Lapres GW Ni Boss

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 76

BAB I

PENGENALAN MATLAB

1.1 Dasar Progamming pada MATLAB

Menurut (Benny,2013) dalam (Pratama dan Ratnawati, 2015). Pada MATLAB


terdapat beberapa dasar programming sebagai berikut ini.
1. Menuliskan Komentar
Menuliskan baris komentar pada MATLAB harus didahului dengan pemberian simbol
%. Setiap baris yang di depannya didahului dengan tanda % akan menjadi sebuah
komentar.
Misalnya : %MATLAB 2020

2. Menuliskan Variabel
Matlab hanya memiliki dua jenis tipe data yaitu Numeric dan String. Dalam matlab
setiap variabel akan disimpan dalam bentuk matrik. User dapat langsung menuliskan
variabel baru tanpa harus mendeklarasikannya terlebih dahulu pada command window.
Menuliskan variabel pada MATLAB didahului dengan mendeklarasikan nama variabel
diikuti tanda = setelah itu nilai dari variabel.
Misalnya : x = 2020; s = ‘MATLAB 2020’;

3. Perintah Dasar
Perintah-perintah dasar yang dapat dilakukan pada command window maupun editor
adalah sebagai berikut :
clc : merupakan syntax untuk membersihkan layar command window
clear : merupakan syntax untuk membersihkan variabel local
whos : merupakan syntax untuk mendapatkan informasi semua variabel yang
aktif pada workspace. Whos dapat diikuti dengan nama variabel jika
ingin menampilkan keterangan suatu variabel tertentu.

6
semi colon (;) : terdapat perbedaan dasar penggunaan titik koma pada akhir perintah
dengan tidak menggunakan. Apabila tidak digunakan pada akhir perintah, maka hasil
perintah akan ditampilkan pada command window.

1.1.1 Operasi Dasar

Operasi dasar adalah suatu relasi khusus, yang menghubungkan dua anggota himpunan
atau lebih dengan aturan tertentu untuk memperoleh elemen tunggal dari satu atau lebih
elemen yang diketahui Operasi unair, operasi biner pengerjaan hitung, pengerjaan
aljabar, dan pengerjaan matematika seperti “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”,
“irisan” ”komplemen”. Dalam mode operasi dasar, MATLAB dapat digunakan untuk
penyelesaian pengoprasian perhitungan matematika. Sebagai contoh, kita bisa lakukan
perhitungan penjumlahan, pengurangan, pengkalian dan pembagian pada command
window.

1. Soal 1
Dalam metode operasi dasar, untuk soal nomor 1 MATLAB digunakan untuk
menyelesaikan operasi matematika yaitu penjumlahan dengan menggunakan tanda (+).
Hasil dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Operasi penjumlahan Command Window

Pada Gambar 1.1 dapat dilihat MATLAB dapat digunakan bentuk operasi penjumlahan
dimana tanda (+) digunakan untuk penjmlahan angka-angka yang dimasukan dalam

7
program. Dalam contoh di gunakan angka 5 di jumlahkan dengan angka 10 maka, akan
menghasilkan ans 15.

2. Soal 2
Dalam metode operasi dasar, untuk soal 2 MATLAB digunakan untuk menyelesaikan
operasi hitung perkalian dan pengurangan, untuk perkalian dan pengurangan dapat
digunakan tanda berupa (*) dan (-), dan hasil akan muncul pada program. Dapat dilihat
pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Operasi perkalian dan pengurangan Command Window

Pada Gambar 1.2 dapat dilihat MATLAB dapat digunakan bentuk operasi perkalian dan
pengurangan dimana tanda (*) digunakan untuk perkalian dan tanda (-) digunakan untuk
pengurangan angka-angka yang dimasukan dalam program. Digunakan angka 5 yang
akan di kalikan dengan angka 10 dan di kurangkan dengan angka 15 maka,
menghasilkan ans 35.

1.1.2 Fungsi Matriks

Dalam fungsi matrik, MATLAB dapat digunakan untuk pengoperasian matriks. Ada
bebrapa fungsi-fungsi matriks pada MATLAB.
1. Zeros : Digunakan apabila kita ingin membuat suatu matriks yang semua
datanya berisi 0.

8
2. Ones : Digunakan apabila kita ingin membuat suatu matriks yang semua
datanya berisi 1.
3. Eye : Digunakan apabila kita ingin membuat suatu matriks identitas n × n
(semua elemen diagonal bernilai 1, sementa lainnya bernilai 0.
4. Rand : Digunakan apabila kita ingin membuat matriks dengan data random
dengan distribusi uniform.
5. Randn : Digunakan apabila kita ingin membuat matriks dengan data random
dengan distribusi normal
.
Sebagai contoh kita bisa lakukan pada command window.

1. Soal 3
Dalam fungsi matrik, pada soal 3 MATLAB dapat digunakan untuk pengoprasian
matriks. Untuk hasil dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Operasi Matriks Command Window

Pada Gambar 1.3 dapat dilihat hasil dari matriks identitas (5,5), dikurang matriks yang
datanya berisi 1 (5,5), dimana eye(5) merupakan matriks identitas berordo 5×5 dan
ones(5) merupakan matriks berordo 5×5 yang bervariabel 1.

9
BAB II
PROGRAM MATLAB

2.1 Pembuatan Fungsi

Fungsi adalah metode dalam pemrograman yang membuat rogram komplek menjadi
sederhana. Pada sebuah fungsi terdapat berbagai inputan , proses dan akan
menghasilkan output yang diinginkan.
1. Soal 1
Pada soal 1 digunakan sebuah fungsi untuk menemukan fungsi yang baru dengan
menggunakan bebrapa variabel yang berhubungan.

Gambar 2.1 Editor Function

Pada Gambar 2.1 dapat dilihat pada menu editor dapat digunakan untuk meng-input
sebuah fungsi yang berisis dat yang akan diproses. Dengan meng-input function
[a,b]=fungsi(c,d,e), setelah itu di-input %this is function sebagai sebuah pernyataan.
Kemudaian di-input a=c*d+e dan diinput b=c+(d*) yang mrupakan sebuah fungsi.

Setelah semua data-data telah di-input dari sebuah fungsi pada menu editor.
Selanjutnya, diproses didalam menu command window dan akan menghasilkan suatu
output. Dapat dilihat pada Gambar 2.2.

10
Gambar 2.2 Command Window Function

Setelah membuat fungsi pada menu editor, dapat di input angka pada command window
setelah menginput angka yang diinginkan kemudian klik enter maka akan diapatkan
hasil seperti pada Gambar 2.2

2.2 Flow Control Pada MATLAB

Flow control merupakan istilah yang mempunyai banyak arti dalam dunia teknologo
informasi. ‘Jika dalam hal komunikasi data’, flow control merupakan suatu transmisi
data sehingga penerimatidak mengalami overload massege. Flow control terdiri dari
empat macam yang digunakan untuk mengatur aliran data.

2.2.1 Statement If-Else

Statement if bertujuan untuk mengeksekusi sekumpulan instruksi yang instruksi yang di


isyaratkan bernilai benar. Seringkali sederetan perintah harus dikerjakan dengan
didasarkan pada hasil tes rasiaonal. Dalam bahasa pemrograman, logika ini harus
dikerjakan menggunakan statement dengan variasi kontruksi if-else-end. Untuk lebih
mengetahui statement if else dapat dilihat contoh berikut :

11
1. soal 2
Pada soal 2 digunakan statement if -else. Pada soal ini dioperasikan menggunakan
function If-else, perintah di antara statement if dan end dikerjakan jika semua elemen
yang ada dalam ekspresi adalah benar.Dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Statement if Command Window

Pada Gambar 2.3 merupakan flow control dengan menggunakan statement if-else.
Dimana “angka = -5” merupakan sebuah fungsi. Perintah disp merupakan perintah
untuk menampilkan output. Perintah disp akan menampilkan data yang isi didalamnya
merupakan string.

2.2.2 Statement Switch

Statement switch bertujuan untuk mengeksekusi sekumpulan instruksi dari suatu


ekspresi atau variabel. pada MATLAB merupakan fundamental statement
pemrograman untuk menghasilkan diagram alir berupa input langsung nilai
variabel baik berupa string maupun numerik. Sistematika switch pada MATLAB
dapat dilihat sebagai berikut :

12
1. Soal 3
Pada soal nomor 3 digunakan statement switch yang mana ini digunakan untuk
menyatakan suatu pengulangan argumen yang bersifat sama. Dan akan menggunakan x
dengan nilai sebesar 10. Dapat dilihat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Command Window Statement Switch

Pada Gambar 2.4 dapat dilihat hasi dari soal 4. dengan meng-input nilai x kemudian
meng-input case. Dimana case merupakan kemungkinan yang trjadi pada nilai x. Dan
fungsi otherwise di atas adalah untuk memproses dan menampilkan kemungkinan angka
yang dimasukkan selain dari lima angka di atas, misalnya angka 7 atau 8.

