Group e Makroekonomika 2

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 36

A Two-Period Model :

The consumption-
Savings Decicion and
credit markets
GROUP E
Nama

1. Maharani Ilya Faida (21/473236/EK/23289)


2. Defano S. Nugraha (21/474795/EK/23372)
3. Rosyid Hidayatul F. (21/477144/EK/23441)
4. Affan Ahmad Fadilah (21/477872/EK/23487)
5. Daniswara awi Y.P (21/480115/EK/23580)
6. Muhammad Putra (21/480929/EK/23625)
7. Irvan Yulio Pratama (21/481849/EK/23678)
Model Dua Periode: Keputusan

Konsumsi-Tabungan oleh Konsumen

Model Dua

Teorema

Fokus pada
Periode -->

Ekuivalensi

Intertemporal
Current Period

Ricardian berlaku
Choice dan Future Period
Intertemporal

Choice

Variabel utama --> Suku Bunga Riil

Model ini menganalisis bagaimana

tabungan dan konsumsi di masa sekarang

dan di masa depan dipengaruhi oleh

perubahan suku bunga riil pasar dan

pendapatan konsumen di masa sekarang

dan masa depan.


Teorema Ekuivalensi Ricardian

Ricardian menetapkan kondisi

di mana waktu pengenaan

pajak tidak menjadi masalah

bagi aktivitas ekonomi secara

agregat. Pemotongan pajak

bisa jadi tidak berpengaruh

sama sekali, atau bisa jadi

melibatkan redistribusi

kekayaan dalam populasi saat

ini atau lintas generasi.


Konsumen

Keputusan konsumsi-tabungan konsumen pada dasarnya adalah keputusan yang

melibatkan pertukaran antara konsumsi saat ini dan masa depan.


Prinsip penting dalam respon konsumsi terhadap perubahan pendapatan adalah

Consumption Smoothing, yaitu ada natural forces yang menyebabkan konsumen

ingin memiliki jalur konsumsi yang mulus dari waktu ke waktu. Consumption

smoothing juga memiliki implikasi penting terhadap bagaimana konsumen

merespon secara agregat terhadap perubahan kebijakan pemerintah atau variabel

lain yang mempengaruhi pendapatan mereka.


Model : Assumptions
Konsumen tidak
Setiap konsumen

membuat
membayar lump-

keputusan untuk
sump tax sebesar t

Asumsikan ada N
bekerja atau
Konsumen memulai
pada periode saat

konsumen. N
bersantai pada
periode saat ini
ini dan t′ pada

adalah larger
salah satu periode,
tanpa aset. periode

number melainkan hanya


mendatang.
menerima
y= current period

pendapatan
income, y'= future

eksogen period income


Budget Constraints
(current period)
c = consumption
s = savings
c+s=y-t
y = income
jika s > 0, maka konsumen adalah pemberi pinjaman di

t= tax pasar kredit, dan jika s < 0, konsumen adalah peminjam.

Asumsi
Semua obligasi tidak dapat dibedakan, karena konsumen tidak pernah gagal bayar atas utangnya,

sehingga tidak ada risiko yang terkait dengan memegang obligasi.


Oligasi diperdagangkan secara langsung di pasar kredit.
Asumsi kunci di sini adalah bahwa tingkat bunga riil yang dapat dipinjamkan kepada konsumen

sama dengan tingkat bunga riil yang dapat dipinjam oleh konsumen.
Budget Constraints
(future period)

c′ = y′ - t′ + (1 + r)s

jika s 6 0, konsumen membayar bunga dan pokok pinjamannya

(melunasi obligasi yang ia terbitkan pada periode saat ini) dan

kemudian mengkonsumsi apa yang tersisa dari pendapatan

disposabelnya pada periode mendatang


Asumsi
Karena periode masa depan adalah periode akhir, konsumen memilih untuk mengakhiri periode ini

tanpa aset, menghabiskan seluruh pendapatan yang dapat dibelanjakan dan bunga serta pokok

tabungannya (diasumsikan tidak ada warisan untuk keturunannya)


The Consumer’s Lifetime Budget Constraint

Use equation to solve s Substitute rearrange

Persamaan Lifetime Budget Constraint menyatakan present value konsumsi sama


dengan present value lifetime income dikurangi present value lifetime tax. Present
value memiliki arti periode 1 konsumsi goods.
Lifetime wealth rewrite Lifetime budget constraint

