Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

NILAI MORAL ISLAM PADA PROSES PRODUKSI BAKSO

DI DESA CIBEUNYING KECAMATAN MAJENANG

Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah


STKIP Majenang
Email: tri_almun@yahoo.co.id, laili.ulviah09@gmail.com

Abstract
The use of hazardous ingredients in food is still often done. One of the foods most often found
in the presence of dangerous chemical formalin as a preservative is meatballs. Meatballs
themselves become one of the favorite food of Cibeunying villagers.. Cibeunying Village is a
bustling village because it has many educational institutions that cause people from outside
the area to visit and settle in the area. The use of dangerous preservatives shows the low
value and morale of food producers. This study aims to describe and interpret the ethics of
meatball producers' production in the village of Cibeunying. This type of research is
descriptive with a quantitative approach. The data collection method uses tests and
questionnaires. The collected data were analyzed using qualitative and quantitative analysis.
The results showed that of the ten meatballs samples tested, four meatballs indicated
formalin, but none contained borax and pork. Besides that, some meatballs producers are not
honest, and they say they do not use formaldehyde in the positive test kit results in a
formaldehyde test. Nevertheless, overall, more producers still pay attention to Islamic
business ethics, so it can be said that the implementation of Islamic values and morals in
producing meatballs sold in Cibeunying village, Majenang sub-district, in general, is good.

Keywords: Islamic Moral Values, Producers, and Meatballs.

Abstrak
Penggunaan bahan berbahaya pada makanan masih sering dilakukan. Salah satu makanan
yang paling sering dijumpai adanya zat kimia berbahaya formalin sebagai pengawet adalah
bakso. Bakso sendiri menjadi salah satu makanan favorit penduduk desa Cibeunying. Desa
Cibeunying merupakan desa yang ramai karena memiliki banyak lembaga pendidikan yang
menyebabkan orang-orang dari luar daerah berkunjung dan menetap di daerah tersebut.
Penggunaan bahan pengawet berbahaya menunjukan rendahnya nilai dan moral produsen
makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan etika
produksi para produsen bakso di desa Cibeunying. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan tes dan
kuesioner. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 10 sampel bakso yang diuji terdapat 4
bakso yang terindikasi formalin, tetapi tidak ada yang mengandung boraks dan daging babi.
Disamping itu terdapat produsen bakso yang kurang jujur, mereka mengatakn tidak
menggunakan formalin pada hasil tes kit yang positif pada uji formalin. Walaupun demikian,
tetapi secara keseluruhan lebih banyak produsen yang masih memperhatikan etika bisnis
Islam, sehingga dapat dikatakan Implementasi nilai dan moral Islam dalam memproduksi
bakso yang dijual di desa Cibeunying kecamatan Majenang secara umum adalah baik.

Kata Kunci: Nilai Moral Islam, Produsen, dan Bakso.

