Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 24, No.

3, Desember 2018: 342-353

JURNAL KETAHANAN NASIONAL


Vol. 24, No. 3, Desember 2018, Hal 342-353
DOI:http://dx.doi.org/ 10.22146/jkn.35490
ISSN:0853-9340(Print), ISSN:2527-9688(Online)
Online sejak 28 Desember 2015 di :http://jurnal.ugm.ac.id/JKN

VOLUME 24 No. 3, Desember 2018 Halaman 342-353

Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan Nasional Untuk Pengembangan


Isi Pendidikan Kewarganegaraan Persekolahan

Sri Haryati
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Email: sriharyati52@staff.uns.ac.id

Wijianto
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Email: wijianto@staff.uns.ac.id

ABSTRACT
Thisi study aimed to constructed the actual issues of national resilience in the development of educational
content of civic educationi as a description of knowledge about the actual issue of citizenship in the national
resilience studies as the content of civic educationi in school.
The research used qualitative descriptive approach. Source of informant data with purposive sampling
technique, relevant document and literature study. Data collection was done throughi in-depth interviews, FGD,
iobservation, and documenti study. The validity of data was done by triangulation process of source and method.
iData analysis was done byireduction, data ipresentation, and iconclusion.
The results showed that the description of the content of civic education was based on the actual issues of
national resilience concerning ideological, political, economic, socio-cultural and security issues in the form of
basic competence study which translated into indicators to achieved the objectives of basic competence. Based on
idataianalysis, it was necessary to studied theiactual issue of national resilience to supported the content of civic
education education in school.

Keyword: Actual Issues, National Resilence, Civic Education.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi isu aktual bidang ketahanan nasional dalam pengembangan
isi pendidikan kewarganegaraan persekolahan berupa deskripsi pengetahuan tentang isu aktual kewarganegaraan
bidang ketahanan nasional sebagai isi pendidikan kewarganegaraan persekolahan.
Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data informan dengan teknik purposive
sampling, dokumen dan kepustakaan yang relevan. Data dikumpulkan dan diolah dengan cara wawancara mendalam,
FGD, observasi, dan studi dokumen. Validitas data dilakukan melalui proses trianggulasi sumber dan metode. Data
dianalisis melalui reduksi data, pemyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menemukan rumusan tentang deskripsi isi pendidikan kewarganegaraan berdasarkan isu
aktual bidang ketahanan nasional yaitu tentang isu-isu ipoleksosbudhankam berupa kajian kompetensi dasar yang
diterjemahkan menjadi indikator-indikator untuk mencapai tujuan dari kompetensi dasar tersebut. Berdasarkan
analisis data, diperlukan kajian isu aktual ketahanan nasional untuk mendukung isi pendidikan kewarganegaraan
persekolahan.

Kata Kunci: Isu Aktual, Ketahanan Nasional, Pendidikan Kewarganegaraan

342
Sri Haryati, Wijianto -- Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan Nasional Untuk Pengembangan Isi Pendidikan
Kewarganegaraan Persekolahan

PENGANTAR atau diharapkan dimiliki siswa di bawah


Ilmu pengetahuan selalu berubah tanggung jawab sekolah untuk mencapai
dan berkembang, demikian juga bidang tujuan pendidikan. Program belajar masih
pendidikan. Perubahan dalam bidang bersifat umum yang memerlukan penjabaran
pendidikan membawa pengaruh terhadap lebih lanjt oleh guru sebelum diberikan kepada
perubahan pandangan mengenai kurikulum. siswa melalui proses pengajaran. Kurikulum
Kurikulum yang semula hanya dipandang sebagai program belajar bagi siswa harus
sebagai sejumlah mata pelajaran saja, memiliki tujuan program yang harus dicapai,
kemudian beralih makna menjadi semua isi program yang harus diberikan, dan strategi/
kegiatan atau semua pengalaman belajar cara bagaimana melaksanakan program
yang diberikan kepada siswa di bawah tersebut.
tanggung jawab sekolah untuk mencapai Salah satu bentuk penyesuaian terhadap
tujuan pendidikan (Alberty, 1954: 12). perubahan kurikulum ialah pengembangan isi
Pengertian kurikulum tersebut di atas pembelajaran. Peneliti mencoba melakukan
menunjukkan pengertian/makna yang lebih pengembangan isi pembelajaran Pendidikan
luas sebab kurikulum tidak hanya terbatas Kewarganegaraan Persekolahan yang
pada mata pelajaran saja, akan tetapi semua khas yaitu pada tingkat Sekolah Menegah
aspek yang dapat mempengaruhi pribadi Kejuruan (SMK). Pembelajaran di SMK
siswa, dengan kata lain kurikulum sebagai alat memiliki keunikan sendiri karena pada
untuk mencapai tujuan pendidikan. Walaupun dasarnya ciri khas dari pendidikan SMK
demikian, kurikulum dalam pengertian ini mengarah pada suatu praktik lapangan. Dalam
pun masih belum memberikan arah secara pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
operasional, serta belum ada batasan yang jelas hal itu dapat disiasati melalui analisis isu
mengenai apa yang dimaksud dengan kata atau kasus-kasus yang berkembang di
‘semua kegiatan’, apa isinya dan bagaimana lapangan atau di masyarakat. Namun begitu,
bentuknya. Oleh sebab itu akhirnya disepakati perlu pengembangan yang tepat dan sesuai
bahwa kurikulum dipandang/diartikan sebagai sasaran terkait dengan proses konstruksi isi
program belajar bagi siswa yang disusun Pendidikan Kewarganegaraan Persekolahan
secara sistematik, dan diberikan oleh lembaga di SMK, utamanya yaitu penyusunan
pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan indikator pembelajaran yang bersumber dari
pendidikan. Sebagai program, kurikulum pemetaan kompetensi dasar pada setiap level
merupakan niat atau harapan. Atas dasar pembelajaran.
itu, ada pandangan yang menyatakan bahwa Pada prinsipnya, pendidikan
kurikulum tidak lain merupakan hasil belajar kewarganegaraan merupakan suatu hal yang
yang diniati/diharapkan atau intended learning khas dari bangsa yang bersangkutan. Oleh
outcome (Tanner, 1975: 26). karena itu pendekatannya lebih inward looking
Sudjana (2017: 3) juga memiliki melalui pendekatan kesejarahan. Meskipun
pandangan tentang kurikulum seperti yang kita bisa melakukan pengembangannya melalui
telah dijelaskan di atas, bahwa kurikulum outward looking, misal melalui pendekatan
merupakan program belajar atau dokumen perbandingan dengan civic education
yang berisikan hasil belajar yang diniati dari berbagai negara, namun kesemuanya

