Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/310490583

PENGEMBANGAN SENTRA BUDIDAYA MELON DI PANTAI BOCOR


KABUPATEN KEBUMEN MELALUI IMPLEMENTASI EDUCATION FOR
SUSTAINABLE DEVELOPMENT

Article  in  Bioeksperimen Jurnal Penelitian Biologi · April 2016


DOI: 10.23917/bioeksperimen.v2i1.1580

CITATIONS READS

4 1,849

4 authors, including:

B. S. Daryono Yasir Sidiq


Universitas Gadjah Mada Universitas Muhammadiyah Surakarta
257 PUBLICATIONS   865 CITATIONS    19 PUBLICATIONS   68 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Sigit Dwi Maryanto


SMART Tbk
18 PUBLICATIONS   52 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Gama Ayam Research Team View project

Biodiesel and bio oil View project

All content following this page was uploaded by Yasir Sidiq on 19 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
44
ISSN 2460-1365

PENGEMBANGAN SENTRA BUDIDAYA MELON DI


PANTAI BOCOR KABUPATEN KEBUMEN MELALUI
IMPLEMENTASI EDUCATION FOR SUSTAINABLE
DEVELOPMENT
Budi Setiadi Daryono1, Purnomo2, Yasir Sidiq3, Sigit Dwi Maryanto1
1
Laboratorium Genetika, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
2
Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
3
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: bs_daryono@yahoo.com

Abstract - Bocor Beach, which located in the southern of Kebumen Central Java, has potential
for agricultural land. There were sand dunes along the Bocor Beach that serves barrier from wind
and waves. Melon is the major commodity in the area. Sand dunes existence must be preserved.
It was necessary to develop of melon eco-friendly cultivation. The purpose of program was to
develop melon cultivation at Setrojenar village, Kebumen community based on Education for
Sustainable Development (ESD). Program activities were included dissemination of sand dunes
preservation, introduction of tuber crops as food alternative, planting of Casuarina equisetifolia
Linn. for coastal barrier, and mentoring melon cultivation using local materials. The results of
activities increased of public participation to sand dunes preservation. Moreover, sand dunes
are not damaged and plant coastal barrier well growth, and farmers could harvest melon with
good quality. The program has expected to become a role model of developed melon cultivation
and preserve the sand dunes for other society.

Keywords: education for sustainable development, melon cultivation, sand dunes

Abstrak - Pesisir Pantai Bocor yang terletak di selatan Kabupaten Kebumen, merupakan
salah satu lokasi yang berpotensi sebagai lahan pertanian. Sepanjang Pantai Bocor terbentang
gumuk pasir yang berfungsi sebagai penghalang angin dan gelombang. Wilayah tersebut
dimanfaatkan sebagai lokasi menanam melon yang menjadi komoditas unggulan daerah. Oleh
sebab itu dikembangkan melon ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian gumuk pasir.
Upaya pengembangan melon ramah lingkungan termasuk dalam Education for Sustainable
Development (ESD). yang didanai UGM. Pogram ini bertujuan untuk pengembangan
masyarakat Desa Setrojenar, Kabupaten Kebumen berbasis ESD. Kegiatan program ini antara
lain sosialisasi tentang pelestarian gumuk pasir, pengenalan alternatif tanaman pangan
yaitu umbi-umbian, penanaman tanaman Casuarina equisetifolia Linn. sebagai barier, dan
pendampingan budidaya melon menggunakan potensi lokal oleh petani. Hasil kegiatan antara
lain partisipasi masyarakat tinggi, gumuk pasir tidak rusak, tanaman barier dapat tumbuh baik
dan petani dapat panen melon dengan kualitas baik. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi
role model bagi masyarakat untuk terus mengembangkan budidaya melon dan tetap menjaga
kelestarian gumuk pasir.

