Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 31
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 31208 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi sebagai Badan Layanan Umum Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang sebagian sifat pekerjaannya memiliki sifat kegawatdaruratan, tidak dapat ditunda, tidak dapat diprediksi dengan tepat karena berkaitan dengan keselamatan pasien; b. bahwa agar kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dapat berjalan baik dan berkesinambungan, maka untuk menjalankan fungsi tersebut harus tersedia barang/jasa setiap saat yang tepat kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi, dan _ penyedia berdasarkan prinsip efisiensi dan ckonomis, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat, serta berdasarkan jenjang nilai yang telah ditetapkan; c. bahwa berdasarkan Pasal 61 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, _pengadaan barang/jasa pada Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah dikecualikan dari peraturan pengadaan barang/jasa Pemerintah dan ditetapkan oleh Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Direktur tentang Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum Dacrah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Provinsi Jawa Tengah; DOKUMEN MASTER RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr, MOEWARDI PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 3120A TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi sebagai Badan Layanan Umum Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang sebagian sifat pekerjaannya memiliki sifat kegawatdaruratan, tidak dapat ditunda, tidak dapat diprediksi dengan tepat karena berkaitan dengan keselamatan pasien; b. bahwa agar kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dapat berjalan baik dan berkesinambungan, maka untuk menjalankan fungsi tersebut harus tersedia barang/jasa setiap saat yang tepat kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi, dan _penyedia berdasarkan prinsip efisiensi dan ekonomis, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat, serta berdasarkan jenjang nilai yang telah ditetapkan; c. bahwa berdasarkan Pasal 61 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pengadaan barang/jasa pada Badan Layanan Umum/Badan Layanan Umum Daerah dikecualikan dari peraturan pengadaan barang/jasa Pemerintah dan ditetapkan oleh Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf ¢ perlu menetapkan Peraturan Direktur tentang Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Provinsi Jawa Tengah; Sate Mengingat 1, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86- 92); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6757); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan _Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5340); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2018 Nomor 1213); 10 Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 91 Tahun 2016 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai Badan Layanan Umum Daerah Non Pegawai Negeri Sipil pada Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun eae 2016 Nomor 91); 11 Peraturan Gubernur Jawa tengah Nomor 56 Tahun 2020 tentang Jenjang Nilai Pengadaan Barang/Jasa (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 Nomor 56); 12 Keputusan Gubernur_ Jawa ‘Tengah ~—_ Nomor 821.2/14/2020 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH. BABI KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur ini, yang dimaksud dengan: 1, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Provinsi Jawa Tengah yang selanjutnya disebut RSUD Dr. Moewardi adalah Rumah Sakit Umum Daerah berstatus BLUD milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di Surakarta. 2, Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 3. Direktur RSUD Dr. Moewardi adalah seorang yang dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah untuk memimpin RSUD Dr. Moewardi. 4. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disingkat LKPP adalah lembaga Pemerintah yang _ bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 5. Pengadaan Barang/Jasa BLUD RSUD Dr. Moewardi yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh RSUD Dr. Moewardi yang dibiayai dari dana yang bersumber dari pendapatan BLUD RSUD Dr. Moewardi baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun melalui penyedia, yang prosesnya mulai dari perencanaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. 6. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang Kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/ Perangkat Daerah. 7. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah. 10. 11 12, 13, 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Pejabat Teknis RSUD Dr. Moewardi yang selanjutnya disebut Pejabat Teknis adalah Wakil Direktur yang bertanggung jawab secara teknis atas bidang yang ditangani pada RSUD Dr. Moewardi. Pejabat Pembuat Komitmen RSUD Dr. Moewardi yang selanjutnya disingkat PPKom adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan RSUD Dr. Moewardi yang selanjutnya disebut PPTK adalah pejabat pada RSUD Dr. Moewardi yang melaksanakan 1 (satu) atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. Kelompok Kerja Pemilihan RSUD Dr. Moewardi yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh PA/KPA untuk mengelola pemilihan penyedia. Pejabat Pengadaan RSUD Dr. Moewardi yang selanjutnya disebut Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas melaksanakan pengadaan langsung, penunjukan langsung, dan/atau e-purchasing. Penyelenggara Swakelola adalah tim yang menyelenggarakan kegiatan secara swakelola. Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Penyedia adalah pelaku usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak. Pengguna adalah unit/instalasi/seksi/sub bagian yang akan menggunakan atau memanfaatkan hasil pengadaan barang/jasa. Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran rumah sakit. Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat RUP adalah daftar rencana pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanaken oleh rumah sakit. Pengadaan Barang/Jasa melalui swakelola yang selanjutnya disebut swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh rumah sakit, kementerian/lembaga/perangkat daerah lain, organisasi kemasyarakatan, atau kelompok masyarakat. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputipembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir. Jasa Lainnya adalah jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan, metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal Iuas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Vendor Management System yang selanjutnya disingkat VMS adalah sistem yang digunakan untuk mengelola data pelaku usaha dan penilaian kinerja pelaku usaha. 25.Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi RSUD Dr. Moewardi yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 26.E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut e- marketplace adalah pasar elektronik yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa rumah sakit. 27. Toko Dalam Jaringan yang selanjutnya disebut Toko Daring adalah sistem informasi yang memfasilitasi pengadaan barang/jasa melalui penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik dan ritel daring. 28. Sistem Informasi Moewardi Marketplace yang selanjutnya disebut Sidimarkece adalah e-marketplace yang dikembangkan dan dikelola oleh RSUD Dr. Moewardi, yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang/jasa tertentu serta kinerja penyedia. 29. Permohonan Pengadaan adalah surat permohonan dari Pengguna yang berisi usulan kegiatan dan anggaran (desain), yang disampaikan untuk diproses pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan. 30.Barang spesifik adalah barang yang hanya bisa digunakan untuk keperluan/tindakan tertentu. Bagian Kedua Ruang Lingkup Pasal 2 (1) Ruang lingkup Peraturan Direktur RSUD Dr. Moewardi ini meliputi pengadaan barang/jasa yang menggunakan anggaran belanja pada RBA yang bersumber dari jasa layanan, hibah yang tidak terikat, hasil kerjasama dengan pihak lain, serta lain-lain pendapatan BLUD RSUD Dr. Moewardi yang sah di luar pendapatan yang berasal dari APBN/APBD. (2) Untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sumber dananya berasal dari APBN/APBD dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan- undangan di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah. (3) Untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sumber dananya berasal dari hibah terikat dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan pengadaan dari pemberi hibah, atau mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa yang berlaku bagi RSUD Dr. Moewardi sepanjang disetujui oleh pemberi hibah dimaksud. Pasal 3 (1) Pengadaan Barang/Jasa dalam Peraturan Direktur RSUD Dr. Moewardi ini meliputi: a. Barang; b. Pekerjaan Konstruksi; c. Jasa Konsultansi; dan d. Jasa Lainnya. (2) Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 0 dapat dilakukan secara terintegrasi. (3) Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 0 dilaksanakan dengan cara: a. Swakelola; dan/atau b. Penyedia Barang/Jasa. BAB II TUJUAN, PRINSIP, DAN ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA Bagian Kesatu Tujuan Pengadaan Barang/Jasa Pasal 4 Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk: a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia; meningkatkan penggunaan produk dalam negeri; meningkatkan peran serta usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi; meningkatkan peran serta pelaku usaha nasional; mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian; meningkatkan keikutsertaan industri kreatif; mewujudkan pemerataan ekonomi dan memberikan perluasan kesempatan berusaha; mendorong pengadaan berkelanjutan; dan meningkatkan kesinambungan dan percepatan layanan BLUD. poo Pp om Bagian Kedua Prinsip Pengadaan Barang/Jasa Pasal 5 Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: efisien; efektif; transparan; adil; akuntabel; terbuka; bersaing; dan praktik bisnis yang sehat. PRogpo gE Bagian Ketiga Etika Pengadaan Barang/Jasa Pasal 6 (1) Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika sebagai berikut: a. melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran, dan ketepatan tujuan pengadaan barang/jasa; b. bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga kerahasiaan informasi yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan pengadaan barang/Jasa; ¢. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat persaingan usaha tidak sehat; d. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis pihak yang terkait; (2) > vrpm rs aeg e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan usaha tidak sehat dalam pengadaan barang/jasa; f, menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran keuangan Rumah Sakit; . menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi;dan h. tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa. Pertentangan kepentingan pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, dalam hal: a. Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada suatu badan usaha, merangkap sebagai direksi, dewan komisaris, atau personel inti pada badan usaha lain yang mengikuti tender/seleksi yang sama; b. Konsultan perencana/pengawas dalam Pekerjaan Konstruksi bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan_ Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan pengadaan pekerjaan terintegrasi; c. Konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai konsultan perencana; d. Pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai PPKom/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa; e. PPKom/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan badan usaha penyedia; dan/atau f, Beberapa badan usaha yang mengikuti tender/seleksi yang sama, dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai baik langsung maupun tidak langsung oleh pemegang saham yang sama. BAB Ill PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA. Bagian Kesatu Para Pihak dalam Pengadaan Barang/Jasa Pasal 7 Para pihak dalam Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari: PA; KPA; PPKom; PPTK; Pengguna; Pejabat Pengadaan; Pokja Pemilihan; ‘Agen Pengadaan; Penyelenggara Swakelola; dan Penyedia ql) (2) (1) (2) (3) (4) 6) Bagian