Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

BioScience | Volume 1 No.

2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

MAKING POND AND FEED OF CATFISH BY FARMER’S WIFE AT


NAGARI LIMAU GADANG

Armen, Mades Fifendy, Ristiono


Department of Biology State University of Padang
Armenimik@ymail.com

ABSTRACT

The life of Nagari Limau Gadang residents is poor. They conduct economic
activities in Kerinci Seblat National Park (TNKS), so that TNKS become damaged. To
reduce the economic activities of the people in TNKS, it is necessary to conduct economic
activities outside TNKS to improve the family economy. Catfish farming can serve as the
main effort to increase family income. Economically catfish farming is very profitable.
Catfish farming is not difficult and can be done by farmers who do not usually cultivate
freshwater fish. The right family member is empowered to improve the family economy
through the cultivation of catfish is the farmer's wife. Farmer’s wives in Limau Gadang
Nagari tend not to improve the family economy, they play the role of taking care of
children, doing housework and sometimes delivering food to the fields and to the fields.
The farmer’s wife activity is only fulfilling the wife's obligation to husband in married life.
Farmers' wives are economically unproductive in improving the family economy. The goal
to be achieved in this research is for the wife of farmers can contribute to improve the
family economy. Specific targets to be achieved in this study is the wife of skilled farmers
cultivate catfish, Nagari Limau Gadang population increases their living standards and
TNKS in Nagari Limau Gadang free from the pressure of the population. How to research,
selected 20 poor farmer's wife then trained to make ponds and pellets. The pools made
are the main pond, spawning pond, nursery pool and pond enlargement. Pellet made from
raw trash fish, quail feces, fine bran and cassava. The pellet formulation is made of 4
kinds. Each formulation produces a quality pellet. Based on laboratory test produced
pellet contains very good nutrition for enlargement catfish. The nutritional range of protein
is 21,79%-34,60%, fat is 1,95%-2,32% and carbohydrate is 26,55%-39,65%. The farmer's
wife understands and skillfully creates ponds and pellets. Pellet made from raw materials
trash fish, quail feces, fine bran and cassava can be used as raw material pellet.

Keyword: cultivation, catfish, farmer's wife, income, family.

70
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

I. PENDAHULUAN memaksa. Melakukan kegiatan


ekonomi di desa tidak mencukupi
Nagari Limau Gadang secara memenuhi kebutuhan hidup.
geografis terletak bersebelahan dengan Menurut peneliti, penduduk
kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Nagari Limau Gadang bisa
(TNKS). Jarak nagari (desa) dengan bertahan melakukan kegiatan
kawasan TNKS sekitar 3 km. Nagari ekonomi di luar TNKS jika
Limau Gadang dengan kawasan TNKS pemerintah atau pihak peduli
tidak dibatasi oleh kawasan penyanggah. TNKS mampu menciptakan usaha
Perladangan penduduk langsung bersatu ekonomi pilihan, misal beternak
dengan TNKS. Nagari Limau Gadang unggas, berkebun di luar TNKS
berpenduduk sekitar 3.000 orang terdiri dan budidaya ikan air tawar.
dari 650 kepala keluarga (KK). Sekitar Semua usaha ini sangat
250 KK mempunyai lahan perladangan di menjanjikan peningkatan ekonomi
TNKS. Ladang penduduk ditanami penduduk.Nagari Limau Gadang
dengan berbagai jenis tanaman, misal adalah sebuah nagari di
kulit manis, pala, kopi, pinang, dan Kecamatan IV Jurai yang
palawija. Kegiatan pembuatan ladang penduduknya berprofesi sebagai
bersifat menebang dan membakar hutan. petani. Mereka hanya
Akibat penebangan dan pembakaran mengandalkan sawah dan
menyebabkan banyak spesies flora dan memanfaatkan sumberdaya untuk
fauna terancam punah. Kegiatan memenuhi nafkah sehari-hari.
ekonomi lain penduduk yang merusak Keadaan ini sudah terjadi sangat
hutan TNKS adalah buruh angkut kayu lama. Kondisi ekonomi penduduk
olahan, mengambil kulit kayu madang Nagari Limau Gadang tergolong
keladi, mengambil manau, mencari sangat miskin, hampir semua
gaharu dan berburu hewan. Kegiatan penduduk Nagari Limau Gadang
usaha ekonomi menekan kawasan TNKS bekerja sebagai petani di sawah
sangat pesat, karena memang hutan dan di ladang (Armen, 2014).
tempat mereka menghasilkan uang untuk Penelitian ini terfokus pada
melangsungkan kehidupan, tanpa hutan penentuan formula yang tepat untuk
mereka tidak bisa melangsungkan membuat pakan (pellet) ikan lele
kehidupan sehari-hari. Kegiatan ekonomi berkualitas. Pellet ikan ini diharapkan
berladang di luar kawasan TNKS dan bisa dibuat oleh isteri petani. Isteri petani
menanam padi di sawah belum memadai yang sudah terampil membuat pakan
menunjang ekonomi penduduk. Jika akan mampu membudidayakan ikan lele.
ditulusuri lebih jauh, melakukan kegiatan Pembudidayaan ikan lele oleh isteri
ekonomi di kawasan TNKS, bukanlah petani akan meninggkatkan ekonomi
pilihan yang terbaik dan tepat, tetapi rumah tangga petani. Peningkatan
bersifat pelarian dan terpaksa untuk ekonomi keluarga akan mengurangi
menyelamatkan ekonomi rumah tangga. kunjungan petani ke TNKS (Armen
Melakukan kegiatan 2014).
ekonomi (mencari nafkah) di TNKS Kaum perempuan (isteri
berisiko tinggi karena jarak tempuh petani) tidak berkontribusi secara
menjemput kayu ke kawasan langsung menambah pendapatan
TNKS mencapai 14 km dan medan keluarga untuk menafkahi rumah
yang dilalui sangat berbahaya. tangga. Isteri petani selalu
Berdasarkan wawancara peneliti membantu suami melakukan tugas
dengan 20 orang penduduk, yang sebagai petani. Secara ekonomi
melakukan kegiatan sehari-hari isteri petani tidak meringankan
sebagai buruh angkut kayu olahan, beban suami mendapatkan
semua mereka mengatakan bosan penghasilan.
ke hutan, tetapi keadaan Kegiatan penduduk Nagari

