Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

SENI DI DUNIA SERBA DIGITAL

Steven Federick M1), Aurelius Tanone2)


Sekolah Menengah Atas Budi Mulia Mangga Besar Jakarta, Indonesia
Jl. Mangga Besar Raya No. 135, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta
Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Email : psycholarttery@gmail.com

Abstract:
This research is made with the purpose of: 1) analyzing the development of
digital arts; 2) analyzing the controversies and opinions about digital art; 3)
describing the advantages and disadvantages of digital arts; 4) describing the impact
and usage of digital arts. For the sake of this research, the author used the qualitative
method combined with the use of literary technique, to gain the information and
data needed for the sake of article writing.
One of the major differences between a human and an animal is the level of
intelligence. Humans are gifted with a higher level of intelligence than animals.
This allows us, humans to think scientifically, differentiate which is good and bad,
make decisions that animals cannot, and so much more. Another benefit of having
human intelligence is that it allows us to understand and appreciate art. Art counts
as any activity or product that is done through the use of human thoughts and
imagination. In order for something to be counted as art, it needs to have a certain
meaning, although the interpretation of the meaning of a certain art can be different
for every individual. Art changes over time depending on many factors, such as
politics, the economy, and advances in technology. One of the biggest changes in
art is in the modern era, where making art is combined with the use of digital
technology. This is what we call digital art. With the advancement of technologies,
and as we're experiencing the era of Industry 4.0, digital art is becoming more
popular day by day. It's not that hard to become a digital artist, as editing softwares
are almost available to everyone, even for someone who’s willing to pay a little
price. Digital art softwares also gives more features and customization to their user,
allowing the users to experiment with new features and go creative with their art. It
opens near-infinite possibilities for digital artists to make their own art. Not to
mention, it is easier for everyone to learn about digital art, as there are so many
guides and tutorials everyone can find on the internet and media nowadays. It is
also easier for digital artists to promote their works, whether by publishing on the
media, or selling them to make money. Even though digital art is growing, there are
still so many controversies about digital art. Some said that art is meant to be
exclusive to only some people, but now it's a thing everyone can make. Some said
that digital art is cheating because artists can just modify other artworks to make a
new artwork, meaning it's not 100% original. Some said that art is made to express
an idea or emotional feeling, therefore digital art is the same as traditional art and
would still count as art. Whatever the opinions, it is undeniable that digital art is
getting popular as time goes on and it gives a big impact on the whole art world.
Keywords: Art, Digital art, Artist, Software
Abstrak:
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk: 1) menganalisis perkembangan
seni digital; 2) menganalisis kontroversi dan opini tentang seni digital; 3)
mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan seni digital; 4) mendeskripsikan
dampak dan penggunaan seni digital. Untuk kepentingan penelitian ini, penulis
menggunakan metode kualitatif yang dikombinasikan dengan penggunaan teknik
kepustakaan, untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk
kepentingan penulisan artikel.
Salah satu perbedaan utama antara manusia dan hewan adalah tingkat
kecerdasan. Manusia dikaruniai kecerdasan yang lebih tinggi daripada hewan. Ini
memungkinkan kita, manusia untuk berpikir secara ilmiah, membedakan mana
yang baik dan buruk, membuat keputusan yang tidak dapat dilakukan hewan, dan
banyak lagi. Manfaat lain dari memiliki kecerdasan manusia adalah memungkinkan
kita untuk memahami dan menghargai seni. Seni diartikan sebagai aktivitas atau
produk apa pun yang dilakukan melalui penggunaan pikiran dan imajinasi manusia.
Agar sesuatu dapat dikatakan sebagai seni, ia perlu memiliki makna tertentu,
meskipun interpretasi makna seni tertentu dapat berbeda untuk setiap individu. Seni
berubah dari waktu ke waktu tergantung pada banyak faktor, seperti politik,
ekonomi, dan kemajuan teknologi. Salah satu perubahan terbesar dalam seni adalah
di era modern, di mana pembuatan seni dikombinasikan dengan penggunaan
teknologi digital. Inilah yang kami sebut seni digital. Dengan kemajuan teknologi,
dan saat kita mengalami era Industri 4.0, seni digital menjadi lebih populer dari hari
ke hari. Tidak sulit untuk menjadi seniman digital, karena software untuk membuat
seni digital hampir tersedia untuk semua orang, bahkan untuk seseorang yang
bersedia membayar sedikit lebih. Software seni digital juga memberikan lebih
banyak fitur dan penyesuaian kepada penggunanya, memungkinkan pengguna
untuk mencoba fitur-fitur baru dan berkreasi dengan karya seni mereka. Ini
membuka kemungkinan yang hampir tak terbatas bagi seniman digital untuk
membuat karya seni mereka sendiri. Belum lagi dengan mudahnya untuk
mempelajari seni digital, karena saat ini banyak sekali panduan dan tutorial yang
dapat ditemukan di internet dan media. Seniman digital juga memiliki kemudahan
untuk mempromosikan karyanya, baik dengan mempublikasikannya di media, atau
menjualnya untuk menghasilkan uang. Meskipun seni digital berkembang, masih
banyak kontroversi tentang seni digital. Beberapa orang mengatakan bahwa seni itu
harusnya eksklusif hanya untuk beberapa orang, tetapi justru sekarang seni bisa
dibuat semua orang. Ada yang mengatakan seni digital itu curang karena seniman
bisa saja memodifikasi karya seni lain untuk membuat karya seni baru, artinya tidak
100% asli. Ada yang mengatakan bahwa seni dibuat untuk mengekspresikan ide
atau perasaan, oleh karena itu seni digital sama dengan seni tradisional dan akan
tetap dianggap sebagai seni. Apapun pendapatnya, tidak dapat dipungkiri bahwa
seni digital semakin populer seiring berjalannya waktu dan memberikan dampak
yang besar bagi keseluruhan dunia seni.
Kata kunci: Seni, Seni digital, Seniman, Software.