21

Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam


Vol. 5, No. 1, Juni 2020
Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

PENDAHULUAN
Orang Indonesia tergolong masyarakat yang “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
beragama dan religius, tetapi hal tersebut lagi baik dari apa yang terdapat di bumi...”
tidak dapat menjamin makanan yang (QS. Al-Baqarah (2): 168).
diproduksinya baik dan halal. Hal tersebut Bakso merupakan jajanan yang
dibuktikan dengan adanya hasil penelitian sangat diminati oleh seluruh lapisan
yang menunjukan masih terdapat makanan masyarakat. Rasanya yang gurih dipadu
yang mengandung zat kimia berbahaya dengan kuah hangat yang menyegarkan
ataupun mengandung unsur yang haram. membuat masyarakat tidak pernah bosan
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Adi walau makan sesering mungkin. Tetapi akan
Saputrayadi terhadap bakso yang dijual di sangat fatal jika makanan yang sering
kota Mataram, dari 12 sampel yang dikonsumsi mengandung racun bagi tubuh.
dikumpulkan menunjukkan bahwa tidak ada Desa Cibeunying kecamatan
yang mengandung boraks (0%), tetapi 100 Majenang merupakan desa yang padat
% mengandung formalin (Saputrayadi, penduduk dan tersebar beberapa pedagang
Asmawati, & Marianah, 2018) bakso disetiap jalan utamanya. Menurut
Temuan bahan pengawet bukan pengamatan penulis, warga desanya
hanya dalam bentuk formalin, tetapi juga tergolong religius, karena terdapat pondok
dalam bentuk boraks, dalam Dedy Suseno pesantren yang cukup besar dan sangat
disebutkan bahwa penelitian terhadap bakso dekat dengan warga masyarakatnya. Selain
dikota Medan menunjukkan bahwa 8 dari 10 itu di desa Cibeunying kecamatan Majenang
sampel bakso yang diperiksa ternyata terdapat 2 perguruan tinggi, beberapa
mengandung boraks dengan konsentrasi sekolah, dan madrasah, sehingga tidak
0,08% - 0,29% (Suseno, 2019). Hasil mengherankan jika banyak mahasiswa dan
analisis boraks menggunakan pelajar yang kost ataupun mondok di
spektrofotometer Uv-Vis menunjukkan pesantren. Selain warga desa Cibeunying
bahwa 9 dari 12 positif mengandung boraks kecamatan Majenang, para mahasiswa dan
dengan konsentrasi terbesar pada sampel B1 pelajar juga sangat gemar mengkonsumsi
sebesar 2414.375 µg/mL (Suseno, 2019). bakso. Itu artinya bakso di desa Cibeunying
Selain itu, di Surabaya terdapat dikonsumsi oleh banyak orang. Tidak semua
softgellcandy yang tak berlabel halal dijual pedagang bakso berasal dari desa
secara bebas. Penelitian yang dilakukan oleh Cibeunying, terdapat beberapa pedagang
Yuanita Rachmawati menunjukan bahwa yang berasal dari luar daerah.
dari 15 sampel penelitian, 8 sampel Untuk membangun kultur bisnis
terindikasi kandungan DNA babi ditandai yang sehat, idealnya dibentuk atas rumusan
dengan pita DNA sebesar ±149bp etika yang akan digunakan sebagai norma
(Rachmawati, Rokhim, Munir, & Agustina, perilaku sebelum aturan hukum perilaku
2018). Fakta ini cukup memprihatinkan dibuat dan dilaksanakan. Etika berperan
mengingat masyarakat Indonesia yang sebagai kontrol terhadap individu pelaku
mayoritas beragama muslim dan tentu bisnis melalui penerapan kebiasaan atau
sangat memperhatikan kehalalan makanan budaya moral atas pemahaman nilai moral
yang di makannya, karena Allah yang menjadi kekuatan suatu perusahaan
memerintahkan manusia memakan-makanan dengan mengutamakan kejujuran, disiplin,
yang halalan thoyyiban, maksudnya adalah bertanggung jawab dan berperilaku tanpa
selain aman, makanan yang dikonsumsi juga diskriminasi (Aziz, 2013). Etika dalam
harus halal. Seperti yang telah dijelaskan berbisnis merupakan sesuatu hal yang tidak
dalam surat al-Baqarah, berikut: dapat diabaikan (Bakhri, Leliya, &
‫ط ِيبًا‬ ِ ‫اس ُكلُ ْوا ِم َّما فِىى األ َ ْر‬
َ ً‫ض َح ََلال‬ ُ َّ‫يَآ يُّ َها الن‬ Purnama, 2018), sebab bisnis berkaitan
secara langsung terhadap masyarakat luas

22

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

dan etika bisnis berfungsi menjamin bahan baku yang halal dan berkualitas baik;
bergulirnya kegiatan bisnis pada jangka prinsip keadilan, yaitu kesesuaian antara
panjang. berat dan ukuran dengan keterangan yang
Dari uraian di atas, penulis merasa tercantum pada kemasan; prinsip kehendak
tertarik dengan penelitian yang mampu bebas, yaitu menjalankan perjanjian dengan
mengkaji bagaimana implementasi nilai dan konsumen sesuai dengan kesepakatan jani
moral Islam dalam memproduksi bakso yang telah dibuat; prinsip tanggung jawab,
yang dijual di desa Cibeunying kecamatan yakni selalu terbukan dan siap
Majenang? bertanggungjawab atas adanya kecacatan
produk; prinsip kebenaran, bahan baku yang
LITERATURE REVIEW digunakan telah sesuai dengan informasi
Berkenaan dengan nilai nilai moral dalam yang tertera pada kemasan (Safitri, 2018).
kaitanya dengan produksi makanan, sudah Selain itu, penelitiannya juga
ada beberapa penelitian yang melakukan mengungkapkan bahwa UD. Primdona telah
penelitian terkait dengan etika bisnis Islam menerapkan prinsip ekonomi islam lainnya
dan etika bagaimana menjalankan sebuah seperti prinsip keadilan, ketepatan takaran,
usaha. kebenaran kesesuaian dalam produksi islami
Pertama, Noorma yunia melakukan serta menghindari jenis dan proses produksi
penelitian dengan judul “Implementasi Etika yang diharamkan dalam islam.
Bisnis Islam Dalam Menjalankan Usaha Penelitian lainnya terkait nilai moral
Kecil”, Hasilnya menunjukkan bahwa pada proses produksi, dapat kita ketahui
Kampoeng Kreati, Bazar Madinah dan pada penelitian Risa Oktriana yang berjudul
Usaha Kecil di Lingkungan UIN Jakarta “Usaha Bakso Dalam Meningkatkan
telah menerapkan etika bisnis Islam, baik Pendapatan Keluarga Menurut Perspektif
oleh pengusaha maupun karyawannya, Islam”. Berdasarkan hasil penelitiannya,
Dalam menjalankan usaha dan kegiatan, mekanisme kerja usaha bakso bakar secara
para pelaku usaha telah memahami dan keseluruhan telah sesuai dengan prinsip
mengimplementasikan prinsip atau nilai- ekonomi islam. Hal ini dapat dilihat pada
nilai Islam dengan berlandaskan pada Al bahan dasar yang digunkaan untuk membuat
Qur’an dan Hadits (Yunia, 2018). Kelebihan bakso bakar adalah menggunakan bahan-
dari penelitian ini adalah Noorma meneliti bahan yang aman, sesuai standar dan terjaga
etika dari semua aspek, baik itu aspek kebersihannya (Oktriana, 2014). Temuan
prinsip, manajemen, marketing/iklan dan lain yang dapat kita ketahui berdasarkan
produk/harga, sayangnya dia hanya hasil penelitian ini adalah terkait aspek
menggunakan studi literatur serta meresume modal dan proses pemasaran bakso bakar
hasil riset sebelumnya, sehingga tidak dapat yang juga telah sesuai dengan prinsip
dipastikan bahwa situasi saat dia meneliti Ekonomi Islam. Selain itu, usaha bakso
dan saat riset sebelumnya dilakukan bakar yang dilakukan di Kota Bangkinan ini
keadaannya masih sama. juga dinilai telah berkontribusi positif
Penelitian kedua dilakukan oleh Tika terhadap peningkatan pendapatan keluarga
Safitri melakukan penelitian dengan judul karena dapat menghadirkan lapangan kerja
“Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam baru sekaligus bentuk peningkatan
Kegiatan Produksi Kue Geti UD. Primadona kesejahteraan ekonomi keluarga.
Di Desa Jabalsari”. Hasil penelitiannya Penelitian Fitri Amalia tentang “Etika
menunjukkan bahwa UD. Primadona yang Bisnis Islam: Konsep dan Implementasi
memproduksi kue geti telah melakukan Pada Pelaku Usaha Kecil”. Dalam
kegiatan produksi sesuai dengan prinsip penelitiannya menyebutkan bahwa etika
etika bisnis, yang terdiri dari prinsip bisnis islam telah diterapkan oleh para
kesatuan, yaitu dengan memilih penggunaan pelaku usaha Kampung Kreatif, Bazaar