71
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

Limau Gadang mencari nafkah di sendiri. Manusia seharusnya


TNKS, misal berladang, berburu bertanggung jawab untuk menjaga
dan meramu sumber daya alam kelestarian lingkungan, tetapi
hayati akan merusak ekosistem mereka justru merusak lingkungan.
dan menimbulkan bencana. Mereka cenderung mengambil
Sebagai bukti kerusakan kekayaan alam seenaknya
ekosistem TNKS Nagari Limau sehingga menimbulkan kerusakan
Gadang, telah terjadi banjir dan polusi. Setelah kekayaan alam
bandang tahun 1987,1997, dan digunakan, mereka tidak peduli
2005. Menurut (Yusran, 2011) terhadap kebutuhan generasi
kerusakan ekosistem TNKS bisa mendatang yang juga memiliki hak
diatasi dengan cara alih kegiatan untuk menikmatinya.Kebutuhan
ekonomi. Salah satu kegiatan seringkali mendorong manusia
ekonomi yang bisa dilakukan oleh untuk mengambil sumber daya
masyarakat adalah budidaya ikan alam TNKS secara besar-besaran
air tawar, karena lahan dan tanpa memperdulikan
sumber daya air sangat dampaknya.Salah satu faktor
mendukung. (Yusran, 2011), utama penyebab rusaknya
menyatakan budidaya ikan akan lingkungan TNKS adalah
bisa meningkatkan ekonomi kemiskinan (Ferryal, 2010).
masyarakat sehingga mereka tidak Banyak pakar
mau memasuki kawasan hutan. mengemukakan pendapat bahwa
Kemiskinan secara harfiah kemiskinan adalah salah satu
dapat dikatakan sebagai keadaan penyebab utama kerusakan
tidak memiliki apa-apa secara lingkungan di TNKS.Kerusakan
cukup. Dalam berbagai pandangan lingkungan yang ditimbulkan oleh
ada tiga jenis kemiskinan yang penduduk miskin cenderung
sering dikemukakan yaitu dipengaruhi oleh pola pikir mereka
kemiskinan struktural, kemiskinan karena mereka terhimpit oleh
relatif dan kemiskinan absolut. kemiskinan, pikiran mereka hanya
Kemiskinan struktural dimengerti terfokus pada makanan yang bisa
sebagai kemiskinan yang timbul mereka dapatkan untuk bertahan
sebagai akibat dari kebijakan hidup hari ini. Pemikiran sempit
pemerintah dan perilaku korporasi inilah yang mendorong mereka
yang membuat masyarakat miskin, merusak lingkungan dan
tidak atau sedikit sekali memiliki merampas kekayaan alam tanpa
akses terhadap ekonomi produktif. memberikan waktu bagi alam
Kemiskinan relatif merupakan untuk memperbarui sumber
kemiskinan yang timbul tidak dayanya (Altin, 2007).
hanya dilihat dari aspek Perusakan hutan karena
pendapatan semata namun juga faktor kemiskinan masyarakat juga
keadaan hidup dalam lingkungan terjadi di Taman Nasional Kerinci
sosial, sedangkan kemiskinan Seblat Nagari Limau Gadang.
absolut menurut (Ferryal,2010) Kerusakan Taman Nasional Kerinci
yaitu kemiskinan yang diukur dari Seblat diperkirakan sudah cukup
tingkat kemampuan untuk parah, kerusakan sudah mencapai
membiayai hidup minimal sesuai sekitar 50 ha. Kerusakan Taman
dengan martabat hidup yang Nasional Kerinci Seblat meliputi
manusiawi. flora, fauna dan lahan.
Kerusakan lingkungan Terkait dengan budidaya
disebabkan oleh banyak faktor, ikan, petani ikan mengalami
terutama ulah manusia yang tidak kendala dalam mendapatkan
bersahabat dengan lingkungan pakan murah, karena harga pakan