2.2.3 Statement While

Statement while bertujuan untuk mengerjakan sekelompok perintah yang diulang secara
tidak terbatas. Perulangan while merupakan fundamental pemrograman untuk terus
melakukan pengulangan saat statement bernilai benar. Syntax while diformulasikan
sebagai while-end pada MATLAB. Sistematika while pada MATLAB dapat dilihat
sebagai berikut :

13
1. Soal 4
Pada soal nomor 4 digunakan statement while yang mana ini digunakan untuk
mengerjakan beberapa perintah berupa pengulangan menyatakan suatu pengulangan
argumen yang bersifat sama secara tidak terbatas maupun ditentukan. Dapat dilihat pada
Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Command Window Statement While

Pada Gambar 2.5 diawali dengan x=0; untukmenyatakan nilai yang akan
dimasukkan . Diinput while x<7,setelah itu diinput disp(‘diulang 7 kali’), pada rumus
x=x+1; sehingga pada rumus itu didapat hasil 1 (sesuai dengan operasi matematika).
Oleh karena hasil yang didapat adalah lebih kecil dari 5 (sesuai dengan rumus while x<7
dan disp(‘diulang 7 kali’); maka hasilnya adalah kalimat diulang 5 kali sebanyak tujuh
kali.

2.2.4 Statement For

Statement For digunakan untuk mengulang sekumpulan instruksi. Perulangan for pada
MATLAB merupakan fundamental pemrograman berfungsi untuk mengulang suatu
perintah dalam jumlah yang ditentukan pengguna berdasarkan pemenuhan fungsi
ekspresi. Sistematika for pada MATLAB dapat dilihat sebagai berikut :

14
1. Soal 5
Pada soal 5 digunakan statement for yang mana ini digunakan untuk mendapatkan hasil
sesuai dengan batasan yang telah ditentukan. Dan daka menggunakan n mulai dari 1
hingga 15. Dapat dilihat pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Statment For Command Window

Pada Gambar 2.6 dapat dilihat diawali dengan meng-input rumus n=1:10 yang akan
menghasilkan angka 1 sampai 15. Lalu, sepuluh angka dari n tersebut akan dimasukkan
masing-masing ke dalam rumus x(n)=sin(n*pi/10); dan didapatkan hasil seperti pada
Gambar 2.6

2.3 Output dan Input pada MATLAB

Seperti bahasa pemrograman pada umunya, MATLAB juga memiliki output dan input.
Output pada MATLAB digunakan untuk memberikan informasi tambahan pada output
yang dihasilkan suatu eksekusi program atau syntax. Input pada MATLAB digunakan
untuk memberikan nilai suatu variabel secara dinamis.

2.3.1 Output pada MATLAB

Perintah Output pada MATLAB digunakan untuk memberikan nilai suatu variabel
secara dinamis. Perintah Output berfungsi untuk menghasilkan program yang efesien.
Program yang dibuat dalam bentuk script file dengan perintah input atau fungsi

15
masukan memungkinkan anda melakukan perhitungan matematika yang sama untuk
nilai variabel yang berbeda

2.3.1.1 Perintah disp

Perintah disp adalah syntax sederhana yang digunakan untuk menampilkan string dan
output tanpa nama variabel yang mewakili output yang ditampilkan. Adapun format
penulisan syntax disp. untuk lebih mengerti mengenai perintah disp dapat dilihat contoh
berikut :

1. Soal 6
Pada soal 6 digunakan perintah disp yang merupakan perintah tunggal dari suatu input-
an, dan data yang diinput pun harus merupakan string, sehingga jika ingin menampilkan
sebuah angka harus dirubah kedalam bentuk string terlebih dahulu dengan function
num2str().

Gambar 2.7 Perintah disp Command Window

2.3.1.2 Perintah Fprint

Perintah output fprintf dapat digunakan untuk menampilkan output pada command
window ataupun menyimpan output dalam bentuk file. Selain itu format output yang
ditampilkan dengan syntax ini dapat disesuaikan. Berbeda dengan syntax disp yang
tidak dapat melakukan formatting output yang akan ditampilkan. Dengan beragamnya
opsi formatting yang disediakan fprintf, syntax ini menjadi sangat kompleks. Berikut

16
beberapa cara menggunakan syntax fprintf. Untuk lebih mengerti mengenai perintah
fprint dapat dilihat contoh berikut :

1. Soal 7
Pada soal 7 diggunakan fungsi perintah fprintf yang merupakan suatu tampilan dalam
bentuk tulisan seperti jumlah angka decimal,tab,lebar karakter , penulisan dibaris baru
an lain-lain.Dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 fprintf pada Command Window

Pada Gambar 2.8 dapa dilihat fungsi fprintf. dengan meng-input terlebih dahulu input-
an a dan input-an b. Dimana a adalah MATLAB dan b adalah for Industri unity. Fungsi
fprintf disini yaitu untuk memasukan nilai difungsi itu dengan bahasa pemrograman.
Tanda (%s) digunakan untuk menampilkan karakter jamak atau string dan \n untuk
menuliskan di barisan baru. Oleh karena itu saat fungsi fprintf(‘%s\n’,a); maka akan
muncul MATLAB (karena variabel a adalah MATLAB). Jika fprintf(‘%s\n’,a,b); maka
akan ditampilan MATLAB for Industri unity.

2.3.2 Input pada MATLAB

Perintah Input pada MATLAB digunakan untuk memberikan nilai suatu variabel secara
dinamis. Perintah input berfungsi untuk menghasilkan program yang efesien. Program
yang dibuat dalam bentuk script file dengan perintah input atau fungsi masukan
memungkinkan anda melakukan perhitungan matematika yang sama untuk nilai variabel

17
yang berbeda. Untuk lebih mengerti mengenai input pada MATLAB dapat dilihat
contoh berikut.

1. Soal 8
Pada soal 8 digunakan fungsi input untuk memasukan data-data yang akan diproses
dengan memberikan nilai suatu variabel secara dinamis. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Command Window

2.4 Lampiran

1. Buatlah operasi statement if-else menggunakan nomor kelompok kecil masing-masing


(contoh kelompok kecil 1.7=17) apabila
a. NIM 11-20 = KELOMPOK 1
b. NIM 21-30 = KELOMPOK 2
c. NIM 31-40 = KELOMPOK 3
d. NIM 41-50 = KELOMPOK 4
e. NIM 51-60 = KELOMPOK 5
Untuk menyelesaikan soal diatas kita menggunakan MATLAB dengan
menggunakan statement if-else, if-else adalah statement yang berfungsi untuk
menentukan hasil dengan dua atau lebih kondisi dimana kondisi tersebut berupa
interval. Nim yang kita gunakan adalah 55, angka tersebut berasal dari kelompok
kecil 5.5, yang dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

18
Gambar 2.1 Statement If-else

Berdasarkan penyelesaian dari gambar 2.1, dalam statement if-else pada kondisi
angka 55 masuk kedalam kelompok 5.

ALGORITMA
1. Mulai
2. Masukan input nilai NIM
3. Masukan syarat kondisi NIM 11-20 dengan disp kelompok 1
4. Masukan syarat kondisi NIM 21-30 dengan disp kelompok 2
5. Masukan syarat kondisi NIM 31-40 dengan disp kelompok 3
6. Masukan syarat kondisi NIM 41-50 dengan disp kelompok 4
7. Masukan syarat kondisi NIM 51-60 dengan disp kelompok 5
8. Cetak hasil
9. Selesai

19
FLOWCHART

Mulai

Masukan input nilai nim

Masukan syarat kondisi NIM 11-20 dengan disp kelompok 1

Masukan syarat kondisi NIM 21-30 dengan disp kelompok 2

Masukan syarat kondisi NIM 31-40 dengan disp kelompok 3

Masukan syarat kondisi NIM 41-50 dengan disp kelompok 4

Masukan syarat kondisi NIM 51-60 dengan disp kelompok 5

Cetak hasil

Selesai

2. Buatlah statement switch Praktikum=7 (contoh kelompok besar 7 = 7)


Dimana case 1 ditampilkan KELOMPOK 1
Dimana case 2 ditampilkan KELOMPOK 2
Dimana case 3 ditampilkan KELOMPOK 3
Dimana case 4 ditampilkan KELOMPOK 4
Dimana case 5 ditampilkan KELOMPOK 5
Selain dari pada itu ditampilkan Praktikum is not kelompok 1,2,3,4 or 5
Untuk menyelesaikan soal diatas kita menggunakan MATLAB dengan
menggunakan statement switch, statement switch sendiri berfungsi untuk

20
mengambil keputusan yang melibatkan jumlah percabangan yang sangat banyak.
Angka yang kita gunakan adalah 5 karena berasal dari nomor kelompok besar yaitu
kelompok besar 5.