Kedua Pengguna Anggaran Pasal 8 PA pada Rumah Sakit Daerah termasuk RSUD Dr. Moewardi dijabat oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. PA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7a memiliki tugas dan kewenangen: a, melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan; menetapkan perencanaan pengadaan; menetapkan dan mengumumkan RUP; melaksanakan konsolidasi pengadaan barang/jasa; menetapkan Penunjukan Langsung untuk Tender/Seleksi ulang gagal; menetapkan pengenaan Sanksi Daftar Hitam; menetapkan PPKom; menetapkan Pejabat Pengadaan; menetapkan Penyelenggara Swakelola; menetapkan Pokja Pemilihan; menetapkan tim/tenaga teknis; . menetapkan tim juri/tim ahli; menetapkan tim/tenaga pendukung; menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal;dan menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan: 1) Tender/Penunjukan Langsung/E-purchasing untuk —_ paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau 2) Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket pengadaan jasa konsultansi dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di atas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). SORRrRT ora me ao Bagian Ketiga Kuasa Pengguna Anggaran Pasal 9 KPA pada RSUD Dr. Moewardi dijabat oleh Direktur RSUD Dr.Moewardi. KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7b melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PA. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPA berwenang menjawab sanggah banding peserta tender pekerjaan konstruksi. KPA dapat menugaskan PPKom untuk melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan dari PA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf adan huruf b. KPA dapat merangkap sebagai PPKom. Bagian Keempat Pejabat Pembuat Komitmen Pasal 10 a (2) (3) (4) 6) 6 1) (2) (2) (3) Pihak yang bertindak sebagai PPKom adalah Direktur atau Wakil Direktur RSUD Dr. Moewardi. PA/KPA dapat menetapkan Kepala Bidang/Bagian sebagai PPKom. PPKom dalam pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7c memiliki tugas: menyusun perencanaan pengadaan; melaksanakan konsolidasi pengadaan barang/jasa; menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK); menetapkan rancangan kontrak; menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS); menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia; mengusulkan perubahan jadwal kegiatan; . melaksanakan E-purchasing sesuai dengan ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah; mengendalikan kontrak; j. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; k, melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA; 1. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan; m. menilai kinerja Penyedia; dan n, menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ). PPKom wajib memiliki sertifikat keahlian tingkat dasar/level-1 di bidang pengadaan barang/jasa yang dikeluarkan oleh LKPP. Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), PPKom melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan dari PA/KPA, meliputi: a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan b, mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan. PPKom dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (5) dapat dibantu oleh tim/tenaga ahli, tim/tenaga teknis, tim/tenaga pendukung, PPTK dan/atau Pengguna. Tim/tenaga ahli, tim/tenaga teknis, tim/tenaga pendukung, PPTK dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (6) memiliki tugas dan tanggung jawab membantu PPKom dalam melaksanakan tugasnya. reaoge PR Bagian Kelima Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pasal 11 PPTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7d memiliki tugas membantu PPKom dalam melaksanakan tugasnya. PPTK harus memenuhi syarat sebagai berikut: a, memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b, memahami pekerjaan yang akan dilaksanakan; c. memahami isi dokumen, metode, dan prosedur pengadaan yang berlaku; dan d. telah mengikuti pelatihan pengadaan barang/jasa. Dalam hal beban kerja atas kegiatan dalam bidang tugas PPTK berlebih, Direktur dapat menugaskan dan menetapkan PPTK dari bidang lain atau kompetensi yang sama. Bagian Keenam Pengguna Pasal 12 Pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7e memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. menyusun daftar kebutuhan; b. daftar kebutuhan sebagaimana dimaksud pada huruf a disertai dengan KAK perencanaan dan perkiraan anggaran pembelanjaan/RBA; c, melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa; d. menyusun dan menyampaikan permohonan pengadaan kepada PPTK dilengkapi KAK kegiatan, rancangan spesifikasi teknis/KAK, rancangan HPS, dan ringkasan rancangan Kontrak; e. membantu PPKom dalam pelaksanaan Kontrak dan menilai kinerja Penyedia; dan f, menggunakan, menjaga dan bertanggung jawab terhadap barang/jasa hasil pengadaan. Bagian Ketujuh Pejabat Pengadaan Pasal 13 (1) Pejabat Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7f harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. memahami pekerjaan yang akan dilaksanakan; c. memahami isi dokumen, metode, dan prosedur pengadaan yang berlal d. memiliki sertifikat keahlian tingkat dasar/level-1 di bidang pengadaan barang/jasa yang dikeluarkan oleh LKPP; dan menandatangani pakta integritas. (2) Pejabat Pengadaan berasal dari Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai lain di lingkungan RSUD Dr. Moewardi. (3) Pegawai lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah: a. Pegawai BLUD Non PNS Tidak Tetap; dan b. Pegawai BLUD Non PNS Tetap. (4) Pejabat Pengadaan memiliki tugas: a, melaksanakan persiapan dan pelaksanaan: 1) pengadaan langsung/penunjukan langsung untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 2) pengadaan langsung/penunjukan langsung untuk pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). b, melaksanakan E-purchasing sesuai dengan ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Bagian Kedelapan Kelompok Kerja Pemilihan Pasal 14 -10- ql) (2) (3) (4) (5) 6) (7) Pokja Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7g harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. _memahami pekerjaan yang akan