Professional Documents
Culture Documents
Keutamaan Sedekah & Waktu Terbaik Melaksanakannya
Keutamaan Sedekah & Waktu Terbaik Melaksanakannya
No : 10
Khutbah Pertama
صلَّى ا هللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن اَللَّهُ َّم َ
ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا َو َرسُوْ لِنَا ُم َح َّم ٍد َ
ث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِيراً َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي
ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوبَ َّ يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ْم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍ
س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َ
تَتَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواَألرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبا ً
يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا ،يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا
َع ِظي ًما
Sedekah merupakan salah satu amal shaleh yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala
dan sangat banyak keutamaannya. Oleh karenanya, Allah mendorong pengamalannya dalam
banyak ayat dalam al-Quran.
Di antara ayat yang berbicara tentang sedekah adalah sebagai berikut
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-
orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
2. Al-Baqarah: 215
ِ ِك َما َذا يُ ْنفِقُونَ ۖ قُلْ َما َأ ْنفَ ْقتُ ْم ِم ْن َخي ٍْر فَلِ ْل َوالِ َدي ِْن َواَأْل ْق َربِينَ َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِكي ِن َوا ْب ِن ال َّسب
َ يل ۗ َو َما تَ ْف َعلُوا ِم ْن خَ ي ٍْر فَِإ َّن هَّللا َ َيَ ْسَألُون
بِ ِه َعلِي ٌم
”Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang
kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”
3. Ali Imran: 92
لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َحتَّ ٰى تُ ْنفِقُوا ِم َّما تُ ِحبُّونَ ۚ َو َما تُ ْنفِقُوا ِم ْن َش ْي ٍء فَِإ َّن هَّللا َ بِ ِه َعلِي ٌم
”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
Dan masih banyak lagi ayat yang menerangkan dan menghasung untuk bersedekah. Ini
hanyalah sekedar contoh saja.
Dari Abu Mas’ud dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, ”Apabila seseorang memberi nafkah kepada
keluarganya karena mengharap pahala maka hal itu baginya merupakan sedekah.” [Shahih
Al-Bukhari (53)]
Dari ‘Adi bin Hatim dia berkata, Nabi ﷺbersabda, ”Tidak seorang pun dari kalian kecuali
Allah akan mengajaknya bicara pada hari kiamat, tidak ada penerjemah antara dia dan Allah.
Lalu dia memperhatikan namun ia tidak melihat apa pun di hadapannya, lantas ia melihat
depannya, ternyata neraka mengarah kepadanya. Maka siapa di antara kalian mampu, jagalah
dari neraka sekalipun hanya dengan sepotong kurma.” [Hadits riwayat Al-Bukhari, shahih al-
Bukhari (6058)]
Sedekah dalam Islam itu memiliki keutamaan yang sangat banyak dan besar. Di antara
keutamaan sedekah adalah sebagai berikut:
ِّغضب الرَّب
َ صدَقةُ ال ِّس ِّر تُطفُِئ
َ و، صلَةُ ال َّر ِح ِم تَزي ُد في ال ُع ْم ِر
ِ
”Silaturahim itu akan memanjangkan usia dan sedekah yang dilakukan secara rahasia akan
memadamkan kemurkaan Allah.” [Hadits shahih riwayat Ibnu Syahin At-Targhib fi Fadhailil
A’mal (386). Lihat Shahih Targhib no. 3766]
]و الصدقةُ تُطفُِئ الخطيئةَ كما يُطفُئ الما ُء النا َر » [صحيح الترغيب
”Sedekah itu akan menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” [Hadits shahih
riwayat Ahmad (15284) dan Abu Ya’ala (1999) Shahih At-Targhib hal. 866]
َ َّاتَّقُوا الن
ِّ ار َولَوْ بِ ِش
ق تَ ْم َر ٍة
”Jagalah diri kalian dari api neraka meskipun dengan sepotong kurma.” [Hadits Shahih
riwayat Al-Bukhari No. 1328 – Kitab Zakat dari sahabat Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu]
4. Orang yang bersedekah senantiasa berada di bawah naungan sedekahnya pada hari
kiamat.
Hal ini sebagaimana hadits ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,’Aku
mendengar Rasulullah ﷺbersabda,
”Setiap orang berada dalam naungan sedekahnya hingga dia diberi keputusan di antara
manusia.” Atau beliau bersabda, ”Dia diadili di antara manusia.”