Gambar 2.2 Statement Switch

ALGORITMA
1. Mulai
2. Masukkan statement switch praktikum = 5
3. Masukkan syarat case 1 ditampilkan kelompok 1
4. Masukkan syarat case 2 ditampilkan kelompok 2
5. Masukkan syarat case 3 ditampilkan kelompok 3
6. Masukkan syarat case 4 ditampilkan kelompok 4
7. Masukkan syarat case 5 ditampilkan kelompok 5
8. Jika bilangan bukan 1,2,3,4,5 ditampilkan praktikum is not 1,2,3,4,5
9. Cetak bilangan
10. Selesai

21
FLOWCHART

Mulai

Masukkan statement switch praktikum = 5

Masukkan syarat case 1 ditampilkan kelompok 1


1

Masukkan syarat case 2 ditampilkan kelompok 2

Masukkan syarat case 3 ditampilkan kelompok 3

Masukkan syarat case 4 ditampilkan kelompok 4

Masukkan syarat case 5 ditampilkan kelompok 5

Jika bilangan bukan 1,2,3,4,5


ditampilkan praktikum is not
1,2,3,4,5

TIDAK
IYA

Cetak bilangan

Selesai

3. Buatlah statement for dengan U=2 sampai 20, variabel a adalah 2 yang
dipangkatkan 3 lalu dibagi 2

22
Untuk menyelesaikan soal di atas kita menggunakan MATLAB dengan
menggunakan statement for, statement for berfungsi untuk menyelesaikan perintah
tanpa membutuhkan parameter inputan. Dan hasil menggunakan MATLAB seperti
berikut ini.

Gambar 2.3 Statement For

ALGORITMA
1. Mulai
2. Masukkan nilai 2 sampai 20
3. Masukkan syarat a=2^3:2
4. Cetak bilangan
5. Selesai

23
FLOWCHART

Mulai

Nilai 2 : 20
dimasukkann

Masukkan syarat a=2^3:2

Cetak bilangan

Selesai

4. Buatlah contoh operasi statement while


Untuk menyelesaikan soal diatas kita menggunakan MATLAB dengan
menggunakan statement while, statement while berfungsi untuk melakukan proses
perulangan selama kondisiekspresi terpenuhi. Begitu kondisi sudah tidak terpenuhi
lagi, maka proses perulangan akan langsung dihentikan.

Gambar 2.4 Statement While

24
ALGORITMA
1. Mulai
2. Masukan Input umur =10
3. Masukan syarat while umur<10 akan menampilkan “umur dibawah 10 tahun”
4. Masukan syarat kondisi umur = umur+1
5. Cetak hasil
6. Selesai
Mulai

Masukan input umur = 10

Masukan syarat while umur<10 akan menampilkan “umur dibawah 10 tahun”

Masukan syarat kondisi umur =umur+1

Cetak hasil

Selesai

25
BAB III
M-FILE MATLAB

3.1 M-file sebagai Skrip Program

M-file dapat ditulis sebagai sebuah skrip atau dapat pula ditulis sebagai
sebuah fungsi yang menerima argument atau masukan yang menghasilkan output.
Pada bagian ini, kita akan menggunakan M-file untuk menjalankan sederetan command
yang kita tuliskan sebagai skrip. Mari kita mulai dengan skrip sederhana untuk
menghitung rata-rata dari lima bilangan. File ini kita namakan rata_rata.m.(ebook
teguh)

1. Soal 1
Bukalah M-file baru lalu ketikkan skrip berikut ini. Sebagai contoh cobalah ketikkan
program atau skrip di bawah ini. Teks yang diawali tanda “%” menunjukkan komentar,
dan tidak akan dieksekusi oleh MATLAB.

Gambar 3.1 Editor

Simpanlah file ini di dalam direktori Matlab\work dengan nama rata_rata.m. Sekarang
cobalah jalankan dari command window. Sebelumnya pastikan bahwa direktori
menunjuk ke Matlab\work. Perhatikan “Current Directory” yang ada di jendela utama
MATLAB. Kita bisa mengubah direktori yang sedang aktif melalui drop-down menu
ataupun melalui browser.

26
Pada saat di bagian command window kita hanya perlu memanggil nama file dengan
cara mengetikan nama file yang tersimpan di folder MATLAB maka akan tampil hasil
seperti di bawah ini.

Gambar 3.2 Command Window

Kita hanya perlu mengetikan nama file pada command window dan menekan tombol
enter maka skrip yang telah diketikan di dalam editor akan muncul di bagian command
window seperti pada Gambar 3.2 di atas.

2. Soal 2
Selain untuk memasukan skrip dalam bentuk kalimat, editor juga dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal perhitungan yaitu dengan menuliskan skrip data perhitungan dan
operasi perhitungan seperti di bawah ini.

Gambar 3.3 Editor

Setelah menuliskan skrip seperti pada Gambar 3.3 di atas selanjutnya adalah
menyimpan editor dengan rata2.m sebagai nama file, lalu simpan file editor dalam
folder MATLAB yang tersedia di dalam document, setelah disimpan selanjutnya yang

27
diperlukan adalah berpindah ke bagian command window untuk memanggil file yang
telah tersimpan. Ketika berada di bagian command window kita hanya perlu memanggil
file, dengan cara menuliskan nama file yang telah di simpan di dalam folder MATLAB
dan menekan tombol enter.

Gambar 3.4 Command Window

MATLAB tanpa perlu menampilkan rumus dan data yang digunakan langsung
menampilkan hasil dari program sederhana untuk mengitung. Rumus dan data-data
yang diperlukan di dalam editor akan di hitung secara otomatis oleh MATLAB.
Terdapat rumus hasil = (a+b+c+d+e)./5 dengan nilai a = 50, b = 100, c = 150, d = 200,
dan e = 250. Lalu penjumlahan dari a, b, c, d, dan e akan di bagi dengan 5, maka
MATLAB akan menampilkan hasil perhitungan dengan hasil 150.

3.2 Bentuk Penulisan Fungsi

Terdapat format dalma penulisan fungsi di dalam editor yaitu sebagai berikut.
Function [nilai_keluaran] = nama_fungsi(nilai_masukan)
Isi fungsi atau persamaan matematika
End (MODUL)

1. Soal 3
Pada soal ketiga ini digunakan fungsi editor untuk menyelesaikan permasalahan
menghitung keliling pada persegi panjang, kita cukup menuliskan skrip di dalam editor
seperti di bawah ini.

28
Gambar 3.5 Editor

Setelah menuliskan input di dalam editor seperti pada Gambar 3.5 di atas selanjutnya
adalah menyimpan editor dengan persegi.m sebagai nama file, lalu simpan file editor
dalam folder MATLAB yang tersedia di dalam document, setelah disimpan selanjutnya
yang diperlukan adalah berpindah ke bagian command window untuk memanggil file
yang telah tersimpan. Ketika berada di bagian command window kita hanya perlu
memanggil file, dengan cara menuliskan nama file yang telah di simpan di dalam folder
MATLAB dan menekan tombol enter. Setelah itu MATLAB tanpa perlu menampilkan
rumus dan data yang digunakan langsung menampilkan hasil dari program sederhana
untuk mengitung.

Gambar 3.6 Command Window

Dapat terlihat bahwa di bagian editor telah dimasukan rumus untuk mencari keliling
menggunakan function [keliling]=persegi (p,l), dengan keterangan ‘p’ sebagai panjang
dan ‘l’ sebaga lebar. Untuk rumus keliling persegi sendiri dimasukkan di editor setelah
fungsi keliling, yaitu keliling=2*(p+l); sama seperti rumus persegi pada operasi
matematika. Simbol titik koma (;) agar rumus tidak langsung dikerjakan. Setelah rumus
persegi pada editor disimpan, maka masukkan persegi keterangan (23,17) di command

29
window seperti pada gambar, yaitu 23 untuk ‘p’ dan 17 untuk ‘l’. Kemudian MATLAB
akan menampilkan hasil secara otomatis.

2. Soal 4
Fungsi function yang untuk mencari nilai dari x1 dan x2, yang dimana fungsi masing-
masing dari x1 dan x2 dapat dicari dengan menggunakan rumus (b^2 - 4*a*c) /2*a. Kita
dapat mengetikan input yang digunakan untuk menemukan nilai dari x1 dan x2 di dalam
editor seperti di bawah ini.

Gambar 3.7 Editor

Pada editor input yang telah selesai diketik yaitu berupa rumus untuk mendapatkan nilai
dari x1 dan x2, input yang di masukan ialah berupa rumus x1 = (-b + sqrt (b^2 - 4*a*c)
/2*a) dan rumus untuk mencari x2 sama seperti rumus mencari x1 yaitu x2 = (-b + sqrt
(b^2 - 4*a*c) /2*a). Lalu, simpan editor di dalam folder MATLAB dan langkah
selanjutnya ialah menuju ke bagian command window. Pada bagian command window
kita hanya perlu melihat hasil akhir dari perhitungan untuk mencari nilai x1 dan x2 yang
akan ditampilkan tanpa perlu mengetikan rumus untuk mencari nilai x 1 dan x2 seperti di
bawah ini.

Gambar 3.8 Command Window

30
Saat memasuki bagian command window kita perlu memanggil file dengan cara
mengetik nilai a, b, dan c dan MATLAB akan menampilkan hasil dari perhitungan
mencari nilai x1 dan x2. Langkah-langkah tersebut secara ringkas dapat dilihat sebagai
berikut, mengetik nama filenya >> [x1,x2] = akar (1,5,6) >> enter. Maka hasilnya akan
seperti gambar di bawah ini. MATLAB akan menampilkan hasil berupa nilai dari x1 dan
x2.

