Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

TINGKAT KEMANDIRIAN PADA

MAHASISWA RANTAU
Oleh :

Alfico Azeem Said 17.E1.0220


Firja Athifah Amalia 17.E1.0229

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATHOLIK SOEGIJAPRANATA
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami persembahkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan proposal
penelitian dengan judul "Studi Perbandingan antara Kemandirian Mahasiswa Rantau dan
Mahasiswa Tidak Rantau Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata di Kota
Semarang". Penyusunan laporan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan nilai mata kuliah Metode Pengumpulan Kuantitatif Fakultas Psikologi.
Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu,
pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Pius Heru Priyanto

2. Bianti Tenda sebagai Narasumber Mahasiswa rantau

3. Imam Priyanto sebagai Narasumber rantau

4. Keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan doa

5. Teman - teman satu angkatan yang selalu memberikan motivasi, dukungan, semangat,
canda dan tawa

Walaupun demikian, dalam laporan penelitian ini, peneliti menyadari masih belum sempurna.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
Namun demikian adanya, semoga proposal skripsi ini dapat dijadikan acuan tindak lanjut
penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua

Semarang, Maret 2018


Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
1. DEFINISI KEMANDIRIAN 1
1.1 Chaplin (2011:343) 1
1.2 Ali & Asrori (2008:110) 1
1.3 Shaffer (2002:109) 1
1.4. Parker (2005:226) 1
1.5. Erickson (dalam Monks 2002:227) 1
2. TEORI KEMANDIRIAN 2
2.1 Teori Sosial (Barnadib, 1998:77) 2
2.2 Teori Humanistik (Suprayogi, 2005) 2
2.3 Teori Behavioristik (Slavin, 2000:143)2
3. ASPEK KEMANDIRIAN 2
3.1 Steinberg (dalam Warsito 2013) 2
3.2 Havighurst (dalam Muzdalifah, 2007) 3
3.3 Masrun (dalam Widayatie, 2009:19) 3
4. DEFINISI OPERASIONAL 4
5. SUBJEK PENELITIAN 4
6. FORMAT BLUEPRINT 5
7. PENULISAN ITEM 6
8. DAFTAR PUSTAKA 7
TINGKAT KEMANDIRIAN PADA
MAHASISWA RANTAU

1. DEFINISI KEMANDIRIAN

1.1. Chaplin (2011:343)

Dalam kamus psikologi kemandirian berasal dari kata “independence” yang diartikan sebagai
suatu kondisi dimana seseorang tidak tergantung pada orang lain dalam menentukan keputusan
dan adanya sikap percaya diri.

1.2. Ali & Asrori (2008:110)

Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu.
Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan
karena individu yang mandiri tidak tergantung orang lain, selalu berusaha menghadapi dan
memecahkan masalah yang ada.

1.3. Shaffer (2002:109)

Kemandirian sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dan menjadikan dirinya sumber
kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada orang lain.

1.4. Parker (2005:226)

Kemandirian (self reliance) adalah kemampuan untuk mengelola semua yang dimiliki, tahu
bagaimana mengelola waktu, berjalan dan berpikir secara mandiri disertai dengan kemampuan
mengambil resiko dan memecahkan masalah. Kemandirian berkenaan dengan tugas dan
keterampilan bagaimana mengerjakan sesuatu mencapai sesuatu dan bagaimana mengelola
sesuatu.

1.5. Erickson (dalam Monks 2002:227)

Kemandirian merupakan suatu sikap usaha untuk melepaskan diri dari orangtua dengan
maksud untuk menemukan dirinya dengan proses mencari identitas ego yaitu merupakan
perkembangan kearah yang mantap untuk berdiri sendiri.
2. TEORI-TEORI KEMANDIRIAN
2.1. Teori Sosial (Barnadib, 1998:77)

Kemandirian merupakan proses sosial yang bertujuan agar anak didik mengalami perkembangan
kepribadian yang utuh, integral dan seimbang sesuai dengan pandangannya, bahwa manusia adalah
bersifat psiko-somatik.
2.2. Teori Humanistik (Suprayogi, 2005)

Teori Humanistik dalam kemandirian yaitu proses memanusiakan manusia, dimana seorang
individu diharapkan dapat mengaktualisasikan diri artinya manusia dapat menggali kemampuannya
sendiri untuk diterapkan dalam lingkungan.
2.3. Teori Behavioristik (Slavin, 2000:143)
Menurut teori behavioristik, Kemandirian adalah proses pembelajaran perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman.