72
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

ikan cenderung meningkat. dihasilkan dijadikan sebagai pakan


Menurut (Sinaga,2013) apabila sandar untuk budidaya ikan lele.
peternak menggunakan bahan Untuk memahami
pakan buatan dari pabrik, nilainya pelaksanaan penelitian maka perlu
bisa mencapai 70% dari seluruh dipahami tentang ikan lele dan
komponen biaya.Salah satu upaya bahan pakan yang di perlukan.
yang bisa dilakukan agar budidaya Ikan Lele mulai dikenal di
ikan air tawar berhasil adalah Indonesia sekitar tahun 1986, ikan
membuat pakan sendiri. Sebagian lele ini hidup liar di rawa-rawa,
besar bahan baku pakan ikan sungai air tawar, tetapi sekarang
tersedia di Nagari Limau Gadang. pembudidayaannya sudah
Berdasarkan penelitian dilaksanakan secara intensif
yang telah peneliti lakukan tentang karena ternyata ikan ini memiliki
budidaya ikan nila sebagai model kandungan gizi yang tinggi yaitu
kegiatan ekonomi pilihan terdiri dari 17-37% protein, 4,8%
mengatasi ketergantungan lemak, 1,2% mineral,1,2% vitamin
penduduk terhadap TNKS. Hasil dan 75,1% air, pertumbuhannya
penelitian menunjukkan bahwa cepat, penggemarnya semakin
kegiatan budidaya ikan nila dapat meningkat disebabkan rasa
menurunkan tingkat kunjungan dagingnya yang gurih dan lezat
penduduk ke TNKS. (Armen, (Soetomo, 2009).
2014). Di Indonesia ikan lele
Peneliti juga telah dikenal dengan beberapa nama
melakukan pelatihan membuat sesuai dengan bahasa daerah
pakan (pellet) untuk ikan nila masing-masing. Di daerah
terhadap pemuda dan kaum Sumatera Barat disebut dengan
perempuan di desa Nagari Limau ikan kalang, di Aceh dikenal
Gadang. Hasil penelitian dengan ikan maut, di daerah
menunjukkan 95% dari peserta Makasar disebut ikan keling dan di
yang dilatih menjadi terampil daerah Kalimantan disebut ikan
membuat pakan. (Armen,2012 ). lele (Suyanto,2006). Ciri-ciri ikan
Peneliti telah melakukan lele ini dapat dilihat dari beberapa
penelitian tentang perbandingan bagian tubuhnya yaitu bentuk
pengaruh pakan buatan sendiri tubuh memanjang dengan kepala
dengan pakan buatan pabrik pipih, mulut berada di ujung atau
terhadap pertambahan berat ikan terminal dengan 4 pasang sungut
nila. Hasil penelitian menunjukkan yang terdiri dari sungut nasal 2
tidak ada perbedaan berarti buah, sungut mandibula dalam 2
pengaruh antara pellet buatan buah. Ikan lele mempunyai lima
sendiri dengan pellet buatan buah sirip yang terdiri dari sirip
pabrik. (Armen,2010). Menyimak ganda, yang berpasangan adalah
temuan-temuan dari penelitian sirip dada dan sirip perut,
yang relevan, yang pernah peneliti sedangkan yang tidak
lakukan, maka penelitian budidaya berpasangan adalah sirip
ikan lele sangat memungkinkan punggung, sirip ekor dan sirip
dapat meningkatkan ekonomi dubur. Pada sirip dada dilengkapi
keluarga. dengan patil atau taji yang tidak
Kegiatan penelitian yang beracun, bila dibandingkan dengan
dilakukan adalah membimbing, lele lokal, patil lele lebih pendek
melatih, menguji dan dan tumpul. Kulit ikan lele tidak
memperbandingkan untuk bersisik, tetapi licin karena
mendapatkan mutu pellet terbaik. berlendir. Warna tubuhnya seperti
Pellet bermutu terbaik yang lumpur, bagian kepala sampai

