Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

MAKALAH

ILMU AL LUGHOH
PENGERTIAN KATA, JENIS KATA, PEMBENTUKAN KATA
Dosen Pengampu : Bapak Abdul Muqit M.Pd

KELOMPOK 8
OLEH:
1. Lady Indi Lamik 222101020016
2. Nazela Hidayah 221101020038

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat karunia dan rahmat Allah SWT, makalah yang berjudul “
PENGERTIAN KATA, JENIS KATA, DAN PEMBAGIAN KATA” dapat kami selesaikan,
meskipun kami memerlukan banyak penyempurnaan. Penulisan makalah ini di dasarkan pada
konsep-konsep yang terdapat dalam kitab kaidah ilmu lughoh, juga di dasarkan pada
pengalaman belajar kami. Dua kombinasi ini diharapkan mampu memberikan kemudahan
memahami materi yang kami bawakan.
Ucapan terimakasih kami persembahkan kepada penulis kitab para kyai yang berjasa
yang telah membimbing kami dalam belajar nahwu, tak lupa dosen pembimbing mata kuliah
nahwu kami yang membimbing kami meyelesaikan makalah ini.
Segala bentuk kritik dan saran anda sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan
materi ini.

Jember. 11 Mei 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................... 2
2.1 Pengertian kata ......................................................................................... 2
2.2 Jenis kata .................................................................................................. 2
2.3 Pembentukan Kata ................................................................................... 3
2.4 Infleksi ..................................................................................................... 4
2.5 Derivasi ..................................................................................................... 5
BAB 3. KESIMPULAN............................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSAKA........................................................................................................

ii
BAB.1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Kata dan pembentukan kata merupakan unsur pokok dalam menulis, karena katamerupakan kunci
utama dalam membentuk sebuah tulisan. Tulisan yang benar adalah tulisanyang menggunakan
pemilihan dan pembentukan kata yang tepat, sehingga ide atau gagasan penulis dapat tersampaikan
dengan tepat kepada pembaca. Terlebih lagi pada tulisan – tulisanilmiah yang biasanya dijadikan
sebagai sebuah referensi dalam bidang ilmu pengetahuan.Jika dalam sebuah karya tulis
menggunakan pemilihan dan pembentukan kata yang salah,maka akan terjadi salah pengertian oleh
pembaca. Saat hal tersebut berlanjut, kemungkinan besar akan tercipta kebiasaan penggunaan kata
yang salah di masyarakat umum. Padakenyataannya, sebagian besar hasil karya tulis cenderung
mengesampingkan pentingnya pemilihan kata atau diksi dan pembentukan kata atau morfologi
yang benar menurut kaidah bahasa Indonesia.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa klasik yang memiliki sejarah yang panjang dan
memiliki pengaruh yang besar pada bahasa-bahasa lainnya, terutama pada bahasa-bahasa di
wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Kata-kata dalam bahasa Arab memiliki aturan tersendiri
dalam pembentukannya dan memiliki akar kata yang merupakan dasar dari makna kata tersebut
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud Kata?
1.2.2 Apa saja jenis jenis Kata?
1.2.3 Bagaimana pembentukan kata terjadi?
1.2.4 Apa yang dimaksud Infleksi?
1.2.5 Apa yang dimaksud Derivasi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud Kata
1.3.2 Mahasiswa mengerti apa saja jenis jenis kata
1.3.3 Mahasiswa mengerti bagaimana pembentukan kata terjadi
1.3.4 Mahasiswa mengerti apa itu infleksi
1.3.5 Mahasiswa mengerti apa itu derivasi