23

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

Madinah dan para pelaku usaha di bakso, mengetahui keadaan tempat


lingkungan Kampus UIN Syarif produksi, kebersihan lingkungan
Hidayatullah yang mana dalam tempat produksi, dan lain-lain
pelaksanaanya mereka meyakini bahwa 2. Tes. Tes dilakukan secara sederhana
kegiatan usaha bukan semata-mata menggunakan tes kit formalin, tes kit
dilakukan hanya untuk mendapatkan profit, boraks, dan pork detection kit, tes ini
namun juga untuk mendapatkan berkah dan digunakan untuk mengetahui ada/tidak
ridha dari Allah SWT (Amalia, 2013). Hasil ada kandungan formalin, boraks dan
penelitiannya juga mengungkapkan bahwa kandungan daging babi pada bakso
segala kegiatan bisnis harus dilakukan yang diproduksi di desa Cibeunying.
dengan cara-cara terbaik seperti 3. Kuesioner. Digunakan untuk
menghindari kecurangan, riba, penipuan mengetahui tujuan, motivasi dan apa
serta tindakan zhalim lainnya. Pentingnya yang diproduksi oleh produsen bakso
meningkatkan kesadaran etika dalam di desa Cibeunying.
berbisnis sebagai bentuk kesadaran diri Analisis data yang digunakan dalam
sendiri terhadap hal baik dan buruk, juga penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan
tentang hal yang haram dan halal. analisis kualitatif. Mula-mula akan
Diantara beberapa penelitian dilakukan uji test sederhana menggunakan
terdahulu yang telah penulis paparkan tes kit, untuk mengetahui apakah bakso
diatas, ternyata belum ada yang melakukan tersebut mengandung boraks, formalin dan
penelitian secara khusus dan komprehensif unsur babi. hasil uji ini berbentuk data
tentang etika produksi pada bakso, dimana kualitatif. Sedangkan hasil kuesioner akan
akan sangat besar dampaknya jika suatu dianalisis menggunakan analisis kuantitatif
kegiatan usaha makanan tidak dilakukan untuk mengetahui nilai dan moral Islam
produksi sesuai aturan moral Islam. Selain dalam produksi bakso di desa Cibeunying.
objek dan subjek penelitian yang berbeda, Kuesioner disusun dalam bentuk
metode dan pendekatannya pun berbeda kuesioner dan disediakan empat opsi pilihan
dengan keempat topik penelitian dengan teknik skala penilaian. Keseluruhan
sebelumnya. kuesioner di susun dengan teknik self
report, yaitu dengan meminta responden
METODE PENELITIAN untuk memberikan penilaian sesuai dengan
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan tanggapan atau keadaan mereka. Alternatif
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif pilihan yang disediakan terdiri atas Selalu,
menurut (Amalia, 2013) adalah penelitian Sering, Jarang dan Tidak Pernah. Untuk
yaang bertujuan untuk mengetahui nilai pernyataan positif, masing-masing pilihan
variabel mandiri baik itu variabel dependen ini diberikan bobot penilaian 4 untuk pilihan
maupun independen tanpa membuat “Selalu” (SL), 3 untuk pilihan “Sering” (S),
perbandingan dan menghubungkan dengan 2 untuk pilihan “Jarang” (J), 1 untuk pilihan
antar variabel tersebut. Oleh sebab itu, “Tidak Pernah” (TP). Untuk pernyataan
penelitian ini penulis lakukan adalah untuk negative skor nilai diterapkan secara
menggambarkan dan menginterpretasikan terbalik. Untuk memastikan validitas dan
etika produksi para produsen bakso. reliabilitasnya, maka dilakukan pengujian.
Populasinya adalah penjual bakso di desa Uji validitas dan uji realibilitas dilakukan
Cibeunying yang memproduksi baksonya dengan menggunakan bantuan program
sendiri. SPSS. Data kuesioner yang diperoleh diuji
Teknik pengumpulan data yang validitasnya dengan tujuan untuk untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah: melihat kevalidan dari masing-masing butir
1. Observasi, digunakan untuk pernyataan. Tiap butir pernyataan dikatakan
mengetahui banyaknya produsen valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r

24

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

tabel dengan signifikansi 0,05. r tabel dalam karena hasil tes menunjukan hanya muncul
uji validasi ini adalah sebesar 0,444. Jadi, 1 garis berwarna pada test strip.
butir pernyataan dikatakan valid apabila Selanjutnya akan ditunjukan hasil
hasil r hitung atau hasil validasinya lebih pengisian kuesioner terhadap 10 responden,
besar dari 0,444. Dan untuk uji reliabilitas, dimana hasil ini menunjukan kriteria
Semakin tinggi nilainya, semakin penilaian etika dan moral Islam dari
meyakinkan bahwa pengukuran produsen bakso di desa Cibeunying.
memberikan hasil yang konsisten. Dengan
mengetahui tingginya koefisien reliabilitas Tabel 2. Hasil Perhitungan Kuesioner Tiap
kuesioner dapat menentukan bahwa skor Responden
hasil ukur tes dapat dipercaya. Rat Kate
Teknik analisis yang digunakan dalam N Sampe a- Persen Krite gori
o. l rat tase ria
penelitian ini adalah rata-rata hitung. a
Perhitungan rata-rata untuk data yang Respo 3,3 Baik A
tersusun menggunakan rumus: 1
nden 1 5 83,75 sekali
𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖 2
Respo 3,4 Baik A
𝑋= nden 2 5 86,25 sekali
𝛴𝑓𝑖 Respo 3,6 Baik A
Dari rata-rata hitung selanjutnya dicari nilai 3
nden 3 5 91,25 sekali
presentasenya dan selanjutnya berdasarkan Respo Baik A
4
presentase tersebut di definisikan nden 4 3,3 82,5 sekali
berdasarkan kriteria pada Tabel 1. Respo Baik A
5
nden 5 3,7 92,5 sekali
Respo Baik B
Tabel 1. Kriteria Penilaian 6
nden 6 3,1 77,5
Besar Presentase (%) Kriteria Respo Baik A
0 – 20 Tidak Baik 7
nden 7 3,5 87,5 sekali
21 – 40 Kurang Baik Respo 3,6 Baik A
41 – 60 Cukup Baik 8
nden 8 5 91,25 sekali
61- 80 Baik Respo Cuku C
81 – 100 Baik Sekali 9 nden 9 2,1 p
5 53,75 baik
PEMBAHASAN DAN DISKUS Respo Baik B
1
Hasil Penelitian nden 2,8
0
10 5 71,25
Dari 10 sampel yang telah diuji, ada 4 yang Rata-rata 817,5 Baik A
terbukti terindikasi menggunakan bahan = sekali
berbahaya dalam bentuk formalin, yaitu 81,75
bakso B, C, D, dan E. Tabung E adalah
tabung dengan perubahan warna ungu Berdasarkan tabel tersebut, etika dan
paling pekat, dilanjutkan B diurutan nomer moral produsen bakso di desa Cibeunying
2 pekat warna ungu setelah E. Sedangkan C berada dalam kategori sangat baik.
sedikit ada perubahan warna ungu namun
tidak terlalu kentara.
Hasil uji boraks dari uji kualitatif
menggunakan alat tes kit menyatakan bahwa
dari 10 sampel tidak ada yang terindikasi
bahan berbahaya boraks. Adapun hasil
pengujian dari pork deection kit terhadap 10
sampel yang telah dikumpulkan dari para
produsen bakso di desa Cibeunying terbukti
tidak ada yang mengandung daging babi,