73
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

punggung berwarna coklat nabati (Mudjiman, 2000).Pakan


kehitam-hitaman, bagian perut dan bergizi yang dapat diberikan untuk
bagian bawah kepala berwarna ikan lele adalah dedak halus,ketela
lebih muda (Soetomo, 2009). pohon, bungkil kelapa, ikan rucah,
Salah satu unsur yang tinja burung puyuh.
sangat menentukan pertumbuhan Pakan mempunyai peranan
dan mortalitas ikan yang dipelihara yang sangat penting dalam
adalah unsur ketersediaan pakan pertumbuhan ikan.Untuk
yang cukup, selain pakan alami memperoleh pertumbuhan yang
yang ada, maka untuk optimal diperlukan jumlah dan
meningkatkan atau mempercepat mutu pakan yang tersedia dalam
pertumbuhan ikan perlu diberi keadaan cukup.Tujuan pemberian
pakan bergizi. Pemberian pakan pakan adalah untuk menghasilkan
bergizi dapat meningkatkan daging yang sebanyak-banyaknya
produksi ikan pemeliharaan dalam waktu yang sesingkat
sampai tiga kali lipat dibandingkan mungkin.Pemberian pakan bergizi
dengan yang tidak diberi pakan dapat meningkatkan produksi ikan
bergizi. yang dipelihara sampai 3 kali lipat
Pakan bergizi yang dibandingkan dengan yang tidak
diberikan pada ikan minimal diberi pakan bergizi, kemudian
mengandung protein, karbohidrat ditambahkan oleh
dan lemak. Ketiga zat ini akan (Soetomo,2009)bahwa dengan
diubah menjadi energi yang sangat pemberian pakan bergizi,
diperlukan untuk dapat melakukan pertambahan berat badan ikan
aktifitas-aktifitasnya, tetapi protein dapat 25-35% setiap bulan dari
yang dikandung dalam suatu awalnya.
pakan lebih menentukan Bahan baku yang di pakai
pertumbuhan ikan daripada untuk membuat pellet ikan lele
karbohidrat dan lemak (Dewi, adalah bahan baku adalah bahan
2008). baku yang banyak tersedia di
Fungsi makanan bergizi Nagari Limau Gadang dan di
bagi ikan adalah untuk memelihara nagari sekitar. Bahan baku inidi
tubuh, mengganti sel-sel yang ramu menjadi pakan ikan lele.
rusak, setelah itu kelebihan pakan Bahan baku yang diperlukan
yang masih tersisa dipergunakan membuat pellet Ikan Lele adalah
untuk pertumbuhan. Senada (1) Ikan Rucah, Ikan rucah adalah
dengan pendapat Dewi, ikan yang tidak dipakai atau sudah
(Mudjiman,2000) mengatakan kadaluarsa. Ikan-ikan kecil dan
bahwa protein yang ada dalam jenis-jenis ikan yang tidak
pakan dibutuhkan oleh ikan dikonsumsi oleh masyarakat dapat
sebagai sumber tenaga, untuk digolongkan ke dalam ikan rucah.
mengganti sel-sel yang rusak dan Ikan rucah yang sudah dikeringkan
untuk tumbuh. mengandung protein 43%-50%.
Faktor yang perlu Ikan rucah dapat dijadikan sumber
diperhatikan dalam pemberian protein untuk membuat pakan ikan
pakan bergizi bagi pertumbuhan (pellet). Ikan rucah mengandung
ikan adalah kualitas pakan dan protein yang dapat menjadi standar
jumlah pakan. Protein yang sebagai sumber protein untuk
dikandung dalam suatu makanan pakan ikan dan unggas (Rinoto,
merupakan suatu unsur yang 2014). (2) Tinja burung puyuh,
sangat penting bagi pertumbuhan Tinja burung puyuh adalah limbah
ikan.Protein yang diberikan berasal buangan dari budidaya burung
dari protein hewani dan protein puyuh petelur. Tinja burung puyuh

