Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/353521110

Analisis Determinan Transfer Pricing pada Perusahaan Multinasional yang


Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Article · July 2021


DOI: 10.21009/wahana.16.015

CITATIONS READS

0 1,254

3 authors, including:

Putu indrajaya lembut Fitri Oktariani


Ma Chung University Ma Chung University
8 PUBLICATIONS   1 CITATION    6 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Completing research on public-private partnerships and rural water management View project

All content following this page was uploaded by Fitri Oktariani on 12 August 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI
Vol 16 (1) 2021, 74-93
http://journal.unj/unj/index.php/wahana-akuntansi

Analisis Determinan Transfer Pricing pada Perusahaan Multinasional yang


Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

*Gracia Agata1, Putu Indrajaya Lembut2, Fitri Oktariani3


1,2,3Universitas Ma Chung

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article History: This study aims to analyze the effect of Multinationality, Tax
Received: 02 June 2021 Haven and Thin Capitalization on Transfer Pricing. The
Accepted: 12 July 2021 samples in this study were all multinational companies listed
Published: 12 July 2021 on the Indonesia Stock Exchange from 2016 to 2019 in
addition to the financial, insurance, mining, and property
sectors. The amount of data in accordance with the sample
criteria is 260 data consisting of 65 companies for each year.
The analytical method used in processing data using multiple
linear analysis. This study uses the Statistical Package for
Keywords: Social Sciences (SPSS) program. The results showed that
Multinationality, Tax Haven, multinationality and tax havens had no effect on transfer
Thin Capitalization, Transfer pricing, and thin capitalization had a positive effect on
Pricing transfer pricing.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
Multinasionalitas, Tax Haven dan Thin Capitalization
terhadap Transfer Pricing. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2016 hingga 2019 selain sektor
keuangan, asuransi, pertambangan dan properti. Jumlah data
yang sesuai dengan kriteria sampel adalah 260 data yang
terdiri dari 65 perusahaan untuk tiap tahunnya. Metode
analisis yang digunakan dalam mengolah data menggunakan
analisis linier berganda. Penelitian ini menggunakan program
Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa multinasionalitas dan tax
haven tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, dan thin
capitalization berpengaruh positif terhadap transfer pricing.

How to Cite:
Agata, Gracia, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani.
Analisis Determinan Transfer Pricing pada Perusahaan
Multinasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ilmiah Wahana Akuntansi, 16(1), 74-93. https://
doi.org/10.21009/wahana.16.015

Corresponding Author: ISSN


*graciaagata7@gmail.com 2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

PENDAHULUAN tinggi dengan konsekuensi yaitu beban pajak


Pajak merupakan salah satu pendapatan yang ditanggung akan tinggi pula. Di sisi lain,
negara yang paling besar meskipun realisasi bahwa manajer juga berusaha untuk
penerimaan dari sektor perpajakan masih belum meminimalkan beban pajak dengan cara
mencapai target. Hal ini dapat dilihat pada Tabel melakukan diskresi melalui angka-angka
1 di bawah ini yang memperlihatkan bahwa akuntansi dalam rangka meminimalkan pajak.
persentase pencapaian target penerimaan pajak Salah satu bentuk atau cara yang saat ini
tiap tahun yang belum pernah mencapai 100%. sedang marak dilakukan oleh beberapa
Tabel 1 perusahaan untuk melakukan penghindaran
Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak pajak adalah dengan transfer pricing. Menurut
Tahun 2016-2019 Suandy (2008), transfer pricing dapat
Sektor Perpajakan
(dalam Triliun)
dibedakan menjadi dua yaitu bersifat netral dan
Tahun
Target Realisasi Persentase negatif (pejorative). Pengertian netral
2016 Rp1.539 Rp1.283 83,4%
2017 Rp1.450 Rp1.339 91%
mengasumsikan bahwa transfer pricing adalah
2018 Rp1.424 Rp1.315 92% murni merupakan strategi dan taktik bisnis
2019 Rp1.577 Rp1.332 84,4%
tanpa adanya motif pengurangan beban pajak.
Sumber: Kementerian Keuangan
Sedangkan pengertian pejorative
mengasumsikan transfer pricing sebagai upaya
Pada tahun 2016 hingga 2018, dapat
untuk menghemat beban pajak dengan
diketahui bahwa persentase pencapaian target
mekanisme, yaitu menggeser laba dari negara
penerimaan pajak mengalami kenaikan. Namun,
asal atau negara dengan tarif pajak tinggi ke
pada tahun 2019 persentase tersebut mengalami
negara yang tarif pajaknya rendah. Oleh karena
penurunan yang sangat drastis dari 92% pada
itu, penelitian ini ingin menganalisis serta
tahun 2018 menjadi 84,4% (Julita, 2020).
membuktikan apakah transfer pricing memang
Salah satu hal yang menyebabkan
digunakan oleh perusahaan sebagai teknik
penerimaan pajak berfluktuasi yaitu adanya
untuk menghemat beban pajak.
praktik penghindaran pajak (Suwiknyo, 2019).
Baru-baru ini diketahui bahwa salah satu
Praktik penghindaran pajak ini juga didasari oleh
perusahaan yang berada di Indonesia yaitu PT
persepsi beberapa perusahaan yang menganggap
Adaro Energy Tbk diduga melakukan
bahwa pajak merupakan beban yang harus
penghindaran pajak. Hal ini berdasarkan
dihindari. Namun begitu, jika kita melihat tujuan
laporan yang dikeluarkan oleh Global Witness
utama perusahaan adalah menciptakan nilai, di
yang berjudul “Jaringan Perusahaan Luar
mana dari nilai akan diperoleh manfaat bagi
Negeri Adaro” (Thomas, 2019). Adaro diduga
perusahaan yaitu untuk menghasilkan laba.
melakukan penjualan batu bara ke anak
Usaha penghindaran pajak sebenarnya
perusahaan yang berada di Singapura, yaitu
bertentangan dengan motivasi perusahaan, bahwa
Coaltrade Service International dengan harga
di satu sisi perusahaan menginginkan laba yang

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

75
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

yang lebih rendah. Keuntungan yang diperoleh diperkirakan mengalami kerugian hingga US$
Coaltrade Service International dialirkan kembali 4.86 miliar per tahun yang disebabkan oleh
ke negara lain yaitu Mauritius, yang mana penghindaran pajak. Laporan tersebut juga
merupakan negara suaka pajak (tax haven) memberikan penjelasan bahwa sebesar US$
(Witness, 2019). Transaksi yang dilakukan oleh 4.78 miliar merupakan kerugian dari aktivitas
Adaro dengan anak perusahaannya merupakan penghindaran pajak yang dilakukan oleh
praktik transfer pricing, karena Adaro perusahaan multinasional (Network, 2018).
menetapkan harga jual yang lebih rendah dari Berdasarkan data serta contoh kasus
harga jual sebenarnya. Hal ini sesuai dengan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
pengertian transfer pricing, yaitu kebijakan perusahaan multinasional berindikasi untuk
perusahaan dalam menetapkan harga jual kepada melakukan penghindaran pajak.
perusahaan afiliasi. Perusahaan multinasional dapat
Selain Adaro, perusahaan tembakau milik melakukan agresivitas pajak karena secara
British American Tobacco (BAT) telah rasional mereka akan dengan mudah melakukan
melakukan penghindaran pajak di Indonesia transaksi antar anggota, seperti penjualan
melalui PT Bentoel Internasional Investama yang barang dan jasa, lisensi hak dan harta tidak
menyebabkan negara menderita kerugian sebesar berwujud lainnya, serta penyediaan pinjaman
US$ 14 juta per tahun. BAT telah mengalihkan dan sebagainya di negara-negara afiliasi. Hal ini
sebagian pendapatannya keluar dari Indonesia sejalan dengan hasil penelitian dari (Rezky &
dengan dua cara, yaitu melalui pinjaman intra- Fachrizal, 2018) bahwa perusahaan
perusahaan antara tahun 2013 dan 2015 serta multinasional berpengaruh terhadap transfer
melalui pembayaran royalty ke Inggris, serta pricing. Agustina (2019) juga memiliki
ongkos dan layanan. Bentoel banyak mengambil pendapat yang sama bahwa perusahaan
pinjaman dari perusahaan afiliasi di Belanda multinasional berpengaruh terhadap keputusan
yaitu Rothmans Far East BV untuk pembiayaan transfer pricing. Namun di sisi lain, Waworuntu
utang bank dan membayar mesin serta peralatan. & Hadisaputra (2016) menemukan bahwa
Sesuai dengan definisi transfer pricing, yaitu multinationality tidak berpengaruh terhadap
salah satu usaha mengurangi beban pajak melalui transfer pricing. Hal ini karena anak
penggeseran laba ke perusahaan afiliasi perusahaan asing yang dibentuk oleh
(Prabandaru, 2018). Transaksi yang dilakukan perusahaan terdaftar di Indonesia dapat
oleh BAT juga merupakan praktik transfer bertindak sebagai perusahaan yang tidak aktif
pricing, karena BAT melakukan pemindahan dan keberadaannya tidak diungkapkan secara
dana ke perusahaan afiliasi dalam bentuk rinci dalam laporan keuangan induk.
pinjaman. Keuntungan dari perusahaan
Dalam laporan yang dibuat oleh Tax multinasional dalam hal ingin melakukan
Justice Network di tahun 2018 bahwa, Indonesia penghindaran pajak yaitu perusahaan tersebut

