Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Pengantar Kimia Farmasi
Laporan Praktikum Pengantar Kimia Farmasi
Laporan Praktikum Pengantar Kimia Farmasi
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
1. Tujuan
1.1. Mengetahui cara menimbang, melarutkan, mengencerkan, memipet, dan
menghitung presentase kesalahan volume dengan rumus dan proses yang
benar.
1.2. Menentukan volume dan konsentrasi dari kelarutan, pengenceran,
pemipetan suatu zat.
2. Prinsip
2.1. Penimbangan
Penimbangan adalah suatu prosedur rutin didalam analisis secara
kuantitatif. Penimbangan bisa dilakukan menggunakan timbangan biasa
maupun timbangan neraca analitik, tergantung jumlah zat yang hendak
ditimbang dan tingkat ketelitian yang diharapkan. (Widodo dan Lusiana,
2010).
2.2. Pelarutan
Pelarutan merupakan suatu proses dilarutkannya zat terlarut (solute) ke
dalam zat terlarut (solvent). Larutan yang menggunakan air sebagain
pelarut disebut larutan dalam air. Sedangkan larutan yang mengandung
banyak zat terlarut dinamakan larutan pekat. (Karyadi, 1994).
2.3. Pengenceran
Pengenceran adalah suatu prosedur pembuatan larutan suatu zat yang
berasal dari cairan pekatnya. Proses pengenceran dilakukan dengan cara
menambahkan pelarut supaya dihasilkan volume akhir yang lebih besar.
(Gunawan dan Roeswati, 2004).
2.4. Persen Kesalahan Volume
Persen kesalahan volume merupakan persentase perbedaan antara nilai
ukuran yang terbaca dengan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.
(Chang, 2005).
3. Reaksi
-
4. Teori Dasar
Laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk merealisasikan
teori-teori yang diperoleh seorang pelajar setelah mendengarkan materi dari
guru di dalam kelas dan kegiatan tersebut disebut praktikum. Di dalam suatu
praktikum, seorang praktikan atau orang yang melakukan praktikum akan
melaksanakan praktikum dengan benar dan maksimal. Selain itu, seorang
praktikan juga perlu meminimalisasi adanya kecelakaan maupun kesalahan
kerja. Agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika sedang
melaksanakan praktikum tersebut, praktikan harus mengetahui dan
memahami serta melaksanakan peraturan-peraturan yang ada di dalam
laboratorium, mulai dari menggunakan sarung latex, masker, jas lab, dan
penggunaan alat laboratorium dengan baik dan sesuai prosedur. (Supartono,
2016).
5.2. Bahan
5.2.1. Aquades
5.2.2. HCl
5.2.3. NaCl
5.3.2. Bulb
5.3.3. Buret
5.3.4. Corong
5.3.7. Statif
6.2. Bagian II
6.2.1. Mengencerkan larutan (HCl 2M)
Pertama, telah dituangkan HCl pekat ke dalam beaker glass.
Kedua, telah diambil 3,33 ml HCl pekat dari beaker glass
menggunakan gelas ukur. Ketiga, telah dimasukkan aquades ke
dalam beaker glass. Keempat, telah dimasukkan HCl pekat yang
sudah di ukur ke dalam beaker glass secara perlahan.
I 100 mg 107,7 mg
II 100 mg 103,3 mg
7.2. Pengenceran
7.3. Kelarutan
7.4. Pemipetan
8. Perhitungan
8.1. Pengenceran HCl 12N
Rumus : N1V1 = N2V2
Diketahui : N1 : 12 N
N2 : 6 N
V2 : 50 ml
Ditanya : V1
Jawab :
N1V1 = N2V2
12 . V1 = 6 . 50
V1 = 25 ml
8.2. Persen Kesalahan Volume
|𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛|
Rumus : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
× 100%
Diketahui :
Nilai sesungguhnya : 50 ml
Nilai pengamatan : 50 ml
Ditanya : Persen Kesalahan Volume
Jawab :
|50−50|
50
× 100% = 0%
9. Pembahasan
Beaker glass atau bisa disebut gelas piala ini adalah suatu alat gelas
yang dipakai sebagai tempat menaruh larutan atau zat kimia cair.
