Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

“PROSES DIAGNOSIS”

NAMA KELOMPOK 5:

KELAS I

 NI PUTU RIZA SEPTYANTI (1802612010644)


 PUTU ARI SAYOGA (1802612010646)
 PUTU SUTAMI (1802612010648)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2020 – 2021
A. PENGERTIAN DIAGNOSIS

Diagnosis adalah proses memahami bagaimana organisasi saat ini berfungsi dan
menyediakan informasi yang diperlukan untuk merancang perubahan. Diagnosis merupakan
proses kolaborasi antara anggota organisasi dan konsultan OD untuk mengumpulkan informasi
terkait, menganalisis dan menarik kesimpulan untuk perencanaan aksi dan interverensi. Untuk
menyusun suatu perencanaan perubahan perlu dilakukan suatu diagnosis organisasi. Diagnosis
organisasi dapat dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan maupun dengan bantuan pihak
luar. Organisasi secara keseluruhan adalah cara memandang organisasi termasuk bentuk
perusahaan, struktur, mekanisme, sumber-sumber yang digunakan organisasi.

Diagnosis dalam organisasi berbeda dengan medis

 Nilai dan keyakinan etis yang mendasari OD menunjukkan bahwa kedua elemen
organisasi, anggota dan agen perubahan dilibatkan dalam menemukan faktor2 penentu
efektivitas organisasi saat ini. Dan keduanya terlibat secara aktif dalam pengembangan
intervensi yang sesuai dan menerapkannya
 Model medis diagnosis juga menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah dengan pasien dan
diperlukan untuk mengungkap penyebab penyakit .
 Banyak manajer yang terlibat dengan OD tidak mengalami masalah organisasi spesifik . Di
sini , diagnosis berorientasi pengembangan. Menilai fungsi organisasi saat ini untuk
menemukan area untuk pengembangan masa depan

 Kebutuhan Model Diagnosis

 Untuk mendiagnosa sebuah organisasi, praktisi OD dan anggota organisasi harus


memiliki ide tentang apa informasi yang dikumpulkan dan menganalisis
 Pilihan apa yang akan dicari harus tergantung pada bagaimana organisasi dirasakan.
 Persepsi dapat berasal dari penjelasan firasat intuisi ilmiah bagaimana organisasi
berfungsi
 Kerangka konseptual yang digunakan untuk memahami organisasi : “Model diagnostik”

 Diagnosis Tingkatan Organisasi

Analisis tingkat organisasi merupakan sistem perspektif yang luas dimana biasanya
diperoleh dari kegiatan diagnostik. Ada dua input utama yang mempengaruhi cara organisasi
merancang orientasi strategi: lingkungan umum dan lingkungan tugas atau struktur industri.

Pada analisis tingkat organisasi, lingkungan eksternal adalah input utama. Ada dua kelas
lingkungan: lingkungan umum dan lingkungan tugas. Lingkungan umum terdiri dari semua
kekuatan eksternal dan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi organisasi dan mempengaruhi
efektivitas. Lingkungan dapat digambarkan dalam ketidakpastian jumlah ketersediaan dalam
bidang sosial,teknologi, ekonomoi, ekologi, dan kekuatan politik/peraturan.

Lingkungan tugas atau industri struktur organisasi merupakan masukan penting dalam
orientasi strategis. Michael Porter mendefinisikan lingkungan tugas organisasi dengan lima
kekuatan: kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ancaman pengganti, ancaman masuk, dan
persaingan antara pesaing.

Lingkungan juga dapat dicirikan sepanjang adanya dimensi yang menggambarkan


konteks organisasi dan mempengaruhi responnya. Salah satu perspektif memandang ligkungan
sebagai arus informasi dan menunjukkan bahwa organisasi perlu untuk memproses informasi
dalam menemukan cara untuk berhubungan dengan lingkungan mereka. Dimensi kunci dari
lingkungan yang mempengaruhi pengolahan informasi adalah ketidakpastian informasi, atau
sejauh mana keambiguan informasi lingkungan.

 Diagnosis dan Identifikasi Permasalahan Organisasi

Masalah Di Tingkat Individu.

1. Sikap
Sikap merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupun tidak tentang
suatu obyek atau peristiwa.
2. Kepribadian
Kepribadian merupakan bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan seseorang
dalam bereaksi dan berintegrasi dengan orang lain (Stephen P. Robins, 2001:50).
3. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses di mana individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan, dengan
kata lain individu yang berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara
berbeda (Stephen P Robins, 2002:46). Perbedaan persepsi sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain karakteristik individu, faktor situasional, kebutuhan, perasaan
dan emosi serta atribusi (Gibson, Ivancevich, Donelly, 1996:140).
4. Pembelajaran
Proses belajar bagi individu merupakan proses yang tiada henti dan berlangsung
selamanya, oleh karena itu definisi belajar yang lebih akurat adalah segala perubahan
perilaku yang relatif permanen dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
5. Motivasi
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong untuk melakukan sesuatu dan
menentukan kemampuan mengarahkan perilaku. bertindak (Gibson, Ivancevich, Donelly,
1996:185). Motivasi yang tinggi akan menyebabkan dorongan untuk bekerja keras dalam
melakukan aktivitas sehingga mereka bekerja dengan sungguh-sungguh begitu pula
sebaliknya dengan motivasi yang rendah mereka akan malas bekerja sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak optimal.

