Makalah Evaluasi Pembelajaran

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia
kepada hambanya, kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah Perspektif Global. Sebagai wujud dari pengabdian kami
kepada Allah SWT sekaligus bentuk realistis dari tanggung jawab dan kewajiban kami
selama mengikuti mata kuliah ini.

Makalah ini berisi materi “Model Evaluasi Pembelajaran Prespektif Global di


Sekolah Dasar” pembahasan yang memaparkan tentang model evaluasi pembelajaran
prespektif global itu sendiri. Sehingga makalah dapat digunakan untuk penyajian
diskusi dan untuk keperluan lainnya.

Makalah ini diharapkan dapat di manfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai materi
dalam belajar atau sebagian bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada.
Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada orang
tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian Globalisasi......................................................................................................3
B. Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran...............................................................................7
C. Hakikat Evaluasi................................................................................................................9
D. Asas Evaluasi....................................................................................................................9
E. Fungsi Evaluasi.................................................................................................................9
F. Tujuan Evaluasi...............................................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
A. Simpulan........................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat. Mata kuliah perspektif global diperkenalkan dan menjadi mata
kuliah sangat populer karena berkaitan dengan proses globalisasi yang mulai
berkembang saat ini. Mata kuliah perspektif global membuka wawasan untuk
memahami dunia dan seisinya, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa dunia yang
begitu kompleks dan luas itu dapat menjadi sempit dan sederhana disebabkan oleh
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Pada jenjang pendidikan dasar, pendidik memiliki peran guru kelas, wali kelas
dan guru mata pelajaran. Guru kelas merupakan pendidik yang menjalankan tugas
profesionalnya pada jenjang pendidikan dasar MI/SD yang melakukan proses
pembelajaran tematik dengan muatan Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia,
Ilmu Pengetahaun Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan, matematika, Seni Budaya
dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan serta Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti. Guru wali kelas merupakan pendidik yang melaksankan tugas
profesionalnya pada jenjang pendidikan dasar MI/SD yang bertanggungjawab secara
koordinatif kepada siswa, guru, orang tua dan kepala sekolah.
Pada jenjang pendidikan dasar MI/SD, guru mata pelajaran bertanggungjawab
secara pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial pada mata pelajaran yang
dibebankan pada struktur kuirikulum yang berlaku dan memperkanalkan derasnya
arus globalisasi pendidikan saat ini Dalam konteks evaluasi pembelajaran, guru
mata pelajaran bertanggungjawab melakukan evaluasi pembelajaran pada mata
pelajaran yang diampu sesuai dengan kompetensi keilmuan yang dimiliki oleh guru
mata pelajaran tersebut.
Sebagai pendidik professional, guru kelas dalam melaksanakan tugasnya pada
jenjang pendidikan dasar dijelaskan dalam Undang- undang Guru dan Dosen No
14/2005 bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang

1
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar MI/SD
bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab (UUSPN 23/2013).
Dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini, dengan berkembangnya
globalisasi pendidikan yang acap kali Pemerintah juga mengganti kurikulum yang
hampir setiap Tahun mengevaluasi untuk menargetkan kualitas pendidikan yang baik
dan maju untuk berdaya saing dengan Negara-negara lain dengan berbagai macam
keriteria kelulusan dan evaluasi pembelajaran.
Berdasarkan uraian singkat diatas penulis ingin meneliti tentang “Model Evaluasi
Persefektif Global di Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Globalisasi


2. Apa Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran?
3. Bagaimanakah Hakikat Evaluasi Pembelajaran?
4. Asas apa yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi?
5. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam Evaluasi Pembelajaran?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui pengertian Globalisasi,


