Artikel Ririn Edumat 2021

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

PENERAPAN METODE E-TUTOR SEBAYA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA PANDEMI COVID-19

The Implementation of E-Peer Tutoring Method in Mathematics Teaching and Learning


During The Covid-19 Pandemic

Ririn Aprianita
SMPN 1 Wonosari
Jalan Kolonel Sugiyono 35B Wonosari, (0274) 391039, Kode Pos 55813
Indonesia

ririn.matika@gmail.com

ABSTRACT
Learning mathematics during the Covid-19 pandemic required a lot of adjustments, in terms of materials, methods, media,
strategies, and so on. This paper describes the results of one best practice in learning mathematics by implementing e-peer
tutoring method as a form of distance learning during the Covid-19 pandemic. The aim of this writing is to describe the
implementation of e-peer tutoring method in learning mathematics, especially in the material of Linear Equations and
Inequalities of One Variable for grade VII Junior High School 1 Wonosari, Gunungkidul. The stages of this method includes
the preparation, implementation, and evaluation. Analysis of initial ability, tutor selection, group formation, and preparation
of learning program were carried out in the preparation stage. As for the activities at the implementation stage, the teacher
uploads material and discussion sheets via Google Classroom, students discuss in their groups through Whatsapp group
with the help of the tutor, students send assignments online, and the tutor reports on discussion activities. At the evaluation
stage, students take test and fill out the questionnaires. The results at the evaluation stage indicate that this method can work
well and has a positive impact on cognitive and affective aspects. In terms of cognitive aspects, the average score and
percentage of students’ mastery increased compared to the previous basic competencies. And in terms of affective aspect,
this method has a positive impact on students motivation and self-confidence.

Keywords: distance learning, e-peer tutoring, Google Classroom, Whatsapp.

ABSTRAK
Pembelajaran matematika pada masa pandemi Covid-19 memerlukan banyak penyesuaian, baik dari aspek materi, metode,
media, strategi, dan lain-lain. Tulisan ini memaparkan hasil praktik terbaik (best practice) pembelajaran matematika dengan
menerapkan metode e-tutor sebaya sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19. Adapun tujuan
penulisannya adalah mendeskripsikan keterlaksanaan metode e-tutor sebaya dalam pembelajaran matematika, khususnya
pada materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel untuk kelas VII SMP Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul.
Penerapan metode e-tutor sebaya meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan, dilakukan
analisis kemampuan awal, pemilihan tutor, pembentukan kelompok, dan penyusunan rancangan pembelajaran. Adapun
kegiatan pada tahap pelaksanaan yaitu guru mengunggah materi dan lembar diskusi melalui google classroom, siswa
berdiskusi dalam kelompok masing-masing melalui grup whatsapp dengan bantuan tutor, siswa mengirim tugas secara
daring, dan tutor melaporkan aktivitas diskusi. Pada tahap evaluasi, siswa mengerjakan tes dan mengisi angket. Hasil pada
tahap evaluasi menunjukkan bahwa metode ini dapat berjalan dengan baik, serta memberikan dampak positif pada aspek
kognitif maupun aspek afektif. Ditinjau dari aspek kognitif, nilai rata-rata serta persentase ketuntasan siswa meningkat
dibanding pada kompetensi dasar sebelumnya. Adapun jika ditinjau dari aspek afektif, metode ini berdampak positif pada
motivasi belajar dan kepercayaan diri siswa.