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

76
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

dapat memilih di negara mana mereka akan dengan menentukan transaksi yang memiliki
beroperasi. Saat akan membuka cabang di negara obyek pajak yang lebih rendah yang berlaku di
lain, perusahaan akan memilih negara yang dapat negara (tax haven) tersebut. Namun, hal ini
mendukung jalannya usaha serta dapat tidak sejalan dengan hasil penelitian
memberikan manfaat, khususnya jika perusahaan Waworuntu & Hadisaputra (2016) yang
berusaha untuk menghindari beban pajak dari menemukan bahwa pemanfaatan tax haven
kegiatan bisnis. Oleh sebab itu, salah satu negara countries tidak berpengaruh signifikan terhadap
tujuan bagi perusahaan jika mereka ingin transfer pricing.
meluaskan kegiatan bisnis dengan membuka Selain melakukan pemanfaatan
cabang, maka mereka (perusahaan) akan multinasionalitas dan tax haven countries.
mempertimbangkan dan menentukan nagara Secara internal atau disini dimaksudkan adalah
tujuan yang memiliki fasilitas pajak yaitu tax terkait hubungan antara induk dan anak
haven. Tax haven countries umumnya digunakan perusahaan, perusahaan dapat melakukan
oleh perusahaan untuk menghindari beban pajak pendanaan baik operasi maupun investasi
dengan mengalihkan pendapatan kena pajak ke melalui utang antara perusahaan induk dan
negara yang bertarif pajak rendah (Jaafar & anak, atau disebut dengan thin capitalization.
Thornton, 2015). Perusahaan dapat melakukan pembiayaan
Lingga (2000) mencontohkan bahwa kepada anak perusahaan dengan menggunakan
banyak perusahaan besar Indonesia memilih utang yang berbunga, dan memperoleh manfaat
kantor pusat di Singapura walau sumber pajak berupa beban bunga (Taylor &
penghasilan berasal dari Indonesia. Hal ini Richardson, 2013). Jika perusahaan melakukan
dikarenakan Singapura memberikan fasilitas pendanaan dengan modal saham, maka biaya
berupa insentif pajak berupa penurunan tarif dividen yang dibayarkan tidak dapat diakui
sebesar 10--15% bagi investor asing yang sebagai biaya fiskal. Dengan alasan tersebut,
menempatkan kantor pusat/regional usaha di jumlah utang dalam perusahaan akan meningkat
Singapura dan mempekerjakan penduduk lokal. disertai dengan beban bunga yang semakin
Selain itu, tidak adanya withholding tax untuk besar sehingga mengakibatkan penurunan pada
pembayaran bunga dan dividen juga menjadikan laba. Ernawati, et al., (2019) berpendapat
alasan pengusaha di Indonesia untuk melakukan bahwa adanya transaksi pendanaan dari induk
usaha di Singapura. Hal serupa juga dapat kita ke anak perusahaan dapat meningkatkan
lihat dari hasil penelitian Rusyidi (2013); Kudrle terjadinya praktik transfer pricing.
(2014); dan Rusyidi & Djakman (2016) yang Untuk meminimalisir hal tersebut,
menyatakan bahwa perusahaan multinasional Indonesia telah membuat peraturan tentang thin
juga menggunakan tax haven sebagai media capitalization. Thin capitalization diatur dalam
untuk tidak membayar pajak atas suatu transaksi Pasal 18 ayat (1) UU PPh tentang Thin
dengan melakukan transaksi tanpa pajak atau Capitalization Rule. UU tersebut memberikan

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

77
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

pengertian bahwa Menteri Keuangan berwenang kontrak dengan negara tax haven.
menentukan per besaran perbandingan utang Semakin bertambahnya perusahaan
dengan modal yang dapat dibenarkan untuk multinasional yang didirikan di Indonesia
kepentingan perhitungan pajak. Besarnya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah
perbandingan antara utang dan modal perusahaan khususnya dalam hal penerapan pemungutan
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. pajak bagi perusahaan. Adanya pemanfaatan
169/PMK. 010/2015 tentang Penentuan Besarnya negara tax haven dan longgarnya rasio utang
Perbandingan antara utang dan modal perusahaan dan modal yang diberikan oleh Menteri
untuk Keperluan Penghitungan Pajak Keuangan membuat peneliti tertarik untuk
Penghasilan ditetapkan paling tinggi sebesar melakukan penelitian lanjutan. Berdasarkan
empat banding satu (4:1) (Setiawan & latar belakang yang telah dijelaskan dan
Sulistyono, 2016). inkonsistensi hasil temuan sebelumnya
Dilihat dari sisi tax haven countries, menyebabkan peneliti ingin membuktikan
pendirian perusahaan multinasional di negara tax pengaruh Tax Haven, multinasionalitas, dan
haven pada dasarnya memberikan keuntungan Thin Capitalization terhadap Transfer Pricing
bagi negara tax haven tersebut. Negara tax haven dengan menggunakan sampel seluruh
dapat memberikan insentif berupa keringanan perusahaan multinasional yang terdaftar di
pajak dan kerahasiaan informasi sehingga akan Bursa Efek Indonesia dari tahun 2016 hingga
menarik investor untuk mendirikan perusahaan 2019.
dengan tujuan khusus di negara tax haven.
Perusahaan dengan tujuan khusus atau Special TINJAUAN TEORI
Purpose Vehicle (SPV) merupakan perusahaan Contract Theory
yang didirikan untuk menjalankan fungsi khusus Contract Theory adalah teori yang
untuk kepentingan pendirinya. SPV sendiri dapat digunakan oleh Kenneth Arrow pada tahun
digunakan untuk menyamarkan identitas dari 1960-an dan dikembangkan oleh Oliver Hart
pemiliknya melalui konsep pemisahan pemilik dan Bengt Holmstrom pada tahun 2016.
dengan bedan hukum korporasi (OECD, 2001). Contract theory tidak hanya mempelajari
Penyamaran identitas tersebut umumnya mengenai kontrak yang mengikat secara
dilakukan dengan cara mendirikan puluhan SPV hukum. Contract theory juga mempelajari
dan menciptakan struktur kepemilikan berlapis di mengenai perjanjian secara formal maupun
berbagai negara tax haven. Dengan semakin informal dan memotivasi sekelompok orang
banyaknya perusahaan yang berinvestasi di yang memiliki kepentingan berbeda untuk
negara tax haven, akan semakin besar pula mengambil tindakan yang menguntungkan.
keuntungan yang didapat oleh negara tax haven. Sehingga dapat disimpulkan bahwa contract
Hal ini sesuai dengan contract theory yaitu theory memberi masing-masing pihak insentif
perusahaan secara tidak langsung memiliki atau motivasi yang tepat untuk bekerja sama