1
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kata


A. PENGERTIAN
Berikut ini adalah pendapat dari para ahli bahasa mengenai konsep kata.
1. Kata adalah satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat
dibagi atas bagian-bagiannya, dan mengandung sebuah ide (Keraf, 1991: 44)
2. Kata adalah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain setiap
satuan bebas merupakan kata (Kushartanti, 2005: 151).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kata adalah satuan
bebas, atau bentuk yang paling kecil, mampu berdiri sendiri, dan sudah mempunyai arti. Kata
merupakan dua macam satuan, ialah satuan fonologik dan satuan gramatik. Sebagai satuan
fonologi, kata terdiri satu atau beberapa suku, dan suku itu terdiri dari satu atau beberapa
fonem. Sebagai satuan gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.
Dalam bahasa Arab, kata dikenal dengan istilah "‫( "كلمة‬kalimah). Kata dalam bahasa Arab
terdiri dari huruf-huruf yang disusun untuk membentuk suatu makna atau arti tertentu. Setiap
kata dalam bahasa Arab memiliki akar kata atau "‫( "جذر‬jazr), yang terdiri dari tiga huruf yang
membentuk dasar makna kata tersebut. Akar kata inilah yang dapat dimodifikasi dengan
tambahan-tambahan tertentu untuk membentuk kata-kata baru dengan makna yang berbeda-beda.
Contohnya, kata "‫( "كتب‬kataba) merupakan akar kata dari kata kerja yang berarti "menulis".
Dari akar kata ini, dapat dibentuk kata-kata baru seperti "‫( "كتاب‬kitab) yang berarti "buku", atau
"‫( "كاتب‬katib) yang berarti "penulis".

2.2 Jenis Kata


A. PENGERTIAN
Jenis kata di dalam bahasa Indonesia, telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli bahasa
(Linguistik), baik dalam pandangannya secara tradisional (lama) maupun secara struktural
(baru). Jenis kata dalam bahasa Indonesia menurut Kridalaksana (1994: 20) dibagi dalam
sepuluh macam, yaitu kata benda, kata keadaan, kata ganti, kata kerja, kata bilangan, kata
sandang, kata depan, kata keterangan, kata sambung (konjungsi), dan kata seru. Dalam
penelitian ini, penulis hanya meneliti kata sambung (konjungsi) karena penggunaan konjungsi
pada siswa sering salah penempatan atau pemilihan, sehingga menimbulkan makna gramatikal
yang tidak utuh.
B. Klasifikasi kata dalam bahasa Arab dapat dilakukan berdasarkan beberapa kategori, antara lain:
1. Klasifikasi kata berdasarkan fungsi dalam kalimat:
a. Isim (kata benda)
b. Fi'il (kata kerja)
c. Harf (kata depan)
d. Ḍamīr (kata ganti)
e. Istifham (kata tanya)
f. Nafy (kata negasi)
2. Klasifikasi kata berdasarkan struktur:
a. Mudhaf (kata posesif atau kepemilikan)
b. Mudhaf Ilaih (kata yang diikuti dengan kata posesif)
c. Isyarah (kata penunjuk)
d. Nakirah (kata tak terdefinisi atau tidak beraturan)
3. Klasifikasi kata berdasarkan jenis kelamin:
a. Muzakkar (kata benda maskulin)

2
b. Muannats (kata benda feminin)
4. Klasifikasi kata berdasarkan jumlah:
a. Mufrad (kata tunggal)
b. Jamak (kata jamak)
5. Klasifikasi kata berdasarkan bentuk:
a. Ma'rifah (kata yang dikenal)
b. Nakirah (kata yang tidak dikenal)
6. Klasifikasi kata berdasarkan arti:
a. Musytarak (kata-kata yang memiliki lebih dari satu arti)
b. Khāṣṣ (kata-kata yang memiliki arti khusus atau istilah)
Pengelompokkan kata dalam bahasa Arab ke dalam kategori-kategori ini penting dalam
memahami bahasa Arab secara lebih mendalam, baik dalam membaca, menulis, maupun
berbicara.
C. Jenis kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu:
1. Kata benda (ism): kata yang merujuk pada orang, tempat, benda, atau konsep.
Contoh: ‫( كتاب‬kitab) yang berarti "buku".
2. Kata kerja (fi'il): kata yang menyatakan tindakan atau perbuatan. Contoh: ‫كتب‬
(kataba) yang berarti "menulis".
3. Kata sifat (sifah): kata yang digunakan untuk mendeskripsikan kata benda atau kata
ganti. Contoh: ‫( كبير‬kabir) yang berarti "besar".
Selain itu, ada juga jenis kata lain yang disebut dengan kata depan (ḥarf jarr) dan kata ganti
(ḍamīr). Kata depan adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara kata
benda dengan kata lain dalam kalimat, sedangkan kata ganti adalah kata yang digunakan
untuk menggantikan kata benda atau kata depan dalam kalimat.
Contoh kata depan dalam bahasa Arab adalah "min" yang berarti "dari" dan "ila" yang berarti
"ke". Sedangkan contoh kata ganti dalam bahasa Arab adalah "huwa" yang berarti "dia" dan
"hum" yang berarti "mereka".

2.3 Pembentukan Kata


A. PENGERTIAN
Pembentukan kata dalam bahasa Arab merujuk pada proses membentuk kata-kata baru dari
kata-kata dasar atau kata-kata yang sudah ada dengan menambahkan akar kata, prefiks,
sufiks, atau mengubah bentuk kata dasar. Pembentukan kata dalam bahasa Arab dikenal
dengan istilah Sarf atau Ilmu Morfologi.

Proses pembentukan kata dalam bahasa Arab sangat penting dalam memperluas kosakata dan
memahami arti kata-kata dalam bahasa Arab. Misalnya, dengan menambahkan akar kata
tertentu pada kata dasar, dapat membentuk kata-kata baru yang memiliki arti yang berbeda.
Demikian pula, dengan menambahkan prefiks atau sufiks pada kata dasar, dapat membentuk
kata-kata baru dengan arti yang berbeda.

Contoh pembentukan kata dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:

1. Kata dasar: ‫َب‬ ََ ‫( َكت‬kataba) yang berarti "menulis"


2. َ َ
Infleksi: َ‫( كتبْت‬katabtu) yang berarti "saya menulis"
3. Derivasi: ‫( كتَّاب‬kuttāb) yang berarti "penulis"
4. Prefiks: ‫( م ْكتَب‬muktab) yang berarti "kantor tulis"
5. Sufiks: ‫( ِكتَابَة‬kitābah) yang berarti "tulisan"

3
Dalam pembentukan kata dalam bahasa Arab, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus
dipahami, seperti aturan penambahan akar kata tertentu pada kata dasar, aturan penambahan
ِ ‫ )تَصْحِ يحَالص َّْو‬pada akar kata dan
prefiks dan sufiks tertentu, dan aturan penyesuaian bunyi (َ‫ت‬
awalan sufiks. Dengan memahami aturan-aturan ini, seseorang dapat memperluas kosakata
dalam bahasa Arab dan memahami arti kata-kata dengan lebih baik.
Pembentukan kata dalam bahasa Arab dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

1. Morfologi (Sarf): Pembentukan kata dengan cara mengubah kata dasar melalui proses
infleksi (pengubahan bentuk kata) dan derivasi (penambahan akar kata atau
prefiks/sufiks).
2. Morfemik (Nahwu): Pembentukan kata dengan cara menggabungkan satu atau lebih
morfem (satuan makna terkecil) untuk membentuk sebuah kata.
3. Pinjaman (Istilah): Pembentukan kata dengan cara meminjam kata dari bahasa lain atau
menggunakan istilah asing.
Beberapa contoh pembentukan kata dalam bahasa Arab melalui morfologi yaitu:
1. Infleksi kata kerja (fi'il):
Kata dasar: ‫( كتب‬kataba) yang berarti "menulis".
Infleksi: ‫( كتبت‬katabtu) yang berarti "saya menulis".
2. Derivasi kata benda (ism):
Kata dasar: ‫( ِكتَاب‬kitab) yang berarti "buku".
Derivasi:
‫( َم ْكتَب‬maktab) yang berarti "kantor”
‫( كتَّاب‬kuttāb) yang berarti "penulis"
Beberapa contoh pembentukan kata dalam bahasa Arab melalui morfemik yaitu:
1. Penggabungan dua morfem:
‫َي‬+َ‫( ِكتَاب‬kitab + y) = َ‫( ِكتَا ِبي‬kitabiy) yang berarti "milikku".
2. Penggabungan lebih dari dua morfem:
‫َ َجاهِزَ ة‬+َ‫( قَ ْه َوة‬qahwah + jāhizah) = ٌ‫( قَ ْه َوةٌَ َجاهِزَ َة‬qahwah jāhizah) yang berarti "kopi siap saji".
Pembentukan kata dalam bahasa Arab melalui pinjaman umumnya berasal dari bahasa-bahasa
lain seperti Persia, Turki, Yunani, dan bahasa-bahasa Eropa lainnya. Contohnya: ‫َك ْمبِيوتَر‬
(kampiyūtar) yang berarti "komputer".