Kata kunci: e-tutor sebaya, pembelajaran jarak jauh, Google Classroom, Whatsapp.
PENDAHULUAN
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global pada
tanggal 12 Maret 2020. Semenjak saat itu berbagai kebijakan telah dibuat oleh pihak yang berwenang
dalam rangka mengurangi resiko penularan. Kondisi ini membawa dampak yang sangat besar dalam
berbagai sektor kehidupan, salah satunya dalam sektor pendidikan. Di Indonesia, pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan pendidikan dengan
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga,
dan masyarakat.
Dalam Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi
Covid-19, disebutkan bahwa satuan pendidikan yang berada di daerah zona kuning, oranye, dan
merah, dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap
melanjutkan belajar di rumah (BDR). Hal tersebut menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan di SMP
Negeri Wonosari Kabupaten Gunungkidul, yaitu tetap menjalankan kegiatan BDR bagi seluruh peserta
didik. Kegiatan BDR di SMP Negeri 1 Wonosari dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Hal
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung, antara lain bahwa hampir
seluruh peserta didik mempunyai gawai, lokasi tempat tinggal peserta didik yang terjangkau oleh
jaringan internet, serta kemampuan peserta didik dan pendidik dalam pemanfaatan teknologi.
Kegiatan BDR harus dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip tertentu sesuai Surat Edaran
Mendikbud Nomor 15 Tahun 2020. Salah satu prinsip tersebut adalah kegiatan BDR dilaksanakan
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Di sisi lain, BDR dapat difokuskan pada pendidikan
kecakapan hidup dan penguatan karakter. Agar prinsip pembelajaran BDR tersebut dapat terealisasi
dengan baik, mutlak bagi guru untuk merancang pembelajaran yang berbeda dibanding pembelajaran
tatap muka. Rancangan pembelajaran tersebut meliputi kompetensi dan materi ajar yang
disederhanakan, media yang digunakan, serta metode yang sesuai.
Meskipun kompetensi dan materi ajar telah disederhanakan, berbagai masalah tetap dialami oleh guru
maupun siswa. Guru harus menyiapkan materi dalam beragam bentuk penyajian yang menarik, serta
tidak memberatkan siswa. Adapun masalah yang dialami siswa antara lain kurang memahami materi,
malu atau enggan bertanya, kurang fokus dalam belajar, dan kurang motivasi. Masalah ini terutama
dirasakan oleh siswa kelas VII, yang berada dalam masa adaptasi dengan suasana pembelajaran di
tingkat SMP.
Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam BDR adalah metode e-tutor sebaya. Metode ini
merupakan pengembangan dari kegiatan tutor sebaya yang sudah dilaksanakan di SMPN 1 Wonosari
sebagai salah satu program unggulan di tahun-tahun sebelumnya. Metode e-tutor sebaya merupakan
kegiatan belajar berkelompok secara daring, di mana salah satu peserta didik dalam kelompok tersebut
berperan menjadi tutor yang memberikan bantuan belajar untuk teman sekelompoknya. Karena
dilaksanakan secara daring, siswa dapat menggunakan berbagai fasilitas untuk diskusi, antara lain
pesan suara, chat, dan video call.
Penerapan metode e-tutor sebaya dapat dilakukan pada semua mata pelajaran, tidak terkecuali
matematika. Terlebih dalam pembelajaran matematika kelas VII, terdapat konsep-konsep baru yang
menjadi prasyarat dalam pembelajaran jenjang berikutnya. Salah satu materi yang sangat penting
untuk dikuasai adalah materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (selanjutnya
disebut dengan PLSV dan PtLSV). Materi ini menjadi prasyarat materi lain yang berkaitan dengan
aljabar. Diharapkan dengan metode e-tutor sebaya, peserta didik memperoleh lebih banyak
kemudahan dalam belajar materi ini secara daring, serta mengembangkan kemampuan bekerjasama,
sehingga kegiatan belajar di rumah menjadi suatu kegiatan pembelajaran yang bermakna.
METODE
Penulisan artikel best practice ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan metode e-tutor
sebaya dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi Persamaan dan Pertidaksamaan
Linear Satu Variabel untuk kelas VII SMP Negeri 1 Wonosari . Penerapan metode e-tutor sebaya ini
dilaksanakan pada semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021, tepatnya pada bulan Oktober – November
2020. Metode tersebut diterapkan untuk kelas VII F dan VII G SMPN 1 Wonosari pada materi PLSV
