Praktik Ibadah Kel.4 New

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

KHOTBAH

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


PRAKTIK IBADAH

Dosen Pengampu :
Fuadul Umam, M.Hum

Disusun oleh :

Fadila Eka Gustina 22220023


Nur Halimah 22220008
Mutiah 22220024
Muhammad Faqih Arridho 22220036

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ISLAM NUSANTARA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkah dan karunia-
Nya, sehingga pebuatan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas pada Mata Kuliah Praktik Ibadah dengan judul makalah “Khotbah”.
Dalam makalah ini, tentu masih banyak kekurangan-kekurangannya, baik pada teknis
penulisan maupun materi yang disajikan. Oleh karena itu, diharapakan segala bentuk
saran dan kritik untuk pembuatan makalah kedepannya.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada semua pihak, baik itu dosen pembimbing
maupun dosen pengampu mata kuliah yang telah membantu dan mengarahkan dalam
proses pembuatan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan mahasiswa kedepannya.

Bogor, 16 Mei 2023


Penulis

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................1

1.2. RUMUSAN MASALAH...............................................................................1

1.3. TUJUAN PENULISAN................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

2.1. PENGERTIAN KHOTBAH .......................................................................2

A. Khotbah Jum’at ...........................................................................................2

B. Khotbah Hari Raya......................................................................................2

C. Khotbah Istisqo............................................................................................3

2.2. SYARAT ......................................................................................................3

A. Syarat Khotbah Jum’at................................................................................3

B. Syarat Khotbah Hari Raya.............................Error! Bookmark not defined.

C. Syarat Khotbah Istisqa...................................Error! Bookmark not defined.

2.3. RUKUN...........................................................Error! Bookmark not defined.

A. Rukun Khotbah Jum’at..................................Error! Bookmark not defined.

B. Rukun Khotbah Hari Raya............................Error! Bookmark not defined.

A. Rukun Khotbah Iatisqa..................................Error! Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP..................................................................................................4

3.1. KESIMPULAN..............................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Khutbah berasal dari kata khataba, yakhtubu dan khutbatan yang berarti ceramah
atau pidato. Khutbah yang disyariatkan yaitu khutbah Jumat, idul adha, idul fitri,
salat istisqa, nikah dan wuquf di Arafah. Dalam fikih, khutbah diartikan dengan
pidato dari seorang khatib yang diucapkan di depan jamaah sebelum salat jum’at atau
setelah salat Id. Khutbah berisi tentang nasihat-nasihat guna mempertebal iman dan
taqwa kepada Allah SWT.
Khutbah disampaikan secara monolog, yaitu komunikasi satu arah. Bila khatib
sudah melakukan khutbah, para jamaah wajib untuk mendengarkannya. Dengan
begitu, khatib dalam menyampaikan khutbah tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan tanya jawab atau diskusi, sedangkan jamaah hanya mendengarkan dengan
khidmat. Jenis-jenis khutbah di atas memiliki ketentuannya masing-masing. Namun,
yang selalu dilakukan secara rutin dan setiap minggu adalah khutbah Jumat. Khatib
adalah seseorang yang bertugas menyampaikan khutbah saat menjalankan salat.
Menjadi khatib pada dasarnya merupakan perwakilan yang hukumnya fardhu
kifayah, dan harus benar-benar mengerti dan memahami tata cara khutbah sebelum
naik ke atas mimbar.
Hakikat khotbah adalah wasiat untuk bertakwa, kepada khalayak baik bentuknya
janji kesenangan maupun ancaman kesengsaraan. Khotbah sendiri disampaikan
dengan syarat dan rukun tertentu yang telah diatur dalam syariat Islam.Untuk
melaksanakan khotbah, rukun khutbah adalah hal penting yang perlu diketahui, baik
untuk seorang khatib maupun jemaah.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah dalam


makalah ini, yaitu :
a. Pengertian Khotbah Jum’at, Khotbah Hari Raya, Istisqo
b. Syarat Khotbah Jum’at, Khotbah Hari Raya, Istisqo
c. Rukun Khotbah Jum’at, Khotbah Hari Raya, Istisqo