3.3 Pernyataan Input

Perintah Input pada MATLAB digunakan untuk memberikan nilai suatu variabel secara
dinamis. Perintah input berfungsi untuk menghasilkan program yang efisien. Program
yang dibuat dengan perintah input atau fungsi masukan memungkinkan anda melakukan
perhitungan matematika yang sama untuk nilai variabel yang berbeda. Pernyataan
masukan berfungsi untuk memasukkan data lewat keyboard. Format pernyataan
masukan adalah : nama_variabel = input (’Text anda’); (MODUL)

1. Soal 5
Pada soal keenam ini digunakan pernyataan masukan (input) yaitu untuk memasukan
data di dalam command window untuk menyelesaikan persoalan mencari jari-jari.
Dengan membuat variabel pada command window, dan dapat melakukan eksekusi
langsung menampilkan output final di command window.

Gambar 3.9 Command Window

31
3.4 Lampiran

SOAL :
MODUL 3
1. Menghitung luas persegi panjang.
2. Menghitung luas Jajar genjang.

JAWAB :
1. Untuk penyelesaian soal nomor satu ini kita dapat menggunakan fungsi M-File.
Menggunakan fungsi M-File dapat mempermudah menyimpan variabel-variabel
untuk menyelesaikan soal tersebut. M-File akan menyimpan variabel-variabel
tersebut sehingga kita tidak perlu untuk mengetiknya berulang-ulang kali.

Gambar 1.1 Editor

Untuk penyelesaian di atas kita hanya perlu menuliskan variabel-variabel di


dalam editor. Di setiap teks harus diawali dengan tanda ‘’%’’ yang berarti
menunjukkan komentar agar tidak dieksekusi oleh MATLAB dan di setiap akhir
rumus mencari luas persegi selalu di akhiri dengan tanda ‘’;’’ supaya hasil
perhitungan di setiap baris tidak ditampilkan di command window. Setelah
selesai menuliskan variabel di dalam editor, simpanlah file tersebut di dalam
direktori MATLAB dan beri nama pada file tersebut.
Setelah selesai menyimpan file, kembali ke halaman command window untuk
menyelesaikan soal. Pada command window kita hanya perlu memanggil file
tersebut dengan mengetikkan nama file yang sudah disimpan.

32
Gambar 1.2 Command window

Pada halaman command window, kita hanya perlu memanggil file dengan cara
mengetikkan nama file yang telah disimpan lalu tekan enter dan secara otomatis
MATLAB dapat menyelesaikan soal tersebut dengan bantuan M-File.

ALGORITMA
1. Start
2. Menuliskan variabel pada editor
3. Simpan file
4. Kembali ke halaman command window
5. Panggil file yang tersimpan
6. Tekan enter
7. Hasil perhitungan
8. End

FLOWCHART

Start

Menuliskan variabel pada


editor

Simpan file

33
Kembali ke halaman command window

Panggil file yang telah tersimpan

Tekan enter

Hasil perhitungan

End

2. Untuk penyelesaian soal nomor dua ini kita dapat memakai fungsi M-File. Hal
ini dapat mempermudah dalam menyelesaikan soal tersebut. Sama seperti soal
yang pertama, kita menuliskan terlebih dahulu variabel-variabel pada halaman
editor. M-File akan menyimpan variabel-variabel tersebut sehingga kita tidak
perlu lagi untuk mengetiknya ulang.

Gambar 2.1 Editor

Untuk setiap teks diawali dengan tanda ‘’%’’ yang menunjukkan bahwa teks
tersebut merupakan komentar agar tidak dieksekusi oleh MATLAB dan di setiap
akhir rumus diakhiri dengan tanda titik-koma (;) agar perhitungan di setiap baris
tidak ditampilkan di command window. Kecuali pada hasil perhitungan yang
ingin ditampilkan, tidak diakhiri tanda titik-koma (;). Setelah itu simpan file di
dalam direktori MATLAB dan beri nama pada file tersebut.

34
Setelah itu kembali ke halaman command window untuk menyelesaikan soal dan
panggil file dengan nama yang sudah disimpan.

Gambar 2.2 Command window

Pada halaman command window, kita hanya perlu memanggil file dengan cara
mengetikkan nama file yang telah tersimpan. Tekan enter untuk mendapatkan
hasil perhitungan.

ALGORITMA
1. Start
2. Masukkan variabel di halaman editor
3. Simpan file
4. Kembali ke halaman command window
5. Panggil file yang sudah tersimpan
6. Tekan enter
7. Hasil perhitungan
8. End

FLOWCHART

35
Start

Masukkan variabel

Simpan variabel

Kembali ke halaman command window

Panggil file yang sudah tersimpan

Tekan enter

Hasil perhitungan

End

36
BAB IV
FUNGSI M-FILE MATLAB

4.1 Fungsi

Sebagai script program, jika kita ingin mengubah/mengatur parameter masukan


program, maka harus kita lakukan di dalam editor. Padahal seringkali kita harus
menjalankan satu program/algoritma berulang kali dengan nilai masukan yang berbeda-
beda, misalkan dalam proses iterasi atau optimasi. Untuk keperluan ini, kita bisa
menuliskan M-file sebagai suatu fungsi spesifik sesuai kebutuhan kita.

1. Soal 1
Pada soal pertama ini kita akan menggunakan fitur MATLAB yaitu fungsi. Fungsi
adalah suatu cara untuk membagi program yang besar menjadi sub – sub program,
dimana masing masing sub program mempunyai tugas atau fungsi tertentu.

Gambar 4.1 Editor

Pada Gambar di atas merupakan script untuk membuat program dengan beberapa sub-
program yaitu seperti untuk memampilkan kalimat dan pengoperasian perhitungan
bilangan dan dengan memanggil kembali fungsi yang sudah kita buat sebelumnya dan
menekan tombol apa saja.

37
Gambar 4.2 Command Window

Memanggil atau memunculkan fungsi yang telah dibuat pada kolom editor tadi akan
digunakan pada operasi ini dengan menuliskan sebuah kata kunci dan menekan tombol
apapun, maka hasilnya akan seperti pada Gambar 4.2 di atas. Akan muncul perhitungan
trigonometri dari soal yang telah dibuat sebelumnya.

4.2 Logical Statement

Matlab bisa digunakan untuk pemrograman yang bersifat logical dengan


mengaplikasikan salah satu dari pemrograman logic atau bisa juga dengan cara
menggabungkan atau mengombinasi dari dua atau lebih pemrograman logika tersebut.

1. Soal 2
Dalam metode kali ini kita akan membuat sebuah perhitungan menggunakan logika
seperti pada Gambar 4.3 dan 4.4 di bawah ini. Pada soal ini akan ditetukan apakah
seseorang akan lulus toefl dengan nilai 500, maka kita akan membuat tiga buah logika
yang berkaitan pada editor.

38
Gambar 4.3 Editor

Pada operasi kali ini setelah kita memanggil fungsi yang sebelum nya kita buat yaitu
tentang penyelesaian logika dalam hal toefl, kita akan mendapatkna hasil yaitu
klasifikasi toefl tersebut adalah average karena nilai toefl nya adalah sebesar 500.

Gambar 4.4 Command Window

Umumnya Logical Statements dibagi menjadi dua berdasarkan kendali aliran program,
yaitu percabangan bersyarat dan kendali perulangan.

4.3 Switch Case-Otherwise

Perintah switch case otherwise merupakan alternatif lain pemrograman yang berkaitan d


engan pengambilan keputusan berdasarkan beberapa kondisi yang ada. Perintah ini bias
anya digunakan untuk pengambilan keputusan di antara beberapa pilihan atau kondisi.
1. Soal 3

39
Dalam metode kali ini kita akan membuat sebuah fungsi ataupun rumus untuk
menentukan pilihan antara tiga program studi teknik seperti pada Gambar 4.5 di bawah
ini.

Gambar 4.5 Editor

Pada kali ini kita akan membuat tiga pilihan program studi teknik yaitu Teknik Industri,
Teknik Sipil, dan Teknik Kimia dengan kode masing-masing jurusan secara berurutan
adalah 1,2, dan3.

Gambar 4.6 Command Window

Pada kali ini setelah kita membuat fungsi untuk menentukan tiga program studi yaitu
Teknik Industri, Teknik Sipil, dan Teknik Kimia kemudian kita memasukkan program
studi yang kita pilih yaitu 1 yang mana program studi tersebut adalah Teknik Industri.

4.4 Lampiran

40
SOAL :
MODUL 4
1. Terdapat 3 jenis beras sebagai berikut:
a) Mawar
b) Melati
c) Anggrek
Harga 1 kg beras Rp. 20.000, jika membeli lebih dari 3 kg maka akan mendapat
diskon 10%. Berapa harga yang harus dibayar jika membeli
a. 2 kg beras mawar
b. 5 kg beras melati
c. 3 kg beras anggrek

JAWAB :
1. Terdapat 3 jenis beras sebagai berikut:
a)Mawar
b)Melati
c)Anggrek
Harga 1 kg beras Rp. 20.000, jika membeli lebih dari 3 kg maka akan mendapat
diskon 10%. Berapa harga yang harus dibayar jika membeli:
a. 2 kg beras mawar
Pada soal kedua menggunakan Editor dan Command Window. Pada soal bagian a,
diketahui harga beras “Rp. 20.000.00”,- per kilogram”. Jika pembeli akan membeli
beras mawar maka akan menunjukkan hasil sebagai berikut. Dapat di lihat pada
Gambar 4.1 di bawah ini.