dan PtLSV. Untuk mengetahui dampak dari pembelajaran tersebut, data dikumpulkan melalui tes dan
angket. Hasil tes dibandingkan dengan hasil tes pada KD sebelumnya. Adapun hasil angket dianalisis
menurut aspek motivasi belajar, kepercayaan diri, dan tanggapan atas kebermanfaatan metode yang
diterapkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode tutor sebaya merupakan salah satu alternatif metode yang diterapkan oleh guru dalam
pembelajaran. Secara bahasa, ‘tutor’ berarti orang yang memberi pelajaran (membimbing) kepada
seseorang atau sejumlah kecil siswa; sedangkan ‘sebaya’ berarti sama umurnya. Dari arti kedua kata
tersebut maka tutor sebaya dapat diartikan sebagai pengajar dari usia yang sama. Suherman (2003:45)
menjelaskan metode tutor sebaya sebagai metode pembelajaran di mana sekelompok siswa yang telah
tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, metode tutor sebaya dapat dilaksanakan
dengan bantuan perangkat eletronik, atau e-tutor sebaya, secara daring (dalam jaringan). Sansone,
Ligorio, dan Buglass (2016) berpendapat bahwa, “an e-tutor is an individual who facilitates effective
knowledge building via supportive interactions with learners in collaborative virtual learning
environments”. Pendapat di atas menjelaskan bahwa e-tutor menjalankan perannya dalam lingkungan
belajar virtual (maya). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode e-tutor sebaya merupakan
salah satu strategi pembelajaran berkelompok, di mana terdapat siswa yang bertugas menjadi pengajar
(tutor) bagi siswa lainnya melalui bantuan perangkat elektronik dalam lingkungan belajar virtual.
Pada masa pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19, metode e-tutor sebaya ini diterapkan di
kelas VII F dan VII G SMPN 1 Wonosari; yaitu pada materi PLSV dan PtLSV sebanyak empat kali
pertemuan daring. Adapun tahapan yang digunakan dalam penerapan metode e-tutor sebaya ini
mengacu pada pendapat Watcharapunyawong (2018: 71) yang secara umum terdiri dari tahap pre-
online peer tutoring, during online peer tutoring, dan post online peer tutoring.
Tahap pre-online peer tutoring merupakan tahap persiapan berupa analisis kemampuan awal dan
pengelompokan siswa. Tahap during online peer tutoring merupakan tahapan inti pelaksanaan
metode e-tutor sebaya. Pada tahap ini siswa tutor menjalankan tugasnya, guru memberi bimbingan
sesuai kebutuhan siswa, serta memastikan bahwa pembelajaran berjalan sesuai program yang telah
disusun. Adapun post online peer tutoring merupakan tahap evaluasi berupa penilaian pencapaian
belajar siswa serta kepuasan siswa terhadap proses belajarnya dengan metode ini.
Mengacu pada langkah pembelajaran tersebut di atas, pelaksanaan metode e-tutor sebaya yang
dilaksanakan di SMPN 1 Wonosari dalam masa pandemi Covid-19 dipaparkan sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini guru menganalisis level kemampuan siswa serta mengelompokkan siswa
berdasarkan hasil analisis tersebut. Pada tahap ini juga disusun program atau rencana
pembelajaran yang akan diikuti oleh siswa.
Analisis level kemampuan awal siswa dilakukan berdasarkan data pada kompetensi dasar
(KD) sebelumnya. Oleh karena materi PLSV dan PtLSV merupakan materi pada KD ketiga,
maka analisis kemampuan awal mengacu pada data hasil belajar pada KD pertama dan kedua.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, pada masing-masing kelas dipilih 6 siswa yang memenuhi
kriteria untuk menjadi tutor.
Adapun rancangan pembelajaran yang disusun meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) untuk empat kali pertemuan daring, lembar diskusi siswa, media pembelajaran, dan
instrument evaluasi.
b. Pelaksanaan
Setelah semua kegiatan pada tahap persiapan selesai dilakukan, guru membuat grup pada
platform Whatsapp yang beranggotakan 12 siswa tutor (masing-masing 6 siswa pada kelasVII
F dan VII G). Platform Whatsapp dipilih karena semua siswa kelas VII SMPN 1 Wonosari
telah memiliki akun pada aplikasi tersebut. Selain itu, aplikasi ini juga mudah digunakan
untuk membagikan foto maupun dokumen, dapat digunakan untuk panggilan video, serta tidak
memerlukan biaya berlangganan.
Melalui grup whatsapp tutor, guru menyampaikan berbagai hal terkait dengan tugas tutor.
Pemanfaatan grup whatsapp sebagai media komunikasi antara guru dengan tutor ditunjukkan
pada gambar berikut.