1.3. TUJUAN PENULISAN

Sejalan dengan rumusan masalah yang disampaikan, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui:
a. Memahami Pengertian Khotbah Jum’at, Khotbah Hari Raya, Istisqo
b. Memahami Syarat Khotbah Jum’at, Khotbah Hari Raya, Istisqo

1
c. Memahami Rukun Khotbah Jum’at, Khotbah Hari Raya, Istisqo

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KHOTBAH JUM’AT, KHOTBAH HARI RAYA, ISTISQO

Khotbah merupakan kegiatan berdakwah atau mengajak orang lain untuk


meningkatkan kualitas takwa dan memberi nasihat yang isinya merupakan ajaran
agama. Khotbah yang sering dilakukan dan dikenal luas dikalangan umat Islam
adalah khotbah Jumat dan khotbah dua hari raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Orang yang memberikan materi khotbah disebut khatib.

A. Khotbah Jum’at
Khotbah berarti pidato atau ucapan-ucapan nasehat atau ucapan sebagai nasehat.
Sedangkan khatib adalah orang yang berkhotbah, orang yang bertindak sebagai juru
bicara.
Sedangkan Jum’at adalah nama hari yang ketujuh dari seminggu. Jadi khotbah
Jum’at berarti pidato atau ucapan yang mengandung nasehat yang disampaikan oleh
seorang khatib dihari Jum’at dengan cara tertentu (syarat dan rukunnya).
Ada yang mengatakan khotbah Jum’at adalah suatu tata cara yang merupakan
sebagian dari pelaksanaan ibadah sholat Jum’at dengan disertai syarat dan rukun.
Jelasnya, khotbah Jum’at adalah pidato atau ucapan yang mengandung nasehat yang
disampaikan oleh seorang khatib dihari Jum’at dengan cara tertentu yang merupakan
sebagian dari pelaksanaan ibadah sholat Jum’at.

B. Khotbah Hari Raya


Khotbah Hari Raya seperti khotbah Jum’at yaitu khotbah pertama dan kedua.
Di antara kedua-dua khotbah itu di selangi dengan duduk.
Apabila khatib menaiki mimbar, khatib perlu menghadap kepada orang ramai
dan memberi salam kepada mereka, dan orang ramai pula perlu menjawab
salamnya. Khotbah Hari Raya adalah sama dengan khotbah Jum’at dari segi
rukun dan sifat. Namun khotbah Hari Raya tidak diwajibkan berdiri, tetapi yang
afdalnya adalah berdiri.

2
C. Khotbah Istisqa
Khotbah istisqa itu sunnah dengan dua khotbah, hukumnya sama dua khotbah
itu seperti dengan khotbah hari raya baik secara rukun maupun dengan yang
lainnya. Tetapi imam mengucap istighfar kepada allah sebagai ganti dari takbir
sama seperti khotbah di hari raya.

2.2. SYARAT KHOTBAH JUM’AT, KHOTBAH HARI RAYA, ISTISQO

A. Syarat Khotbah Jum’at


Setiap mengerjakan salat Jumat pasti disertai dengan khotbah yang
dilaksanakan sebelum salat dan setelah masuk waktu zuhur. Tidak sah salat jumat
apabila tidak didahului oleh khotbah. Dalam khotbah salat jumat ini khotib
mengingatkan jemaah agar lebih meningkatakan iman dan takwa kepada Allah
SWT serta menganjurkan atau mendorong jemaah agar beribadah dan beramal
shaleh Khotbah jumat memiliki syarat-syarat antara lain sebagai berikut:
a. Khotbah harus dilaksanakan dalam bangunan yang dipakai untuk salat
jumat
b. Khotbah disampaikan khotib dengan berdiri (jika mampu) dan terlebih
dahulu memberi salam
c. Khotbah dibawakan agak cepat namun teratur dan tertib. Salah satu
bentuk pelaksanaan khotbah yang tertib adalah mengikuti sabagai
contoh hadis berikut ini yang artinya: “Rasulullah SAW berkhotbah
dengan berdiri dan beliau duduk diantara dua khotbah.” (HR Jamaah
kecuali Bukhari dan Turmuzi)
d. Setelah khotbah selesai segera dilaksanakan salat jumat
e. Rukun khotbah dibaca dengan bahasa Arab, sedangkan materi
khotbahnya dapat menggunakan bahasa setempat.
f. Khotbah dilaksanakan setelah tergelincir matahari (masuk waktu zuhur)
dan dilaksanakan sebelum salat jumat.
g. Khotbah disampaikan dengan suara yang lantang dan tegas, namun
tanpa suara yang kasar. Hadis menyebutkan sebagai berikut. Yang
artinya : “Bila rasulullah SAW berkhotbah kedua matanya memerah,
suaranya tegas dan semangatnya tinggi bagai seorang panglima yang
3
memperingatkan kedatangan musuh yang menyergap di kala pagi atau
sore.
h. ”(HR Muslim dan Ibnu Majjah).