Konsep Dasar Evaluasi, hakekat Evaluasi Pembelajaran, Bagaimana Asas Evaluasi
Pembelajaran, dan Tujuan yang ingin dicapai dalam Pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Globalisasi sering
diterjemahkan “Mendunia” atau “Mensejagat”, yaitu dengan cepat menyebar keseluruh
plosok dunia, baik berupa ide, gagasan, data, informasi, dan sebagainya begitu
disampaikan saat itu pula diketahui oleh semua orang diseluruh dunia. Globalisasi selain
menghadirkan ruang positif namun juga terdapat sisi negativnya. Globalisasi adalah
merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan dikontekskan pada keadaan yang
ada pada masa kini.1
Globalisasi memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi berbagai bidang
kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Globalisasi memberi dampak positif
bagi bidang pendidikan sekaligus memberi dampak negatif yang perlu diwaspadai. Lalu
apa saja dampak pada bidang pendidikan yang ditimbulkan oleh globalisasi? Seperti
yang kita ketahui bahwa pendidikan merupakan wadah bagi anak-anak untuk
mengembangkan potensi diri, baik mengembangkan kecerdasan emosional maupun
keahlian teknis. Pendidikan merupakan kunci bagi perkembangan suatu bangsa, karena
dengan pendidikan generasi di suatu negara bisa terdidik dan terlatih dengan baik.
Berikut ini akan dibahas secara detail mengenai dampak positif dan dampak negatif
globalisasi bagi bidang pendidikan.2

Dampak Positif Globalisasi bagi Pendidikan

1
https://www.kompasiana.com/akrie_style/5500dc29a333117c6f512447/globalisasi-pendidikan
2
https://tipz.io/redir?
user_type=0&type=sr&redir=eJzLKCkpKLbS10_Nyi8tykvM0SsuySwpyNNLTNbLTNHPzEtJrdAryCjQL0jMS0ksT9RPLCrJTM5J1U_JL8_LyU9M0bc0MNc3M
zLTZ2AwNLMwNbE0MTUzZuhY3smlJloYH9Bwt-aBPp8LAE0kIoA&src=3e7fda&via_page=1

3
Berikut ini adalah beberapa poin positif yang ditimbulkan dari adanya globalisasi di
dunia pendidikan:
1. Sistem Belajar Mengajar yang Tidak Selalu Tatap Muka
Dampak positif pertama di bidang pendidikan yang disebabkan oleh arus
globalisasi adalah sistem pembelajaran secara online atau biasa disebut e-learning.
Sistem pembelajaran ini tidak mengharuskan pendidik dan peserta didik untuk saling
bertatap muka secara langsung. Tentu hal ini bisa menjadi opsi bagi peserta didik yang
mempunyai kesibukan yang tinggi, karena sistem e-learning biasanya dapat diakses
kapan saja dan bersifat fleksibel.
Selain itu, sistem pembelajaran ini bisa menghemat biaya transportasi baik bagi
pendidik dan peserta didik, berbeda dengan sistem pembelajaran konvensional yang
membutuhkan biaya transportasi sebagai penunjang pendidikan. Komputer atau laptop
dan jaringan internet merupakan elemen penting yang dibutuhkan untuk mengakses
sistem pembelajaran online ini, oleh karena itu sistem pembelajaran ini masih terbatas
penggunaannya.
2. Kemudahan dalam Mengakses Informasi Pendidikan
Dampak positif globalisasi selanjutnya dalam bidang pendidikan adalah
mudahnya mengakses informasi pendidikan. Internet memberi kemudahan bagi
pendidik dan peserta didik untuk mengakses materi belajar, katakanlah hadirnya situs-
situs yang menyediakan buku dalam bentuk digital yang dapat diunduh dan dijadikan
referensi dalam proses belajar mengajar. Buku-buku elektronik atau e-book ini bisa
diunduh dan langsung dibaca tanpa harus mencetaknya terlebih dahulu, sehingga bisa
menghemat pemakaian kertas.
3. Meningkatnya Kualitas Pendidik
Kemudahan dalam mengakses informasi pendidikan secara langsung bisa
meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik. Kemudahan di era globalisasi ini
seyogyanya harus dimanfaatkan secara maksimal oleh guru, karena saat ini guru bisa
leluasa melihat trend pembelajaran di dunia, serta mencari referensi-referensi dari
negara termaju di dunia yang berguna dalam proses belajar mengajar. Dengan
memaksimalkan teknologi dan informasi di era globalisasi, kualitas pengajar akan terus
meningkat.
4. Meningkatnya Kualitas Pendidikan

