8 Ad-Art Yayasan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Alamat :RT. 04 RW. 01 Desa Ngeper Kec. Padangan Kab.

Bojonegoro 62162 085731099887 JawaTimur

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGARAN RUMAH TANGGA (ART)


YAYASAN MAYANG MADU NGEPER PADANGAN

MUQADDIMAH
Bismillahirrohmanirrohim
Pada saat ini kita telah memasuki era dimana akan terjadi pergeseran dalam berbagai
aspek kehidupan manusia. Baik dalam bidang sosial ekonomi, maupun dalam lapangan
pendidikan. Kemajuan tekhnologi dan pengetahuan manusia menjadikan mereka dapat
memahami tuntutan kebutuhan dengan mudah. Di era teknologi digital dan cyberspace telah
membawa manusia dalam era global. Dimana semua kultur budaya, ideologi, kepercayaan dan
semua sistem dari seluruh komunitas di permukaan bumi ini bertemu di dunia tanpa ada batas.
Keadaan ini membawa manusia dalam situasi riskan terhadap candu-candu budaya materialistis
dan individualistis sertaberbagai faham yang dapat membahayakan faham aqidah.

Fakta semacam ini menuntut lembaga pondok pesantren mempersiapkan dirinya dalam
kehidupan internet ini. Sebab dalam era global yang akan datang dipastikan penuh dengan
persaingan dalam segala aspek kehidupan manusia. Mereka yang tidak memiliki kesiapan cukup
dalam mengahadapinya akan dengan mudah tereksploitasi dari percaturan masa depan, dan
hanya berfungsi sebagai orang yang terbelakang atau manusia tanpa alternative yang harus
mengikuti kehendak orang yang menguasai.

Sebagai langkah mempersiapkan diri dalam kehidupan era millennium ke 3 lembaga


pondok pesantren diharapkan mampu menyebarkan pola pikir agar dapat berbicara dalam skala
yang lebih luas, jauh melampaui batas-batas regional pesantren atau bahkan dapat bersuara
dalam kancah pemikiran intelektual dunia. Untuk tujuan tersebut adalah dipandang amat perlu
adanya pengembangan sumber daya elemen pesantren. Pemberian kebebasan dalam berfikir dan
keleluasaan dalam melakukan ijtihad dalam konteks pengembangan peradaban islam sangat
diperlukan untuk mendongkrak sumber daya manusia yang ada di pesantren.

Pesantren masa depan diharapkan mampu memberikan kontribusi yang memadai tentang
pengetahuan keislaman yang dapat diterjemahkan kedalam kontelasi pemikiran sains, filsafat,
ekonomi, politik, dan sosial budaya. Satu hal yang agaknya mustahil untuk dicapai hanya dengan
kesiapan ala kadarnya dan hanya mengandalkan pola pendidikan tradisional. Pengembangan dan
renovasi terhadap sistem pendidikan pesantren merupakan agenda yang harus diprioritaskan.
Pesantren harus bersifat terbuka terhadap pembaharuan sistem pendidikan yang dianggap lebih
relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman dengan tetap melestarikan sistem pengajaran
tradisional yang masih dianggap relevan. Sebagai mana prinsip yang dipegang oleh pesantren
“Almukhofadhotul Ala Alqodiimi as Sholih wa al ahdu bi al Jadiili AL aslakh” (Mepertahankan
tradisi lama yang dianggap relevan dan mengambil tradisi modern yang lebih baik). Dengan
tetap mengedepankan pembinaan moral (akhlak) terhadap santri- santrinya. Maka untuk
mewujudkan tujuan tersebut diatas. Disusunlah Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah
Tangga ( ART ) sebagai berikut :
ANGGARAN DASAR ( AD )
YAYASAN MAYANG MADU NGEPER PADANGAN

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Nama Yayasan: Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan Disingkat “YMMNP “.

Pasal 2
WAKTU
Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan dirintis sejak 31 Desember tahun 2015 dengan waktu
yang tidak ditentukan lamanya atau tidak dibatasi.

Pasal 3
KEDUDUKAN
Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan berkedudukan di Lingkungan Desa Ngeper
Kecamatan Padangan Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur.

BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 4
VISI
Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan merupakan yayasan yang secara nama dinisbatkan kepada
mbah Kanjeng Mayang madu, yang merupakan toko penyebar agama Islam di Pantura Lamongan,sekaligus
mertua Kanjeng Sunan Drajat. Yayasan ini bergerak dibidang Pendidikan, sosial keagamaan. Yang
didalamnya membawahi pondok pesantren, pesantren warisan wali songo dan sumber pengetahuan
Islam untuk mencapai ridhaallah swt. Dengan visi
1. Membentuk insan yang unggul dalam ilmu pengetahuan, berbudi luhur, berakhlakul
karimah.
2. Mencetak kader-kader ulama dan menciptakan masyarakat islami yang berhaluan ahlu sunnah
wal jama’ah.
3. Mewujudkan masyarakat yang madani mencetak manusia yang qur’ani berbudi pekerti luhur
berwawasan agama yang luas untuk menjadi kader bertanggung jawab terhadap agama, nusa
dan bangsa.

Pasal 5
MISI
1. Menjadi pondok pesantren yang baik yang bisa menjadikan santrinya sebagai santri yang
berkompetensi.
2. Menyelenggarakan pendidikan Islam dan dibekali dengan pendidikan formal.
3. Mengikuti Pedoman Sunan Kalijaga “Kenek Iwak’e Gak Buthek Banyune”.
4. Mengembangkan Jiwa Mandiri pada santri sebagaimana wasiat Sunan Drajat “Wenehono”
(Berilah).
5. Membentuk insan yang hafal al-Qur’an, berakhlak qur’ani, bertaqwa kepada Allah SWT,
berpengetahuan luas dan bertanggung jawab terhadap agama, nusa dan bangsa.

BAB III
LANDASAN, AZAS, PRINSIP DAN AQIDAH
Pasal 6
LANDASAN
Yayasan ini berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Hadits, Ijma’, Qiyas, serta perundang-undangan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlaku.
Pasal 7
ASAS
Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat berasaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
taat pada agama dan hukum, berakhlaqul karimah, menerapkan kegiatan dakwah serta
pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan solidaritas sosial, serta tidak berafiliasi pada partai
politik tertentu (independen).
Pasal 8
PRINSIP
Prinsip dasar pengurus dan anggota Mayang Madu Ngeper Padangan:
1. Keikhlasan
2. Kekeluargaan
3. Kebersamaan
4. Kemandirian
5. Keterbukaan
6. Kejujuran, dan
7. Empat Pilar Ajaran Sunan Drajat.
a. Wenehono teken marang wong kang wuto (berilah tongkat orang buta),
b. Wenehono pangan marang wong kang keluwen (berilah makan orang kelaparan),
c. Wenehono payung marang wong kang kaudanan (berilah payung orang yang
kehujanan),
d. Wenehono sandang marang Wong kang kawudan (berilah pakaian orang yang
telanjang).
Pasal 9
AQIDAH
Yayasan Mayang Madu Ngeper-Padangan beraqidah Islam Ahlussunnah waljama’ah dan
mengikuti salah satu madzhab dari empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali), yaitu madzhzab
Syafi’i.

BAB IV
SIFAT DAN STATUS
Pasal 10
Yayasan Mayang Madu Ngeper-Padangan ini bersifat dan berstatus independen.

BAB V
FUNGSI, PERAN, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 11
FUNGSI
Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan berfungsi sebagai wadah tholab al’ilmi, pembinaan
akhlaq alkarimah, kegiatan dakwah, pengembangan keterampilan, dan kepedulian sosial dil
ingkungan pondok pesantren Mayang Madu dan masyarakat pada umumnya.