3. ASPEK-ASPEK KEMANDIRIAN
3.1. Steinberg (dalam Warsito 2013)
3.1.1. Kemandirian Emosi (Emotional Autonomy)

Kemandirian emosi didefinisikan sebagai sebuah aspek dari kemandirian yang berhubungan
dengan perubahan hubungan individual dengan orang-orang terdekat, terutama orang tua. Pada akhir
tahapan remaja, seseorang menjadi lebih tidak bergantung secara emosinal terhadap orang tunya,
daripada saat mereka masih kanak-kanak. Perubahan hubungan dengan orang tua inilah yang dapat
disebut sebagai perkembangan dalam hal kemandirian emosional, walaupun demikian kemandirian
remaja tidak membuat remaja tersebut terpisah dari hubungan keluarganya. Jadi seorang remaja tetap
dapat menjadi mandiri tanpa harus terpisah hubungan dengan keluarganya.

3.1.2. Kemandirian Perilaku (behavioral Autonomy)

Kemandirian perilaku diartikan sebagai kapasitas untuk membuat keputusan-keputusan


dengan mandiri dan amelaksanakan keputusannya tersebut. Kemandirian tingkah laku dapat dilihat
dari tiga perubahan yang muncul pada saat remaja.

3.1.3. Kemandirian Kognitif (Cognitive Autonomy) atau Kemandirian Nilai (Value


Autonomy).

Perubahan kognitif atau yang juga disebut sebagai kemandirian nilai pada remaja mendapat
peran penting dalam perkembangan kemandirian, karena dalam kemandirian dibutuhkan kemampuan
untuk membuat keputusan sendiri. Pada perkembangan dari kemandirian nilai , terjadi perubahan
dalam konsep remaja tentang moral, politik, ideologi, dan isu tentang agama.
3.2. Havighurst (dalam Muzdalifah, 2007)

3.2.1. Emosi

Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya
kebutuhan emosi dari orang tua.

3.2.2. Ekonomi

Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya
kebutuhan ekonomi pada orang tua.

3.2.3. Intelektual

Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

3.2.4. Sosial

Aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain
dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.

3.3. Masrun (dalam Widayatie, 2009:19)

3.3.1. Tanggung Jawab

Kemampuan untuk menyelesaikan tugas, mampu mempertanggung jawabkan hasil kerjanya,


kemampuan menjelaskan peranan baru, memiliki prinsip mengenai apa yang benar dan salah dalam
berfikir dan bertindak.

3.3.2. Otonomi

Kondisi yang ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri dan bukan
orang lain serta tidak bergantung pada orang lain dan memiliki rasa percaya diri dan kemampuan
mengurus diri sendiri.

3.3.3. Inisiatif

Kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif.

3.3.4. Kontrol Diri

Pengendalian tindakan dan emosi mampu mengatasi masalah dan kemampuan melihat sudut
pandang orang lain.
4. DEFINISI OPERASIONAL

Kemandirian memiliki perubahan pendekatan antar individu, terutama kepada orang tua atau
teman yang banyak melakukan interaksi dengan dirinya. Dalam kemandirian kemampuan untuk
membuat keputusan juga dapat dilakukan secara bebas dan bertanggung jawab. Kemandirian juga
dimaknai dengan prinsip tentang benar salah, baik buruk, dan apa yg berguna atau tidak berguna bagi
dirinya.

5. SUBJEK PENELITIAN

Subyek penelitian pada judul kemandirian mahasiswa fakultas psikologi universitas katolik
soegijapranata di Kota Semarang ini pada perkembangan selanjutnya disebut juga sebagai
narasumber. Disini kami memiliki 2 narasumber sebagai berikut :

1. Bianti Tenda ( 19 tahun )

 Kelas 04
 Fakultas psikologi
 Semester 2

2. Imam Priyanto ( 19 tahun )

 Kelas 04
 Fakultas psikologi
 Semester 2

Apabila saat wawancara pengambilan data sudah mencapai saturasi, maka pengumpulan data
dihentikan. Saturasi menunjukkan bahwa data yang dideskripsikan partisipan memiliki kesamaan atau
mencapai titik jenuh meskipun dilihat dari berbagai perpekstif.
6. Format Blue Print Terhadap Kemandirian Mahasiswa Rantau

Aspek Indikator Favorable Unfavorable


Kemandirian Partisipasi  Saya aktif  Saya lebih suka
Perilaku suatu kegiatan dalam kegiatan mengerjakan
organisasi. sesuatu di kost-an
 Saya mengikuti saya sendirian.
gotong royong  Saya tidak
yang rutin di memiliki passion
adakan setiap dalam kegiatan
sebulan sekali. organisasi di
kampus.

