Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 4 - 3a TEN - Laporan Audit Energi Kelistrikan
Kelompok 4 - 3a TEN - Laporan Audit Energi Kelistrikan
Kelompok 4 - 3a TEN - Laporan Audit Energi Kelistrikan
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Audit Energi A yang diampu oleh :
Kholiq Hermawan, MT.
Disusun oleh :
1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Dapat melakukan Audit Energi pada Sistem Kelistrikan
b. Dapat melakukan persiapan Audit Energi pada Sistem Kelistrikan
c. Dapat melakukan survey (mengumpulkan data sekunder dan data
primer/pengukuran) Audit Energi pada Sistem Kelistrikan
d. Dapat melakukan Analisa Data (analisa teknis/konservasi dan analisa
ekonomi/kelayakan) Audit Energi pada Sistem Kelistrikan
e. Dapat membuat Laporan Audit Energi
f. Dapat melakukan presentasi laporan Audit Energi ke Auditee
2. TEORI DASAR
2.1. Lokasi
Konsumsi energi terus meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi
dan pertambahan penduduk. Untuk memenuhi permintaan tersebut, perlu
dikembangkan cara-cara penghematan energi salah satunya dengan melalui audit
energi. Praktikum audit energi khusus pada sistem kelistrikan yang ada di
Laboratorium Energi Atas Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri
Bandung. Sistem kelistrikan ini berhubungan dengan kualitas daya listrik yang ada di
laboratorium tersebut.
Selain itu praktikum ini juga dilakukan sebagai kegiatan pelatihan audit energi
dengan mengambil hasil pengukuran pada parameter tegangan, arus, frekuensi, power
factor, daya aktif, daya reaktif, daya semu, dan harmonik serta untuk mengetahui
peluang-peluang dari penghematan konsumsi energi.
S= √ P +Q
2 2
Sebuah contoh, rating kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya,
Daya reaktif ( Q ) pada pf awal= Daya Aktif ( P ) x tan φ
Dayareaktif ( Q ) pada pf diperbaiki=Daya Aktif ( P ) x tan φ2
Sehingga besarnya kapasitor yang diperlukan untuk memperbaiki faktor daya
digunakan,
Dayareaktif ( Q ) [ kVAr ] =Daya Aktif [ kW ] x ¿
Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya :
a. Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda jika pf lebih
kecil dari 0,85).
b. Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik akan meningkat.
c. Mengurangi rugi – rugi daya pada sistem.
d. Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.
Jika pf lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya aktif (kW) yang
digunakan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan
menurunnya pf sistem kelistrikan. Akibat menurunnya pf maka akan timbul
beberapa persoalan diantaranya :
a. Membesarnya penggunaan daya listrik kWH karena rugi – rugi.
b. Membesarnya penggunaan daya listrik kVAr.
c. Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan (voltage drops).
Denda atau biaya kelebihan daya reaktif berdasarkan SK Menteri ESDM No
3032-2002 mengenai daya reaktif,akan dikenakan denda apabila jumlah pemakaian
kVArh yang tercatat dalam sebulan lebih tinggi dari 0,62 jumlah kWh pada bulan
yang bersangkutan sehingga pf rata−ratakurang dari 0,85. Sedangkan perhitungan
kelebihan pemakaian kVArh dalam rupiah menggunakan rumus (5) sebagai berikut :
Kelebihan pemakaian kVaRh=[ B−0,62 ( A 1 + A 2 ) ] Hk
Dimana : B = pemakaian kVArh
A1 = pemakaian kWh WPB
A2 = pemakaian kWh LWBP
Hk = harga kVARh
Beberapa strategi untuk koreksi faktor daya adalah :
a. Meminimalkan operasi dari beban motor yang ringan atau tidak bekerja.
b. Menghindari operasi dari peralatan listrik diatas tegangan rata – ratanya.
c. Mengganti motor – motor yang sudah tua dengan energi efisien motor. Meskipun
dengan energi efisien motor, bagaimanapun faktor daya dipengaruhi oleh beban
yang variasi. Motor ini harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas rata – ratanya
untuk memperoleh faktor daya tinggi.
d. Memasang kapasitor pada jaringan AC untuk menurunkan medan dari daya
reaktif.