Pendahuluan
Seni merupakan keahlian, baik aktivitas maupun produk yang
memanfaatkan pemikiran dan imajinasi manusia, untuk membuat sesuatu yang
bermutu dan ada nilainya. Fungsi dan tujuan dari seni sangatlah beragam dan tidak
bisa dipaksakan, karena seni merupakan sebuah hal yang fleksibel. Setiap orang
memiliki interpretasinya sendiri akan makna sebuah seni. Seni bisa digunakan
untuk mengekspresikan sebuah ideologi, memberikan sebuah pandangan baru,
mengeksplor pemikiran dan kreativitas, media penuangan emosi, estetika,
perayaan, menginspirasi, saksi bisu sebuah peristiwa, atau sekedar untuk komersial.
Sehingga, baik bagus atau buruknya sebuah seni itu subjektif, berbeda tiap orang.
Sebenarnya tidak ada kejelasan akan apa saja yang bisa dikatakan sebuah
seni. Pemikiran akan seni sangatlah beragam, seiring dengannya perkembangan
zaman dan perbedaan budaya. Setiap zaman atau budaya pasti memiliki ciri khas
seni yang berbeda. 3 cabang utama seni rupa adalah lukisan, patung, dan arsitektur.
Namun seni tidak hanya terbatas pada 3 hal tersebut, keahlian seperti teater, film,
musik, literatur, novel juga masuk dalam lingkup seni. Seni sendiri sudah
berkembang dari zaman ke zaman
Kata seni sendiri memilki beberapa asal usul, seperti :

• Dari bahasa Melayu Riau (Sungai Rokan) sonik yang berasal dari kata 'so'
atau 'se' artinya adalah 'satu', digabung dengan kata 'nik' yang artinya
sesuatu yang sangat kecil atau halus. Kata sonik/sonit/seni berarti suatu
yang halus bentuk rupa maupun sifatnya.
• Bahasa Sansekerta sani yang artinya persembahan, pelayanan dan
pemberian yang tulus
• Bahasa Belanda genie yang artinya kemampuan luar biasa yang dibawa
sejak lahir, seperti makna ketiga kata seni dalam KBBI yang berarti genius.
Sementara kata art (seni di Bahasa inggris) memiliki beberapa asal usul
seperti :

• Bahasa Latin artem/ars yang berarti keahlian, kerajinan (skill, craft)


menunjukkan seni dilihat dari kualitas dan membutuhkan suatu keahlian
untuk membuatnya
• Bahasa Perancis Kuno art yang berarti sebuah keterampilan yang didapat
dari hasil belajar atau latihan