4
Akibat dari pesatnya arus globalisasi, metode pembelajaran yang awalnya bersifat
sederhana kini berubah menjadi metode pendidikan berbasis teknologi. Kemajuan
teknologi yang semakin canggih ternyata memberi dampak positif bagi peningkatan
kualitas pendidikan. Sebagai contoh, pada zaman dahulu seorang guru harus menulis di
papan tulis dengan menggunakan kapur. Kini dengan adanya teknologi, guru bisa
memanfaatkan komputer dan internet untuk menggabungkan tulisan, gambar, suara,
video bahkan film untuk mempermudah dalam penyampaian ilmu, termasuk dalam
pengajaran ilmu klimatologi.
5. Pertukaran Pelajar
Pertukaran pelajar di dunia pendidikan sering terjadi di era globalisasi. Pelajar
dalam sebuah negara bisa memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan di luar
negeri atau sebaliknya. Siswa yang berkesempatan belajar ke negara dengan pendidikan
terbaik dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan bisa mengetahui
serta mengerti budaya di luar negeri, sehingga siswa diharapkan bisa memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas.
6. Mendorong Siswa untuk Menciptakan Karya Inovatif
Perkembangan IPTEK pada era globalisasi bagi sebuah instansi pendidikan
seyogyanya bisa dimanfaatkan untuk mendorong siswa-siswanya agar bisa menciptakan
suatu karya yang inovatif. Sistem pembelajaran tradisional yang hanya bersifat satu arah
agaknya dapat menghambat perkembangan siswa, oleh karena itu diperlukan metode
pembelajaran baru seperti metode student oriented yang nantinya bisa merangsang
daya pikir siswa dan juga meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.

Dampak Negatif Globalisasi bagi Pendidikan


Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh globalisasi bagi
dunia pendidikan:
1. Menurunnya Kualitas Moral Siswa
Dampak buruk dari adanya globalisasi bagi dunia pendidikan adalah menurunnya
kualitas moral para siswa. Informasi di internet yang dapat diakses secara leluasa sangat
rawan dalam mempengaruhi moral siswa, sebagai contoh situs-situs yang berbau
pornografi, serta adanya foto dan video yang tidak pantas sangat mudah diakses dan
merajalela di media sosial tanpa adanya filterisasi. Adanya konten-konten yang tidak
baik tersebut bisa mempengaruhi perilaku siswa baik secara langsung maupun tidak

