RESUME JURNAL INTERNASIONAL

Nama : Rina Eka Indriati

NRP : 5001201098
Judul Jurnal : An Investigation into the Surface Dose Using Eclipse Treatment Planning
System and Film Dosimetry for Treatment of Breast Cancer

Info Jurnal :
Type Journal Article

Authors Nooshin Sheykholeslami, Wrya Parwaie, Mostafa Farzin, Vahid Vaezzadeh,

Mahbod Esfahani, & Ghazale Geraily.

Proc. title Surface Dose Estimation of Eclipse Treatment Planning System

Year 2022

Volume 10

Issue 1

Pages 27-31

Abstract Purpose: Accurate knowledge about surface dose distribution is a critical issue in
skin irradiation. This study was conducted to investigate the surface dose using the
Eclipse Treatment Planning System (TPS) calculation and GAF chromic film
measurement for breast cancer treatment.

Materials and Methods: An inhomogeneous chest phantom was used in the

present study. Irradiations were done with a 6 MV energy beam of a linear
accelerator (Varian 2100C/D). TPS calculations and film measurements were
compared for surface dose estimations.

Results: The average difference between film measurements and TPS calculations
was 7.1%. Surface doses were lower in TPS calculations in comparison with film
measurements.

Conclusion: TPS plays a significant role in radiotherapy. However, they have

many errors in measuring surface doses. Because of the inaccuracy of the majority
of treatment planning systems in calculating the surface dose, the need for practical
measurements is essential.

Keywords Film Dosimetry; Surface Dose; Treatment Planning System.

City Tehran

Editors Ghazale Geraily

Month December
Publisher Elsevier Ltd.

URL http://mr.crossref.org/iPage?doi=10.18502%2Ffbt.v10i1.11509

DOI doi.org/10.18502/fbt.v10i1.11509

ISSN 23455837

Tabel Resume Jurnal

No Bagian Jurnal yang di Isi
resume

1 Bakground Penelitian ● Distribusi dosis permukaan menjadi masalah yang

signifikan pada iradiasi kulit, dan evaluasi
penggunaan dosis diperlukan untuk radioterapi
dada dalam penentuan dosis yang cukup untuk
volume target tanpa reaksi kulit yang berlebihan.

● Toksisitas akibat overdosis pada terapi radiasi

terjadi pada jaringan alami seperti kulit dan selaput
lendir. Toksisitas akut terjadi selama atau segera
setelah akhir terapi radiasi, sedangkan toksisitas
lambat berlangsung dari minggu ke tahun setelah
pengobatan.

● Treatment Planning Systems (TPS) memainkan

peran penting dalam radioterapi. Namun, karena
ketidakakuratan sebagian besar sistem perencanaan
perawatan dalam menghitung distribusi dosis
jaringan superfisial, diperlukan pengukuran praktis
untuk mengevaluasi dan memastikan dosis kulit.

● Kulit memiliki rentang batas paparan radiasi

dengan dosis tertentu dalam pengobatan kanker
payudara

2 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan

ketidakakuratan Eclipse TPS untuk penentuan dosis
permukaan menggunakan pengukuran dosimetri
film untuk pengobatan radioterapi payudara.

3 Variabel penelitian ● Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah

dosis yang digunakan dalam penyinaran film
dosimetri yakni, dengan dosis 25, 50, 75, 100, 125,
 150, 175, 200, 225, dan 250 cGy menggunakan
pancaran energi 6 MV akselerator linier (Varian
2100C/D).

● Adapun kontrol yang digunakan juga 8″ × 10″

lembar film GAFchromic EBT3 yang kemudian
dipotong menjadi 5 × 5 cm2 . Dalam proese iridiasi
memiliki kedalaman phantom memiliki ukuran
permukaan 15 × 15 cm2, dengan kedalaman 5 cm,
jarak sumber ke permukaan 100 cm, dan laju dosis
200 cGy/menit dengan pengulangan 3 kali.

4 Sampel uji ● Phantom (digunakan jenis phantom chest atau

phantom dada)

5 Teknik atau Cara Perencanaan Perawatan (tretment planning):

pengujian sampel (jelaskan
hal apa yang dicari) ● Sebelumnya sudah diketahui bahwa telah dilakukan
pemindaian phantom dengan menggunakan multi-
slice Computed Tomography (CT) scanner, yang
kemudian hasil CT scan ini dimasukkan ke dalam
sistem perencanaan pengobatan Eclipse,
ditambahkan juga Bolus setebal satu sentimeter ke
permukaan dada.

● Perencanaan perawatan dilakukan dengan

menggunakan dua bidang radiasi tangensial yang
mengirimkan dosis total 2 Gy ke volume target.
Mode foton 6 MV dipilih untuk iradiasi.

