Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

َ ُ ْ ُ ُ َّ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ ُ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َّ َّ ُ ْ َ ْ

‫ورْت ُموها ِِ َما‬ ‫ُالحم َد ِلل ِ ُه ال َ ِذي هدانا ِلهذا وما كنا ِلنهت ِدي لوَل أن هدانا الله لقد جاءت رسل ربنا ِِالح ِّ ونوُوا أن ِِلُُ الَنُ أ ث‬
ُْ
‫كنت ُْ ِ ْع َملون‬
ُ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ ُ ْ َ
‫أش َهد أن ال ِإله ِإال الله َو ْحد ُه َل ش ثرْيك له‬
َ ُ
ُِ ‫الم ْست ِق ْي‬
َ َ َ َ ْ َ َْ ََ َ َ ْ َ َ َ ْ ََ ََ َ ََْ ُ َّ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ
ِ ‫َوأشهد أن محمدا َّعبده ورس َوله صلى الله علي ِه وعلى ِآل ِه وأصح ِاِ ِه ومن سار على نه َِ ِه الق ثوي ُِ وُعا ِإلى الص َر‬
‫اط‬
َ
‫ِإلى َي ْو ِم الد ْي ثن َو َسل َُ ت ْس ِل ْي ًما ك ِث ْي ًرا‬
ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ ً ّ َ َّ َ َ َ َ َ ً ْ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ِّ َ َّ ُ ّ
‫اج ِتن َاِه‬ ‫اِا وارزقنا‬ ِ ِ ‫اِل‬ِ ‫ وأرنا الب‬،‫ وأرنا الح ِّ حقا وارزقنا اِباعه‬،‫ و ثزُنا ِعلما‬،‫ وانفعنا ِِما علمتنا‬،‫اللهُ علمنا ما ينفعنا‬
Jama’ah Yang Dirahmati Allah
Tidak terasa hari terus berganti, waktu terus berlalu, sehingga disadari atau tidak hari ini adalah hari jum’at terakhir
di tahun 2022 ini. Kita berada di penghujung tahun 2022 berdasarkan kalender masehi tentunya.
QS. Yunus : 5
َّ َ ُ ّٰ َ َ َ َۗ َ َ ْ َ َ ْ َ ََ َ َ َ َّ َ ُ َْ ۤ َّ َ َ َ ْ َّ َ ُ
‫اب َما خل ِّ الله ذ ٰ ِلك ِاَل‬ ‫س ِض َيا ًء َّوالق َم َر ن ْو ًرا َّوقد َر ٗه َمن ثاز َل ِلت ْعل ُم ْوا عدُ الس ِنين وال ِحس‬
َ ‫الش ْم‬ ‫هو ال ِذي جعل‬
َ ْ ُ َ ْ َّ ْ َ ٰ ٰ ْ ُ َ ُ َۗ َ ْ
‫ِِالح ِّ يفصل االي ِت ِلقو ٍم يعلمون‬
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat
orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu
melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

َّ
، ‫ات الل ِه‬ َ ‫س َو ْال َق َم َر َآي َتان م ْن‬
‫آي‬
َّ َّ
َ ‫الش ْم‬ ‫ِإن‬
ِ ِ ِ
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. (HR. Bukhari).
Allah memerintahkan kita untuk senantiasa muhasabah diri,
َ َّ َ َ َّ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َّ َّ َ َّ ُ َّ َ ْ َّ َ ٌ ‫الل َه َو ْل َت ْن ُظ ْر َن ْف‬
َّ ُ َّ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
‫ين ن ُسوا الله‬ ‫) وَل ِكونوا كال ِذ‬81( ‫س َما قد َمت ِلغ ٍد َواِقوا الله ِإن الله خ ِب ٌير ِِ َما ِ ْع َملون‬ ‫ين آ َمنوا اِقوا‬ ‫يا أيها ال ِذ‬
َ ُ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ُ َْ ْ ُ َ َْ َ
)81( ‫اسقون‬ ِ ‫فأنساهُ أنفسهُ أول ِئك هُ الف‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang
telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr:
18-19)
Adapun manfa’at dari pada muhasabah adalah :
Pertama: Meringankan hisab pada hari kiamat.
‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, itu
akan memudahkan hisab kalian kelak. Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang kelak. Ingatlah keadaan yang
genting pada hari kiamat,
ٌ َ ُْ َ ْ َ َ َ ُ ُ
ُ‫َي ْو َم ِئ ٍذ ِ ْع َرضون َل ِخفى ِمنُ ُْ خ ِاف َي‬
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi
Allah).” (QS. Al-Haqqah: 18).” (Az-Zuhud li Ibnil Mubarak, hlm. 306. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 371.)
Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah mengatakan, “Mukmin itu yang rajin menghisab dirinya dan ia mengetahui
bahwa ia akan berada di hadapan Allah kelak. Sedangkan orang munafik adalah orang yang lalai terhadap dirinya
sendiri (enggan mengoreksi diri, pen.). Semoga Allah merahmati seorang hamba yang terus mengoreksi dirinya
sebelum datang malaikat maut menjemputnya.” (Tarikh Baghdad, 4:148. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 372.)
Kedua: Terus bisa berada dalam petunjuk
Sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Baidhawi rahimahullah dalam tafsirnya bahwa seseorang bisa terus
berada dalam petunjuk jika rajin mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan. (Tafsir Al-Baidhawi, 1:131-
132. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 372.)
Ketiga: Mengobati hati yang sakit
Karena hati yang sakit tidaklah mungkin hilang dan sembuh melainkan dengan muhasabah diri.
Keempat: Selalu menganggap diri penuh kekurangan dan tidak tertipu dengan amal yang telah dilakukan.
Kelima: Membuat diri tidak takabbur (sombong)
Cobalah lihat apa yang dicontohkan oleh Muhammad bin Wasi’ rahimahullah ketika ia berkata,
َ َ ْ َ َْ ٌ ََ َََ َ ٌ ْ ُ ُّ َ َ َ
‫س ِإل َّي‬ ‫ل ْو كان ِللذن ْو ِب ثري ح ما قدر أحد أن يَ ِل‬
“Andaikan dosa itu memiliki bau, tentu tidak ada dari seorang pun yang ingin duduk dekat-dekat denganku.”
(Muhasabah An-Nafs, hlm. 37. Lihat A’mal Al-Qulub, hlm. 373.)
Keenam: Seseorang akan memanfaatkan waktu dengan baik

Bagaimana cara muhasabah?