Kata kunci: budidaya melon, ESD, gumuk pasir


Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
45
ISSN 2460-1365

PENDAHULUAN 48.770 km2 dengan 21 Desa, 13.101 rumah


Education for Sustainable tangga, dan populasinya sebesar 53.087 jiwa.
Development (ESD) merupakan upaya Persebaran penduduknya juga cukup tinggi
mendidik manusia untuk memanfaatkan yaitu sebesar 4,44%. Salah satu potensi areal
alam tetapi tetap menjaga kelestariannya. pertanian di Kecamatan Buluspesantren
ESD dirancang untuk mendorong kesadaran khususnya Desa Setrojenar adalah areal
masyarakat secara keseluruhan, untuk pesisir sekitar gumuk pasir (Bappeda, 2010).
membangun karakter cinta lingkungan dan Gumuk pasir dimanfaatkan mayarakat
menerapkan hidup sehari-hari yang ramah sebagai media bercocok tanam, salah satunya
lingkungan. Melalui ESD diharapkan adalah melon. Melon (Cucumis melo L.)
dapat mengubah paradigma dan perilaku merupakan komoditas unggulan di pesisir
seluruh komponen masyarakat untuk Pantai Bocor Kebumen (Daryono dkk, 2014).
berpartisipasi dalam implementasi empat Melon merupakan salah satu tanaman buah
pilar pembangunan berkelanjutan, antara dari famili Cucurbitaceae. Tanaman melon
lain aspek pembangunan ekonomi yang adil termasuk dalam divisio Spermatophyta
dan berkelanjutan, pelestarian lingkungan karena termasuk dalam tumbuhan berbiji
hidup, mengembangkan ketahanan sosial, (Weihong, 1996). Buah melon merupakan
serta mempertahankan keanekaragaman komoditas holtikultura yang telah banyak
budaya (Prihantoro, 2013). dikembangkan di Indonesia, baik dalam
Sustainable development juga skala kecil maupun agribisnis (Anindita,
diperlukan sebagai upaya untuk memenuhi 2009). Buah melon memiliki nilai ekonomi
kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan yang cukup tinggi dan masih memerlukan
kebutuhan generasi yang akan datang. pengembangan terutama pada peningkatan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan hasil dan kualitas buahnya (Daryono dkk,
teknologi telah mengalami kemajuan 2011).
sangat pesat, termasuk salah satunya dalam Sejak tahun 1997-sekarang,
bidang pemuliaan tanaman dan teknologi Laboratorium Genetika Fakultas Biologi
budidaya pertanian. Beberapa penelitian UGM telah melakukan riset mengenai
tentang pemuliaan tanaman dan teknologi perakitan kultivar melon unggul antara
budidaya tanaman melon yang berkaitan lain telah dihasilkan kultivar Melodi Gama
dengan peningkatan kualitas hasil panen dan 1, Melodi Gama 2, Melodi Gama 3, Gama
produksi tanaman melon telah dilakukan. Melon Basket, Tacapa, Hikadi, Hikapel dan
Produk hasil pemuliaan tanaman dan Gama Melon Parfum. Berbagai kultivar
teknologi budidaya tanaman melon yang yang telah dihasilkan tersebut memiliki
telah teruji keberhasilannya berdasarkan berbagai keunggulan antara lain memiliki
riset ini perlu diimplementasikan kepada sifat ketahanan terhadap penyakit terutama
masyarakat melalui konsep ESD sehingga yang disebabkan oleh virus dan jamur
pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. (Daryono dan Genesiska, 2010). Keunggulan
Kabupaten Kebumen merupakan lainnya yaitu kultivar Tacapa dan Melodi
salah satu wilayah yang memiliki kawasan Gama 3 yang tahan terhadap kondisi lahan
pertanian pesisir yang cukup luas. Salah kritis (Daryono dkk., 2012).
satu Kecamatan di Kebumen yang memiliki Dengan potensi keberadaan lahan
areal pertanian yang luas adalah Kecamatan pesisir pantai selatan Kebumen yang cukup
Buluspesantren yang memiliki luas areal luas maka perlu adanya upaya pemanfaatan
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
46
ISSN 2460-1365