Horizontal Inter cept adalah apa yang dapat


dikonsumsi ketika consumers meminjam secara
maximum future period disposable income. Slope
budget constraint adalah -(1+r). Titik E adalah
endowment point yang merupakan consumption
bundle ketika melakukan konsumsi disposable
income pada current period dan future period.
The Consumer’s Preferences

1. More is preffered to less


2. The consumer likes diversity in his or her
consumption bundle
3. Current consumption and future consumption
are normal goods
Consumer Optimization
An Increase in
Current Income
Ketika current income meningkat dari y1 ke y2, maka kekayaan
meningkat dari

ke

Perubahan kekayaan =

Budget constraint bergeser ke kanan sebesar y2-y1 yang ditunjukkan


oleh jarak E1 ke E2
Karena barang merupakan barang normal ketika current income
meningkat (c1 ke c2), konsumsi meningkat dari bundle A ke bundle B
kenaikan income (jarak AD) > kenaikan current consumption (jarak AF)
-----> savings bertambah
Perubahan savings
An Increase in
Current Income

Kenapa ketika current income meningkat savings juga meningkat ?


Karena konsumen ingin to smooth konsumsinya overtime
Konsumsi durable goods jauh lebih tidak stabil dibandingkan dengan GDP riil (secara ekonomi mirip investasi)
Konsumsi non-durable goods dan jasa lebih smooth daripada GDP riil. Hal ini mencerminkanmotif konsumen
untuk memperlancar konsumsi relatif terhadap pendapatan

Secara umum kesimpulan dari temuan empiris menunjukkan bahwa teori menuju ke arah yang benar, tapi ada
excess variability of aggregate consumption to aggregate income
Terdapat 2 penjelasan mengenai excess variability ini yaitu
a. ketidaksempurnaan di pasar kredit
b. efek perubahan haraga pasar yang disebabkan ketika semua konsumen ingin memperlancar konsumsi secara
simultan
An Increase in
Future Income

Pendapatan masa depan


mengarah pada Tabungan < konsumsi
pemerataan ke belakang

Ketika pendapatan
seseorang meningkat,
ia akan meratakan
konsumsinya dari
waktu ke waktu.

Pendapatan saat ini
mengarah pada Tabungan > konsumsi
pemerataan ke depan
An Increase in
Future Income

Pendapatan seseorang meningkat sehingga menggeser budget constraint


dari we1 ke we2 dan bundle konsumsi bergeser dari titik A ke B
Konsumsi saat ini meningkat dari c1 ke c2 dan konsumsi masa depan
meningkat pula dari c1' ke c2'
Kenaikan konsumsi masa depan (AF) lebih kecil daripada kenaikan
pendapatan masa depan (AD)
Hal ini disebabkan seiring dengan meningkatnya pendapatan saat ini,
konsumen ingin memperlancar konsumsi dari waktu ke waktu
Konsumen memilih untuk sedikit menabung di masa sekarang sehingga
konsumsi di masa depan tidak terlalu besar
Temporary and Permanent
Changes in Income

Dalam hipotesis pendapatan permanen, Milton Friedman menyatakan bahwa perbedaan antara pengaruh
perubahan pendapatan sementara dan permanen terhadap konsumsi. Friedman juga berpendapat bahwa
penentu utama konsumsi saat ini adalah dari pendapatan permanennya yang terkait erat dengan konsep
"lifetime wealth".

Perubahan pendapatan Perubahan pendapatan


sementara memnghasilkan permanen berdampak besar
perubahan kecil terhadap pendapatan
pada pendapatan permanen permanen dan konsumsi
dan konsumsi saat ini saat ini
Temporary and Permanent
Changes in Income

Awalnya, budget constrain konsumen berada pada garis AB dan memilih


konsumsi di titik H pada kurva indiferen I1
Pendapatan sementara meningkat sehingga budget constraint bergeser pada
garis DE dan konsumsi di titik J. Total perubahan pendapatan pada HL
Pendapatan permanen meningkat sehingga budget constraint ada pada FG
yang mana bergeser dari DE dengan jaraknya adalah LM. Sekarang konsumen
memilih untuk konsumsi pada titik c3
Asumsi konsumsi barang normal, maka konsumsi saat ini meningkat dari titik
H ke titik J dan dari titik J ke titik K
Dapat disimpulkan apabila pendapatan meningkat secara permanen akan
memiliki efek lebih besar daripada pendapatan meningkat secara sementara
Jika pendapatan sementara meningkat, akan terjadi peningkatan tabungan
sehingga konsumsi tidak meningkat sebanyak pendapatan. Namun, apabila
pendapatan permanen meningkat, maka tidak perlu adanya peningkatan pada
tabungan dan konsumen cenderung memilih untuk meningkatkan
konsumsinya
Goverment
Goverment
Competitive Equilibrium
Competitive Equilibrium
Competitive Equilibrium
Competitive Equilibrium
The Ricardian Equivalence Theorem
The Ricardian Equivalence Theorem
The Ricardian Equivalence Graph
Ricardian Equivalence and Credit Market
Equilibrium

