Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

JURNAL PRAKTIKUM

ILMU GULMA

GULMA BERDASARKAN HABITATNYA

OLEH

NAMA : MHD.FADHIL RAIHAN TOLO

NPM : 71200713063

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

GELOMBANG / KELOMPOK : PERTAMA / EMPAT

LABORATORIUM ILMU GULMA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
JURNAL PRAKTIKUM

ILMU GULMA

GULMA BERDASARKAN HABITATNYA

OLEH

NAMA : MHD.FADHIL RAIHAN TOLO

NPM : 71200713063

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

GELOMBANG / KELOMPOK : PERTAMA / EMPAT

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti


Praktikum Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

ASISTEN NILAI

1. Filzah Sri Utami, SP


2. Thoriq Amnesti, SP
3. Sri Puteri Adelia, SP
4. Rahu Herioza Ginting

KOORDINATOR

(Ir. S. Edy Sumantri, M.P.)

LABORATORIUM ILMU GULMA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama

menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah

berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah

salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan,

pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan

dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang  tidak diinginkan yang

merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut (Harsono, 2015).

Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan

tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma

perairan. Di Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh

permukaan perairan.  Mikania cordatapada awalnya juga merupakan tanaman

penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan

karet (Fujiyanto, 2015).

Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan

memperbanyak diri besar sekali, khususnya pada gulma perennial. Gulma

perennial (gulma yang hidupnya menahun) dapat pula menyebar luas dengan cara

perkembangbiakan  vegetatif disamping  secara generatif. Luasnya penyebaran

gulma disebabkan oleh sifat daun yang dapat bermodifikasi, yaitu tumbuh

menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek (Calanchoe sp) (Faizal,

2014).

Tujuan Praktikum

Dalam kegiatan praktikum ini memiliki tujuan, yakni sebagai berikut:

1. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui gulma berdasarkan habitatnya


2. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengertian gulma darat

3. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengertian gulma air

Manfaat Praktikum

Manfaat praktikum ini adalah :

1. Mengetahui pengertian gulma dan jenis-jenisnya

2. Mengetahui habitat gulma


TINJAUAN PUSTAKA

Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini

pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak. Dalam berkompetisi

dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang mengeluarkan bau dan

rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada sekitar tempat

tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa toksin (racun)

yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain yang ada

disekitar gulma tersebut (Ernawati, 2015).

Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat

dan fakultatif. Gulma obligat yaitu gulma  yang hidup pada tempat yang sudah

ada campur tangan manusia, seperti pada daerah pemukiman dan pertanian.

Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan

(Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian (Adli, 2014).

Selain merugikan, beberapa gulma juga memberikan manfaat bagi manusia.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan gulmaantara lain sebagai bahan

penutup tanah dalam bentuk mulsa yang kemudian akanmeningkatkan bahan

organik setelah melapuk, mengurangi atau mencegah bahaya erosi, sebagai bahan

makanan ternak, sebagai penghasil bahan bakar (biogas, arang), sebagai bahan

baku industri/kerajinan (kertas, anyaman), sebagai  media tumbuh jamur merang

(gulma air), dan sebagai bahan obat-obatan tradisional (Hartati, 2008).

Kerusakan dan kerugian akiibat gulma tidak sepanjang waktu kelihatan dan

mudah dikenal. Jika dihitung, kerugian yang disebabkan oleh gulma diperlukan

suatu persamaan yang memerlukan: 1) nilai kerugian tanaman budidaya, 2) biaya


pengendalian, kerusakan lingkungan, 2) pengaruh terhadap kesehatan manusia, 3)

kerugian ternak, 4) pengaruh terhadap kualitas kehidupan dan lingkungan, dan 5)

faktor-faktor lain (Rosmana, 2016).

Gulma didefinisikan sebagai kelompok jenis tumbuhan yang hidupnya atau

tumbuhnya tidak dikehendaki oleh manusia karena dianggap mengganggu dan

bisa merugikan hasil tanaman yang dibudidayakan bersifat kuantitatif (kerugian

dalam bentuk jumlah atau dapat diwujudkan dengan angka) dan bersifat kualitatif

(kerugian dalam bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat diwujudkan

dengan angka) (Sari, 2013).


BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian

Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Karya Wisata, Kelurahan Gedung

Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan, Provinsi Sumatera Utara

Pada Ketinggian Tempat ± 25 mdpl dengan topografi datar. Praktikum ini

dilaksanakan Pada hari Kamis Tanggal 3 November 2022 Pukul 08.00 Wib

sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan adalah Mikania mikranta, Cyperus rotundus,

Ageratum conyzoides

Alat

Alat yang digunakan adalah Serbet, alat tulis, buku gambar

Cara Kerja
1. Mengerjakan quiz

2. Memperhatikan materi yang diberikan

3. Mengambar bahan yang dibawah


HASIL PRAKTIKUM

Gambar Keterangan

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Butomaceae
Genus : Eichornia
Spesies: Eichornia crassipes

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :  Asterales
Famili :  Asteraceae
Genus :  Ageratum
Spesies : Ageratum conyzoides
PEMBAHASAN

 Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki,

tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung

merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan

dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhannya.

Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenala gulma rerumputan (grasses), teki –

tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf).

Golongan teki-tekian kebanykan berasal dari famili Cyperaceae. Golongan ini

dari penampakanya hampir mirip dengan golongan rerumputan, bedanya terletak

pada bentuk batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk segitiga.

Selain itu golongan teki-tekian tidak memiliki umbi atau akar ramping di dalam

tanah. Contoh golongan teki-tekian: Cyprus rotundus, Cyprus compresus.

Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan

alami (natural). Pada klasifikasi sistem buatan pengelompokan tumbuhan hanya

didasarkan pada salah satu sifat atau sifat-sifat yang paling umum saja, sehingga

kemungkinan bisa terjadi beberapa tumbuhan yang mempunyai hubungan erat

satu sama lain dikelompokan dalam kelompok yang terpisah dan sebaliknya

beberapa tumbuhan yang hanya mempunyai sedikit persamaan mungkin

dikelompokan bersama dalam satu kelompok.

Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan

tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma

perairan. Di Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh

permukaan perairan.  Mikania cordatapada awalnya juga merupakan tanaman


penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan

karet. Rumput Guatemala yang merupakan  makanan ternak atau penutup tanah di

Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma.

Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat

dan fakultatif. Gulma obligat yaitu gulma  yang hidup pada tempat yang sudah

ada campur tangan manusia, seperti pada daerah pemukiman dan pertanian.

Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan

(Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.  Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki,

tumbuh pada areal pertanaman.

2. Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial)

dan alami (natural).

3. Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma

obligat dan fakultatif.

4. Gulma air tumbuh di air, baik mengapung, tenggelam, ataupun setengah

tenggelam. Gulma air dapat berupa gulma berdaun sempit, berdaun lebar,

ataupun teki-tekian.

5. Gulma daratan tumbuh di darat, antara lain di tegalan dan perkebunan.

Jenis gulma daratan yang tumbuh di perkebunan sangat tergantung pada

jenis tanaman utama, jenis tanah, iklim, dan pola tanam.

Saran

1. Sebaiknya praktikan datang tepat waktu

2. Sebaiknya praktikan menjaga alat-alat di laboratorium

3. Sebaiknya praktikan mengerjakan quiz dengan benar


DAFTAR PUSTAKA

Adli, A. S. 2014. Karakterisasi Ekstrak Etanol Tanaman Rumput Israel (Asystasia


gangetica) dari Tiga Tempat Tumbuh di Indonesia. Skripsi. UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ernawati, N. M. L., dan Ketut, I. N. 2015. Eksplorasi dan Identifikasi Gulma,


Hijauan Pakan dan Limbah Pertanian yang Dimanfaatkan Sebagai
Pakan Ternak di Wilayah Lahan Kering Lombok Utara. Buletin
Perternakan. 39 (2):: 92-102.

Faizal, R., Edy, B. M. S., dan Nelly, A. 2012. Inventarisasi Gulma pada Tegakan
Tanaman Muda Eucalyptus spp.. Jurnal Ilmiah. 1 (2): 43-48.

Fujiyanto, Z., Erma, P., dan Sri, H. 2015. Karakteristik Kondisi Lingkungan,
Jumlah Stomata, Morfometri, Alang-alang yang Tumbuh Di Daerah
Padang Terbuka di Kabupaten Blora dan Ungaran. Buletin Anatomi
dan Fisiologi. 23 (2): 48-52.

Harsono, A. 2015. Implementasi Pengendalian Gulma Terpadu pada Kedelai.


Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.
Malang.

Hartati, S. 2008. Uji Efek Antipiretik Infusa Herba Teki (Kyllinga brevifolia
(Rottb.) Hassk.) pada Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rosmanah, S., Harwi, K., dan Linda, H. 2016. Identifikasi dan Dominansi Gulma
pada Lahan Kering Dataran Tinggi Kabupaten Kepahiang Provinsi
Bengkulu. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi
Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyaraka Ekonomi ASEAN.

Sari, H. F. M., dan Rahayu, S. S. D. 2013. Jenis-Jenis Gulma yang Ditemukan di


Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis Roxb.) Desa Rimbo Datar
Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Biologi. 1 (1): 28-
32.

You might also like