Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN

KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

DESCRIPTIVE STUDY OF THE INDEPENDENCE OF MILD


MENTALLY DISABLED CHILDREEN AT SMP NEGERI 10
BANJARMASIN

Sitri Cahyani, Nina Permata Sari, Ali Rachman


Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Universitas Lambung Mangkurat
Kalimantan Selatan
Indonesia
Sitrycahyanii@gmail.com

ABSTRACK
Independence is a condition in which a person has a competitive desire to
advance for his own good, is able to take decisions and take the initiative to
overcome the problems at hand, and carry out his duties and be responsible for
what he does. In this case, research on independence will be carried out on mild
mentally retarded children in SMP Negeri 10 Banjarmasin with a research sample
of 4 people. The purpose of this study was to describe the description of the
independence of mild mentally retarded children at the school. In this study the
sample amounted to 4 people.
This research uses a qualitative approach with a descriptive study type of
research. The technique used in this study is qualitative data analysis techniques,
namely data reduction, data display (data presentation), conclusions and
verification. The data collection instruments used were interviews and
documentation. Interviews were conducted with 5 respondents, namely 1 BK
teacher and 4 parents of students.
The results of this study indicate that mild mentally retarded children have a
low level of independence because they are used to doing things depending on
their closest people, they are used to getting encouragement when they have to do
something related to independent behavior.

keywords : Independence, Mild mentally retarded child


JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

STUDI DESKRIPTIF KAMNDIRIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA


RINGAN DI SMP NEGERI 10 BANJARMASIN

ABSTRAK
Kemandirian adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing
untuk maju demi kebaikannya sendiri, mampu mengambil keputusan dan inisiatif
untuk mengatasi masalah yang dihadapi, serta melaksanakan tugas-tugasnya dan
bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Dalam hal ini penelitian
mengenai kemandirian akan dilakukan kepada anak tunagrahita ringan yang ada
di SMP Negeri 10 Banjarmasin dengan sampel penelitian berjumlah 4 orang.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gambaran kemandirian anak
tunagrahita ringan di sekolah tersebut. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 4
orang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
data kualitatif yaitu reduksi data, display data (penyajian data), kesimpulan dan
verifikasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan 5 responden, yaitu 1 Guru BK dan 4
orang tua siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak tunagrahita ringan memiliki
tingkat kemandirian yang rendah karena mereka terbiasa melakukan sesuatu
bergantung kepada orang terdekatnya, mereka terbiasa mendapat dorongan ketika
harus melakukan sesuatu yang berhubungan dengan perilaku mandiri.

Kata Kunci : Kemandirian, Anak tunagrahita ringan

PENDAHULUAN

Pendidikan di Indonesia sangat Pendidikan inklusif adalah sistem


penting untuk anak-anak generasi layanan pendidikan yang memberikan
muda. Apalagi untuk sekarang ini kesempatan kepada semua anak belajar
pendidikan yang baik akan melahirkan bersama-sama di sekolah umum
generasi penerus bangsa yang cerdas dengan memperhatikan keragaman dan
dan kompeten di bidangnya. Kualitas kebutuhan individual sehingga potensi
pendidikan yang baik, tidak hanya di anak dapat berkembang secara optimal.
tentukan dari nilai akademiknya, tetapi (Indianto, 2013:9).
juga mental, karakter serta kemampuan Menurut Permendiknas Nomor 70
dan keterampilan yang dimiliki. tahun 2009, pendidikan inklusif di
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

