Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ISSN 1829-9407 (Print)

ISSN 2581-0898 (Online)

Volume 17, No. 2, Juli 2020


Page: 127 - 132 DOI: https://doi.org/10.31964/jkl.v17i2.38

PENURUNAN SALINITAS (KADAR KLORIDA) ARTIFISIAL


DENGAN PROSES PERTUKARAN ION (ION EXCHANGE)

Musyarrofah, M. Irfa’i, Abdul Khair


Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan
Email : ofahsuhaidi27@gmail.com

Abstract: Decreasing Of Salinity (Chloride Condition) Artificially By Ion Exchange


Process. Brackish water caused of high chloride sodium content, giving to feel briny at
water. The only chemical process can remove chloride is the ion exchange. The aim of this
study was to determine the difference of percentage decreasing of chloride levels in
variations of chloride level in brackish water (870 mg/l, 1712 mg/l, 2501 mg/l) and
variation of sampling time (1,5 hours, 3 hours, 4,5 hours). Brackish water used the result of
dilution of brines using freshwater. This process brackish water by passing into a resin
media tube’s diameter 5cm and 40cm high with flow discharge 100ml/min. The results of
chloride levels after the process still exceeded the quality standard Permenkes RI
No.492/MENKES/PER/IV/2010. The avarage chloride levels after from the chloride 870
mg/l is 776,7 mg/l, the chloride 1712 mg/l is 1520 mg/l and the chloride 2501 mg/l is 2139
mg/l. From Two-Way-Anova test showed a significant difference between the percentage of
decreasing chloride levels in various sampling time, the variation of initial chloride level,
and interaction between variation in initial chloride content and sampling time.

Keywords: Ion exchange, Synthetic resin, Chloride level

Abstrak: Penurunan Salinitas (Kadar Klorida) Artifisial Dengan Proses Pertukaran


Ion (Ion Exchange). Air payau disebabkan adanya kandungan Natrium Klorida (NaCl)
yang tinggi, yang memberikan rasa asin pada air. Satu-satunya proses kimia yang dapat
menghilangkan klorida dari air adalah pertukaran ion. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan persentase penurunan kadar klorida artifisial pada variasi kadar
klorida awal air payau ( 870 mg/l, 1712 mg/l, 2501 mg/l) dan variasi waktu sampling (1,5
jam, 3 jam, 4,5 jam). Air payau yang digunakan hasil pengenceran air asin dengan air
tawar. Proses ini dengan melewatkan air payau ke media resin diameter kolom 5 cm dan
tinggi 40 cm dengan debit aliran 100 ml/menit. Hasil pemeriksaan kadar klorida sesudah
proses masih melebihi baku mutu Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IV/2010. Rata-rata
kadar klorida sesudah pada klorida awal 870 mg/l adalah 776,7 mg/l, pada 1712 mg/l
adalah 1520 mg/l dan pada 2501 mg/l adalah 2139 mg/l. Hasil uji statistik Two Way
Anova menunjukkan adanya perbedaan persentase penurunan kadar klorida pada
berbagai variasi waktu sampling, variasi kadar klorida awal, dan interaksi antara variasi
kadar klorida awal dan waktu sampling.

Kata kunci; Pertukaran ion, Resin sintetis, Kadar klorida

PENDAHULUAN daya air yang terdapat di daerah tersebut


Indonesia merupakan negara umumnya berkualitas buruk, misalnya air
kepulauan terbesar di dunia yang tanah yang payau atau asin. Kualitas air
memiliki panjang pantai lebih dari 80.000 tersebut karena mengandung kadar
km. Sebagian besar penduduk Indonesia garam ataupun Total Dissolved Solid (TDS)
tinggal di daerah pesisir [1]. Wilayah yang sangat tinggi. Hal itu dikarenakan
pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di adanya intrusi air laut ke sumber air
tengah lautan lepas merupakan daerah tawar [2]. Intrusi air laut pada dasarnya
yang miskin akan sumber air tawar adalah proses masuknya air laut di bawah
sehingga timbul masalah yakni kurangnya permukaan air tanah melalui akuifer di
pemenuhan kebutuhan air bersih. Sumber daratan atau di daerah pantai. Intrusi

