Pengaruh Digitalisasi Terhadap Perilaku Sosial Di Lingkungan Sekolah

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PENGARUH DIGITALISASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL DI LINGKUNGAN

SEKOLAH : STUDI ILMU PEMERINTAHAN

Dewi Noor Azijah dewinoor.azijah@fisip.unsika.ac.id


Muhamad Akmal Zaki Ryandri (2110631180093)
Jamis Alhadid (2110631180083)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Email : 2110631180093@student.uniska.ac.id,2110631180083@student.unsika.ac.id

ABSTRACT

The objective of this study is to examine the effects of digitalization, specifically


smartphone usage, on students' social behavior in the school setting during the fourth
industrial revolution era. Qualitative research methods were employed, utilizing observation,
interviews, and documentation techniques. The collected data was analyzed descriptively
through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings
reveal that the use of smartphones by students predominantly has negative consequences,
outweighing the positive ones. Noted negative impacts include students' inclination to spend
more time on smartphones rather than studying, lack of discipline during the learning process,
tendency to be dishonest during exams, frequent tardiness, and insufficient accountability
towards assigned tasks. However, some positive effects of smartphone usage were also
observed, such as communication, information access, learning aids, entertainment media, and
religious contexts. The study highlights the significance of a deeper comprehension regarding
the effects of digitalization on students' social behavior in the school environment. In the era
of the fourth industrial revolution, where technology is increasingly intertwined with daily life,
it is crucial for relevant parties, including schools, teachers, and parents, to understand the
positive and negative implications of smartphone usage and take appropriate measures to
mitigate the adverse effects while maximizing the positive impacts.

Keywords: Digitalization, Social Behavior, School Environment.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak digitalisasi, khususnya penggunaan
smartphone, terhadap perilaku sosial siswa di lingkungan sekolah pada era revolusi industri
4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan penerapan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif
melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan smartphone oleh siswa cenderung memiliki dampak negatif
yang lebih dominan daripada dampak positif. Beberapa dampak negatif yang diamati
mencakup kecenderungan siswa untuk menghabiskan lebih banyak waktu bermain smartphone
dibandingkan dengan belajar, kurangnya disiplin selama proses pembelajaran, kecenderungan
siswa untuk tidak jujur saat menghadapi ulangan, seringnya siswa datang terlambat ke sekolah,
dan kurangnya tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Namun,
terdapat juga beberapa dampak positif dari penggunaan smartphone, seperti sebagai alat

1
komunikasi, sumber informasi, alat pembelajaran, media hiburan, dan dalam konteks
keagamaan. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam
mengenai dampak digitalisasi terhadap perilaku sosial siswa di lingkungan sekolah. Di era
revolusi industri 4.0, dimana teknologi semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari,
penting bagi pihak terkait, termasuk sekolah, guru, dan orang tua, untuk memahami
konsekuensi positif dan negatif dari penggunaan smartphone serta mengambil tindakan yang
tepat guna mengurangi dampak negatifnya dan memaksimalkan dampak positifnya.

Kata kunci: Digitalisasi, Perilaku Sosial, Lingkungan Sekolah.

I. Pendahuluan

Dalam era revolusi industri 4.0, yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan
digitalisasi, dampaknya telah meluas ke berbagai aspek kehidupan, termasuk
pendidikan. Perkembangan teknologi smartphone dan akses mudah ke internet telah
mengubah cara masyarakat mendapatkan informasi, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri. Smartphone telah menjadi perangkat yang tak terpisahkan dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk di kalangan siswa, dan berdampak signifikan terhadap perilaku
sosial di lingkungan sekolah.
Pendidikan 4.0, yang mengintegrasikan teknologi siber dalam proses
pembelajaran, telah menjadi respons terhadap kebutuhan revolusi industri 4.0. Sistem
pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital dan
menerapkan teknologi tersebut dalam pembelajaran. Namun, perlu diwaspadai dampak
digitalisasi terhadap perilaku sosial di lingkungan sekolah.
Perubahan perilaku sosial siswa, baik dalam aspek positif maupun negatif,
merupakan hasil dari interaksi mereka dengan teknologi informasi dan smartphone. Di
satu sisi, teknologi ini memberikan akses mudah ke informasi dan meningkatkan
konektivitas antar individu, yang dapat mendukung proses pembelajaran dan kolaborasi
di lingkungan sekolah. Namun, disisi lain, terdapat dampak negatif yang perlu dihadapi,
seperti penyalahgunaan teknologi, gangguan konsentrasi, dan ketergantungan yang
berlebihan.
Kemampuan smartphone sebagai alat komunikasi dua arah memungkinkan siswa
berinteraksi tanpa batas jarak. Hal ini berdampak pada perilaku sosial siswa di
lingkungan sekolah, baik dalam bentuk komunikasi verbal maupun tulisan. Perubahan
ini tidak hanya terbatas pada interaksi antar individu, tetapi juga meliputi penggunaan
aplikasi dan layanan online yang menghubungkan siswa dengan dunia pendidikan.