Kalibrasi Film:

● Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan kurva

kalibrasi film dosimetri digunakan tujuh lapisan
perspex untuk mengumpulkan elektron yang
tersebar dan lima lapisan untuk menciptakan
kondisi penumpukan pada film dosimeter.

● Film dosimeter diradiasi dengan dosis 25, 50, 75,

100, 125, 150, 175, 200, 225, dan 250 cGy
menggunakan sinar energi 6 MV dari linear
accelerator dan diulang tiga kali untuk setiap level
dosis. Setelah itu, film diletakkan dalam amplop
yang gelap selama 48 jam.

Prosedur Iradiasi:
 ● Diatur peletakan phamtom di papan dada dan
potongan film dosimetri ditempatkan pada titik
masuk radiasi untuk medan lateral dan medial.
Super flab clinical bolus (Super flab clinical bolus)
ditempatkan di atas film dosimetri.

● Pengukuran dosis radiasi dilakukan dengan

menggunakan dua medan lateral dan medial dengan
6 MV foton. Untuk mengurangi kesalahan
pengukuran, semua pengukuran dilakukan
sebanyak tiga kali.

Analisis pindai (scan analysis):

● Dilakukan pengolahan kembali film dosimetri

setelah proses iridiasi, yang mana film dosimetri
diletakan di scanner dengan resolusi spasial 150
dpi dan mode RGB. Film kontrol juga dipindai
untuk mengukur kepadatan optik latar belakang.

● Kemudian, perangkat lunak Image J digunakan

untuk menganalisis gambar yang dihasilkan
sebagai bentuk pengolahan citra digita, pada kanal
warna hijau, biru, dan merah dari film diekstraksi
dan kanal merah digunakan untuk menganalisis
gambar karena memiliki absorpsi cahaya tertinggi
pada panjang gelombang 633 nm.

● Data piksel dari gambar diproses untuk menghitung

kepadatan optik bersih menggunakan persamaan
yang diberikan. Setelah itu, kurva kalibrasi dibuat
dengan memetakan dosis terhadap kepadatan optik
bersih yang dihasilkan dari film dosimeter.

Perhitungan TPS:

● Pada langkah ini nilai dosis permukaan dalam

sistem perencanaan perawatan dibaca di titik masuk
radiasi.

● Penelitian ini menggunakan sistem perencanaan

perawatan Eclipse untuk perhitungan dosis.

6 Hasil dan Kesimpulan Hasil:

● Pada lapisan sensitif film GAFchromic, monomer

berpolimerisasi setelah iradiasi. Proses ini
 menciptakan warna biru pada film, perubahan
warna yang signifikan sebanding dengan besarnya
dosis radiasi film.

● Didapatkan kurva kalibrasi dosimeter film, dosis

permukaan di bagian medial dan lateral payudara
diukur dan dibandingkan dengan nilai dalam sistem
perencanaan perawatan (TPS), yang mana nilai
fungsi polinom kuadratnya dengan nilai R2 sebesar
0,99 menurut diagram, nilai kerapatan optik
meningkat dengan peningkatan dosis serap

● Sistem perencanaan perawatan tidak secara akurat

memperkirakan distribusi dosis, di daerah gradien
dosis tinggi, seperti penumpukan di dekat
permukaan, yang kemudian seharusnya pengukuran
praktis di area ini diperlukan dan tidak dapat hanya
bergantung pada hasil system perencanaan
perawatan.

● Hasil perbandingan nilai dosis permuakan antara

area bagian medial dan lateral payudara dengan
menggunakan film dosimetri dan sistem
perencanaan perawatan (TPS), dianggap sebagai
metode yang paling akurat dan andal dalam
dosimetri permukaan hingga dikatakan sebagai
standar emas

● Perbedaan antara dosis terukur dan terhitung

menunjukkan bahwa pengukuran dosimetri khusus
diperlukan untuk memastikan dosis permukaan.

Kesimpulan:

● Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

perencanaan perawatan Eclipse memiliki kesalahan
rata-rata 7,1% dalam menghitung dosis permukaan.
Hal ini menunjukkan bahwa sistem perencanaan
perawatan tidak selalu akurat dalam menghitung
dosis permukaan dan membutuhkan pengukuran
praktis untuk memastikan ketepatan perhitungan
dosis.
Daftar Pustaka (Nature Style):

1. Sheykholeslami N, Parwaie W, Farzin M, Vaezzadeh V, Esfahani M, Geraily G.

Surface Dose Estimation of Eclipse Treatment Planning System. Frontiers in
Biomedical Technologies. 2022;10(1):27-31. doi:10.18502/fbt.v10i1.11509.