area pesisir sebagai kawasan pertanian. lingkungan setempat sesuai dengan tujuan
Langkah awal untuk mewujudkan hal dari konsep ESD.
tersebut yaitu dengan terlebih dahulu Program ini bertujuan untuk
melakukan penyuluhan, pembinaan, serta pengembangan masyarakat Desa Setrojenar,
pendampingan terhadap petani di kawasan Kabupaten Kebumen berbasis Education
tersebut Pada tahun 2013, telah dilakukan for Sustainable Development (ESD).
upaya pembinaan awal mengenai
METODE PELAKSANAAN
pemanfaatan lahan area sekitar gumuk pasir
sebagai lahan pertanian yang berwawasan 1. Sosialisasi dan Penyuluhan
lingkungan, implementasi kultivar-kultivar Penyuluhan tentang budidaya
unggulan hasil rakitan Laboratorium melon ramah lingkungan dan konservasi
Genetika Fakultas Biologi UGM, dan inovasi gumuk pasir dilakukan dengan ceramah
teknik budidaya yaitu dengan cara seleksi dan diskusi dengan kelompok tani
2 buah tanaman sekaligus yang dipelihara Desa Setrojenar. Dalam penyuluhan ini
pada satu ndividu tanaman (Daryono dkk, dilakukan sosialisasi mengenai konsep
2015). Teknik seleksi buah melon tersebut Education for Sustainable Development.
diistilahkan dengan teknik seleksi buah Pada sosialisasi juga dijelaskan
cabang horizontal dan teknik seleksi buah mengenai pentingnya Integrated Farming
cabang vertikal (Daryono dkk, 2012). Pada dan konservasi gumuk pasir bagi
tahun 2014, telah dilakukan pengenalan ke kelangsungan pertanian masyarakat
kelompok tani tentang perlunya “Integrated setempat. Selain itu, diperkenalkan
Farming” melalui “Role Model” budidaya
hasil-hasil penelitian yang telah dicapai
melon pada demplot milik masyarakat
Laboratorium Genetika Fakultas Biologi
setempat (Daryono dan Maryanto,
UGM mengenai budidaya tanaman
2015). Dalam program ini, terjadi proses
melon. Penyuluhan dan sosialisasi juga
pembelajaran oleh petani melalui perguruan
dilakukan dengan metode pendekatan
tinggi sebagai agen of change. Program lain
secara informal melalui diskusi dengan
yang telah dilakukan yaitu penyuluhan
dan pembelajaran mengenai pentingnya masyarakat setempat di lapangan.
menjaga vegetasi pantai seperti dengan 2. Pelatihan Mengenai Integrated Farming
menanam cemara udang dan tanaman dan Praktek Implementasi Program
Pandanus sebagai barrier pantai agar areal Pelatihan dan praktek mengenai
pertanian di kawasan pesisir terlindungi “Integrated Farming” meliputi konsep
dari bahaya abrasi dan hembusan angin sistem pertanian terpadu dengan
laut. Selain itu, telah dilakukan sosialisasi pemanfaatan material lokal (pupuk
dan praktek mengenai konservasi kandang, bambu/pelepah kelapa,
gumuk pasir di kawasan pertanian Desa dsb) sebagai bahan baku pendukung
Setrojenar, Kebumen, Jawa Tengah pada proses budidaya serta perlunya
generasi muda di Desa Setrojenar. Melalui menjaga kelestarian lingkungan
program ini diharapkan terjadi percepatan dengan melakukan konservasi gumuk
pembangunan pada sektor pertanian di
pasir dan penanaman tanaman barrier
kawasan Desa Setrojenar, Kecamatan
berupa cemara udang dan/atau
Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa
Pandanus. Pelatihan dan praktek juga
Tengah dengan tetap terjaga kelestarian
meliputi teknologi budidaya melon
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
47
ISSN 2460-1365

ramah lingkungan yang dilakukan dan pendampingan selama 60 hari


secara bertahap sesuai dengan tahapan kepada perwakilan kelompok tani. Hal
budidaya melon. Petani telah dilatih ini dimaksudkan agar terjadi transfer
mengenai tahap-tahap budidaya melon,
ilmu antar petani dan tujuan konsep ESD
aplikasi mulsa, dan teknis seleksi buah.
tercapai.
Pelatihan diberikan dengan simulasi
budidaya melon ramah lingkungan HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
melalui tahapan seleksi benih, teknik
mulsa, pemeliharaan melon, dan teknik 1. Sosialisasi dan Koordinasi
seleksi buah selama 60 hari masa Tahapan awal kegiatan program
tanam melon oleh pelaksana yaitu implementasi ESD yaitu penentuan
Bapak Samidah, beliau merupakan lokasi sasaran program (Gambar 1).
petani melon yang menjadi mitra riset Selanjutnya dilakukan proses sosialisasi
fakultas Biologi. Setelah itu dilanjutkan
program kepada kelompok tani Desa
dengan praktek oleh petani dibawah
pengawasan pelaksana kegiatan. Dengan Setrojenar Kabupaten Kebumen, Jawa
teknologi sederhana tersebut diharapkan Tengah. Sosialisasi dilakukan secara
petani memiliki kemandirian dalam formal maupun non formal. Pada tahap
merekayasa lingkungan lahan pantai. awal sosialisasi dilakukan secara non
3. Pendampingan Berkala formal dengan menjelaskan tujuan
Selama pelaksanaan kegiatan telah progam kepada kelompok sasaran
dilakukan juga pembekalan, monitoring, (Gambar 1A dan 1B).

Gambar 1. Lokasi Pesisir Pantai Bocor Desa Setrojenar (A); Sosialisasi program kepada kelompok
tani (B), Persiapan lahan melon ramah lingkungan (C)

2. Implementasi Program sudah siap kemudian dilakukan


Tahapan selanjutnya yaitu pengolahan dengan dibajak, dibuat
implementasi program budidaya melon bedengan, dan pemasangan mulsa. Pada
ramah lingkungan di Pantai Bocor, tahapan ini juga dilakukan penyemaian
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. benih melon. Benih melon yang sudah
Kegiatan diawali dengan persiapan berumur 1 minggu di polybag kemudian
lahan untuk budidaya. Lahan yang ditanam di lahan (Gambar 1C).
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
48
ISSN 2460-1365

3. Penyuluhan Budidaya Melon Ramah potensi areal pertanian di Kecamatan


Lingkungan di Area Sekitar Gumuk Buluspesantren khususnya Desa
Pasir Setrojenar adalah areal pesisir sekitar
Kabupaten Kebumen merupakan gumuk pasir (Bappeda, 2010). Namun,
salah satu wilayah yang memiliki sistem pertanian yang dilakukan
kawasan pertanian pesisir yang cukup masyarakat setempat masih sangat
luas. Salah satu Kecamatan di Kebumen tradisional dan tidak ramah lingkungan
yang memiliki areal pertanian yang sehingga dapat mengancam keberadaan
luas adalah Kecamatan Buluspesantren gumuk pasir serta vegetasi alami
yang memiliki luas areal 48.770 km2 pelindung pantai (Daryono dkk., 2015).
dengan 21 Desa, 13.101 rumah tangga, Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan
dan populasinya sebesar 53.087 jiwa. kepada masyarakat petani setempat
Persebaran penduduknya juga cukup sehingga kelestarian lingkungan dapat
tinggi yaitu sebesar 4,44%. Salah satu terjaga (Gambar 2).

Gambar 2. Penyuluhan kepada kelompok tani di Pesisir Pantai Bocor (A) Dr. Tjut Sugandawaty
Djohan, M.Sc. mengenai konservasi area gumuk pasir, (B) Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
mengenai teknologi budidaya melon, (C) Dr. Purnomo, M.S. mengenai pengenalan jenis tanaman
umbi-umbian, (D) Suasana penyuluhan, (D) Foto bersama kelompok tani dengan tim pelaksana,
(E) Sambutan Kepala Dusun di Desa Setrojenar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
49
ISSN 2460-1365

4. Program Konservasi Area Gumuk Pasir setempat. Upaya yang dilakukan salah
Konservasi lingkungan meru- satunya menanam kembali tanaman
pakan suatu upaya untuk menjaga vegetasi pantai yang sudah rusak
kondisi lingkungan tidak rusak atau sebagai upaya melindung gumuk pasir
memperbaiki keadaan lingkungan yang
dari abrasi air laut. Kegiatan penanaman
telah rusak sehingga kualitas lingkungan
vegetasi gumuk pasir juga bermanfaat
tersebut menjadi lebih baik dari kondisi
untuk melindungi area pertanian
sebelumnya (Nurjani dkk., 2014).
Kegiatan konservasi yang dilakukan dari terjangan angin laut yang sangat
pada daerah sasaran berupa upaya kencang (Daryono dkk., 2014). Kegiatan
menjaga kondisi lingkungan gumuk yang dilakukan pada program ini yaitu
pasir dari kerusakan akibat kegiatan penanaman cemara udang pada berbagai
pertanian yang dilakukan masyarakat lokasi (Gambar 3).

Gambar 3. Penanaman cemara udang di sekitar gumuk pasir, (A,B) Penyerahan bibit cemara udang
secara simbolis kepada masyarakat, (C,D) Bibit cemara udang yang diserahkan ke masyarakat
Desa Setrojenar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, (E, F) Penanaman bibit cemara udang
secara simbolis

5. Budidaya Melon Ramah Lingkungan pendampingan kepada petani perlu


Budidaya melon di kawasan untuk meningkatkan nilai ekonomi
pesisir perlu pembinaan dan peran serta dari produk melon yang dihasilkan
dari perguruan tinggi agar kelestarian (Daryono dkk., 2015). Pendampingan
lingkungan tetap terjaga. Selain itu, budidaya melon dilakukan mulai dari
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
50
ISSN 2460-1365

tahap penyiapan lahan, penanaman, (Daryono dkk., 2012). Hasil panen yang
perawatan dan pemeliharaan, dan baik menjadi percontohan bagi petani
pemanenan (Gambar 4). lain (role model) sehingga petani di sekitar
Perawatan dan pemeliharaan
demplot tertarik untuk membudidayakan
tanaman melon telah dilakukan hingga
melon ramah lingkungan. Salah satu
masa panen. Perawatan dilakukan
kurang lebih 55 hari. Perawatan yang bentuk budidaya ramah lingkungan
baik perlu dilakukan secara optimum yaitu menggunakan material lokal yang
agar didapatkan hasil yang maksimal tersedia di alam (Gambar 5).

Gambar 4. Pendampingan budidaya melon ramah lingkungan

Gambar 5. Budidaya melon ramah lingkungan menggunakan material lokal

Petani menerapkan metode Gambar 6 menunjukkan kearifan lokal


budidaya melon ramah lingkungan. yang diterapkan dalam budidaya melon
Metode ini memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan di Pantai Bocor,
di lingkungan sekitar demplot seperti Kebumen.
pelepah kelapa dan ranting-ranting Perawatan dan pemeliharaan
pohon untuk dijadikan lanjaran dan yang optimal akan menghasilkan hasil
plantangan. Hal tersebut dilakukan panen yang baik. Pemeliharaan meliputi
sebagai usaha penerapan kearifan pemupukan, penyiraman, seleksi buah,
lokal pada budidaya melon ramah dan pemberian obat-obatan ramah
lingkungan (Daryono dkk., 2015). lingkungan (Daryono dkk., 2012).
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
51
ISSN 2460-1365

Tanaman yang dirawat dengan baik kendala terutama infeksi virus dan
akan menghasilkan tanaman yang baik tingginya intensitas angin laut, tetapi
(Gambar 6).
tanaman melon yang ditanam dapat
Penerapan metode budidaya
dipanen buahnya. Pada tanggal 24
melon ramah lingkungan di Pantai Bocor
Kebumen cukup berhasil. Walaupun Oktober dilakukan panen melon di
pada saat perawatan terdapat beberapa Pantai Bocor, Kebumen, Jawa Tengah.