2
Namun, perubahan perilaku sosial ini tidak hanya dipengaruhi oleh digitalisasi
semata. Faktor internal, seperti emosi dan kapasitas kognitif individu, serta faktor
eksternal, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat, juga memiliki peran penting dalam membentuk perilaku sosial siswa.
Menyadari pentingnya pemahaman terhadap dampak digitalisasi terhadap perilaku
sosial di lingkungan sekolah, penelitian yang relevan dengan hal ini sangat diperlukan.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang perubahan perilaku sosial siswa yang terkait dengan digitalisasi di lingkungan
sekolah.
Tujuan dari jurnal ilmiah ini adalah untuk menyelidiki dampak digitalisasi terhadap
perilaku sosial di lingkungan sekolah. Dalam penelitian ini, kami akan menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial siswa, baik dari segi
internal maupun eksternal.

II. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


lapangan, yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang situasi dan
interaksi sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat (Suryabrata, 2014, hlm.
80). Pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi. Analisis data dilakukan
melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk
memastikan keabsahan data, upaya ditingkatkan melalui ketekunan, penggunaan
referensi, dan triangulasi.

III. Hasil dan Pembahasan

Dampak digitalisasi terhadap perilaku sosial di lingkungan sekolah dapat


mengacu pada informasi yang diberikan sebelumnya tentang penggunaan smartphone
oleh siswa di SMPN 2 Sukaluyu. Berdasarkan data yang dikumpulkan, terlihat bahwa
siswa sering menggunakan smartphone untuk berkomunikasi, mengakses media sosial,
bermain game, dan mencari bahan pembelajaran di internet. Dalam konteks digitalisasi,
teknologi smartphone merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi pada
perubahan perilaku sosial siswa di lingkungan sekolah. Terdapat dampak positif dan

3
negatif yang dapat diamati seiring dengan meningkatnya digitalisasi dalam kehidupan
sehari-hari siswa. Salah satu dampak positif adalah bahwa siswa tidak tertinggal dalam
perkembangan teknologi dan dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi
melalui smartphone. Mereka dapat mencari bahan pembelajaran tambahan,
berkomunikasi dengan teman-teman, dan menjalankan aktivitas lain yang mendukung
pembelajaran. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjadi lebih
produktif, efektif, dan efisien dalam memanfaatkan waktu, energi, dan biaya.
Namun, terdapat juga dampak negatif dari penggunaan smartphone oleh siswa.
Salah satu masalah yang muncul adalah kecenderungan siswa untuk menghabiskan
waktu luang mereka dengan bermain game, bersosialisasi di media sosial, atau
mengakses konten yang tidak mendukung pembelajaran. Selain itu, ada juga
kecenderungan siswa untuk tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan
melakukan kecurangan saat menghadapi ulangan atau ujian dengan menggunakan
smartphone. Dalam konteks perilaku sosial, penggunaan smartphone juga dapat
mempengaruhi interaksi sosial siswa di lingkungan sekolah. Ketergantungan pada
smartphone dapat mengganggu konsentrasi belajar dan menghambat perkembangan
sosial anak-anak. Selain itu, penggunaan smartphone yang berlebihan juga dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku siswa, serta berpotensi menyebabkan pemborosan
waktu. Untuk mengatasi dampak negatif digitalisasi terhadap perilaku sosial siswa,
perlu dilakukan langkah-langkah yang mencakup peran guru, sekolah, dan orang tua.
Guru perlu memberikan bimbingan yang tepat dalam penggunaan smartphone dan
mengajarkan etika digital kepada siswa. Sekolah dapat menerapkan peraturan
penggunaan smartphone yang jelas dan mengadakan sosialisasi tentang penggunaan
yang bertanggung jawab. Orang tua juga memiliki peran penting dalam mengontrol
penggunaan smartphone oleh anak-anak mereka dan memberikan pengawasan yang
tepat.
Selain itu, kegiatan pelatihan dan motivasi dapat membantu mengurangi dampak
negatif digitalisasi. Ini melibatkan guru dan siswa dalam mengajarkan penggunaan
smartphone sebagai media informasi yang positif. Sosialisasi mengenai penggunaan
yang tepat dan pencegahan dampak negatif juga penting untuk diberikan kepada siswa
agar mereka dapat menghadapi perubahan zaman dan teknologi dengan bijaksana.
Peran guru dalam membentuk perilaku sosial yang baik sangat penting. Guru dapat
memberlakukan peraturan, nilai, dan norma yang mengarah pada penggunaan
smartphone yang bertanggung jawab dan menghindari dampak negatif. Diskusi dan

