pendapatan non air PDAM Bekasi terdiri dari pendapatan sambungan baru, pendapatan
balik nama, pendapatan pembukaan kembali dan pendapatan non air lainnya. pada
periode tahun 2014 - 2015 pendapatan non air PDAM Bekasi menurun. Bila dikaitkan
dengan menurunnya konsumsi rata-rata maka penurunan ini menjadi indikasi
kemampuan pelayanan khususnya pada kuantitas air. PDAM Bekasi terindikasi tidak
mampu mengakomodir pertambahan permintaan.
Selain dari pendapatan operasional, PDAM Bekasi juga menerima pendapatan lain–lain
berupa bunga atas deposito yang ditempatkan di berbagai bank. Bunga atas deposito
yang ditempatkan tersebut juga cukup membantu kinerja PDAM Bekasi pada laba bersih
perusahaan.
Tabel III.15 Pendapatan dan Biaya Lain-lain, Perpajakan dan Laba Bersih PDAM Bekasi
Tahun 2013-2017
Pendapatan lain–lain PDAM Bekasi antara lain jasa giro dan deposito, surplus kekayaan
pensiun hasil penilaian aktuaria, keuntungan dari penjualan aktiva, dan pendapatan
lainnya. Sebagian besar dari pendapatan lain–lain PDAM Bekasi didominasi oleh
pendapatan jasa giro dan deposito.
Selanjutnya, biaya lain–lain PDAM Bekasi antara lain adalah biaya penurunan niliai
piutang, kerugian penurunan nilai aset tetap, dan kerugian penurunan nilai persediaan.
Dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, jumlah total aset PDAM Bekasi terus
meningkat. Peningkatan tersebut dikarenakan oleh adanya investasi yang dilakukan oleh
PDAM diantaranya adalah investasi jangka panjang yang dicerminkan oleh
bertambahnya aset tetap produktif.
Aset lancar PDAM Bekasi sebagian besar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang lain-lain, pembayaran dimuka dan persediaan bahan operasi. Kas dan setara kas
merupakan aset yang tersedia dalam bentuk kas dan deposito. Aset lancar PDAM Bekasi
berfluktuasi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Komponen aset lancar
didominasi oleh kas dan setara kas serta piutang usaha.
Kenaikan piutang usaha netto secara rata-rata sebesar 9,40% dengan kenaikan tertinggi
sebesar 32,94% pada tahun 2014 bukanlah hal yang menggembirakan. Kenaikan piutang
usaha merupakan indikasi yang kurang menguntungkan bagi kesehatan keuangan PDAM
Bekasi.
Piutang usaha PDAM Bekasi terdiri dari piutang usaha, piutang non air, dan akumulasi
penyisihan piutang usaha. Piutang disajikan dalam laporan keuangan sesuai dengan nilai
yang dapat direalisasi. Piutang yang mempunyai kemungkinan tidak tertagih dibentuk
cadangan atau akumulasi penurunan nilai piutang. Tahun 2013 – 2017 terlihat efisiensi
Aset tetap terdiri dari investasi perusahaan dan akumulasi penyusutannya. PDAM Bekasi
melakukan investasi pada aset tetap rata rata sebesar Rp. 91 milyar per tahun selama
tahun 2013 sampai 2017. Sebagian besar dari investasi yang dilakukan oleh PDAM Bekasi
merupakan investasi pada instalasi transmisi dan distribusi yang merupakan komponen
terbesar dari pengeluaran untuk aset tetap pada setiap tahun.
Biaya pemeliharaan PDAM Bekasi secara keseluruhan cenderung menurun dari tahun
ketahun. Penurunan terbesar terjadi pada biaya pemeliharaan transmisi dan distribusi.
Biaya pemeliharaan sumber air juga cenderung turun. Sedangkan biaya pemeliharaan
administrasi umum cenderung menurun sejak tahun 2014. Penurunan ini lebih
disebabkan reklafisikasi biaya pemeliharaan administrasi dan umum ke biaya transmisi
dan distribusi. Tingginya biaya pemeliharaan terlihat berbanding lurus dengan nilai aset
dari aktiva yang bersangkutan.
Komponen aset lain-lain diantaranya adalah aset dalam penyelesaian, bahan instalasi,
biaya yang ditangguhkan, aset tetap tidak bermanfaat, akumulasi amortisasi, pembayaran
dimuka kepada PEMDA, dan penyertaan dana koperasi karyawan. Pembayaran dimuka
kepada PEMDA adalah biaya yang disiapkan untuk pembagian laba bersih ke Pemerintah
Kabupaten dan Kota Bekasi.