Gambar 1. Pemanfaatan grup whatsapp sebagai media komunikasi antara guru dan tutor
Selain itu, sebagaimana guru yang perlu berdiskusi dengan teman sejawat, maka tutor pun
juga dapat memanfaatkan grup whatsapp ini untuk saling berdiskusi. Gambar di bawah ini
menunjukkan pemanfaatan grup whatsapp sebagai media diskusi antartutor.

Gambar 2. Pemanfaatan Grup Whatsapp sebagai Media Diskusi Antartutor


Setiap tutor membuat grup whatsapp yang beranggotakan lima orang yaitu satu orang tutor
dan empat siswa lainnya. Melalui grup ini, siswa melakukan diskusi dan tanya jawab baik
berupa chat maupun video call.
Di SMPN 1 Wonosari, pembelajaran daring dilaksanakan melalui platform google classroom
(selanjutnya disebut sebagai GC). Dengan demikian, guru memberikan petunjuk belajar,
media pembelajaran, maupun lembar diskusi melalui GC tersebut. Berikutnya siswa
berkesempatan untuk melakukan diskusi melalui grup whatsapp pada masing-masing
kelompok. Secara umum, langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Melalui GC, guru menyapa siswa serta mengajak siswa berdoa.
2. Siswa mempelajari materi yang diberikan oleh guru, baik berupa tayangan powerpoint,
pdf, maupun video.
3. Siswa mendiskusikan soal-soal yang diberikan dengan bantuan tutor sebaya melalui grup
whatsapp kelompok.
4. Setiap siswa menulis hasil diskusinya di buku tulis masing-masing, kemudian memfoto
dan menguploadnya di GC.
5. Tutor membuat daftar pengiriman tugas dan melaporkannya kepada guru.
6. Guru memberikan tanggapan, penguatan, dan umpan balik dalam bentuk komentar
maupun pembahasan soal.
Strategi penting dalam penerapan metode ini adalah memastikan kesiapan tutor sebelum
pelaksanaan proses pembelajaran. Untuk itu, sehari atau dua hari sebelum pembelajaran yang
dijadwalkan, guru mengirim garis besar materi yang akan dipelajari. Hal tersebut bertujuan
agar para tutor dapat mempelajari materi lebih awal. Jika menemui kesulitan, para tutor masih
memiliki waktu dan kesempatan untuk bertanya kepada guru, diskusi dengan teman sesama
tutor melalui grup whatsapp tutor, maupun mencari sumber belajar lain. Dengan demikian,
tutor sudah memahami materi dengan baik dan siap menjawab pertanyaan dari teman di
kelompoknya.
Selama proses pembelajaran, tutor berperan dalam memandu diskusi, membantu siswa yang
kesulitan, serta memberi tanggapan atas pertanyaan siswa dalam kelompoknya. Gambar di
bawah ini menunjukkan contoh diskusi siswa dalam grup whatsapp kelompoknya.

Gambar 3. Contoh Jalannya Diskusi Kelompok pada Grup Whatsapp

Di akhir proses pembelajaran, setiap siswa mengirim hasil diskusinya melalui GC. Dalam hal
ini tutor berperan memastikan bahwa siswa dalam kelompoknya sudah mengirim tugas. Hal
ini sekaligus memotivasi teman-teman yang lain agar tidak menunda-nunda tugasnya. Gambar
di bawah ini menunjukkan pelaporan tutor terkait pengiriman hasil diskusi.
Gambar 4. Laporan Tutor Terkait Pengiriman Tugas Siswa

Hal yang sangat penting dalam pembelajaran daring adalah pemberian tanggapan atau umpan
balik dari guru. Umpan balik diberikan melalui komentar langsung dari guru pada hasil
pekerjaan siswa, maupun berupa pembahasan sebagaimana tampak pada gambar berikut ini.