25

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

Hasil dan Pembahasan Walaupun kadar kandungan formalin


1. Uji kandungan formalin pada bakso pada setiap sampel bakso berbeda-beda,
tetapi tetap saja dilihat dari etikanya
No Indikator Rata-rata Presentase Kriteria produsen memiliki tabiat buruk dalam
Pengolahan
1 SDA (hewan) 2,25 56,25
Cukup melaksanakan kegiatan ekonomi. Entah
baik karena tidak ingin rugi ataupun alasan lain,
Motivasi Baik
2 produksi, 3,7 92,5 entah banyak atau sedikit dalam
sekali
Memproduksi mencampurkan formalin pada bakso, tetap
Baik
3 makanan halal 4 100
sekali saja itu tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa
ditolerir. Karena tujuan mereka
Target
memproduksi tidak sesuai dengan tujuan
swasembada Baik
4 3,53 88,12 produksi dalam Islam, sebagaimana yang
individu dan sekali
dikatakan oleh Yususf Qardhawi, bahwa
masyarakat.
tujuan produksi adalah (Qaradhawi, 1997):
Baik
Rata-rata 84,23 a. Untuk memenuhi kebutuhan
sekali
b. Untuk kemaslahatan keluarga
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia c. Untuk kemaslahatan masyarakat
disebutkan bahwa formalin adalah larutan d. Untuk membangun/bekerja dan
bening berbau menyengat, mengandung memakmurkan bumi
sedikit metanol untuk bahan pengawet dan Dari hasil penelitian dapat dikatakan
pembunuh kuman. Penggunaan formalin bahwa masih sebagian produsen bakso di
pada makanan dapat berdampak buruk bagi desa Cibeunying yang melaksanakan
kesehatan, seperti yang dijelaskan dalam produksi dengan tujuan yang diharapkan
jurnal Kesmas disebutkan bahwa formalin sesuai etika bisnis Islam. Mereka bekerja
dapat bereaksi cepat dengan lapisan lendir untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
saluran pencernaan dan saluran pernafasan. bekerja demi kemaslahatan keluarga, dan
Di dalam tubuh cepat teroksidasi untuk memakmurkan bumi, mengolah
membentuk asam format terutama di hati sumber daya yang ada untuk dimanfaatkan
dan sel darah merah. Pemakaian formalin sebesar-besar kemakmuran manusia.
pada makanan dapat mengakibatkan Membuka lapangan pekerjaan, membantu
keracunan yaitu rasa sakit perut yang akut meringankan beban sesama. Tetapi ada satu
disertai muntah-muntah, timbulnya depresi niat dan tujuan mulia yang oleh sebagian
susunan syaraf atau kegagalan peredaran produsen dilupakan, yaitu memberikan
darah(Wardani, Mulasari, Kesehatan, kemaslahatan masyarakat. Masyarakat yang
Universitas, & Dahlan, 2016). Karena dimaksud adalah yang menjadi konsumen
begitu besar efek negative formalin bagi bakso. Jika mereka mencampurkan zat
kesehatan karena itu pemerintah melarang kimia berbahaya formalin berarti mereka
penggunaannya pada makanan. Dari tidak peduli dengan kesehatan dan
kuesioner yang diberikan kepada responden, keselamatan konsumennya. Jadi mereka
semua orang menjawab tidak pernah perlu memperbaiki niat dan tujuan mereka
menggunakan zat kimia berbahaya formalin bekerja menjadi produsen bakso.
untuk bakso yang diproduksinya. Tetapi
pada uji laboratorium sederhana yang
2. Uji kandungan boraks pada bakso
dilakukan menggunakan tes kit formalin Zat kimia berbahaya lainnya yang dilarang
menunjukan ada beberapa sampel yang penggunaannya pada makanan adalah
terindikasi zat kimia berbahaya formalin. Itu boraks. Boraks menurut kamus besar bahasa
artinya terdapat produsen yang tidak jujur Indonesia adalah bahan pembersih yang
dan tak mengindahkan etika dalam berupa hablur berwarna kuning atau serbuk
produksi. berwarna cokelat. Akibat yang dapat

26

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

ditimbulkan (Istiqomah, Sudarwanto, & (sumber daya alam), tenaga modal, tenaga
Sudarnika, 2016) antara lain anoreksia, berat manusia, dan tenaga organisasi
badan turun, muntah, diare, ruam kulit, (manajemen). Menurut Yususf Qardhawi,
kebotakan (alopesia), anemia, dan konvulsi. empat unsur di atas memang berperan
Konsumsi terus menerus dapat mengganggu penting, namun yang paling utama dalam
peristaltik usus, kelainan susunan saraf, produksi adalah alam dan bekerja (SDA dan
depresi, dan gangguan mental. Dosis tenaga manusia). Sumber daya alam yang
tertentu mengakibatkan degradasi mental, dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam
serta rusaknya saluran pencernaan, ginjal, produksi diantaranya hewan, tumbuh-
hati, dan kulit karena boraks cepat tumbuhan, kekayaan laut, kekayaan
diabsorpsi oleh saluran pernafasan dan tambang, matahari dan bulan. Bagaimana
pencernaan, kulit yang luka, atau membran cara mengolah SDA yang telah diciptakan
mukosa. oleh Allah Swt.? Manusia memakmurkan
Hasil penelitian menunjukan tidak ada bumi dengan mengelola alam berbekal ilmu
bakso yang terindikasi boraks. Terdapat dan dan akal. Selain kedua hal tersebut juga
kesesuaian antara hasil kuesioner dan hasil dibatasi oleh nilai dan norma. Salah satu
uji laboratorium sederhana menggunakan norma yang harus dipegang adalah harus
tes kit boraks. Di desa Cibeunying boraks berproduksi dalam lingkaran yang halal
lebih populer digunakan pada pembuatan (anjuran ini tersirat dalam QS. Al-Baqarah:
kupat, dengan tujuan kupat lebih kenyal dan 229). Disamping itu manusia juga harus
enak. Selain sebagai pengenyal kupat, memperhatikan perlindungan kekayaan
digunakan juga pada produksi kerupuk alam (QS. Al-A’rof: 56, 86, 74).
legendar supaya lebih renyah. Walaupun Dalam surat Al-Baqarah: 173 dan Al-
etika produsen makanan di desa Cibeunying Maidah: 3 serta beberapa hadits Nabi saw
masih ada yang dipertanyakan tapi secara disebutkan beberapa makanan yang
umum untuk penggunaan boraks pada bakso diharamkan dalam Islam diantaranya:
tidak ditemukan. a. Bangkai
Penggunaan bahan yang dapat b. Darah
mempercantik tampilan makanan, c. Daging babi
membuatnya lebih bagus hasilnya dan lebih d. Binatang yang disembelih tidak
enak rasanya, bukan berarti sehat dan aman menyebut nama Allah, yang tercekik,
untuk diterima oleh tubuh konsumen. yang terpukul, yang jatuh, yang
Nikmat sesaat pada saat makan tetapi efek ditanduk, dan diterkam binatang buas
dan akibatnya dalam jangka panjang. Itu kecuali yang sempat disembelih.
yang perlu diperhatikan oleh smua produsen e. Hewan yang disembelih untuk berhala
makanan dan masyarakat luas sebagai f. Binatang bertaring dari jenis binatang
konsumen. Tidak hanya produsen yang buas
dituntut untuk cerdas dalam mengolah g. Berbagai jenis burung yang berkuku
makanan, enak rasanya, bagus tampilannya tajam
dan aman bahan yang digunakannya. Tetapi Kandungan unsur babi tidak
konsumen pun dituntut untuk cerdas dalam terdeteksi dalam uji sederhana laboratorium
memilih makanan mana yang bebas dari zat dengan menggunakan pork detection kit.
berbahaya. Karena setiap makanan yang Desa Cibeunying merupakan lingkungan
terindikasi zat berbahaya memiliki ciri-ciri yang cukup agamis, ada banyak pesantren
khusus jika diperhatikan secara mendetail. dan madrasah bediri di daerah tersebut.
Dapat dikatakan hampir tidak ada
3. Uji kandungan babi pada bakso masyarakatnya yang nonmuslim. Sehinga
Faktor produksi terdiri atas 4 tidak heran jika tidak ditemukan adanya
macam,(Kaaf, 2002) yaitu tenaga alam makanan haram tersebut. Karena tidak

27

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

mudah mendapatkan daging babi di daerah Dari hasil pengolahan data yang
tersebut. diperoleh menggunakan kuesioner,
Semua produsen bakso di desa penerapan nilai dan norma produksi pada
Cibeunying tidak ada yang membuat bakso indikator pertama, pengolahan sumber daya
dari daging babi atau daging yang haram. alam di desa Cibeunying mencapai 56,25 %.
Jangankan babi yang susah dicari di daerah Sumber daya alam yang diolah dalam hal ini
tersebut, bakso udang dan dan bakso ikan adalah hewan halal yang telah disembelih
saja tidak mudah ditemukan. Masih sangat dengan cara yang halal. Walaupun produsen
jarang produsen yang membuat bakso dari di desa Cibeunying tidak ada yang
selain daging sapi dan ayam. Sebagian besar menyembelih dagingnya sendiri (mereka
produsen menggunakan daging sapi murni, membeli daging di pasar), tetapi sudah
ayam murni, atau campuran antara daging dijamin kehalalannya. Jadi penerapan nilai
sapi dan ayam. dan norma produksi pada indikator pertama
Untuk bakso ikan ada yang pernah ini termasuk dalam kategori cukup baik.
memproduksinya, tetapi tidak banyak, dapat Masuk dalam indikator kedua, tentang
dikatakan dari 10 produsen hanya 1 yang motivasi produksi. Niat dan motivasi yang
pernah membuat dan menjual bakso ikan. mendorong mereka melakukan produksi
Adapun bakso udang belum pernah ada cukup bervariasi. Ada yang bekerja karena
yang membuatnya. harus menafkahi keluarga, ada yang karena
senang/hobi membuatnya, ada yang
4. Implementasi nilai dan moral Islam memproduksi bakso karena mengetahui
pada produsen bakso di desa bakso adalah makanan yang sangat diminati
Cibeunying oleh masyarakat Cibeunying, ada yang
Para ahli ekonomi mendefinisikan bekerja hanya semata-mata dalam rangka
produksi sebagai “menciptakan kekayaan beribadah dan mencari ridha Allah, atau
dengan pemanfaatan sumber alam oleh kombinasi dari beberapa motivasi tersebut.
manusia”(Qaradhawi, 1997). Kahf Dalam hal apapun selalu harus
mendefinisikan kegiatan produksi dalam seimbang, anatara kehidupan dunia dan
perspektif Islam sebagai usaha manusia akhirat, sehingga bekerja tidak hanya
untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik mencari keuntungan semata, tetapi juga
materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai mencari pahala. Sehingga dapat
sarana untuk mencapai tujuan hidup meningkatkan keimanan dan ketakwaan
sebagaimana digariskan dalam agama Islam, kepada Allah Sang Pencipta. Hasil
yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat (Ali, pengolahan data menunjukan nilai dan
2013). moral Islam dalam motivasi produksi
Bekerja/produksi hukumnya wajib. tergolong baik sekali, dengan angka 92,5 %.
Allah menciptakan manusia menjadi Nilai moral yang selanjutnya adalah
khalifah di bumi dan memakmurkannya memproduksi makanan yang halal. Jika
lewat ilmu dan amal (lihat Q.S Al-Baqarah: bahan bakunya sudah terjamin halal, bahan
30 dan Hud: 61). Bekerja/produksi memiliki pelengkapnya pun harus halal. Hasil
norma dan nilai yang harus diperhatikan. pengolahan kuesioner menunjukan 100%
Indikator yang menjadi tolak ukur dalam produsen tidak menggunakan zat kimia
memproduksi adalah (Qaradhawi, 1997): berbahaya ataupun menggunakan daging
1. Pengolahan sumber daya alam babi, itu berarti pencapaian yang luar biasa,
2. Motivasi produksi penerapan etika nilai dan moral dalam
3. Memproduksi makanan halal tergolong terbilang baik sekali. Tetapi
4. Target swasembada individu dan berbeda dengan hasil uji laboratorium
masyarakat sederhana menggunakan pork detectin kit.
Hasil uji menunjukan bahwa terdapat bakso

28

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

yang terindikasi formalin. Sedangkan untuk membangun etika dan nilai moral Islam
Boraks dan kandungan babi tidak terdeteksi dalam produksi bakso menjadi sangat
pada sampel bakso yang telah dikumpulkan penting untuk diperhatikan.
dari responden.
Produksi yang dilakukan harus KESIMPULAN
memiliki target swasembada individu dan Dari hasil penelitian di atas dapat
masyarakat. Bahwa membuat bakso bukan disimpulkan bahwa dari 10 bakso yang diuji
hanya mencari keuntungan semata, tetapi ada 4 bakso yang terindikasi zat berbahaya
juga karena masyarakat banyak yang formalin, tetapi tidak ada yang mengandung
membutuhkan makanan tersebut, peduli boraks dan daging babi. Selain terdapat
dengan kepuasan dan kesehatan beberapa pedagang yang menggunakan
konsumennya. Pada dasarnya produsen formalin (menggunakan zat berbahaya pada
tidak hanya memikirkan keuntungan makanan), mereka juga telah mengatakan
pribadi, tetapi keuntungan yang diperoleh sesuatu yang tidak sesuai dengan
oleh masyarakat luas juga. Hasil penelitian sebenarnya. Mereka mengatakan tidak
di desa Cibenying penerapan nilai menggunakan formalin, tetapi pada
swasembada individu dan masyarakat kenyataannya ditemukan kandungan
menunjukan angka 88,12 %. Secara formalin pada hasil uji tes kit. Itu artinya
keseluruhan, implementasi nilai dan moral ada beberapa pedagang yang kurang
Islam dalam produksi bakso di desa memperhatikan nilai dan moral dalam
Cibeunying tergolong baik sekali, dengan berbisnis, atau dengan kata lain tidak
angka 84,23 %. memperhatikan etika dalam berproduksi.
Al-Ghazali mengklasifikasikan Walaupn demikian, tetapi secara
aktivitas produksi menurut kepentingan keseluruhan lebih banyak produsen yang
sosialnya serta menitikberatkan perlunya masih memperhatikan etika bisnis Islam,
kerja sama dan koordinasi (Karim, 2012). sehingga dapat dikatakan Implementasi nilai
Klasifikasi aktivitas produksi yang dan moral Islam dalam memproduksi bakso
diberikan Al-Ghazali hampir mirip dengan yang dijual di desa Cibeunying kecamatan
klasifikasi yang terdapat dalam pembahasan Majenang secara umum adalah baik.
kontemporer, (Karim, 2012) yakni: Penerapan etika dan moral Islam
a. Industri dasar, yakni industri-industri dalam produksi akan membuat masyarakat
yang menjaga kelangsungan hidup tenang dan tidak khawatir ketika membeli
manusia (kebutuhan primer). dan memakan produksi mereka. Karena itu
b. Aktivitas penyokong (kebutuhan sangat penting untuk mengetahui seberapa
skunder), yakni aktivitas yang bersifat jauh penerapan nilai dan moral Islam para
tambahan bagi indutri dasar. pengusaha muslim di seluruh daerah,
c. Aktivitas komplementer (kebutuhan terutama produsen makanan, dimana sangat
tersier). diperhatikan aspek kesehatan dan
Bakso bukan merupakan makanan pokok kesejahteraan konsumen.
yang dapat mengancam kelangsungan hidup
seseorang jika tidak memakannya. Akan UCAPAN TERIMAKASIH
tetapi makanan tersebut sudah menjadi Kami ucapkan terimakasih kepada DRPM
makanan favorit yang sering dikonsumsi KEMENRISTEKDIKTI atas dana hibah
oleh masyarakat desa Cibeunying, sehingga yang diberikan dalam menunjang
jika makanan yang sering dikonsumsi berjalannya penelitian ini sehingga dapat
mengandung bahan berbahaya akan terlaksana dengan lancar. Kami menyadari
berakibat buruk pada kesehatan konsumen. masih terdapat banyak kekurangan dalam
Kesehatan jasmani mempengaruhi penelitian ini, kritik dan saran selalu kami
kesehatan rohani seseorang. Karena itu

29

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Tri Almunawaroh dan Laili Ulviah

harapkan demi penelitian yang lebih baik Islam Dalam Kegiatan Produksi Kue
lagi. Geti UD. Primadona Di Desa
Jabalsari. IAIN Tulungagung.
DAFTAR PUSTAKA Saputrayadi, A., Asmawati, A., & Marianah,
Ali, M. (2013). Prinsip dasar produksi M. (2018). Analisis Kandungan Boraks
dalam ekonomi islam. Jurnal Lisan Al dan Formalin Pada Beberapa Pedagang
Hal, 5(1), 19–34. Bakso di Kota Mataram. IJECA
Amalia, F. (2013). Etika Bisnis Islam: (International Journal of Education
Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku and Curriculum Application), 5(2), 1.
Usaha Kecil. Al-Iqtishad : Jurnal Ilmu https://doi.org/10.31764/ijeca.v0i0.197
Ekonomi Syariah, 6(1), 116–125. 1
Aziz, A. (2013). Etika Bisnis Perspektif Suseno, D. (2019). Analisis Kualitatif dan
Islam: Implementasi Etika Islami untuk Kuantitatif Kandungan Boraks Pada
Dunia Usaha (Kesatu). Bandung: Bakso Menggunakan Kertas Turmerik,
Alfabeta. FT – IR Spektrometer dan
Bakhri, S., Leliya, & Purnama, L. (2018). Spektrofotometer Uv -Vis. Indonesia
Tinjauan Etika Bisnis Islam dalam Journal of Halal, 2(1), 1.
Strategi Pemasaran Home Industry https://doi.org/10.14710/halal.v2i1.496
Tahu Sari Rasa. Al-Mustashfa: Jurnal 8
Penelitian Hukum Ekonomi Islam, Wardani, R. I., Mulasari, S. A., Kesehatan,
3(2), 285–299. F., Universitas, M., & Dahlan, A.
Istiqomah, S., Sudarwanto, mirnawati B., & (2016). Identifikasi Formalin Pada Ikan
Sudarnika, E. (2016). Penambahan Asin Yang Dijual Di Kawasan Pantai
Boraks dalam Bakso dan Faktor Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. Kes
Pendorong Penggunaannya Bagi Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan
Pedagang Bakso di Kota Bengkulu. Masyarakat, 10(1), 43–48.
Jurnal Sain Veteriner, (1), 1–6. https://doi.org/10.12928/kesmas.v10i1.
https://doi.org/10.22146/jsv.22806 5197
Kaaf, abdullah zaky al. (2002). Ekonomi Yunia, N. (2018). Implementasi Etika Bisnis
dalam Perspektif Islam. bandung: Islam Dalam Menjalankan Usaha
pustaka setia. Kecil. Jurnal Aksioma Al-Musaqoh,
Karim, adiwarman azwar. (2012). sejarah 1(1), 30–49.
pemikiran ekonomi islam (3rd ed.).
jakarta: rajagrafindo persada.
Oktriana, R. (2014). Usaha Bakso Dalam
Meningkatkan Pendapatan Keluarga
Menurut Perspektif Islam. Universitas
Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.
Qaradhawi, Y. (1997). Norma dan Etika
Ekonomi Islam. Gema Insani.
Rachmawati, Y., Rokhim, S., Munir, M., &
Agustina, E. (2018). Deteksi
Kontaminan Fragmen Dna Pengkode
Cyt B Babi Pada Sampel Softgellcandy
Tak Berlabel Halal. Indonesia Journal
of Halal, 1(1), 25.
https://doi.org/10.14710/halal.v1i1.311
5
Safitri, T. (2018). Penerapan Etika Bisnis

30

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020

You might also like