Professional Documents
Culture Documents
38-Article Text-949-1-10-20201231
38-Article Text-949-1-10-20201231
Article history: Received January 03, 2020, Received in revised form January 04, 2020, Accepted July 01, 2020
128 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 2, Juli 2020
tersebut menyebabkan rasa asin yang (sodium Resin). Sodium zeolit adalah
berlebih pada air payau yang disebabkan bahan mineral yang merupakan senyawa
adanya kandungan Natrium Klorida kompleks. Sekarang ini keberadaan zeolit
(NaCl) yang tinggi. Klorida (Cl-) hampir semuanya telah diganti dengan
merupakan anion pembentuk NaCl yang resin penukar ion sintetis yang banyak
menyebabkan rasa asin dalam air. diproduksi dari bahan sintetis
Untuk mengatasi permasalahan tersebut hidrokarbon dengan sebutan resin. Hal ini
dibutuhkan teknologi pengolahan air yang karena resin sintetis mempunyai
sesuai dan tepat guna. Beberapa kapasitas pertukaran ion yang lebih besar
penelitian tentang penurunan kadar [5].
garam pada air asin telah dilakukan, Apriani, et al. (2010) telah melakukan
diantaranya penelitian tentang destilasi penelitian menggunakan resin sintetis
air laut oleh Astawa, et al. (2011) yang untuk penurunan kandungan Na+ dan Cl-.
menggunakan variasi plat penyerap tipe Dari hasil penelitian menunjukkan
datar, plat penyerap tipe bergelombang efisiensi penyisihan Na+ 91,35% dan Cl-
dan plat penyerap tipe bergelombang sebesar 97,35% [6]. Pada penelitian
yang dilapisi batu kerikil. Hasil pengujian tersebut hanya menggunakan sampel air
menunjukkan penyerap radiasi tipe payau yang mengandung kadar klorida
bergelombang yang dilapisi batu kerikil (Cl-) awal sebesar 850 mg/l dengan
lebih banyak menghasilkan kondensat persentase penurunan Cl- yang terbesar
yaitu sebesar 1.295 gram dengan efisiensi yakni pada debit 100 ml/menit dan waktu
rata-rata mencapai 12,33%. Masalah yang sampling 1,5 jam. Kelemahan pada
biasa timbul pada sistem destilasi adalah penelitian tersebut adalah hanya
kerak dan karat pada peralatan. Apabila berpatokan pada kadar klorida (Cl-)
terjadi kerak pada tube penukar panas sebesar 850 mg/l (<1000 mg/l),
evaporator maka efisiensi panas dan sedangkan kenyataan yang ada kadar
produksi air tawar akan berkurang [3]. klorida (Cl-) pada air payau berbagai
Khairunnisa, et al. (2015) telah macam, tergantung jarak sumber air
melakukan pengolahan air laut untuk dengan pantai atau laut. penelitian
menyisihkan ion klorida (Cl-) Ruhmawati (2002) menyatakan adanya
menggunakan tanah lempung yang hubungan antara jarak sumur ke pantai
teraktivasi. Dari hasil penelitian dengan kadar klorida [7]. Kadar klorida
didapatkan efisiensi penyisihan ion Cl- umumnya lebih tinggi untuk air yang ke
berkisar antara 98,2% - 95,7%. Metode ini arah pantai [8]. Berdasarkan uraian
sangat efektif dilakukan tetapi harus tersebut maka pada penelitian
memperhatikan kondisi dan kandungan selanjutnya akan meneliti penurunan
tanah lempung [4]. Tanah lempung yang salinitas (parameter uji klorida) dengan
digunakan harus tidak mengandung zat resin sintetis menggunakan metode
berbahaya agar tidak bereaksi dengan zat pertukaran ion dengan variasi air payau
lain dan tidak menghalangi proses dalam yang dilihat dari kadar klorida awal yang
pertukaran ion. berbeda dan variasi waktu sampling yang
Alternatif bahan lain dalam proses digunakan. Penelitian ini diharapkan
pertukaran ion adalah menggunakan adanya penurunan kadar klorida dan
resin penukar ion. Resin penukar ion dapat menentukan perbedaan persentase
pertama kali digunakan disebut zeolit. penurunan kadar klorida pada berbagai
Zeolit atau resin adalah suatu senyawa variasi kadar..klorida.awal, pada berbagai
radikal dari bahan penukar ion dapat variasi waktu sampling dan pada berbagai
ditulis Na2Z (sodium Zeolit) dan Na2R kadar klorida awal dan waktu sampling.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN air payau dengan proses pertukaran ion
Jenis penelitian yang digunakan dalam (Ion Exchange), kemudian mengukur
penelitian ini adalah eksperimen, dimana penurunan salinitas (kadar klorida)
peneliti melakukan perlakuan terhadap
Musyarrofah, M. Irfa’i, Abdul Khair, Penurunan Salinitas (kadar klorida) 129
Artifisial dengan Proses Pertukaran Ion (ion exchange)
artifisial pada air payau setelah proses proses untuk mengetahui persentase
tersebut. penurunan kadar klorida.