Buya Hamka menawarkan konsep Tazkiyatunnafs dengan 3 tahapan : Takhalli, Tahalli, Tajalli
Pertama adalah proses Takhalli :
Proses dimana seseorang mengosongkan jiwanya dari setiap noda-noda dosa dan kesalahan, dengan
memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah. Kita muhasabah mengintropeksi diri kita setahun kebelakang,
barangkali ada dosa-dosa besar yg kita kerjakan, ada kesalahan-kesalahan yang tidak terasa tidak disadari telah
kita kerjakan, sehingga kita istighfari, kita taubati sehingga bersih kembali jiwa dan hati kita dari noda-noda dosa
dan kesalahan.
Proses Takhalli ini di ibaratkan, sejernih dan sebersih apapun air yang dituangkan kedalam gelas, tapi jika gelas
tersebut masih kotor dari noda-noda yg menempel maka air tersebut akan tercemar oleh kotoran dan noda yang
ada digelas tersebut, sehingga proses Takhalli ini adalah proses dimana kita mengosongkan dan membersihkan
jiwa dan hati kita sebelum nanti kita isi kembali di tahapan kedua.
Kedua adalah proses Tahalli :
Proses Tahalli ini adalah proses pengisian jiwa dengan hal-hal yang baik dan terpuji, yakni setelah melewati proses
pertama pengosongan dan pembersihan jiwa. Kemudian jiwa dan hati ini di hiasi dan diisi dengan perkataan yang
baik, dengan pandangan dan penglihata yang baik, dengan lisan yang senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah,
dengan prasangka yang senantiasa baik kepada Allah dan sesama. Sehingga jiwa dan hati kita terisi penuh dengan
kebaikan dan ketentraman.
Ketiga adalah Proses Tajalli :
Tajalli adalah proses dimana seseorang menikmati hasil dari tahapan yang kedua, yakni tersingkapnya cahaya
hidayah dari Allah, karena ketika jiwa dan hati kita penuh dengan kebaikan dan akhlakul karimah maka akan sangat
dekat sekali dengan hidayah dan pertolongan Allah, sebagaiman Rasulullah SAW bersabda :
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُ ‫ َأ َال َوه َى ْال َق ْل‬. ‫ َوإ َذا َف َس َد ْت َف َس َد ْال ََ َس ُد ُك ُّل ُه‬، ‫ت َص َل َح ْال ََ َس ُد ُك ُّل ُه‬
‫ب‬
ْ َ َ َ َ ً َ ْ ُ َ َ ْ
‫ح‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ا‬‫ذ‬ ‫إ‬ ُ ‫غ‬‫ض‬‫م‬ ‫د‬ ‫س‬َ ‫ال‬ ‫ى‬‫ف‬
َّ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫أال و ِإ‬
‫ن‬
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia
rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan
Muslim no. 1599).
Maka dengan demikian, ketika hati kita dipenuhi dengan kebaikan kita akan lebih mudah dan ringan dalam beramal
sholeh.
Dalam QS.Asy Syams 7-10

َ َ َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ
َ ‫) َو َق ْد َخ‬1( ‫اها‬ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َْ َ َ ََْ
)81( ‫اب َم ْن ُ َّساها‬ ‫) قد أفلح من زك‬1( ‫ورها َوِق َواها‬َ‫) فألهمها ف‬7( ‫س َو َما َس َّواها‬
ٍ ‫ونف‬
Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang
yang mengotorinya. (Q. S. al-Syams [91]: 7-10).
Bahwasannya Allah itu mengilhamkan kepada setiap manusia dua potensi/kecenderungan yaitu fujur (kefasikan)
dan kecenderungan Takwa. Dan beruntunglah orang yang membersihkan jiwa dan hatinya karena akan didekatkan
dengan sifat taqwa kepada Allah, dimudahkan dalam beramal sholeh, akan diringankan dalam melaksanakan
keta’atan kepada Allah. Dan merugilah orang-orang yang mengotori jiwa dan hatinya karena akan dekat dengan
kefasikan, lupa kepada Allah, berat dalam beramal sholeh, mudah dalam bermaksiat kepada Allah.
Oleh karenanya mari kita tutup lembaran-lembaran tahun ini dengan perbanyak istighfar, kita taubati dosa-sosa
kita, sehingga di tahun yang akan datang kita penuhi hati dan jiwa kita dengan amal shaleh.
Demikian khutbah pertama ini. Moga Allah memberi taufik dan hidayah.
َ َ ُ ُ َّ َ ْ ْ ُ
َ ‫السم ْي ُع‬
ُُ ‫الع ِل ْي‬ َ َ ُْ ََ َ ُ َْ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ َُ
ِ ‫أقول قو ِلي هذا َواستغ ِفر الله ِلي ولُُ و ِلس ِائ ثر المس ِل ِمين ِإنه هو‬

You might also like