B. Syarat Khotbah Hari Raya


a. sholat ied itu Sunnah muakkad, dianjurkan dilakukan secara berjemaah
baik itu yang mukim, musafir, merdeka, budak, transgender, wanita yang
tidak cantik, dan wanita yang tidak berhalangan adapun orang yang sudah
tua maka menghadirinya tidak usah memakai wangi-wangian.
b. waktunya sholatnya bisa dilakukan antara terbitnya matahari sampai
tergelincirnya matahari.
c. sholat ied dilakukan dengan 2 rokaat dan wajib niat id Fitri ataupun id
adha.
d. sholat id mempunyai dua takbir.
e. takbir di rokaat pertama ada tujuh yang berbarengan dengan takbiratul
ihram.
f. sedangkan di rokaat kedua 5 takbiran yang dibarengi oleh takbir tangan
saja.
g. rokaat pertama setelah membaca alfatihah membaca surat ‫ق‬.
h. Sedangkan rakaat yang kedua setelah alfatihah membaca surat ‫التوبة‬
i. Keduannya dibaca secara lantang setelah itu khutbah, khutbah pertama
takbir 9x, yang kedua takbir 7x dan dilakukan secara berulang-ulang.
C. Syarat Khotbah Istisqa
a. Khutbah istisqa sunnah dua kali, seperti dua kkhutbahnya sholat ied baik
dalam rukun dan selainnya.
b. Khatib dalam khutbah istisqa mengganti lafadz takbir dengan lafadz
istigfar di awal khutbah yang dua, kemudian khotib membuka khutbah
pertamanya dengan membaca istigfar sebanyak 9x dan pada khutbah yang
kedua membaca istighfar sebanyak 7x
c. Sebelum berkhutbah sang khatib merubah posisi surbannya ,yang dimana
surban sang khatib berada di kanan kemudian di pindahkan di sebelah kiri,
dan awalnya lebih keatas kemudian lebih kebawah dan masyarakat
mengikuti apa yang dilakukan oleh sang khatib dan mmemperbanyak doa

4
baik itu lantang maupun lirih.
d. Masyarakat mengikuti imam pada saat berdoa, kalau imam lirih pada saat
berdoa maka para masyarakat lirih juga ketika berdoa, dan ketika imam
lantang ketika berdoa maka dianjurkan untuk para masyarakat ikut
mrngamini doanya sang khatib.

2.3. RUKUN KHOTBAH JUM’AT, KHOTBAH HARI RAYA, ISTISQA

A. Rukun Khotbah Jum’at

Rukun khotbah harus dilakukan dengan tertib. Apabila rukun khotbah


tidak dilaksanakan dengan tertib, salat jumat tersebut akan menjadi tidak sah.
Adapun rukun khotbah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Membaca hamdalah

b. Membaca sholawat atas nabi

c. Membaca syahadatain yaitu syahadat tauhid dan syahadat rosul

d. Berwasiat atau memberikan nasehat tentang ketakwaan dan


menyampaikan ajaran islam tentang aqidah, syariah atau
muamalah.

e. Membaca ayat Al Qur’an dalam salah satu khotbah dan lebih baik
pada khotbah yang pertama.

f. Mendoakan kaum muslim dan muslimat.