definisikan sebagai sistem perkembangan diri itu sendiri, yang


penyelenggaraan pendidikan yang dalam konsep Carl Rogers dsebut
memberikan kesempatan kepada semua dengan istilah self, karena diri itu
peserta didik yang memiliki kelainan merupakan inti dari kemandirian
dan memiliki potensi kecerdasan atau (Ali,2011:109). Sedangkan menurut
pembelajaran dalam satu lingkungan Mustari 2017,78) orang yang mandiri
pendidikan secara bersama-sama adalah orang yang cukup diri (self-
dengan peserta didik pada umumnya sufficient). Yaitu orang yang mampu
(Yuwono,2016:5). Penyelenggaran berfikir dan berfungsi secara
pendidikan inklusif adalah dimana independen, tidak perlu bantuan orang
mereka memberikan kesempatan pada lain, tidak menolak resiko dan bisa
peserta didik lain untuk mendapatkan memecahkan masalah, bukan hanya
pendidikan seperti anak pada umumnya khawatir tentang masalah-masalah
termasuk anak tunagrahita di yang dihadapinya. Orang seperti itu
dalamnya. akan percaya pada keputusannya
Anak tunagrahita adalah individu sendiri. Jarang membutuhkan orang
yang secara signifikan memiliki lain untuk meminta pendapat atau
intelegensi di bawah intelegensi normal bimbingan orang lain. Orang yang
dengan skor IQ sama atau lebih rendah mandiri dapat menguasai kehidupannya
dari 70, intelegensi yang di bawah rata- sendiri dan dapat menangani apa saja
rata anak normal. Anak tunagrahita dari kehidupan ini yang dia hadapi
dengan klasifikasi ringan memiliki IQ Anak tunagrahita biasanya sering
55-69 (Sudrajat, 2013:20). Anak ditemui memiliki masalah kemandirian
tunagrahitra memiliki 3 klasifikasi yang rendah berbeda dengan anak pada
yaitu : anak tunagrahita ringan, anak umumnya. Bentuk-bentuk kemandirian
tunagrahita sedang dan anak tunagrhita menurut Robert Havighust (dalam buku
berat. Peneliti mengambil objek yang Desmita,2014:186 membedakan
di teliti yaitu anak tungrahita ringan kemandirian atas 4 bentuk) yaitu :
yang ada di SMP Negeri 10 kemandirian emosi, kemandirian
banjarmasin ekonomi, kemandirian intelektual,
Kata kemandirian berasal dari kata kemandirian sosial. Sedangkan ciri-ciri
dasar diri yang mendapatkan awalan ke kemandirian menurut Thoha (dalam
dan akhiran an yang kemudian Kurniawati, 2014:17-18) dirumuskan
membentuk suatu kata keadaan atau dalam beberapa point yaitu : mampu
kata benda. karena kemandirian berasal berpikir kritis, kreatif, inovatif, tidak
dari kata dasar diri, pembahasan mudah terpengaruh dengan pendapat
mengenai kemandirian tidak dapat orang lain, tidak lari atau menghindari
dilepaskan dari pembahasan mengenai masalah, dapat memecahkan masalah
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

tanpa bantuan orang lain, tidak merasa Agaraamasalah yang diteliti


rendah diri, tekun dan bertanggung akanmlebih terarah pada hal-hal sekitar
jawab terhadap diri sendiri. Serta ada 4 permasalahaan dan sasaaran yang
faktor yang mempengaruhi dimaksud, maka tujuaninyang akan
kemandirian yaitu gen dan keturunan dibahas dalammpenelitian ini adalah
orang tua, pola asuh orang tua, sistem umtuk mengetahui gambaran
pendidikan di sekolah dan yang kemandirian anak tunagrahita ringan
terakhir sistem kehidupan di yang ada di SMP Negeri 10
masyarakat. Banjarmasin dengan sub fokus ciri dan
Kemandirian anak tunagrahita sikap kemandirian dan faktor yang
cenderung kurang karena berkaitan mempengaruhi kemandirian anak
dengan karakteristik anak tunagrahita tungrahita ringan.
yang salah satunya adalah kurang
dalam kemampuan menolong diri METODE PENELITIAN
sendiri. Mengingat anak tungrahita Penelitian ini menggunakan
kurang mampu menerima hal-hal yang pendekatan kualitatif dengan jenis
bersifat akademik. Berdasarkan uraian penelitian deskriptif murni.
di atas yang sesuai dengan ciri dari Penelitianniniiidilaksaakan disalah satu
sikap kemandirian dan faktor yang sekolah SMPa Negeri di Banjarmasin,
mempengaruhi kemandirian maka dari yaitu SMP Negeri 10
itu peneliti tertarik melakukan Banjarmasinnyang beradaadi jl. Aes
penelitian tentang Studi deskriptif Nasution No.22, Gadang, Kec.
kemandirian pada anak Banjarmasin Tengah, Kota
tunagrahitan ringan di SMP Negeri Banjarmasin Kalimantan selatan.
10 Banjarmasin Waktu penelitian berlangsunggpada
bulan april 2020 sampai dengan Juni
TUJUAN PENELITIAN 2020 dengan durasi waktu penelitian
berkisar sekitar 3 bulan.
Sumber data dalam penelitian ini
adalah guru BK dan orang tua dari
anak tunagrahita ringan.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dengan menggunakan tanya
jawab dan dokumentasi berupa photo
yang berkaitan dengan suatu peristiwa.