4
refleksi mengenai dampak digitalisasi terhadap perilaku sosial juga dapat melibatkan
siswa, sehingga mereka memiliki kesadaran dan pemahaman yang lebih baik.
Secara keseluruhan, dampak digitalisasi terhadap perilaku sosial di lingkungan
sekolah perlu diperhatikan dengan serius. Kolaborasi antara pihak sekolah, guru, dan
orang tua diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dan memaksimalkan manfaat
positif dari penggunaan smartphone. Guru memiliki peran sentral dalam memberikan
bimbingan, melibatkan siswa dalam kegiatan yang relevan, dan mengajarkan etika yang
baik dalam menghadapi perkembangan teknologi.

IV. Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang telah disampaikan mengenai pengaruh digitalisasi
terhadap perilaku sosial siswa di lingkungan sekolah, dapat ditemukan beberapa
kesimpulan yang relevan ialah Keuntungan dari penggunaan smartphone oleh siswa
adalah meningkatnya akses terhadap informasi, kemudahan berkomunikasi, dan
efisiensi dalam aktivitas pembelajaran. Ini memberikan siswa peluang untuk menjadi
lebih produktif, efektif, dan efisien dalam memanfaatkan teknologi. Namun, ada juga
dampak negatif yang timbul akibat penggunaan smartphone yang tidak terkendali,
seperti kecenderungan menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak mendukung
pembelajaran, kurangnya tanggung jawab terhadap tugas, dan risiko kecurangan saat
menghadapi ulangan atau ujian. Penggunaan smartphone secara berlebihan juga dapat
mengganggu interaksi sosial siswa di lingkungan sekolah, menghambat perkembangan
sosial, dan berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Untuk mengatasi
dampak negatif digitalisasi terhadap perilaku sosial siswa, perlu adanya kolaborasi
antara pihak sekolah, guru, dan orang tua. Guru memainkan peran sentral dalam
memberikan bimbingan, mengajar etika digital, dan menerapkan aturan penggunaan
smartphone yang bertanggung jawab. Sekolah harus memiliki peraturan yang jelas dan
menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tentang penggunaan yang bertanggung jawab.
Orang tua juga harus memberikan pengawasan yang tepat terhadap penggunaan
smartphone oleh anak-anak mereka. Kegiatan pelatihan dan motivasi dapat membantu
mengurangi dampak negatif digitalisasi dengan melibatkan guru dan siswa dalam
mengajarkan penggunaan smartphone sebagai media informasi yang positif serta
memberikan pemahaman mengenai penggunaan yang benar dan pencegahan dampak
negatif.

5
Dalam penelitian ini, metode triangulasi digunakan untuk mengumpulkan data
dari berbagai sumber sehingga kesimpulan dapat diperoleh dengan lebih akurat dan
valid. Secara keseluruhan, pengaruh digitalisasi terhadap perilaku sosial di lingkungan
sekolah harus diberi perhatian serius oleh semua pihak terkait. Dengan kolaborasi
antara sekolah, guru, dan orang tua, serta melalui pengajaran yang tepat dan
pengawasan yang baik, dampak negatif digitalisasi dapat diminimalkan sementara
manfaat positifnya dapat dimaksimalkan untuk mendukung perkembangan sosial dan
pembelajaran siswa. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diajukan untuk
mengatasi dampak negatif dan memaksimalkan manfaat positif dari penggunaan
smartphone oleh siswa.