[Hadits riwayat Ahmad di dalam Al-Musnad (28/568) dan yang lainnya. Dishahihkan oleh
Muhaqqiq Al-Musnad dan oleh Syaikh Al-Albani di dalam “Takhrij ahadits musykilatul
faqr” hal. 75]
Rasulullah ﷺtelah menyebutkan bahwa salah satu dari 7 golongan yang akan mendapatkan
naungan pada hari kiamat ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya adalah
] حتى ال تعلم شماله ما تنفق يمينه» [في الصحيحين،رجل تصدق بصدقة فأخفاها
”Orang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu dia menyembunyikan sedekah tersebut
sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah disedekahkan dengan tangan
kanannya.” [dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim]
”Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” [Syaikh Al-Albani
menilainya hasan di dalam Shahih Al-Jaami’ (3358)]
Ibnu Syaqiq berkata, ”Aku mendengar Ibnu Mubarok (ulama Tabi’ut Tabi’in) ditanya oleh
seorang pria yang terkena borok bernanah yang keluar dari lututnya sejak 7 tahun lalu. Dia
telah mengobatinya dengan berbagai pengobatan dan bertanya kepada para dokter namun
semua itu belum membuahkan hasil.
Lantas Ibnul Mubarok berkata, ”Pergilah. Galilah sumur di tempat yang (penduduknya)
membutuhkan air. Sungguh aku berharap di tempat tersebut akan terdapat sumber air dan
darahmu akan terhenti. Maka orang tersebut melakukannya dan dia sembuh.” [Shahih At-
Targhib]
Hal ini sebagaimana sabda Nabi ﷺkepada orang yang mengeluh tentang kerasnya hatinya,
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang pria
mengeluhkan kerasnya hatinya kepada Rasulullah ﷺ. Maka Rasulullah ﷺbersabda
kepadanya, ”Bila kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan
usaplah kepala anak yatim.”
[Hadits riwayat Ahmad (7260) dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari
(11/151) dan AL-Albani di dalam Shahih Al-Jaami’ (1410)]
Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits yang menerangkan tentang wasiat Nabi Yahya
‘alaihis salam kepada Bani Israil,
َأنَا َأ ْف ِد ْي ِه ِم ْن ُك ْم: فَقَا َل،ُ َوقَ َّد ُموْ هُ لِيَضْ ِربُوْ ا ُعنُـقَه،ك َك َمثَ ِل َر ُج ٍل َأ َس َرهُ ْال َعد ُُّو فََأوْ ثَقُوْ ا يَ َدهُ ِإلَى ُعنُقِ ِه َ ِ فَِإ َّن َمثَ َل ٰذل،ص َدقَ ِة
َّ َوآ ُم ُر ُك ْم بِال
فَفَدَى نَ ْف َسهُ ِم ْنهُ ْم،بِ ْالقَلِي ِْل َو ْال َكثِي ِْر. ”
…Dan aku perintahkan kepada kalian untuk bersedekah. Sesungguhnya permisalan hal itu
adalah seperti seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh lalu mereka mengikat tangannya ke
lehernya, lalu mereka membawanya untuk memenggal lehernya. Lalu Laki-laki itu berkata,
‘Aku akan menebusnya dari kalian dengan harta yang sedikit maupun banyak.’Lalu ia
menebus dirinya dari mereka.” [Hadits shahih riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
Lihat Shahih Al Jami’]
Allah mencegah berbagai macam bencanadengan sedekah. Ini adalah perkara yang telah
dimaklumi oleh semua orang yang awam dan yang khusus. Semua penduduk bumi mengakui
hal ini karena mereka telah membuktikannya.” [Al-Wabil Ash-Shayyib hal. 31]
لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َحتَّ ٰى تُ ْنفِقُوا ِم َّما تُ ِحبُّونَ ۚ َو َما تُ ْنفِقُوا ِم ْن َش ْي ٍء فَِإ َّن هَّللا َ بِ ِه َعلِي ٌم
”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya.”[Ali Imran: 92]
» اللهم أعط ممس ًكا تلفًا: ويقول اآلخر،ً اللهم أعط منفقًا خلفا:ما من يوم يصبح العباد فيه إال ملكان ينزالن فيقول أحدهما
][في الصحيحين.
”Tidaklah setiap pagi dilewati seorang hamba kecuali dua malaikat turun kemudian salah satu
dari keduanya berdoa,”Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang bersedekah.” dan yang
lainnya berdoa,”Ya Allah berikanlah kebinasaan kepada orang yang kikir.” [Diriwayatkan di
dalam Ash-Shahihain]
ٍ ص َدقَةٌ ِم ْن َم
]ال » [في صحيح مسلم َ َ َما نَق: َأ َّن رسو َل هَّللا ﷺ قَا َل: وعن أبي هُريرة.