"Pesan utama dari Teorema Kesetaraan Ricardian adalah bahwa


pemotongan pajak bukanlah makan siang gratis. Sementara
pemotongan pajak saat ini dapat memberi semua konsumen
pendapatan yang dapat dikonsumsi saat ini lebih tinggi, dan ini
sepertinya hal yang baik, konsumen harus membayar
pemotongan pajak saat ini dengan menanggung pajak yang lebih
tinggi di masa depan. "
Ricardian Equivalence and Credit Market
Equilibrium

Kurva Sp(r) : Penawaran kredit swasta


B: Permintaan kredit pemerintah
r: Tingkat bunga riil ekuilibrium

Sp(r) sebagai kemiringan ke atas, dengan asumsi bahwa efek


substitusi lebih besar daripada efek pendapatan dari
perubahan suku bunga ketika menambahkan efek ini ke
semua konsumen.
Ricardian Equivalence and Credit Market
Equilibrium

Beberapa kondisi:

jika pemerintah mengurangi pajak saat ini dengan jumlah


yang sama untuk setiap individu, ini menghasilkan
peningkatan obligasi pemerintah yang diterbitkan dari B1
menjadi B2.

Jika, total tabungan, atau penawaran kredit, meningkat


untuk setiap konsumen dengan suatu jumlah sedemikian
rupa sehingga kurva penawaran kredit bergeser ke kanan
dengan jumlah B2 - B1 untuk setiap r, ke S2 p(r). Oleh
karena itu, tingkat bunga riil ekuilibrium tetap tidak
berubah pada r1, dan tabungan swasta meningkat dengan
jumlah yang sama dengan penurunan tabungan
pemerintah.
Ricardian Equivalence and Credit Market
Equilibrium

Kesimpulan;

Dengan penurunan pajak kini, utang pemerintah meningkat


dari B1 ke B2, dan kurva penawaran kredit bergeser ke
kanan dengan jumlah yang sama. Tingkat bunga riil
ekuilibrium tidak berubah, dan tabungan swasta meningkat
dengan jumlah yang sama dengan pengurangan tabungan
pemerintah.
Ricardian Equivalence and the Burden of
the Government Debt

"Pada tingkat individu, hutang mewakili kewajiban yang


mengurangi kekayaan seumur hidup seseorang. Teorema
kesetaraan Ricardian menyiratkan bahwa logika yang sama
berlaku untuk utang pemerintah, yang menurut teorema tersebut
mewakili kewajiban pajak kita di masa depan sebagai sebuah
bangsa. Utang pemerintah adalah beban, karena itu, hutang
pemerintah adalah sesuatu yang kita berutang pada diri kita
sendiri; pemerintah harus melunasi utangnya dengan
mengenakan pajak kepada kita di masa depan"
Ricardian Equivalence and the Burden of
the Government Debt

Empat asumsi utama dalam analisis Teorema Kesetaraan


Ricardian:
Bahwa ketika pajak berubah, maka pajak berubah dengan jumlah yang sama
untuk semua konsumen, baik di masa sekarang maupun di masa depan.
Bahwa setiap utang yang dikeluarkan oleh pemerintah dilunasi selama masa
hidup seseorang yang hidup saat utang tersebut dikeluarkan.
Bahwa pajak bersifat lump sum.
Bahwa ada pasar kredit yang sempurna, dalam arti bahwa konsumen dapat
meminjam dan meminjamkan sebanyak yang mereka suka, tunduk pada
batasan anggaran seumur hidup mereka, dan mereka dapat meminjam dan
meminjamkan dengan tingkat bunga yang sama
Ricardian Equivalence and the Burden of
the Government Debt

Realitas Utama: "Perubahan pajak saat ini memiliki


konsekuensi untuk pajak di masa depan. Namun, ada
banyak komplikasi yang terkait dengan kebijakan pajak
dunia nyata yang pada dasarnya melibatkan pergeseran
distribusi perpajakan di seluruh penduduk dan distribusi
beban utang pemerintah."
Thank YOu
GROUP E

You might also like