Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Nama : Viari Tri Padila

NIM. : P12022126
Semester/Kelas : Genap / 2B virtual
Mata Kuliah : Kajian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dosen : Hernawati M. Pd.
Judul Novel. : Bumi Manusia
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK


NOVEL “BUMI MANUSIA”

Sinopsis :
Novel “Bumi Manusia” adalah novel fiksi dengan genre drama history dan bersetting pada zaman
penjajahan Belanda. Novel ini fokus menyoroti kehidupan Tirto Adhi Soerjo atau “Minke”, seorang
pemuda Indonesia satu-satunya yang mendapat kesempatan bersekolah di H.B.S atau Hogere
Burgerschool , sekolah menengah atas khusus untuk orang Eropa, Belanda, dan elit pribumi.
Minke digambarkan sebagai sosok pribumi yang penuh privilege dan cerdas. Ia juga menyukai sastra
dan sering membuat tulisan yang banyak dimuat di koran Belanda di bawahnya samaran Max
Tollenaar.
Tulisan-tulisan nya ini pun membuatnya menjadi terkenal di kalangan masyarakat Jawa. Selain itu,
berkat tulisan-tulisannya, Asisten Residen bahkan sampai mengundangnya untuk menjadi tamu
kehormatan dan telah menganggap Minke sebagai sahabat keluarga.
Waktu berlalu, MInke yang selama ini tinggal di lingkungan yang penuh privilese perlahan menyadari
bahwa ia sebenarnya berada di dalam masyarakat rasialis. Ia juga menemukan bahwa masyarakat
Indonesia, termasuk keluarganya sendiri, saat itu dihadapkan pada praktik feodalisme.
Ia semakin mengerti tentang sistem rasialis tersebut setelah berinteraksi dengan masyarakat kolonial.
Selain itu , berkat persahabatannya dengan Jean Marais, bekas prajurit KNIL ia juga turut mengenali
sistem kolonial dari segi lain yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.
Dalam novel ini, diceritakan pula bahwa MInke menjalin cinta dengan Annelies, putri Herman
Mellema dengan Nyai Ontosoroh dan menikahinya. Sayangnya, tidak lama setelah kematian ayah
Annelies, pengadilan Amsterdam memutuskan untuk menyita seluruh harta kekayaan ayahnya yang
ada di Indonesia.
Tidak hanya itu saja, .Pengadilan Belanda jika tidak mengakui perkawinan Mnke dengan Annelies
secara hukum karena usia Annelies yang masih dibawah umur. Hal ini pun membuat MInke dan Nyai
Ontosoroh harus berjuang melawan hukum kolonial tersebut.
Unsur Intrinsik
1. Tema
Percintaan seorang pemuda keturunan priyayi Jawa dengan seorang gadis keturunan
Belanda dan perjuangannya di tengah pergerakan Indonesia di awal abad ke-20

2. Tokoh dan Penokohan


a) Minke : tokoh utama, cerdas, berjiwa pribumi, keturunan priyayi, siswaHBS,
baik, penyayang.(hlm 33)
b) Annelies : putri dari orang belanda (Herman Mellema) dan pribumi (NyaiOnt
osoroh), pendiam, manja, labil.
c) Nyai
Ontosoroh : istri simpanan dari Herman Mellema, mandiri, tegas, bijaksana,
pandai, dan tegar.
d) Herman Mellema : kaku dan kasar
e) Robert Mellema : egois, tidak bermoral
f) Ayah Minke : masih berpatokan dengan adat istiadat Jawa, pemarah, keras da
lammendidik Minke.
g) Ibu Minke : bijaksana, penyayang
h) Robert Surhorf : pengecut
i) Jean Marais : penyayang (ayah may marais)
j) May Marais : manja
k) Darsam : seorang Madura yang berwatak keras, patuh kepada tuannya.
l) Ah Tjong : licik
m) Maiko : seorang pelacur dari Jepang, egois dan tidak jujur
n) Amelia Mellema : istri sah Herman Mellema, ambisius
o) Ir. Maurits Mellema : ambisius, 
p) Magda Petters : baik
q) Mevrow Telinga : seorang yang penyayang (hal 268) (“memvrom telinga
telah beberapa kali mengomopres kepala ku dengan cuka- bawang merah”)
r) Miriam de la Croix : senior Minke di HBS
s) Sarah de la Croix : senior Minke di HBS
t) Herbert de la Croix : ayah Sarah dan Miriam
3. Latar
a) Latar tempat : Indonesia, Surabaya, Wonokromo 
b) Latar waktu : tahun 1889 pada masa pemerintahan belanda
c) latar suasana : Menegangkan dan genting

4. Sudut Pandang
Dalam novel Bumi Manusia pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama
pelakuutama.
5. Alur
Secara keseluruhan novel ini menggunakan alur maju, tetapi ditengah cerita terdapat
kilas balik atau alur mundur.
6. Amanat
Pengarang menyerukan agar pemuda-pemudi sekarang ini tetap mempunyai semangat
juang danterus belajar meskipun sekarang sudah tidak pada masa penjajahan.
“Seorang terpelajar harus juga Berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam
perbuatan”.

Unsur Ekstrinsik
Nilai-nilai :
a. Nilai sosial
 Kedudukan kaum laki-laki lebih tinggi daripada wanita pada masa itu.
b. Nilai Budaya
Kebudayaan jaman dahulu masih sangat tertinggal dari peradaban.
 Pribumi (dalam hal ini contohnya Minke) masih mempertahankan budaya
menghormatiorang tua. “... kata mulutku, dan seperti mesin tanganku
mengangkat sembah yang kesekian kali....”
c. Nilai agama
 perbedaan keyakinan antara Minke dan Annelies. Minke beragama Islam sed
angkanAnnelies beragama Kristen Protestan.
 Saling bertoleransi kepada sesama manusia dan menghormati kepercayaan
yang dianutnya.

d. Nilai Moral
 Perbedaan pergaulan yang dilakukan bangsa Eropa dengan pergaulan orang
pribumi bangsa Eropa secara bebas melakukan hal yang dilarang agama
tanpa mendapatkan sangsihukum. Sedangkan bangsa pribumi lebih
membatasi pergaulannya satu sama lain antaralaki-laki dan perempuan

You might also like