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

78
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

secara efektif (Hart & Holmström, 2016). pajaknya. Sebagai contoh, perusahaan
Kontrak yang ideal adalah kontrak yang melakukan aktivitas pendanaan dengan
memberikan pemahaman secara jelas dan menggunakan utang dari rekanan dan/atau
spesifik mengenai tanggung jawab serta perusahaan cabang dengan tujuan untuk
persyaratan antar pihak-pihak, dan mendapatkan insentif berupa beban bunga yang
menghilangkan risiko perselisihan yang dapat secara fakta bahwa beban bunga ini adalah
terjadi di kemudian hari. Namun, kontrak ideal antar perusahaan induk dan cabang. Hal ini
tersebut tidak selalu terjadi. Dalam konteks termasuk ke dalam moral hazard karena
penelitian agresivitas pajak menggunakan skema perusahaan melakukan kegiatan internal, yaitu
transfer pricing kali ini bahwa perusahaan dalam hanya melakukan sirkulasi pendanaan diantara
menentukan Negara yang memiliki tax haven mereka, artinya beban pajak yang dikenakan
tentunya tidak dapat dipisahkan dari kewajiban adalah lebih kecil dibandingkan dengan ukuran
atau kepatuhan perusahaan untuk memenuhi perusahaan multinasional yang melakukan
peraturan (legal) terutama tentang pengenaan transaksi secara multinasional, inilah yang
pajak di Negara dimana perusahaan tersebut disebut dengan transfer pricing.
berada. Artinya bahwa baik secara eksplisit Permasalahan yang kedua adalah adverse
maupun implisit, perusahaan secara otomatis selection, yaitu manajer mempunyai informasi
akan memenuhi kontrak sebagai wajib pajak di yang lebih banyak tentang keadaan perusahaan
mana mereka berada. dibandingkan pihak lain (Scott, 2006). Dalam
Namun demikian, berdasar teori ini masih hal ini, manajemen perusahaan tentu saja lebih
terdapat beberapa permasalahan yang dapat mengetahui kondisi dari perusahaan
terjadi dalam sebuah kontrak. Permasalahan yang dibandingkan pemerintah. Jika dilihat dari sisi
pertama adalah moral hazard, yang dapat terjadi pemerintah, pemerintah kurang memunyai
karena seorang individu atau institusi bertindak informasi mengenai perusahaan mana yang
tidak sesuai dengan kontrak (Rouse, 2016). membayar pajak dengan benar dan perusahaan
Praktik penghindaran pajak yang mana di satu mana yang sedang melakukan penghindaran
sisi, perusahaan telah melakukan kontrak dengan pajak. Dalam keadaan ini, pemerintah
pemerintah, yaitu berupa kesediaan perusahaan merupakan pihak yang kurang diuntungkan
untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar karena pajak yang diterima dari perusahaan
pajak sesuai dengan peraturan. Namun, di sisi seharusnya dapat lebih tinggi dari pada yang
lain perusahaan sebenarnya berusaha untuk dibayarkan.
mencari alternatif upaya legal dalam usahanya Meskipun pemerintah telah melakukan
untuk melakukan penghindaran pajak dengan pengecekan laporan keuangan suatu perusahaan
memanfaatkan celah-celah yang belum diatur untuk membuktikan apakah perusahaan tersebut
oleh salah satu Negara sehingga perusahaan melakukan penghindaran pajak atau tidak, tentu
memiliki manfaat terhadap efisiensi beban saja perusahaan tidak akan menjawab dengan

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

79
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

jujur bahwa perusahaan memang melakukan berpendapat bahwa perusahaan multinasional


penghindaran pajak. Penghindaran pajak yang adalah perusahaan yang beroperasi melewati
dilakukan perusahaan pun akan cukup sulit untuk lintas batas antar negara, yang terikat hubungan
diketahui karena perusahaan memanfaatkan celah istimewa, baik karena penyertaan modal saham,
-celah peraturan yang ada dan dilakukan secara pengendalian manajemen atau penggunaan
legal. Dengan adanya keuntungan yang dimiliki teknologi; dapat berupa anak perusahaan,
oleh manajemen perusahaan, dapat membuat cabang perusahaan, agen, dan sebagainya,
manajemen lebih agresif dalam melakukan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk
penghindaran pajak. Sebagai contoh, seperti yang memaksimalkan laba setelah pajak. Selain itu,
telah dibahas sebelumnya bahwa penggunaan perusahaan multinasional juga mendirikan
utang untuk modal bukanlah hal yang ilegal. banyak anak cabang di negara yang sesuai
Perusahaan kerap menggunakan manfaat tersebut dengan pangsa pasar produksinya. Strategi
sebagai pengurang laba untuk memperoleh pemasaran untuk meningkatkan penghasilan
potongan pajak yang lebih rendah perusahaan dengan pendirian cabang
perusahaan untuk memperkuat ekspor dan
Multinasionalitas impor di berbagai negara (Pohan, 2016).
Multinasionalitas dalam penelitian ini Maraknya pertumbuhan perusahaan
mengacu pada tingkat internasionalisasi atau multinasional tidak hanya memberikan dampak
diversifikasi geografis/internasional. positif tetapi juga menimbulkan masalah baru
Diversifikasi merupakan strategi pengembangan khusunya dalam hal penerimaan pajak.
usaha dengan cara memperluas segmen bisnis Perusahaan multinasional dapat melakukan
maupun geografis, diversifikasi dapat dilakukan transaksi antar anggota grup perusahaan yang
dengan membuka lini usaha baru, memperluas memiliki hubungan istimewa baik dalam negeri
lini produk yang ada, memperluas wilayah maupun luar negeri. Transaksi antar perusahaan
pemasaran produk, membuka kantor cabang, tersebut dapat berupa penjualan barang dan
melakukan merger atau akuisisi dan cara lainnya jasa, lisensi, paten, penjamin utang dan
(Harto, 2005). Dengan kata lain, semakin banyak sebagainya. Transaksi antar perusahaan inilah
perusahaan memiliki afiliasi di berbagai negara yang kemudian disebut dengan transfer pricing.
maka tingkat multinasionalitas perusahaan akan Pada umumnya, transfer pricing merupakan hal
semakin tinggi. yang normal untuk dilakukan. Namun, jika
Perusahaan yang terdiversifikasi geografis transaksi antar anggota perusahaan sudah tidak
biasa disebut dengan perusahaan multinasional. memenuhi harga wajar maka transfer pricing
Perusahaan multinasional adalah perusahaan menjadi hal yang bersifat negatif. Hal ini
yang melibatkan penanaman modal asing dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
memiliki aktivitas nilai tambah di lebih dari satu oleh Ramadhan & Kustiani (2017) serta
negara (Dunning, 1993). Suandy (2008) Agustina (2019) yang menunjukkan bahwa