Article history: Received January 03, 2020, Received in revised form January 04, 2020, Accepted July 01, 2020
128 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 2, Juli 2020

tersebut menyebabkan rasa asin yang (sodium Resin). Sodium zeolit adalah
berlebih pada air payau yang disebabkan bahan mineral yang merupakan senyawa
adanya kandungan Natrium Klorida kompleks. Sekarang ini keberadaan zeolit
(NaCl) yang tinggi. Klorida (Cl-) hampir semuanya telah diganti dengan
merupakan anion pembentuk NaCl yang resin penukar ion sintetis yang banyak
menyebabkan rasa asin dalam air. diproduksi dari bahan sintetis
Untuk mengatasi permasalahan tersebut hidrokarbon dengan sebutan resin. Hal ini
dibutuhkan teknologi pengolahan air yang karena resin sintetis mempunyai
sesuai dan tepat guna. Beberapa kapasitas pertukaran ion yang lebih besar
penelitian tentang penurunan kadar [5].
garam pada air asin telah dilakukan, Apriani, et al. (2010) telah melakukan
diantaranya penelitian tentang destilasi penelitian menggunakan resin sintetis
air laut oleh Astawa, et al. (2011) yang untuk penurunan kandungan Na+ dan Cl-.
menggunakan variasi plat penyerap tipe Dari hasil penelitian menunjukkan
datar, plat penyerap tipe bergelombang efisiensi penyisihan Na+ 91,35% dan Cl-
dan plat penyerap tipe bergelombang sebesar 97,35% [6]. Pada penelitian
yang dilapisi batu kerikil. Hasil pengujian tersebut hanya menggunakan sampel air
menunjukkan penyerap radiasi tipe payau yang mengandung kadar klorida
bergelombang yang dilapisi batu kerikil (Cl-) awal sebesar 850 mg/l dengan
lebih banyak menghasilkan kondensat persentase penurunan Cl- yang terbesar
yaitu sebesar 1.295 gram dengan efisiensi yakni pada debit 100 ml/menit dan waktu
rata-rata mencapai 12,33%. Masalah yang sampling 1,5 jam. Kelemahan pada
biasa timbul pada sistem destilasi adalah penelitian tersebut adalah hanya
kerak dan karat pada peralatan. Apabila berpatokan pada kadar klorida (Cl-)
terjadi kerak pada tube penukar panas sebesar 850 mg/l (<1000 mg/l),
evaporator maka efisiensi panas dan sedangkan kenyataan yang ada kadar
produksi air tawar akan berkurang [3]. klorida (Cl-) pada air payau berbagai
Khairunnisa, et al. (2015) telah macam, tergantung jarak sumber air
melakukan pengolahan air laut untuk dengan pantai atau laut. penelitian
menyisihkan ion klorida (Cl-) Ruhmawati (2002) menyatakan adanya
menggunakan tanah lempung yang hubungan antara jarak sumur ke pantai
teraktivasi. Dari hasil penelitian dengan kadar klorida [7]. Kadar klorida
didapatkan efisiensi penyisihan ion Cl- umumnya lebih tinggi untuk air yang ke
berkisar antara 98,2% - 95,7%. Metode ini arah pantai [8]. Berdasarkan uraian
sangat efektif dilakukan tetapi harus tersebut maka pada penelitian
memperhatikan kondisi dan kandungan selanjutnya akan meneliti penurunan
tanah lempung [4]. Tanah lempung yang salinitas (parameter uji klorida) dengan
digunakan harus tidak mengandung zat resin sintetis menggunakan metode
berbahaya agar tidak bereaksi dengan zat pertukaran ion dengan variasi air payau
lain dan tidak menghalangi proses dalam yang dilihat dari kadar klorida awal yang
pertukaran ion. berbeda dan variasi waktu sampling yang
Alternatif bahan lain dalam proses digunakan. Penelitian ini diharapkan
pertukaran ion adalah menggunakan adanya penurunan kadar klorida dan
resin penukar ion. Resin penukar ion dapat menentukan perbedaan persentase
pertama kali digunakan disebut zeolit. penurunan kadar klorida pada berbagai
Zeolit atau resin adalah suatu senyawa variasi kadar..klorida.awal, pada berbagai
radikal dari bahan penukar ion dapat variasi waktu sampling dan pada berbagai
ditulis Na2Z (sodium Zeolit) dan Na2R kadar klorida awal dan waktu sampling.

BAHAN DAN CARA PENELITIAN air payau dengan proses pertukaran ion
Jenis penelitian yang digunakan dalam (Ion Exchange), kemudian mengukur
penelitian ini adalah eksperimen, dimana penurunan salinitas (kadar klorida)
peneliti melakukan perlakuan terhadap
Musyarrofah, M. Irfa’i, Abdul Khair, Penurunan Salinitas (kadar klorida) 129
Artifisial dengan Proses Pertukaran Ion (ion exchange)

artifisial pada air payau setelah proses proses untuk mengetahui persentase
tersebut. penurunan kadar klorida.
Desain/rancang bangun penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah air
adalah rancangan One Group Pretest- payau yang memiliki kadar klorida (Cl-)
Posttest Design, pada rancangan ini tidak diatas standar persyaratan menurut
ada kelompok pembanding (kontrol), Permenkes RI
tetapi paling tidak sudah dilakukan No.492/MENKES/PER/IV/2010.Sampel
observasi pertama (pretest) yang yang digunakan dalam penelitian ini
memungkinkan menguji perubahan- adalah sampel air payau yang
perubahan yang terjadi setelah adanya mengandung kadar klorida (Cl-) dengan
eksperimen (program)[9]. Rancangan kisaran ±1000 mg/l, ±2000 mg/l, ±3000
penelitian ini dengan melakukan mg/l dan variasi waktu sampling 1,5 jam,
perlakuan terhadap air payau dengan 3 jam, 4,5 dengan jumlah pengulangan
variasi kadar klorida awal yang berbeda. adalah sebanyak 3 kali, jadi jumlah
Kadar klorida air payau yang berbeda sampel untuk dianalisa seluruhnya ada 27
didapatkan dari hasil pengenceran air sampel.
asin menggunakan air tawar. Kemudian Data yang sudah di entry akan
air payau tersebut dilewatkan pada media dianalisis lebih lanjut secara analitik
resin sintetis menggunakan proses untuk mengetahui perbandingan
pertukaran ion (ion exchange) pada debit persentase penurunan kadar klorida pada
aliran 100ml/menit. Penelitian ini juga masing-masing air payau dengan
melakukan pengambilan sampel air perbedaan kadar klorida awal dan waktu
setelah proses dengan variasi waktu sampling. Dalam analisis data akan
sampling 1,5 jam, 3 jam, 4,5 jam. Setelah digunakan Uji Two Way Anova, dengan
pengambilan sampel, dilakukan bantuan program komputer SPSS.
pemeriksaan kadar klorida sesudah

Gambar 1. Rangkaian Alat Proses Pertukaran Ion


130 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 2, Juli 2020

Pemeriksaan Kadar Klorida


Pemeriksaan kadar klorida sebelum dilakukan pencampuran 1500 ml air asin dan
perlakuan dilakukan pada air asin yang 28000 air tawar sehingga didapatkan kadar
belum dilakukan pengenceran. Hasil klorida awal sebesar 870 mg/l. Untuk kadar
pemeriksaan didapatkan kadar klorida air klorida awal ±3000 mg/l dilakukan
asin sebesar 17.300 mg/l. Kemudian pencampuran 4500 ml air asin dan 28000 air
dilakukan pengenceran klorida awal ±1000 tawar sehingga didapatkan kadar klorida
mg/l dilakukan pencampuran 1500 ml air awal sebesar 2501 mg/l. Hasil pemeriksaan
asin dan 28000 air tawar sehingga kadar klorida sesudah perlakuan dapat
didapatkan kadar klorida awal sebesar 870 dilihat pada tabel berikut :
mg/l. Pada kadar klorida awal ±2000 mg/l

Kadar Klorida Sesudah


2500
2000
1500
mg/l

1000
500
0
1,5 jam 3 jam 4,5 jam
klorida awal 870 mg/l 747 778 805
klorida awal 1712 mg/l 1448 1542 1571
klorida awal2501 mg/l 2024 2143 2251

Gambar 1. Grafik Rata-rata Kadar Klorida Sesudah Perlakuan

Penurunan Kadar Klorida

Selisih penurunan
500
450
400
350
300
250
mg/l

200
150
100
50
0
1,5 jam 3 jam 4,5 jam
klorida awal 870 mg/l 123 92 65
klorida awal 1712 mg/l 264 170 141
klorida awal2501 mg/l 477 358 249

Gambar 2. Grafik Rata-Rata Selisih Penurunan Kadar Klorida Sebelum dan Sesudah
Perlakuan
Musyarrofah, M. Irfa’i, Abdul Khair, Penurunan Salinitas (kadar klorida) 131
Artifisial dengan Proses Pertukaran Ion (ion exchange)