Pasal 12
PERAN
Yayasan Mayang Madu Ngeper-Padangan berperan:
1. Merintis, menyelenggarakan, dan membina kegiatan-kegiatan pendidikan dakwah dan
kegiatan sosial di pondok pesantren Mayang Madu.
2. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka kegiatan kepesantrenan
3. Memplublikasikan seluruh kegiatan yang ada dalam binaan pondok pesantren Mayang
Madu.
Pasal 13
TUJUAN
Maksud dan tujuan Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan ini ialah:
1. Terwujudnya generasi yang hafal al-Qur’an dan berakhlaq Qur’ani.
2. Terbentuknya generasi yang berpengatahuan luas dan berkhitmad pada masyarakat.
3. Melindungi secara legal terhadap kegiatan-kegiatan positif yang ada di dalam dan diluar
lingkungan pesantren.
4. Meningkatkan kualitas akhlaq, ibadah, kemampuan dakwah para santri dan alumni.
5. Ikut serta mencerdaskan bangsa dan membina manusia dan menuju keperibadian Muslim
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, cerdas, trampil, dan
bertanggung jawab serta berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
6. Mempersiapkan generasi dan pemuda untuk menjadi manusia yang taqwa, cakap, tangguh
dan kuat.
7. Memajukan dan mengembangkan kebudayaan yang baik, khususnya kebudayaan Indonesia
yang tidak bertentangan dengan Agama Islam.
8. Membendung serta menolak kebudayaan yang merendahkan citra dan martabat
bangsa,terutama yang dapat merusak Aqidah, Akhlaq atau budi pekerti
9. Memberi bantuan pendidikan kepada masyarakat yang lemah atau tidak mampu, khususnya
anak yatim, atau yatim piatu
10. Ikut memikirkan nasib anak anak yatim atau yatim piatu, dan dapat memberikan bantuan
kebutuhan sekedarnya.
Pasal 14
USAHA DAN KEGIATAN
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan
mengadakan kegiatan:
1. Mendirikan, mengelola dan menyelenggarakan sekolah atau madrasah formal.
2. Mendirikan dan menyeleggarakan pendidikan non formal.
3. Mengadakan dan merealisasi sarana dan prasarana pendidikan formal dan non formal.
4. Mengadakan dan mengusahakan perpustakaan baik untuk sekolah maupun untuk umum.
5. Mendirikan dan menyelenggarakan panti asuhan anak yatim
6. Mengadakan hubungan konsolidasi dengan pemerintah, khususnya departemen Agama,dan
departemen pendidikan serta elemen strategis lainnya.
7. Membangun masjid dan mushollah serta asrama dan mengadakan pengajian – pengajian.
8. Pesantren berhak untuk mendirikan unit usaha dan menerima bantuan dariberbagai pihak
yang halal dan tidak mengikat.
9. Untuk menunjang hasil usaha pesantren bekerjasama dengan koperasi pesantren dan
yayasan.
10. Segala bentuk bantuan dan usaha yang diterima pesantren dikelola sesuai denganbidangnya
masing-masing.
11. Mengadakan usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan maksud dantujuan
yayasan ini serta berguna bagi masyarakat.

BAB VI
Pasal 15
LAMBANG
Lambang dan Logo Yayasan Mayang Madu Ngeper-Padangan akan diatur dan diuraikan dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB VII
Pasal 16
DEWAN KEPENGURUSAN

Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat di pimpin oleh Dewan Pengurus yang terdiri:
1. Penasehat dan Pembina
2. Ketua Yayasan atau Pengasuh
3. Pengurus Harian
4. Kepala Bidang, Lembaga dan Unit
5. Pengawas

Pasal 17
TUGAS, HAK DAN KEAWAJIBAN PENGURUS
Tugas, wewenang, hak dan kewajiban Pengurus yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART).
BAB VIII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 18
MUSYAWARAH
Musyawarah Yayasan Pondok pesantren, terdiri atas:
1. Musyawarah Besar 3 (Tiga) Tahunan
2. Musyawarah Tahunan
3. Musyawarah kerja
4. Musyawarah Insidental
BAB IX
Pasal 19
JENIS RAPAT
Jenis rapat Pengurus terdiri dari:
1. Rapat Pengurus lengkap.
2. Rapat Pengurus Harian
3. Rapat bidang bidang
4. Rapat koordinasi
5. Tata cara dan ketentuan rapat di atur dalam ART

BAB X
Pasal 20
KESANTRIAN

1. Setiap orang yang menyatakan keinginannya menjadi santri dan sanggup mentaati
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan syarat-syarat administratif.
2. Proses penerimaan dan pemberhentian sebagai santri diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB XI
Pasal 21
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Keuangan diperoleh dari:
1. I’anah syari’ah dan I’niyah yang suatu waktu di butuhkan yang besarnya di tentukanoleh
yaysan atau pesantren.
2. Pengembangan usaha yayasan atau pesantren.
3. Sumbangan yang tidak mengikat serta usaha usaha lain yang halal.
4. Pemanfaatan keuangan yayasan atau pesantren di atur dalam anggaran rumah tangga
(ART).
5. Harta bergerak dan harta tidak bergerak lain yang dimiliki Yayasan.