dilaksanakan; ¢. memahami isi dokumen, metode, dan prosedur pengadaan yang berlaku 4. memiliki sertifikat keahlian tingkat dasar/level 1 di bidang pengadaan barang/jasa yang dikeluarkan oleh LKPP; dan menandatangani pakta integritas. Pokja Pemilihan berasal dari Pegewai Aparatur Sipil Negara (ASN) bail dari RSUD Dr. Moewardi maupun instansi teknis lainnya atau pegawai lain di lingkungan RSUD Dr. Moewardi. Pegawai lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah: a. Pegawai BLUD Non PNS Tidak Tetap; dan b. Pegawai BLUD Non PNS Tetap. Pokja Pemilihan memiliki tugas: a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan penyedia; b, melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pengadaan langsung untuk: 1) pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa_ lainnya yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan 2) pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak Rp. 500,000.000,00 (lima ratus juta rupiah). c. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan penunjukan langsung untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). d. menetapkan pemenang pemilihan/penyedia untuk metode pemilihan: 1) tender/penunjukan langsung dengan nilai paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya paling banyak Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan 2) seleksi/penunjukan langsung dengan nilai paket pengadaan Jasa Konsultansi paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). ¢. melakukan proses prakualifikasi pelaku usaha/penyedia pada Sidimarkece. Untuk persiapan dan pelaksanaan pengadaan langsung untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dan untuk pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), pokja pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beranggotakan 3 (tiga) orang. Untuk persiapan dan pelaksanaan kompetisi terbatas, Pokja Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beranggotakan 5 (lima) orang. Persiapan dan pelaksanaan tender/seleksi dilakukan oleh pokja pemilihan pada Biro Administrasi Pengadaan Barang Jasa Provinsi Jawa Tengah. -li- (8) (9) (1) (2) (3) (4) (5) (1) (2) (3) (4) Dalam hal berdasarkan pertimbangan kompleksitas pemilihan Penyedia, anggota pokja pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan (6) dapat ditambah sepanjang berjumlah gasal. Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli. Bagian Kesembilan ‘Agen Pengadaan Pasal 15 Agen Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal Pasal 7h adalah UKPBJ atau pelaku usaha yang melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaan pengadaan barang/jasa yang diberi kepercayaan oleh BLUD RSUD Dr. Moewardi sebagai pihak pemberi pekerjaan. Agen Pengadaan dapat melaksanakan pengadaan barang/jasa. Pelaksanaan tugas agen pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mutatis mutandis dengan tugas pokja pemilihan. Pelaksanaan tugas pokja pemilihan dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Direktur RSUD Dr. Moewardi ini. Kriteria, lingkup kewenangan, dan mekanisme pemilihan agen pengadaan mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah. Bagian Kesepuluh Penyelenggara Swakelola Pasal 16 Penyelenggara swakelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7i terdiri atas tim persiapan, tim pelaksana, dan tim pengawas. Tim persiapan memiliki tugas menyusun sasaran, rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan rencana biaya. Tim pelaksana memiliki tugas melaksanakan, mencatat, mengevaluasi, dan melaporkan secara berkala kemajuan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran. Tim pengawas memiliki tugas mengawasi persiapan dan pelaksanaan fisik maupun administrasi swakelola. Pasal 17 Mekanisme pengadaan barang/jasa melalui swakelola mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah. a) (2) Bagian Kesebelas Penyedia Pasal 18 Penyedia sebagaimana dimaksud dalam Error! Reference source not found, wajib memenuhi kualifikasi sesuai dengan barang/jasa yang diadakan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyedia bertanggung jawab atas: pelaksanaan kontrak; kualitas barang/jasa; ketepatan perhitungan kuantitas atau volume; ketepatan waktu penyerahan; dan ketepatan tempat penyerahan. paoge Sige () (2) (3) QQ) (2) (3) (4) (5) (6) 7 (8) BABIV PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA Bagian Kesatu Identifikasi Kebutuhan Pasal 19 Identifikasi kebutuhan merupakan perkiraan kebutuhan barang/jasa RSUD Dr. Moewardi untuk tahun anggaran berikutnya, yang disusun berdasarkan analisa yang dapat dipertanggungjawabkan. Identifikasi kebutuhan barang/jasa dilakukan berdasarkan rencana kegiatan yang ada di dalam Rencana Kerja RSUD Dr. Moewardi. Penyusunan identifikasi kebutuhan barang/jasa tahun anggaran berikutnya dilakukan pada tahun anggaran berjalan. Pasal 20 Pengguna menyusun daftar kebutuhan barang/jasa dan disampaikan kepada PPTK dengan dilampiri: a. KAK perencanaan; dan b. perkiraan anggaran pembelanjaan/RBA; KAK perencanaan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a diperlukan sebagai acuan dan/atau referensi untuk pelaksanaan kegiatan. Perkiraan biaya/RBA sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b disusun untuk menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan. Penyusunan daftar kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh Tim Teknis. PPKom melakukan reviu atas daftar kebutuhan barang/jasa beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kemudian disetujui dan disampaikan kepada PA/KPA. PA/KPA melakukan analisa terhadap daftar kebutuhan barang/jasa dan lampirannya. Dalam melakukan analisa sebagaimana dimaksud pada ayat (6), PA/KPA dibantu Bidang Anggaran dan Bagian Perencanaan. Berdasarkan hasil analisa sebagaimana dimaksud pada ayat (7), PA/KPA menetapkan daftar kebutuhan barang/jasa. Bagian Kedua Pemaketan dan Konsolidasi Pasal 21 PA/KPA menetapkan paket pengadaan barang/jasa berdasarkan hasil analisa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (6) dan penetapan daftar kebutuhan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (8). PA/KPA/PPKom/PP/Pokja/Pengguna pengadaan barang/jasa dapat melakukan konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa. Untuk