Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 15

LABORATORIUM PERENCANAAN

DAN SIMULASI TAMBANG


PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
NO. TUGAS : 05A

LAPORAN AWAL
COMPOSITE DAN IMPLICIT

Nama : Dewi Ayu


NPM : 10070116033
Shift / Waktu : III (Tiga ) / 17.00 – 20.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Jumat / 11 Oktober 2019
Hari/Tanggal Laporan : Jumat / 11 Oktober 2019
Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Juni Rahmad Hasibuan, S.T.
4. Rana Antariksa Dwisetiani
5. Dewi Luckyta Kusuma Negara
6. Fachrul Rozy Elba Ansofa
7. Guntur Indra Prahasta
8. Moch. Aprillianto Wicaksono
9. Nelly Nur Yuanita

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb
Puji dan syukur maki kita panjatkan kehadirat illahi robbi yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan “Composite dan Implicit
” ini telah selesai dibuat.
Terimakasih kepada kedua orang tua yang telah mensupport dalam
mengerjakan laporan ini
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu mohon kritikan dan
saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki tugas dan laporan awal
lainnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi mahasiswa/mahasiswi Teknik Pertambangan Universitas Islam
Bandung.
Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, 11 Oktober 2019


Penyusun

Dewi Ayu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Maksud Tujuan................................................................................................... 1
1.2.1 Maksud.................................................................................................. 1
1.2.2 Tujuan................................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................ 2
2.1 Batubara............................................................................................................. 2
2.2 Bijih..................................................................................................................... 3
2.3 Komposit............................................................................................................ 4
2.4 Klasifikasi Bahan Komposit................................................................................4
2.4.1 Bahan Komposit Partikel\..................................................................... 4
2.4.2 Bahan Komposit Serat.......................................................................... 5
2.5 Implisit................................................................................................................ 5
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan
dalam rangka penellitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pascatambang.
Perencaan merupakan penentuan persyaratan dalam mencapai sasaran,
kegiatan serta urtan teknik untuk pelaksanaan berbagai macam kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan. Dan dibutuhkan ilmu
pengetahuan mengenai perencanaan tambang yang akan membantu dalam
merencanakan suatu tambang dengan keuntungan yang semaksimal mungkin
dan kerugian yang seminimal mumgkin.
Dalam perencanaan tambang salah satu tujuannya untuk
menggambarkan dan memodelkan bentuk tubuh bahan galian yang ada didalam
permukaan dan yang akan ditambang. Menggambarkan dan memodelkan bahan
galian dapat digunakan dengan pemodelan geologi, pemodelan geologi dapat
memberikan gambaran secara tiga dimensi dari suatu baha galian yang terdapat
dibawah permukaan bumi. Oleh karena itu perlu sekali mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan pemodelan geologi.

1.2 Maksud Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari dilakukannya praktikum perencanaan tambang yaitu agar
dapat mengetahui fungsi dari data komposit dan implisit
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum perencaan yaitu:
1. Mengetahui Fungsi Komposit
2. Mengetahui Fungsi Implisit
3. Mengetahui Klasifikasi Bahan Komposit

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Batubara
Batubara Merupakan fosil dari tumbuhan yang mengalami perubahan
kimia akibat dari perubahan tekanan dan suhu yang tinggi dalam waktu yang
lama. Komposisi penyusun batubara terdiri atas campuran hidrokarbon dengan
komponen utamanya yaitu karbon. Batubara diklasifikasikan menurut kadar
kandungan karbon yang ada didalamnyta diantaranya yaitu :
1. Lignit
2. Subbituminous
3. Bituminous
4. Antrasit
Kualitas batubara adalah sifat kimia dan fisika dari batubara yang
memengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh mineral
dan mineral penyusunnya, serta oleh derajat coalification. Umumnya, untuk
menentukan kualitas batubara dilakukan analisa kimia pada batubara yangh
diantaranya analisa prosimat dana analisa ultimat.
1. Analisis Proksimat
Dilakukan untuk menentukan jumlah air (moisture). Zat terbang, karbon
padat dan kadar abu
2. Analisis Ultimat
Dilakukan untuk menentukan unsur kimia pada batubara seperti : karbon,
hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur
jarang.