Selain itu, komponen pada aset lain-lain adalah bahan instalasi yang merupakan
persediaan bahan yang dipergunakan untuk melakukan penyambungan kepada
pelanggan. Sejak tahun 2014, nilai tersebut di reklasifikasi menjadi persediaan bahan
operasi sesuai dengan perubahan kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh PDAM
Bekasi menjadi SAK-ETAP.
Kewajiban PDAM Bekasi memiliki beberapa komponen, yakni kewajiban lancar, kewajiban
jangka panjang, dan kewajiban lain-lain. Kewajiban lancar PDAM Bekasi terdiri dari
kewajiban usaha, hutang lain-lain, pendapatan diterima dimuka, biaya yang masih harus
dibayar, hutang pajak, hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo. Sebagian besar
dari kewajiban lancar berasal dari hutang lain lain dan biaya yang masih harus dibayar.
Hutang PDAM Bekasi telah dihapuskan secara mutlak berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor : 805/KMK.05/2015 tanggal 31 Juli 2015 tentang penghapusan
mutlak piutang negara non pokok. Cadangan dana meter telah dihapuskan. Hal ini
disebabkan adanya pemindahan akun cadangan dana meter ke bagian ekuitas sesuai
dengan kebijakan SAK-ETAP yang diberlakukan sejak tahun 2011.
Marjin laba kotor cenderung menurun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, dari
62,9% menjadi 44,1%. Penurunan terjadi akibat kenaikan biaya langsung usaha. Meskipun
penjualan air naik dari tahun ke tahun, tidak seimbangnya penyesuaian tarif air setiap
tahunnya dengan naiknya biaya-biaya langsung usaha menyebabkan menurunnya marjin
laba kotor.
Return on Assets (“ROA”) adalah suatu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan
PDAM Bekasi menghasilkan imbal hasil dengan mempertimbangkan jumlah aset yang
dimiliki oleh PDAM Bekasi dan laba bersih yang dihasilkan. Semakin besar nilai ROA maka
artinya PDAM Bekasi semakin mampu memanfaatkan aset–aset yang dimilikinya untuk
menghasilkan laba bersih. Berikut adalah hasil analisa terhadap laporan keuangan PDAM
Bekasi untuk periode tahun 2013 hingga 2017.
Tabel III.16 Analisa ROA PDAM Bekasi Tahun 2013 - 2017
Sumber: Laporan keuangan PDAM Bekasi yang telah diaudit untuk periode sampai 31 Desember 2013, 2014, 2015, 2016 dan
2017.
Return on Equity (“ROE”) adalah suatu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan
PDAM Bekasi menghasilkan imbal hasil untuk para pemegang saham dengan
mempertimbangkan nilai buku ekuitas dan laba bersih yang dihasilkan. Semakin besar
nilai ROE maka artinya PDAM Bekasi semakin baik di dalam memberikan nilai tambah
bagi para pemegang saham.
Terlihat bahwa ROE untuk tahun 2013 hingga tahun 2017 relative tetap dengan
penurunan pada tahun 2015. PDAM Bekasi berhasil memulihkan ROA kembali bahkan
melebihi pada tahun 2015 setelah tahun sebelumnya berkisar pada angka 11,26%.
Kecenderungan perubahan ROE pada dasarnya mengikuti tren ROA yang diterima oleh
PDAM Bekasi dikarenakan leverage PDAM Bekasi berada di posisi yang relatif stabil.
Untuk meningkatkan ROE, maka PDAM Bekasi perlu meningkatkan utilisasi aset–aset
yang dimilikinya agar dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Dengan asumsi distribusi air kepada pelanggan berjalan normal, maka tinggi-rendahnya
penerimaan PDAM dari penjualan air sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu:
a. Besaran tarif yang diberlakukan kepada pelanggan
b. Besaran pemakaian air oleh pelanggan
Perusahaan telah melakukan kajian tarif pada tahun 2017 sesuai demgan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2016 Pasal 25 dan 26, namun belum diterapkan.
Tingkat tarif yang berlaku saat ini adalah tarif yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati
No. 38 tahun 2014 dan Walikota No. 45 tahun 2014 Tentang Tarif Air Minum Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Bekasi yang pemberlakuannya dilaksanakan mulai
pemakaian air bulan Desember 2014 yaitu untuk rekening penagihan bulan Januari 2015.
Rata-rata tarif air per m3 adalah sebesar 113,25% dari harga pokok air per m3 atau 13,25%
dari titik impas (break even point) yang berarti perusahaan memperoleh keuntungan
sebesar Rp. 972,01 per m3 air terjual. Dengan demikian harga jual air sudah berada di
atas harga pokok air, sehingga tarif rata-rata yang berlaku sudah dapat menutup biaya
secara penuh (full cost recovery).