mencapai best value for money, konsolidasi pengadaan barang/jasa dapat dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa paket pengadaan barang/jasa yang sejenis. Bagian Ketiga Pengumuman RUP a. (ql) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (1) (2) (3) (4) (5) Pasal 22 Pengumuman RUP BLUD RSUD Dr. Moewardi dilakukan setelah penetapan-Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Pengumuman RUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Selain melalui SIRUP, pengumuman RUP dapat ditambahkan dalam situs web Rumah Sakit, papan pengumuman resmi untuk masyarakat, surat kabar, dan/atau media lainnya. Pengumuman RUP dilakukan kembali dalam hal _ terdapat perubahan/revisi paket pengadaan atau RBA. BAB V PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK Bagian Kesatu Pengadaan Secara Elektronik Pasal 23 Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan RSUD Dr. Moewardi dapat dilakukan secara elektronik menggunakan sistem informasi yang tersedia. Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari namun tidak terbatas pada: a.emarketplace yang dikembangkan RSUD Dr.Moewardi atau yang tersedia di pasar; b. Sistem Pengadaan Secara Elektronik dan sistem pendukung yang dikembangkan LKPP; c. Toko Daring; atau d. sistem informasi lainnya yang sah. Pengumuman RUP dan pencatatan kontrak dilakukan menggunakan Sistem Pengadaan Secara Elektronik dan sistem pendukung yang dikembangkan LKPP. Bagian Kedua E-Marketplace Pasal 24 RSUD Dr. Moewardi dapat mengembangkan e-marketplace untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa rumah sakit. Pengembangan e-marketplace sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan melalui pengembangan aplikasi Sidimarkece. Sidimarkece terdiri dari: a. Vendor Management System (VMS); b. daftar barang/jasa dari hasil pemilihan; dan c. daftar barang/jasa dari Penyedia yang telah berkontrak dengan RSUD Dr. Moewardi. VMS sebagaimana dimaksud pada ayat (3)a digunakan untuk: a. mengelola data profil Pelaku usaha/Penyedia; dan b. menilai kinerja Penyedia. Daftar barang/jasa dari hasil pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)b merupakan daftar barang/jasa dari hasil pemilihan Penyedia yang telah menyepakati hasil negosiasi, namun belum dilakukan perikatan. -14- (6) (7 (8) (9) Qy 2) (3) Q) (2) Daftar barang/jasa dari Penyedia yang telah berkontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (3)c merupakan daftar barang/jasa dari Penyedia yang telah berkontrak dengan RSUD Dr.Mcewardi melalui proses pemilihan. Rumah sakit di wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat memanfaatkan Sidimarkece. Data yang memenuhi ketentuan proses penayangan pada Sidimarkece diumumkan secara luas kepada masyarakat, antara lain: a. daftar dan profil pelaku usaha/penyedia; b. daftar produk; c, harga produk; dan d. daftar penyedia yang berkontrak dengan RSUD Dr. Moewardi. Ketentuan lebih lanjut tentang implementasi Sidimarkece, diatur lebih lanjut dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) dan panduan pengguna aplikasi. Pasal 25 Jenis barang/jasa yang dapat ditayangkan pada Sidimarkece antara lain: a. barang; b. pekerjaan konstruksi; dan c. jasa lainnya. Barang/jasa yang ditayangkan pada Sidimarkece sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. berdasarkan pada kebutuhan barang/jasa yang ditetapkan oleh PA/KPA; b. bersifat standar atau dapat distandarkan; dan c. kebutuhannya bersifat berulang. ‘Tugas dan kewenangan PA/KPA dalam Sidimarkece meliputi: a, melakukan evaluasi/kajian terhadap: 1) barang/jasa untuk memperluas peran serta usaha kecil dengan mencantumkan barang/jasa produksi usaha kecil; 2) barang/jasa yang diusulkan pengguna; dan 3) kebutuhan barang/jasa yang belum disulkan oleh pengguna. b. menetapkan pemenang untuk Sidimarkece pada proses pemilihan yang menggunakan tender dengan negosiasi/tanpa negosiasi dengan nilai paling sedikit di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); melakukan perikatan kontrak payung Sidimarkece dengan Penyedia; melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kontrak payung Sidimarkece; dan e. memberikan dan/atau mencabut sanksi kepada Penyedia dalam Sidimarkece. ao Bagian Ketiga Vendor Management System (VMS) Pasal 26 VMS untuk mengelola data profil pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4J)a dibuka sepanjang tahun, dan tidak hanya dibuka pada saat akan diadakan proses pengadaan barang/jasa. ULP membuka kesempatan secara luas kepada seluruh pelaku usaha dengan mengumumkan proses prakualifikasi melalui VMS sekurang- kurangnya pada website RSUD Dr. Moewardi. -15- (3) Pelaku usaha diberi kesempatan mendaftarkan diri untuk dapat ditayangkan profil usahanya pada VMS. (4) Terhadap pelaku usaha yang mendaftarkan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan proses prakualifikasi. (5) Proses prakualifikasi dilakukan secara adil, transparan, independen, dan akuntabel serta mendorong terjadinya persaingan sehat di antara Pelaku usaha. (6) Pengelolaan data profil penyedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4)a juga dilakukan terhadap penyedia yang telah berkontrak dengan RSUD Dr. Moewardi namun belum terdata pada VMS. (7) Terhadap data profil penyedia sebagaimana dimaksud pada ayat (6), maka Kepala ULP mengundang penyedia dimaksud untuk mengisi data pada VMS. (8) Pelaku usaha yang lulus prakualifikasi dalam VMS, dapat diundang untuk mengikuti kompetisi terbatas pada Sidimarkece. (9) Ketentuan lebih lanjut tentang pengelolaan data profil pelaku usaha pada VMS, diatur lebih lanjut dalam Standar Operasional Prosedur (SOP). Pasal 27 (1) Proses prakualifikasi di dalam VMS meliputi: a. administrasi; b. Klasifikasi; c. kualifikasi; d. verifikasi dokumen; dan e. uji independensi. (2) Proses administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)a dilakukan oleh pelaku usaha dengan mengisi identitas atau informasi umum tentang usahanya. (3) Dalam hal terdapat perubahan identitas atau informasi umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pelaku usaha wajib memperbaharui data dimaksud. (4) Proses klasifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)b dilakukan oleh Pelaku