FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2023 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baja merupakan salah satu material yang sering dijumpai sebagai bahanbangunan yang banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Sebagai bahan bangunanbaja memiliki beberapa kelebihan diantaranya memiliki kekuatan terhadap bebantekan maupun tarik, mudah dibentuk, keseragaman bahan, dan efisiensi waktu padaproyek konstruksi. Selain memiliki kelebihan baja juga memiliki beberapakelemahan seperti mudah korosi, berkurangnya kekuatan akibat temperatur yangtinggi, dan harganya yang cukup mahal. Berdasarkan proses pembuatannya baja dibedakan menjadi 2 cara yaitu,pembentukan pada keadaan panas (hot rolled shapes) dan pembentukan padakeadaan dingin (cold formed shapes). Profil baja yang dihasilkan dari prosespembentukan pada keadaan panas dibuat dengan cara melewatkan baja yang dalamkeadaan panas-merah ke dalam gilasan, sedangkan profil baja dari prosespembentukan pada keadaan dingin dibentuk dari bahan lembaran-lembaran baja tipisdengan tebal tidak lebih dari 0,5 in dan tidak kurang dari 0,0149 in. Pada umumnya untuk konstruksi baja yang berat misalnya kolom, balok, dangelagar jembatan menggunakan baja profil bentuk WF (Wide Flange), karena profilini memiliki stabilitas yang baik. Profil baja ini merupakan profil baja hasil bentukanpanas (hot rolled shapes). Untuk profil baja hasil bentukan dingin (cold formedshapes) seperti profil C biasanya hanya diapakai untuk konstruksi baja yang ringanseperti gording dan rangka atap.Bentuk dari baja profil sangat bervariasi tergantung kebutuhan dan penggunaanbaja tersebut. Penggunaan baja profil pada konstruksi sangat penting pada aspekkekuatan dan keamanan bangunan, sehingga bentuk dan ukuran baja profil harusmemenuhi standar keamanan dan kegunaan yang terdapat di dalam SNI baja profil. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbonsebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara0.2% hingga 2.1% berat sesuai gradenya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium),krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitasbaja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkankekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lainmembuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility). Baja profil merupakan jenis material bangunan yang kerap digunakan karenamemiliki ketahanan tinggi dalam menjaga kokohnya sebuah bangunan hinggapuluhan bahkan ratusan tahun lamanya. Di era pembangunan seperti saat ini,penggunaan besi profil kian meningkat.
2.2 Sifat dan Karakteristik Baja
Baja dikenal memiliki daya tahan cukup kuat, selain itu tidak mudah rapuhbahkan dapat bertahan dalam waktu bertahun-tahun. Karena itulah banyak oranglebih memilih menggunakan material ini, selain itu masih banyak sifat dankarakteristik yang dimiliki oleh baja dan menjadi kelebihannya. a. Strength (Kekuatan) Sifat mekanik baja pertama ialah kekuatan, dalam dunia engineering terdapatdua jenis strength yang dimaksud yaitu Yield strength dan Tensile strength. Dimana kedua jenis kekuatan tersebut memiliki pengertian berbeda, dan keduanya dimiliki oleh material tersebut. Yield strength merupakan kekuatan luluh, yaitu tegangan minimum saat material kehilangan sifat elastisnya. Sedangkan Tensile strength merupakan kekuatantarik, yaitu tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh jenis logam ini saatmeregang atau ditarik sebelum material ini patah. b. Toughness (Kekerasan) Kemungkinan bahan ini mengalami keretakan memang kecil, jika keretakan initerjadi, maka proses merambatnya akan berlangsung dengan cepat, tanpa terjadideformasi plastis (kondisi baja tidak bisa kembali ke bentuk semula akibatpembebanan) dan menghasilkan patah gelas. Risiko patah ini bisa meningkat tergantung ketebalan, tegangan tarikan danpenguat stres di suhu dingin. Oleh karena itu kemampuan jenis logam ini menahanfraktur gelas, tergantung dari sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan ketikamemilih material tersebut. c. Ductility (Elastisitas) Sifat mekanik baja berikutnya adalah elastisitas, meskipun terlihat kakusebetulnya material ini tetap memiliki sifat ductility. Dimana jenis logam ini akanmemanjang saat berada di bawah beban tarik sampai batas tertentu, hingga materialini patah. Tingkat elastisitas bahan ini tentu penting untuk diperhatikan, karenarendahnya ductility baja bisa menyebabkan retak saat proses fabrikasi pengelasan,pelurusan dan pembengkokan. d. Weldability (Kemampuan Las) Sifat berikutnya adalah kemampuan struktural baja saat dilas, pengelasan bisamelelehkan baja secara lokal lalu mendingin. Kecepatan proses mendingin tergantung material di sekitarnya, seperti halnya balok yang menawarkan heat sink, dimana perangkat menyerap panas berlebih. Luas heatsink yang besar dan area las yang relatif kecil, kondisi inimenyebabkan heat affected zone, atau zona terkena panas tersebut mengurangikekerasan jenis logam ini. e. Durability (ketahanan) Sifat mekanik baja berikutnya adalah ketahanan, bagaimana baja bisa tahanterhadap korosi dan terhadap kondisi lainnya. Anda memang bisa menemukan bajatahan karat, namun terdapat banyak cara untuk melindungi material tersebut darikorosi dengan mengecat atau galvanizing. Perlindungan lapisan ini juga bergantung pada tingkat paparan, umur jugalokasi. Apabila jenis logam ini ditempatkan pada tempat yang kurang tepat, makaproses korosi akan terjadi lebih cepat.
