Professional Documents
Culture Documents
Draft Rop 1
Draft Rop 1
BAB I KELEMBAGAAN
Lembaga Pengelola
Strategi kelembagaan adalah upaya strategis melalui penyiapan lembaga
pengelola yang mampu menjalankan tugas pengelolaan TPS 3R. Fungsi
pengelolaan TPS 3R mencakup fungsi; perencanaan, pelaksanaan
pengelolaan, pengorganisasian dan pengendalian. Lembaga pengelola TPS 3R
adalah kelompok pengelola yang dibentuk dan disepakati oleh masyarakat
melalui proses musyawarah yang dihadiri oleh masyarakat penerima
layanan. Dengan dipilih dan dibentuknya Kelompok Pengelola selanjutnya
kelompok pengelola tersebut menjalankan mandat atau melaksanakan
amanat untuk melakukan pengelolaan TPS 3R. Kriteria utama yang harus
dipenuhi dalam pembentukan kelompok pengelola adalah:
1) Kriteria kemampuan yaitu kemampuan manajemen dan kemampuan
teknis dalam pengelolaan TPS 3R
2) Komitmen atau kesediaan untuk bekerja dan menjadikan TPS 3R yang
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal
dan efektif
Dalam prakteknya lembaga pengelola ini sudah dibentuk atau disiapkan
pada saat persiapan pembangunan TPS 3R. Untuk memenuhi kriteria
kemampuan kelompok pengelola yang telah dibentuk perlu dibekali dengan
kemampuan manajerial dan kemampuan teknis melalui pelatihan dan
pendampingan. Untuk memenuhi kriteria komitmen lembaga pengelola perlu
dibangun motivasinya dan diyakinkan tentang nilai manfaat yang akan
diperoleh dengan melakukan pengelolaan TPS 3R yang baik.
Comtok
Lembaga Pengelola
Keterangan:
Jelaskan secara detail tugas dan fungsi organisasi kpp yang ada dilokasi
dampingan
BAB II TEKNIS OPERASIONAL
Menetapkan Rute Pengumpulan Sampah
(SOP) 01 Di
Kordinator Dibuat
setujui
PENERIMAAN (RECEIVING)
(COMPOSSING PROCESS)
1. Proses pengomposan di lakukan pada area terpisah yang telah
ditentukan.
2. Sampah organik yang akan di proses menjadi kompos di TPS 3R
Organik adalah sampah organik yang telah di pilah oleh
masyarakat/sumber sampah/rekanan.
3. Untuk menjaga kualitas dari sampah yang akan di olah menjadi
kompos, sebelum proses komposing dilakukan, organik cacahan
akan diperiksa dan di ukur kadar airnya (kelembabannya),
menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan.
4. Pengukuran diperlukan untuk mengetahui prilaku atau tindakan
yang dibutuhkan agar sampah organik tersebut menjadi kompos
sempurna
5. Teknik pengomposan yang laksanakan adalah dengan cara
menggabungkan organik yang dihasilkan dari sisa dapur rumah
tangga/sejenis rumah tangga dengan sumber bibit jamur (daun,
rumput, ranting kecil) tercacah dengan perbandingan 1:1.
6. Apabila bahan tambahan yang digunakan tidak tersedia/habis,
maka petugas harus memberitahu atasan atau kordinator TPS 3R
untuk tindakan selanjutnya.Sampah yang sedang di olah, harus
diperhatikan kondisinya dengan melakukan, pengontrolan suhu
dan kadar air setiap hari. Pengukuran suhu dilakukan dengan
menggunakan thermometer yang diletakkan di bagian tengah
tumpukan
7. Sampah dalam pengolahan harus dibalik paling lambat setiap 5
(lima) hari sekali
8. Petugas pengomposan, harus mencatatkan aktivitas pembalikan,
pengontrolan dan pengecekkan kematangan setiap harinya pada
catatan produksi dengan mengisi item-item yang tertera di
dalamnya.
9. Masa pengomposan sekitar 90 - 110 hari dan selalu harus
diperhatikan dengan mengacu pada aturan yang tertera dalam SNI
19-7030-2004, agar tingkat kematangan dari kompos terlalu terjaga
sehingga dapat menghasilkan kompos dengan kualitas terbaik.
10. Kompos yang telah matang, selanjutnya di bawa ke ruang
pengayakkan untuk dilakukan pemisahan sesuai dengan
kebutuhan.
11. Hasil ayakan dapat langsung di kemas ke dalam kemasan yang
telah ditentukan untuk selanjutnya di simpan di ruang penyimpan
kompos olahan.
12. Pembatasan area proses komposing dan area lainnya dilakukan
dengan line tape atau menggunakan partisi. Area penyimpanan
kompos olahan dan penyimpanan residu harus dipisahkan.