74
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

selama ini digunakan oleh petani serat kasar24,46% dan air 10,15%
untuk menyuburkan tanah (Mujiman, 2000).
pertanian.Setelah dianalisis Secara ekonomi budidaya
ternyata tinja burung puyuh ikan lele yang dilakukan oleh
mengandung protein 18-20%, kelompok tani cukup berhasil,
karbohidrat 11-15%.Kandungan mereka bisa menghasilkan
protein dan karbohidrat yang cukup keuntungan untuk 10.000 ekor bibit
tinggi dikandung tinja burung dalam masa 2-3 bulan sekitar
puyuh, maka tinja burung puyuh Rp.5.000.000,-, jika dirata-ratakan
dapat dijadikan sumber protein dan penghasilan anggota kelompok
karbohidrat untuk membuat pakan tani masing-masing per hari RP.
ikan. Harga tinja burung puyuh 66.000,-, Penghasilan mereka bisa
jauh lebih rendah dari pada bahan meningkat kalau harga pakan lebih
baku pakan lain. Jika petani ikan murah. Harga pakan yang dipakai
memanfaatkan sumber gizi dari oleh kelompok tani sekitar
bahan baku tinja burung puyuh, Rp.10.000,-,/kg,jika pembudidaya
maka harga pakan yang dihasilkan bisa mendapatkan pakan seharga
akan lebih rendah dengan harga sekitar Rp.5.000,-,/kg maka
pakan yang terbuat dari bahan masing-masing anggota kelompok
baku lainnya (Rinoto,2014). (3) Ubi tani akan memperoleh keuntungan
kayu merupakan bahan baku yang Rp.93.000,-, per hari. Salah satu
diprioritaskan dalam penelitian ini, upaya yang bisa dilakukan untuk
karena mudah diperoleh belum memperendah harga pakan adalah
pernah digunakan orang sebagai petani pembudidaya ikan lele
bahan baku pakan. Selain sebagai harus meramu pakan sendiri.
bahan baku, ubi kayu juga Harga pakan buatan sendiri bisa
berfungsi sebagai perekat dibuat seharga Rp.5.000,-,/kg
(Armen,2010). Ubi kayu yang dengan kualitas bagus. Menyimak
digunakan adalah berupa halusan kondisi ini para anggota kelompok
dari ubi kayu yang telah tani pembudidaya ikan lele mesti
direbus.Tujuan perebusan adalah disentuh oleh teknologi terapan
untuk menimbulkan getah dan sehingga mereka mampu
menghilangkan racun HCN yang membuat pakan sendiri untuk
dikandung oleh ubi kayu. Dalam mencapai kemandirian dalam
daftar analisa bahan makanan bidang pakan.
yang dikeluarkan oleh Direktorat Anggota keluarga yang
Gizi Dep.Kes, dicantumkan bahwa sangat tepat diberdayakan
gizi ubi kayu adalah: protein 1,2%, meningkatkan ekonomi keluarga
lemak 0,3%, karbohidrat 34,7%, air melalui usaha budidaya ikan lele
63% (Rinoto,2014). (4) Dedak adalah isteri petani. Isteri petani di
halus merupakan hasil sampingan Nagari Limau Gadang, cenderung
dari penggilingan padi, sebagian tidak berfungsi meningkatkan
besar terdiri dari lapisan perikarp ekonomi keluarga, mereka
dan kulit padi. Bahan baku ini berperan sekadar mengurus anak,
mudah diperoleh di tempat mengerjakan pekerjaan rumah
penggilingan padi dan tangga dan kadang-kadang
harganyamurah. Dedak yang mengantarkan makanan ke sawah
dipilih mempunyai tekstur (butiran) dan ke ladang. Kegiatan isteri
halus, tidak lembab, tidak berbau petani hanya bersifat memenuhi
apek, dan memiliki warna segar. kewajiban isteri kepada suami
Dedak mengandung unsur gizi: dalam kehidupan berumah tangga.
protein 11,35%, lemak 12,15%, Isteri petani secara ekonomi
karbohidrat 28,62%, abu 10,5%, mereka tidak produktif

75
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

meningkatkan ekonomi menjadi empat kelompok dan


keluarga.Umumnya kegiatan ditetapkan sebagai pembudidaya
mereka hanya tinggal dirumah dan ikan lele. Mereka dibina dan
hanya membantu mengolah tanah dilibatkan langsung dalam
pada waktu tertentu. penelitian. Kegiatan penelitian: (1).
Peran isteri bisa membina kelompok pembudidaya
dimanfaatkan untuk meningkatkan (isteri petani miskin) membuat
ekonomi keluarga. Kegiatan kolam induk. Kolam induk dibuat
ekonomi yang bisa dilakukan isteri permanen dengan ukuran 2x3
petani adalah budidaya ikan lele. meter sebanyak dua buah.Satu
Budidaya ikan lele tidak rumit dan untuk induk jantan dan satu untuk
bisa dikerjakan isteri petani sambil induk betina; (2). membuat kolam
mengurus rumah tangga, pemijahan permanen dengan
umumnya para petani mempunyai ukuran 2x3 meter sebanyak satu
lahan yang layak untuk dijadikan buah; (3). membuat kolam
kolam lele. Budidaya ikan lele pendederan (tidak permanen)
cukup memberi untung.Para petani ukuran 5x10 meter sebanyak dua
ikan cukup meraih untung. buah; (4). membuat kolam
Keuntungan budidaya masih bisa pembesaran permanen dengan
ditingkatkan kalau petani bisa ukuran 5x6 meter sebanyak empat
membuat pakan sendiri. Untung buah; (5). membuat pakan ikan
yang diperoleh akan mencapai 40- dengan bahan baku ikan rucah,
50% Jika menggunakan pakan tinja puyuh, dedak halus dan ketela
pabrik keuntungan hanya 20-25%. pohon. Semua bahan baku kecuali
Membuat pakan ikan ketela pohon dikeringkan dan
sendiri tidak membutuhkan modal dihaluskan. Ketela pohon direbus,
besar.Harga per kg bisa ditekan kemudian semua bahan disatukan
mencapai 50%. Bahan baku yang menjadi adonan dan dicetak
digunakan adalah bahan baku menggunakan alat cetak.Adonan
yang ada di sekitar Limau Gadang, yang sudah dicetak dijemur; (6).
misal ikan rucah, tinja burung melakukan evaluasi binaan dan
puyuh, dedak dan ubi kayu. bimbingan terhadap kelompok
Masalah yang dihadapi isteri petani pembudidaya. Seandainya belum
dalam budidaya ikan lele adalah berhasil, pembinaan tetap
kesulitan mendapatkan bibit ikan, dilanjutkan sampai tuntas.
membuat kolam dan membuat Dilakukan memformulasikan
pakan. kandungan gizi pellet dan uji
Tujuan khusus yang ingin labratorium.
dicapai dalam penelitian ini adalah Dalam kegiatan ini dicari
agar isteri petani dapat formulasi yang tepat untuk
berkontribusi meningkatkan mendapatkan kadar protein,
ekonomi keluarga. Urgensi karbohidrat, dan lemak. Dengan
penelitian ini, jika ekonomi memperhatikan kandungan gizi
keluarga meningkat maka TNKS yang dimiliki bahan baku. Untuk
terhindar dari tekanan penduduk. mendapatkan kandungan protein
Temuan yang bersifat inovatif yang sekitar 22.92% (kebutuhan minimal
di temukan dalam penelitian protein ikan lele sebesar 20%)
adalah formulasi yang tepat dan dalam satu kilogram pellet,
keterampilan membuat pakan dibutuhkan 30% ikan rucah, 45%
sendiri yang berkualitas. tinja burung puyuh, 15% dedak
II. METODE PENELITIAN halus, 10% ubi kayu, dengan
Isteri petani miskin ketentuan kandungan protein ikan
sebanyak 20 orang dikelompokkan rucah 40%, tinja burung puyuh