HASIL
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

Hasil penelitian meliputi hasil mencuci dll. Namun dalam hal


temuan berupa pertanyaan yang di mengurus diri sendiri seperti mandi,
berikan peneliti kepada guru bk dan makan dll anak tentu sudah mampu
orang tua siswa mengenai gambaran melakukan tanpa bantuan orang tua.
kemandirian yang dimiliki oleh anak Hasil wawancara dan kesimpulan
tungrahita yang ada di SMP Negeri 10 yang didapat dari wawancara dengan
Banjarmasin dengan menggunakan guru bk tentang anak tunagrahita dari
teknik analisis deskriptif murni. responden 2 adalah anak lebih banyak
Analisis dilakukan pada setiap di awasi dan dibimbing oleh guru
indikator, variabel kemandirian yang pendamping maupun guru mata
dimiliki anak tunagrahita ringan ada 5 pelajaran pada saaat jam pelajaran
yaitu, tidak lari atau menghindari maupun diluar kelas. Dan dirumah pun
masalah, tekun, bertanggung jawab atas orang tua banyak berperan dalam
tindakannya sendiri, tidak merasa membantu serta mengambil keputusan
rendah diri, dan dapat menyelesaikan dengan kata lain anak tungrahita
masalah tanpa bantuan orang lain. lumayan bergantung kepada orang
secara umum kemandirian mereka terdekatnya
lumayan bagus. Kesimpulan yang didapat dari
Diketahui dari 5 indikator yang responden 3 dari Adalah anak tekun
disebutkan di atas, berdasarkan hasil dalam belajar tentang hal-hal yang
wawancara dari guru BK dan orang tua belum mereka mengerti. Dan peran
dari responden pertama di dapat guru pendamping sangat penting disini
kesimpulan yaitu anak dapat memenuhi untuk membantu anak serta mereka
tugas-tugasnya disekolah dan tetap memiliki tanggung jawab sebagai siswa
dalam pengawasan oleh guru-guru di disekolah. Bahkan orang tua
sekolah terutama guru pendamping. memahami bagaimana cara membantu
Guru pendamping tetap memberikan anak dalam mencapai kemandirian
bimbingan serta pengawasan kepada yang diharapkan oleh lingkungannya.
anak agar anak dapat terbiasa sehingga Semakin orang tua dekat dengan anak
mampu mandiri karena adanya nya, maka semakin orang tua dapat
pembiasaan dari guru pendamping. mengetahui permasalahan anak.
Namun ketika dirumah anak kurang Kesimpulan yang di dapat dari
menguasai pekerjaan dalam mengurus responden keempat yaitu meskipun
diri sendiri. Mengingat hal yang di anak memiliki keterbatasan dalam
pikirkan orang tua bahwa mereka kemampuan perkembangan
mementingkan sekolah dan untuk kemandirian nya, guru pendamping
pekerjaan-pekerjaan rumah, orang tua berperan penting dalam proses
yang bertanggung jawab seperti perkembangan anak untuk mencapai
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

tujuan agar nanti kemandirian nya melakukan kesalahan. merasa rendah


terbentuk dengan baik. Mampu diri dan tidak percaya diri, dan ketika
merawat diri, bertanggung jawab serta ada masalah mereka menunggu
tidak merasa rendah diri dengan instruksi atau dorongan bagaimana
kelebihan serta kekurangan yang anak harus menghadapi masalah tersebut.
miliki. kemampuan mereka dalam Hal tersebut dapat dilihat dari
mengerjakan aktifitas dirumah perilaku keseharian mereka yang selalu
dibarengi dengan tanggung jawab. dibantu oleh guru pendamping dalam
Meskipun anak tunagrahita memiliki hal-hal perilaku mandiri yang bersifat
keterbatasan dalam kemampuan adaptif. seperti kemampuan
perkembangan kemandiriannya, orang menyelesaikan masalah yang kadang-
tua tetap memberikan bimbingan rutin. kadang dibantu oleh guru pendamping,
Agar mereka terbiasa dan mampu tekun namun harus dalam bimbingan
mengerjakan sesuatu dengan percaya guru pendamping, dalam artian
diri mengerjakan sesuatu yang memang
seharusnya tanggung jawab mereka
PEMBAHASAN sendiri tetap dibawah pengawasan dan
Pembahasan hasil penelitian bimbingan guru pendamping, sehingga
meliputi temuan pada hasil wawancara poin penting kemandirian anak
Gambaran kemandirian pada anak tunagrahita ringan yang berhubungan
tunagrahita ringan di SMP Negeri 10 dengan indikator kemandirian menurut
banjarmasin sesuai dengan indikator guru BK belum tercapai adalah
kemandirian yaitu, tidak lari atau memecahkan masalah tanpa bantuan
menghindari masalah, tekun, orang lain dan tanggung jawab
bertanggung jawab atas tindakannya terhadap diri sendiri yang cenderung
sendiri, tidak merasa rendah diri, dan kurang karena mereka terbiasa
dapat menyelesaikan masalah tanpa mendapat dorongan terlebih dahulu
bantuan orang lain. dari indikator di sebelum mengerjakan sesuatu atau
atas, ada beberapa yang tidak tercapai, melakukan sesuatu yang berhubungan
namun secara umum kemandirian dengan kemandirian dan tanggung
mereka lumayan bagus. Ada beberapa jawab terhadap diri sendiri.
dari mereka yang memiliki Hal ini berhubungan dengan
kecenderungan untuk menghindari peran orang tua dalam perkembangan
masalah ketika mereka tidak tahu jalan kemandirian anak. Ketika dirumah
keluar yang harus mereka lakukan. orang tua memberikan kebebasan
kadang-kadang kurang bersungguh- dalam melakukan aktivitas, baik itu
sungguh ketika mengerjakan sesuatu belajar, bermain, dan lain-lain.
dan kurang bertanggung jawab ketika mesikpun kemampuan anak yang
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