41
Gambar 4.1 Editor beras mawar

Pada Gambar 4.1 menggunakan Editor. Memiliki beberapa perintah yaitu dimulai
dengan input “beras yang dibeli” dengan harga Rp. 20.000.00,- per kilogram dan
jika memberi input lebih dari 3 buah akan memberikan potongan harga sebesar
10%.

Gambar 4.2 Command Window beras mawar

Pada Gambar 4.2 menggunakan command window. Pertama masukkan data pada
Editor yaitu dengan input beras mawar dengan harga “Rp. 20.000.00”,- per
kilogram sehingga untuk “2 kilogram beras mawar” seharga “Rp.40.000.00”,-.

ALGORITMA
1. Mulai
2. Input 2 kilogram beras mawar
3. Harga beras mawar Rp.20.000.00,- per kilogram
4. Bayar
5. Cetak hasil

42
6. Selesai

FLOWCHART

Mulai

Input beras
mawar

Harga beras mawar


Rp.200.000,-

True
Beras mawar yang
dibeli lebih dari 3 kg?
Discount

False

Bayar

Cetak Hasil

Selesai

b. 5 Kg beras melati
Pada soal kedua menggunakan Editor dan Command Window. Pada soal bagian b,
diketahui harga beras “Rp. 20.000.00”,- per kilogram”. Jika pembeli akan membeli
beras melati maka akan menunjukkan hasil sebagai berikut. Dapat dilihat pada
Gambar 4.3 di bawah ini.

43
Gambar 4.3 Editor beras melati

Pada Gambar 4.3 menggunakan Editor. Memiliki beberapa perintah yaitu dimulai
dengan input “beras yang dibeli” dengan harga Rp. 20.000.00,- per kilogram dan
jika memberi input lebih dari 3 buah akan memberikan potongan harga sebesar
10%.

Gambar 4.4 Command Window beras melati

Pada Gambar 4.4 menggunakan command window. Pertama masukkan data pada
Editor yaitu dengan input beras melati dengan harga “Rp. 20.000.00”,- per
kilogram sehingga untuk “5 kilogram beras melati” seharga “Rp.90.000.00”,-.

ALGORITMA
1. Mulai
2. Input 5 kilogram beras melati
3. Harga beras melati Rp.20.000.00,- per kilogram

44
4. Bayar
5. Cetak hasil
6. Selesai

FLOWCHART

Mulai

Input beras
melati

Harga beras melati


Rp.200.000,-

True
Beras melati yang dibeli
lebih dari 3 kg?
Discount

False

Bayar

Cetak Hasil

Selesai

c. 3 Kg beras anggrek
Pada soal kedua menggunakan Editor dan Command Window. Pada soal bagian c,
diketahui harga beras “Rp. 20.000.00”,- per kilogram”. Jika pembeli akan membeli

45
beras anggrek maka akan menunjukkan hasil sebagai berikut. Dapat dilihat pada
Gambar 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5 Editor beras anggrek

Pada Gambar 4.5 menggunakan Editor. Memiliki beberapa perintah yaitu dimulai
dengan input “beras yang dibeli” dengan harga Rp. 20.000.00,- per kilogram dan
jika memberi input lebih dari 3 buah akan memberikan potongan harga sebesar
10%.

Gambar 4.6 Command Window beras melati

Pada Gambar 4.6 menggunakan command window. Pertama masukkan data pada
Editor yaitu dengan input beras anggrek dengan harga “Rp. 20.000.00”,- per
kilogram sehingga untuk “5 kilogram beras melati” seharga “Rp.60.000.00”,-.
ALGORITMA
1. Mulai
2. Input 5 kilogram beras anggrek

46
3. Harga beras anggrek Rp.20.000.00,- per kilogram
4. Bayar
5. Cetak hasil
6. Selesai

FLOWCHART

Mulai

Input beras
anggrek

Harga beras anggrek


Rp.200.000,-

True
Beras anggrek yang
dibeli lebih dari 3 kg?
Discount

False

Bayar

Cetak Hasil

Selesai

47
48
BAB V
GRAFIK I MATLAB

5.1 Plot 2 Dimensi

Salah satu keunggulan MATLAB adalah kemampuannya untuk menampilkan atau


mengelola grafik dengan perintah yang sederhana dan fleksibel. Pada sub-bab ini, akan
dipelajari mengenai grafik 2 dimensi pada MATLAB sebagai cara untuk visualisasi
data. Untuk memvisualisasi data secara 2-dimensi ataupun 3-dimensi, kita
menggunakan berbagai command plotting; di mana command yang paling dasar ialah
plot.

1. Soal 1
Pada soal ini, command window digunakan untuk menjalankan fungsi tertentu yang
akan menampilkan grafik. Perintah yang digunakan adalah perintah plot yang
merupakan bagian paling mendasar dari command plotting. Perintah plot yang
digunakan menggunakan dua variabel yakni x dan y dimana kedua variabel tersebut
memiliki nilai masing-masing yang akan memberi nilai hasil pada fungsi.

Gambar 5.1 Command Window

Pada Gambar 5.2 merupakan sebuah figure window dimana jendela tersebut merupakan
hasil visualisasi dari skrip pada command window. Pada soal ini, figure window
digunakan sebagai tempat output yang berupa grafik dua dimensi.

49
Gambar 5.2 Command Window

Mula-mula pada command window diketikkan perintah seperti pada Gambar 5.1 dimana
x merupakan variabel dari sumbu x dan y merupakan variabel dari sumbu y. Fungsi
plot(x,y) digunakan untuk menampilkan grafik sumbu x dan sumbu y dalam bentuk 2
dimensi dengan skala linier pada kedua sumbunya. Selanjutnya tekan enter dan akan
muncul grafik seperti pada Gambar 5.2. Grafik yang terbentuk sesuai dengan hasil
pemasangan setiap nilai x pada sumbu y (x,y).

5.2 Lampiran

SOAL :
1. Buatlah grafik 2 dimensi dengan x= 1:10, y=[4 8 12 16 20 24 28 32 36 40], dan
berikan judul grafik dengan nama kelompok kecil, serta nama sumbu x dan y.
jangan lupa dinyalakan garis bantu.
2. Buatlah grafik 2 dimensi dengan x= -5:0.5:5, y= x^2, dan berikan judul grafik
dengan nama kelompok kecil, serta nama sumbu x dan y. jangan lupa dinyalakan
garis bantu.

JAWAB :
1. Buatlah grafik 2 dimensi dengan x= 1:10, y=[4 8 12 16 20 24 28 32 36 40], dan
berikan judul grafik dengan nama kelompok kecil, serta nama sumbu x dan y.
jangan lupa dinyalakan garis bantu. Pada soal pertama menggunakan fungsi
Command Window pada MATLAB dengan metode plot pada Command Window.
Plot berfungsi untuk membuat grafik. Pada metode ini plot digunakan untuk grafik
dua dimensi pada MATLAB. Dapat di lihat pada Gambar 5.1 di bawah ini.

50
Gambar 5.1 Command Window plot 2 dimensi

Pada Gambar 5.1 menggunakan Command Window pada MATLAB dengan


mamasukkan data “x=1:10” artinya dari variable x dari 1 sampai 10. Kemudian
masukkan nilai “y=[4 8 12 16 20 24 28 32 36 40]”. Dan masukkan “plot (x,y)”
sehingga menghasilkan grafik seperti pada Gambar 5.2 di bawah ini.

Gambar 5.2 figure I plot 2 dimensi

Pada Gambar 5.2 menampilkan grafik dari hasil plot yang telah di buat pada
Command Window. Pada grafik di atas dapat dilihat mula-mula grafik di mulai dari
angka “4” pada variable x “1”. Kemudian naik ke angka “40” pada variable x “10”.

ALGORITMA
1. Mulai
2. Masukkan “x= 1:10” pada Command Window
3. Masukkan “y=[4 8 12 16 20 24 28 32 36 40]” pada Command Window

51
4. Masukkan Plot (x,y)
5. Masukan “xlabel(‘sumbu x’)
6. Masukan “ylabel(‘sumbu y’)
7. Masukan “title(‘kelompok 5.5’)
8. Masukan “Grid on”
9. Tekan Enter
10. Cetak hasil
11. Selesai

FLOWCHART

Mulai

Masukkan x=1:10

Masukkan
y=[4 8 12 16 20 24
28 32 36 40]

Masukkan plot(x,y)

Masukkan
xlabel(‘sumbu x’)

Masukkan
ylabel(‘sumbu y’)

Masukkan
title(‘kelompok 5.5’)

Tekan enter

Cetak hasil

Selesai

52
2. Buatlah grafik 2 dimensi dengan x= -5:0.5:5, y= x^2, dan berikan judul grafik
dengan nama kelompok kecil, serta nama sumbu x dan y. jangan lupa dinyalakan
garis bantu.
Pada soal kedua menggunakan fungsi Command Window pada MATLAB dengan
metode plot pada Command Window. Plot berfungsi untuk membuat grafik. Dapat
di lihat pada Gambar 5.3 di bawah ini.