2.3 Menentukan penggunaan baja profil sesuai dengan bentuknya
Tentunya setiap bangunan memiliki kebutuhan konstruksi yang berbeda sehingga akan menggunakan bahan bangunan yang berbeda pula. Untuk itu adaberbagai jenis baja profile yang perlu diketahui dengan baik untuk bisa memilahpenggunaannya dengan baik. Sehingga akan lebih mudah untuk bisa memilah bajamana yang akan digunakan untuk bangunan sesuai kebutuhan pembangunannya. a. Wide Flange (WF) biasanya digunakan untuk tiang pancang, top danbottom chord, column, kantilever kanopi. Besi ini memiliki panjang 12meter dengan berat yang beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing. b. UNP atau kanal U yang kurang lebih mirip dengan penggunaan wideflange namun tidak untuk pembuatan column karena cenderung mudahmengalami pelengkungan. Dengan pilihan panjang 6 dan 12 meter danberat yang bisa Anda pilih sesuai penggunaan. c. H-beam digunakan untuk kolom, balok, tiang pancang, compositebeam, kantilever kanopi. Ada juga orang yang menyebutkan sebagai WF sehingga Anda perlu memperhatikannya dengan baik4. d. Besi siku yang biasa digunakan untuk rak lemari atau sandaran bukumemiliki ukuran yang beragam mulai dari 50 mm sampai 250 mm. e. T-beam memiliki bentuk penampang T dengan bagian atas yangberfungsi sebagai flange untuk melawan tegangan tekan, sedangkan bagian bawahnya berfungsi untuk melawan tegangan tarik serta menyediakan pemisahan tekanan dari kekuatan tekuk. Biasanya baja inidiaplikasikan pada balok lantai dan balik kantilever kanopi f. Lipped Channel (CNP) diaplikasikan pada balok dudukan penutup atap,girts atau elemen yang memegang penutup dinding seperti metal sheet, member pada truss dan rangka dalam komponen arsitektural. Baja inijuga dikenal dengan istilah C-channel, profil-C atau kanal-C g. Plat hitam memiliki beragam ukuran dan tingkatan yang bisa digunakanuntuk memenuhi kebutuhan Anda yang tentunya sudah melalui protokolkontrol kualitas yang sangat ketat. Sehingga dapat dipastikan jika sudahmasuk ke pasaran maka kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.
2.4 Mengetahui keuntungan dan kelemahan penggunaan baja
Meskipun dengan kelebihan-kelebihan yang baja memiliki, baja tidak luput dari kekurangan yang ada. Kekurangan pada baja adalah mudah terjadi kerusakan bila terjadi kontak dengan lingkungan yang korosif. Untuk mengurangi korosif yangada pada baja dapat di lakukan dengan pelapisan menggunakan cat, pembalutan dengan plastic, tin plating, galvanisasi, chromium plating, serta pengorbanan anode. 1. Kelebihan material baja a. Elastisitas Karena baja mengikuti Hukum Hooke yaitu hukum atau ketentuan mengenai daya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Sehingga daya elastisitasnya dapat di ketahui serta momen inersia untuk penampang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang. b. Memiliki kekuatan tinggi Kekuatan yang tinggi dari baja mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil, sehingga material baja sangat bagus untuk konstruksi jembatan bentang panjang, bangunan tinggi serta bangunan yang didirikan diatas tanah labil. c. Sifat yang seragam Karena baja adalah material buatan pabrik, sehingga baja memilikisifat yang seragam sesuai dengan standar mutunya. d. Mimiliki Daktilitas yang Bagus Daktilitas adalah sifat material untuk menahan deformasi yang besartanpa menyebabkan keruntuhan terhadap beban tarik. e. Cepat dalam pemasangan f. Mudah dalam penyambungan baik dengan baut, paku keeling maupun las. g. Dapat dibentuk menjadi profil yang di inginkan h. Kemungkinan dapat digunakan kembali setelah pembongkaran i. Masih dapat bernilai meskipun tidak digunakan kelmbali sebagaielemen struktur 2. Kelemahan Material Baja a. Rentan Terhadap Tekuk Karena elemen tekannya bekerja secara langsung sehingga bajarentan mengalami tekuk (buckling). Jadi meskipun memilikikekuatan yang besar, baja bukan material yang bagus untukpembuatan kolom, sehingga dibutuhkan material tambahan yangberfungsi sebagai penopang baja agar tidak mengalami buckling. b. Biaya Yang Tinggi Selain pembangunan menggunakan struktur baja membutuhkan biaya yang tidak sedikit, biaya untuk perawatan struktur baja juga memakan biaya yang tidak sedikit pula. Pada dasasrnya baja rentan terhadap udara dan air yang dapat menyebabkan korosi sehinggaperlu dicat secara berkala. Selain itu kareana baja termasuk konduktor panas yang baik, baja dapat memicu terjadinya kebakaran pada material sekitarnya. c. Lemah Terhadap Beban Siklis Kekuatan baja lambat laun akan mengalami penurunan secara signifikan apabila dikenai beban tersebut terus-menerus. Untuk mengatasi dampak dari beban siklis, baja perlu dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi kekuatannya setiap kali akan timbul beban siklis.