usaha dengan memilih satu atau beberapa bidang dan sub-bidang yang sesuai dengan klasifikasi bidang dan sub-bidang usaha sebagaimana tercantum dalam jjin usaha pelaku usaha. (5) Proses kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)c dilakukan oleh Pelaku usaha dengan mengisi kualifikasi yang sesuai dengan usahanya. (6) Isian kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disusun berdasarkan kebutuhan barang/jasa RSUD Dr. Moewardi yang telah ditetapkan, sebagai referensi. (7) Proses verifikasi dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (I)d dilakukan oleh unit pengadaan barang/jasa untuk memastikan semua data yang dimasukkan secara online sesuai dengan dokumen aslinya. (8) Dalam proses verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7), Pelaku usaha wajib menunjukkan dokumen asli untuk memastikan keabsahan dokumen. (9) Dalam hal terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan atas proses verifikasi, unit pengadaan barang/jasa melakukan Klarifikasi. (10) Proses uji independensi sebagaimana dimaksud pada ayat (I)e dilakukan oleh unit pengadaan barang/jasa untuk meneliti dan meyakinkan bahwa Pelaku usaha tidak saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. (11) unit pengadaan barang/jasa dapat melakukan kunjungan ke kantor/pabrik/ workshop Pelaku usaha untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha Pelaku usaha. Fie qq) (2) (3) (4) ©) q (2) (3) (4) (5) (6) () (2) Pasal 28 Penyedia yang berkontrak dengan RSUD Dr. Moewardi dinilai kinerjanya melalui VMS berdasarkan kriteria yang telah disusun. Penyusunan kriteria dan penilaian kinerja penyedia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh PPKom dan dapat dibantu oleh PPTK, Pengguna, dan/atau Tim Teknis, PPKom mengunggah hasil penilaian kinerja penyedia paling lambat 30 hari kalender setelah masa pelaksanaan kontrak berakhir. Penyedia yang memiliki kinerja jelek, maka: a. kontrak dihentikan sementara; dan b. produk dituruntayangkan dari Sidimarkece. Penyedia yang turun tayang dapat mengajukan kembali penawaran untuk dapat ditayangkan di Sidimarkece setelah 1 tahun terhitung sejak tanggal penurunan. Bagian Keempat Barang/Jasa Hasil Pemilihan Pasal 29 Data/informasi produk hasil pemilihan yang dapat ditayangkan pada Sidimarkece bersumber dari data/informasi barang/jasa pada: a. katalog elektronik nasional; b, katalog elektronik sektoral; dan/atau c. katalog elektronik lokal; Data/informasi barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditayangkan dari penyedia/distributor penyedia katalog elektronik yang produknya pernah dibeli oleh RSUD Dr. Moewardi maupun yang belum pernah dibeli namun dibutuhkan. Terhadap Penyedia katalog elektronik yang produknya belum dibeli namun dibutuhkan, Kepala ULP mengundang penyedia/distributor Penyedia katalog elektronik untuk mengisi data pada Sidimarkece. Terhadap Penyedia/distributor penyedia katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan verifikasi, Klarifikasi, dan negosiasi. Pelaksana verifikasi, Klarifikasi, dan negosiasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan oleh Kepala ULP. Dalam hal Penyedia/distributor Penyedia katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) telah diverifikasi, diklarifikasi, dan sepakat dengan hasil negosiasi, dilakukan perikatan kontrak payung dengan PA/KPA. Bagian Kelima Barang/Jasa Penyedia yang Telah Berkontrak Pasal 30 Pelaku usaha yang belum berkontrak dengan RSUD Dr. Moewardi, dapat mengikuti proses pemilihan Penyedia untuk dapat berkontrak dan ditayangkan produknya pada Sidimarkece. Proses pemilihan penyedia Sidimarkece sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan: a. proses pemilihan melalui Sidimarkece; atau b. menggunakan metode pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1). -17- (3) (4) (5) (6) (7) QQ) (2) (3) 4) Proses pemilihan melalui Sidimarkece sebagaimana dimaksud pada ayat huruf (2)a dilakukan oleh pokja pemilihan dengan metode: a. tender; atau b. negosiasi. Metode pemilihan penyedia dengan tender sebagaiaman dimaksud pada ayat (3) huruf a dilakukan dengan cara negosiasi atau tanpa negosiasi. Metode pemilihan penyedia melalui tender dengan negosiasi digunakan untuk mendapatkan lebih dari 1 (satu) pemenang untuk menjamin pemenuhan kebutuhan barang/jasa. Metode pemilihan penyedia melalui negosiasi sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf b digunakan untuk barang/jasa yang memiliki kriteria atas: a. kebutuhan barang/jasa melebihi kemampuan dari 1 (satu) penyedia; b. spesifikasi teknis dan kualitas barang/jasa beragam; c. barang/jasa yang harganya sudah dipublikasikan melalui media cetak dan elektronik; d. penyedia tunggal; dan/atau e. barang/jasa selain yang dimaksud dalam huruf a sampai huruf d, berdasarkan penilaian pokja pemilihan bahwa pelaksanaan pemilihan akan lebih efektif/efisien/mudah apabila menggunakan metode negosiasi. Metode pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh pokja pemilihan dengan disertai dokumen analisa/justifikasi dan tetap memperhatikan prinsip-prinsip dan etika pengadaan. Pasal 31 Tahapan pemilihan penyedia dengan metode tender tanpa negosiasi, mengacu tahapan proses pemilihan pada ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah. Tahapan pemilihan Penyedia dengan metode tender dengan negosiasi, mangacu pada tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan ketentuan sebelum penetapan pemenang, Pokja Pemilihan melakukan negosiasi harga terhadap penyedia yang memenuhi persyaratan. Tahapan pemilihan penyedia dengan metode tender tanpa atau dengan negosiasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2): a. tidak diperlukan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa; dan b. ditambahakan tahapan: 1) setelah masa sanggah untuk barang/jasa lainnya atau sanggah banding untuk pekerjaan konstruksi, berupa penyampaian hasil pemilihan penyedia kepada Kepala ULP untuk dilakukan reviu; dan 2) setelah penandatanganan kontrak payung, daftar barang/jasa ditayangkan pada Sidimarkece. Tahapan pemilihan penyedia dengan metode negosiasi adalah sebagai berikut: pengumuman; pendaftaran dan pengambilan/pengunduhan dokumen pemilihan; pemasukan dokumen