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

80
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

multinasionalitas berpengaruh terhadap transfer tax haven tersebut dapat mendukung adanya
pricing. agresivitas pajak yang dilakukan oleh
perusahaan melalui praktik transfer pricing
Tax Haven (Grubert et al., 1991; Hines & Rice, 1994).
Tax haven merupakan negara yang
memberikan keringanan pajak dalam bentuk tarif Thin Capitalization
pajak yang rendah atau nol dan memberikan Thin capitalization sendiri merujuk pada
jaminan kerahasiaan atas aset yang disimpannya. situasi di mana keputusan sebuah perusahaan
Berdasarkan OECD (2012), karakteristik tax untuk menggunakan utang dari pada modal
haven yaitu tidak mengenakan pajak atau sebagai sumber pedanaan operasinya (Taylor &
mengenakan biaya yang lebih rendah, minimnya Richardson, 2013). Dalam konteks perusahaan
pertukaran informasi yang produktif dengan multinasional, thin capitalization dilakukan
otoritas pajak asing, minimnya transparansi dengan pemberian pinjaman kepada anak
dalam hukum pajak dan implementasi peraturan, cabang atau pihak yang memiliki hubungan
tidak ada persyaratan aktivitas substansial bagi istimewa melalui utang berbunga. Menurut
perusahaan. Undang-Undang nomor 36 tahun 2008 tentang
Tax haven countries pada umumnya Pajak Penghasilan, beban bunga dalam
menawarkan beberapa manfaat, seperti peluang perpajakan diperkenankan sebagai pengurang
diversifikasi investasi, strategi menangguhkan penghasilan.
beban pajak, perlindungan aset yang kuat, hasil Pengalihan laba melalui skema pemberian
investasi bebas pajak, offshore banding dengan pinjaman merupakan strategi penghindaran
keleluasaan dan privasi, imbal hasil yang lebih pajak. Hal ini memanfaatkan adanya tarif pajak
besar, mengurangi beban pajak, menghindari yang berbeda antar negara. Perusahaan yang
restriksi mata uang, serta peluang berlokasi di negara dengan tarif pajak tinggi
mengembangkan bisnis. Namun, tentu saja memperoleh pinjaman dari anggota grup yang
pemanfaatan tax haven countries juga berlokasi di negara dengan tarif pajak rendah,
mempunyai dampak negatif seperti money sehingga perusahaan akan memperoleh beban
laundering, penyalahgunaan perusahaan bunga yang tinggi dari aktivitas tersebut.
cangkang (shell companies), pendanaan yang Di Indonesia, peraturan mengenai thin
keliru, penggelapan pajak, dan ancaman pada capitalization tertuang dalam Peraturan Menteri
stabilitas keuangan (Suryowati, 2016). Keuangan No. 169/PMK. 010/2015 tentang
Negara tax haven membuka peluang bagi Penentuan Besarnya Perbandingan antara utang
perusahaan yang berada di negara dengan tarif dan modal perusahaan untuk Keperluan
pajak tinggi untuk memindahkan laba mereka ke Penghitungan Pajak Penghasilan ditetapkan
negara dengan tarif pajak yang rendah (Desai & paling tinggi sebesar empat banding satu (4:1).
Dharmapala, 2006). Fasilitas yang diberikan oleh

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

81
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Transfer Pricing menunjukkan bahwa multinasionalitas


Suandy (2008), transfer pricing dapat berpengaruh terhadap transfer pricing. Oleh
dibedakan menjadi dua yaitu besifat netral dan karena itu, hipotesis pertama dalam penelitian
peyoratif. Pengertian netral mengasumsikan ini adalah sebagai berikut:
bahwa transfer pricing adalah murni merupakan H1: Multinasionalitas berpengaruh positif
strategi dan taktik bisnis tanpa adanya motif terhadap Transfer Pricing.
pengurangan beban pajak. Sedangkan pengertian
peyoratif mengasumsikan transfer pricing Usaha yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai upaya untuk menghemat beban pajak dengan mendirikan usahanya di negara yang
dengan taktik, antara lain, menggeser laba ke memberikan fasilitas pajak disebut dengan
negara yang tarif pajaknya rendah. pemanfaatan tax haven countries. Slemlord &
Peraturan mengenai transfer pricing di Wilson (2009) memberikan perincian bahwa
Indonesia secara umum diatur dalam Pasal 18 tax haven sebagai juridikasi yang tidak
UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak mengenakan pajak atau mengenakan tarif pajak
Penghasilan (UU PPh). Peraturan tersebut rendah, memiliki undang-undang hukum atau
memuat hal-hal sebagai berikut; pengertian praktik administrasi yang mencegah pertukaran
hubungan istimewa, wewenang menentukan efektivitas informasi, dan menawarkan diri
perbandingan utang dan modal, dan wewenang sebagai tempat yang dapat digunakan oleh non-
untuk melakukan koreksi dalam transaksi yang penduduk untuk melakukan penghindaran
tidak sesuai dengan arm’s length. pajak. Negara tax haven memberikan tarif pajak
rendah dan atribut pajak lainnya untuk menarik
Hipotesis Penelitian perhatian investor asing (Dharmapala, 2008).
Perusahaan multinasional adalah perusahaan Perusahaan yang berada di negara dengan tarif
yang melibatkan penanaman modal asing dan pajak tinggi dapat mengalihkan dana mereka ke
memiliki aktivitas nilai tambah di lebih dari satu negara tax haven untuk meminimalisir beban
negara (Dunning, 1993). Lingga (2000) pajak mereka. menunjukkan hasil yang
menyatakan bahwa di lingkungan perusahaan signifikan antara tax haven dengan transfer
multinasional, terjadi transaksi antar anggota pricing. Hal ini didukung dengan hasil
seperti penjualan barang dan jasa, lisensi hak dan penelitian yang dilakukan oleh Taylor, et al.,
harta tidak berwujud lainnya, penyediaan (2015) serta Anh et al., (2018) yang
pinjaman dan lain-lain sehingga perusahaan menunjukkan bahwa tax haven berpengaruh
multinasional tidak luput dari rekayasa transfer terhadap transfer pricing. Oleh karena itu,
pricing. Oleh karena hal tersebut, perusahaan hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah
dapat melakukan tindakan agresivitas pajak. Hal sebagai berikut:
ini didukung dengan hasil penelitian Agustina H2: Tax Haven berpengaruh positif
(2019) serta Anh, et al., (2018) yang terhadap Transfer Pricing.

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

82
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Menurut Khomsatun & Martini (2015), dipublikasi. Dalam penelitian ini, data sekunder
perusahaan multinasional melakukan pendanaan diperoleh dari laporan keuangan dan laporan
perusahaan mereka menggunakan utang dari tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa
pada modal saham. Thin capitalization dilakukan Efek Indonesia (www.idx.co.id).
dengan memberikan pinjaman perusahaan
cabang dibandingkan menggunakan modal Populasi dan Sampel Penelitian
tambahan, apalagi jika perusahaan cabang berada Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
di lingkungan yang menerapkan tarif pajak perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun
tinggi. Dengan beban bunga yang besar dapat 2016—2019. Sampel dalam penelitian ini
mengurangi penghasilan kena pajak. Perusahaan adalah perusahaan multinasional yang terdaftar
dapat melakukan praktik transfer pricing dengan di BEI pada tahun 2016-2019 dengan kriteria
menerima pinjaman dari grup perusahaan yang sebagai berikut: (1) Perusahaan multinasional
berada di negara dengan tarif pajak tinggi. yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2019
Ernawati, et al., (2019) berpendapat bahwa selain sektor keuangan, asuransi, pertambangan
sumber pendanaan yang berasal dari perusahaan dan infrastruktur karena di dalam peraturan
induk ke anak perusahaan akan meningkatkan PMK nomor 169/PMK.010/2015 tentang thin
praktik transfer pricing. Oleh karena itu, capitalization, sektor-sektor tersebut masuk ke
hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah dalam pengecualian karena sektor perbankan
sebagai berikut: dan asuransi dikenai PPh final, sedangkan
H3: Thin Capitalization berpengaruh positif sektor pertambangan memunyai kontrak yang
terhadap Transfer Pricing. mengatur perbandingan antara utang dan modal
sendiri; (2) Perusahaan memiliki data yang
PENELITIAN lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian; dan
Jenis dan Sumber Data (3) Perusahaan yang menerbitkan laporan
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif keuangan secara lengkap dari tahun 2016-2019.
dengan studi kausal. Penelitian kuantitatif adalah
metode ilmiah yang datanya berbentuk angka Definisi Operasional Variabel
atau bilangan yang dapat diolah dan di analisis Transfer Pricing
dengan menggunakan perhitungan matematika Pengukuran transfer pricing menggunakan
atau statistika (Sekaran & Bougie, 2017). proksi transfer pricing (Suntari & Mulyani,
Sumber data yang digunakan dalam 2020). Semakin tinggi nilai yang dihasilkan
penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data mengindikasikan bahwa perusahaan cenderung
sekunder mengacu pada informasi yang melakukan piutang kepada pihak berelasi.
dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah Formulasi transfer pricing adalah sebagai
ada (Sekaran & Bougie, 2017), yaitu data yang berikut:
telah diaudit oleh auditor independen dan

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

83
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Multinasionalitas
Pengukuran dalam variabel multinasional
menggunakan rasio MULNAT, yaitu
Keterangan:
perbandingan antara total anak perusahaan asing The average of debt : Rata-rata utang berbasis
dengan total perusahaan multinasional (Rego, bunga
The average of equity : Rata-rata modal
2003). Rasio ini digunakan karena dapat
memberikan gambaran tingkat diversifikasi Sesuai dengan Peraturan Menteri
geografis dari suatu perusahaan. Keuangan nomor 169/PMK.010/2015, jika nilai
DER melebihi 4:1 maka perusahaan berindikasi
melakukan thin capitalization.