ْ ص
َ ت
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺbersabda,”Sedekah itu tidak
akan mengurangi harta.” [Hadits riwayat Muslim no. 2558]
11. Tidak ada harta yang tersisa bagi pemilik harta kecuali harta yang disedekahkan.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits saat bertanya kepada ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha tentang kambing yang disembelih apa yang tersisa darinya, maka ‘Aisyah
menjawab, ”Tidak tersisa dari kambing tersebut kecuali tinggal belikatnya saja (karena
semuanya sudah disedekahkan,pent).
Masih banyak hadits lain yang menerangkan keutamaan sedekah. Namun 12 macam
keutamaan sedekah ini sudah cukup untuk mendorong kita semua untuk bersedekah di jalan
kebaikan.
Agar pahala yang didapat bisa berlipat, sebaiknya kita memperhatikan juga waktu-waktu
yang memiliki keutamaan khusus dalam pahala sedekah. Di antara waktu-waktu yang pahala
bersedekah di dalamnya berlipat ganda adalah
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan
Muslim,
وكان أجود ما يكون في رمضان حين، “كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أجود النّاس:كما قال ابن عباس رضي هللا عنه
فلرسول هللا صلى هللا عليه وسلم حين يلقاه جبريل أجود،يلقاه جبريل وكان بلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن
] [في الصحيحين.”بالخير من الريح المرسلة
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Rasulullah ﷺadalah orang yang paling dermawan.
Beliau pada bulan Ramadhan jauh lebih dermawan ketika Jibril menemuinya dan Jibril itu
menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan. Jibril mengajarinya Al-Quran. Rasulullah ﷺ
ketika ditemui oleh Jibril lebih dermawan dengan kebaikan daripada angin yang bertiup.”
Hal ini sebagaimana hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺbersabda,
ِ قَالُوا يَا َرسُو َل هَّللا ِ َوالَ ْال ِجهَا ُد فِى َسبِي ِل هَّللا. يَ ْعنِى َأيَّا َم ْال َع ْش ِر.» َما ِم ْن َأي ٍَّام ْال َع َم ُل الصَّالِ ُح فِيهَا َأ َحبُّ ِإلَى هَّللا ِ ِم ْن هَ ِذ ِه اَألي َِّام
قَا َل « َوالَ ْال ِجهَا ُد فِى َسبِي ِل هَّللا ِ ِإالَّ َر ُج ٌل خَ َر َج بِنَ ْف ِس ِه َو َمالِ ِه فَلَ ْم يَرْ ِج ْع ِم ْن َذلِكَ بِ َش ْى ٍء
”Tidak ada hari dimana suatu amal shalih di hari tersebut lebih dicintai oleh Allah melebihi
amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini.” yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Para
sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah? Beliau
ﷺmenjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang yang
keluar untuk berjihad dengan jiwa dan hartanya, dan tidak ada satu pun yang kembali.”
(maksudnya, dia gugur dan hartanya diambil musuh, pent.).” [Hadits riwayat Ahmad, Al-
Bukhari, dan At-Tirmidzi].
Sebagaimana sudah diketahui bersama bahwa sedekah itu adalah salah satu amal shalih yang
agung untuk bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
”Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi
sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (Yaitu) melepaskan budak
dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan..” [al-Balad: 11-14]
4. Sedekah di saat sehat, dalam keadaan pelit, takut miskin dan berangan-angan kaya
Hal ini sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Dari Abu Hurairah, ia berkata,” Ada seorang pria yang menemui Nabi ﷺ, lalu ia
berkata,“Wahai Rasulullah, sedekah seperti apakah yang paling besar pahalanya?” Beliau ﷺ
menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu khawatir terhadap
kemiskinan, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-
nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu kemudian
berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si
fulan.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (1419)]
Imam Ibnu Qayyim al Jauziyyah rahimahullah di dalam kitab Zaadul Ma’ad saat
membicarakan tentang kekhususan hari Jumat berkata,
كالصدقة في، والصدقة فيه بالنسبة إلى سائر أيام األسبوع، أن للصدقة فيه مزية عليها في سائر األيام:الخامسة والعشرون
إذا خرج إلى الجمعة يأخذ ما، وشاهدت شيخ اإلسالم ابن تيمية قدس هللا روحه.شهر رمضان بالنسبة إلى سائر الشهور
فيتصدق به في طريقه سرا،وجد في البيت من خبز أو غيره
”Yang keduapuluh lima: sedekah di hari Jumat itu memiliki keistimewaan dibanding sedekah
di hari-hari lainnya. Sedekah di hari Jumat itu bila dibandingkan dengan hari-hari lainnya
adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan dengan sedekah di seluruh bulan
lainnya.