Selain itu, pemasangan kapasitor dapat menghindari :
a. Trafo kelebihan beban (overload), sehingga memberikan tambahan daya yang
tersedia.
b. Voltage drops pada line ends.
c. Kenaikan arus / suhu pada kabel, sehingga mengurangi rugi – rugi.
Untuk pemasangan Capasitor Bank diperlukan :
a. Kapasitor, dengan jenis yang cocok dengan kondisi jaringan.
b. Regulator, dengan pengaturan daya tumpuk kapasitor (Capasitor Bank) otomatis.
c. Kontaktor, untuk switching kapasitor.
d. Pemutus tenaga, untuk proteksi tumpuk kapasitor.
√∑ ( )
∞ 2
Ik
k=2 √2
THD i=
I1
√2
Sedangkan, THD tegangan dapat diketahui dengan persamaan :
√∑ ( )
∞ 2
Vk
k=2 √2
THD V =
V1
√2
Dimana : Ik = Nilai arus harmonisa (V)
I1 = Nilai fundamental (A)
Vk = Nilai tegangan harmonisa (V)
V1 = Nilai fundamental (V)
n = Komponen harmonisa maksimum yang diamati
Berdasarkan standar IEEE 519-2014, pada tabel 1 dapat dilihat standar untuk
THD tegangan (THDv).
Berdasarkan standar IEEE 519-2014 untuk THDi nilai batas yang digunakan
sebagai standar disesuaikan dengan short circuit ratio (rasio hubung singkat) dan
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Maximum harmonic current distortion in percent of IL
Individual harmonic order (odd harmonics)
ISC / IL 3 ≤ h < 11 11≤ h < 17 17 ≤ h < 23 23 ≤ h < 35 35 ≤ h ≤ 50 TDD
< 20 4.0 2.0 1.5 0.6 0.3 5.0
20 < 50 7.0 3.5 2.5 1.0 0.5 8.0
50 < 100 10.0 4.5 4.0 1.5 0.7 12.0
100 < 1000 12.0 5.5 5.0 2.0 1.0 15.0
> 1000 15.0 7.0 6.0 2.5 1.4 20.0
Akibat harmonik arus dan tegangan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Harmonik Akibat
1. Faktor daya
2. Pemanasan dan Ferroresonance Trafo Yy
3. Resonance on Capacitor Bank
4. Tegangan netral-ground besar
Arus
5. Tidak terukur pada meter mekanik
6. Gagal fungsi pada rele
7. Losses Netral besar (sistem 3 fasa 4 kawat)
8. SkinEffect
dimana :
k = Periode pengembalian
CFt = Cash flow periode ke t
Jika komponen cash flow benefit dan cost-nya bersifat annual, maka
formulanya menjadi:
Nilai Investasi Awal
Payback Period ( PBP)= x 1tahun
Aliran Kas Masuk Bersih
dimana :
NPV = Nilai sekarang bersih
Ct = Aliran kas masuk bersih (net cash inflow) selama periode t
Co = Total biaya investasi
i = Suku bunga diskonto (discount rate)
t = Jangka waktu/umur ekonomi proyek
Lebih lanjut, NPV dapat dinyatakan secara sederhana dengan persamaan sebagai
berikut :
NPV =PWB−PWC
Dimana, PWB = Present Worth Benefit
PWC = Present Worth Cost
Hasil NPV dari suatu proyek yang dikatakan layak secara ekonomi adalah yang
menghasilkan nilai NPV bernilai positif.
Indikator NPV :
a) Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan.
b) Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.
c) Jika NPV = 0, maka manfaat proyek akan sama dengan biaya proyek
3. GAMBAR RANGKAIAN
4. PERALATAN
1. APD yang terdiri dari helm, wearpack, safety shoes, kacamata, sarung tangan
berisolasi.
2. Power Quality Analyzer yang digunakan untuk mengukur :
Tegangan antar fasa
Tegangan fasa-netral
Arus antar fasa
Arus fasa-netral
Daya aktif
Daya reaktif
Daya semu
Frekuensi
Daya aktif jam
Daya reaktif jam
Daya semu jam
3. Gulungan Kabel
5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan dan pakai alat pengaman diri (helm, wearpack, safety-shoes, kacamata,
sarung tangan berisolasi (tegangan lebih dari 1KV)).