76
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

20%, dedak halus 12% dan ubi Limau Gadang Kecamatan IV Jurai,
kayu 1,2%. tahap 1 sudah berhasil membina
Variasi formula kandungan gizi isteri petani dan membuat pellet.
yang dibuat sebanyak 4 macam: Penelitian akan dilanjutkan pada
(a) 30% ikan rucah: 45% tinja burung tahun II dan tahun III. Pada tahun II
puyuh: 15% dedak halus: 10% ubi dan tahun III akan dapat diketahui
kayu kualitas pellet standar dibuat oleh
(b) 35% ikan rucah: 40% tinja burung isteri petani.
puyuh: 15% dedak halus: 10% ubi
kayu Untuk melihat pelaksanaan penelitian
(c) 40% ikan rucah: 35% tinja burung dapat dilihat pada bagan alir
puyuh: 15% dedak halus: 10% ubi
kayu Kegiatan Tahun I
(d) 45% ikan rucah: 30% tinja burung 1) membimbing membuat kolam induk;
puyuh: 15% dedak halus: 10% ubi 2) membimbing membuat kolam
kayu pemijahan;
Dari 4 macam variasi, 3) membimbing membuat kolam
satu variasi yang terbaik akan pendederan;
dibandingkan dengan pakan 4) membimbing membuat kolam
buatan pabrik. Syarat utama pellet pembesaran;
buatan harus mengandung gizi 5) membimbing membuat pakan;
tinggi, mudah diolah dan tidak 6) mengevaluasi ketercapaian binaan
mengandung racun, mudah dan bimbingan.
diperoleh, harga terjangkau. Pelet 7) bimbingan memformulasikan
biasa dibuat dengan bahan dedak kandungan gizi pakan ikan.
atau bekatul, keong mas, ikan asin, 8) menganalisis kualitas pellet
daun pepaya, vitamin, konsentrat,
ragi tempe. Cara membuat pakan Kegiatan Tahun II
(pellet): 1) lanjutan bimbingan
1) diambil ikan rucah, tinja burung memformulasikan kandungan gizi
puyuh, dedak halus, ubi kayu pakan ikan;
dicampur menjadi satu dan aduk 2) membuat pakan yang telah
merata, kemudian ditambahkan diformulasikan;
dengan ragi tempe sebanyak 3 sdm 3) menguji pengaruh pakan buatan
atau 125 gram. Aduk perlahan dan sendiri terhadap pertumbuhan ikan
merata; lele;
2) adonan ditutup dengan rapat, 4) memilih formula terbaik yang akan
diamkan semalaman agar proses dibandingkan dengan pakan buatan
fermentasi dapat berlangsung pabrik;
dengan baik; 5) menguji kualitas pellet terbaik di
3) adonan fermentasi yang sudah laboratorium.
didiamkan satu malam dicampur
dengan ikan asin dan daun pepaya Kegiatan Tahun III
yang telah digiling terlebih dahulu, 1) membandingkan pengaruh antara
kemudian aduk merata; pakan buatan sendiri formula terbaik
4) menyiapkan pencetak pellet, dan dengan pakan buatan pabrik;
memasukkan adonan. Pellet yang 2) menganalisis beda pengaruh pellet
dihasilkan dipotong-potong berkisar buatan sendiri dengan pellet buatan
1,5 cm, kemudian dikeringkan; pellet pabrik.
kemudian dijemur hingga kering.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian budidaya ikan lele oleh
Penelitian pada tahun I
isteri petani untuk meningkatkan
adalah menyiapkan sarana dan
pendapatan keluarga di Nagari

