Professional Documents
Culture Documents
BAB I, Done
BAB I, Done
PENDAHULUAN
1
2
terhambat oleh sinyal yang kurang mendukung. Belum lagi banyaknya tugas yang
diberikan.
Pratiwi (2021), pada mahasiswa yang menjalani perkuliahan online. Saat menjalani
kuliah online mahasiswa merasakan permasalahan tersendiri mulai dari merasakan
cemas, pola pikir negative, overthinking hingga mengalami stress. Selain itu mahasiswa
juga merasakan kesusahan dan kesulitan dalam memahami materi yang diberikan dosen,
serta kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen karena minimnya
informasi yang diberikan oleh dosen.
Selain itu, terdapat juga kasus mengenai mahasiswa yang terdampak pada pandemi
covid-19 terhadap kuliah online. Banyak mahasiswa yang mengeluhkan proses
perkuliahan secara daring. Mulai dari bosannya dengan perkuliahan daring, banyaknya
tugas yang diberikan dosen, rindu dengan teman-teman serta menginginkan kuliah tatap
muka, (Aprilia, 2020).
Dari keempat kasus diatas dapat disimpulkan, mahasiswa yang menjalani
perkuliahan secara online dimasa pandemi covid-19 mengalami stress, bosan, merasa
jenuh dengan tugas yang diberikan, menjadi telat dalam mengumpulkan tugas, dan
sulitnya memahami materi yang diberikan oleh dosen. Pembelajaran online akan
membuat mahasiswa mengalami kendala seperti rasa malas dan jenuh. Pembelajaran
online juga membuat beban tugas semakin berat karena penugasan seringkali diberikan
dalam waktu yang bersamaan. Selain itu mahasiswa merasa kehilangan tujuan yang ingin
dicapai (Winangnun, 2020).
Tugas yang terkadang diberikan dosen terlalu banyak, membuat para mahasiswa
menunda pengerjaan tugas tersebut. Apalagi sekarang mahasiswa menjalani perkuliahan
online, sehingga mereka tidak mendapatkan pengawasan langsung dari pembiming
akademi yang memudahkan mereka untuk bermain gawai sehingga lalai dalam
mengerjakan tugas perkuliahan. Dalam lingkungan akademik, para mahasiswa pasti
pernah menunda dalam mengerjakan tugas atau pun menunda belajar. Hasil penelitian
menunjukan bahwa fenomena yang sering terjadi di lingkungan sekolah maupun
perguruan tinggi adalah menunda baik untuk belajar maupun mengerjakan tugas (Savira
& Suharsono, 2013). Kemudian terdapat penelitian yang dilakukan oleh Wirakesuma
(2020) yaitu, kuliah online tidak efektif, kurang efesien, dan tidak menyenangkan.
4
Membuat mahasiswa menjadi lebih stress dari yang sebelumnya. Terdapat banyak celah
dalam perkuliahan daring. Tugas secara online tidak berbeda dengan tugas konvensional.
Serta prokrastinasi merupakan budaya mahasiswa. Memerlukan motivasi dan kesabaran
dalam menjalani perkuliahan online.
Dari beberapa kasus diatas dapat disimpulkan, mahasiswa yang menjalani kuliah
online mengalami kejenuhan berkuliah, jenuh dalam mengerjakan tugas, menjadi telat
dalam melaksanakan tugas kuliah serta lelah dan kehilangan tujuan yang ingin dicapai.
Dengan adanya hal tersebut yaitu adanya tuntutan dalam belajar yang harus ditingkatkan
serta keadaan yang tidak menentu akibat dari pandemic covid-19 menyebabkan
mahasiswa mengalami prokrastinasi akademik. Menurut Susilowati (2020) Pembelajaran
jarak jauh selama pandemi menyebabkan adanya prokrastinasi akademik di kegiatan
belajar siswa yang semakin sulit dikendalikan.
Prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diinginkan walaupun
mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak buruk (Steel, 2007).
Mahasiswa yang melakukan kuliah online akan menunda pengerjaan tugas dikarenakan
tidak adanya bimbingan langsung dari pembimbing. Selain itu bisa saja faktor mahasiswa
mengalami prokrastinasi akademik dikarenakan kondisi fisik, kondisi dari psikologis
mahasiswa, dan persepsi terhadap diri mahasiwa itu sendiri. Hal tersebut dapat membuat
mahasiwa menjadi lambat lulus kuliah, dan tugas yang ditunda akan menumpuk.
Menurut Knaus (2010), prokrastinasi akademik adalah sebuah kebiasaan untuk
menunda kegiatan penting dan segera hingga waktu tertentu serta proses penundaan ini
memiliki konsekuensi tertentu. Prokrastinasi bukan sekedar gambaran dari rendahnya
kebiasaan belajar ataupun manajemen waktu, tetapi juga melibatkan interaksi kompleks
dari komponen perilaku, kognitif dan afektif. Mahasiswa yang terbiasa menunda – nunda
meyakini bahwa mereka memiliki kecndrungan melakukan prokrastinasi, secara
signifikan dapat mengganggu pencapaian akademis, kecapakan untuk menguasai materi
kelas, dan kualitas hidup mereka (Istiningrum, 2017).
Menurut Ilfiandra (dalam Aini dan Mahardayani, 2011), faktor –faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu
factor internal dan eksternal. Faktor eksternal adalah fakor yng berasal dari luar individu
yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi, sedangkan factor internal adalah factor yang
5
berasal dari dalam diri individu yang meliputi kondisi fisik dan psikologis individu.
Prokrastinasi akademik bukanlah hal baru di kalangan mahasiswa (Saman, 2017).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siti Muyana (2017) dengan judul
Prokrastinasi Akademik Dikalangan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling. Menggambarkan bahwa prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa yang
memiliki kecenderungan berprilaku prokrastinasi akademik diidentifikasi melalui
berbagai indikator prokrastinasi akademik antara lain keyakinan akan kemampuan,
gangguan perhatian, faktor sosial, manajemen waktu, inisiatif pribadi, dan kemalasan.
Berdasarkan penelitian Handoyono, dkk (2020) dengan judul Prokrastinasi
Mahasiswa Selama Masa Pembelajaran Daring yaitu, walaupun pembelajaran daring
menjadi peluang, kegiatan pembelejaran daring masih menyisakan beberapa masalah,
salah satunya yaitu tingginya tingkat prokrastinasi pada para mahasiswa. Prokratsinasi
dapat diindikasikan dari semakin banyak mahasiwa yang menunda mengerjakan tugas.
Alasan para mahasiswa menunda mengerjakan tugas adalah karena merasa sedang tidak
diawasi.
Berdasarkan penelitian Khoirunnisa, dkk (2021) dengan judul Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa Tingkat Akhir pada Masa Pandemi Covid-19 yaitu bahwa
prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiwa tingkat akhir saat ini menunjukan
tingkatan sedan. Prokrastinasi akademiki memiliki empat aspek yang mendasari yaitu
perikaku menunda dalam memulai dan menyelesaikan, keterlambatan dalam
mengerjakan, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual dan melakukan
aktivitas yang lebih menyenangkan. Dianatar keempat aspek tersebut, perilaku menunda
dalam memulai dan menyelesaikan skripsi merupakan perilaku dominan yang mendasari
prokratsinasi akademik mahasiswa tingkat akhir.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari Prokrastinasi Akademik
pada Mahasiswa yang menjalankan kuliah Online pada pandemic Covid-19.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
6