V. Saran
Diperlukan upaya dari guru dan sekolah untuk mengembangkan program
pembelajaran yang mengajarkan etika digital serta penggunaan smartphone yang
bertanggung jawab. Pelatihan dan sosialisasi kepada siswa perlu dilakukan agar mereka
memahami pentingnya menggunakan teknologi secara bijaksana dan menyadari
konsekuensi dari penggunaan yang tidak terkendali. Sekolah dapat memberlakukan
peraturan yang jelas mengenai penggunaan smartphone di dalam lingkungan sekolah,
seperti pembatasan waktu penggunaan selama jam pelajaran atau larangan penggunaan
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Aturan ini perlu disosialisasikan kepada siswa,
guru, dan orang tua agar tercipta kesadaran dan kepatuhan terhadap penggunaan yang
bertanggung jawab.
Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi penggunaan smartphone oleh
anak-anak di rumah. Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak mengenai
penggunaan smartphone serta pengawasan yang tepat perlu dilakukan untuk
memastikan anak menggunakan perangkat tersebut dengan cara yang positif dan
seimbang dengan kegiatan lainnya.
Mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan yang mendorong interaksi sosial
langsung, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau kegiatan ekstrakurikuler,
dapat membantu mengurangi ketergantungan pada smartphone dan meningkatkan
kemampuan sosial siswa. Mengadakan forum diskusi atau ceramah mengenai dampak
digitalisasi terhadap perilaku sosial juga dapat membantu meningkatkan kesadaran
siswa mengenai konsekuensi dari penggunaan smartphone yang tidak terkendali.
Diskusi tersebut dapat melibatkan siswa, guru, orang tua, serta ahli dalam bidang

6
psikologi dan pendidikan untuk memberikan perspektif yang lebih luas dan solusi yang
efektif.
Pentingnya meningkatkan kerjasama antara sekolah, guru, dan orang tua dalam
menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan teknologi yang bertanggung
jawab. Kolaborasi ini dapat meliputi pertemuan rutin antara guru dan orang tua untuk
membahas perkembangan anak terkait penggunaan smartphone serta merumuskan
strategi yang dapat diterapkan di rumah. Dengan mengimplementasikan rekomendasi-
rekomendasi di atas, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif digitalisasi terhadap
perilaku sosial siswa di lingkungan sekolah, sambil memaksimalkan manfaat positif
yang ditawarkan oleh teknologi. Perlu diingat bahwa pendekatan ini membutuhkan
kerjasama dan kesadaran bersama antara sekolah, guru, orang tua, dan siswa untuk
mencapai hasil yang optimal.

VI. Daftar Pustaka


Akmal. (2019). Lebih Dekat dengan Revolusi Industri 4.0. CV. Budi Utama.
Amin, A. (2008). Etika, Alih Bahasa K. H. Ahmad Ma'ruf. Bulan Bintang
Azwar, S. (1998). Metodologi Penelitian. Pustaka Pelajar.
Daradjat, Z. (2005). Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang.
Fajariyah, S. N., Suryawan, A., & Atika, A. (2018). Dampak Penggunaan Gawai
Terhadap Perkembangan Anak. Sari Pediatri
https://doi.org/10.14238/sp20.2.2018.101-5 20(2). 101.
Gerungan, W. A. (2007). Psikologi Sosial. Eresco.
Halimatussa'diyah. (2020). Strategi Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0. CV.
Jakad
Media Publishing. Hendayani, M. (2019), Problematika Pengembangan Karakter
Peserta Didik di Era 4.0. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 183.
https://doi.org/10.36667/ppi.v712.368
Suryabrata, S. (2014). Metodologi Penelitian. Rajawali Press.
Syerit, N. (2015). Dunia Komunikasi dan Gadget. Bestari.
Ula, W. R. R. (2021). DAMPAK KECANDUAN SMARTPHONE TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA. Jurnal Pendidikan Dasar, 3, 9.
Yasin, N. A. (2018). Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak di Era Digital
Perspektif Hukum Keluarga Islam di Indonesia. AL-HUKAMA: 8(2), 430-455.
https://doi.org/10.15642/alhukama.2018.8.2.430-455

You might also like