Gambar 6. Kearifan lokal dalam budidaya melon ramah lingkungan. Ranting pohon dan pelepah
kelapa yang digunakan oleh petani (tanda panah).

SIMPULAN DAN SARAN masyarakat setempat melalui


1. Simpulan pertanian.
Simpulan dari pelaksanaan c. Program Education for Sustainable
program ini antara lain: Development (ESD) dapat diterima
a. Desa Setrojenar, Kabupaten Kebumen, dan didukung oleh masyarakat Desa
Jawa Tengah memiliki potensi area Setrojenar, Kabupaten Kebumen,
lahan pertanian pesisir pantai yang Jawa Tengah sehingga rangkaian
sangat luas namun pemanfaatannya program dapat terlaksana dengan
cenderung merusak lingkungan baik dan lancar.
sehingga melalui program Education d. Program Education for Sustainable
for Sustainable Development (ESD) ini Development (ESD) dapat
masyarakat menjadi sadar dalam mengimplementasikan empat
menjaga lingkungan kawasan pesisir pilar pembangunan berkelanjutan,
selatan. meliputi aspek pembangunan
b. Komoditas melon menjadi komoditas ekonomi yang adil dan berkelanjutan,
unggulan masyarakat setempat pelestarian lingkungan hidup,
namun teknik budidaya yang masih mengembangkan ketahanan
konvensional menyebabkan nilai sosial, serta mempertahankan
ekonominya masih rendah sehingga keanekaragaman budaya.
dengan adanya program Education for e. Penerapan kearifan lokal dalam
Sustainable Development (ESD) dapat program ESD khususnya untuk
membantu peningkatan ekonomi budidaya melon ramah lingkungan
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
52
ISSN 2460-1365

dapat menjadi role model bagi Kabupaten Kebumen Tahun 2005-


masyarakat di pesisir Pantai Bocor, 2025. Sumber:http://bappeda.
Kabupaten Kebumen. kebumenkab.go.id/RPJP.pdf
f. Budidaya melon berbasis kearifan Daryono dan Genesiska. 2010. Peningkatan
lokal sangat penting diterapkan Usaha Agribisnis Benih Holtikultura
oleh masyarakat pesisir Pantai dengan Penerapan Strategi Pemuliaan
Bocor, Kebumen, sebagai usaha Tanaman untuk menghadapi CAFTA.
membentuk pola budidaya melon Dalam Buku Pertanian Terpadu
yang berkelanjutan. untuk Mendukung Kedaulatan
2. Saran Pangan Nasional. BPFE-
Program pengabdian dan Yogyakarta. Hal. 217-237.
pemberdayaan masyarakat memerlukan Daryono, B.S., S.D. Maryanto, I.N. Huda.
dukungan dana yang sangat besar 2011. Kebangkitan Pertanian
sehingga perlu peningkatan besaran Indonesia. Kebun Pendidikan
dana pada kegiatan pengabdian dari Penelitian Pengembangan
perguruan tinggi. Selain itu, perguruan Pertanian (KP4) UGM.
tinggi juga perlu mendapat dukungan Daryono, B.S., Hayuningtias, S.D.,
dana dari pemerintah, lembaga Maryanto, S.D. 2012. Perakitan
donor, dan perusahaan-perusahaan Melon (Cucumis melo L.) Kultivar
skala multinasional sehingga terjadi Melodi Gama 3 Dalam Rangka
percepatan pembangunan ekonomi Penguatan Industri Pertanian
secara luas pada masyarakat sasaran. Nasional. Prosiding Seminar
Nasional Dan Call For Paper EP
UCAPAN TERIMAKASIH
UNNES.
Tim Pelaksana Kegiatan mengucapkan
terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Daryono, B.S., Sidiq, Y., dan Maryanto, S.D.
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) 2014. Budidaya Tanaman Melon
Universitas Gadjah Mada dan kepada Bapak Ramah Lingkungan Sekitar Gumuk
Samidah, Kelompok Tani Desa Setrojenar, Pasir Pantai Kebumen dalam
Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen Jawa Perubahan Iklim dan Pemanfaatan
Tengah atas bantuan dan kerjasama dalam SIG di Kawasan Pesisir. Gadjah
budidaya melon. Kegiatan ini didanai oleh Mada University Press. Hal 227-
Hibah Pengabdian ESD LPPM UGM Tahun 257
2014 No. LPPM-UGM/712/PM/2014. Daryono, B.S. dan Maryanto, S.D. 2015.
DAFTAR PUSTAKA Application of Integrated-Farming
Concept: Cultivation of Melon
Anindita K. A. 2009. Variasi Fenotip dan
(Cucumis melo L.) in the Karst-
Pembentukan Warna buah Melon
Coastal Area, Gunungkidul, D.I.
(Cucumis melo L.) kultivar Melodi
Yogyakarta, Indonesia as Green-
Gama 1. Seminar. Fakultas Biologi
Agriculuter Model. Health and The
Universitas Gajah Mada.
Environment Journal, Vol. 6 (1).
Bappeda. 2010. Rencana Pembangunan
Daryono, B.S., Ibrohim, A.R., Maryanto, S.D.
Jangka Panjang Daerah
2015. Aplikasi Teknologi Budidaya
Bioeksperimen
Volume 2 No. 1, (Maret 2016)
53
ISSN 2460-1365