Beaker glass juga biasa dipakai pada saat pemanasan dan
penimbangan larutan.
● Bulb
● Buret
● Corong
● Erlenmeyer
● Gelas ukur
Ada pula gelas ukur yang fungsinya untuk mengukur volume zat
kimia yang berbentuk cairan/fluida. Gelas ukur memiliki beragam
ukuran dari yang berukuran 10mL sampai dengan ukuran 2L.
● Kaca arloji
Fungsi kaca arloji adalah sebagai wadah menimbang dan menyimpan
bahan kimia.
● Kaki tiga
Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki
yang memiliki fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah
sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.
● Klem
Klem biasanya dipakai bersamaan dengan statif. Klem berfungsi
untuk menjepit buret atau corong pisah agar menempel pada statif
● Labu ukur
Labu ukur ialah alat berbahan kaca yang digunakan untuk keperluan
pengenceran larutan sampai dengan volume tertentu sebagaimana
tertera dalam labu ukur.
● Mortal dan alu
Mortar dan alu digunakan untuk menghaluskan bahan kimia padatan.
● Penjepit tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi digunakan untuk menjepit tabung reaksi.
Penjepit ini biasanya digunakan saat larutan sedang dipanaskan di
dalam tabung reaksi.
● Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi untuk mengambil dan mengambil zat kimia
berbentuk cair dalam skala kecil. Pipet tetes memindahkan zat cair
tanpa diketahui berapa volume zat cair tersebut.
● Pipet ukur
Pipet ukur berfungsi untuk mengambil dan memindahkan zat cair
dengan volume yang tepat. Penggunaannya bersamaan dengan bulb.
● Pipet volume
Pipet volume atau biasa dikenal dengan pipet gondok adalah alat yang
digunakan untuk mengambil larutan dengan skala tertentu yang di
bagian tengahnya membesar serta bagian ujungnya meruncing. Pipet
gondok dapat mengambil larutan dengan volume yang tepat.
Penggunaanya pun harus berhati-hati dikarenakan pipet volume
termasuk alat yang sedikit rapuh.
● Rak tabung reaksi
Rak ini digunakan untuk menyimpan tabung reaksi agar berdiri tegak.
Di bagian pinggir rak ini juga terdapat kayu yang berbentuk seperti
tongkat yang digunakan untuk mengeringkan tabung reaksi.
● Spatula
Spatula atau spatel adalah suatu alat seperti sendok kecil yang
berbahan dasar besi atau alumunium. Fungsi spatula adalah untuk
mengambil bahan kimia berbentuk padatan dan untuk mengambil zat
yang tidak bereaksi dengan besi.
● Tabung reaksi
Tabung reaksi ini dipakai untuk mereaksikan larutan atau cairan.
● Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur suhu larutan atau zat yang
sedang diamati. Biasanya, termometer yang digunakan adalah
termometer raksa.
● Tiang statif
Tiang statif ini berfungsi sebagai penyangga atau alat yang
menegakkan buret dan corong pisah. Tiang statif akan ditempelkan
dengan statif yang akan menjepit buret atau corong pisah.
● Timbangan analitik
Timbangan analitik adalah sebuah timbangan yang memiliki fungsi
seperti timbangan biasanya namun memiliki kemampuan yang lebih
spesifik yang dapat menimbang benda yang sangat ringan. Timbangan
analitik ini harus berhati hati dalam pemakaian dan perawatannya.
10. Kesimpulan
10.1. Telah diketahui cara menimbang, melarutkan, mengencerkan,
memipet, dan menghitung presentase kesalahan volume dengan rumus
dan proses yang benar.
10.2. Telah ditentukan volume dan konsentrasi dari kelarutan, pengenceran,
pemipetan suatu zat.
Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi, 20, 99-104.