 Masalah Di Tingkat Kelompok


1. Komunikasi
Konsep ideal dari proses komunikasi ini adalah komunikasi yang efektif, yaitu pesan
yang disampaikan komunikator dimengerti oleh komunikan ditandai dengan respon
sesuai dengan yang diinginkan.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok untuk mencapai
tujuan. Pengaruh tersebut dapat berasal dari otoritas legal artinya ia memimpin karena
suatu jabatan yang dimilikinya dan pengakuan atas kapasitas dan kualitasnya dari
anggota organisasi.
3. Konflik
Banyak orang beranggapan bahwa konflik berkaitan dengan kinerja kelompok dan
organisasi yang rendah, asumsi ini seringkali salah. Konflik dapat konstruktif atau
destruktif terhadap fungsi dari suatu kelompok atau unit. Jika konflik itu terlalu kecil atau
terlalu besar, kinerja akan terhalang. Tingkat optimal merupakan suatu keadaan dimana
terdapat cukup konflik untuk mencegah stagnasi, merangsang kreatifitas, melepaskan
ketegangan, dan memulai bibit perubahan, namun tak terlalu banyak sehingga dapat
mengacaukan.

B. PROSES DIAGNOSIS

Pada proses diagnosis organisasi yang perlu dilakukan adalah memperhatikan hal-hal yang
terjadi pada tiap tingkat:
 Tingkat Organisasi (secara keseluruhan)
Pada tingkat ini dapat dilihat bentuk perusahaan dan bentuk-bentuk hubungan dalam
pengalokasian sumber-sumber yang dimiliki.
 Tingkat Kelompok Kerja (departemen)
Pada tingkat ini dapat diperhatikan bentuk-bentuk kelompok kerja dan hubungan yang
terjadi antar anggota kelompok.
 Tingkat Individu
Pada tingkat ini yang diperhatikan adalah bagaimana deskripsi suatu jabatan kerja
disusun sehingga individu dapat berkarya secara maksimal.
 Proses Diagnosis
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini
konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen –
elemen di dalamnnya seperti struktur, manusianya dan peralatan.
2. Data utama yang diperlukan adalah :
 Fungsi uatam tiap unit organisasi
 Peran masing – masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi
 Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing –
masing unit
 Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan
antar individu dalam organisasi
Sebagai bahan dalam diagnosis organisasi diperlukan data mengenai organisasi yang
bersangkutan. Proses pengumpulan data yang diperlukan dapat menggunakan metode :

 Kuesioner
 Wawancara
 Pengamatan (observasi)
 Data sekunder

C. TEORI DAN MODEL DIAGNOSIS UMPAN BALIK INFORMASI DIAGNOSIS

Umpan balik adalah informasi mengenai kinerja aktual atau hasil output dari sistem. Tapi
tidak semua informasi tersebut merupakan umpan balik. Hanya informasi yang digunakan untuk
mengontrol fungsi masa depan sistem yang dianggap sebagai umpan balik.

Umpan balik yang faktual, objektif dan tepat waktu dapat mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang dilakukannya – dapat menghasilkan identifikasi berbagai implikasi dari
temuan-temuan kuisioner.

Proses pengumpulan dan umpan balik data dari sebuah organisasi melalui penggunaan
kuesioner atau survei. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner untuk mengukur persepsi serta
sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil
survei ini diumpanbalikkan pada setiap peserta, yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan
dengan mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan yang konstruktif.

 Karakteristik Umpan Balik Data yang Efektif


 Relevan
 Dimengerti
 Deskriptif
 Diverifikasi
 Tepat Waktu
 Terbatas
 Penting
 Komparatif
 Unfinalized

 Proses Umpan Balik Survei


1. Keterlibatan anggota dalam survey
2. Survei ini mewakili seluruh anggota organisasi
3. Data dianalisis dan dirangkum
4. Data tersebut disampaikan kepada tim atau satuan-satuan kerja dalam seluruh jajaran
organisasi.
5. Seluruh jajaran organisasi bekerja dengan data untuk memecahkan masalah atau
mencapai visi

 Keterbatasan Umpan Balik Survei


 Tujuan yang ambigu
 Ketidakpercayaan
 Topik tidak diterima
 Gangguan organisasi
Umpan balik yang dihasilkan merupakan informasi yang akan menjadi bahan penuntun
pelaksanaan implementasi. Memperoleh umpan balik dari hasil evaluasi yang dilakukan
(evaluation feedback). Informasi yang diperoleh dari evaluation feedback adalah hasil intervensi
yang dilakukan, apakah sesuai atau tidak dengan rencana. Melembagakan Proses Intervensi pada
Organisasi.

You might also like