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif, yang dibantu dengan teknik kepustakaan untuk proses
pengumpulan data. Menurut Perreault dan McCarthy (2006) penelitian kualitatif
merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menggali informasi secara dalam
dan terbuka pada berbagai tanggapan. Penelitian ini mencoba untuk orang untuk
mengemukakan berbagai pikiran mereka tentang suatu topik tanpa memberikan
banyak pedoman atau arahan pada mereka. Pertama-tama, informasi/data yang
berupa literatur akan dikumpulkan terlebih dahulu. Informasi literatur bisa berasal
dari berbagai sumber, seperti artikel ilmiah, buku-buku, video, website
pengetahuan, dan sumber lainnya yang pernah ditulis oleh penulis lain sebelumnya.
Kemudian data/informasi akan di Analisa menggunakan metode analisis konten,
yaitu menurut Harold D. Laswell, merupakan metode penelitian yang bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam
media massa. Kemudian, hasil analisa akan dipilah terlebih dahulu sesuai
kebutuhan topik artikel, barulah menyusun sebuah kerangka, yang kemudian
mengisi informasi hasil analisa dan disempurnakan menjadi sebuah artikel utuh
yang berfaedah.

Isi dan Pembahasan


Seni digital (digital art) merupakan aktivitas pembuatan karya seni yang
menggabungkan teknologi digital dalam proses kreasi dan proses presentasi. Segala
sesuatu yang diproduksi dengan bantuan media digital, seperti animasi, video, film,
fotografi, lagu, lukisan digital, dan sebagainya bisa dikategorikan sebagai seni
digital. Kata ‘seni digital’ berasal dari era 1980-an, dari sebuah program melukis
komputer di era tersebut. Seni digital membuka banyak cara dan inspirasi baru bagi
seniman dalam menciptakan seni.

Sejarah perkembangan seni digital


Di tahun 1967, sebuah organisasi bernama E.A.T (Experiments in Art and
Technology) didirikan. Organisasi ini didirikan oleh 2 orang insinyur, Billy Klüver
dan Fred Waldhauer, serta 2 orang seniman, Robert Rauschenberg dan Robert
Whitman. Tujuan organisasi ini adalah untuk mempromosikan kolaborasi antara
seni dengan kemajuan teknologi. Pekerjaan mereka menghasilkan beberapa inovasi
listrik baru yang belum pernah digunakan pada dunia seni sebelumnya, seperti
proyeksi video, proyeksi suara tanpa kabel (wireless), serta sonar Doppler.
Beberapa inovasi mereka membuka peluang untuk beberapa cabang seni, sehingga
dikembangkan dan diterima. Meskipun begitu, inovasi ini masih belum cukup
untuk disebut digital, karena teknologi yang digunakan masih cukup ‘primitif’ dan
terbatas. Tetapi inovasi ini telah mengawali era seni digital. E.A.T memberikan
inspirasi bagi seniman-seniman lain untuk ikut memanfaatkan teknologi di era
tersebut untuk menciptakan peluang seni baru.
Istilah ‘seni digital’ sendiri baru mulai digunakan di tahun 1980-an,
dipopulerkan oleh seorang seniman digital sekaligus pelopornya yang bernama
Harold Cohen. Harold Cohen memanfaatkan program melukis digital yang ia buat
untuk menciptakan gambar digital. Program ini kemudian dikenal dengan nama
AARON. AARON merupakan robot yang diprogram untuk membuat gambar
artistik di kertas yang diletakkan di lantai dengan spidol yang dipasang. Cohen terus
mengembangkan AARON, terutama dengan seiring berkembangnya teknologi AI,
hingga Cohen meninggal dunia di tahun 2016.
Di era 90an, seiring perkembangan teknologi digital, seniman bisa
mendownload video ke komputer, memungkinkan para seniman untuk berkreasi
dengan gambar dan video yang mereka rekam dengan kamera, memberikan mereka
sebuah pengalaman baru dalam berkreasi dengan film dan kamera. Mereka dapat
menggunakan fitur cut dan paste untuk menciptakan kolase visual
Seiring berkembangnya teknologi, di zaman sekarang, seni digital menjadi
lebih interaktif. Baik seniman maupun audiens yang melihat dapat mengatur
/mengedit hasil gambar. Selain itu, fitur menggambar dan mengedit yang telah
disediakan berbagai aplikasi semakin fleksibel, mulai dari beragam efek, filter, pen,
sistem warna, dan lain lain
Seni digital asli apa tidak ?
Banyak perdebatan dan pendapat dari berbagai orang mengenai apakah seni
digital bisa disebut sebagai seni asli apa bukan. Beberapa orang yang kontra
menyatakan seni digital tidak bisa disebut seni asli, karena tidak menggunakan
bahan dan peralatan yang asli dan fisik. Selain itu, beberapa seniman digital
memanfaatkan foto atau karya yang sudah ada dan memodifikasinya program dan
software untuk menghasilkan karya seni baru, sehingga dianggap tidak 100%
original.
Namun, dimana ada kontra pasti juga ada pro. Orang yang pro menyatakan
bahwa pembuatan karya seni digital juga membutuhkan skill, pemikiran, dan
kreatifitas yang tidak kalah dari seni tradisional. Seorang seniman harus mampu
menguasai peralatan dan keahliannya untuk membuat seni baik medianya digital
atau tradisional. Lagipula, salah satu tujuan dari seni sendiri adalah untuk
menuangkan emosi dan mengekspresikan suatu ide/pemikiran, jadi media tidaklah
penting, karena seni tetaplah seni, selama hasilnya bermutu dan bisa memilki
makna tertentu. Maka, seni digital juga bisa dikategorikan sebagai seni.
Seni tradisional dan seni digital memiliki beberapa keterampilan yang sama-
sama dibutuhkan, seperti kemahiran dalam menggunakan pena/stylus/jari,
pergerakan tangan yang akurat, pemberian tekanan yang tepat agar menciptakan
gambar yang realistis, kontrol akan arah garis, serta masih banyak. Sehingga tidak
bisa dibilang bahwa seni digital adalah seni palsu yang lebih mudah dan tidak butuh
skill.