5
langsung. Maka dari itu, agar moral siswa tidak semakin rusak diperlukan kontrol dan
perhatian dari orang tua siswa, guru dan negara.
2. Meningkatnya Kesenjangan Sosial
Dampak buruk selanjutnya adalah meningkatnya kesenjangan sosial di
masyarakat. Metode pendidikan berbasis teknologi bisa menjadi kesempatan bagi
sebuah negara untuk meningkatkan pendidikannya, namun nyatanya kemajuan
teknologi dan informasi di dunia pendidikan perlu dibarengi dengan kesiapan mental
dan modal yang tentunya tidak sedikit. Di beberapa negara di dunia khususnya negara
berkembang, perkembangan teknologi hanya bisa dinikmati sekolah-sekolah di wilayah
perkotaan, sementara sekolah yang berada di wilayah pedalaman terus tertinggal karena
sulitnya akses dan kurangnya modal. Akibatnya kesenjangan sosial di bidang
pendidikan tidak dapat dibendung lagi.
3. Tergerusnya Kebudayaan Lokal
Arus globalisasi yang sangat pesat juga bisa menggerus kebudayaan lokal di
sebuah negara. Perkembangan teknologi memungkinkan kontak budaya terjadi melalui
media massa, akibatnya pengaruh luar negeri dapat masuk dengan leluasa ke sebuah
negara. Pengaruh globalisasi dalam bidang pendidikan yang dikuasai dan digerakkan
oleh negara-negara maju bisa menjadi masalah bagi negara-negara berkembang, tidak
terkecuali bagi Indonesia yang memiliki beberapa pulau yang masuk dalam kategori
pulau terbesar di dunia.
Akibat dari arus globalisasi ini, budaya di Indonesia dikhawatirkan akan hilang
karena pudarnya rasa nasionalisme, berkurangnya sifat kekeluargaan, serta gaya hidup
masyarakat yang kebarat-baratan. Sebagai contoh dapat kita lihat dari gejala-gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari, remaja-remaja di Indonesia banyak yang
berdandan meniru selebritis Korea maupun Amerika. Remaja ini mengenakan pakaian
yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.
4. Munculnya Tradisi Serba Cepat dan Instan
Dampak buruk globalisasi selanjutnya dalam dunia pendidikan adalah munculnya
tradisi serba cepat dan instan. Penyikapan arus globalisasi yang tidak tepat bisa
menjadikan pendidikan kehilangan orientasi idealnya yaitu proses pembelajaran.
Orientasi pendidikan yang awalnya menekankan pada proses telah berubah ke ranah
pencapain hasil. Akibatnya banyak orang yang hanya menekankan pada hasil akhir

6
ketika menempuh sebuah pendidikan, bahkan kini makin marak adanya jual beli ijazah
palsu karena banyak orang yang ingin cepat mendapatkan keuntungan secara cepat dan
instan. Tentu hal ini bisa menjadi masalah yang besar dan merugikan negara jika tidak
segera ditangani dengan cepat. Globalisasi di dunia pendidikan perlu disikapi dengan
bijak agar nantinya tidak salah arah.
5. Komersialisasi Pendidikan
Dampak buruk dari globalisasi selanjutnya adalah terancamnya kemurnian tujuan
dalam pendidikan akibat dari komersialisasi pendidikan. Saat ini banyak instansi
pendidikan yang didirikan dengan tujuan utama sebagai tempat bisnis. Sebuah lembaga
pendidikan bisa disebut sebagai komersialisasi pendidikan jika mementingkan biaya
pendaftaran dan uang gedung, tetapi kewajiban-kewajiban pendidikannya sering
diabaikan.
Komersialisasi pada dunia pendidikan terjadi ketika sebuah instansi pendidikan
menetapkan biaya pendidikan yang tidak sebanding dengan pelayanan pendidikannya,
sehingga instansi tersebut hanya mengedepankan laba yang diperoleh. Bahkan ada pula
sebuah lembaga pendidikan yang melaksanakan praktik pendidikan hanya untuk
mendapatkan gelar akademik tanpa melalui proses pendidikan yang ideal, akibatnya
biaya pendidikan di lembaga semacam ini sangatlah tinggi.
Oleh karena itu, komersialisasi di bidang pendidikan merupakan hal yang sangat
berbahaya dan perlu ditindak lanjuti. Seharusnya sebuah lembaga pendidikan harus
memperhatikan mutu pelayanan pendidikan agar dapat menciptakan peserta didik yang
bermutu tinggi, sehingga siswa dan pemegang modal bisa mendapatkan keuntungan
yang sama.

B. Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga professional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.3
Dengan demikian, salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik

3
http://tipz.io/redir?
user_type=25&type=sr&redir=eJzLKCkpKLbS1y8oLU7JzM5JLNErSC0CcvISi_XS8_UyU_SLUtNLcxKLM_VT8svzcvITU_TNGBgMzSxMTSx
NzC0sGbgYpJf8V39bHX_KQub4U7ULANTRHbU&src=32dbfc&via_page=1

7
adalah kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun
penilaian hasil belajar. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang mesti dikuasai oleh seorang pendidik maupun calon pendidik
sebagai salah satu kompetensi professionalnya. Evaluasi pembelajaran merupakan satu
kompetensi profesional seorang pendidik. Kompetensi tersebut sejalan dengan
instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan
evaluasi pembelajaran.
Evaluasi dan pembelajaran sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan baik
dalam waktu dan tujuannya. Waktu pembelajaran berlangsung, maka guru dapat
melakukan penilaian terhadap kriteria yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran
seperti penilaian dengan observasi terhadap sikap peserta didik, dan observasi terhadap
pengetahuan pada partisipasi aktif peserta didik. Tujuan pembelajaran menjadi kriteria
yang ditetapkan dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Konsep ini berlaku dalam
kurikulum 2013 saat ini, meskipun secara historis digambarkan Beth Graue ( Lorrie A.,
2000) menjelaskan that assessment and instruction are often conceived as curiously
separate in both time and purpose; bahwa penilaian dan pembelajaran sering
dipisahkan dalam waktu dan tujuan4.
Pembahasan konsep dasar evaluasi pembelajaran difokuskan pada pengertian
evaluasi pembelajaran, dan hubungan evaluasi dengan istilah test, measurement, dan
assesment. Memahami evaluasi pembelajaran berkorelasi dengan proses evaluasi
dilaksanakan, dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dilakukan proses test, proses
pengukuran (measurement) dan dilakukan assesment (penilaian). Untuk menghindarkan
kesalahan penafsiran terlebih dahulu perlu diuraikan pengertian tes (test), pengukuran
(measurement), dan penilaian (assessment) serta evaluasi (evaluation). Tes adalah
merupakan suatu prosedur sistematis yang dipakai untuk mengukur tingkah laku atau
karakteristik seseorang (Popham; Gunawan, 2007). Selanjutnya Gronlund
(Gunawan, 2007) mendefinisikan tes sebagai suatu instrumen atau prosedur
sistematis untuk mengukur suatu sampel dari tingkah laku. Dari definisi terakhir ini ada
tiga unsur pokok yang tercakup dalam tes yaitu: prosedur sistematis, tingkah laku, dan
skala atau kategori.

4
Asep Ediana Latif, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran di SD MI Hal. 17

8
Sehingga benar yang diyakini Popham (Dantes, 2008), yang menjelaskan bahwa
pengertian pengukuran dan evaluasi berbeda. Pengukuran adalah suatu tindakan
menentukan sejauhmana (the degree to which) seseorang memiliki suatu atribut
tertentu. Penentuan itu dilakukan dengan memberikan angka (disebut skor) terhadap
atribut tersebut. Evaluasi adalah keseluruhan proses untuk memutuskan sesuatu itu baik
atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan seterusnya. Jadi, pengukuran adalah status
determination; penentuan status skor, sedangkan evaluasi adalah worth determination;
penentuan kelayakan.

C. Hakikat Evaluasi
Dalam kegiatan dan proses pembelajaran , khususnya pada pembelajaran evaluasi
ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kegiatan. Evaluasi
adalah suatu penerapan yang segera harus dilakukan untuk mengungkapkan mutu hasil ,
proses atau program pendidikan tertetntu yang telah disepakati dan ditentukan tujuan
dan nilainya. Dalam proses pendidikan dan pengajaran, evaluasi ini menentukan
peringkat kelulusan peserta didik dari proses dan program yang dijalaninya5.

