Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

1

MODUL PERKULIAHAN

Matematika
Menggambar Grafik dan Sketsa
Suatu Pemetaan

a. Bidang dan Grafik dari Satu Variabel


b. Simetri
c. Soal dan Penyelesaian
d. Grafik Pertidaksamaan
e. Soal dan Penyelesaian

Abstrak Kompetensi

Dalam Bab 2 ini kami akan Agar mahasiswa dapat mengerti


membahas 3 materi yaitu : dan menggambar grafik bidang
Bidang dan grafik dari satu satu variable, simetri dan grafik
variabel, Simetri dan Grafik pertidaksamaan
pertidaksamaan.
2.1 Bidang dan Grafik dari Satu Variabel
Definisi : Himpunan titik-titik (x,y) di R² di mana kordinatnya memenuhi persamaan
disebut grafik atau kurva atau lokus dari persamaan di R².

Langkah-langkah menggambar grafik :

1. Tentukan titik-titik potongnya dengan sumbu-sumbu koordinat (jika ada)


2. Selidiki kesimetriannya terhadap sumbu-sumbu koordinat dan titik asal
(titik O)
3. Sifat khusus (bila ada); asimtot, titik puncak, letak kuadran, titik balik max dan min,
dan lain lain.
4. Tentukan berapa titik bantu pada kurva tersebut (bila perlu)
5. Gambar grafiknya

Contoh :

Gambarlah grafik y = 6 + 2x

Penyelesaian :

Berikut ini adalah tabel yang diperoleh dari fungsi di atas

Setelah dibuat tabelnya, selanjutnya titik-titik tersebut dihubungkan agar menghasilkan


garis pada suatu kurva seperti berikut ini.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.2 Soal dan Penyelesaian
1. Gambarkan grafik fungsi y = x + 2 dengan x adalah bilangan bulat positif
antara 1 dan 8.

Penyelesaian:

Diketahui:
fungsi y = x + 2
x adalah bilangan bulat positif antara 1 dan 8

Ini berarti, x = {2, 3, 4, 5, 6, 7}.

Tabel fungsi y = x + 2 adalah:

Grafik fungsinya adalah sebagai berikut.

2.3 Simetri
 Dua titik P dan P’ dinamakan simetri terhadap garis L; jika L adalah sumbu ruas
garis (P,P’)
 Sebuah grafik atau kurva simetri terhadap garis L; jika pencerminan tiap titik pada
kurva terhadap garis L terletak juga pada kurva tersebut.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Sebuah grafik simetri terhadap titik Q, apabila untuk tiap titik P pada grafik adapula
titik P’ yang lain pada grafik sehingga Q merupakan titik tengah ruas garis (P,P’)

1. Simetri terhadap sumbu y

Untuk mengetahui suatu persamaan simetri terhadap sumbu y, maka haruslah


persamaan tersebut bernilai sama jika kita gantikan x dengan -x, contohnya grafik y=x²-4
simetri terhadap sumbu y. sebab jika kita ganti x dengan sumbu -x didapat :

y = (-x)² - 4 = x² - 4

maka menghasilkan persamaan yang dengan persamaan sebelumnya. Terlihat dalam


grafik.

2. Simetri terhdap sumbu X

Untuk mengetahui suatu persamaan simetri terhadap sumbu x, maka haruslah


persamaan tersebut bernilai sama jika kita gantikan y dengan -y, contohnya grafik x=y²+2
simetri terhadap sumbu x. sebab jika kita ganti y dengan sumbu -y didapat :

X = (-y)² + 2 = y² = 2

menghasilkan persamaan yang dengan persamaan sebelumnya. Terlihat dalam grafik.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Simetri terhadap titik asal
Untuk mengetahui suatu persamaan simetri terhadap titik asal, maka haruslah
persamaan tersebut bernilai sama jika kita gantikan y dengan -y dan juga x dengan -x,
contohnya grafik dari persamaan y = x³ simetri terhadap titik asal, sebab jika kita ganti y
dengan sumbu -y dan x dengan sumbu -x, menghasilkan:

-y = (-x) ³ = -x ³

Persamaan -y = -x³ setara dengan persamaan awal y = x³, jadi y = x³ simetri terhadap titik
asal, terlihat dalam grafik :

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.4 Soal dan Penyelesaian
1. Gambarlah grafik fungsi kuadrat f(x) =  x2 + 2x – 3

Jawab:

f(x) = x2 + 2x – 3 memiliki a = 1; b = 2; c = -3

kita ikuti langkah-langkah di atas ya:

Langkah pertama: Tentukan titik potong dengan sumbu X (y = 0)

f(x) = x2 + 2x – 3

x2 + 2x – 3 = 0

jadi faktornya: (x + 3) (x – 1) = 0

a) titik 1:

x+3=0

x = -3 karena y nya 0, maka titiknya (-3, 0) ..... titik (A) 

b) titik 2

x–1=0

x = 1 karena y nya 0, maka titiknya (1, 0) ..... titik (B) 

Langkah kedua: Tentukan titik potong dengan sumbu Y (x = 0)

f(x) = x2 + 2x – 3

y = x2 + 2x – 3

y = (0)2 + 2(0) – 3

y = -3 karena x = 0, maka titiknya (0, -3) .... titik (C)

Langkah ketiga: Tentukan titik balik atau titik puncak parabola 

X = -1 maka y bernilai:

f(x) = x2 + 2x – 3

y = x2 + 2x – 3

y = (-1)2 + 2(-1) – 3

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
y=1–2–3

y = -4 maka titiknya adalah (-1, -4) .... titik (D)

Langkah keempat:  Tentukan persamaan sumbu simetri.

Sekarang, kita gambar titik (A) – (D) (yang berwarna merah) pada bidang cartesius.

2. Gambarkan sketsa grafik fungsi kuadrat f(x) = x2 + 2x + 1

Jawab:

f(x) = x2 + 2x + 1 memiliki a = 1; b = 2; c = 1

kita ikuti langkah-langkah di atas ya:

Langkah pertama: Tentukan titik potong dengan sumbu X (y = 0)

f(x) = x2 + 2x + 1

x2 + 2x + 1 = 0

jadi faktornya: (x + 1) (x + 1) = 0

a) titik 1:

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
x+1=0

x = -1 karena y nya 0, maka titiknya (-1, 0) ..... titik (A) 

Langkah kedua: Tentukan titik potong dengan sumbu Y (x = 0)

f(x) = x2 + 2x + 1

y = x2 + 2x + 1

y = (0)2 + 2(0) + 1

y = 1 karena x = 0, maka titiknya (0, 1) .... titik (B)

Langkah ketiga: Tentukan titik balik atau titik puncak parabola 

X = -1 maka y bernilai:

f(x) = x2 + 2x + 1

y = x2 + 2x + 1

y = (-1)2 + 2(-1) + 1

y=1–2+1

y = 0 maka titiknya adalah (-1, 0) .... titik (C)

Langkah keempat:  Tentukan persamaan sumbu simetri.

X = -1

Sekarang, kita gambar titik (A) – (D) (yang berwarna merah) pada bidang cartesius.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.5 Grafik Pertidaksamaan
Pada prinsipnya, yangharus kita lakukan adalah melihat titik potong garis-garis
pada grafik terhadap sumbu x dan sumbu y kemudian menyusun persamaan garisnya.
Untuk tujuan praktis, kita dapat menggunakan rumus berikut :

ax + by = ab

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Langkah-langkah Menentukan DHP nya adalah :

1. Gambarlah terlebih dahulu pertidaksamaannya (berupa grafik) dengan mengubah


ketidaksamaannya (>,≥,≤,<) menjadi =
2. Pilih satu titik sembarang yang tidak dilalui oleh garis, kemudian subsitusi
kepertidaksamaannya. Jika titik tersebut memenuhi pertidaksamaan, maka daerah
yang memuat titik yang diuji tersebut adalah DHP nya. Jika titik yang diuji tidak
memenuhi pertidaksamaan. maka DHP nya adalah daerah yang tidak memuat titik
tersebut.
3. Beri tanda DHP nya berupa arsiran.

Contoh :

a). 2x – y ≤ 6

penyelesaian :
menggambar grafik dari 2x – y = 6 dengan menentukan titik potong sumbu-
sumbunya :
 titik potong sumbu x, subtitusi y=0
2x – y = 6 2x – 0 = 6 2x = 6 x=3
Titik potongnya adalah (3,0)
 Titik potong sumbu y, subtitusi x=0
2x – y = 6 2.0– y = 6 -y = 6 y = -6
Titik potongnya adalah (0,-6)

Gambar grafik nya yaitu

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pilih salah satu titik uji, biasanya titik (0,0) karena paling mudah dihitung. Kita subtitusikan
titik (0,0) ke pertidaksamaan :

(x,y) = (0,0) 2x - y ≤ 6

2.0 – 0 ≤ 6

0 ≤ 6 (benar)

Karena titik uji (0,0) memenuhi pertidaksamaan, maka daerah himpunan penyelesaiannya
adalah daerah yang memuat titik (0,0) yaitu daerah sebelah kiri (atau atas).