BAB XII
Pasal 22
CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN
Kekayaan Yayasan dipergunakan sebesar-besarnya untuk pengembangan dan pencapaian visi,
misi dan tujuan Pondok Peantren dan lembaga.

Pasal 23
Jika Yayasan dan lembaga ini dibubarkan, maka sisa kekayaan diserahkan kepada Yayasan atau
Ahli waris Keluarga.

BAB XIII
Pasal 24
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
1. Anggaran dasar ini hanya dapat di ubah oleh keputusan rapat Pengurus lengkap dan di setujui
oleh separuh/lebih satu dari jumlah anggota yang hadir dengan persetujuan KetuaYayasan atau
pengasuh.
2. Anggaran dasar ini hanya dapat dirubah dalam musyawarah pembina apabila:
a. Kondisi Tidak sesuai dengan yang diatur dalam AD ART ini.
b. Menurut Kesepakatan Dewan Pembina dan Pimpinan Yayasan dari Forum yanghadir pada
waktu itu.
1) Perubahan baru dianggap sah, apabila telah mendapat keputusan dari Pembina atau
Pengasuh.
2) Kepengurusan Lembaga dapat dibubarkan oleh Pembina bila kepengurusan sudah
tidak berjalan sesuai dengan fungsinya atau tidak sesuai dengan visi dan misi Yayasan
denganmelalui Rapat internal Pembina.

BAB XIV
Pasal 25
PENUTUP
1. Anggaran sesuatu yang belum di atur dalam anggaran dasar ini akan di atur dalam
anggaran rumah tangga.
2. Anggaran dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan

Ditetapkan di : Bojonegoro
Ditetapkan pada Tanggal :17 Juni 2021
Ketua Yayasan Mayang Madu Ngeper-
Padangan

Muhammad Muflihul Minan, S.Pd.I., S.HI


ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN MAYANG MADU NGEPER
PADANGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar

Pasal 2
Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah ditambah dan atau dikurangi dengan ketentuan
Rapat Pembina bersama Yayasan atau yang diwakili Ketua Yayasan, dengan memperhatikan
Anggaran Dasar.

BAB II
Pasal 3
BENTUK LAMBANG

Pasal 4
UNSUR DAN ISI LAMBANG
Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan mempunyai lambang berupa:
1. Lambang Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan berbentuk Huruf M besar denga cetak
tebal yang menyerupai kitab yang dibuka.
2. Yang atas Terdapat ujung mata pena.
3. Warna dasar hijau melingkar putih ditepinya diapit dua garis lengkung berwarna kuning
bersudut sembilan.
4. Dibagian bawa tercantum Tulisan Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan

Pasal 5
ARTI LAMBANG
1. Tulisan M : Mayang Madu
2. Cetakan tebal : Tekat yang kuat
3. Menyerupai Kitab dibuka : al-Qur’an,
4. Pena : Kreatifitas, kecerdasan,
5. Dasar hijau : Perdamaian
6. Rantai : Hablun min Allah wa hablun min annas

Pasal 6
WARNA LAMBANG
1. Warna hijau merupakan lambang perdamaian
2. Warna hitam merupakan sebuah batasan-batasan norma

BAB III
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN YAYASAN
Pasal 7
KEANGGOTAAN
Untuk menjadi anggota YAYASAN harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia yang beragama Islam.
2. Menyatakan diri secara sukarela menjadi anggota.
3. Pembina, Penasehat, dan Pengurus Yayasan Mayang Madu Ngeper Padangan otomatis
menjadi anggota.
4. Ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Pembina dan atau Pengurus Yayasan atas persetujuan
Dewan Pembina.
Pasal 8
JENIS ANGGOTA
Anggota Yayasan terdiri dari:
1. Anggota biasa, yaitu semua anggota Yayasan yang memenuhi ketentuan pasal 7.
2. Anggota kehormatan, yaitu para pejabat, cendekiawan Muslim dan mereka yang dianggap
telah berjasa kepada Yayasan dan pengabdian masyarakat umumnya.

BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 9
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Menghayati dan mengamalkan Visi Misi, Tujuan dan hal-hal yang terdapat didalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan.
2. Mentaati dan memenuhi, melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan Yayasan
serta menjadi duta yang baik terhadap kepentingan Yayasan.
3. Berperan aktif dan bersedia menjadi Pengurus organ Yayasan bila diperlukan.
4. Membela kepentingan Yayasan, manakala ada hal-hal yang merugikan Nama baik Yayasan.

Pasal 10
HAK ANGGOTA
1. Anggota biasa berhak untuk ;
a. Memperoleh perlakuan dan pelayanan yang Sama.
b. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran.
c. Mempunyai hak dipilih dan memilih.
2. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidkan dan latihan, penataran, bimbingan dan
keterampilan dalam berorganisasi.
3. Hak-hak yang lain akan ditentukan dalam peraturan pengurus.
4. Anggota kehormatan mempunyal hak yang sama dengan anggota biasa kecuali ayat 1.a, 1.b,
dan 1.c.
Pasal 11
KEHILANGAN KEANGGOTAN, SKORSING DAN PEMBERHENTIAN
1. Anggota kehilangan keanggotaannya karena :
a. Meninggal Dunia.
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis.
c. Diberhentikan oleh Dewan Pembina.
2. Anggota dapat diskorsing atau diberhentikan apabila :
a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART Yayasan.
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan Nama baik Yayasan.
3. Keputusan Skorsing atau pemberhentian hanya dapat dilakukan dengan peringatan terlebih
dahulu, kecuali mengenai hal-hal yang luar biasa.
4. Anggota yang terkena tindakan skorsing atau pemberhentian dapat membela diri pada forum
musyawarah yang diadakan untuk itu.
BAB V
Pasal 12
STRUKTUR DAN KEPENGURUSAN YAYASAN
Pengurus Yayasan adalah:
1. Penasehat dan Pembina
2. Ketua Yayasan dan atau Pengasuh adalah pimpinan tertinggi yayasan yang bersifat
Individu.
3. Ketua Yayasan atau Pengasuh dan MPK memiliki wewenang :
a. Menetapkan kebijakan sesuai dengan AD/ART.
b. Mengesahkan komposisi kepengurusan dan kepala-kepala bidang.
c. Membekukan dan memberhentikan komposisi kepengurusan dan kepala-kepalabidang.
4. Pengurus Harian terdiri dari:
a. Ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara, dan beberapa
anggota.
b. Pengurus Harian di sesuaikan menurut kebutuhan, yang pembentukannya berdasarkan
keputusan pengasuh.
c. Pengurus yayasan merupakan inti merupakan penanggung jawab kebijakan dalam
pengendalian pesantren dan pelaksana keputusan-keputusan rapat Pengurus yang
bertanggung jawab pada pengasuh.