2. Pinjam peralatan (Power Quality Analyzer dan gulungan kabel).
3. Lihat dan teliti mana terminal fasa RST dan netral groundingnya pada panel yang
akan diukur.
4. Setelah mengetahui kondisi panel, cari sumber tegangan untuk memasang power
supply pada power quality analyzer.
5. Pasang power supply pada power quality analyzer dan pastikan dalam keadaan
off.
6. Pasang terminal tegangan power quality analyzer pada terminal panel sesuai
masing-masing fasa (tidak boleh terbalik).
7. Pasang terminal arus power quality analyzer pada terminal panel sesuai masing-
masing fasa (tidak boleh terbalik).
8. Setelah semua terpasang, nyalakan power quality analyzer.
9. Record
10. Setelah record selesai, hold kemudian cek apakah datanya sudah tersimpan atau
tidak, pastikan alat ukur sudah menyimpan data.
11. Matikan power quality analyzer.
12. Lepaskan satu per satu (kabel pengukur arus, kabel pengukur tegangan per fasa)
digulung berbentuk lingkaran, pastikan di terminal tidak ada alat yang terpasang
lagi.
13. Tutup panel, rapikan alat ukur, dan kembalikan alat ke teknisi.
6. DATA PERCOBAAN
Kapasitas MCB Laboratorium Atas = 200 A
Data Pengukruan Panel MDP Laboratorium Atas
PENGOLAHAN DATA
7. ANALISA DATA
Standar Kelistrikan berdasarkan SNI dan ANSI
2. Daya Terpakai
Diketahui : S R = 3,83 kVA
SS = 4,22 kVA
ST = 4,35 kVA
Jawab :
STerpakai=S R + S S +S T
STerpakai=3,82+ 4,22+4,35
STerpakai=12,4 KVA
4. Ketidakseimbangan Tegangan
V rata-rata (Vr)
VR+ VS+VT
Vr=
3
218+223,2+222
Vr=
3
Vr=221 V
V unbalance (Vu)
Vmax−Vr
Vu=
Vr
223,2−221
Vu= x 100 %
221
Vu=0,9954 %
5. Ketidakseimbangan Arus
I rata-rata (Ir )
IR + IS+ ¿
Ir =
3
17,61+18,95+19,68
Ir =
3
Ir =18,74 A
I unbalance (Iu)
Imax−Ir
Iu=
Ir
(19,68−18,74 )
Iu= x 100 %
18,74
Iu=5 %
6. Faktor Daya
Factor daya min = 0,41
Faktor daya max = 0,97
7. Fluktuasi Tegangan
¿
Fluktuasi tegangan maksimal ¿ Vmaks−V line ¿ netral V line ¿ netral ¿ x 100 %
(223,2−220)
¿ x 100 %
220
¿1,45 %
Fluktuasi tegangan minimal
¿ Vmin−V line ¿ netral ¿ netral ¿ x 100 %
V line ¿
(216,8−220)
¿ x 100 %
220
¿- 1,45 %
C. Fluktuasi Tegangan
No Fluktuasi Tegangan Standar Status Keterangan Konservasi
1 Maks = 1,45% +-10% Baik Tegangan Tidak perlu
Min = -1,45% stabil dan pemasangan
berfluktuasi Stabilizer
F. Harmonisa
Harmonik
Parameter Nilai
Maksimal THD Arus 20,40
Standar THD Arus <15%
Maksimal THD Tegangan 6,20
Standar THD Tegangan <5%
Status Kurang Baik
Keterangan THD Arus di diatas standar
Konservasi Pemasangan Filter Aktif Harmonik
8. KESIMPULAN
Dari hasil Audit Energi Sistem Kelistrikan dapat disimpulkan bahwa sistem
kelistrikan di laboratorium Teknik Konversi Energi ini tidak baik, karena dari
hasil perhitungan dan analisa data, sebagian besar memiliki status yang tidak
layak.
Pada perhitungan load factor didapat nilai 9,42% yang berarti berada di bawah
standar load factor untuk lab 60%. Hal ini bisa terjadi dikarenakan daya
terpasang terlalu tinggi dibanding daya terpakai. Solusi yang bisa digunakan
untuk memperbaiki load factor ini adalah dengan menambah daya terpakai
atau mengurangi daya terpasang sesuai kebutuhan.