343
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 24, No. 3, Desember 2018: 342-353

dikembalikan dan dikontekstualisasikan pada (2014) menegaskan bahwa perubahan


kepentingan bangsa yang bersangkutan. kurikulum berimplikasi pada pencapaian
Adapun fenomena yang berkembang kualitas sumber daya manusia. Perubahan
dalam dunia pendidikan yaitu Kurikulum pada kurikulum akan berdampak pada
2013 yang sedang menjadi tren yang luar biasa perubahan sistem dan proses pembelajaran,
di dunia pendidikan Indonesia, bagaimana yang kemudian akan bersinggungan dengan
bisa tidak, karena pada dasarnya kurikulum kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal
merupakan acuan dalam pelaksanaan ini menegaskan bahwa kajian tentang isi
pendididikan di negeri ini. Adanya kurikulum merupakan hal yang penting
perubahan kurikulum telah berdampak dan mendasar dalam sistem pendidikan dan
secara sistemik dalam proses kegiatan belajar pembelajaran. Selajutnya, Suwignyo dan
mengajar, maksudnya akan berdampak pada Yuliantri (2018) memaparkan bahwa praktik
keberlangsungan kegiatan belajar megajar, belajar kewargaan dalam kehidupan sehari-
baik pada penyusunan rencana atau pembuatan hari merupakan suatu bentuk ketahanan sosial
RPP, termasuk pemetaan indikator maupun masyarakat yang dapat terus dikembangan
pada ranah praktiknya nanti. dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Fenomena perkembangan Kurikulum Adapun praktik kewarganegaraan merupakan
2013 yang seharusnya menjadi solusi berbagai salah satu proses pembelajaran yang dipelajari
macam permasalahan pendidikan, kenyataanya dan diimplementasikan dalam pembelajaran
belum dapat menyelesaikan berbagai macam PPKn yang dikenal dengan project citizen.
permasalahan pendidikan yang terjadi selama Adapun landasan konseptual yang
ini. Kegiatan proses belajar mengajar yang digunakan peneliti di antaranya ialah teori
seharusnya sudah student centered learning, ketahanan nasional dan pembelajaran
masih terkendala proses pembelajaran yang pendidikan kewarganegaraan. Studi yang
belum sepenuhnya dikuasai oleh guru dalam menganalisis ketahanan dalam istilah nasional
konsep student centered learning dimana sangat sedikit dan jauh. Konsep ketahanan
guru seharusnya menjadi fasilitator, bukan nasional telah muncul dalam literatur pada
sebagai person yang mendominasi di kelas. pengakuan bahwa kekuatan suatu negara
Pada PKn persekolahan, permasalahan tidak dapat dievaluasi semata-mata oleh
yang muncul salah satunya adalah masalah kapasitas militer, tetapi juga oleh aspek
konstruksi isi materi pembelajaran tertentu politik-psikologis (Barnett, 2004: 64-66).
yang perlu dikaji ulang agar sesuai dengan Seperti pada tingkat individu yang dijelaskan
tujuan dari pendidikan kewarganegaraan di atas, ketahanan di tingkat nasional juga
pada umumnya. Dalam penelitian ini, peneliti berhubungan dengan proses menyesuaikan
melakukan proses konstruksi isu aktual dalam diri dan menyerap kesulitan atau perubahan
bidang ketahanan nasional yang digunakan yang didikte oleh ancaman eksternal (Shaul
sebagai pengembangan isi materi pendidikan & Yohanan, 2009: 70-89).
kewarganegaraan persekolahan di jenjang Pada dasarnya, ketahanan nasional
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). erat kaitannya dengan kepribadian bangsa.
Terkait dengan pentingnya kajian Kepribadian bangsa harus menjadi modal
kurikulum dalam proses pendidikan, Kuntarti dasar dari ketahanan pribadi oleh setiap

