Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

Khutbah Jum’at: Antara Perbanyak Baca Al Qur'an Atau Perbanyak Doa

Oleh: Muchammad Syaifudin Zuhri, ST

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah
memberikan nikmat luar biasa yaitu berupa hidayah kepada kita. Terlebih nikmat ini terasa berlipat-lipat,
karena kita masih diberikan kesempatan hidup seperti sekarang ini. Shalawat dan salam semoga Allah
tetapkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para
pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman. Tak lupa dan tak henti-hentinya, mari kita
bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, menjalani perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-laranganNya.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, Ada sebuah hadits yang menunjukkan bahwa orang yang sibuk membaca
al Qur'an lebih baik daripada sibuk berdoa. Bahkan akan mendapatkan lebih baik dari apa yang ia minta.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman:
"Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur'an dan dzikir kepada- Ku sehingga lupa meminta (sesuatu) dari-
Ku, maka Aku akan memberinya sesuatu yang lebih utama daripada apa yang Aku berikan kepada orang
yang minta. Dan perumpamaan Kalam Allah (al Qur'an) dibandingkan semua kalam adalah seperti
keutamaan Allah dibandingkan semua makhluk-Nya" (HR. Tirmidzi).
Hadits ini termasuk bagian dari hadits-hadits yang memotivasi kita untuk BANYAK membaca (tilawah) al
Qur'an.
Memang dalam membaca al Quran rumusnya adalah SEBANYAK-BANYAKNYA membaca al Qur'an,
baik mengerti atau tidak mengerti apa yang dibaca. Lancar atau terbata-bata.

"Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, maka dia bersama para malaikat yang mulia.
Sedangkan yang membaca Al-Qur'an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan,
maka baginya dua pahala” (Al Bukhari 4937, Muslim 244).
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, Itulah yang dicontohkan oleh para sahabat dan ulama ketika mereka
membaca al Qur'an. Contohnya, Al Aswad bin Yazid, seorang ulama tabi'in, biasa mengkhatamkan al Quran
setiap enam hari sekali. Qatadah bin Da'amah setiap tujuh malam sekali. Ibu Asakir setiap tujuh malam
sekali. Sedang Imam Syafi'i biasa mengkhatamkan al Quran 30x dalam sebulan. Masya Allah...
Jangan ada dalih, "Ngapain banyak-banyak membaca al Quran kalau tidak mengerti dan menghayati artinya.
Mendingan sedikit baca al Qur'an tapi mengerti"
Aktivitas untuk mengerti dan menghayati bacaan al Quran adalah aktivitas lain yang disebut Tadabbur al
Quran.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan (tadabbur) al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”
(QS:Muhammad:24).
“Apakah mereka tidak memperhatikan (tadabbur) al-Qur’an? Kalau kiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi
Allah,tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS:an-Nisa:82).
Jadi selain aktivitas tilawah, seorang muslim juga harus melakukan aktivitas tadabbur al Qur'an. Bahkan ada
aktivitas yang lain, yakni menghafal al Qur'an (tahfidz), mengamalkannya (tatbiq) dan mengajarkan al
Qur'an (ta'lim).
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, BUKAN berarti berdoa itu tidak penting. Sebab Allah swt berfirman,

"Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): 'Tuhanku tidak menghiraukan kamu andai bukan karena doa-
doamu.” (QS.Al-Furqon:77).
Jadi berdoalah secukupnya, lalu perbanyaklah membaca al Qur'an sebagaimana firman-Nya :

"Wahai orang- orang yang beriman berzikirlah kamu semuanya dengan sebanyak-banyak zikir” (QS. Al
Ahzab (33) : 41). Dan sebaik-baiknya zikir adalah membaca al Qur'an. Sebagaimana firmannya,

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, janganlah kita puas dengan bisa berdoa saja, tapi jarang membaca al
Quran. Sediakan waktu dan tingkatkan keterampilan untuk bisa memperbanyak membaca al Qur'an. Mari
bersama-sama memperbaiki diri. Manfaatkan setiap kesempatan umur yang Allah beri demi beramal menuju
jannah-Nya yang hakiki. Aamiin...

—Khutbah Kedua—

You might also like