Tax Haven Metode Analisis Data


Variabel tax haven diukur menggunakan rasio Metode analisis yang digunakan dalam
THAV, yaitu perbandingan antara jumlah anak penelitian ini adalah analisis linear berganda.
perusahaan yang tergabung dalam tax haven Pengujian analisis jalur dilakukan dengan
countries yang terdaftar dalam Tax Justice menggunakan program SPSS (Statistical
Network dengan total negara tax haven yang Package for Social Sciences).
terdaftar dalam Tax Justice Network. Rasio ini Adapun persamaan regresi berganda
dipilih karena dapat memberikan gambaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
tingkat penggunaan negara tax haven sebagai
tujuan pendirian perusahaan afiliasi. Semakin
tinggi nilai rasio ini maka mengindikasikan Keterangan:
bahwa perusahaan agresif dalam memanfaatkan TPrice : Transfer Pricing
MULNAT : Multinasionalitas
negara tax haven. TAXHAV : Tax Haven
THINCAP : Thin Capitalization
α : Konstanta
β : Koefisien variabel
е : error/residual
Thin Capitalization
Pengukuran thin capitalization dalam penelitian
Analisis Statistik Deskriptif
ini menggunakan Debt to Equity ratio (DER)
Jumlah data yang digunakan dalam
(Ernawati, Candrawati, & Ratnawardhani, 2019).
penelitian dapat ditunjukkan pada tabel tersebut
Rasio ini digunakan karena dapat memberikan
dengan menggunakan nilai N, yaitu 260. Nilai
gambaran perusahaan dalam menggunakan utang
terendah dari setiap variabel dalam penelitian
sebagai pendanaan. Jika suatu perusahaan
dapat ditunjukkan pada tabel tersebut dengan
memiliki nilai DER yang tinggi maka perusahaan
nilai minimum, untuk variabel Transfer Pricing
tersebut berindikasi melakukan thin
(TPrice) sebesar 0,09, variabel
capitalization.

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

84
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Multinasionalitas (MULNAT) sebesar 0,17, Uji Normalitas


variabel Tax Haven (THAV) sebesar 0,00, dan Hasil uji normalitas dari penelitian ini
variabel Thin Capitalization (TCAPZ) sebesar disajikan pada Tabel 3.
0,00. Tabel 3
Nilai tertinggi dari setiap variabel dalam Hasil Uji Normalitas

penelitian dapat ditunjukkan pada tabel tersebut Asymp. Sig


Variabel
dengan nilai maximum, untuk variabel Transfer (2-tailed)
Unstandardized 0,079
Pricing (TPrice) sebesar 0,97, variabel Residual
Multinasionalitas (MULNAT) sebesar 0,41, Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021
variabel Tax Haven (THAV) sebesar 0,44, dan
variabel Thin Capitalization (TCAPZ) sebesar Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa nilai
1,56. Nilai rata-rata dari setiap variabel dalam Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,079. Oleh
penelitian dapat ditunjukkan pada tabel tersebut karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05, maka
dengan nilai mean, untuk variabel Transfer data terdistribusi secara normal.
Pricing (TPrice) sebesar 48,78%, variabel
Multinasionalitas (MULNAT) sebesar 21,79%, Uji Multikolinearitas
variabel Tax Haven (THAV) sebesar 27,40%, Hasil uji multikolineatitas dari penelitian
dan variabel Thin Capitalization (TCAPZ) ini disajikan pada Tabel 4.
sebesar 63,80%. Nilai besar penyimpangan dari Tabel 4
setiap variabel dalam penelitian dapat Hasil Uji Multikolinearitas
ditunjukkan pada tabel tersebut dengan nilai
Variabel Tolerance VIF
standard deviation, untuk variabel Transfer
Multinasionalitas 0,589 1,697
Pricing (TPrice) sebesar 23,70%, variabel Tax Haven 0,593 1,687
Thin Capitalization 0,989 1,011
Multinasionalitas (MULNAT) sebesar 5%,
variabel Tax Haven (THAV) sebesar 13,18%, Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021

dan variabel Thin Capitalization (TCAPZ)


sebesar 28,41%. Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hasil
Hasil analisis statistik deskriptif dari uji multikolinearitas variabel Multinasionalitas
penelitian ini disajikan pada Tabel 2. (MULNAT), Tax Haven (THAV), dan Thin
Tabel 2 Capitalization (TCAPZ) memiliki nilai
Analisis Statistik Deskriptif tolerance masing-masing sebesar 0,589, 0,593,

Variabel N Min Max Mean Std. 0,989. Sedangkan untuk nilai VIF tiap variabel
Deviation
Transfer Pricing 260 0,089 0,973 0,48789 0,237098 memiliki nilai tidak lebih dari 10. Oleh karena
Multinasionalitas 260 0,176 0,411 0,21799 0,052452 itu, model regresi tidak terjangkit
Tax Haven 260 0,000 0,447 0,27406 0,131858
Thin 260 0,000 1,565 0,63809 0,284176 multikolinearitas.
Capitalization
Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

85
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Uji Heteroskedastisitas Determinasi (R2),dan uji t.


Hasil uji heteroskedastisitas dari penelitian Uji F adalah pengujian yang dilakukan
ini disajikan pada Tabel 5. untuk menguji kelayakan model penelitian.
Tabel 5 Hasil uji F dari penelitian ini disajikan pada
Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 7.
Variabel Sig. Tabel 7
Multinasionalitas 0,886 Hasil Uji F
Tax Haven 0,599
Model Sig.
Thin Capitalization 0,928
1 0,020
Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021
Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai


Tabel 7 di atas menunjukkan nilai
sig. dari setiap variabel memiliki nilai di atas
signifikansi untuk model regresi dalam
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
penelitian ini sebesar 0,020. Oleh karena itu,
regresi tidak terjangkit heteroskedastisitas.
model regresi dalam penelitian ini dinyatakan
layak.
Uji Autokorelasi
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk
Hasil uji autokorelasi dari penelitian ini
mengukur kemampuan model dalam
disajikan pada Tabel 6.
menerangkan variabel dependen. Hasil uji
Tabel 6
koefisien determinasi dalam penelitian ini
Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
disajikan pada Tabel 8.
1 1,968 Tabel 8

Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021


Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Adjusted R Square
1 0,026
Pada Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa
Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021
nilai Durbin-Watson adalah 1,968. Jumlah
variabel independen dalam peneliatian ini adalah
Tabel 8 di atas menunjukkan nilai
tiga, sehingga nilai k=3, sedangkan jumlah data
adjusted R2 pada model regresi dalam penelitian
dalam penelitian ini adalah 260 sehingga n=260.
ini adalah 0,026. Berdasarkan hal tersebut,
Nilai dU dan dL untuk k=3 n=260 masing-
diketahui bahwa kemampuan seluruh variabel
masing sebesar 1,8201 dan 1,769. Karena nilai
independen dalam menjelaskan Transfer
dU<d<4-dU, maka model regresi tidak terjangkit
Pricing adalah sebesar 2,6%, sedangkan sebesar
autokorelasi.
97,4% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di
luar model.
Uji Hipotesis
Uji t merupakan pengujian yang
Penelitian ini menggunakan tiga langkah
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
uji hipotesis, yaitu Uji F, Uji Koefisien
ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