BAB VI
BIDANG, LEMBAGA DAN UNIT

Pasal 13
BIDANG, LEMBAGA DAN UNIT
1. Yayasan melalui Pengurus Harian Yayasan dapat membentuk Bidang/Lembaga dan unit.
2. Bidang-bidang, Lembaga dan Unit di bentuk berdasarkan kebutuhan.
3. Lembaga-lembaga yang berada dibawah naungan Yayasan yang secara umum dibawah
Bidang terdiri dari :
a. Bidang/Lembaga.
b. Unit Dan sejenisnya
4. Bidang/Lembaga, Unit atau sejenisnya adalah perangkat departementasi Yayasan yang
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Yayasan berkaitan dengan tujuan Yayasan dalam
melaksanakan program programnya.
5. Bidang/Lembaga, Unit dapat sepenuhnya dibawah Yayasan dan atau dapat diberikan
Otonom/kekuasaan tertentu dalam menjalankan operasionalnya,
6. Untuk Bidang/Lembaga dan Unit khusus/Otonom yang terkait dengan anggota sebagai
stakeholder, Instansi atau lembaga lain maka akan mengikuti ketentuan dan peraturan yang
telah disepakati.
7. Pengurus Harian dalam menjalankan Tugas tugasnya dapat menambahkan, mengangkat dan
memberhentikan pelaksana tugas (pengurus Lernbaga atau Unit) dan berikut kelengkapan
personilnya setelah mendapat pesetujuan dan pengesahan dalam Rapat Pengurus
8. Ketua atau Kepala, Pelaksana Tugas masing-masing Bidang/Lembaga/unit bertanggung
jawab kepada Pengurus Yayasan.
9. Pembentukan dan penghapusan Bidang/Lembaga ditetapkan melalui Rapat Pengurus.
10. Setiap Bidang/Lembaga memiliki kepengurusan masing-masing yang dipimpin oleh seorang
ketua atau seorang kepala yang diangkat dan atau diberhentikan oleh Pengurus Yayasan
melalui Rapat Pengurus.
11. Masa jabatan Ketua atau Kepala Bidang/Lembaga beserta pengurusnya dalam 1 (satu)
periode adalah untuk waktu ditetapkan tertentu dan maksimal 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih
kembali.
12. Hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan dan atau aturan lain bagi lembaga-lembaga
sebagaimana dimaksud akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pengurus Yayasan.

Pasal 14
PEMBENTUKAN LEMBAGA/UNIT BARU
1. Pembentukan Bidang/Lembaga/Unit baru dalam rangka pelaksanaan program dimungkinkan
sejauh tidak menyimpang dan bertentangan dengan AD/ART yayasan.
2. Pembentukan Lembaga dan Unit sebagaimana dimaksud tidak boleh menyebabkan timbulnya
timpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam tubuh lembaga ataupun Yayasan.
3. Pembentukan Lembaga sebagaimana dimaksud pasal 13 ayat (9 dan 10) tidak boleh
menyebabkan timbulnya timpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam tubuh
lembaga.
BAB VII
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS YAYASAN

Pasal 15
TUGAS POKOK
1. Pengurus Harian mempunyai tugas:
a. Menentukan arah kebijakan dalam melakukan usaha dan tindakan untuk mencapai
tujuan pesantren.
b. Memberikan petunjuk, bimbingan dan pembinaan dalam memahami,mengamalkandan
mengembangkan ajaran islam menurut faham Ahlussunah Waljamaah.
c. Melakukan pengawasan terhadap semua perangkat pesantren.
d. Membatalkan setiap keputusan rapat suatu perangkat pesantren yang dinilaibertentangan
dengan ajaran islam atau pesantren.
e. Membentuk tim-tim kerja sesuai kebutuhan.
2. Pengurus Harian melalui Bidang Bidang dalam menjalankan Tugas tugasnya dapat
melaksanakan fungsi fungsinya secara langsung atau dapat membentuk Lembaga/Unit atau
pelaksana tugas (pengurus Lembaga atau Unit)
3. Kepala bidang mempunyai kewajiban memimpin jalannya kegiatan sesuai kebijakan yang
ditetapkan sebagai Pengurus Harian.

Pasal 16
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Setiap pimpinan dan anggota pengurus menurut tingkatan mempunyai hak dan kewajiban.
2. Kepengurusan Yayasan dibentuk oleh Pembina dan Pengasuh melalui mekanisme penunjukan
dan Musyawarah yang didasari kemauan, keikhlasan serta loyalitas terhadapYayasan.
3. Dalam Musyawarah pembentukan pengurus, seorang yang ditunjuk berhak menentukan
menerima dan menolak.
4. Membuat kebijaksanaan, sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART dan keputusan
Pengurus pesantren yang lebih tinggi tingkatnya.
5. Memberikan saran /koreksi kepada Pengurus setingkat dan atau diatasnya dengan cara sebaik-
baiknya.
BAB VIII
MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 17
MUSYAWARAH
Musyawarah Pondok pesantren, terdiri atas:
1. Musyawarah Besar 4 (empat) Tahunan
2. Musyawarah Tahunan
3. Musyawarah kerja
4. Musyawarah Insidental
Pasal 18
1. Musyawarah istimewa/reorganisasi oleh Pembina Yayasan diadakan 3 tahun sekaliatau satu
periode untuk membicarakan dan memutuskan ;
a. Meminta Laporan pertanggung jawaban pengurus
b. Program lembaga untuk periode yang akan datang
c. Masalah-masalah yang bertalian dengan pendidikan dan bidang yang dicakupYayasan.
d. Menetapkan Anggaran dasar/ Anggaran rumah tangga.
e. Memilih pimpinan pengurus
2. Musyawarah pengurus harian / Rutin yang diikuti anggota pengurus harian dan bisa bersama
Kepala lembaga masing-masing, yang mana masing masing lembaga diadakan sebulan atau
dua bulan atau triwulan sekali atau sewaktu-waktu apabila di perlukan menyesuaikan
kebutuhan.
3. Musyawarah pengurus lengkap/rapat pleno; yang di ikuti pelindung, Pengurus diadakan
sekurang-kurangnya 1 Tahun Sekali dan atau menurut kebutuhan perkembangan lembaga.
4. Musyawarah gabungan yang di ikuti pengurus lengkap, kepala lembaga, dewan guru dan
karyawan diadakan minimal setiap 1 (satu) tahun sekali (akhir tahun pelajaran)