D. Asas Evaluasi
Asas-asas yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi meliputi:
1. Asas Komprehensif atau Asas Keseluruhan
a) Evaluasi itu harus melliputi keseluruhan aspek pribadi peserta didik
(pengetahuan, penguasaan materi, keterampilan, kempuan berpikir, sikap)
dan keseluruhan aspek materi atau pokok bahasan yang disajikan.
b) Evaluasi harus dilaksanakan secara terus menerus Maksud evaluasi yang
dilaksanakan secara terus-menerus atau continue ialah agar kita (guru)
memperoleh kepastian atau kemantapan dalam mengevaluasi. Dan dapat
mengetahui tahap-tahap perkembangan yang dialami oleh siswa.
2. Asas Objektivitas
Asas ini dimaksudkan, bahwa didalam proses evaluasi hanya menunjukkan
aspek yang dievaluasi dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi didalam
mengevaluasi hasil pendidikan dan pengajaran guru tidak boleh memasukkan
faktor-faktor subyektif dalam memberikan nilai kepada siswa.

5
http://jangandumeh.blogspot.com/2012/12/evaluasi-pembelajaran-perspektif-global.html

9
E. Fungsi Evaluasi
1. Mengungkapkan penguasaan peserta didik, yang meliputi pengetahuan,
kemampuan berfikir, keterampilan, perasaan dan sikapnya.
2. Menemukan kelemahan-kelemahan materi, metode, media pembelajaran, dan
tujuan yang telah dirumuskan.
3. Mengungkapkan terpenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan pembelajaran
terhadap para peserta didik.
4. Mengungkapkan tingkat perkembangan peserta didik secara individual.

F. Tujuan Evaluasi
1. Membuat laporan prestasi peserta didik
2. Mendapat umpan balik hasil evaluasi pembelajaran
3. Menemukan faktor-faktor dan penghambat keberhasilan pembelajaran
4. Menyusun program bimbingan individual
5. Meningkatkan rangsangan kegiatan individual
6. Meningkatkan rangsangan kegiatan pembelajaran

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Merancang model pembelajaran pada konteks perspektif global di tingkat SD,


tidak dapat dilepaskan dari hakikat peserta didik dengan potensi dasar mentalnya,
tingkat perkembangan kemampuan sesuai dengan umur mereka, dan asas-asas
pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan.
Pada pembelajaran, khususnya dalam perspektif global, sumber dan media
pembelajaran utama adalah kehidupan masyarakat yang nyata. Sejalan dengan
perkembangan IPTEK, multimedia hasil kemajuan teknologi.
Sesuai dengan perspektif global, pendekatan dan evaluasi hasil pembelajaran
dilakukan secara bertahap serta berkesinabungan, dimulai dari awal pembelajaran,
selama pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Guru dituntut memiliki wawasan
yang luas tentang berbagai isu dan masalah global yang terjadi dalam kehidupan.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap agar pembaca yang tentunya akan
menjadi calon guru dapat memahami apa saja unsur-unsur yang ada dalam sebuah
indikator. Kelak makalah tentang indikator ini dapat membatu calon guru dalam
kegiatan proses pengembangan pembelajaran. Penulis sadar makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.kompasiana.com/akrie_style/5500dc29a333117c6f512447/
globalisasi-pendidikan
2. https://tipz.io/redir?
user_type=0&type=sr&redir=eJzLKCkpKLbS10_Nyi8tykvM0SsuySwpyNNLTN
bLTNHPzEtJrdAryCjQL0jMS0ksT9RPLCrJTM5J1U_JL8_LyU9M0bc0MNc3M
zLTZ2AwNLMwNbE0MTUzZuhY3smlJloYH9Bwt-
aBPp8LAE0kIoA&src=3e7fda&via_page=1
3. http://tipz.io/redir?
user_type=25&type=sr&redir=eJzLKCkpKLbS1y8oLU7JzM5JLNErSC0CcvISi_
XS8_UyU_SLUtNLcxKLM_VT8svzcvITU_TNGBgMzSxMTSxNzC0sGbgYpJf
8V39bHX_KQub4U7ULANTRHbU&src=32dbfc&via_page=1
4. Asep Ediana Latif, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran di SD MI Hal. 17
5. http://jangandumeh.blogspot.com/2012/12/evaluasi-pembelajaran-perspektif-
global.html

12

You might also like