Gambar 5. Contoh Umpan Balik dari Guru terhadap Hasil Pekerjaan Siswa

c. Evaluasi
Pada akhir rangkaian pembelajaran dengan menerapkan metode e-tutor sebaya, dilakukan
evaluasi berupa pemberian tes dan angket. Pemberian tes bertujuan untuk mengukur
ketercapaian indikator kompetensi, sedangkan pemberian angket bertujuan untuk mengetahui
respon siswa terhadap metode yang diterapkan. Baik tes maupun angket diberikan secara
daring melalui google form.
Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Analisis Skor Tes KD 3.1, KD 3.2, dan KD 3.3


Kelas VII F Kelas VII G
KD 3.1 KD 3.2 KD 3.3 KD 3.1 KD 3.2 KD 3.3
Nilai rata-rata 73,3 72,8 81,3 71,1 70,8 80,7
Nilai tertinggi 100 100 100 100 100 100
Nilai terendah 32 44 47 36 36 47
Banyaknya siswa tuntas 19 17 22 16 15 21
% siswa tuntas 63,3% 56,7% 73,3% 53,3% 50% 70%
Keterangan:
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 75
KD 3.1 (bilangan)
KD 3.2 (himpunan)
KD 3.3 (PLSV dan PtLSV)

Hasil analisis skor yang ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-
rata pada kedua kelas. Selain itu, terdapat peningkatan persentase ketuntasan siswa. Data tersebut
menunjukkan bahwa penerapan metode e-tutor sebaya memberikan dampak positif pada hasil
pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi Covid-19 ini. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian
Chu et al (2019) dan Zulkifli et al (2017) tentang dampak metode tutor sebaya terhadap hasil belajar
siswa. Meskipun demikian, diakui bahwa persentase ketuntasan pada pembelajaran PLSV dan PtLSV
ini masih belum memuaskan. Untuk itu perlu upaya yang lebih maksimal lagi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Evaluasi pada akhir pembelajaran tidak hanya mengukur ketercapaian indikator pada KD 3.3..
Evaluasi juga dilakukan dengan menggunakan angket untuk melihat respon siswa terhadap metode
yang diterapkan, Hasil angket menunjukkan bahwa 83% siswa mengalami peningkatan motivasi
belajar, 75% siswa mengalami peningkatan kepercayaan diri, dan 83% siswa menyatakan bahwa
metode e-tutor sebaya ini bermanfaat. Hasil tersebut melengkapi hasil penelitian Smet, Keer, dan
Valcke (2006) yang menyatakan bahwa metode tutor sebaya menunjukkan dampak positif pada sikap
siswa, terutama sikap yang berkaitan dengan dinamika kelompok.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
metode e-tutor sebaya diterapkan dalam pembelajaran matematika kelas 7F dan 7G SMPN 1 Wonosari
pada masa pandemi Covid-19. Metode ini melalui tiga tahapan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi.
Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan analisis kemampuan awal siswa, pembentukan kelompok,
serta penyusunan program pembelajaran yang meliputi RPP, media pembelajaran, lembar diskusi, dan
instrumen evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, guru mengunggah materi dan lembar diskusi melalui GC,
siswa berdiskusi dalam kelompok masing-masing melalui grup whatsapp dengan bantuan tutor, siswa
mengirim tugas secara daring, dan diakhiri dengan tutor melaporkan aktivitas diskusi. Sebelum waktu
pembelajaran yang dijadwalkan, guru memberikan garis besar materi melalui grup whatsapp tutor
untuk dipelajari lebih awal. Adapun setelah pembelajaran, guru memberikan umpan balik dan tindak
lanjut berdasarkan hasil diskusi siswa. Pada tahap terakhir, yaitu tahap evaluasi, siswa mengerjakan
tes dan mengisi angket. Hasil tes maupun angket menunjukkan bahwa penerapan metode e-tutor
sebaya pada materi PLSV dan PtLSV dalam masa pandemi Covid-19 dapat berjalan dengan baik, serta
memberikan dampak positif pada aspek kognitif maupun aspek afektif. Ditinjau dari aspek kognitif,
nilai rata-rata serta persentase ketuntasan siswa meningkat dibanding pada kompetensi dasar
sebelumnya. Sedangkan jika ditinjau dari aspek afektif, metode ini berdampak positif pada motivasi
belajar dan kepercayaan diri siswa.
Dengan mengacu pada hasil praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan, penulis memberikan
rekomendasi untuk menerapkan metode e-tutor sebaya pada materi pembelajaran lain. Penerapan
metode tersebut selanjutnya dapat dilengkapi dengan kegiatan yang lebih beragam, misalnya ditambah
dengan video conference, permainan, serta pemberian reward atau penghargaan. Dengan demikian
diharapkan metode e-tutor sebaya yang diterapkan dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Chu,H.C. et al. (2017). Effects of an online formative peer-tutoring approach on students’ learning
behaviors, performance and cognitive load in mathematics. Interactive Learning Environment, 25
(2), 203–219.
Sansone, N., Ligorio, M.B., dan Buglass, S.L. (2016). Peer e-tutoring: Effects on students’
participation and interaction style in online courses. Innovations in Education and Teaching
International. DOI: 10.1080/14703297.2016.1190296
Smet, M.D., Keer, H.V., dan Valcke,M. (2006). Blending asynchronous discussion groups and peer
tutoring in higher education: An exploratory study of online peer tutoring behaviour. Computers
& Education, 50 (1), 207–223.
Suherman, Erman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID -19).
Watcharapunyawong, S. (2018). The effects of online peer tutoring on first-year undergraduate
students’ English grammar achievement. Indonesian Journal of Informatics Education, 2(2), 69
– 76 .
Zulkifli, N.N et al. (2020). Patterns of Critical Thinking Processing in Online RPT Through Facebook
Discussion. IEEE Access, volume 8. DOI: 10.1109/ACCESS.2020.2968960