Gambar 5.3 Command Window plot 2 dimensi

Pada Gambar 5.1 menggunakan Command Window pada MATLAB dengan


mamasukkan data “x=-5:0.5:5” artinya dari variable x di mulai dari -5 hingga 0 dan
di lanjut hingga 5. Kemudian masukkan nilai “y= x.^2”. Sehingga menghasilkan
grafik seperti pada Gambar 5.4 di bawah ini.

Gambar 5.4 figure I plot 2 dimensi

Pada Gambar 5.4 menampilkan grafik dari hasil plot yang telah dibuat pada
Command Window. Pada grafik di atas dapat di lihat mula-mula grafik membentuk
sumbu x yang di mulai dari -5 hingga 5 dan membentuk kurva.

53
ALGORITMA
1. Mulai
2. Masukkan “x=-5:0.5:5” pada Command Window
3. Masukkan “y= x.^2” pada Command Window
4. Masukkan Plot (x,y)
5. Masukan “xlabel(‘sumbu x’)
6. Masukan “ylabel(‘sumbu y’)
7. Masukan “title(‘kelompok 5.5’)
8. Masukan “Grid on”
9. Tekan Enter
10. Cetak hasil
11. Selesai

FLOWCHART

Mulai

Masukkan x=-
5:0.5:5

Masukkan
y= x.^2

54
A

Masukkan plot(x,y)

Masukkan
xlabel(‘sumbu x’)

Masukkan
ylabel(‘sumbu y’)

Masukkan
title(‘kelompok 5.5’)

Tekan enter

Cetak hasil

Selesai

55
BAB VI
GRAFIK II MATLAB

6.1 Plot 3 Dimensi

Salah satu keunggulan MATLAB adalah untuk menampilkan atau mengolah grafik
dengan perintah yang sederhana dan fleksibel. Pada sub-bab ini, akan mempelajari
mengenai grafik 3 dimensi pada MATLAB. MATLAB mempunyai bermacam-macam
fungsi untuk menampilkan grafik, dimana setiap fungsi memiiki perbedaan dalam
menskalakan garis sumbu. Setiap menerima inputan dalam bentuk vektor atau matrik,
MATLAB akan menskalakan secara otomatis.

1. Soal 1
Dalam MATLAB fungsi plot 3 digunakan untuk menampilksn grafik 3 dimensi. Plot 3
memerlukan 3 argumen dengan bentuk plot3 (x,y,z) dimana x,y,z merupakan 3 bagian
vektor yang sama panjang. Dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 plot 3 dimensi Command Window

Untuk membuat grafik 3 dimensi pada soal diatas,dapat menggunakan perintah plot3.
Dengan diinput data fungsi t=0:0.1:25; yang berarti nilai t adalah 0 sampai dengan 35
dengan inkremen hasil pembagian dari pi/100 dan pada nilai t dikali dengan pi.
Kemudian diinput perintah x=(sin(t), (y=cos(t), (z=0.5*t) untuk menampilkan grafik 3
dimensinya pada menu figure. Selanjutnya pada menu figure setelah diinput semua data
pada command window maka akan ditampilkan pada layar figure sebuah grafik yang
diinginkan. Dapat dilihat pada Gambar 6.2.

56
Gambar 6.2 Figure plot 3 dimensi

Pada soal diatas ditampilkan grafik 3 dimensi dari fungsi t=0:0.1:25;. Dengan diinput
fungsi plot3 yang mana tujuannya untuk menampilkan grafik 3 dimensi. Maka
didapatkan gambar grafik yang diinginkan seperti pada Gambar 6.2.

6.2 Bar

1. Soal 2
Fungsi bar digunakan untuk menampilkan data yang berbentuk vektor maupun matriks.
Grafik bar digunakan untuk menampilkan sekumpulan data selama kurun waktu tertentu
dan cocok untuk menampilkan data dalam bentuk diskrit. Dapat dilihat pada Gambar
6.3.

57
Gambar 6.3 fungsi bar padaCommand Window

Pada soal diatas diawali dengan menginput data-data pada command window, diinput
t=[20 40 50 40;20 11 29 20;40 30 20 10;77 88 99 55], setelah itu menginput fungsi
bar(t) yang mana tujuannya untuk menampilkan grafik pada menu figure dan fungsi grid
on untuk memunculkan grid dialam area plot. Setelah semua data telah diinput pada
command window maka akan dimunculkan grafik 3 dimensi pada menu figure. Seperti
pada Gambar 6.4.

Gambar 6.4 Figure fungsi bar

Pada menu figure akan ditampilkan grafik batang 2 dimensi dari hasil data yang telah
diinput pada command window. Pada grafik diagram batang bewarna biru, merah,
oranye dan ungu. Seperti Gambar 6.4. Dalam MATLAB juga menyediakan dalam

58
bentuk 3 dimensi, yaitu bar 3. Grafik akan disajikan dalam bentuk bar 3 dengan
menambahkan perintah Bar3(t) pada command window. Dapat dilihat pada Gambar 6.5.

Gambar 6.5 Figure 3 dimensi

Setelah semua data telah diinput maka dari laya command window akan beralih ke
menu figure yang mana akan ditampilkan suatu grafik dalam bentuk 3 dimensi. Seperti
pada Gambar 6.5.

6.3 3Plot Garis

Adapun fungsi lain dari MATLAB yaitu plot garis yang mana mirip dengan plot 2
dimensi namun kali ini menggunakan command plot3, dan dibutuhkan vektor z untuk
dimensi ketiga. Dapat dilihat pada Gambar 6.6.

Gambar 6.6 plot garis Command Window

59
Pada menu command window diawali dengan menginput semua data yang diperlukan
dari nilai x,y, dan juga z. Setelah itu menginput fungsi plot3 untuk menampilkan grafik
3 dimensi, grid on untuk memunculkan grid didalam area plot dan juga diinput x label,y
label, z label¸title dan axis dari figure. Setelah semua data telah diinput pada command
window maka akan dimunculkan grafik 3 dimensi pada menu figure. Seperti pada
Gambar 6.7.

Gambar 6.7 plot 3 dimensi Figure

Pada menu figure setelah semua data telah diinput maka akan ditampilkan pada layar
figure suatu plot garis didalam ruang 3 dimensi. Dapat dilihat seperti pada Gambar 6.7.

6.4 Plot Permukaan

Pada Sub BAB kali ini membahas tentang penerapan Plot Permukaan untuk dalam
ruang 3 dimensi digunakan command mesh atau surf. Digunakan untuk menggambarkan
fungsi dua variabel.
1. Soal 4
Setelah mengetahui tentang plot garis, selanjutnya adapula plot yang lain yaitu plot
permukaan (surface) didalam ruang 3 dimensi dengan digunakan command mesh atau
surf. Adapun caranya ialah pertama mendifinisikan batas-batas nilai x dan y yang akan
di plot, kedua menggunakan command meshgrid untuk “mengisi” bidang X-Y dengan

60
jalinan titik. Ketiga hitunglah dungsi 3 dimensi untuk jalinan titik tersebut. Keempat
buatlah plot dengan command mesh atau surf.

Gambar 6.8 Plot permukaan Command Window

Pada inputan data yang di masukkan terdapat dua variabel dengan batasan -10 hingga
+10.dengan inkremen atau batas kurva x sebesar 1 dan untuk inkremen y atau batas
kurva x sebesar 4. Dengan data yang didapatkan dari pertambahan pangkat dari x dan y.

Gambar 6.9 Figure plot permukaan

Didapat visualisasi dari persamaan sebelumnya seperti pada Gambar 6.9 dalam bentuk 3
dimensi dengan menggunakan fungsi perintah mesh.

6.5 Fungsi Mesh

61
Fungsi ini digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk permukaan 3 dimensi.
Cirinya berupa grid-grid yang menghubungkan 4 titik terdekat dalam ruang 3 dimensi.
Sintak penulisannya adalah mesh(z). Pada layar command window diawali dengan
menginput data yang diperlukan yaitu diantaranya batas x,y,z dan juga mesh. Dapat
dilihat seperti pada Gambar 6.8.

Gambar 6.10 Command Window Mesh

Setelah semua data telah diinput yaitu diantaranya batas x,y,z dan juga mesh dengan
nilai yang telah ditentukan selanjutnya akan ditampilkan pada layar figure hasil dari
perintah mesh itu sendiri. Dapat dilihat pada Gambar 6.11.

Gambar 6.11 Figure plot mesh

62
Hasil dari yang telah diinput pada command window selanjutnya ditampilkan pada
menu figure yaitu berupa grid-grid yang menghubungkan 4 titik terdekat dalam ruang 3
dimensi.

1.6 Fungsi Surf

Fungsi ini digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk permukaan 3 dimensi
seperti pada mesh. Bedanya adalah setiap grid diisi dengan warna tertentu sesuai bobot
nilainya. Pada layar command window diawali dengan menginput data yang diperlukan
yaitu diantaranya batas x,y,z dan juga surf. Dapat dilihat seperti pada Gambar 6.12.