B. Rukun Khotbah Hari Raya

a. sholat ied itu Sunnah muakkad, dianjurkan dilakukan secara berjemaah


baik itu yang mukim, musafir, merdeka, budak, transgender, wanita
yang tidak cantik, dan wanita yang tidak berhalangan adapun orang
yang sudah tua maka menghadirinya tidak usah memakai wangi-
wangian.

b. waktu sholatnyabisa dilakukan antara terbitnya matahari sampai


tergelincirnya matahari.

c. sholat ied dilakukan dengan 2 rokaat dan wajib niat id Fitri ataupun id
adha.

d. sholat id mempunyai dua takbir.

5
e. takbir di rokaat pertama ada tujuh yang berbarengan dengan takbiratul
ihram.

f. sedangkan di rokaat kedua 5 takbiran yang dibarengi oleh takbir tangan


saja.

g. rokaat pertama setelah membaca alfatihah membaca surat ‫ق‬.

h. Sedangkan rakaat yang kedua setelah alfatihah membaca surat ‫التوبة‬

i. Keduannya dibaca secara lantang setelah itu khutbah, khutbah pertama


takbir 9x, yang kedua takbir 7x dan dilakukan secara berulang-ulang.

C. Rukun khotbah istisqo

a. Khutbah istisqa sunnah dua kali, seperti dua kkhutbahnya sholat ied
baik dalam rukun dan selainnya.

b. Khatib dalam khutbah istisqa mengganti lafadz takbir dengan lafadz


istigfar di awal khutbah yang dua, kemudian khotib membuka khutbah
pertamanya dengan membaca istigfar sebanyak 9x dan pada khutbah
yang kedua membaca istighfar sebanyak 7x .

c. Sebelum berkhutbah sang khatib merubah posisi surbannya ,yang


dimana surban sang khatib berada di kanan kemudian di pindahkan di
sebelah kiri, dan awalnya lebih keatas kemudian lebih kebawah dan
masyarakat mengikuti apa yang dilakukan oleh sang khatib dan
mmemperbanyak doa baik itu lantang maupun lirih.

d. Masyarakat mengikuti imam pada saat berdoa, kalau imam lirih pada
saat berdoa maka para masyarakat lirih juga ketika berdoa, dan ketika
imam lantang ketika berdoa maka dianjurkan untuk para masyarakat
ikut mrngamini doanya sang khatib.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Khotbah merupakan kegiatan berdakwah atau mengajak orang lain untuk
meningkatkan kualitas takwa dan memberi nasihat yang isinya merupakan ajaran agama.
Khotbah yang sering dilakukan dan dikenal luas dikalangan umat Islam adalah khotbah
Jumat dan khotbah dua hari raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Orang yang memberikan
materi khotbah disebut khatib.
khotbah Jum’at adalah suatu tata cara yang merupakan sebagian dari pelaksanaan
ibadah sholat Jum’at dengan disertai syarat dan rukun. Jelasnya, khotbah Jum’at adalah
pidato atau ucapan yang mengandung nasehat yang disampaikan oleh seorang khatib
dihari Jum’at dengan cara tertentu yang merupakan sebagian dari pelaksanaan ibadah
sholat Jum’at.
Khotbah Hari Raya seperti khotbah Jum’at yaitu khotbah pertama dan kedua. Di
antara kedua-dua khotbah itu di selangi dengan duduk.
Khotbah istisqa itu sunnah dengan dua khotbah, hukumnya sama dua khotbah itu
seperti dengan khotbah hari raya baik secara rukun maupun dengan yang lainnya. Tetapi
imam mengucap istighfar kepada allah sebagai ganti dari takbir sama seperti khotbah di
hari raya.

7
DAFTAR PUSTAKA

AA,Multazim.(2019). Status Hukum Tertib dalam Rukun Dua Khutbah Jum’at. AL-‘ADALAH
Mubarak,Zahid. (2021). Dakwah Tabligh Khutbah. TABAYYUN
Mohsin,Udah. (2019). Sholat Sholat Sunnah. GALERI ILMU
Syeikh Muhammad bin Qosim Alghozali.(2015). Fathul Al Qorib Al Mujib. AL HARAMAIN

You might also like