Passion  Saya  Saya harus


melakukan ditemani
aktivitas seseorang saat
berolahraga membeli pakaian,
setiap pagi hari untuk saya tanyai
untuk pendapat mereka
kesehatan saya, mana yang harus
tanpa harus di saya beli.
ingatkan orang  Saya mengikuti
lain atau di kegiatan UKM di
temani orang kampus karena
lain. saya hanya ikut-
 Saya ikut teman-teman
menentukan saya.
segala kegiatan
sehari-hari saya
Kemandirian Perlindungan  Saya percaya  Saya merasa
Kognitif bahwa orang orang tua saya
tua saya akan memaksakan
mendukung kehendaknya pada
cita-cita yang saya
saya ingin capai  Orang tua saya
 Saat tidak tertarik pada
menghadapi masalah yang saya
masalah orang hadapi
tua saya selalu
bersedia
mendengarkan
keluh kesah
saya
Memotivasi  Saya selau  Kesulitan yang
Diri yakin bahwa saya temui akan
saya dapat lulus membuat saya
ujian dengan gagal lebih cepat
nilai yang  Saya cenderung
memuaskan menarik diri saat
 Saya menemui
memberikan kegagalan
hadiah kecil
bagi diri sendiri
sebagai
penyemangat
belajar
Ambivalence  Saya khawatir  Saya merasa
jika berada jauh senang saat jauh
dari orang tua dari orang tua
saya saya
 Saya merasa  Orang-orang
orang orang terdekat saya
terdekat saya selalu bercerita
tidak selalu dengan saya
selalu ada
untuk saya
Kemandirian Mengelola  Saya  Saya langsung
Emosi emosi sendiri melakukan hal teriak keras
(Self yang saya sukai apabila saya
Regulation) untuk meredam marah.
rasa kesal yang  Saya sering
saya rasakan. menyalahkan diri
 Saya saya sendiri
melampiaskan setelah hal buruk
kelelahan saya menimpa saya.
dengan
beristirahat.
Mengenali  Ketika  Saya tidak tahu
emosi diri semangat apakah hari ini
(Self belajar saya merasa
Awareness) meningkat saat senang atau sedih
itulah saya  Saya seringkali
sedang merasa menangis tanpa
senang alasan
 Saya merasa
senang saat
mendapatkan
nilai terbaik di
kelas
Mengenali  Teman saya  Saya merasa sulit
emosi orang merasa senang untuk mengerti
lain ketika saya apa yang teman
(Emphaty) memberikan saya ceritakan
saran atas mengenai
masalah yang ia permasalahannya
hadapi  Sulit bagi saya
 Saya untuk mengetahui
mengetahui apa bahwa teman saya
yang orang lain sedang bersedih
rasakan dengan
melihat
ekspresi
wajahnya
Sosial Mudah  Saya berlaku  Saya memilih
bergaul ramah pada untuk tidak
semua orang di menyapa terlebih
sekitar saya dulu saat bertemu
 Biasanya saya dengan orang
saat istirahat yang sudah saya
suka mengobrol kenal
dengan teman-  Saya cenderung
teman memilih membaca
buku atau
mengerjakan
tugas di kelas saat
istirahat
Mudah  Saya mudah  Saya cenderung
beradaptasi untuk menghindari
dengan bersosialisasi situasi dan orang-
lingkungan dengan orang- orang baru
baru orang baru di  Saya lebih suka
lingkurangan bercerita kepada
yang baru teman yang sudah
 Saya mudah kenal lama
nyaman
bercerita orang
baru di
lingkungan
yang baru
Insiatif Merencanakan  Sebelum  Berangkat dan
sesuatu berangkat pulang sekolah
dengan sekolah, saya saya selalu di
sendirinya biasakan untuk antar-jemput
membaca supir
materi yang  Sepulang sekolah
akan di pelajari saya selalu pergi
 Setelah pulang mencari makan
sekolah saya dengan teman
selalu atau pacar saya
mengerjakan
tugas, agar
tugas tidak
menumpuk
Mengatasi  Saya selalu  Apabila saya tidak
masalah menyelesaikan dapat
sendiri soal-soal ujian mengerjakan soal-
sendiri, soal ujian saya
meskupun sulit lebih memilih
untuk tidur di saat
ujian dan
menunggu waktu
ujian selesai
Tanggung Melalukan  Saya selalu  Saya selalu
jawab sesuatu menyiapkan diingatkan ibu
berdasarkan segala saya untuk
kemampuan kebutuhan memenuhi
sendiri bulanan sendiri kebutuhan di kost
 Apabila saya an saya
merasa tidak
enak badan,
saya pergi ke
rumah sakit
sendiri
7. Penulisan Item
Komponen dari skala kemandirian adalah
Keseluruhan skala kemandirian terdiri dari BELUM TAU butir. Skala ini disusun
dengan empat alternatif jawaban untuk tiap item, yaitu :

 Sangat Setuju (SS),


 Setuju (S),
 Tidak Setuju (TS),
 Sangat Tidak Setuju (STS)
Beri tanda silang ( X ) pada alternative yang menurut anda paling sesuai