Aku telah menyaksikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, semoga Allah mensucikan ruhnya,
bila beliau berangkat untuk shalat Jumat beliau mengambil apa yang didapat di rumahnya
berupa roti atau yang lainnya kemudian mensedekahkannya secara rahasia dalam
perjalanannya.”
َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ ه َُو,ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم
ِ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا,بَا َركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم
ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم،ُ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه.ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم
Khutbah Kedua
َ َأ ْشهَ ُد اَ ْن الَ ِإلَه. تَبَا َركَ الَّ ِذيْ َج َع َل فِي ال َّس َما ِء بُرُوْ جًا َو َج َع َل فِ ْيهَا ِس َراجًا َوقَ َمرًا ُمنِ ْيرًا،ص ْيرًا ِ َاَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َكانَ بِ ِعبَا ِد ِه َخبِ ْيرًا ب
ق بِِإ ْذنِ ِه َو ِس َراجًا ُمنِ ْيرًا
ِّ َودَا ِعيَا ِإلَى ْال َح،ق بَ ِش ْيرًا َونَ ِذ ْيرًا
ِّ ِإالَّ هللاُ وَأ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ ُو َرسُولُهُ الَّ ِذيْ بَ َعثَهُ بِ ْال َح
أما بعد.اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
Dalam masalah sedekah, terkadang seseorang ada kegamangan antara bersedekah secara
rahasia atau terbuka. Manakah di antara keduanya yang lebih utama?
Pada dasarnya bersedekah secara tersembunyi itu lebih utama dibandingkan dengan secara
terbuka.
ت فَنِ ِع َّما ِه َي َوِإن تُ ْخفُوهَا َوتُْؤ تُوهَا ْالفُقَ َرا َء فَهُ َو خَ ي ٌر لَّ ُك ْم َّ ِإن تُ ْبدُوا ال
ِ ص َدقَا
”Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan
itu lebih baik bagimu.”[Al-Baqarah: 271]
Dasar kedua adalah hadits tentang keutamaan bersedekah secara tertutup sebagaimana dalam
hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ, bahwa beliau
ﷺbersabda :
”…dan orang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu dia menyembunyikan sedekah
tersebut sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah disedekahkan dengan
tangan kanannya.”[dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim]
Jadi hukum asal sedekah adalah lebih utama menyembunyikannya. Akan tetapi jika
menampakkan sedekah itu justru terdapat maslahat nyata yang lebih besar, misalnya, orang-
orang akan tergerak untuk ikut bersedekah, maka hal tersebut termasuk dalam makna hadits,
( َم ْن َس َّن فِي اِإْل ْساَل ِم ُسنَّةً َح َسنَةً فَ ُع ِم َل بِهَا: صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ِ قَا َل َرسُو ُل هَّللا:ير ْب ِن َع ْب ِد هَّللا ِ رضي هللا عنه قال ِ ع َْن َج ِر
ُأ
ِ َواَل يَ ْنقُصُ ِم ْن ج، ب لَهُ ِم ْث ُل َأجْ ِر َم ْن َع ِم َل بِهَا
ُور ِه ْم َش ْي ٌء َ ِبَ ْع َدهُ ُكت
Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,” Rasulullah ﷺbersabda, ”Siapa yang
membuat contoh yang baik dalam Islam kemudian contoh tersebut diamalkan setelah
kematiannya maka ditulis untuknya pahala seperti pahala orang yang beramal dengannya dan
tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” {Hadits riwayat Muslim no. 1017)
Dalam kondisi seperti itu, menampakkan sedekah adalah lebih utama. wallahu a’lam. Semoga
Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan kepada kita semuanya taufik dan hidayah-Nya
sehingga kita mampu melaksanakan sedekah dengan niat yang benar, pada waktu yang utama
hingga akhir hayat kita.
Doa Penutup
Untuk menutup khutbah ini, marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
صلَّيْتَ َعلَى صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َك َما َ ص ُّلوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي ،يَاَأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ
صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما .اَللَّهُ َّم َ ِإ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ يُ َ
ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍّد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم فِي ْال َعالَ ِم ْينَ ِ ،إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ
آل ِإ ْب َرا ِه ْي َمَ .وبَ ِ
ك َأ ْنتَ
ارَ .ربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا ِإنَّكَ َأ ْنتَ ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُمَ .وتُبْ َعلَ ْينَا ِإنَّ َ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ
اب النَّ ِ
التَّوَّابُ ال َّر ِح ْي ُم
ِعبَا َد هللاِِ ،إ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي ،يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ .
فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْمَ ،وا ْسَألُوْ هُ ِم ْن فَضْ لِ ِه يُ ْع ِط ُك ْمَ ،ولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر