MAKALAH Yusril

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN WORTEL

Disusun Oleh:
Nama : Yusril Husain
NIM : 08220190104
Kelas : C1 Teknologi BDT Sayuran dan Tanaman Hias

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wortel atau carrots (Daucus carota L) bukan tanamanasli Indonesia,
berasal dari negeri yang beriklim sedang (sub-tropis) yaitu berasal dari Asia
Tengah. Ditemukan tumbuh liar sekitar 6. Indonesia budidaya tanaman wortel
pada mulanya hanya terkonsentrasi di daerah Lembang dan Cipanas (jawa
Barat). Namun dalam perkembangannya menyebar luas ke daerah-daerah
sentral.
Wortel atau Daucus carota L. merupakan tanaman semusim yang umur
panennya berkisar antara 1,5 hingga 3 bulan. Tanaman ini berbentuk rumput
serta memiliki batang berupa kumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul
dari pangkal umbi bagian atas. Sayuran ini umum dikonsumsi oleh seluruh
kalangan masyarakat, yaitu bagian umbi. Wortel memiliki rasa yang khas serta
manfaat yang sangat banyak diantaranya sebagai pencegah berbagai penyakit
serta mencukupi nutrisi dalam tubuh, mengingat kandungan gizinya yang
melimpah.
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang
tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan
lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.
Tumbuhan wortel membutuhkan sinar matahari dan dapat tumbuh pada semua
musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan
pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar),
mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut
parabotanis, wortel {Daucus carota) dapat dibedakan atas beberapa
jenis, di
(Daucus carota, Linn) jenis imperator, umbi akar berukuran panjang
dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis, jenis chantenan, yakni
wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis,
jenis nantes, yakni wortel hasil kombinasi dari jenis wortel imperator dan
chantenan (WAHYU, 2012).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Wortel.


Sosok tanaman wortel berupa rumput dan menyimpan cadangan
makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang
yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi
berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis dan jika dimakan mentah
terasa renyah dan agak manis. Klasifikasi tanaman wortel menurut
(PURNOMO, 2019):
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatopyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisio : Anggiosspermae (berbiji tertutup)
Klasis : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)
Ordo : Umbetliferales
Familia : Umbelliferae (Apiaceae)
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L.
Wortel merupakan tanaman biannual tetapi biasa diusahakan secara annual
(semusim). Pada saat pertumbuhan pertama tanaman menghasilkan bagian-
bagian vegetatif. Sebagian besar bahan makannya disimpan di dalam akar
tunggang yang bentuk dan fungsinya menjadi umbi yang membesar dan
berdaging, umbi wortel mempunyai kadar carrotene yang sangat tinggi Umbi
tersebut terdiri atas dua bagian yang berbeda yaitu bagian corteks yang
maksimum dan corteks yang minimum.
Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak daun
berbentuk lanset dan garis dengan bagian pinggimya bercangkap melekat pada
tangkai daun yang ukurannya agak panjang. Secara alami tanaman wortel dapat
berbuah dan berbunga, bunga wortel berbentuk payung berganda kuntum-
kuntum bunganya terletak pada bidang lengkung yang sama, warnanya
putih atau merah jambu agak pucat. Bunga-bunga wortel dapat
menghasilkan buah dan biji yang ukurannya kecil-kecil dan berbulu. Biji-biji
ini dapat digunakan sebagai alat atau bahan perbanyakan wortel secara generatif
(PURNOMO, 2019).
Tanaman wortel varietas Kuroda memiliki umbi yang paling berat, dan
varietas Nantes menghasilkan umbi paling ringan. Dengan demikian, potensi
hasil paling tinggi adalah varietas Kuroda, diikuti varietas Lokal Berastagi,
varietas Kirana dan terendah adalah varietas New Nantes. Akan tetapi, bila
dilihat dari mutu umbi yang dihasilkan, mutu terbaik dihasilkan oleh tanaman
wortel varietas Lokal Berastagi yang ditunjukkan dengan panjang umbi,
diameter umbi bagian atas yang tidak terlalu besar dan diameter umbi bagian
bawah yang paling besar, serta empulur umbi yang berwarna oranye cerah dan
renyah, sehingga dapat dikonsumsi.
Serangan hama pengganggu tanaman menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman wortel. Hama yang paling
banyak dijumpai saat proses budidaya wortel adalah ulat tanah dan kutu daun.
Ulat tanah dapat dikendalikan dengan cara membasmi sarangnya atau menjaga
agar lahan budidaya selalu dalam keadaan bersih atau pengendalian dengan
pestisida furadan. Hama kutu daun menyerang pucuk daun dengan cara
menghisap cairan dan menyebabkan daun menjadi keriting. Pengendalian hama
kutu daun dapat dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman agar siklus
hidupnya terputus dan melakukan penyemprotan dengan insektisida.
Wortel sebagai salah satu sayuran komersial sudah sangat dikenal
masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vitamin A karena memiliki
kadar korotenen (provitamin A), disamping itu wortel juga mengandung
vitamin B, vitamin C serta zat-zat lain seperti tersebut dalam tabel 1. Berkenaan
dengan itu kegunaan wortel selain sebagai sayuran yang merupakan sumber
vitamin, wortel juga mempunyai manfaat lain yaitu sebagai obat untuk
menyembuhkan beberapa penyakit antara lain darah tinggi, gangguan
pencernaan, radang usus besar, membantu menyembuhkan rabun senja dan lain
lain (WAHYU, 2012).
Tabel 1.1 Kandungan gizi tanaman wortel.
No. Kandungan Jumlah
1. Kalori 42 kal
2. Protein 1,2 gr
3. Lemak 0,3 gr
4. Hidrat arang 9,3 gr
5. Kalsium 39 gr
6. Fospor 37 gr
7. Besi 0,8 gr
8. Vitamin A 12.000 si
9. Vitamin BI 0,06 gr
10. Vitamin C 6gr
Sumber: (WAHYU, 2012)
Namun demikian produktifitas wortel di Indonesia masih rendah
dibandingkan negara lain, dikarenakan masih banyak kendala untuk memenuhi
permintaan wortel, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Beberapa kendala
itu antara lain penggunaan varietas wortel masih kurang atau terbatas,
penggunaan prapanen dan pasca panen masih seadanya, pengemasan yang tidak
tepat dan sulit memenuhi rutinitas yang diminta konsumen. Aspek terpenting
untuk menanggulangi kendala tersebut adalah dari segi agribisnis yang akan
saling berinteraksi antara:
1. Aspek teknis : pengelolaan benih wortel dan pemasarannya.
2. Aspek ekonomi : produksi usaha tani wortel.
3. Aspek manajemen : produksi usaha tani dan nilai tambah.
4. Aspek sosial : penyediaan agroinput dan pemasaran.

