Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 5 (Proses Diagnosis)
KELOMPOK 5 (Proses Diagnosis)
NAMA KELOMPOK 5:
KELAS I
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2020 – 2021
A. PENGERTIAN DIAGNOSIS
Diagnosis adalah proses memahami bagaimana organisasi saat ini berfungsi dan
menyediakan informasi yang diperlukan untuk merancang perubahan. Diagnosis merupakan
proses kolaborasi antara anggota organisasi dan konsultan OD untuk mengumpulkan informasi
terkait, menganalisis dan menarik kesimpulan untuk perencanaan aksi dan interverensi. Untuk
menyusun suatu perencanaan perubahan perlu dilakukan suatu diagnosis organisasi. Diagnosis
organisasi dapat dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan maupun dengan bantuan pihak
luar. Organisasi secara keseluruhan adalah cara memandang organisasi termasuk bentuk
perusahaan, struktur, mekanisme, sumber-sumber yang digunakan organisasi.
Nilai dan keyakinan etis yang mendasari OD menunjukkan bahwa kedua elemen
organisasi, anggota dan agen perubahan dilibatkan dalam menemukan faktor2 penentu
efektivitas organisasi saat ini. Dan keduanya terlibat secara aktif dalam pengembangan
intervensi yang sesuai dan menerapkannya
Model medis diagnosis juga menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah dengan pasien dan
diperlukan untuk mengungkap penyebab penyakit .
Banyak manajer yang terlibat dengan OD tidak mengalami masalah organisasi spesifik . Di
sini , diagnosis berorientasi pengembangan. Menilai fungsi organisasi saat ini untuk
menemukan area untuk pengembangan masa depan
Analisis tingkat organisasi merupakan sistem perspektif yang luas dimana biasanya
diperoleh dari kegiatan diagnostik. Ada dua input utama yang mempengaruhi cara organisasi
merancang orientasi strategi: lingkungan umum dan lingkungan tugas atau struktur industri.
Pada analisis tingkat organisasi, lingkungan eksternal adalah input utama. Ada dua kelas
lingkungan: lingkungan umum dan lingkungan tugas. Lingkungan umum terdiri dari semua
kekuatan eksternal dan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi organisasi dan mempengaruhi
efektivitas. Lingkungan dapat digambarkan dalam ketidakpastian jumlah ketersediaan dalam
bidang sosial,teknologi, ekonomoi, ekologi, dan kekuatan politik/peraturan.
Lingkungan tugas atau industri struktur organisasi merupakan masukan penting dalam
orientasi strategis. Michael Porter mendefinisikan lingkungan tugas organisasi dengan lima
kekuatan: kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ancaman pengganti, ancaman masuk, dan
persaingan antara pesaing.
1. Sikap
Sikap merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupun tidak tentang
suatu obyek atau peristiwa.
2. Kepribadian
Kepribadian merupakan bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan seseorang
dalam bereaksi dan berintegrasi dengan orang lain (Stephen P. Robins, 2001:50).
3. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses di mana individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan, dengan
kata lain individu yang berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara
berbeda (Stephen P Robins, 2002:46). Perbedaan persepsi sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain karakteristik individu, faktor situasional, kebutuhan, perasaan
dan emosi serta atribusi (Gibson, Ivancevich, Donelly, 1996:140).
4. Pembelajaran
Proses belajar bagi individu merupakan proses yang tiada henti dan berlangsung
selamanya, oleh karena itu definisi belajar yang lebih akurat adalah segala perubahan
perilaku yang relatif permanen dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
5. Motivasi
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong untuk melakukan sesuatu dan
menentukan kemampuan mengarahkan perilaku. bertindak (Gibson, Ivancevich, Donelly,
1996:185). Motivasi yang tinggi akan menyebabkan dorongan untuk bekerja keras dalam
melakukan aktivitas sehingga mereka bekerja dengan sungguh-sungguh begitu pula
sebaliknya dengan motivasi yang rendah mereka akan malas bekerja sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak optimal.
B. PROSES DIAGNOSIS
Pada proses diagnosis organisasi yang perlu dilakukan adalah memperhatikan hal-hal yang
terjadi pada tiap tingkat:
Tingkat Organisasi (secara keseluruhan)
Pada tingkat ini dapat dilihat bentuk perusahaan dan bentuk-bentuk hubungan dalam
pengalokasian sumber-sumber yang dimiliki.
Tingkat Kelompok Kerja (departemen)
Pada tingkat ini dapat diperhatikan bentuk-bentuk kelompok kerja dan hubungan yang
terjadi antar anggota kelompok.
Tingkat Individu
Pada tingkat ini yang diperhatikan adalah bagaimana deskripsi suatu jabatan kerja
disusun sehingga individu dapat berkarya secara maksimal.
Proses Diagnosis
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini
konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen –
elemen di dalamnnya seperti struktur, manusianya dan peralatan.
2. Data utama yang diperlukan adalah :
Fungsi uatam tiap unit organisasi
Peran masing – masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi
Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing –
masing unit
Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan
antar individu dalam organisasi
Sebagai bahan dalam diagnosis organisasi diperlukan data mengenai organisasi yang
bersangkutan. Proses pengumpulan data yang diperlukan dapat menggunakan metode :
Kuesioner
Wawancara
Pengamatan (observasi)
Data sekunder
Umpan balik adalah informasi mengenai kinerja aktual atau hasil output dari sistem. Tapi
tidak semua informasi tersebut merupakan umpan balik. Hanya informasi yang digunakan untuk
mengontrol fungsi masa depan sistem yang dianggap sebagai umpan balik.
Umpan balik yang faktual, objektif dan tepat waktu dapat mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang dilakukannya – dapat menghasilkan identifikasi berbagai implikasi dari
temuan-temuan kuisioner.
Proses pengumpulan dan umpan balik data dari sebuah organisasi melalui penggunaan
kuesioner atau survei. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner untuk mengukur persepsi serta
sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil
survei ini diumpanbalikkan pada setiap peserta, yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan
dengan mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan yang konstruktif.