penawaran; evaluasi kualifikasi dan administrasi; pembuktian kualifikasi; pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Kualifikasi, Evaluasi Administrasi, dan Pembuktian Kualifikasi; evaluasi dan klarifikasi teknis serta harga; negosiasi teknis dan harga; pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi dan Klarifikasi Teknis serta Negosiasi Teknis dan Harga; repoge rpm -18- a (2) (3) (4) (5) ©) (7 a (2) (3) (4) pembuatan Berita Acara Hasil Pemilihan Penyedia; . penetapan penyedia; penyampaian hasil pemilihan penyedia kepada Kepala ULP untuk dilakukan reviu; m. penyampaian hasil reviu kepada PA/KPA; n. penandatanganan kontrak payung; dan 0. pencantuman barang/jasa ke dalam Sidimarkece. ceo Pasal 32 Berdasarkan hasil pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2), PA/KPA menandatangani kontrak payung dengan ketentuan: a. hasil reviu Kepala ULP menyatakan bahwa pemilihan telah memenuhi prosedur dan layak diteruskan dengan penandatanganan kontrak payung. b. dalam hal hasil reviu menyatakan proses pemilihan tidak sesuai ketentuan, maka Kepala ULP memerintahkan kepada pokja pemilihan untuk melakukan pemilihan ulang, evaluasi ulang, pemasukan penawaran ulang, atau pembatalan pemilihan. Berdasarken kontrak payung yang telah ditandatangani PA/KPA dengan Penyedia, maka ULP menayangkan daftar barang/jasa pada Sidimarkece. Dalam hal pemilihan dilakukan tidak menggunakan kontrak payung namun pengiriman/pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap dalam 1 (satu) tahun anggaran berjalan, maka produk penyedia dapat ditayangkan pada Sidimarkece. Penayangan produk penyedia sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilakukan oleh ULP berdasarkan dokumen kontrak antara PPKom dengan penyedia. Periritah pengiriman/pelaksanaan _pekerjaan kepada _penyedia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan melalui Sidimarkece. Dalam hal pemilinan penyedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) tidak menggunakan kontrak payung atau tidak termasuk dalam lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka: a. produk penyedia tersebut tidak ditayangkan dalam Sidimarkece; dan b. tetap dilakukan penilaian kinerja melalui VMS. Dalam hal masa kontrak habis, maka ULP melakukan turun tayang produk penyedia. BAB VI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA Bagian Kesatu Permohonan Pengadaan Pasal 33 Pengguna menyusun dan menyampaikan permohonan pengadaan kepada PPTK dengan memperhitungkan waktu proses pengadaan. Dalam hal permohonan pengadaan dimohonkan mendahului anggaran murni tahun anggaran berjalan, maka dokumen tersebut disampaikan paling lambat pada bulan November tahun anggaran sebelumnya. Penyusunan permohonan pengadaan dilakukan —_berdasarkan perencanaan pengadaan. Penyampaian permohonan pengadaan kepada PPTK sebagaimana dimaksud ayat (1) dilampiri dengan: a. KAK Kegiatan; -19- b. rancangan spesifikasi teknis/KAK; c, rancangan HPS; dan d. ringkasan rancangan kontrak. (8) Penyusunan rancangan spesifikasi teknis/KAK sebagaimana dimaksud pada ayat (4)b mengutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi standar minimum yang telah ditetapkan. (6) Penyusunan permohonan pengadaan dan lampirannya dapat dibantu oleh Tim Teknis. (7) Bidang Anggaran memberikan persetujuan anggaran setelah usulan kegiatan disetujui oleh PPTK. (8) Dalam hal permohonan pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan usulan untuk pengadaan barang/jasa yang berbeda dengan dokumen perencanaan, harus mendapat persetujuan dari Bagian Perencanaan. (9) Dalam hal usulan pengadaan barang/jasa yang berbeda dengan dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (8), PA/KPA menetapkan kembali paket pengadaan barang/jasa berdasarkan _permohonan pengadaan yang telah disetujui Bagian Anggaran dan Bagian Perencanaan. (10) Berdasarkan permohonan pengadaan yang telah disetujui dan paket pengadaan barang/jasa yang telah ditetapkan, PPKom melakukan riviu terhadap rancangan spesifikasi teknis/KAK, rancangan HPS, dan rancangan kontrak, untuk kemudian ditetapkan. (11) PPKom menyampaikan permohonan proses pemilihan kepada Kepala ULP dengan dilampiri dengan: a. Permohonan Pengadaan yang telah disetujui; b, paket pengadaan barang/jasa yang telah ditetapkan; c. dokumen spesifikasi teknis/KAK yang telah ditetapkan; d. HPS yang telah ditetapkan; dan e. rancangan kontrak yang telah ditetapkan. Bagian Kedua Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK Pasal 34 Dalam menyusun spesifikasi teknis/KAK, dimungkinkan penyebutan merek terhadap: a. komponen barang/jasa; b. suku cadang; c. bagian dari satu sistem yang sudah ada; d. barang/jasa dalam katalog elektronik; e. obat generik/paten; dan £. obat/alat kesehatan yang ditetapkan dalam rekomendasi komite medis, komite farmasi dan terapi, dan/atau komite tenaga kesehatan lainnya. Bagian Ketiga Metode Pemilihan Pasal 35, (1) Metodepemilinan penyedia terdiri atas: a. untuk barang/jasa lainnya/pekerjaan konstruksi: 1) E-purchasing; 2) pengadaan langsung; 3) penunjukan langsung; -20- (2) 8) (4) 6) (6) ” 4) tender cepat; 5) kompetisi terbatas; 6) tender; dan b. untuk jasa konsultansi: 1) seleksi; 2) pengadaan langsung; dan 3) penunjukan langsung. E-purchasing sebagaimana dimaksud pada ayat (lJa.1) dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang sudah tercantum dalam katalog elektronik atau toko daring. Pengadaan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)a.2) dan ayat (1)b.2) dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa Lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 1.000,000.000,00 (satu miliar rupiah) dan untuk jasa konsultansi bernilai paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah). Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)a.3) dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa_lainnya/jasa konsultansi dalam keadaan tertentu. Kriteria_barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya untuk keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi: a. Pekerjaan konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan tidak dapat direncanakan /diperhitungkan sebelumnya (unforeseen condition); b. Barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang hanya dapat disediakan oleh 1 (satu) penyedia yang mampu; c. Barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan oleh pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi pemenang tender untuk mendapatkan izin dari pemerintah; d. Barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya yang setelah’ dilakukan tender ulang mengalami kegagalan; €. pemilihan Penyedia untuk melanjutkan pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dalam hal terjadi pemutusan kontrak; dan/atau f. Barang spesifik yang secara keilmuan direkomendasikan oleh Komite Farmasi Terapi/Komite Medik dan/atau komite tenaga kesehatan lainnya, dan ditetapkan oleh Direktur BLUD RSUD Dr. Moewardi. g. Tender gagal namun tidak cukup waktu untuk melakukan tender ulang dan sangat dibutuhkan/tidak dapat ditunda. Dalam tender gagal sebagaimana dimaksud ayat (5)g, dilarang secara sengaja dilakukan menjelang akhir tahun sehingga tidak cukup waktu untuk tender ulang atau sengaja digagalkan. Kriteria jasa konsultansi untuk keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi: a, Jasa konsultansi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pelaku usaha yang mampu; b. Jasa konsultansi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak cipta; c. Jasa konsultansi di bidang hukum meliputi__konsultan hukum/advokasi atau pengadaan arbiter yang tidak direncanakan sebelumnya, untuk menghadapi gugatan dan/atau tuntutan hukum dari pihak tertentu, yang sifat pelaksanaan pekerjaan dan/atau pembelaannya harus segera dan tidak dapat ditunda; -21- (8) 9) (10) (1) (2) (3) 4 (6) (1) (2) d. permintaan berulang (repeat order) untuk penyedia jasa konsultansi yang sama; €. Jasa konsultansi yang setelah dilakukan seleksi ulang mengalami kegagalan; f pemilihan penyedia untuk melanjutkan jasa konsultansi dalam hal terjadi pemutusan kontrak; dan/atau g. Jasa ahli Dewan Sengketa Konstruksi. Permintaan ulang jasa konsultansi sebagaimana dimaksud pada ayat (7)4, dibatasi paling banyak 2 (dua) kali. Tender cepat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)a.4) dilaksanakan dalam hal pelaku usaha telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) untuk pengadaan yang: a. spesifikasi dan volume pekerjaan sudah dapat ditentukan secara rinci sehingga persyaratan teknis tidak dikompetisikan; b. tidak “memerlukan penilaian kualifikasi, evaluasi__penawaran administrasi, evaluasi penawaran teknis, sanggah dan sanggah banding; dan c. dimungkinkan dapat menyebutkan merek sebagaimana diatur dalam Pasal 34 ayat b dan hurufc. Kompetisi terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)a.5) dilaksanakan untuk barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya bernilai paling sedikit di atas Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Bagian Keempat Kompetisi Terbatas Pasal 36 Kompetisi terbatas dilaksanakan untuk pekerjaan yang bersifat sederhana dan/atau standar. Kompetisi terbatas dapat dilaksanakan dengan jumlah minimal peserta sebanyak 3 (tiga) pelaku usaha. Pelaku usaha yang dapat ikut serta dalam kompetisi terbatas harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. telah terdaftar dan memenuhi persyaratan kualifikasi pada Sidimarkece; dan b. diutamakan yang memiliki penilaian kinerja baik. Dalam hal sebagian atau seluruh peserta dengan jumlah minimum 3 (tiga) pelaku usaha tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka dapat mengundang peserta yang pernah berkontrak dengan RSUD Dr. moewardi atau RSUD/RSJD di wilayah Provinsi Jawa ‘Tengah atau penyedia lain yang dianggap mampu. Dalam hal kebutuhan barang/jasa bukan merupakan barang/jasa yang bersifat sederhana atau standar, maka dilakukan dengan tender/seleksi. Pasal 37 Penyusunan jadwal pelaksanaan kompetisi terbatas diserahkan kepada pokja pemilihan berdasarkan hari kalender. Tahapan kompetisi terbatas meliputi: a. undangan/pengumuman; b. pendaftaran dan pengunduhan dokumen pemilihan; ¢. pemberian penjelasan (apabila diperlukan); d. penyampaian dokumen penawaran; e. pembukaan dokumen penawaran; -22- (3) (1) (2) QQ) 2) (3) 4) 6 (6) (7) () (2) f. evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga; g. pembuktian kualifikasi kepada calon pemenang; hh. penetapan pemenang dan pengumuman; i, masa sanggah; J. masa sanggah banding (untuk pekerjaan konstruksi); dan kk, laporan Pokja Pemilihan kepada PPKom. Dalam hal proses kompetisi terbatas dilaksanakan menggunakan Sidimarkece, maka penilaian kualifikasi dan pembuktian kualifikasi dilaksanakan berdasarkan tahapan yang telah diproses melalui VMS. Bagian Kelima Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pasal 38 Pemilihan dapat segera dilaksanakan setelah RUP diumumkan. Untuk barang/jasa yang kontraknya harus ditandatangani pada awal tahun, pemilihan dapat dilaksanakan setelah penetapan KUA-PPAS dan RUP dimumkan. Pasal 39 Kepala ULP menugaskan pejabat pengadaan atau pokja pemilihan untuk melaksanakan pemilihan penyedia. Penugasan pejabat pengadaan atau pokja pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan permohonan proses pemilihan beserta lampirannya yang disampaikan PPKom sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (11). Pejabat Pengadaan dan Pokja Pemilihan menyusun dokumen pemilihan dan dokumen lain yang diperlukan. Penyusunan dokumen pemilinan dan dokumen lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dibantu oleh staf pendukung ULP dan/atau atau tim/tenaga pendukung. Pejabat Pengadaan dan Pokja Pemilihan menyampaikan hasil pemilihan kepada PPKom dan ditembuskan ke Kepala ULP. Dalam hal proses pemilihan menggunakan kontrak payung, Pokja Pemilihan menyampaikan hasil pemilihan kepada Kepala ULP untuk dilakukan reviu. Hasil reviu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) disampaikan kepada PA/KPA untuk kemudian dilakukan penandatanganan kontrak payung dengan Penyedia. Bagian Keenam Pelaksanaan Kontrak Pasal 40 Dalam pelaksanaan Kontrak, PPKom dapat dibantu oleh PPTK, Pengguna dan/atau Tim Teknis. Dalam hal pekerjaan telah diserahterimakan dari penyedia ke PPKom, secara paralel PPKom melaksanakan: a. menyampaikan surat perintah pembayaran kepada Bagian Keuangan; dan -23-

You might also like