Persentase Penurunan Kadar Klorida B : Kadar klorida (Cl-) sesudah


Untuk mengetahui persentase penurunan Hasil persentase penurunan kadar klorida
kadar klorida dilakukan perhitungan dengan pada proses pertukaran ion menggunakan
rumus sebagai berikut : resin sintetis dengan variasi waktu sampling
% penurunan =
A−B
× 100 % pada kadar klorida 870 mg/l dapat dilihat
A
sebagai berikut:
Keterangan :
A : Kadar klorida (Cl-) sebelum
Persentase Penurunan
20%
15%
10%
5%
0%
1,5 jam 3 jam 4,5 jam
klorida awal 870 mg/l 14% 10,60% 7,50%
klorida awal 1712 mg/l 15,50% 10% 8,20%
klorida awal2501 mg/l 19% 14% 10%

Gambar 3. Grafik Rata-rata Persentase Penurunan Kadar Klorida

Uji Statistik Kadar klorida merupakan suatu


Dari hasil uji statitistik diatas antara karakteristik air payau yang terjadi karena
variabel terikat (persentase penurunan kadar intrusi air asin ke air tawar dikarenakan
klorida) dengan variabel bebas (kadar klorida adanya degradasi lingkungan [10]. Metode
awal dan waktu sampling) terdapat penukaran ion merupakan satu-satunya
perbedaan yang bermakna. Hal ini dapat proses kimia yang dapat menghilangkan
dilihat pada kolom nilai sig waktu sampling klorida dari air. Sedangkan penghilangan
(0,000), nilai sig klorida awal (0,000) dan secara fisik dapat dilakukan dengan
nilai sig interaksi waktu sampling dan klorida penguapan (destilasi) dan reverse osmosis
awal (0,039) semua menunjukkan angka < α [11]. Metode pertukaran ion dipengaruhi oleh
(0,05). tinggi media, debit aliran dan ukuran partikel.
Untuk mengetahui perlakuan mana Pada hasil pemeriksaan kadar klorida
yang berbeda pada setiap variasi dilakukan setelah dilakukan proses pertukaran ion
uji LSD (Least Significance Different), dapat menunjukkan hasil yang lebih rendah dari
diketahi persentase penurunan kadar klorida
sebelumnya, tetapi semua kadar klorida
dengan variasi kadar klorida awal
menunjukkan perbedaan pada variasi kadar sesudah masih diatas baku mutu. Penurunan
klorida awal 870 mg/l dengan 2501 mg/l dan kadar klorida sesuda dilakukan analisis
1712 mg/l dan 2501 mg/l, tetapi tidak ada statistik untuk mnegetahui perbedaan pada
perbedaan persentase penurunan kadar masing-masing perlakuan. Analisis hasil
klorida pada variasi 870 mg/l dengan 1712 perbedaan pada masing-masing perlakuan
mg/l. Diketahui persentase penurunan kadar sebagai berikut :
klorida dengan variasi waktu sampling
menunjukkan perbedaan pada variasi 1.5
jam, 3 jam, 4.5 jam.
132 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 2, Juli 2020