NO PERNYATAAN STS TS S SS
1 Saya aktif dalam kegiatan
organisasi
2 Saya tidak memiliki passion dalam
kegiatan organisasi di kampus
3 Saya melakukan aktivitas
berolahraga setiap pagi hari untuk
kesehatan saya, tanpa harus di
ingatkan orang lain atau di temani
orang lain
4 Saya mengikuti gotong royong yang
rutin di adakan setiap sebulan
sekali
5 Saya lebih suka mengerjakan
sesuatu di kost-an saya sendirian

6 Saya mengikuti kegiatan UKM di


kampus karena saya hanya ikut-
ikut teman-teman saya.
7 Saya percaya bahwa orang tua saya
akan mendukung cita-cita yang
saya ingin capai

8 Saya harus ditemani seseorang saat


membeli pakaian, untuk saya
tanyai pendapat mereka mana yang
harus saya beli

9 Saya selau yakin bahwa saya dapat


lulus ujian dengan nilai yang
memuaskan

10 Orang tua saya tidak tertarik pada


masalah yang saya hadapi
11 Saya menentukan segala kegiatan
sehari-hari saya
12 Saya melakukan hal yang saya
sukai untuk meredam rasa kesal
yang saya rasakan

13 Saat menghadapi masalah orang


tua saya selalu bersedia
mendengarkan keluh kesah saya
14 Saya cenderung menarik diri saat
menemui kegagalan
15 Saya merasa orang tua saya
memaksakan kehendaknya pada
saya
16 Saya merasa orang orang terdekat
saya tidak selalu selalu ada untuk
saya
17 Kesulitan yang saya temui akan
membuat saya gagal lebih cepat

18 Saya khawatir jika berada jauh dari


orang tua saya
19 Saya memberikan hadiah kecil bagi
diri sendiri sebagai penyemangat
belajar
20 Saya sering menyalahkan diri saya
sendiri setelah hal buruk menimpa
saya
21 Teman saya merasa senang ketika
saya memberikan saran atas
masalah yang ia hadapi
22 Saya langsung teriak keras apabila
saya marah
23 Orang-orang terdekat saya selalu
bercerita dengan saya
24 Saya melampiaskan kelelahan saya
dengan beristirahat
25 Saya merasa senang saat jauh dari
orang tua saya
26 Saya mengetahui apa yang orang
lain rasakan dengan melihat
ekspresi wajahnya
27 Saya seringkali menangis tanpa
alasan
28 Ketika semangat belajar meningkat
saat itulah saya sedang merasa
senang
29 Saya merasa sulit untuk mengerti
apa yang teman saya ceritakan
mengenai permasalahannya
30 Saya memilih untuk tidak menyapa
terlebih dulu saat bertemu dengan
orang yang sudah saya kenal
31 Saya cenderung memilih membaca
buku atau mengerjakan tugas di
kelas saat istirahat
32 Saya merasa senang saat
mendapatkan nilai terbaik di kelas
33 Sulit bagi saya untuk mengetahui
bahwa teman saya sedang bersedih
34 Saya berlaku ramah pada semua
orang di sekitar saya
35 Saya mudah untuk bersosialisasi
dengan orang-orang baru di
lingkurangan yang baru
36 Saya tidak tahu apakah hari ini
saya merasa senang atau sedih
37 Biasanya saya saat istirahat suka
mengobrol dengan teman-teman
38 Sepulang sekolah saya selalu pergi
mencari makan dengan teman atau
pacar saya
39 Saya selalu menyelesaikan soal-soal
ujian sendiri, meskupun sulit
40 Saya lebih suka bercerita kepada
teman yang sudah kenal lama
41 Saya selalu menyiapkan segala
kebutuhan bulanan sendiri
42 Berangkat dan pulang sekolah saya
selalu di antar-jemput supir
43 Saya mudah nyaman bercerita
orang baru di lingkungan yang baru
44 Sebelum berangkat sekolah, saya
biasakan untuk membaca materi
yang akan di pelajari
45 Apabila saya tidak dapat
mengerjakan soal-soal ujian saya
lebih memilih untuk tidur di saat
ujian dan menunggu waktu ujian
selesai
DAFTAR PUSTAKA

1. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), PT. Bumi Aksara,
Jakarta, 2003.
http://eprints.stainkudus.ac.id/658/5/5.%20BAB%20II.pdf

2. Haryu Islamudin, Psikologi Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012.


http://eprints.stainkudus.ac.id/658/5/5.%20BAB%20II.pdf

3. Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, PT


Rineka Cipta, Jakarta, 1998. http://eprints.stainkudus.ac.id/658/5/5.%20BAB
%20II.pdf

You might also like