77
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

prasarana untuk penelitian tahun Tabel 2. Persentase isteri yang paham


ke II dan tahun ke III. Hasil dan tidak paham dalam membuat kolam
penelitian tahun I yaitu 1 unit kolam dan pellet (pakan) setelah dibina
pemijahan, 2 unit kolam
pendederan, 2 unit kolam induk No.
Kegiatan Jumlah
Isteri
Tidak
Paha
% Tidak
Paham
Paham %
Paham
dan 2 unit kolam pembesaran. 1 Kolam
Petani
20 orang
m
4 20% 16 80%
Pada tahun I juga dihasilkan Induk
2 Kolam 20 orang 4 20% 16 80%
berbagai formula pellet, tingkat Pemijahan
3 Kolam 20 orang 3 15% 17 85%
ketahuan dan keterampilan isteri Pendedera
petani membuat kolam dan pellet. 4
n
Kolam 20 orang 4 20% 16 80%
Persentase isteri petani Pembesara
n
yang paham dan tidak paham 5 Membuat
Pellet
20 orang 3 15% 17 85%

dalam membuat kolam dan pellet


(pakan) sebelum dibina, dapat Memperhatikan persentase
dilihat pada tabel 1. isteri petani dalam membuat kolam
Tabel 1. Persentase isteri petani yang induk, kolam pemijahan, kolam
paham dan tidak paham dalam membuat pendederan, kolam pembesaran
kolam dan pellet (pakan) sebelum dibina menunjukkan pemahaman yang
No Kegiatan Jml Tidak % Paham % sangat tinggi.
Isteri Paham Tidak Paham
Petani Paham Tingginya persentase ini
1 Kolam 20 18 90% 2 10%
Induk orang sangat dipengaruhi oleh
2 Kolam
Pemijahan
20
orang
18 90% 2 10%
bimbingan, perhatian dan
3 Kolam
Pendedera
20
orang
19 95% 1 5%
keseriusan isteri petani
n
4 Kolam 20 18 90% 2 10%
menghadapi kegiatan bimbingan
Pembesar orang dan pelatihan.
an
5 Membuat 20 20 100% 0 0% Faktor ketertarikan dan
Pellet orang
minat dalam membudidayakan
Menyimak rendahnya
ikan lele untuk meningkatkan
persentase isteri petani dalam
pendapatan keluarga sangat
membuat kolam induk, kolam
menentukan (Armen, 2014).
pemijahan, kolam pendederan,
Pendapatan keluarga yang
kolam pembesaran karena isteri
cukup baik akan mampu
petani belum pernah
mensejahterakan keluarga.
membudidayakan ikan air tawar
Penyataan ini sesuai dengan
(ikan lele).
pendapat yang dikemukakan oleh
Keadaan ini sesuai dengan
Altin (2007) bahwa kegiatan
pernyataan Armen (2014) bahwa
ekonomi sangat berpengaruh
kaum perempuan Nagari Limau
terhadap kesejahteraan keluarga.
Gadang terutama isteri petani
Unit kolam yang sudah
hanya membantu suami bekerja
diselesaikan: (1). kolam pemijahan
mencari nafkah di sawah dan tidak
sebanyak 1 buah; (2). kolam induk
ada kegiatan lain.
sebanyak 1 buah; (3). kolam
Pekerjaan mereka hanya
pendederan sebanyak 2 buah; (4).
membantu suami mengolah ladang
kolam pembesaran sebanyak 2
di TNKS dan mengolah sawah.
buah; (5). pellet untuk uji
Persentase isteri petani yang
laboratorium; (6). dihasilkan produk
paham dan tidak paham dalam
yang terbaik adalah formula nomor
membuat kolam dan pellet (pakan)
3.
setelah dibina, dapat dilihat pada
Untuk menghasilkan pakan
tabel 2.
ikan lele, diperlukan bahan baku
yang mengandung gizi. Gizi yang
diperlukan adalah protein, lemak,
karbohidrat dan mineral. Bahan

78
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

baku yang dibuat menjadi pellet penelitian.