Desain/rancang bangun penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah air
adalah rancangan One Group Pretest- payau yang memiliki kadar klorida (Cl-)
Posttest Design, pada rancangan ini tidak diatas standar persyaratan menurut
ada kelompok pembanding (kontrol), Permenkes RI
tetapi paling tidak sudah dilakukan No.492/MENKES/PER/IV/2010.Sampel
observasi pertama (pretest) yang yang digunakan dalam penelitian ini
memungkinkan menguji perubahan- adalah sampel air payau yang
perubahan yang terjadi setelah adanya mengandung kadar klorida (Cl-) dengan
eksperimen (program)[9]. Rancangan kisaran ±1000 mg/l, ±2000 mg/l, ±3000
penelitian ini dengan melakukan mg/l dan variasi waktu sampling 1,5 jam,
perlakuan terhadap air payau dengan 3 jam, 4,5 dengan jumlah pengulangan
variasi kadar klorida awal yang berbeda. adalah sebanyak 3 kali, jadi jumlah
Kadar klorida air payau yang berbeda sampel untuk dianalisa seluruhnya ada 27
didapatkan dari hasil pengenceran air sampel.
asin menggunakan air tawar. Kemudian Data yang sudah di entry akan
air payau tersebut dilewatkan pada media dianalisis lebih lanjut secara analitik
resin sintetis menggunakan proses untuk mengetahui perbandingan
pertukaran ion (ion exchange) pada debit persentase penurunan kadar klorida pada
aliran 100ml/menit. Penelitian ini juga masing-masing air payau dengan
melakukan pengambilan sampel air perbedaan kadar klorida awal dan waktu
setelah proses dengan variasi waktu sampling. Dalam analisis data akan
sampling 1,5 jam, 3 jam, 4,5 jam. Setelah digunakan Uji Two Way Anova, dengan
pengambilan sampel, dilakukan bantuan program komputer SPSS.
pemeriksaan kadar klorida sesudah
1000
500
0
1,5 jam 3 jam 4,5 jam
klorida awal 870 mg/l 747 778 805
klorida awal 1712 mg/l 1448 1542 1571
klorida awal2501 mg/l 2024 2143 2251
Selisih penurunan
500
450
400
350
300
250
mg/l
200
150
100
50
0
1,5 jam 3 jam 4,5 jam
klorida awal 870 mg/l 123 92 65
klorida awal 1712 mg/l 264 170 141
klorida awal2501 mg/l 477 358 249
Gambar 2. Grafik Rata-Rata Selisih Penurunan Kadar Klorida Sebelum dan Sesudah
Perlakuan
Musyarrofah, M. Irfa’i, Abdul Khair, Penurunan Salinitas (kadar klorida) 131
Artifisial dengan Proses Pertukaran Ion (ion exchange)
yang semakin lama waktu sampling mengetahui keefektifan resin penukar ion
semakin menurun persentase penurunan dalam menurunkan kadar klorida. Perlu
kadar klorida. Perbedaan tidak terlihat pada dilakukan penelitian lanjutan dengan
interaksi antara kadar klorida awal 870 menambah parameter pemeriksaan yakni
mg/l dan 2501 mg/l pada setiap waktu kadar natrium, karena natrium merupakan
sampling karena persentase penurunan ikatan ion klorida yang membentuk garam
rata-rata yang sama pada interaksi dan dapat menyebabkan rasa asin pada air.