86
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

masing-masing variabel independen memiliki aset atau kekayaan intelektual


memengaruhi variabel dependen. Hasil uji t dari tanpa harus melanggar persyaratan
penelitian ini disajikan pada Tabel 9. transfer pricing (Department for Business
Tabel 9 Enterprise & Regulatory Reform, 2009).
Hasil Uji t Berdasarkan data yang diperoleh dari
Variabel Sig. “Offshore Leaks Database” oleh The
Multinasionaltias 0,813
Tax Haven 0,769 International Consortium of Investigative
Thin Capitalization 0,002 Journalist, terdapat 94 perusahaan
Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2021
dormant yang berasal dari Indonesia.
Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian
Perusahaan dormant tersebut tersebar di
hipotesis. Penjelasan atas hasil pengujian
berbagai negara seperti British Virgin
hipotesis adalah sebagai berikut:
Island, Hongkong, Bermuda, Singapura,
1. Berdasarkan uji t, multinasionalitas
dan negara lain. Namun, karena
memiliki nilai sig. sebesar 0,813
perusahaan tersebut merupakan
(sig>0,05), sehingga Ha1 ditolak. Oleh
perusahaan dormant yang tidak
karena itu, multinasionalitas tidak
melakukan aktivitas sehingga
berpengaruh terhadap transfer pricing.
keberadaannya tidak diungkapkan dalam
Hasil penelitian ini bertolak belakang
laporan keuangan (The International
dengan hasil penelitian Ramadhan &
Consortium of Investigative Journalists,
Kustian (2017) serta Rezky & Fachrizal
2016). Pendirian anak perusahaan di luar
(2018) yang menyatakan bahwa
negeri juga bisa dikarenakan faktor lain
multinasionalitas berpengaruh positif
seperti pemanfaatan sumber daya alam
terhadap transfer pricing. Hasil penelitian
maupun manusia, bukan karena ingin
ini didukung dengan pendapat dari
melakukan transfer pricing.
Waworuntu & Hadisaputra (2016) yang
2. Berdasarkan uji t, tax haven memiliki
menyatakan bahwa anak perusahaan asing
nilai sig. sebesar 0,769 (sig>0,05),
yang didirikan oleh perusahaan Indonesia
sehingga Ha2 ditolak. Oleh karena itu, tax
dapat merupakan perusahaan dormant dan
haven tidak berpengaruh terhadap
tidak diungkapkan secara rinci dalam
transfer pricing. Hasil penelitian ini
laporan keuangan. Perusahaan dormant
bertolak belakang dengan hasil penelitian
atau perusahaan yang tidak aktif adalah
Ramadhan & Kustiani (2017) serta Anh,
perusahaan yang hidup secara hukum dan
et al., (2018). Dari informasi perusahaan
memiliki kepribadian hukum, tetapi tidak
afiliasi yang diungkapkan dalam laporan
melakukan aktivitas apa pun dan tidak
keuangan, dapat diketahui bahwa 58%
memiliki pekerjaan maupun omset (OECD,
perusahaan yang diteliti memiliki
2008). Perusahaan dormant tersebut dapat
perusahaan afiliasi di Singapura, 23% di
dengan sengaja didirikan hanya untuk
ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

87
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Malaysia, 18% di British Virgin Island, penduduk salah satu negara atau
12% di Belanda dan sisanya tersebar di penduduk kedua negara dalam
berbagai macam negara. Singapura persetujuan itu (Lathifa, 2019). Salah satu
merupakan negara yang termasuk ke dalam tujuan adanya tax treaty yaitu sebagai
daftar negara tax haven yang dikeluarkan media pertukaran informasi untuk
oleh Tax Justice Network. Singapura mencegah adanya penghindaran pajak.
diketahui mengenakan pajak badan yang Negara yang terkait dengan P3B dapat
relatif rendah yaitu sebesar 17%, melaporkan penghasilan penduduk asing
sedangkan pajak badan di Indonesia sendiri di negara sumber, misalnya dengan
sebesar 25%. Singapura juga diketahui mengirimkan bukti penerimaan
dapat memberikan insentif penurunan tarif, penghasilan dari negara sumber. Saat ini,
serta tidak mengenakan pajak (withholding sudah banyak negara tax haven yang mau
tax) untuk penghasilan tertentu seperti untuk melakukan tax treaty. Dengan
bunga dan dividen (Santosa, 2015). Dengan adanya tax treaty antara Negara Indonesia
adanya kebijakan tersebut, terdapat dengan negara tax haven diduga dapat
kemungkinan bahwa perusahaan hanya meminimalisir pemanfaatan tax haven
perlu melakukan transaksi dengan countries sebagai media penghindaran
perusahaan yang ada di Singapura saja pajak.
sudah cukup untuk mengurangi beban 3. Berdasarkan uji t, thin capitalization
pajak tanpa harus mendirikan perusahaan memiliki nilai sig. sebesar 0,002
afiliasi di banyak negara tax haven. Tujuan (sig<0,05), sehingga Ha3 diterima. Oleh
pendirian anak perusahaan di tax haven karena itu, thin capitalization
juga bisa untuk arbitrase keuangan dalam berpengaruh terhadap transfer pricing.
mengelola arus kas mata uang asing Hasil penelitian ini mendukung pendapat
perusahaan dan untuk menghindari risiko Afifah & Prastiwi (2019) yang
dari nilai tukar mata uang asing menyatakan bahwa perusahaan
(Nurhidayati & Fuadillah, 2018). multinasional memiliki akses yang lebih
Pemanfaatan tax haven countries tidak mudah untuk memperoleh pendanaan
berpengaruh signifikan terhadap transfer eksternal daripada perusahaan domestik
pricing juga dapat disebabkan oleh adanya karena pendanaan dapat diperoleh di
tax treaty atau Perjanjian Penghindaran berbagai sumber dari negara tempat
Pajak Berganda (P3B). P3B adalah berdirinya afiliasi perusahaan.
perjanjian internasional di bidang
perpajakan antar kedua negara yang Pembahasan
mengatur pembagian hak pemajakan atas Dalam penelitian ini, multinasionalitas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dan tax haven terbukti tidak berpengaruh

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

88
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

terhadap transfer pricing. Sedangkan thin oleh pajak penghasilan dividen atas kelebihan
capitalization terbukti berpengaruh terhadap pembayaran bunga. Hal tersebut didukung
transfer pricing. Hasil penelitian ini sesuai dengan data hasil penelitian yang menunjukkan
dengan pendapat Afifah & Prastiwi (2019) yang nilai maksimum dari thin capitalization adalah
menyatakan bahwa perusahaan multinasional 1,565.
memiliki akses yang lebih mudah untuk Perbandingan utang dan modal yang
memperoleh pendanaan eksternal daripada diterapkan di Indonesia pun sebenarnya sudah
perusahaan domestik karena pendanaan dapat memberikan ruang yang cukup luas yaitu 4:1,
diperoleh di berbagai sumber dari negara tempat dibandingkan dengan Australia yang
berdirinya afiliasi perusahaan. menetapkan rasio DER 1,5:1 serta Jepang
Di Indonesia sendiri peraturan mengenai sebesar 3:1. Adanya kelonggaran rasio tersebut
Thin Capitalization diatur dalam Peraturan dapat mendorong perusahaan untuk terus
Menteri Keuangan No. 169/PMK. 010/2015 melakukan thin capitalization karena ketentuan
tentang Penentuan Besarnya Perbandingan antara yang dinilai tidak memberatkan perusahaan
utang dan modal perusahaan untuk Keperluan untuk melakukan penghindaran pajak dengan
Penghitungan Pajak Penghasilan ditetapkan skema transfer pricing.
paling tinggi sebesar empat banding satu (4:1). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
Peraturan Menteri Keuangan ini sesuai dengan bahwa perusahaan multinasional di Indonesia
Pasal 18 ayat (1) UU PPh mengenai Thin terbukti masih melakukan praktik transfer
Capitalization Rule di mana Menteri Keuangan pricing dengan thin capitalization. Oleh karena
berwenang menentukan perbesaran perbandingan itu, hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi
utang dengan modal yang dapat dibenarkan Menteri Keuangan Indonesia untuk
untuk kepentingan perhitungan pajak. memperkecil rasio DER menjadi 3:1. Dengan
Di dalam Peraturan Menteri Keuangan begitu, jika masih ada banyak perusahaan yang
mengenai thin capitalization terdapat ketentuan memiliki rasio DER lebih dari 3:1 maka Negara
yang meyebutkan bahwa pembayaran atas bunga masih akan memperoleh penerimaan pajak yang
pinjaman yang melebihi Debt to Equity Ratio cukup tinggi. Hal ini karena kesempatan
(DER), diperlakukan sebagai pembayaran perusahaan untuk meminimalkan beban pajak
dividen (Rafinska, 2020). Kelebihan pembayaran melalui beban bunga semakin kecil.
bunga yang dianggap sebagai pembayaran Dalam penelitian ini, tidak menemukan
dividen, pada akhirnya akan dikenakan pajak adanya pengaruh multinasionalitas terhadap
penghasilan atas dividen. Dengan adanya transfer pricing. Hal ini mungkin disebabkan
ketentuan tersebut, diduga dapat meminimalisir karena pendirian perusahaan afiliasi dengan
perusahaan untuk tidak melakukan thin tujuan tertentu. Waworuntu & Hadisaputra
capitalization melebihi perbandingan 4:1 karena (2016) menyatakan bahwa anak perusahaan
pajak penghasilan perusahaan akan bertambah asing yang didirikan oleh perusahaan Indonesia