adalah ikan rucah, tinja burung
puyuh, dedak halus dan ubi kayu. IV. SIMPULAN
Hasil formulasi pellet yang dibuat 1. Isteri petani berminat
dari bahan baku adalah 4 variasi. membudidayakan ikan lele dan bisa
Untuk lebih jelas persentase bahan dibina membuat kolam induk, kolam
baku yang diperlukan untuk pemijahan, kolam pendederan, kolam
membuat pellet berkualitas dapat pembesaran dan pakan ikan lele.
dilihat pada tabel 3. 2. Isteri petani belum mempunyai
keterampilan atau pengetahuan
Tabel 3. Persentase bahan baku untuk membuat kolam dan pakan ikan lele.
pellet berkualitas 3. Pembutan kolam induk, kolam
pemijahan, kolam pendederan dan
No Persentase bahan baku untuk pellet kolam pembesaran bisa dilakukan
berkualitas
Ikan Tinja Dedak Ubi
oleh isteri petani dengan bimbingan.
rucah burung halus kayu 4. Isteri petani mampu dan terampil
puyuh membuat pakan ikan lele yang
1. 30% 45% 15% 10%
2. 35% 40% 15% 10% berkualitas.
3. 40% 35% 15% 10% 5. Bahan baku ikan rucah, tinja burung
4. 45% 30% 15% 10% puyuh, dedak halus dan ubi kayu bisa
dibuat menjadi pakan ikan lele
Untuk membuat pellet yang berkualitas tinggi.
bermutu lebih diutamakan kandungan REFERENSI
gizi protein dan karbohidrat. Ikan rucah
mengandung protein 43%-50%, tinja Abadi, Iskandar.2015.Cara Budidaya
burung puyuh mengandung protein 18%- Lele Panduan Ternak Sukses.
20% dan karbohidrat 11%-15%, ubi kayu [online].http://masterz-
mengandung protein 1,2% dan seo.blogspot.com diakses 28 April
karbohidrat 34,7% dan dedak halus 2015
mengandung protein 11,35% dan Altin, Darus. 2007. Meningkatkan
karbohidrat 28,62%. Perekonomian Masyarakat
Pellet yang dibuat dari ikan rucah Melalui Budidaya Ikan.
30%, tinja burung puyuh 45%, dedak [online].http:fppb.ubb.ac.id/?
halus 15% dan ubi kayu 10% diperoleh Page=artikel_ubb&&id=184
pellet mengandung protein 22,82% dan Armen.2010. Perbandingan Pengaruh
karbohidrat 17%. Pellet ini sudah cocok Pemberian Pakan Buatan Pabrik
untuk pembesaran ikan lele. Kandungan dengan Pakan Buatan Sendiri
protein pellet yang baik untuk pakan lele Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila.
20-30% dan karbohidrat 15-20% Jurnal Eksakta
(Iskandar,2015) Armen. 2012. Pembuatan Pakan Ikan
Berdasarkan uji laboratorium Nila di nagari Limau Gadang
pellet yang mengandung gizi sangat baik Lumpo Kecamatan IV Jurai
untuk pembesaran ikan lele adalah pellet Kabupaten Pesisir Selatan.
yang terbuat dari bahan baku ikan rucah FMIPA : UNP
40%, tinja burung puyuh 35%, dedak
halus 15% dan ubi kayu 10%. Hasil uji Armen.2014. Budi Daya Ikan Nila
laboratorium menunjukkan kualitas pellet Sebagai Model Pilihan Kegiatan
sudah standar untuk pakan ikan lele Ekonomi Mengatasi
karena protein yang dibutuhkan untuk Ketergantungan Penduduk
pertumbuhan ikan lele sekitar 20-23% Terhadap Sumber Daya Hayati
(Armen,2012) Taman Nasional Kerinci Seblat
Luaran penelitian adalah Buku (TNKS) Di Nagari Limau Gadang
budidaya ikan lele, artikel, dan proseding Lumpo Kecamatan IV Jurai

79
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/02017128080-0-00

Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal


Eksakta.volume 2, tahun XV,JULI
2014.
Dewi, Ratna. 2008. Pengaruh
Presentase Pemberian Pakan
Buatan Terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Ikan
Mas Koki. Padang : Fakultas
Perikanan Universitas Bung
Hatta.
Anonimus . 2007. Analisa Sarana
Produksi Budidaya Air Tawar
Sumatera Barat. Padang: Dinas
Perikanan Sumatera Barat.
Ferryal, Marantha Bernard. 2010.
Kemiskinan dan Kerusakan
Lingkungan. http:
maranathabernardferryal.blogspot
.com/2010/04/kemiskinan-dan-
kerusakan- lingkungan.
Mudjiman, Ahmad. 2000.

Makanan Ikan. Jakarta : Penebar


Swadaya.
Rinoto. 2014. Membuat Pakan Lele dari
Limbah Puyuh. Artikel [online]:
http:
catatanharianrinoto.blogspot.com.
diakses tanggal 27 April 2014.
Soetomo H.A Moch .2009. Teknik
Budidaya Ikan Lele
Dumbo.Bandung :Sinar Baru
Suyanto, S.Rachmatun. 1996.
Budidaya Ikan Lele. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Sinaga.2013. Budidaya Ikan Air Tawar
Dapat Meningkatkan Ekonomi
Rakyat.[online].
http:hariansemarang.net.
Yusran.2011. Konservasi Sumber Daya
Pesisir dalam Meningkatkan
Ekonomi Sumber Daya Alam.
[online]: http:jujungbandung.com

80

You might also like