Professional Documents
Culture Documents
BJT - Tugas2 Hukum Agraria
BJT - Tugas2 Hukum Agraria
TUGAS 2
2. Pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini menerapkan program reforma agraria
tujuannya untuk memperbaiki tata kelola pertanahan di Indonesia. Kebijakan yang diambil
dalam rangka landreform adalah pemberian sertifikat tanah secara massal kepada masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan kepastian hukum atas tanah dan mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui perbaikan akses pembiayaan dan investasi. Namun, meskipun pemerintah
telah mengambil beberapa langkah untuk menerapkan reforma agraria, terdapat beberapa
kendala yang dihadapi dalam implementasinya, seperti kesulitan dalam menentukan status
kepemilikan tanah yang tidak jelas dan adanya konflik lahan.
3. a. Masalah Non Teknis, Surat bukti kepemilikan tanah tidak lengkap, Pemilik tanah tidak
berada ditempat, Nilai ganti rugi dirasakan kurang sesuai dengan harga pasar, Terhadap tanah
yang akan dibebaskan masih dipasang Hak Tanggungan, Penguasaan tanah oleh masyarakat
secara fisik tetapi tidak beralaskan hak, Ketidakakuratan panitia pengadaan tanah dalam
inventarisasi.
b. Masalah Teknis, Perubahan desain proyek kanal (flood way) sehingga menyebabkan
ketidak-tepatan penetapan batas-batas tanah dan luas yang diperlukan oleh panitia pengadaan
tanah, Pembayaran ganti rugi yang terlalu cepat sementara masih terganjal masalah
ketidaksepakatan harga sehingga terjadi penggusuran paksa, Proses pengukuran yang lama,
Tenggang waktu yang lama dari penetapan lokasi sampai pada realisasinya, Salah satu industri
kertas yang terkena proyek akan menimbulkan permasalah lain yaitu terhadap tenaga kerja,
sementara industri yang baru sebagai pengganti belum dibangun.
Dari permasalahan yang ada disarankan agar dalam proses pengadaan tanah perlu dilakukan
penelitian yang akurat sebelum dilakukan penetapan besarnya ganti rugi dengan
mempertimbangkan letak tanah, kriteria terhadap tanah dan bangunan, penggunaan tanah, kualitas
bangunan, kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak, sosialisasi yang tepat dan berulang
berkaitan dengan tingkat pentingnya kegiatan pengadaan tanah sehingga masyarakat memahami
akan manfaat proyek dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan untuk kepentingan umum
tersebut.