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

89
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

dapat merupakan perusahaan dormant dan tidak perjanjian pertukaran informasi bilateral.
diungkapkan secara rinci dalam laporan Dengan begitu, Negara dapat mengetahui
keuangan. Perusahaan dormant tersebut dapat informasi mengenai financial account dari
dengan sengaja didirikan hanya untuk memiliki negara tax haven dan dapat meminimalisir
aset atau kekayaan intelektual tanpa harus penghindaran pajak.
melanggar persyaratan transfer pricing
(Department for Business Enterprise &
Regulatory Reform, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk
Penelitian ini juga tidak menemukan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
adanya pengaruh pemanfaatan tax haven transfer pricing. Hasil pengujian hipotesis
terhadap transfer pricing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa multinasionalitas dan
menunjukkan bahwa perusahaan multinasional di pemanfaatan tax haven country tidak
Indonesia tidak memanfaatkan tax haven secara berpengaruh terhadap transfer pricing.
menyeluruh namun hanya beberapa saja, seperti Sedangkan thin capitalization terbukti
hanya memanfaatkan tarif pajak yang rendah berpengaruh terhadap transfer pricing. Hal
serta insentif pajak dari Singapura. tersebut dapat terjadi karena perusahaan
Meskipun multinasionalitas dan tax haven multinasional memiliki akses yang lebih mudah
tidak berpengaruh terhadap praktik transfer untuk memperoleh pendanaan eksternal
pricing. Sedangkan, hanya variabel thin daripada perusahaan domestik karena
capitalization saja yang terbukti berpengaruh pendanaan dapat diperoleh di berbagai sumber
terhadap transfer pricing. Manajemen dari negara tempat berdirinya afiliasi
perusahaan harus tetap mempertimbangkan perusahaan.
keputusannya untuk melakukan transfer pricing Secara teoretis, penelitian ini dapat
dalam rangka meminimalisir beban pajak. membuktikan bahwa terdapat permasalahan
Perusahaan yang terbiasa melakukan adverse selection dalam sebuah kontrak yaitu
penghindaran pajak, tidak menutup kemungkinan adanya praktik thin capitalization. Dalam
akan melakukan penggelapan pajak. Penggelapan contract theory, adverse selection adalah
pajak merupakan hal yang ilegal dan dapat kondisi ketika manajer memunyai informasi
dikenakan sanksi yang cukup berat yaitu berupa yang lebih banyak tentang keadaan perusahaan
pidana atau denda sebesar empat kali jumlah dibandingkan pihak lain. Secara praktis,
pajak terutang yang tidak dibayar. penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan
Bagi pemerintah, untuk meminimalisir melakukan transfer pricing dengan
adanya pemanfaatan tax haven untuk menggunakan praktik thin capitalization.
meminimalkan beban pajak dengan melakukan Tetapi, adanya thin capitalization rule yang
transfer pricing, dapat melakukan perjanjian diterapkan di Indonesia sudah dapat
kerja sama dengan negara tax haven berupa mengurangi praktik thin capitalization karena

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

90
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

dalam data penelitian belum ada perusahaan yang untuk peneliti selanjutnya. Diharapkan peneliti
memiliki perbandingan DER lebih dari 4:1. selanjutnya dapat menambah variabel lainnya
Transfer pricing sebenarnya umum untuk yang diduga dapat memengaruhi keputusan
dilakukan, namun harus sesuai dengan penetapan transfer pricing seperti ukuran perusahaan,
harga yang telah ditetapkan. Jika transfer pricing struktur kepemilikan, intangible assets, dan
yang dilakukan tidak sesuai dengan penetapan profitabilitas. Selain itu, peneliti selanjutnya
harga maka transfer pricing sudah memiliki juga dapat menggunakan proksi lain dalam
pengertian yang lain. Oleh karena itu, diharapkan mengukur thin capitalization yaitu MAD Ratio.
perusahaan dapat mempertimbangkan kembali
dalam mengambil keputusan untuk melakukan DAFTAR PUSTAKA
transfer pricing dengan tujuan untuk Afifah, S. N., & Prastiwi, D. (2019). Pengaruh
menghindari pajak. Hal ini bertujuan agar pihak Thin Capitalization terhadap
Penghindaran Pajak. AKUNESA: Jurnal
perusahaan turut memperlancar pendapatan Akuntansi Unesa, 1-8.
negara dalam hal mengakui seluruh pajak yang
Agustina, N. A. (2019). Pengaruh Pajak,
harus dibayarkan sehingga terhindarkan dari Multinasionalitas, Ukuran Perusahaan,
risiko yang buruk seperti terkena utang pajak, Profitabilitas, dan Mekanisme Bonus
terhadap Keputusan Perusahaan
kasus penggelapan pajak, dan sebagainya yang Melakukan Transfer Pricing. Prosiding
justru dapat memperburuk kondisi perusahaan itu Seminar Nasional Mahasiswa, 53-66.
sendiri. Anh, N. H., Hieu, N. T., & Nga, D. T. (2018).
Keterbatasan yang dihadapi dalam DETERMINANTS OF TRANSFER
PRICING AGGRESSIVENESS: A CASE
penelitian ini adalah memperoleh data yang OF VIETNAM. South East Asia Journal
diperlukan untuk mengukur thin capitalization. of Contemporary Business, Economics an
Law, Vol 16, 104-113.
Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan
untuk menghitung thin capitalization adalah Department for Business Enterprise &
Regulatory Reform. (2009). GOV.UK.
dengan menggunakan rasio DER. Perhitungan Retrieved from Dormant Accounts.
DER dalam hal perpajakan sedikit berbeda Companies House.: https://www.gov.uk/
government/publications/life-of-a-
dengan perhitungan DER pada umumnya. Dalam company-annual-requirements
hal perpajakan, saldo utang yang digunakan
Dharmapala, D. (2008). What Problems and
sebagai perhitungan DER merupakan utang yang Opportunities are Created by Tax Havens.
berbunga khususnya utang kepada pihak berelasi. Oxford Review of Economic Policy, 24(4),
1-29.
Sedangkan pada perhitungan DER secara umum
menggunakan total utang tanpa memperhatikan Dunning, J. H. (1993). Multinational
Enterprises and The Global Economy.
adanya pembayaran bunga atau tidak dan kepada Workingham Addison-Wesley Publishing
siapa transaksi tersebut dilakukan. Company.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
terdapat saran yang diberikan peneliti, khususnya