KERJA
SAMPAH ORGANIK
ANORGANIK
JENIS PLASTIK
PP Bening Kotor
PP Sablon
PP Campuran
PET Campur
LDPE Infus
PE Bersih
PE Kotor
Jirigen
Kulit kabel
Paralon
Tutup Galon
Slang air
Galon PC
CD/DVD/MP3/Kaset
Mika
Karung 50 kg
Karung 25 kg
Karung 10 kg
Karung rusak
Plastik Lain-lain
KERTAS (K)
HVS
Koran
Buku Tulis
Kertas Semen
Kardus Bagus
Buram/Majalah/Duplek
Kertas Campur
Kertas Lain-lain
Botol Sirup
Botol kecap/saos
Botol Bensin
Botol Bir
Botol Kecil
Botol Lain-lain
ALUMINIUM (LA)
Kaleng Aluminium
Plat
Siku
Antena/Panci/Wajan
Stainless Monel
SENG (LS)
Seng Kaleng
Seng Biasa
BESI (LB)
Besi Biasa
KUNINGAN (LK)
Kuningan
TEMBAGA (LT)
Tembaga Super
Tembaga Biasa
LOGAM Lain-lain
Perak
Perunggu
Nama Nama
c. Contoh Buku Data Pelanggan
(diupdate setiap terjadi penambahan anggota)
DAFTAR PELANGGAN TPS 3R DESA/KEL XY
Tanda Tangan
No Bulan Jumlah Tanda Tangan Penerima
Pembayar
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember
e. Contoh Buku Transaksi
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember
Kg
Kg
Kg
Kg
Total
Jumlah residu
Total
b. Rekapitulasi Hasil Pengelolaan Sampah Bulanan
Bulan: ………………………………………
Sampah an Jumlah
Sampah an
Tanggal Sampah Organik Organik plastik residu
Organik Kertas
dan kaleng Terolah
2 Kg Kg Kg
3 Kg Kg Kg
4 Kg Kg Kg
5 Kg Kg Kg
6 dst Kg Kg Kg
Total
c. Contoh lembar kendali K3
Tanggal Check: ……………………., Petugas Check …………
KETERANGAN
JENIS SARANA
ASPEK YANG CEK DAN STATUS KOLOM DAN TINDAKAN
DAN
KEAMANAN/KELENGKAPAN CHECK YANG
PRASARANA
DIPERLUKAN
1) Bahan Bakar
5) Panel power
Mesin pencacah 6) Oli mesin
kompos dan
mesin pencacah 7) Fungsi mesin
8) Keamanan sekitar mesin
9) Kebersihan
10) Penutup sampah yang diolah
Sarana
Komposting 11) Suhu ideal
12) Pengdukan/pembalikan posisi
sampah yang dikomposkan
angkah Fasilitasi
Langkah fasilitasi yang perlu dilakukan fasilitator adalah sebagai berikut.
Langkah 1: Pertemuan dan Diskusi Terbatas dengan Pengurus TPS 3R
Dalam pertemuan ini pendamping mengingatkan bahwa TPS3R telah
memiliki Rencana Strategis dan salah satu sasarannya adalah TPS 3R
mampu membiayai operasional dan mandiri. Untuk menindaklanjuti Renstra
tersebut dalam pertemuan ini pengurus TPS 3R dipandu fasilitator
mengidentifikasi/memetakan peluang dan potensi. Target dalam pertemuan
terbatas ini adalah
Kesepakatan pengurus untuk melalukan bisnis/pengelolaan TPS 3R dengan
pendekatan bisnis dan selanjutnya disepakati:
1) Jenis produk yang akan dihasilkan dan dijual
2) Nilai/manfaat produk yang akan diunggulkan
3) Sasaran/segmen penerima manfaat (yang akan membeli) produk
4) Saluran yang akan digunakan agar produk diketahui dan sampai pada
penerima manfaat
5) Cara agar penerima manfaat akan menggunakan/membeli produk TPS
3R secara berkelanjutan (loyal)
6) Kegiatan rinci yang akan dilakukan pengurus
7) Gambaran sumber-sumber penghasilan dari kegiatan bisnis yang akan
dilakukan
8) Kebutuhan biaya untuk membiayai usaha tersebut
9) Mitra yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan bisnis TPS 3R
Hasil dari diskusi yang telah disepakati ini dituangkan ke dalam matrik
rencana bisnis (BMC) sebagai bahan utama pada saat pertemuan bersama
masyarakat dan pimpinan desa/kelurahan.
Catatan:
Untuk mempermudah proses diskusi ini, pertemuan dipandu fasilitator
dengan menyampaikan pertanyaan kunci sebagaimana target hasil
pertemuan (9 pertanyaan) di atas. Setiap pertanyaan yang disampaikan
dijawab dengan tuntas dan disepakati kemudian ditulis dalam matrik.
Contoh matrik hasil diskusi perencanaan bisnis dengan pendekatan BMC
adalah sebagai berikut:
Tabel -1 Matrik BMC, contoh hasil diskusi bersama pengurus TPS 3R
9. Biaya biaya • Biaya operasi mesin dan kendaraan , Biaya pemasaran, Biaya
operasional, Biaya pengiriman, Fee pemasaran, Pajak dan biaya
tak terduga yang harus dicadangkan