344
Sri Haryati, Wijianto -- Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan Nasional Untuk Pengembangan Isi Pendidikan
Kewarganegaraan Persekolahan

individu, sehingga kepribadian bangsa dapat nilai-nilai inti dan institusi atau karakteristik
dikembangkan untuk mewujudkan ketahanan masyarakat. Namun, tingkat ketahanan
nasional. Setiap individu diharapkan mampu nasional dapat dilihat dalam dua cara yang
memiliki pribadi yang tercermin di dalam berbeda, di satu sisi ketahanan nasional
Pancasila, sehingga mampu mewujudkan mengungkapkan kemampuan masyarakat
cita-cita bangsa Indonesia. Soedarsono untuk menahan kesulitan dengan nilai-nilai
(1997: 51) menjelaskan ciri-ciri utama yang kultur masyarakat. Di sisi lain, ketahanan
harus ada dalam diri manusia Indonesia yang seperti itu mungkin akan tercermin dalam
berkepribadian Pancasila, yaitu religius dan menyesuaikan kembali dan beradaptasi
cinta tanah air, mendambakan kerukunan dengan cara baru dan inovatif, seperti
dan kebersamaan, serta meyakini adanya adaptasi perilaku yang membantu menutup
kesamaan hak dan tidak adanya dominasi dari kesenjangan antara ketegangan saat ini dan
satu terhadap yang lain. kebutuhan dan kemampuan masyarakat
Apabila mengambil makna dari (Elran, 2006; Kirschenbaum, 2006).
pengertian ketahanan nasional tersebut, Selanjutnya, di tingkat nasional, di luar
yang menjelaskan adanya keuletan dan pola perilaku baru yang muncul sebagai
ketangguhan yang mengandung kemampuan reaksi terhadap ancaman, sikap dan persepsi
dan sebagainya, maka pada hakikatnya politik dan sosial juga telah ditemukan untuk
diperlukan penempatan dan ketangguhan menentukan kemampuan suatu bangsa untuk
yang akan menghasilkan suatu kekuatan tahan situasi krisis dan konflik yang sedang
ke dalam dan kekuatan ke luar, harus berlangsung (Bermanis, 2007). Dimensi yang
mencerminkan ketahanan pribadi yang dapat diukur seperti itu adalah patriotisme,
paling dasar. Kepribadian seseorang harus optimisme, sosial integrasi, dan kepercayaan
dapat ditempa keuletan dan ketangguhan politik. Keempat dimensi ini merupakan
untuk memiliki suatu ketahanan yang secara pengukuran praktis ketahanan nasional yang
tertutup menjadi tangguh (Soedarsono, ditarik dari perspektif modal sosial. Kapasitas
1997: 52-53). Adapun apabila dijabarkan, masyarakat untuk beradaptasi dengan
secara prinsip teori ketahanan nasional kemalangan dibatasi dalam penerimaan
membahas tentang delapan pokok bahasan sosial pilihan untuk adaptasi (Adger, 2003:
penting, berupa Asta Gatra atau delapan 388). Jadi, kebulatan suara atau setidaknya
gatra yang menjadi pokok bahasan ketahanan luas kesepakatan mengenai kebijakan
nasional. Dari Asta Gatra ini, kemudian nasional menuju keamanan penting dalam
dapat dilakukan analisis isu-isu aktual yang mengevaluasi kapasitas penduduk untuk
terkait dengan pendidikan kewarganegaraan menyerap kesulitan tak terduga atau yang
persekolahan. sedang berlangsung. Dengan kata lain, kami
Friedland (2006: 7-10) menjelaskan menyarankan bahwa ketahanan nasional
bahwa di tingkat nasional, ketahanan harus diukur sesuai dengan sikap politik-
adalah kemampuan masyarakat untuk psikologis seperti kekuatan demokrasi dan
bertahan menghadapi kesulitan dan krisis kepercayaan dalam kepemimpinan daripada
di berbagai bidang dengan menerapkan hanya mengandalkan pada dimensi perilaku
perubahan dan adaptasi tanpa merusak dan mental individu dalam masyarakat.

345
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 24, No. 3, Desember 2018: 342-353

Terkait dengan pembelajaran pendidikan PEMBAHASAN


kewarganegaraan persekolahan dijelaskan oleh Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan
Wuryan & Syaifullah (2008: 53-54) bahwa Nasional
pendekatan dalam pembelajaran pendidikan Konstruksi isu aktual bidang ketahanan
kewarganegaraan persekolahan haruslah nasional dilakukan dengan analisis isu-isu
menekankan keterlibatan peserta didik dalam terkait dengan Asta Gatra bidang ketahanan
setiap kegiatan belajar mengajar dengan adanya nasional yaitu ideologi, politik, ekonomi,
partisipasi aktif dalam menemukan ide positif isosial budaya, dan ihankam. Berdasarkan
untuk melatih memecahkan masalah. Oleh sebab data yang didapat melalui Focus Group
itu, sangat penting diperlukan suatu isi materi Discussion dengan Guru PPKn SMK Kota
yang sesuai dan harus disusun melalui standar Solo, diperoleh analisis isu aktual bidang
proses penyusunan isi materi pembelajaran. ketahanan nasional yang dibagi menjadi
Penelitian menggunakan pendekatan lima isu yaitu isu ideologi, isu politik,
deskriptif kualitatif. Sumber data informan isu ekonomi, isu sosial budaya, dan isu
dengan teknik purposive sampling, pertahanan keamanan.
dokumen dan kepustakaan yang relevan. Pertama, isu ideologi. Isu ideologi
Data dikumpulkan dengan cara wawancara dilihat dari berbagai macam ancaman ideologi
imendalam, Focus Group Discussion (FGD), negara. Peserta FGD mengidentifikasi
observasi, dan studi dokumen. Analisis beberapa ancaman yang dikategorikan
data menggunakan analisis interaktif yang sebagai ancaman potensial dan ancaman
mencakup ireduksi data, isajian data, iverifikasi faktual. Ancaman faktual terhadap ideologi
data dan ipenarikan ikesimpulan dan dilakukan adalah bahaya yang mengancam suatu
secara terus menerus dari sejak pengumpulan negara namun tujuan dari ancaman tersebut
data hingga verifikasi sejak awal sampai saat maksudnya tidak jelas. Ancaman tersebut
selesai serta selalu menguji antar komponen adalah (1). Ancaman globalisasi. Melalui
secara terus menerus sehingga kesimpulan globalisasi ini nilai-nilai yang berasal dari
yang di dapat bisa teruji dengan selektif dan negara lain ikut masuk ke terhadap negara,
akurat (gambar 1). dan dapat mempengaruhi pandangan dan

Gambar 1
Model Analisis Interaktif HB

iPengumpulaniData iSajianiData

iReduksiiData

iKesimpulan

(Sumber: Miles & Huberman, 1992)

346
Sri Haryati, Wijianto -- Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan Nasional Untuk Pengembangan Isi Pendidikan
Kewarganegaraan Persekolahan

pemikiran masyarakat terhadap ideologi Terkait dengan isu politik ini, Saputro
negara. Ancaman potensial di bidang (2015) menjelaskan bahwa pendidikan politik
ideologi berkenaan dengan pola pikir merupakan pendidikan yang sangat penting
dalam berbangsa dan bernegara yang bagi generasi muda, karena pada akhirnya,
cenderung dapat dipengaruhi oleh pemikiran proses politik dapat mempengaruhi aspek-
dan pandangan dari negara lain yang aspek kehidupan yang lain. Selain partai
tak jarang bertentangan dengan norma politik, pendidikan politik juga dilakukan
masyarakat. Pengaruh globalisasi terhadap di sekolah, terutama melalui mata pelajaran
perubahan nilai-nilai dalam masyarakat PPKn.
harus diwaspadai. (2). Ancaman kelompok Ketiga, isu ekonomi. Isu ekonomi dapat
radikal. Radikalisme dan gerakan terorisme dilihat tantangan kelangsungan ekonomi
merupakan ancaman faktual. Berbeda bangsa. Dalam ranah siswa SMK, menurut
dengan ancaman potensial yakni ancaman peserta FGD, isu tentang ekonomi berkaitan
yang muncul akibat dendam lama yang dengan kewirausahaan. Bahwa tren dunia
kembali mengemuka sehingga menimbulkan usaha saat ini, seharusnya menjadi peluang
bahaya yang serius. Contoh nyata adanya bagi para pemuda untuk menunjukkan dirinya
ISIS yang menyebarkan ideologinya sebagai pengusaha muda.
dan tidak menutup kemungkinan dapat Adanya perkembangan teknologi dan
menggoyahkan ideologi Pancasila. berkembangnya start up & e-commerce
Kedua, isu politik. Isu politik merupakan menjadi peluang tersendiri bagi siswa-
isu-isu terkait kebijakan politik. Isu politik siswi SMK untuk berkreasi dalam dunia
tertuju pada mereka yang berwenang kewirausahaan digital. Namun di sisi lain,
membuat kebijakan, misalnya upaya yang ada ancaman yang serius terkait start up
bersifat konsepsional dengan mengubah & e-commerce ini, yaitu apabila generasi
pola pikir seakan-akan keputusan yang muda tidak memahami dan tidak memiliki
diusulkannya adalah yang terbaik. Peserta kemampuan untuk turut bersaing dalam dunia
FGD mengidentifikasi terkait dengan wirausaha digital, maka bisa jadi bangsa
partisipasi politik pada siswa SMK. Pada Indonesia hanya akan menjadi konsumen dari
dasarnya siswa tingkat SMK dalam dunia perkembangan ekonomi modern.
politik termasuk dalam pemilih pemula. Keempat, isu sosial-budaya. Isu sosial
Pengetahuan politik bagi pemilih pemula budaya dapat dilihat dari adat dan kebiasaan
harus terus ditingkatkan melalui pendidikan masyarakat. Peserta FGD mengidentifikasi
politik dan isu-isu yang terkait dengan dua jenis ancaman potensial terkait isu sosial
politik. Hal ini untuk menghindari adanya budaya. Terpaan isu-isu terkait isuku, iagama,
kalangan yang memanfaatkan pemilih iras, dan iantar igolongan (SARA) iyang
pemula untuk kepentingan politiknya. dapat mengarahkan konflik yang memecah
Sebagai siswa, pemilih pemula harus cerdas belah antar sesama. Ancaman faktual yang
dalam menanggapi isu politik dan mampu berasal dari luar & aktor non negara adalah
memilih pilihan politiknya sesuai dengan terkait dengan sistem kepercayaan, misalnya
informasi yang diperoleh dari berbagai masuknya ajaran radikalisme dan politisasi
macam sumber. agama. Ancaman selanjutnya yang bersifat

347
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 24, No. 3, Desember 2018: 342-353

potensial adalah miskinnya kesadaran tentang Pengembangan Isi Pendidikan


arti Bhineka Tunggal Ika. Kewarganegaraan Persekolahan
Kelima, isu pertahanan-keamanan. Setelah dilakukan analisis isu-isu aktual
Isu pertahanan-kemanan dapat dilihat dari ketahanan nasional, selanjutnya masuk
berbagai dimensi dari keamanan nasional. ke tahap pengembangan isi pendidikan
Peserta FGD mengidentifikasi tiga jenis kewarganegaraan persekolahan. Konstruksi
ancaman di bidang pertahanan-keamanan, isi dilakukan melalui pemetaan Kompetensi
yaitu (1). Ancaman terhadap perbatasan Dasar ke dalam indikator-indikator untuk
wilayah negara. Perbatasan wilayah negara ini dikembangkan dalam manteri-materi. Agar
merupakan ancaman yang sangat berpengaruh penjabaran materi-materi itu relevan dengan
terhadap keamanan dan pertahanan negara, tujuan yang diharapkan, Kosasih (2014: 32-
seperti konflik perbatasan dengan Negara 33) menjelaskan bahwa perlu diperhatikan
Malaysia terkait kepemilikan pulau Pulau kriteria penyeleksian dan pemilihannya seperti
Sipadan dan Ligitan yang kemudaian berikut.
dimenangkan Malaysia. Kasus seperti ini Pertama, sahih. Materi yang akan
sangat berpotensi terjadi di kemudian hari. dituangkan dalam pembelajaran benar-benar
Contoh, peristiwa yang belum lama terjadi telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
adalah kasus Laut Natuna di dekat Laut Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan
Cina Selatan. Pelanggaran dilakukan oleh materi sehingga materi yang diberikan dalam
kapal perang negara Tiongkok ini mengaku pembelajaran tidak ketinggalan zaman dan
bahwa perbatasan tersebut tidak dilanggar memberikan kontribusi untuk pemahaman
oleh mereka, namun pada kenyataannya ke depan.
itu memang terjadi. (2). Ancaman perang Kedua, tingkat kepentingan/
asimetris/perang proxy. Metode yang kebermanfaatannya (significance). Dalam
digunakan distraktif dan manipulatif dan pemilihan materi perlu dipertimbangkan
biasanya melibatkan lembaga penyandang beberapa pertanyaan, seperti sejauh mana
dana, black operation, aktivitas intelejen. materi tersebut penting untuk dipelajari?;
Penyerangan tersebut untuk menyerang penting untuk siapa?; mengapa penting?.
stabilitas negara. Perang asimetris dilakukan Manfaat suatu materi pembelajaran memang
secara diam-diam dilakukan seperti obat harus dilihat dari semua sisi, baik secara
nyamuk yakni menyerang dari ujung dahulu. akademis artinya guru harus yakin bahwa
(3). Ancaman dunia digital. Tersebarnya materi yang diajarkan dapat memberikan
berbagai macam berita hoax yang isinya dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan
menebarkan kebencian, juga merupakan yang dikembangkan lebih lanjut pada jenjang
salah satu ancaman yang serius bagi generasi pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara
muda. Generasi muda harus cerdas dan non-akademis maksudnya bahwa materi
tidak mudah menerima informasi tanpa yang diajarkan dapat mengembangkan
adanya kroscek informasi yang lain. Hal kecakapan hidup dan sikap yang dibutuhkan
ini untuk menghindari penyebaran berita dalam kehidupan sehari-hari.
atau informasi yang tidak benar dan isinya Ketiga, menarik minat (interest).
cenderung berisi ujaran kebencian. Materi yang dipilih hendaknya menarik

348
Sri Haryati, Wijianto -- Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan Nasional Untuk Pengembangan Isi Pendidikan
Kewarganegaraan Persekolahan

Gambar 2
Kompetensi Generik Kurikulum 2013

(Sumber: Kosasih, 2014: 7)

minat dan dapat memotivasi siswa untuk Atas dasar kelima hal di atas, peneliti
mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi kemudian melakukan analisis pemetaan
yang diberikan kepada siswa harus mampu indikator pada kompetensi dasar pendidikan
menumbuhkembangkan rasa ingin tahu kewarganegaraan persekolahan di SMK.
sehingga memunculkan dorongan untuk
mengembangkan sendiri kemampuan mereka. Analisis Pemetaan Kompetensi Dasar (KD)
Keempat, konsisten (keajegan). Hal ini PKn SMK Terkait Isu Aktual Ketahanan
terkait dengan contoh, teori, prosedur, dan Nasional
prinsip yang lainnya. Sebagaimana yang Analisis pemetaan kompetensi dasar
dapat dimaklumi bahwa setiap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMK yang
memungkinkan memiliki sudut pandang terkait isu aktual ketahanan nasional dapat
yang beragam. Keberagaman referensi perlu dilihat pada tabel 1.
diperdalam guna menghindari munculnya Selanjutnya, setelah analisis keterkaitan
pemahaman yang keliru tentang materi yang KD dengan isu-isu aktual ketahanan
dipelajari. nasional, konstruksi isi materi Pendidikan
Kelima, adekuasi (kecukupan). Kewarganegaraan berdasarkan isu aktual
Materi yang diajarkan hendaknya cukup bidang ketahanan nasional dilakukan dengan
memadai dalam membantu siswa dalam pengembangan Kompetensi Dasar Menjadi
menguasai suatu kompetensi. Materi tidak Indikator, seperti terlihat pada tabel 2.
boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu Pemetaan indikator pada tabel 2,
banyak. Jika terlalu sedikit, materi itu kurang dilakukan oleh peneliti berdasarkan proses
membantu tercapainya suatu kompetensi penelitian yang telah dilakukan berupa kajian
dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak tentang kompetensi dasar melalui Focus
akan mengakibatkan keterlambatan dalam Group Discussion dengan para pakar dan guru
pencapaian target kurikulum (pencapaian Pendidikan Kewarganegaraan. Adanya pemetaan
keseluruhan KD). indikator berguna untuk menyiapkan perangkat
Selanjutnya, dalam kurikulum 2013, pembelajaran dan sebagai acuan capaian
perlu diperhatikan beberapa aspek utama atau pembelajaran apa yang ingin diwujudkan dalam
penting dalam proses pembelajaran sebagai proses pembelajaran, khususnya pembelajaran
berikut (gambar 2). Pendidikan Kewarganegaraan.

349
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 24, No. 3, Desember 2018: 342-353

Tabel 1
Analisis Komptensi Dasar Terkait Dengan Isu Aktual Ketahanan Nasional
Kelas X
Kompetensi Dasar Analisis
Mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk integrasi Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam
inasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika ibingkai Bhineka Tunggal Ika dapat ditelaah dengan
kajian isu aktual dalam bidang ideologi dan kajian
multikulturalisme
Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya KD ini sesuai dan dapat dikembangan konstruksi materi
penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, berdasarkan isu-isu aktual ketahanan nasional, terutama
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam ibingkai isu Ipoleksosbudhankam
iBhineka Tunggal iIka
Menginterpretasi pentingnya Wawasan iNusantara dalam Wawasani nusantarai merupakan bagian dari wawasan
ikonteks Negara Kesatuan Republik Indonesia kebangsaan yang sangat vital dan perlu untuk dikontruksi
dengan isu aktual ketahanan nasional
Mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk integrasi Isu aktual ketahanan nasional dapat dijadikan sebagai bahan
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika demonstrasi faktor-faktor pembentuk integrasii nasionali
Menyajii hasil analisis tentang ancaman terhadap negarai Dalam proses menyaji, dilakukan diskusi mendalam
dani upaya penyelesaiannya di bidang Ideologi, politik, untuk mengkonstruksi isu-isu aktual ketahanan nasional
iekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam pembelajaran PPKn
Mempresentasikan hasil iinterpretasi terkait pentingnya Dilakukan refleksi hasil intepretasi untuk menghasilkan
Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan konstrulsi indikator dan materi berdasarkan isu-isu aktual
Republik Indonesia ketahanan nasional
Kelas XI
Kompetensi Dasar Analisis
Mengkaji kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, Kajian kasus dilakukan dengan analisis isu aktual
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan ketahanan nasional sebagai bahan kajian untuk
keamanan dan strategi mengatasinya dalam bingkai merumuskan strategi yang tepat dalam perumusan solusi
Bhinneka Tunggal Ika
Mengidentifikasikan faktor pendorong dan penghambat Melakukan pemetaan analisis SWOT terkait dengan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan fenomena persatuan kesatuan yang sesuai dengan isu-isu
Republik Indonesia aktual ketahanan nasional
Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang Memperdalam kajian isu-isu aktual ketahanan nasional
potensi ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, secara sistematis dan metodologis terkait dengan isu-isu
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi ipoleksosbudhankam
mengatasinya dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
Menyaji hasil identifikasi tentang faktor pedorong dan Mendiskusikan hasil analisis SWOT yang telah dibuat
penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam untuk kemudian merumuskan solusi isu-isu aktual
Negara Kesatuan Republik Indonesia ketahanan nasional
Kelas XII
Kompetensi Dasar Analisis
Mengidentifikasi pengaruh kemajuan ilmui pengetahuani Melakukan ikajian iperkembangan teknologii informasii
dani teknologii terhadap negara dalam bingkai Bhinneka dani komunikasi dalam isu-isu aktual ketahanan nasional
Tunggal Ika
Mengevaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Evaluasi dilakukan dengan membuat analisis dampak
sebagai upaya menjaga dan mempertahankan Negara dari isu-isu aktual ketahanan nasional yang dikaji
Kesatuan Republik Indonesia
Mempresentasikan hasil identifikasi pengaruh kemajuan Pengaruh perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan
ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap negara dalami idan teknologi dipresentasikan dan didiskusikan untuk
bingkai Bhinneka Tunggal Ikai memperoleh analisis solusi permasalahan dalam isu-isu
aktual ketahanan nasional
Merancang dan mengkampanyekan persatuani Hasil kajian isu-isu aktual ketahanan nasional
dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjagai disebarluaskan melalu berbagai media untuk menyebarkan
danimempertahankan Negara Kesatuan Republik informasi tentang jiwa kritis warga negara terkait dengan
Indonesia isu-isu aktual ketahanan nasional
Sumber: Olahan Peneliti, 2018

350
Sri Haryati, Wijianto -- Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan Nasional Untuk Pengembangan Isi Pendidikan
Kewarganegaraan Persekolahan

Tabel 2
Pemetaan Indikator Dari Kompetensi Dasar PKn SMK Terkait Dengan Isu Aktual Ketahanan Nasional
Kelas X
Kompetensi Dasar Indikator
Mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk integrasi Menjelaskan faktor-faktor pembentuk integrasii nasional.
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika .
Menganalisis faktor-faktor pembentuk integrasii nasional
dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.i
Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya Menganalisis isu-isu aktual ketahanan nasional dalam
penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, bidang ipoleksosbud-hankam.
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika Mengkaji keterkaitan isu-isu aktual ketahanan nasional
dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Menginterpretasi pentingnya Wawasan Nusantara dalam Menjelaskan teori wawasan nusantara.
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menganalisis isu aktual ketahanan nasioal berdasarkan
teori wawasan nusantara dalam konteks NKRI.
Mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk integrasi Menjelaskan teori integrasi nasional.
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ikai
Menganalisis faktor-faktor pembentuk intergasii nasional
terkaiti
dengan isu aktual ketahanan nasional dalam bingkaii
Bhineka Tunggal Ikai
Menyajii hasil analisis tentang ancaman terhadap negarai Mengkaji isui aktuali ketahanani nasional terkait dengan
dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ancaman terhadap negara.
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
Mempresentasikan analisis isu aktual ketahanan nasional
pada masing-masing isu ipoleksosbudhankam.
Mempresentasikani hasili interpretasiiterkait pentingnya Mengkaji keterkaitan teori wawasan nusantara dengan
Wawasani Nusantara dalami konteksi Negarai Kesatuain isu-isu aktual ketahanan nasional.
RepublikiIndonesiai
Mempresentasikan hasilikajianiisuiaktual ketahanan
nasioal berdasarkan teori wawasan nusantara dalam
konteks NKRI.
Kelas XI
Kompetensi Dasar Indikator
Mengkaji kasus-kasus ancamaniterhadap Ideologi, Menganalisisikasus-kasus ancaman ideologi, politik,
politik,iekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan iekonomi, sosial, budaya, pertahanan danikemanan.
keamanan dan strategi mengatasinya dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Mengkaji isu-isu aktual ketahanan nasional yang berkaitan
dengan kasus-kasus dalam bidang ipoleksosbudhankam.
Mengidentifikasikan faktor pendorongi dani penghambati Menjelaskan faktor-faktori pendorongi dani penghambati
persatuan idan ikesatuan bangsaidalam NegaraiKesatuan persatuani bangsa.
Republik Indonesia i
Menganalisis faktor-faktor pendorong dan penghambat
persatuan bangsa dalam NKRI.
Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang M e n g k a j i p o t e n s i d a n a n c a m a n t e r h a d a p
potensi ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, ipoleksosbudhankam.
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi
mengatasinya dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika Menganalisis strategi mengatasi ancaman brdasarkan
pada kajian isu-isu aktual ketahanan nasional
Menyaji hasil identifikasi tentangifaktoripedorongi dani Menganalisisifaktor pendorongidanipenghambati
penghambat persatuan dan kesatuanibangsa dalami persatuanidan kesatuanibangsa dalamikajianiisu-isui
Negara Kesatuan Republik Indonesiai aktualiketahanani nasional.i

Mempresentasikani faktori pendorongi dani penghambati


persatuan danikesatuanibangsa dalam kajian isu-isu
aktual ketahanan nasional dalam NKRI.

351
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 24, No. 3, Desember 2018: 342-353

Kelas XII
Kompetensi Dasar Indikator
Mengidentifikasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan Menjelaskan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
dan teknologi terhadap negara dalam bingkai Bhinneka teknologi.
Tunggal Ika
Mengkaji pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terkait dengan isu aktual ketahanan nasional
dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Mengevaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Menganalisis dinamika persatuan dan kesatuan bangsa
sebagai upaya menjaga dan mempertahankaniNegara melalui isu aktual ketahanan nasional.
Kesatuani Republiki Indonesiai
Mengkajiidinamikaipersatuanidanikesatuanibangsai
sebagaiiupayaimenjagaidanimempertahankaniNKRI..
Mempresentasikan hasil identifikasi pengaruh kemajuani Mengkaji keterkaitan isu aktual ketahanan nasional
ilmuipengetahuanidaniteknologiiterhadapinegarai dengan pengaruh kemajuaniilmuipengetahuanidani
dalamibingkaiiBhinnekaiTunggaliIkai teknologi.i

Mempresentasikan kajian pengaruh kemajuaniilmui


pengetahuanidaniteknologiiterhadapinegaraidalami
bingkaii BhinekaiTunggal Ika.i
Merancangidan mengkampanyekan persatuan Mengkaji isu-isu aktual ketahanan nasional terkait
dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan dengan persatuan dankesatuan bangsa.
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Merumuskanialternatif solusi stategi persatuani
danikesatuanibangsaisebagaiiupayaimenjagaidani
mempertahankaniNKRI.i
Sumber : Olahan Peneliti, 2018.