Singkatan/Istilah/Simbol
BDR = Belajar Di Rumah
daring = dalam jaringan (online)
GC = Google Classroom
KD = Kompetensi Dasar
PLSV = Persamaan Linear Satu Variabel
PtLSV = Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
RPP = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
BIODATA PENULIS

A IDENTITAS PRIBADI

1 Nama Lengkap (beserta gelar) Ririn Aprianita, S.Pd.Si.,M.Pd.

2 Tempat Tanggal Lahir Gunungkidul, 08 April 1987

3 Email ririn.matika@gmail.com

4 No HP 085959528232

5 Alamat Rumah Logandeng RT 24/ RW 05 Logandeng Playen


Gunungkidul

6 NPWP 35.851.025.3-545.000

7 Nama Bank dan No Rekening BPD DIY

002.221.007294

B IDENTITAS PROFESI

1 NIP 19870408 201001 2 010

2 Pangkat/Golongan Penata Muda Tk.I/ IIIb

3 Asal Instansi SMPN 1 Wonosari

4 Alamat Instansi Jalan Kolonel Sugiyono 35B Wonosari

5 Kab/Kota Gunungkidul

6 Provinsi D.I.Yogyakarta

7 No Telp Instansi (0274)391039

10 Publikasi Ilmiah

Judul Tahun

Mengembangkan Kemampuan Metakognisi Siswa 2019


Melalui Pembelajaran Matematika : Sebuah Kontribusi
untuk Menjawab Tantangan Abad 21

(Edumat volume 10 nomor 2)


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ririn Aprianita, S.Pd.Si.,M.Pd.
Instansi : SMPN 1 Wonosari

menyatakan telah mengirimkan artikel berjudul:


Penerapan Metode E-Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Matematika di Masa Pandemi
Covid-19
Dan bersedia untuk mengikuti proses review dan publikasi di jurnal EDUMAT PPPPTK
Matematika.
Saya juga menyatakan:
1. Bertanggung jawab penuh terhadap keaslian isi artikel.
2. Artikel belum dipublikasikan di jurnal lain.
3. Artikel tidak sedang menjalani proses review di jurnal lain.
4. Menerima segala keputusan hasil review EDUMAT.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Gunungkidul, Januari 2021


Tertanda,

Ririn Aprianita, S.Pd.Si.,M.Pd.


NIP. 19870408 201001 2 010

You might also like