terbatas, orang tua tetap rutin dan terus dari guru pendamping, sehingga hal
menerus mengajari anak melaksanakan tersebut adalah point penting dari
tugas-tugas yang berhubungan dengan indikator kemandirian yang seharusnya
kemampuan menolong diri sendiri. mereka kuasai untuk kemandirian
Meskipun terrkadang orang tua juga mereka kedepannya agar terus
yang melakukan pekerjaan rumah yang berkembang.
seharusnya anak sendiri yang Upaya yang diberikan kepala
melakukannya, namun anak memahami sekolah adalah memberikan fasilitas
bagaimana cara membina diri. Tinggal guru pendamping untuk anak
melakukan pembiasaan saja lagi agar tunagrahita ringan dengan memberikan
anak makin nanpu membentuk perilaku layanan berupa mendampingi anak
mandiri agar mampu membawa dirinya tunagrahita disekolah dalam belajar.
sendiri nanti apabila bermasyarakat. Akan tetapi cara tersebut masih belum
Kemandirian yang di ajarkan orang tua bisa dikatakan berhasil karena menurut
diharapkan nantinya anak mampu guru BK progres dari guru pendamping
beradaptasi dan membawa diri sendiri untuk membantu dalam hal
dilingkungannya. pembentukan kemandirian masih
Orang tua juga memberikan kurang.
pandangan ketika mereka mengerjakan Setelah peneliti melakukan
sesuatu dirumah maupun mengerjakan wawancara dengan orang tua siswa
tugas di sekolah dan memberikan andil yang menjadi sampel penelitian maka
sepenuhnya untuk anak mengambil memperoleh hasil bahwa orang tua
keputusan yang tepat, apabila salahpun menyadari rendah nya kemandirian
orang tua anak memberika arahan lagi, anak, mereka terbiasa melakukan
dan apabila ada kesalahan maka sesuatu setelah diberikan dorongan
Hasil ini diperkuat oleh hasil oleh orang tua yang mengakibatkan
wawancara dengan guru BK yang mereka terbiasa dibantu dalam
menunjukkan bahwa anak tunagrahita memecahkan dan menyelesaikan
ringan banyak yang memiliki tingkat masalah sehingga perkembangan
kemandirian yang rendah. Alasannya kemandirian yang diharapkan tidak
karena anak tunagrahita ringan yang tercapai dengan baik.
memiliki tingkat kemandirian yang Berdasarkan hasil wawancara
rendah dapat dilihat dan diamati dari sesuai dengan pendapat menurut
perilakunya, memang anak tunagrahita Mustari (2017,78) orang yang mandiri
yang ada di sekolah mampu adalah orang yang cukup diri (self-
menghadapi masalah dan mampu sufficient). Yaitu orang yang mampu
bertanggung jawab atas masalahnya berfikir dan berfungsi secara
namun semua itu karena ada dorongan independen, tidak perlu bantuan orang
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

lain, tidak menolak resiko dan bisa orang tua dengan tingkat kemandirian
memecahkan masalah, bukan hanya anak tunagrahita kelas dasar di SLB
khawatir tentang masalah-masalah Negeri 1 Yogyakarta.
yang dihadapinya. Dalam hal ini
evaluasi yang ditujukan oleh responden KESIMPULAN
yang nantinya berkaitan dengan setelah dilakukan penelitian, diketahui
kemandirian yang dimilikinya, serta bahwa kemandirian anak tunagrahita
menujukkan sejauh mana anak ringan di pengaruhi oleh gen atau
tunagrahita mampu bertanggung jawab keturunan dari orang tua, pola asuh
dan memecahkan masalahnya. orang tua, sistem pendidikan di sekolah
Selain itu, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Rizka Puspasari
dan Ibrahim Rahmat (2012) dengan
judul Hubungan Peran Orang Tua
Dengan Tingkat Kemandirian Anak
Tunagrahita Kelas Dasar di SLB
Negeri 1 Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara peran

dan sistem kehidupan di masyarakat.