SIMPULAN atau perancangan kajian isu aktual ketahanan


Berdasarkan analisis data dan nasional, dilanjutkan pengembangan isi
pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik berupa analisis kompetensi dasar dan
simpulan sebagai berikut. pemetaan indikator, selanjunya pemetaan
Pertama, deskripsi isi pendidikan kompetensi dasar dan indikator tersebut
kewarganegaraan berdasarkan isu aktual dapat diimplementasikan dalam proses
bidang ketahanan nasional yaitu tentang isu-isu pembelajaran, dan pada akhirnya dilakukan
ideologi, ipolitik, ekonomi, sosial budaya, dan evaluasi proses pembelajaran.
pertahanan ikeamanan (ipoleksosbudhankam)
berupa kajian pemetaanikompetensi idasar yang DAFTAR PUSTAKA
diterjemahkan menjadi indikator-indikator Adger, W. Neil, 2003, ‘Social Capital,
untuk mencapai tujuan dari kompetensi dasar Collective Action, and Adaptation to
pendidikan kewarganegaraan persekolahan. Climate Change’, Economic Geography
Berdasarkan analisis data, diperlukan kajian isu Journal 79, (4).
aktual ketahanan nasional untuk mendukung Alberty, H., 1954, Reorganizing the High
isi pendidikan kewarganegaraan persekolahan School Curriculum, New York: The
sebagai dasar perumusan indikator-indikator Appleton Century Crafts.
pembelajaran. Barnett, Michael D, 2004, ‘Congress must
Kedua, adapun dalam prosesnya, Recognize the Need for Psychological
dilakukan analisis kajian isu aktual ketahanan Resilience in an Age of Terrorism’,
nasional, kemudian melakukan analisis design Families Systems & Health Journal2(2).

352
Sri Haryati, Wijianto -- Konstruksi Isu Aktual Bidang Ketahanan Nasional Untuk Pengembangan Isi Pendidikan
Kewarganegaraan Persekolahan

Bermanis, 2007, ‘I vs. We: Collective and Tentang Metode-Metode Baru, Cetakan
Individual Factors of Reserve Service I, Jakarta: UI Press.
Motivation During War and Peace’, Armed Saputro, 2015, ‘Peran Partai Politik Dalam
Forces & Society 34 (4). Pendidikan Politik Generasi Muda
Elran,Meir,2006, Israel’s National Resilience: Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan
The Influence of the Second Intifada on Politik Wilayah (Studi Di Dpd Ii Partai
Israeli Society, Tel Aviv, Israel: Jaffe Golongan Karya Kota Malang Jawa
Center for Strategic Studies, Tel Aviv Timur Tahun 2009 - 2014)’, Jurnal
University. Ketahanan Nasional, Vol. 21, No. 1,
Friedland,Nehemia, 2006 ‘‘Introduction The April 2015, hh. 34-42.
‘‘Elusive’’ Concept of Social Resilience,’’ Shaul Kimhi & Yohanan Eshel, ‘‘Individual
in The Concept of Social Resilience, ed. and Public Resilience and Coping with
Asher Arian et al. (Haifa: The Technion. Long Term Outcomes of War,’’ Journal of
Samuel Neaman Institute,), 7-10. Applied Behavioral Research 14 (2009):
Kirschenbaum,Alan (2006): ‘Terror, 70-89.
Adaptation and Preparedness: A Trilogy Soedarsono, S., 1997, Ketahanan Pribadi Dan
for Survival’, Journal of Homeland Ketahanan Keluarga Sebagai Tumpuan
Security and Emergency Management 3 Ketahanan Nasional, Jakarta: Pt Intermasa.
Article 3. Sudjana, N., 2017, Dasar-Dasar Proses
Kosasih, 2014, Strategi Belajar dan Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Pembelajaran Implementasi Kurikulum Algensindo
2013, Bandung: Penerbit Yrama Widya. Suwignyo, A Dan Yuliantri, R, D, A., 2018,
Kuntarti, R., 2014, ‘Implikasi Perubahan ‘Praktik Kewargaan Sehari-Hari Sebagai
Kurikulum Pendidikan Pada Sistem Ketahanan Sosial Masyarakat Tahun 1950-
Pendidikan Taruna Terhadap Pencapaian An (Sebuah Tinjauan Sejarah)’, Jurnal
Kualitas Taruna Guna Mendukung Ketahanan Nasional, Vol. 24, No.1, April
Ketahanan Satuan (Studi Di Akademi 2018, hh. 94-116.
Militer, Magelang, Jawa Tengah)’. Jurnal Tanner, D., 1975, Curriculum Development
Ketahanan Nasional. Vol. 20 No. 1, April Theory into Practice, New York: Mc
2014, hh. 39-46. Millan Publisshing Co Inc.
Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman, Wu r y a n , S . , d a n S y a i f u l l a h , 2 0 0 8 ,
1992, “Qualitative Data Analysis”, I l m u K e w a rg a n e g a r a a n ( C i v i c s ) ,
Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, Bandung: Laboratorium Pendidikan
Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber Kewarganegaraan, UPI Bandung.

353

You might also like