keduanya. Tetapi dilihat dari angka atau Pengolahan air payau yang memiliki kadar
nilai absolut semua penurunan kadar klorida tinggi dapat melakukan gabungan
klorida berbeda berdasarkan kadar klorida proses atau metode lain yang bisa
awal dan berdasarkan waktu sampling. menurunkan kadar garam seperti reverse
osmosis atau sistem desalinasi lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Persentase penurunan kadar klorida KEPUSTAKAAN
pada berbagai variasi kadar..klorida.awal 1. Dewi LK, Azfah RA, Soedjono ES, 2014.
air payau terdapat perbedaan yang Rancang bangun alat pemurni air payau
bermakna secara statistik (p-value < α sederhana dengan membran reverse
(0,05)). Rata-rata persentase penurunan osmosis untuk memenuhi kebutuhan air
kadar klorida pada kadar klorida awal 870 minum masyarakat miskin daerah
mg/l adalah 10.7% (93 mg/l), pada kadar pesisir. Jurnal Teknik Lingkungan,
klorida awal 1712 mg/l adalah 11,2% Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
(191,7mg/l) dan pada kadar klorida awal ITS Surabaya .
2501 mg/l adalah 14,3 % (360 mg/l). 2. Kurniawan A, Rahadi B, Susnawati LD,
Perbedaan persentase penurunan kadar 2014. Studi pengaruh zeolit alam
klorida artifisial pada berbagai variasi termodifikasi HDTMA terhadap
waktu sampling ada perbedaan yang penurunan salinitas air payau. Jurnal
bermakna secara statistik (p-value < α Sumber Aaya Alam dan Lingkungan
(0,05)). Rata-rata persentase penurunan Universitas Brawijaya .
kadar klorida pada waktu sampling 1,5 jam 3. Said NI, 2003. Teknologi Reverse
adalah 16% (288 mg/l), pada waktu Osmosis.
samplig 3 jam 11,5% (207 mg/l) dan pada 4. Khairunnisa U, Elystia S, Zultiniar, 2015.
waktu sampling 4,5 jam adalah 8,5% (151 Efisiensi penurunan kadar natrium
mg/l). Perbedaan persentase penurunan (Na+) dan klorida (Cl-) pada air laut
kadar klorida berdasarkan kadar klorida menggunakan tanah lempung dengan
awal air payau dan variasi waktu sampling metode penukar ion. Jurnal Teknik
ada perbedaan yang bermakna secara Lingkungan Universitas Riau Vol 2 No.2
statistik (p-value < α (0,05)). Pada kadar 5. SA Kardjono, 2007. Proses pertukaran
klorida awal 870 mg/l persentase ion dalam pengelolaan air. Jurnal
penurunan waktu sampling 1,5 jam sebesar Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas .
14% (123 mg/l) , 3 jam 10,6% (92 mg/l) 6. Apriani RS, Wesen P, 2010. Penurunan
dan 4,5 jam 7,5% (65 mg/l ) . Pada kadar salinitas air payau dengan
klorida awal 1712 mg/l persentase menggunakan resin penukar ion. Jurnal
penurunan waktu sampling 1,5 jam sebesar teknik Lingkungan Universitas
15,5% (264 mg/l), 3 jam 10% (170 mg/l) Pembangunan Nasional.
dan 4,5 jam 8,2% (141 mg/l). Pada kadar 7. Ruhmawati T, 2002. Hubungan Jarak
klorida awal 2501 mg/l persentase Sumur Gali Ke Pantai Dengan Kadar
penurunan waktu sampling 1,5 jam sebesar Klorida Air Sumur Di RW 07 Kelurahan
19% (477 mg/l), 3 jam 14% (358 mg/l) Bandarharjo Semarang. Skripsi
dan 4,5 jam 10% (249 mg/l). Universitas Dipenogoro Semarang.
Pada penelitian ini disaranlan perlu 8. Irma UA, Birawida AB, Manyullei S,
dilakukan penelitian lanjutan dengan 2014. Studi sanitasi dasar pada
variasi waktu kontak agar dapat penderita diare dan tifoid di pulau
134 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 2, Juli 2020