Gambar 6.12 Fungsi Surf Command Window

Setelah semua data telah diinput yaitu diantaranya batas x,y,z dan juga surf dengan nilai
yang telah ditentukan selanjutnya akan ditampilkan pada layar figure hasil dari perintah
mesh itu sendiri. Dapat dilihat pada Gambar 6.13.

Gambar 6.13 Figure fungsi surf

63
Hasil dari yang telah diinput pada command window selanjutnya ditampilkan pada
menu figure yaitu berupa grid-grid yang menghubungkan 4 titik terdekat dalam ruang 3
dimensi yang ditiap gridnya diisi dengan warna tertentu sesuai dengan bobot nilai.

1.7 Fungsi Pcolour

Fungsi ini digunakan untuk menampilkan data 3 dimensi dalam bentuk 2 dimensi
(tampak atas). Cirinya berupa grid berwarna yang menunjukkan bobot nilai tertentu.

Gambar 6.14 Command Window Surf

Tanda (;) pada akhir perintah berfungsi menunjukan hasil perintah tidak ditampilkan
pada layar. Tanda ([]) digunakan untuk penulisan batas awal dan akhir matriks. Fungsi
meshgrid yaitu untuk menampilkan garis-gsris batas x dan y yang telah ditentukan.
Fungsi pcolor ini digunakan untuk menampilkan data 3D dalam bentuk permukaan 2
dimensi. Tanda (,) dalam deklarasi matriks berarti spasi atau pemisah antar elemen
dalam satu baris matriks. Tanda (^) menunjukan pangkat.

64
Gambar 6.15 Figure pcolor

Setelah program pada contoh 4 dengan menggunakan fungsi pcolor, kemudian dienter
dan dtampilkan grafik 2 dimensi. Tampilkan grafik 2 dimensi dengan sumbu x yaitu -
15 s/d 15, sumbu y yaitu -15 s/d 15 dan terdapat warna-warna berbeda yang
menunjukan nilai bobot tertentu

1.8 Fungsi Contourf

Fungsi ini digunakan untuk membuat garis kontur dari data 3 dimensi. Garis-garis
kontur ini dibuat dengan teknik interpolasi dari titik-titik terdekat dan pada setiap level
kontur diberikan warna sesuai bobot garis konturnya.

Gambar 6.16 Command Window fungsi Countourf

Funsi batas_x dan batas_y mendefinisikan rentang nilai x dan y. Tanda (;) pada akhir
perintah berfungsi menunjukan hasil perintah tidak ditampilkan pada layar. Tanda ([])

65
digunakan untuk penulisan batas awal dan akhir matriks. Fungsi meshgrid yaitu untuk
menampilkan garis-gsris batas x dan y yang telah ditentukan. Fungsi contourf
digunakan untuk membuat garis konturdari data 3D. Tanda (,) dalam deklarasi matriks
berarti spasi atau pemisah antar elemen dalam satu baris matriks. Tanda (^) menunjukan
pangkat.

Gambar 6.17 Figure fungsi Countourf

Dengan menggunakan fungsi contourf selesai, kemudian dienter dan akan muncul
grafik 2 dimensi sesuai perintah yang dibuat. Ditampilkan grafik 2 dimensi dengan
sumbu x yaitu -10 s/d 10, sumbu y yaitu -1 s/d 10 dan terdapat warna-warna berbeda
sesuai dengan bobot garis konturnya.

6.9 Lampiran

1. Fungsi bar digunakan untuk menampilkan data yang berbentuk vector maupun
matriks. Untuk menyelesaikan soal tersebut, yang pertama dilakukan adalah
mengetikkan input-an yang diperlukan ke dalam command window.

66
Gambar 6.1 Command window

Pertama masukkan input-an t=[1 9 2 8;3 7 4 6;5 5 6 4] pada command window


sebagai fungsi grafik. Kemudian masukkan perintah bar3 dan masukkan juga
fungsi grid on agar terlihat garis bantu pada grafik. Setelah itu untuk
menambahkan judul pada grafik ketik atau masukkan teks Xlabel, Ylabel,
Zlabel, dan title pada command window. Xlabel berfungsi memberi judul untuk
sumbu-x, Ylabel berfungsi untuk memberi judul untuk sumbu-y, sedangkan
Zlabel berfungsi memberikan judul untuk sumbu-z, dan title berfungsi
memberikan judul di atas plot/grafik.

Gambar 6.2 Figure window

Setelah memasukkan semua input-an yang diperlukan, tekan enter maka


MATLAB secara otomatis akan menampilkan grafik seperti gambar di atas.

ALGORITMA
1. Start

67
2. Input data
3. Masukkan perintah bar3
4. Grid on
5. Masukkan label x,y,z dan title
6. Tekan enter
7. Muncul grafik
8. End

FLOWCHART

Start

Input data

Masukkan perintah bar3

Grid on

Masukkan label x,y,z dan title

Tekan enter

Muncul grafik

End

68
2. Fungsi plot3 digunakan untuk menampilkan grafik 3 dimensi. Plot3 memerlukan
3 argumen dengan bentuk plot3(x,y,z), dimana x, y, z merupakan 3 bagian
vector yang sama panjang.

Gambar 6.3 Command window

Masukkan input-an x, y, z ke dalam command window, setelah itu masukkan


plot3 yang berfungsi menggambarkan data dalam bidang tiga dimensi.
Masukkan fungsi grid on agar terlihat garis bantu pada matriks dan berikan judul
pada grafik.

Gambar 6.4 Figure window

Setelah memasukkan semua input-an yang diperlukan, tekan enter dan


MATLAB secara otomatis akan menampilkan grafik seperti di atas.

ALGORITMA
1. Start

69
2. Input data x, y, z
3. Masukkan perintah plot3
4. Grid on
5. Masukkan label x, y, z dan title
6. Tekan enter
7. Muncul grafik
8. End

FLOWCHART

Start

Masukkan input x, y, z

Masukkan perintah plot3

Grid on

Masukkan label x, y, z

Tekan enter

Muncul grafik

End

70
BAB VII
OPERASI MATRIKS DAN
ANALISIS DATA

7.1 Operasi Matriks

Matriks ialah sekelompok bilangan yang tersusun dalam segi-empat 2-dimensi. Di


dalam MATLAB, matriks dide nisikan dengan jumlah baris dan kolomnya. Di
MATLAB terdapat pula matriks berdimensi 3, 4, atau lebih, namun dalam buku ini kita
batasi hingga 2-dimensi saja., Sebenarnya, semua data bisa dinyatakan sebagai matriks.
Skalar bisa dianggap sebagai matriks satu baris – satu kolom (matriks 1×1), dan vektor
bisa dianggap sebagai matriks 1-dimensi: satu baris – n kolom, atau n baris – 1 kolom
(matriks 1×n atau n×1). Semua perhitungan di MATLAB dilakukan dengan matriks,
sehingga disebut MATrix LABoratory.

7.1.1 DETERMINAN

Menurut(Radic,2005; Stanimirovic & Stankovic,1997).Determinan merupakan suatu


konsep penting dalam mencari invers suatu matriks bujur sangkar. Secara umum
berkembang paradigma bahwa determinan merupakan selisih dari hasil kali diagonal –
diagonal pada suatu matriks sehingga determinan selalu dikaitkan dengan matriks bujur
sangkar karena yang memiliki diagonal – diagonal hanya pada matriks tersebut. Fungsi
yang tersedia di MATLAB diantaranya adalah “det (A)” untuk menentukan determinan
dari A dan “inv (A)” untuk menentukan invers dari matriks A. Fungsi-fungsi tersebut
secara langsung memberikan hasil akhir dengan tanpa adanya penjabaran atas proses
pemerolehan hasil yang diberikan. Determinan matriks dipelajari sebelum invers
matriks dan untuk menentukan invers matriks maka perlu diketahui terlebih dahulu
determinannya (metode matriks adjoint ). Hal tersebut menandakan bahwa determinan
matriks sebagai materi prasyarat invers matriks. Sebagai implikasinya, penguasaan

71
materi determinan matriks menjadi penentu keberhasilan dalam menentukan invers
matriks.

1. Soal 1
Pada soal ini akan menjelaskan tentang pengerjaan determinan pada MATLAB. Seperti
yang sudah dijelaskan di atas , matriks yang digunakan harus matriks persegi. Lihatlah
soal 1 di bawah ini.

Gambar 7.1 Command Window Determinan

Seperti pada Gambar 7.1 yang merupakan contoh soal determinan pada matriks. Cara
pengerjaannya, input determinan x=[8 7 3 8;5 6 2 6;2 9 7 7 3 5];, lalu tekan enter.
Setelah itu input det(x) dan tekan enter, maka akan keluar hasil sejumlah -48

7.1.2 INVERSE

Menurut (Radic,2005; Stanimirovic & Stankovic,1997).Invers matriks erat kaitannya


dengan nilai determinan matriks. Suatu matriks mempunyai invers apabila determinan
matriks tersebut tidak nol. Salah satu aplikasi invers matriks untuk menyelesaikan
persamaan matriks dan sistem persamaan linier. Invers Moore – Penrose adalah invers
dari matriks non bujur sangkar yang dinotasikan dengan A +. invers matriks non – bujur
sangkar dapat ditentukan jika memenuhi keempat syarat dari Moore – Penrose. Tidak
semua sifat invers bujur sangkar juga berlaku pada invers Moore – Penrose. Pada sistem
persamaan linear yang sama yaitu matriks × dengan < atau > menggunakan metode

72
eliminasi Gauss - Jordan solusi yang didapatkan adalah banyak, tunggal, atau tidak ada
solusi sedangkan dengan metode invers Moore – Penrose solusi yang didapat adalah
tunggal dan tidak ada solusi.

