Professional Documents
Culture Documents
SITRI CAHYANI Fix
SITRI CAHYANI Fix
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx
ABSTRACK
Independence is a condition in which a person has a competitive desire to
advance for his own good, is able to take decisions and take the initiative to
overcome the problems at hand, and carry out his duties and be responsible for
what he does. In this case, research on independence will be carried out on mild
mentally retarded children in SMP Negeri 10 Banjarmasin with a research sample
of 4 people. The purpose of this study was to describe the description of the
independence of mild mentally retarded children at the school. In this study the
sample amounted to 4 people.
This research uses a qualitative approach with a descriptive study type of
research. The technique used in this study is qualitative data analysis techniques,
namely data reduction, data display (data presentation), conclusions and
verification. The data collection instruments used were interviews and
documentation. Interviews were conducted with 5 respondents, namely 1 BK
teacher and 4 parents of students.
The results of this study indicate that mild mentally retarded children have a
low level of independence because they are used to doing things depending on
their closest people, they are used to getting encouragement when they have to do
something related to independent behavior.
ABSTRAK
Kemandirian adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing
untuk maju demi kebaikannya sendiri, mampu mengambil keputusan dan inisiatif
untuk mengatasi masalah yang dihadapi, serta melaksanakan tugas-tugasnya dan
bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Dalam hal ini penelitian
mengenai kemandirian akan dilakukan kepada anak tunagrahita ringan yang ada
di SMP Negeri 10 Banjarmasin dengan sampel penelitian berjumlah 4 orang.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gambaran kemandirian anak
tunagrahita ringan di sekolah tersebut. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 4
orang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
data kualitatif yaitu reduksi data, display data (penyajian data), kesimpulan dan
verifikasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan 5 responden, yaitu 1 Guru BK dan 4
orang tua siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak tunagrahita ringan memiliki
tingkat kemandirian yang rendah karena mereka terbiasa melakukan sesuatu
bergantung kepada orang terdekatnya, mereka terbiasa mendapat dorongan ketika
harus melakukan sesuatu yang berhubungan dengan perilaku mandiri.
PENDAHULUAN
HASIL
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx
terbatas, orang tua tetap rutin dan terus dari guru pendamping, sehingga hal
menerus mengajari anak melaksanakan tersebut adalah point penting dari
tugas-tugas yang berhubungan dengan indikator kemandirian yang seharusnya
kemampuan menolong diri sendiri. mereka kuasai untuk kemandirian
Meskipun terrkadang orang tua juga mereka kedepannya agar terus
yang melakukan pekerjaan rumah yang berkembang.
seharusnya anak sendiri yang Upaya yang diberikan kepala
melakukannya, namun anak memahami sekolah adalah memberikan fasilitas
bagaimana cara membina diri. Tinggal guru pendamping untuk anak
melakukan pembiasaan saja lagi agar tunagrahita ringan dengan memberikan
anak makin nanpu membentuk perilaku layanan berupa mendampingi anak
mandiri agar mampu membawa dirinya tunagrahita disekolah dalam belajar.
sendiri nanti apabila bermasyarakat. Akan tetapi cara tersebut masih belum
Kemandirian yang di ajarkan orang tua bisa dikatakan berhasil karena menurut
diharapkan nantinya anak mampu guru BK progres dari guru pendamping
beradaptasi dan membawa diri sendiri untuk membantu dalam hal
dilingkungannya. pembentukan kemandirian masih
Orang tua juga memberikan kurang.
pandangan ketika mereka mengerjakan Setelah peneliti melakukan
sesuatu dirumah maupun mengerjakan wawancara dengan orang tua siswa
tugas di sekolah dan memberikan andil yang menjadi sampel penelitian maka
sepenuhnya untuk anak mengambil memperoleh hasil bahwa orang tua
keputusan yang tepat, apabila salahpun menyadari rendah nya kemandirian
orang tua anak memberika arahan lagi, anak, mereka terbiasa melakukan
dan apabila ada kesalahan maka sesuatu setelah diberikan dorongan
Hasil ini diperkuat oleh hasil oleh orang tua yang mengakibatkan
wawancara dengan guru BK yang mereka terbiasa dibantu dalam
menunjukkan bahwa anak tunagrahita memecahkan dan menyelesaikan
ringan banyak yang memiliki tingkat masalah sehingga perkembangan
kemandirian yang rendah. Alasannya kemandirian yang diharapkan tidak
karena anak tunagrahita ringan yang tercapai dengan baik.
memiliki tingkat kemandirian yang Berdasarkan hasil wawancara
rendah dapat dilihat dan diamati dari sesuai dengan pendapat menurut
perilakunya, memang anak tunagrahita Mustari (2017,78) orang yang mandiri
yang ada di sekolah mampu adalah orang yang cukup diri (self-
menghadapi masalah dan mampu sufficient). Yaitu orang yang mampu
bertanggung jawab atas masalahnya berfikir dan berfungsi secara
namun semua itu karena ada dorongan independen, tidak perlu bantuan orang
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx
lain, tidak menolak resiko dan bisa orang tua dengan tingkat kemandirian
memecahkan masalah, bukan hanya anak tunagrahita kelas dasar di SLB
khawatir tentang masalah-masalah Negeri 1 Yogyakarta.
yang dihadapinya. Dalam hal ini
evaluasi yang ditujukan oleh responden KESIMPULAN
yang nantinya berkaitan dengan setelah dilakukan penelitian, diketahui
kemandirian yang dimilikinya, serta bahwa kemandirian anak tunagrahita
menujukkan sejauh mana anak ringan di pengaruhi oleh gen atau
tunagrahita mampu bertanggung jawab keturunan dari orang tua, pola asuh
dan memecahkan masalahnya. orang tua, sistem pendidikan di sekolah
Selain itu, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Rizka Puspasari
dan Ibrahim Rahmat (2012) dengan
judul Hubungan Peran Orang Tua
Dengan Tingkat Kemandirian Anak
Tunagrahita Kelas Dasar di SLB
Negeri 1 Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara peran
DAFTAR RUJUKAN
Rosdakarya.
Banjarmasin, (Online),
(http://eprints.ulm.ac.id/4798/1/7.%20EVALUTION%20STUDY%20TO
%20CAREER%20GUIDANCE%20SERVICE-PROGRAM%20OF
%20VOCATIONAL%20HIGH%20SCHOOLS%20IN
Permatasari, Nina. (2018). Peran konselor untuk pengembangan karir siswa yang
Puspasari, Rizka. Rahmat, Ibrahim. 2012. Hubungan Peran Orang Tua Dengan
Sudrajat, Dodo. Lilis Rosida. 2013. Pendidikan Bina Diri Bagi Anak
Tim Penyusun. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Prodi Bimbingan Dan
DAFTAR RUJUKAN
Rosdakarya.
Permatasari, Nina. (2018). Peran konselor untuk pengembangan karir siswa yang
Puspasari, Rizka. Rahmat, Ibrahim. 2012. Hubungan Peran Orang Tua Dengan
Sudrajat, Dodo. Lilis Rosida. 2013. Pendidikan Bina Diri Bagi Anak
Tim Penyusun. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Prodi Bimbingan Dan