Gambar 2. 1
Batubara

2
3

2.2 Bijih
Bijih Merupakan sejenbis batu yang mengandung mineral penting, baik
logam maupun non-logam, untuk mendapatkan mineral-mineral yang dilakukan
ekstraksi dan juga pemurnian bijih. Kandungan atau kadar mineral, atau logam
secara langsung akan memngaruhi ongkos pertambangan bijih. Ongkos ektraksi
harus diberi pembobotan untuk dibandingkan dengan nilai ekonomis logam yang
terkandung untuk menentukan bijih yang mana yang lebih menguntukan dan bijih
mana yang kurang atau tidak menguntukan.
Proses pembentukannya bijih sangatlah kompleks. Sering lebih dari satru
proses bekerja bersama-sama. Meskipun dari satu jenis bijih, apabila terbentuk
oleh proses yang berbeda-beda, maka akan menghasilkan tipe endapan yang
berbeda-beda pula. Proses pembentukan bijih di golongkan berdasarkan:
1. Menurut Pembentukannya
a. Bijih Primer (Hipogen)
b. Bijih Sekunder (Supergen)
2. Proses pembentukannya
a. Konsentrasi Magmatik
b. Sublimasi
c. Metasomatisme Konta
d. Konsentrasi Hidrothermal
e. Sedimentasi Lapisan Sedimen
f. Pelapukan
g. Metamorfisme

Gambar 2. 2
Bijih Besi
4

2.3 Komposit
Komposit merupakan material yang tersusun atas campuran dua atau
lebih material dengan sifat kimia dan fisika berbeda, dan menghasilkan sebuah
material baru yang memiliki sifat-sifat berbeda dengan material-material
penyusunnya. Salah satu contoh paling mudah dari material komposit adal;ah
beton cor yang tersusun atas campuran dari pasir, batu koral, semen, besi, serta
air. Nampak bahwa material-material penyusun tersebut memiliki sifat-sifat yang
berbeda-beda, namun ketika dicampurkan dengan perbandingan serta teknik
tertentu akan menghasilkan beton yang sangat kuat,keras dan tahan terhadap
berbagai cuaca.

Gambar 2. 3
Komposit

Material komposit terdiri dari dua buah komponen yaitu komponen


penguat (reinforcement) dan komponen pengikat (matrix). Komponen penguat
dari komposit fiber berwujud serat atau fiber yang secara umum berbahan dasar
serat kaca, Kevlar atau karbon. Serat atau fiber ini memiliki bentuk fisik berupa
kain jahitan, bulu-bulu atau benang yang panjang. Komponen pengikat ini berupa
resin, yaitu cairan bahan kimia kentyal yang jika dicampur katalisator
(pemercepat reaksi kimia) dapat mengeras menyerupai bahan plastik yang keras
tapi rapuh.
5

2.4 Klasifikasi Bahan Komposit


Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan strukturnya.
Bahan komposit dapat diklasifikasi kedalam beberapa Janis. Secara umum
klasifikasi komposit yang sering digunakan antara lain seperti :
1. Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau
metal anorganic
2. Klasifikasi menurut karaktristik bult-from, seperti sistem matrik atau
laminate
3. Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continuous dan
discontious.
4. Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural.
2.4.1 Bahan Komposit Partikel\
Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikel-
partikel disebut bahan komposit (particulate composite) partikel ini berbentuk
bebertapa macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang
tidak beraturan secara acak, tetapi rata-rata berdimensi sama. Bahan komposit
keramik (ceramic matrik composite). Bahan komposit partikel pada umumnya
lebih lemah disbanding bahan komposit serat. Bahan komposit partikel
mempunyai keunggulan, seperti ketahanan terhadap aus, tidak mudah retak dan
mempunyai daya pengikat dengan matrik yang baik.
2.4.2 Bahan Komposit Serat
Unsur utama komposit adalah serat yang mempunyai banyak
kenunggulan, oleh karena itu bahan komposit serat yang paling banyak dipakai.
Bahan komposit serat terdiri dari serat-serat yang terkait oleh matrik yang saling
berhubungan, bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat
panjang (contious fiber) dan serat pendek (short fiberdan whisker). Penggunaan
bahan komposit serat sangat efisein dalam menerima beban dan gaya. Karena
itu bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat,
sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat.

2.5 Implisit
Implisiot merupakan informasi atau data yang tidak disediakan secara
sengaja tetapi dikumpulkan atau didapatkan dari data laiinya, baik secara
langsung atau terdapat bdari analisis hasil data eksplisit
BAB III
KESIMPULAN

Dari kegiatan pratikum yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Fungsi dari komposit untuk menyamakan data sehingga memiliki volume
yang sama
2. Data implisit merupakan data atau informasi yang tidak disediakan secara
sengaja tetapi dikumpulkjan dari data laiinya, baik secara langsung
vataupun dari data hasil analisa data eksplisit.
3. Terdfapat beberapa klasifikasi pada komposit yaitu klasifikasi menurut
material utama ,klasifikasi menurut karakteristik bult-from, klasifikasi
menurut distribusi unsur pokok dan kalsifikasi menurut fungsinya.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim,2012”Komposit” scrribd.com Diakases pada tanggal 12 oktober


2019

2. Mirna,,2011,”Implicite” academia.co.id Diakases pada tanggal 12 oktober


2019

3. Wikipedia”Bijih” id.m.wikipedia.org Diakases pada tanggal 12 oktober


2019

4. Wikipedia”Batubara” id.m.wikipedia.org Diakases pada tanggal 12


oktober 2019
LAMPIRAN

You might also like