1. Soal 2
Pada soal ini akan menjelaskan tentang pengerjaan inverse pada MATLAB. Seperti
yang sudah dijelaskan di atas , syarat dari inverse ialah harus merupakan matriks
persegi. Lihatlah soal 2 di bawah ini.

Gambar 7.2 Command Window Invers

Seperti pada Gambar 7.2 yang merupakan contoh operasi inverse pada matriks.
Pengerjaannya input x=[4 5;3 4], lalu tekan enter dan input inv(x). Setelah itu tekan
enter sekali dan akan keluar hasil akhirnya.

7.1.3 TRANSPOSE

Menurut (Radic,2005; Stanimirovic & Stankovic,1997).Tranpose yaitu mengubah


elemen-elemen matriks dalam susunan baris menjadi elemen-elemen dalam susunan
kolom dan awalnya bentuk kolom dan menjadi terusan baris dan notasinya di tulis AT.

1. Soal 3

73
Pada soal ini akan menjelaskan tentang pengerjaan transpose pada MATLAB. Seperti
yang sudah dijelaskan di atas , operasi transpose dilakukan untuk menukar baris dan
kolom pada suatu matriks. Lihatlah soal 3 di bawah ini.

Gambar 7.3 Command Window transpose

Seperti pada Gambar 7.3 di atas yang merupakan contoh dari transpose dapat dilihat
bagaimana cara pengerjaan operasi transpose. Pertama input x=[3 7;5 6] lalu tekan enter
dan keluar hasilnya. Setelah itu input x’ dan tekan enter sekali lagi, maka keluar hasil
akhirnya.

7.1.4 PERKALIAN TITIK (DOT PRODUCT)

Perkalian titik (dot product) merupakan sebuah saklar yang dihitung dari dua vektor
yang berukuran sama. Skalar yang dihasilkan merupakan penjumlahan atas perkalian
dari nilai-nilai pada posisi tertentu pada vektor.

1. Soal 4
Pada soal ini akan menjelaskan tentang pengerjaan perkalian titik (dot product) pada
MATLAB. Seperti yang sudah dijelaskan di atas , operasi perkalian titik dilakukan
untuk menukar baris dan kolom pada suatu matriks. Lihatlah soal 4 di bawah ini.

74
Gambar 7.4 Command Window Dot

Berdasarkan Gambar 7.4 yang menyangkut tentang perkalian titik. Dapat diketahui
bahwa cara pengerjaan perkalian titik (dot product) pada MATLAB yaitu dengan meng-
input x=[3 6 7]; y=[9 5 2] lalu tambahkan tanda titik koma “;” sebagai tanda bahwa
perintah belum berakhir. Lalu, input dot (x,y). Setelah itu tekan enter, maka akan keluar
hasil akhirnya yaitu 43.

7.1.5 PERKALIAN SILANG (CROSS PRODUCT)

Perkalian silang (cross product) pada MATLAB dengan memasukkan cross(x,y) sebagai
perintah untuk mencari perkalian silang dari matriks x dan y. Untuk contoh dapat dilihat
pada Gambar 7.5 di bawah ini.

1. Soal 5
Pada soal ini akan menjelaskan tentang pengerjaan perkalian silang (cross product) pada
MATLAB. Seperti yang sudah dijelaskan di atas , operasi perkalian silang dilakukan
untuk menukar baris dan kolom pada suatu matriks. Lihatlah soal 5 di bawah ini.

75
Gambar 7.5 Command Window Cross

Berdasarkan Gambar 7.5 di atas, dapat dilihat pengerjaan perkalian silang (cross
product) dengan cara meng-input x=[1 2 3]; y=[4 5 6] lalu tambahkan tanda titik koma
“;” sebagai tanda bahwa perintah belum berakhir. Lalu, input cross (x,y). Setelah itu
tekan enter, maka akan keluar hasil akhirnya.

7.2 DASAR ANALISIS DATA

Selain penggunaan operasi matematika, MATLAB juga dapat digunakan untuk


menganalisis suatu data. Perintah-perintah seperti mencari nilai maksimum, nilai
minimum, rata-rata, dan berbagai perintah lainnya dapat digunakan pada MATLAB.
Dengan menggunakan randi kita dapat menhasilkan angka acak dan dapat
menganalisanya.

7.2.1 Nilai Maksimum dan Minimum

Untuk mencari nilai maksimum dari suatu data dapat digunakan perintah maksimum
dan minimun pada MATLAB dapat dengan menggunakan perintah “max(x)” untuk nilai
maksimum per kolom. “max(x(:))” untuk nilai maksimum keseluruhan data. “min(x)”
untuk nilai minimum per kolom dan “min(x(:))” untuk nilai minimum keseluruhan data.

1. Soal 6
Pada soal ini akan menjelaskan tentang nilai maksimum dan minimum pada dasar
analisis data dalam MATLAB. Seperti yang sudah dijelaskan di atas , operasi pencarian
nilai maksimum pada data dilakukan untuk mencari nilai maksimum Lihatlah soal 6 di
bawah ini.

76
7.3 lampiran

1. Lakukan perkalian vektor dot x=[5 4 5] dan y=[9 8 8]


Pada soal kedua menggunakan fungsi Command Window pada MATLAB dengan
metode dot pada Command Window. Dot merupakan sebuah perintah yang
berfungsi mencari hasil perkalian titik matriks x dan y. Pada metode ini dapat di
lihat penyelesaian vektor pada MATLAB. Dapat di lihat pada Gambar 7.1 di bawah
ini.

Gambar 7.1 Vector pada Command Window

77
Pada Gambar 7.1 menggunakan Command Window pada MATLAB dengan
memasukan data “x=[5 4 5]”dan “y=[9 8 8]”. Dan masukkan “dot (x,y)” sehingga
menghasilkan ans yaitu 117.

ALGORITMA
1. Mulai
2. Input “x=[5 4 5]”
3. Input “y=[9 8 8]”
4. Input “dot (x,y)”
5. Tekan Enter
6. Output
7. Selesai

FLOWCHART

Mulai

Input “x=[5 4 5]”

Input “y=[9 8 8]”

Input “dot (x,y)”

Tekan Enter

Output

Selesai

78
2. Hitunglah rata-rata dan deviasi standar tinggi badan 9 orang mahasiswa Teknik
Industri yang dituang dalam matriks 3x3 berikut tinggi_badan=[165, 174, 167; 166,
171, 164; 172, 165, 170]. Pada soal ketiga menggunakan fungsi Command Window
pada MATLAB dengan metode mean pada Command Window. Mean merupakan
sebuah perintah yang berfungsi mencari nilai rata-rata pada sebuah himpunan
angka. Pada metode ini dapat di lihat penyelesaian pada MATLAB gambar 7.2 di
bawah ini.

Gambar 7.2Mean pada Command Window

Pada Gambar 7.2 menggunakan Command Window pada MATLAB dengan


memasukan data “tinggi_badan=[165, 174, 167; 166, 171, 164; 172, 165, 170]” dan
menggunakan metode “mean(tinggi_badan(:))”, maka akan menghasilkan ans yaitu
168.

ALGORITMA
1. Mulai
2. Input tinggi_badan=[165, 174, 167; 166, 171, 164; 172, 165, 170]
3. Input “mean(tinggi_badan(:))”
4. Tekan Enter
5. Output
6. Selesai

FLOWCHART

79
Mulai

Input “tinggi_badan=[165, 174, 167; 166,


171, 164; 172, 165, 170]”

Input “mean(tinggi_badan(:))”

Tekan Enter

Output

Selesai

Kemudian std sendiri merupakan perintah MATLAB yang berfungsi mencari nilai
standar deviasi pada himpunan angka. Hasil dari metode std dapat di lihat pada
gambar 7.3.

Gambar 7.3mean pada Command Window

Pada Gambar 7.3 menggunakan Command Window pada MATLAB dengan


memasukan data “tinggi_badan=[165, 174, 167; 166, 171, 164; 172, 165, 170]” dan
menggunakan metode “std(tinggi_badan(:))”, maka akan menghasilkan ans yaitu 3

80
ALGORITMA
1. Mulai
2. Input tinggi_badan=[165, 174, 167; 166, 171, 164; 172, 165, 170]
3. Input “std(tinggi_badan(:))”
4. Tekan Enter
5. Output
6. Selesai

FLOWCHART

Mulai

Input “tinggi_badan=[165, 174, 167; 166,


171, 164; 172, 165, 170]”

Input “std(tinggi_badan(:))”

Tekan Enter

Output

Selesai

81

You might also like