2.4 Infleksi
A. PENGERTIAN
Infleksi dalam bahasa Arab merujuk pada proses mengubah bentuk kata dasar atau kata dasar
dengan menambahkan imbuhan tertentu untuk menunjukkan perbedaan waktu, jenis kelamin,
orang, dan jumlah dalam kalimat. Infleksi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah I'rab atau
Ilmu Tatabahasa.

4
Infleksi dalam bahasa Arab sangat penting dalam memahami struktur kalimat dan makna yang
ingin disampaikan. Misalnya, dalam kalimat "Ana katabtu" yang berarti "Saya menulis", kata
"katabtu" diinfleksikan dengan menambahkan imbuhan "-tu" untuk menunjukkan bahwa subjek
kalimat adalah orang pertama tunggal (ana) dan kalimat dalam bentuk lampau.
Bentuk infleksi dalam bahasa Arab terdiri dari tiga aspek, yaitu:
1. Aspek Waktu (‫)زمن‬: Infleksi yang menunjukkan waktu, seperti masa lampau (‫)ماضي‬,
masa kini (‫)حاضر‬, atau masa depan (‫)مستقبل‬.
2. Aspek Orang (‫)شخص‬: Infleksi yang menunjukkan orang, seperti orang pertama (ََ‫أول‬
‫)الشخص‬, orang kedua (‫)ثانيَالشخص‬, atau orang ketiga (‫)ثالثَالشخص‬.
3. Aspek Jumlah (‫)عدد‬: Infleksi yang menunjukkan jumlah, seperti tunggal (‫ )مفرد‬atau
jamak (‫)جمع‬.

Contoh infleksi dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:

Kalimat dasar: ‫َب‬ ََ ‫( َكت‬kataba) yang berarti "menulis"


Infleksi: َ‫( َكتَبْت‬katabtu) yang berarti "saya menulis"
Infleksi: َْ‫( َكتَبَت‬katabat) yang berarti "dia menulis" (untuk orang perempuan)
Infleksi: ‫( َكتَب ْوا‬katabuu) yang berarti "mereka menulis" (untuk jamak)

Dalam bahasa Arab, infleksi juga dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan jenis
kelamin, seperti imbuhan "-i" untuk kata benda laki-laki dan "-a" untuk kata benda perempuan.
Misalnya, kata "kitab" yang berarti "buku" diubah menjadi "kitabi" jika mengacu pada kata
benda laki-laki, dan "kitabah" jika mengacu pada kata benda perempuan.
2.5 Derivasi
A. PENGERTIAN
Derivasi atau isytiqaq dalam bahasa arab yaitu proses afiksasi penurunan kata atau unsur
leksikal tertentu menjadi kata yang tidak sama, atau unsur leksikal lain (Baalbaki, 1990:14),
Pembentukan derivatif kata dalam bahasa arab melahirkan diskursus dan wacana kreatif dari
pakar gramatika bahasa arab
Derivasi dalam bahasa Arab merujuk pada proses pembentukan kata baru dengan
menambahkan akar kata atau imbuhan tertentu pada kata dasar. Derivasi atau tarkib dalam
bahasa Arab sering dilakukan untuk memperkaya kosakata dan memudahkan dalam
penggunaan bahasa.
Pembentukan kata melalui derivasi dapat dilakukan dengan cara menambahkan imbuhan pada
kata dasar atau dengan menggunakan akar kata tertentu. Imbuhan yang sering digunakan dalam
pembentukan kata adalah imbuhan awalan seperti "m-", "t-", "n-", "k-", "y-", dan lain
sebagainya, serta imbuhan akhiran seperti "-an", "-at", "-i", "-un", dan lain sebagainya.
Contoh pembentukan kata melalui derivasi dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
1. Kata dasar: ‫( ِكتَاب‬kitab) yang berarti "buku"
Pembentukan kata dengan menambahkan akar kata "ktb": ‫( َم ْكتَب‬maktab) yang berarti
"kantor" atau "ruang tulis"
2. Kata dasar: ‫( قَلَم‬qalam) yang berarti "pensil"
Pembentukan kata dengan menambahkan akar kata "q-l-m": ‫( مقَ ِلم‬muqallim) yang
berarti "pengasah pensil" atau "pengajar"
3. Kata dasar: ‫( َجمِيل‬jamil) yang berarti "cantik"
Pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan awalan "m-": ‫( م َج ِمل‬mujammil)
yang berarti "penata rias" atau "penata rambut"
Dalam bahasa Arab, derivasi juga sering digunakan untuk membentuk kata kerja dari kata
benda atau kata sifat, atau sebaliknya. Misalnya, kata benda "kitab" dapat dibentuk menjadi

5
kata kerja "kataba" yang berarti "menulis", sedangkan kata sifat "jamil" dapat dibentuk menjadi
kata benda "jamal" yang berarti "kecantikan".

6
BAB. 3 KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
1. Dalam bahasa Arab, kata dikenal dengan istilah "‫( "كلمة‬kalimah). Kata dalam bahasa
Arab terdiri dari huruf-huruf yang disusun untuk membentuk suatu makna atau arti
tertentu. Setiap kata dalam bahasa Arab memiliki akar kata atau "‫( "جذر‬jazr), yang
terdiri dari tiga huruf yang membentuk dasar makna kata tersebut. Akar kata inilah
yang dapat dimodifikasi dengan tambahan-tambahan tertentu untuk membentuk kata-
kata baru dengan makna yang berbeda-beda.
2. Kata-kata baru dapat dibentuk dari kata-kata yang sudah ada melalui proses
pembentukan kata. Ada beberapa cara pembentukan kata, di antaranya:
a. Afiksasi: menambahkan awalan (prefix) atau akhiran (suffix) pada
kata dasar.
b. Komposisi: menggabungkan dua atau lebih kata menjadi kata yang
baru.
c. Reduplikasi: mengulang kata dasar secara keseluruhan atau
sebagian untuk membentuk kata baru.
3. infleksi adalah proses morfologis yang mneghasilkan bentuk kata yang berbeda,
namun berasal dari leksem yang sama dan bentukan kata tersebut berada dalam
kelas kata yang sama pula. Kata-kata dalam bahasa-bahasa berfleksi, seperti bahasa
Arab, bahasa latin,maupun bahasa Indonesia dan bahasa Sansekerta, untuk dapat
digunakan dalam kalimat harus disesuaikan dulu bentuknya dengan kategorikategori
gramatikal yang berlaku dalam bahasa itu.
4. derivasi (Isytiqaq) adalah proses pembentukan kata yang mengakibatkan lahirnya
kata baru. Dalam bahasa Arab, terdapat tiga macam derivasi: Isytiqaq Shaghir,
Isytiqaq Kabir, dan Isytiqaq Akbar. Dan kemudian dalam fi’il terdapat tiga
bentuk, diantaranya: Fi’il Madhi, Fi’il Mudhori, dan Fi’il Amar.

7
DAFTAR PUSTAKA
Muqit, Abdul. "ilmu a-Lughoh." (2021).

Jamilah, Mimi. "Analisis Kontrastif Morfologi Infleksi Dalam Bahasa Arab Dengan Bahasa
Indonesia." Ihtimam: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 3.2 (2020): 85-106.

Luthfan, M. A., & Hadi, S. (2019). Morfologi Bahasa Arab: Reformulasi Sistem Derivasi dan
Infleksi. Alsina: Journal of Arabic Studies, 1(1), 1-22.

Fahrurrozi, A. (2014). Pembelajaran bahasa arab: Problematika dan solusinya.

Fathoni, H. (2013). Pembentukan kata dalam bahasa Arab (sebuah analisis morfologis “KTB”). At-
Ta'dib, 8(1).

You might also like