BAB IX
TENTANG RAPAT

Pasal 19
RAPAT PENGURUS LENGKAP
1. Rapat Pengurus lengkap merupakan forum permusyawaratan tertinggi.
2. Rapat Pengurus lengkap dihadiri Pengurus Harian, kepala bidang dan kepala bagian.
3. Rapat Pengurus lengkap dapat juga diselenggarakan atas permintaan sekurang- kurangnya
separuh kepala bagian dari jumlah kepala bagian.
4. Rapat Pengurus lengkap dapat merubah AD/ART atas persetujuan pengasuh.
5. Rapat Pengurus lengkap adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah Pengurus
lengkap.
6. Rapat Pengurus lengkap dipimpin oleh pengasuh.
7. Demi kelancaran penyelenggaraan rapat berikutnya, Rapat Pengurus lengkap dapat
membentuk panitia penyelenggara yang bertanggung jawab kepada rapat tersebut.

Pasal 20
RAPAT PENGURUS HARIAN
1. Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh Pengurus Harian dan anggota.
2. Rapat Pengurus Harian dapat diselenggarakan atas permintaan sekurang-kurangnyaseparuh
dari jumlah Pengurus Harian
3. Rapat Pengurus Harian adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah Pengurus
Harian
4. Rapat Pengurus Harian dipimpin oleh Pengasuh atau yang mewakilinya.
5. Rapat Pengurus Harian dapat membentuk panitia penyelenggara yang bertanggung jawab
kepada Pengurus Harian.
Pasal 21
RAPAT BIDANG
1. Rapat Bidang adalah forum permusyawaratan di tingkat bidang dan dihadiri KepalaBidang
dan Kepala Bagian.
2. Rapat Bidang diselenggarakan 3 bulan atau atas permintaan sekurang-kurangnya lebih
separuh dari jumlah Kepala Bagian.
3. Rapat Bidang membicarakan pertanggung jawaban masing-masing kepala bagian.
4. Rapat Bidang membahas pelaksanaan keputusan-keputuasan dan mengkaji perkembangan
pesantren serta peranan masing-masing Kepala Bidang.
5. Rapat Bidang dinyatakan sah apabila di hadiri dari separuh kepala-kepala bagian.

Pasal 22
RAPAT KOORDINASI
1. Rapat Koordinasi dipimpin oleh Pengasuh yang dihadiri Pengurus Harian, Kepala Bagian
dan pihak-pihak terkait
2. Rapat-rapat antar sektor yang dipimpin oleh Kepala Bidang atau Kepala Bagian yang
dihadiri pihak-pihak terkait.
BAB X
Pasal 23 MASA JABATAN
Masa Jabatan Pengurus Yayasan untuk:
1. Masa Jabatan Pembina dan Ketua Yayasan tidak ditentukan lamanya
2. Pengurus Harian selama 5 (lima) tahun
3. Kepala Bidang selama 5 (lima) tahun
4. Kepala Lembaga selama 3 (Tiga) tahun
5. Masa periode pada butir 2, 3 dan 4 selama 3 (tiga) tahun periode secara berturut-turut.
6. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis
BAB XI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN

Pasal 24
KEUANGAN YAYASAN
1. Keuangan dan kekayaan Yayasan diatur dalam Peraturan Yayasan.
2. Hak-hak yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran dari dan untuk yayasan wajib
dipertanggungjawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan dalam peraturan yayasan.
3. Setiap tahun pelajaran, pengurus pesantren di wajibkan menyusun rancangan anggaran
pendapatan dan belanja pesantren /Pengurus yayasan (APBP/Y)

Pasal 25
KEKAYAAN YAYASAN
Kekayaan Yayasan / Pesantren yang berupa harta benda bergerak dan atau harta benda tidak
bergerak tidak dapat dialihkan hak kepemilikannya pada pihak lain Kecuali atas persetujuan
Pembina dan pengurus yayasan

BAB XII
SUMBER DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Pasal 26
1. Uang pendapatan terdiria atas:
a. I’anah syahriyah dan I’anah yang sewaktu – waktu dibutuhkan yang besarnya ditentukanoleh
yayasan /Pesantren
b. Pengembangan usaha Yayasan / Pesantren.
c. Sumbangan yang tidak mengikat serta usaha – usaha lain yang halal.
2. Tanah wakaf
3. Pendapatan lain yang bersifat insidentil
4. Setiap penghasilan dari tanah dan atau barang serta fasilitas yang dimiliki oleh yayasan.

Pasal 27
Pengelolaan Keuangan Yayasan:
1. Semua Dana wajib disetorkan kepada Yayasan melalui bendahara dan disimpan di rekening
yayasan.
2. Dana yang dikelola oleh Bidang / lembaga, sesuai dengan peruntukan dan pendapatannya
yang merupakan hasil pengembangan usaha masing-masing unit.
3. Pemasukan sebagai sumber keuangan dan Pengeluaran sebagai beban biaya dari yayasan
dan yang terkait dibukukan dengan baik dan benar.
4. Yayasan wajib memenuhi peraturan dan perundang undangan dalam hal kaitan dengan
Instansi Pemerintah sebagai Pelaporan yayasan
5. Hal hal detil terkait dengan Pengelolaan keuangan diatur dalam Peraturan Pengurus Yayasan
dan tidak bententangan dengan AD ART Yayasan.
6. Kegiatan pesantren yang besarnya sesuai dengan yang ditentukan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja pesantren/Yayasan.(APBP/Y)
7. Keperluan yang langsung ditangani oleh Pengasuh atau keperluan lain atas izin Pengasuh.

8. Pengurus Harian menyampaikan Laporan pertanggung jawaban kepada rapat pengurus


Lengkap.
Pasal 28
SENTRALISASI KEUANGAN
1. Semua pendapatan masing-masing Lembaga disentralisasi ke Yayasan /Pesantren.
2. Semua sumber keuangan yang berada dibawah naungan Yayasan system pengelolaan
disentralisasi.
BAB XIII
Pasal 29
PEMBENTUKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN UNIT USAHA
1. Yayasan berhak untuk membentuk, mengembangkan dan mengawasi setiap Unit Unit Usaha
yang dibentuk
2. Unit usaha dikelola secara profesional

3. Pertanggungjawaban Unit Usaha merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari Unit usaha
tersebut.
4. Yayasan terlepas dari tanggung jawab apabila terjadi penyimpangan dan atau kerugian
maupun kepailitan. Hal tersebut merupakan tanggung jawab pengurus Unit secara profesional.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
1. Perubahan dan atau penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dalam
rapat Majelis Yayasan.
2. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Yayasan dan atau Surat Keputusan Pengurus Yayasan.
3. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan
4. Apabila ada hal hal yang bertentangan dengan AD atau Peraturan perundang-undangan maka
hanya poin poin tersebut saja dinyatakan tidak berlaku dan ketentuan ketentuan terkait
mengikuti petunjuk dari Dewan Pembina.
5. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan oleh Pengurus
Harian.
6. Anggaran Rumah Tangga (ART) ini akan dilakukan perubahan apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Bojonegoro
Tanggal ditetapkan : 17 Juni 2021
Ketua Yayasan Mayang Madu Ngeper-
Padangan

Muhammad Muflihul Minan, S.Pd.I., S.HI

You might also like