Melon (Cucumis melo L.) Kultivar Isu Lingkungan Global dalam


Gama Melon Basket di Lahan Perubahan Iklim dan Pemanfaatan
Karst Pantai Porok Kabupaten SIG di Kawasan Pesisir. Gadjah
Gunungkidul D.I. Yogyakarta. Mada University Press. Hal 129-
Jurnal Biogenesis, Vol 3 (1) hal 39-46. 162
Davis, P.H., and V.H. Heywood. 1973. Paje, M. M dan H. M. Van der Vossen.
Principles of Angiosperm 1994. Cucumis melo L., Prosea
Taxonomy. Robert E. Krieger Foundation, Bogor. 8:153-157
Publishing Company Huntington,
New York. Pp. 116-119 Perin, C., C. Dogimon, N. Giovinazzo, D.
Besomes, L.Guitton, L. Hagen and
Departemen Pertanian. 2008. Membangun
M. Pitra. 1999. Genetic Control and
Holtikultura Berdasarkan Enam
Linkages of Some Fruits Characters
Pilar Pengembangan. Direktorat
in Melon. Cucurbit Genetic
Jenderal Hortikultura.
Cooperative Report 22: 16-18.
Departemen Pertanian. 2009. Basis Data
Prihantono, F. 2013. Pendidikan untuk
Statistik Pertanian.Departemen
Pertanian Republik Indonesia. Pembangunan Berkelanjutan.
http://www.deptan.go.id/ Sumber: http://forgreen.blogspot.
com
Fukino,N., M. Kunisiha, and S. Matsumoto.
2004. Characterization of Robinson and Decker-Walker. 1999.
Recombinant Inbred Lines Derived Cucurbits. New York, USA : Cab
from Crosses in Melon (Cucumis International 198 Madison Avenue,
melo L.) PMAR No.5 Haruke No 3. pp. 80-90.
Jurnal: Breeding Science (54):141- Weihong, G. M. 1996. Comparison of
145 Stacking and Nonstacking on
Nurjani, E., D.S. Aji dan A. Putranto. Melon and Musk melon (Cucumis
2014. Perubahan Iklim Sebagai melo L.) Production. ARC Training.

View publication stats

You might also like