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

91
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Ernawati, W. D., Candrawati, T., & Network, T. J. (2018). Tax Justice Network
Ratnawardhani, E. A. (2019). Determinan Country Profiles. Retrieved from Tax
Praktik Transfer Pricing Pada Perusahaan Justice Network: https://
Utilitas, Infrastruktur dan Telekomunikasi. www.taxjustice.net/country-profiles/
Seminar Nasional Gabungan Bisnis & indonesia/
Sosial Polinema, 37-46.
Nurhidayati, & Fuadillah, H. (2018). The
Hart, O., & Holmström, B. (2016). Contract Influence of Income Shifting Incentives
Theory. The Royal Swedish Academy of towards The Tax Haven Country
Sciences, 1-49. Utilization: Case Study on the Companies
listed in Indonesian Stock Exchange.
Harto, P. (2005). Kebijakan Diversifikasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 20,
Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap No. 1, 27-38.
Kinerja : Studi Empiris Pada Perusahaan
Publik di Indonesia. Simposium Nasional OECD. (2001, May 3). OECDiLibrary.
Akuntansi VIII. Retrieved from OECD Annual Report
2001: https://www.oecd-ilibrary.org/
Jaafar, A., & Thornton, J. (2015). Tax Havens economics/oecd-annual-report-
and Effective Tax Rates: An Analysis of 2001_annrep-2001-en
Private versus Public European Firms. The
International Journal of Accounting, 50(4), OECD. (2008). Organisation for Economic
435-457. Cooperation and Development. Retrieved
from OECD Manual on Business
Julita, L. (2020, Januari 8). Hmm..Sudah 11 Demography Statistics: http://
Tahun, RI Tak Mampu Capai Target Pajak. www.oecd.org/std/39974599.pdf
Retrieved from CNBC Indonesia: https://
www.cnbcindonesia.com/ OECD. (2012). Thin Capitalisation Legislation:
news/20200108133413-4-128546/hmm- A Background Paper of Country Tax
sudah-11-tahun-ri-tak-mampu-capai-target- Administrations.
pajak.
Pohan, C. A. (2016). Manajemen Perpajakan
Khomsatun, S., & Martini, D. (2015). Pengaruh Strategi Perenanaan Pajak dan Bisnis.
Thin Capitalization dan Assets Mix Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
perusahaan Indeks Saham Syariah
Indonesia (Issi) Terhadap Penghindaran Prabandaru, A. (2018, September 7). Dimensi
Pajak. Simposium Nasional Akuntansi, 1- dalam Transfer Pricing dan Tujuannya
23. bagi Perusahaan Anda. Retrieved from
klikpajak: https://klikpajak.id/blog/tips-
Kudrle, R. (2014). The OECD and the pajak/dimensi-transfer-pricing-dan-
International Tax Regime: Persistence Pays tujuan/
Off. Journal of Comparative Policy
Analysis: Research and Practice, 16(3), Ramadhan, M. R., & Kustiani, N. A. (2017).
201-215. Faktor-faktor Penentu Agresivitas
Transfer Pricing. Jurnal Akuntansi,
Lathifa, D. (2019, November 5). P3B: Keuangan dan Perbankan. Volume 4,
Pengertian, Prosedur, dan Syarat Nomor (1), 549-564.
Pemanfaatannya. Retrieved from Online-
Pajak: https://www.online-pajak.com/ Rego, S. O. (2003). Tax-avoidance activities of
tentang-efiling/p3b U.S. multinational corporations. .
Contemporary Accounting Research 20
Lingga, I. S. (2000). Aspek Perpajakan dalam (4), 805-833.
Transfer Pricing dan Problematika Praktik
Penghindaran Pajak ( Tax Avoidance ).
Zenit, 1(3), 209-220.

ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

92
Gracia Agata, Putu Indrajaya Lembut, dan Fitri Oktariani/ Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 16 (1) 2021, 74-93

Rezky, M. A., & Fachrizal. (2018). Pengaruh Transfer Pricing dan Thin Capitalization
Mekanisme Bonus, Ukuran Perusahaan, Terhadap Tax Agressiveness Dimoderasi
Leverage, dan Multinationality terhadap oleh Ukuran Perusahaan. Prosiding
keputusan Transfer Pricing Pada Seminar Nasional Pakar ke 3, 271-278.
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Suwiknyo, E. (2019, Juli 27). Ini Penyebab
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Rendahnya Rasio Pajak Indonesia.
akuntansi, 401-415. Retrieved from Bisnis: https://
ekonomi.bisnis.com/
Rouse, M. (2016, June 1). What Is. Retrieved read/20190727/259/1129457/ini-
from Contract Theory: https:// penyebab-rendahnya-rasio-pajak-
whatis.techtarget.com/definition/contract- indonesia
theory
Taylor, G., & Richardson, G. (2013).
Rusyidi, M. (2013). Pengaruh Ukuran International Corporate Tax Avoidance
Perusahaan terhadap Aggressive Tax Practices: Evidence from Australian
Avoidance di Indonesia. Jurnal Akuntansi Firms. International Journal of
Multiparadigma, 4(2), 322-329. Accounting 47(4), 469-496.

Rusyidi, M. K., & Djakman, C. (2016). Pengaruh Taylor, G., Richardson, G., & Lanis, R. (2015).
Books-Tax Differences terhadap Investor Multinationality, Tax Havens, Intangible
Trading. . Jurnal Akuntansi Assets, and Transfer Pricing
Multiparadigma, 7(1), 101-109. Aggressiveness: An Empirical Analysis.
Journal of International Accounting
Santosa, A. B. (2015, 6 4). Direktorat Jenderal Research (2015) 14 (1), 25-57.
Pajak. Retrieved from Pemagaran Pelarian
Pajak Penghasilan: https:// The International Consortium of Investigative
www.pajak.go.id/content/article/pemagaran Journalists. (2016, May 9). ICIJ.
-pelarianpajak-penghasilan Retrieved from OFFSHORE LEAKS
DATABASE: https://
Scott, W. R. (2006). Financial Accounting offshoreleaks.icij.org/search?utf8=%E2%
Theory 4th Edition. Ontario: Prentice Hall 9C%93&q=SINGAPORE&e=
International, Inc.
Thomas, V. F. (2019, Juli 6). Dugaan Adaro
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Menghindari Pajak Mengingatkan pada
Penelitian untuk Bisnis: Pendekatan Kasus Asian Agri. Retrieved from tirto.id:
Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 1. https://tirto.id/dugaan-adaro-menghindari-
Jakarta: Salemba Empat. pajak-mengingatkan-pada-kasus-asian-
agri-edHZ
Setiawan, B., & Sulistyono, E. (2016). Analisis
Penerapan Ketentuan Perpajakan tentang Waworuntu, S. R., & Hadisaputra, R. (2016).
Kriteria Pinjaman yang Sesuai dengan Determinants of Transfer Pricing.
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha Pertanika Journal Social Sciences and
dalam Transaksi Hubungan Istimewa. JLA. Humanities., 95-110.
Vol. 1, 73-96.
Witness, G. (2019, Juli 4). Adaro Terindikasi
Slemlord, J., & Wilson, J. D. (2009). Tax Pindahkan Ratusan Juta Dolar AS ke
Competition with Parasitic Tax Havens. Jaringan Perusahaan Luar Negeri untuk
Journal of Public Economics, 93(11–12), Menekan Pajak. Retrieved from Global
1261-1270. Witness: https://www.globalwitness.org/
en/press-releases/adaro-terindikasi-
Suandy, E. (2008). Perencanaan Pajak, Edisi 4. pindahkan-ratusan-juta-dolar-ke-jaringan-
Jakarta: Salemba Empat. perusahaan-luar-negeri-untuk-menekan-
pajak/
Suntari, M., & Mulyani, S. D. (2020). Pengaruh
ISSN
2302-1810 (online)
DOI:https://doi.org/10.21009/wahana.16.015

93
View publication stats

You might also like