2.6 Soal dan Penyelesaian


1. Gambarkan grafik pertidaksamaan berikut pada bidang cartesisus.

3x + 4y ≤ 12, 2x + y ≤6, x ≥ 0,dan y ≥ 0

Penyelesaian

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Maka, titik potong sumbu-x dan sumbu-y untuk 3x+4y=12, berturut-turut, adalah
(4,0) dan (0,3).

Dengan menyubtitusikan y=0 dan kemudian x=0 ke 2x+y=6, diperoleh :

 Maka, titik potong sumbu-x dan sumbu-y untuk 2x+y=6, berturut-turut, adalah (3,0)
dan (0,6).

dengan menggambarkan titik-titik potong dan menarik garis dari titik-titik tersebut pada
koordinat kartesius, diperoleh gambar seperti berikut:

Selanjutnya, ambil titik uji (0,0) yang tidak berada pada kedua garis tersebut.
Dengan menyubtitusikan titik tersebut ke masing-masing pertidaksamaan

3x + 4y ≤ 12 dan 2x+y≤6, diperoleh :

3x + 4y = 3 (0) + 4 (0) = 0 ≤ 12benar

2x + y = 2(0) + (0) = 0 ≤ 6benar

Oleh karena diperoleh pernyataan bernilai benar, maka daerah di mana titik (0,0)
berada merupakan daerah penyelesaian kedua pertidaksamaan, yang dapat digambarkan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
seperti berikut:

Dengan demikian, oleh karena x ≥ 0 dan y ≥ 0, maka daerah penyelesaian (DP)


dari pertidaksamaan 3x + 4y ≤ 12, 2x + y ≤6, x ≥ 0,dan y ≥ 0 dapat digambarkan seperti
berikut:

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Tentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang daerah himpunan
penyelesaian nya ditunjukkan pada gambar berikut.

Penyelesaian :

*) Menentukan persamaan masing – masing garis :

Garis I : Kali silang,

2x + (−4)y = 2.(−4) → 2x − 4y = −8 → x − 2y = −4

Garis II : Kali silang,

4x + 5y = 4.5 → 4x + 5y = 20

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Garis III : Sumbu Y, persamaannya x = 0.

Garis IV : Sumbu X, persamaannya y = 0

*). Menentukan tanda ketaksamaan masing-masing : Kita ambil satu titik uji yang ada di
DHP nya, yang paling mudah adalah titik (0,0). Sebenarnya bisa kita uji titik lain selama
titik tersebut ada di dalam DHP nya.

Garis I : x − 2y = −4
x − 2y = −4
0 − 2.0 (tandanya) −4
0 > −4
Artinya 0 lebih besar dari -4, sehingga tanda ketaksamaannya . Sehingga pertidaksamaan
garis I adalah x − 2y ≥ −4
Garis II : 4x + 5y = 20
4x + 5y = 20
4.0 + 5.0 (tandanya) 20
0 < 20
Artinya 0 lebih kecil dari 20, sehingga tanda ketaksamaannya <. Sehingga
pertidaksamaan garis II adalah 4x + 5y ≤ 20
Garis III : x = 0
Karena daerah himpunan penyelesaian berada di sebelah kanan garis x = 0, maka
diperoleh pertidaksamaan x ≥ 0.
Garis IV : y = 0
Karena daerah himpunan penyelesaian berada di sebelah atas garis y = 0 maka diperoleh
pertidaksamaan y ≥ 0.

Jadi, sistem pertidaksamaan yang memenuhi DHP tersebut yaitu :


x − 2y ≥ −4, 4x + 5y ≤ 20, x ≥ 0, dan y ≥ 0

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


15 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Stanardisasi Modul
Daftar Pustaka
Dewi Ratna, Agus Prijono, Heri Andrianto, Novie Thersia Pasaribu, M Jimmy Hasugian.
2020. Matematika Teknik. Bandung : Rekayasa Sains

https://www.sheetmath.com/2018/03/fungsi-linear-pengertia-contoh-soal-dan-
pembahasan.html

https://www.ajarhitung.com/2020/11/soal-dan-pembahasan-cara-menggambar.html

https://www.konsep-matematika.com/2016/02/menentukan-daerah-penyelesaian-arsiran-
sistem-pertidaksamaan.html

https://www.edutafsi.com/2014/10/menyusun-sistem-pertidaksamaan-linear-dari-grafik-
himpunan-penyelesaian.html

https://matematikakhu.blogspot.com/2017/10/cara-menentukan-sistem-
pertidaksamaan.html

https://edumatik.net/menentukan-sistem-pertidaksamaan/

https://roboguru.ruangguru.com/question/gambarkan-grafik-pertidaksamaan-berikut-pada-
bidang-cartesisus-c-_QU-W9R0NNIA#

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


16 Ir. Handaru Tampiko, MSc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

You might also like