Parameter berikutnya yang tidak layak adalah power factor. Dari hasil
perhitungan didapat nilai sebesar 41% yang mengindikasikan power factor nya
rendah atau berada di bawah 85%. Hal ini dapat ditanggulangi dengan
pemasangan kapasitor bank agar power faktornya naik.
Pada parameter harmonik (THD Tegangan dan THD Arus) maksimal melebihi
standar yang ditentukan. Di dapat nilai THD Arus sebesar 20,4% yang
seharusnya berada di bawah 10%. Juga di dapat nilai THD Tegangan sebesar
6,2% yang seharusnya 5%. Hal ini akan menyebabkan beberapa permasalahan
bagi peralatan listrik. Pemasangan filter aktif harmonik bisa menjadi solusi
untuk memperbaiki permasalahan THD arus dan THD tegangan. Berdasarkan
data di atas, maka sudah seharusnya agar segera dilakukan langkah-langkah
konservasi.
9. REKOMENDASI
Langkah Konservasi yang dapat kami rekomendasikan untuk perbaikan power
factor adalah dengan pemasangan kapasitor bank. Pemasangan kapasitor bank
dari segi ekonomi dan dari perhitungan BEP dan NPV diatas sangat layak
ekonomi dan berdampak sangat baik dimana NPV > 0 yakni NPV =
Rp.628.863.000 dan BEP nya 0,019 tahun. Dengan melakukan konservasi ini
dapat menghemat biaya sebesar Rp.63.006.300 per tahun.
Langkah Konservasi yang dapat kami rekomendasikan untuk perbaikan
Harmonisa adalah dengan pemasangan filter aktif harmonic. Pemasangan filter
aktif harmonik bisa menjadi solusi untuk memperbaiki permasalahan THD
arus dan THD tegangan, namun dalam menambahkan filter aktif diperlukan
investasi yang besar dan pada hasil analisa ekonomi yang dilakukan didapat
bahwa BEP = 0,29 tahun. Dengan melakukan konservasi ini dapat menghemat
biaya sebesar Rp.252.025.200 per tahun.
Langkah Konservasi yang dapat kami rekomendasikan untuk perbaikan load
factor adalah adalah dengan melakukan penurunan daya terpasang dengan
mengganti MCB. Dengan melakukan hal tersebut maka mendapat
penghematan pertahun sebesar Rp 21.462.480, dan BEP nya adalah 0,046
tahun , hal tersebut layak dikarenakan BEP < umur teknis nya dalam artian
singkat.
10. PERTANYAAN
10.1. Berapa Daya terpasang Lab tersebut ?
Jawab :
131,6359 KVA atau 131635,8614 VA
10.5. Sebutkan Parameter KDL (Kualitas Daya Listrik) sumber yang baik dan yang
kurang baik ?
Jawab :
Setelah dilakukan percobaan audit sistem kelistrikan, diketahui bahwa
parameter KDL (Kualitas Daya Listrik) yang baik hanya pada fluktuasi
tegangan,ketidakseimbangan tegangan dan ketidakseimbangan arus. Untuk
parameter KDL yang kurang baik antara lain Load faktor, Power Factor, THD
Arus, dan THD Tegangan.
10.7. Lakukan analisa Teknik dan analisa ekonomi untuk meningkatkan KDL pada
Panel MDP lab tersebut ?
Jawab :
tertera pada halaman 19-24
10.8. Rekomendasi apa yang anda sarankan kepada Klien anda atau Audite ?
Jawab :
Konservasi yang direkomendasikan yaitu dengan memasang filter aktif untuk
mereduksi harmonisa dan menambahkan kapasitor bank untuk memperbaiki
kelambatan faktor daya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. M. Giatman, MSIE. EKONOMI TEKNIK. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA, 2011.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Modul 3 Kelayakan Ekonomi.
2017, pp. 1–38.
Pabla, A. S. Penerjemah : Abdul. 1994. Sistem Distribusi Daya Listrik. Erlangga.
Jakarta
Schneider Electric. 2002. Panduan Aplikasi Teknis. Jakarta.