Tiga dari keempat faktor tersebut, yang
paling dominan mempengaruhi
kemandirian anak tunagrahita ringan
adalah pola asuh orang tua, sistem
pendidikan disekolah, dan sistem
kehidupan di masyarakat.
JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

DAFTAR RUJUKAN

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Djatmiko, Istanto wahju. 2018. Strategi Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi,

Bidang pendidikan. Yogyakarta: IKAPI

Indiyanto. 2013. Implementasi Pendidikan Inklusif. Surakarta : FKIP UNS

Mustari, Muhammad. 2017. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Depok :

PT. Raja Grafindo Persada.


JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

Permatasari, Nina., Djaali & Akbar, Ma’ruf (2020).  Evalution Study To

Career Guidance Service-Program Of Vocational High Schools In

Banjarmasin, (Online),

(http://eprints.ulm.ac.id/4798/1/7.%20EVALUTION%20STUDY%20TO

%20CAREER%20GUIDANCE%20SERVICE-PROGRAM%20OF

%20VOCATIONAL%20HIGH%20SCHOOLS%20IN

%20BANJARMASIN.pdf, di akses 26 Oktober 2022)

Permatasari, Nina. (2012).  Kemanjuran Konseling Dengan Teknik Self-

Instruction Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Mata

Pelajaran Matematika di SMPN 13 Malang. Jurnal Ilmu Pendidikan.

Universitas Negeri Malang

Permatasari, Nina. (2018). Peran konselor untuk pengembangan karir siswa yang

berkarakter. Ilmu pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat

Puspasari, Rizka. Rahmat, Ibrahim. 2012. Hubungan Peran Orang Tua Dengan

Tingkat Kemandirian Anak Tunagrahita Kelas Dasar di SLB N 1

Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: STIKES ‘AISYIYAH

Sudrajat, Dodo. Lilis Rosida. 2013. Pendidikan Bina Diri Bagi Anak

Berkebutuhan Khusus. Jakarta Timur : PT. Luxima Metro Media.

Tim Penyusun. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Prodi Bimbingan Dan

Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung

Mangkurat (Edisi Revisi). Banjarmasin: tidak di terbitkan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi


JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

Yuwono, Imam. Utomo. 2016. Pendidikan Inklusif. Banjarmasin : Pustaka Banua.

DAFTAR RUJUKAN

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Djatmiko, Istanto wahju. 2018. Strategi Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi,

Bidang pendidikan. Yogyakarta: IKAPI

Indiyanto. 2013. Implementasi Pendidikan Inklusif. Surakarta : FKIP UNS

Mustari, Muhammad. 2017. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Depok :

PT. Raja Grafindo Persada.


JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING DAN
KONSELING
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jl. H. Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi Kec. Banjarmasin Utara
Kode Pos 70123 Kotak Pos 87 Kalimantan Selatan. Indonesia
Website: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jpbk/index Vol. xx No. xx xxxxx 20xx

Permatasari, Nina., Djaali & Akbar, Ma’ruf (2020).  Evalution Study To

Career Guidance Service-Program Of Vocational High Schools In

Banjarmasin, Ilmu pendidikan. Universitas Negeri Jakarta.

Permatasari, Nina. (2012).  Kemanjuran konseling dengan teknik self-

instruction untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada mata

pelajaran matematika di SMPN 13 Malang. Jurnal Ilmu Pendidikan.

Universitas Negeri Malang

Permatasari, Nina. (2018). Peran konselor untuk pengembangan karir siswa yang

berkarakter. Ilmu pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat.

Puspasari, Rizka. Rahmat, Ibrahim. 2012. Hubungan Peran Orang Tua Dengan

Tingkat Kemandirian Anak Tunagrahita Kelas Dasar di SLB N 1

Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: STIKES ‘AISYIYAH

Sudrajat, Dodo. Lilis Rosida. 2013. Pendidikan Bina Diri Bagi Anak

Berkebutuhan Khusus. Jakarta Timur : PT. Luxima Metro Media.

Tim Penyusun. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Prodi Bimbingan Dan

Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung

Mangkurat (Edisi Revisi). Banjarmasin: tidak di terbitkan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Yuwono, Imam. Utomo. 2016. Pendidikan Inklusif. Banjarmasin : Pustaka Banua.

You might also like