Berdasarkan hasil uji statistik Two


Persentase Penurunan (Kadar Klorida) Way Anova nilai sig didapat 0.000 < α 0,05
pada Berbagai Variasi Kadar..Klorida. yang menunjukan bahwa terdapat
Berdasarkan hasil uji statistik Two perbedaan yang bermakna dari persentase
Way Anova nilai sig didapat 0.000 < α 0,05 penurunan kadar klorida artifisial pada
yang menunjukan bahwa terdapat berbagai waktu sampling, ini diperjelas
perbedaan yang bermakna dari persentase dengan uji Least Significance Different yang
penurunan kadar klorida artifisial pada menunjukkan perbedaan persentase
berbagai variasi kadar.klorida.awal, ini penurunan pada ketiga variasi waktu
diperjelas dengan uji Least Significance sampling. Persentase penurunan kadar
Different yang menunjukkan perbedaan klorida pada kadar waktu sampling 1,5 jam
persentase penurunan pada 2 variasi kadar ada mencapai 20 % dan terendah pada
klorida awal. Persentase penurunan kadar waktu sampling 4,5 jam adalah 7,2 %. Dari
klorida pada kadar klorida awal 870 mg/l hasil grafik persentase penurunan kadar
dan 2501 mg/l, kadar klorida awal 1712 klorida pada v
mg/l dan 2501 mg/l. Pada kadar klorida ariasi waktu sampling menunjukkan
awal 870 rata-rata persentase penurunan penurunan, semakin lama waktu sampling
terbesar 14%, pada kadar klorida awal semakin sedikit persentase penurunan
1712 mg/l rata-rata persentase penurunan kadar klorida. Penurunan ini dapat terjadi
terbesar 15,5% dan pada kadar klorida karena resin ion OH- mengalami kejenuhan,
awal 2501 rata-rata persentase penurunan Menurut Apriani (2010), semakin lama
terbesar 19%. Perbedaan kadar klorida proses berlangsung maka persentase
awal ini untuk mengetahui ada perbedaan penyisihan semakin menurun hal ini
atau tidak pada penurunan kadar klorida terlihat dari grafik yang cenderung
dari masing-masing kadar awal. Karena menurun seiring dengan peningkatan laju
kenyataan bahwa kadar klorida pada air aliran dan waktu pengamatan. Lamanya
sumur berbeda-beda, salah satunya proses waktu sampling sangat berperan
dipengaruhi jarak sumur ke pantai [7]. Dari penting dalam persentase penyisihan.
hasil uji statitik persentase penurunan Semakin lama proses berlangsung dan
kadar klorida pada variasi 870 mg/l dan semakin besar debit aliran maka persentase
1712 mg/l, variasi 1712 mg/l dan 2501 penyisihan juga makin menurun [6].
mg/l ada perbedaan persentase penurunan
kadar klorida. Pada hasil statistik juga Persentase Penurunan Kadar Klorida
diketahui bahwa penurunan kadar klorida pada Berbagai Kadar Klorida Awal Dan
pada variasi 870 mg/l dan kadar klorida Waktu Sampling.
awal 1712 mg/l tidak ada perbedaan. Berdasarkan hasil uji statistik Two
Tetapi dapat diketahui juga bahwa secara Way Anova nilai sig didapat 0.039 < α 0,05
nilai absolut semua variasi kadar klorida yang menunjukan bahwa terdapat
awal memiliki perbedaan penurunan kadar perbedaan yang bermakna dari persentase
klorida. Pada hasil penelitian dapat penurunan kadar klorida artifisial pada
disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar berbagai kadar klorida awal dan berbagai
klorida maka klorida yang ditukarkan juga waktu sampling. Hal ini diperjelas dengan
semakin banyak dan semakin kecil kadar uji Least Significance Different yang
klorida semakin sedikit pula yang menunjukkan perbedaan persentase
ditukarkan pada media resin. Perbedaan penurunan pada interaksi klorida awal dan
penurunan kadar klorida pada semua waktu sampling.
variasi juga dipengaruhi dengan level Perbedaan persentase penurunan
serapan pada proses pertukaran ion. kadar klorida berdasarkan variasi waktu
sampling dan kadar klorida awal berbeda
Persentase Penurunan Kadar Klorida pada kadar klorida awal sebesar 1712 mg/l
Artifisial pada Berbagai Variasi Waktu dan 2501 mg/l perbedaan juga dilihat dari
Sampling. waktu sampling (1,5 jam, 3 jam dan 4,5 jam)
Musyarrofah, M. Irfa’i, Abdul Khair, Penurunan Salinitas (kadar klorida) 133
Artifisial dengan Proses Pertukaran Ion (ion exchange)