B. Keadaan Umum Tanaman Wortel


Tanaman wortel akan tumbuh baik dan bagus pada tanah berstruktur remah,
dalam dan subur. Tanah yang gembur sangat membantu perkembangan akar
wortel merubah bentuknya menjadi umbi sedangkan
tanah yang subur (banyak mengandung humus) diperlukan untuk memenuhi
yang dibutuhkan wortel bagi tanah diberi pupuk. Derajatkeasaman tanah
(pH) antara 3,0-6,8. Jenis tanah yang paling baik adalah andosol dan umumnya
terdapat di daerah dataran tinggi (pegunungan).
Pada tanah yang asam (pH-nya rendah, kurang dari 5,0) tanaman wortel
sulit membentuk umbi demikian pula tanah yang mudah becek ataupun
mendapat perlakuan pupuk kandang yang berlebihan sering menyebabkan umbi
wortel berserat, bercabang dan berambut (PURNOMO, 2019).
Tanaman sayuran membutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah
ini (PURNOMO, 2019):
a. Tanah harus gembur hingga kedalaman tertentu.
b. Didalam tanah tidak terdapat batu, terutama untuk tanaman wortel yang
menghasilkan umbi (lobak, wortel)
c. Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Sehingga tanah tidak
mudahmenjadi padat.
d. Dalam musim hujan, hendaknya air tidak menggenang. Ini berarti bahwa
pembuangan air harus cukup baik.
Tujuan pembuatan petakan pada tanaman sayuran adalah:
a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui jatan antar petakan.
b. Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah.
c. Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan di antara petakan
yangsatu ke petakan yang tain.
d. Menghindarkan terinjak-injak tanah antara tanaman sehingga tanah tidak
mudah padat (PURNOMO, 2019).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sayuran wortel merupakan komoditas unggulan di KBH yang di usahakan
sepanjang tahun dengan sistem tumpang sari. Tanaman wortel dapat ditanam di
sepanjang tahun dan tanaman wotrel sangat memerlukan perawatan yang sangat
baik, menjaga keseimbangan biologi dan mencegah masuknya hama dan
penyakit tanaman wortel.
B. Saran
Sebaiknya tanaman wortel menggunakan pupuk organic sehingga dapat
meningkatkan kuliatas dan kuantitas produk dan menggunkan sistem pertanian
organic dalam budidaya tanaman wortel sehingga mendapatkan kualitas yang
baik dan aman bagi Kesehatan manusia dan terhindar dari residu kimia.

DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, E. (2019). Pengenalan Budidaya Tanaman Wortel. 1–11.
Wahyu, G. (2012). Budidaya Tanaman Wortel (Daucus Carota L.).

You might also like