Professional Documents
Culture Documents
337-Article Text-1537-1-10-20220813
337-Article Text-1537-1-10-20220813
337-Article Text-1537-1-10-20220813
Article history: Received May 15, 2021, Received in revised form May 15, 2021, Accepted July 31, 2021
144 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 18 No. 2, Juli 2021
Keterangan :
Ink : intake (mg/kg/hari)
C : konsentrasi H2S (mg/m3)
R : laju inhalasi (mg/jam)
tE : waktu paparan harian (jam/hari)
fE : frekuensi paparan (hari/tahun)
Wb : berat badan responden
Dt : durasi pajanan (realtime, 30 tahun untuk lifetime)
tavg : periode waktu rata-rata (30 tahun x 365 hari/tahun untuk zat non karsinogenik)
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai karakteristik risiko (RQ)
responden akibat paparan gas H2S adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Ink : intake yang telah dihitung dengan rumus sebelumnya
RfC : nilai referensi untuk jalur inhalasi yaitu 0,00028 mg/kg/hari
146 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 18 No. 2, Juli 2021
Berdasarkan hasil analisis H2S di titik 3 pada waktu siang dan sore
univariat terhadap konsentrasi gas H2S di hari yaitu tingginya suhu udara pada
pinggiran Sungai Tawar dalam radius waktu siang hari membantu pembentukan
≤10m dari Sungai Tawar berkisar antara emisi gas di udara termasuk gas H2S (10).
0,0016 – 0,0022 mg/m3 dan memiliki rata- Dengan suhu udara pada waktu siang dan
rata sebesar 0,0019 mg/m3. Hasil rata-rata sore hari akan mempercepat proses
kosentrasi gas H2S yang diperoleh di dekomposisi oleh mikroorganisme dan
pinggiran Sungai Tawar tersebut masih akan menyebabkan kosentrasi H2S
dibawah nilai ambang batas konsentrasi meningkat.
gas H2S di udara ambien yaitu 0,028 Sedangkan konsentrasi H2S
mg/m3 berdasarkan Keputusan Menteri terendah terdapat pada titik 1 dengan
Lingkungan Hidup RI No. 50 Tahun 1996 waktu pengukuran pada pagi hari yaitu
tentang Baku Tingkat Kebauan. sebesar 0,0016 mg/m3. Pada titik 1 kondisi
Hasil pengukuran kosentrasi gas aliran sungai lebih lebar dan memiliki
H2S tertinggi berada di titik 3 dengan aliran sungai yang lebih lancar
waktu pengukuran siang dan sore hari dibandingkan dengan titik lainnya. Selain
yaitu 0,0022 mg/m3. Pada titik tersebut itu, pada titik 1 tumpukan sampah lebih
memang titik terparah dimana aliran sedikit ditemukan, sehingga proses
sungai tersumbat oleh tumpukan sampah. dekomposisi lebih sedikit terjadi
Kondisi aliran sungai yang bercampur dibandingkan dengan titik yang lainnya.
dengan sampah organik dan sampah Waktu pengukuran pagi hari
anorganik dalam jangka waktu yang lama menunjukkan bahwa suhu udara pada
akan menimbulkan terjadinya proses pagi hari lebih rendah dibandingkan
dekomposisi. Proses dekomposisi yang waktu siang dan sore hari (11). Sehingga
berlangsung di perairan akan berlangsung proses dekomposisi sampah yang terjadi
secara aneorobik, sehingga menimbulkan pada pagi hari lebih lambat dibandingkan
bau yang tidak sedap dan mengandung gas waktu siang dan sore hari. Hal tersebut
hidrogen sulfida. Hal tersebut sejalan menjadi salah satu faktor yang
dengan penelitian Wahyono (9) yang mengakibatkan konsentrasi gas H2S di titik
menyatakan bahwa proses dekomposisi satu pada waktu pengukuran pagi hari
yang tidak terkendali atau biasanya menjadi kosentrasi paling rendah
berlangsung secara anaerobik akan dibandingkan lokasi dan waktu
menghasilkan gas H2S dan CH4 yang pengukuran yang lainnya.
mempunyai bau menyengat atau sering
dikenal sebagai proses pembusukan.
Selain itu, penyebab tingginya konsentrasi
148 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 18 No. 2, Juli 2021
Kolmogrof-
Variabel Mean Median SD Min Max
Smirnov
Konsentrasi H2S (C) 0,0019 0,002 0,0002 0,0016 0,0022 0,559
Berat Badan (Wb) 50,6 51,65 18,06 18,65 88,55 0,857
Laju Asupan (R) 0,562 0,583 0,089 0,36 0,7 0,198
Waktu paparan (tE) 21,85 24 3,558 12 24 0,00
Frekuensi paparan (fE) 360,6 365 8,297 325 365 0,00
Durasi Paparan (Dt) 20,5 16 14,76 3 68 0,054
Intake Realtime 0,0003 0,00024 0,00021 0,00006 0,00121 0,006
Intake Lifetime 0,0008 0,00078 0,00025 0,00029 0,0018 0,717
semakin besar pula nilai intake dan RQ nilai rata-rata intake realtime responden
responden. Sejalan dengan pernyataan masih dibawah namun mendekati nilai
tersebut pada penelitian ini responden intake atau asupan yang ditetapkan oleh
dengan nilai intake realtime tertinggi yaitu US-EPA yaitu 0,00028 mg/kg/hari. Hal ini
0,00121 mg/kg/hari memiliki waktu menunjukkan bahwa paparan gas H2S
paparan maksimal yaitu 24 jam/hari, terhadap responden yang bermukim di
memiliki frekuensi paparan maksimal pinggiran Sungai Tawar tidak
yaitu 365 hari/tahun dan memiliki durasi menunjukkan adanya risiko kesehatan
paparan yang lama yaitu 55 tahun. Hal ini non karsinogenik. Namun, terdapat
sesuai dengan Rahman (14) yang beberapa responden yang memiliki nilai
menyatakan bahwa semakin lama waktu intake realtime yang telah melebihi nilai
paparan seseorang semakin besar pula intake yang ditetapkan oleh US-EPA. Oleh
intake gas yang dihirup ke dalam tubuh sebab itu, perlu dilakukannya manajemen
seseorang dan apabila terpapar dalam risiko yang tepat untuk mengendalikan
waktu maksimal maka akan semakin besar risiko kesehatan yang mungkin terjadi
pula peluang seseorang memiliki besar pada beberapa responden yang berisiko
risiko yang tidak aman. Selain itu, dalam waktu paparan realtime. Berbeda
penelitian Perdana (12) juga menyebutkan dengan nilai intake realtime, hasil
bahwa paparan dalam waktu maksimal perhitungan nilai intake lifetime
akan memperbesar peluang responden menunjukkan bahwa seluruh responden
memiliki besaran risiko yang tidak aman. (100%) memiliki nilai intake yang telah
Hal itu sejalan dengan penelitian Wardani melebihi nilai intake atau asupan yang
(15) yang menyebutkan bahwa semakin telah ditetapkan US-EPA. Hal tersebut
besar frekuensi paparan responden menunjukkan bahwa paparan hidrogen
terhadap pencemar di udara dalam satu sulfida pada masyarakat yang bermukim
tahun, maka semakin besar risiko yang di pinggiran Sungai Tawar memiliki risiko
akan diterima. Selain itu, responden yang kesehatan non karsinogenik dalam jangka
menghirup udara yang mengandung gas waktu 30 tahun yang akan datang.
H2S selama 15 tahun memiliki peluang 4,0
kali lebih besar mengalami gangguan Karaktersitik Risiko
kesehatan dibandingkan dengan Karakteristik risiko merupakan tahapan
responden yang menghirup udara kurang terakhir dalam metode Analisis Risiko
dari 15 tahun (16). Berdasarkan penelitian Kesehatan Lingkungan. Karakteristik
Safitri and Ardillah (6) menyatakan bahwa risiko non karsinogenik yang diakibatkan
responden dengan durasi paparan lebih oleh H2S dapat diperoleh dengan membagi
lama memiliki besar risiko kesehatan (RQ) nilai intake dengan RfC. Nilai rata-rata RQ
yang lebih tinggi. responden dengan konsentrasi H2S 0,0019
Perhitungan intake dilakukan kepada mg/m3 untuk waktu paparan realtime
92 responden dengan proyeksi durasi dianggap masih aman bagi kesehatan
paparan realtime (lama sebenarnya masyarakat pinggiran Sungai Tawar
responden terpapar H2S) dan paparan karena rata-rata RQ realtime <1 yaitu 0,87
lifetime (30 tahun). Berdasarkan hasil mg/kg/hari. Sedangkan, untuk waktu
analisis univariat terhadap nilai intake paparan lifetime dengan konsentrasi
responden diperoleh hasil bahwa rata-rata hidrogen sulfida sebesar 0,0019 mg/m 3
nilai intake realtime responden yaitu dianggap beresiko bagi masyarakat
0,00024 mg/kg/hari. Sedangkan nilai rata- pinggiran Sungai Tawar karena nilai rata-
rata untuk intake lifetime responden yaitu rata RQ lifetime menunjukkan RQ >1 yaitu
0,0008 mg/kg/hari. Hasil perhitungan 2,88 mg/kg/hari.
150 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 18 No. 2, Juli 2021
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Risiko (RQ) Realtime dan Lifetime pada Masyarakat yang
Bermukim di Pinggiran Sungai Tawar
Variabel Cut of Point Frekuensi Persentase
>1 35 38%
Besar Risiko (RQ) Realtime
≤1 57 62%
>1 92 100%
Besar Risiko (RQ) Lifetime
≤1 0 0%
kategori yang tidak aman. Kenaikan ini ada hubungan antara umur responden
disebabkan karena durasi paparan dengan karakteristik risiko (RQ)
responden yang terus bertambah. responden. Dari hasil uji chi-square juga
Kenaikan RQ setiap 5 tahun menunjukkan diperoleh Odds Ratio 4,510 artinya
bahwa semakin lama responden terpapar responden yang memiliki umur >31 tahun
oleh gas H2S di udara maka semakin besar memiliki probabilitas 4,510 kali
pula besar risiko yang akan diterima. Oleh mempunyai RQ>1 dibandingkan dengan
sebab itu, sangat perlu dilakukannya responden yang memiliki umur ≤31 tahun.
manajemen risiko untuk menghindari
berbagai risiko gangguan kesehatan bagi Berdasarkan hasil analisis karaktersitik
masyarakat yang terpapar gas H2S di risiko (RQ) realtime terhadap 92
pinggiran Sungai Tawar. responden diperoleh hasil bahwa terdapat
38% responden yang memiliki nilai RQ
Hasil Analisis Bivariat realtime >1 sedangkan untuk responden
Hubungan Umur Responden dengan yang memiliki RQ realtime ≤1 sebanyak
Karakteristik Risiko (RQ) Responden 62% responden . Hasil analisis umur
Berdasarkan uji asosiasi 2 variabel responden yang memiliki RQ>1 dan RQ≤1
menggunakan uji chi-square, diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut :
nilai p-value (0,002) ≤ alfa (0,05) artinya
Tabel 5. Distribusi Analisis Umur Responden yang Memiliki RQ>1 dan RQ≤1
Kolmogrof-
Variabel Mean Median Min Max
Smirnof
Umur Responden dengan
43,6 43 20 83 0,625
RQ realtime > 1
Umur Responden dengan
24,3 22 6 55 0,124
RQ realtime ≤1
Tabel 6. Distribusi Analisis Umur Responden dengan RQ>1 untuk proyeksi 5,10,15,20,25,30
Tahun Mendatang
Responden dengan RQ>1
Prakiraan Besar Mean Median Min Max
Risiko (Tahun) (Tahun) (Tahun) (Tahun)
Dt+5 38,87 34 11 88
Dt+10 41,7 38 16 93
Dt+15 46,6 43 21 98
Dt+20 51,8 48 26 103
Dt+25 56,8 53 31 108
Dt+30 61,6 58 36 113