B. SPAM Non-PDAM
Didalam penyelenggaraan penyediaan sumber air minum untuk masyarakat melalui
Lembaga non-PDAM, maka dapat dilihat dari ketersediaan APBD Kabupaten Bekasi
khususnya untuk sektor sumber daya air. Terdapat beberapa permasalahan didalam
aspek pembiayaannya seperti masih rendahnya alokasi anggaran untuk
pembangunan/pengadaan prasarana dan sarana, operasional dan pemeliharaan
penyediaan air (sumur bor, dll) untuk sumber daya air yang ada di Kabupaten Bekasi
Tujuan didirikannya PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi adalah menyediakan air
bersih bagi masyarakat Kabupaten Bekasi sebagaimana dinyatakan di dalam Peraturan
Daerah Tingkat II Kabupaten Bekasi No. 2 Tahun 1992 tanggal 30 Maret 1992 tentang
Perubahan yang kedua Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi Nomor
04.HK.PD/013.1/VIII/81 tanggal 28 September 1981.
Fungsi PDAM Tirta Bhagasasi kabupaten Bekasi adalah mengusahakan penyediaan air
bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. Dalam rangka
menjalankan fungsi tersebut kegiatan perusahaan meliputi:
1. Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkan kepada
pelanggan
Susunan struktur organisasi PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi terdiri atas satu
direktur utama yang membawahi Direktur Teknik, Direktur Umum dan Direktur Usaha.
1. Direktur Teknik mencakup 4 bagian, yaitu :
a. Bagian perencanaan teknik
b. Bagian produksi
c. Bagian distribusi
d. Bagian mekanikal & elektrikal
2. Direktur Umum mencakup 5 bagian, yaitu:
a. Bagian umum
b. Bagian keuangan & akuntansi
c. Bagian hukum & humas
d. Bagian sumber daya manusia
e. Bagian teknologi industri
3. Direktur Usaha mencakup 4 bagian, yaitu:
a. Bagian hubungan pelanggan
b. Bagian pengendalian kehilangan air
c. Bagian pengembangan & kerjasama
d. Bagian pemasaran
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi merupakan pejabat yag
diangkat berdasarkan Keputusan Bersama Bupati Bekasi dan Walikota Bekasi Nomor 500
tanggal 18 Agustus 2016 tentang pengangkatan Direktur Utama Pada PDAM Tirta
Bhagasasi Kabupaten Bekasi Periode 2016 - 2020. Jumlah pegawai PDAM Tirta Bhagasasi
per bulan Oktober 2020 sebanyak 985 orang, terdiri dari:
S2 : 0 orang
S1 : 179 orang
D3 : 8 orang
SMA dan Sederajat : 699 orang
SMP : 73 orang
SD : 26 orang
Lainnya : 0 orang
PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi memiliki Dewan Pengawas Periode 2017 - 2019
yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Bekasi dan Walikota Bekasi Nomor
500/Kep.402-Admrek/2017 dan 690/Kepber.01-EkbangTP/I/2017 tanggal 17 Maret 2017
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air
Minum periode 2014 - 2016 dengan susunannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel III.18 Susunan Organisasi Dewan Pengawas PDAM Tirta Bhagasasi
No Nama Kedudukan Unsur Yang Diwakili
1 Slamet Supriyadi, SH. M.Si. Ketua/Anggota Pemkab Bekasi
2 H. Dadang Hidayat, SE., M.Si. Sekretaris Pemkot Bekasi
3 H.Kusnadi, SE. M.Si Anggota Pemkab Bekasi
4 Kariman, S.Sos. Anggota Pemkot Bekasi
5 Nurhawi Afandi, SH. Anggota Konsumen
Sumber: Laporan Kinerja PDAM Kab. Bekasi, 2019
B. SPAM Non-PDAM
Dalam pengelolaan SPAM yang dilakukan oleh Lembaga Non-PDAM, dimana hal ini
dilakukan melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi yang menangani Sektor
Pengelolaan Sumber Daya Air telah melakukan serah terima asset dari pembangunan
sumur bor yang telah dibangun. Dalam hal kelembagaan, pengelolaan operasional dan
pemeliharaan dilakukan oleh masyarakat melalui serah terima kepada Kepala Desa,
dimana hal ini sebagai tanggungjawab bersama seluruh masyarakat untuk mengelola
prasarana dan sarana yang telah dibangun.