yang semakin lama waktu sampling mengetahui keefektifan resin penukar ion
semakin menurun persentase penurunan dalam menurunkan kadar klorida. Perlu
kadar klorida. Perbedaan tidak terlihat pada dilakukan penelitian lanjutan dengan
interaksi antara kadar klorida awal 870 menambah parameter pemeriksaan yakni
mg/l dan 2501 mg/l pada setiap waktu kadar natrium, karena natrium merupakan
sampling karena persentase penurunan ikatan ion klorida yang membentuk garam
rata-rata yang sama pada interaksi dan dapat menyebabkan rasa asin pada air.
keduanya. Tetapi dilihat dari angka atau Pengolahan air payau yang memiliki kadar
nilai absolut semua penurunan kadar klorida tinggi dapat melakukan gabungan
klorida berbeda berdasarkan kadar klorida proses atau metode lain yang bisa
awal dan berdasarkan waktu sampling. menurunkan kadar garam seperti reverse
osmosis atau sistem desalinasi lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Persentase penurunan kadar klorida KEPUSTAKAAN
pada berbagai variasi kadar..klorida.awal 1. Dewi LK, Azfah RA, Soedjono ES, 2014.
air payau terdapat perbedaan yang Rancang bangun alat pemurni air payau
bermakna secara statistik (p-value < α sederhana dengan membran reverse
(0,05)). Rata-rata persentase penurunan osmosis untuk memenuhi kebutuhan air
kadar klorida pada kadar klorida awal 870 minum masyarakat miskin daerah
mg/l adalah 10.7% (93 mg/l), pada kadar pesisir. Jurnal Teknik Lingkungan,
klorida awal 1712 mg/l adalah 11,2% Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
(191,7mg/l) dan pada kadar klorida awal ITS Surabaya .
2501 mg/l adalah 14,3 % (360 mg/l). 2. Kurniawan A, Rahadi B, Susnawati LD,
Perbedaan persentase penurunan kadar 2014. Studi pengaruh zeolit alam
klorida artifisial pada berbagai variasi termodifikasi HDTMA terhadap
waktu sampling ada perbedaan yang penurunan salinitas air payau. Jurnal
bermakna secara statistik (p-value < α Sumber Aaya Alam dan Lingkungan
(0,05)). Rata-rata persentase penurunan Universitas Brawijaya .
kadar klorida pada waktu sampling 1,5 jam 3. Said NI, 2003. Teknologi Reverse
adalah 16% (288 mg/l), pada waktu Osmosis.
samplig 3 jam 11,5% (207 mg/l) dan pada 4. Khairunnisa U, Elystia S, Zultiniar, 2015.
waktu sampling 4,5 jam adalah 8,5% (151 Efisiensi penurunan kadar natrium
mg/l). Perbedaan persentase penurunan (Na+) dan klorida (Cl-) pada air laut
kadar klorida berdasarkan kadar klorida menggunakan tanah lempung dengan
awal air payau dan variasi waktu sampling metode penukar ion. Jurnal Teknik
ada perbedaan yang bermakna secara Lingkungan Universitas Riau Vol 2 No.2
statistik (p-value < α (0,05)). Pada kadar 5. SA Kardjono, 2007. Proses pertukaran
klorida awal 870 mg/l persentase ion dalam pengelolaan air. Jurnal
penurunan waktu sampling 1,5 jam sebesar Publikasi Ilmiah Pusdiklat Migas .
14% (123 mg/l) , 3 jam 10,6% (92 mg/l) 6. Apriani RS, Wesen P, 2010. Penurunan
dan 4,5 jam 7,5% (65 mg/l ) . Pada kadar salinitas air payau dengan
klorida awal 1712 mg/l persentase menggunakan resin penukar ion. Jurnal
penurunan waktu sampling 1,5 jam sebesar teknik Lingkungan Universitas
15,5% (264 mg/l), 3 jam 10% (170 mg/l) Pembangunan Nasional.
dan 4,5 jam 8,2% (141 mg/l). Pada kadar 7. Ruhmawati T, 2002. Hubungan Jarak
klorida awal 2501 mg/l persentase Sumur Gali Ke Pantai Dengan Kadar
penurunan waktu sampling 1,5 jam sebesar Klorida Air Sumur Di RW 07 Kelurahan
19% (477 mg/l), 3 jam 14% (358 mg/l) Bandarharjo Semarang. Skripsi
dan 4,5 jam 10% (249 mg/l). Universitas Dipenogoro Semarang.
Pada penelitian ini disaranlan perlu 8. Irma UA, Birawida AB, Manyullei S,
dilakukan penelitian lanjutan dengan 2014. Studi sanitasi dasar pada
variasi waktu kontak agar dapat penderita diare dan tifoid di pulau
134 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 2, Juli 2020

Barrang caddi kota Makassar. Jurnal


Kesehatan Lingkungan Fak.Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin .
9. Notoatmojo S, 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,
Jakarta.
10. Soedjono E, 2002. Diktat Kuliah
Pengelolaan Penyediaan Air Bersih.
Budiono, Sumardiono S, 2013. Teknik
Pengolahan Air, Graha Ilmu, Yogyakarta
Musyarrofah, M. Irfa’i, Abdul Khair, Penurunan Salinitas (kadar klorida) 136
Artifisial dengan Proses Pertukaran Ion (ion exchange)

You might also like