Kelebihan dan kekurangan


Seni digital sendiri sering dipandang sebagai jalur seni yang lebih mudah
daripada seni tradisional. Dilihat dari populernya seni digital, serta tidak
membutuhkan banyak biaya, lantas banyak orang yang menjadi seniman digital
karena kemudahannya. Namun, untuk dapat benar-benar mengukur mudahnya seni
digital, kita harus melihat kelebihan dan kekurangannya. Beberapa aspek yang
keunggulan dari seni digital seperti :
1. Bisa dikerjakan dimana saja
Seni digital umumnya dibuat dengan gadget, seperti laptop, hp, tablet, atau
kamera, sehingga bisa dibawa dan dikerjakan dimana saja, membuatnya
lebih fleksibel untuk dikerjakan.
2. Ramah pemula dan tidak butuh banyak biaya
Untuk mencoba membuat seni digital, tidak butuh budget yang besar, tidak
butuh persiapan yang besar. Aplikasi untuk membuat seni digital sangatlah
beragam dan bisa didapatkan dengan mudah secara online seperti Adobe
Photoshop, Illustrator, dan Vegas. Bahkan ada beberapa yang gratis seperti
ibisPaint X dan Kinemaster yang bisa dicoba oleh para seniman pemula.
Tidak seperti seni tradisional yang membutuhkan peralatan yang mahal
serta persiapan yang matang, seperti kanvas, kuas, cat, dan alat warna lain.
Maka itu seniman pemula dapat mencoba-coba terlebih dahulu. Memang
butuh waktu untuk berkembang, tetapi tidak terlalu menyusahkan pemula.

3. Fitur yang lebih beragam


Pada software untuk membuat seni, tersedia hampir semua tool yang
dibutuhkan untuk membuat seni. Jika memang seorang seniman butuh tool
lebih untuk pembuatan karya seninya, mereka bisa dengan mudah
mendapatkannya di internet. Selain itu, software-software juga akan selalu
di update oleh para developer, dengan begitu, akan semakin banyak fitur
dan perbaikan bug yang akan memudahkan pekerjaan seorang seniman
digital. Peluang yang bisa dieksplor dengan seni digital hampir tidak
terbatas. Software seni digital juga memungkinkan untuk menghapus
kesalahan yang mudah. Dalam membuat seni tradisional, bila ada
kesalahan, menghapusnya akan susah dan meninggalkan bekas, atau bahkan
harus mengulang bila kesalahannya sudah parah. Namun, pada seni digital,
menghapus sebuah kesalahan bisa dilakukan dengan semudah menekan
tombol ‘undo’ untuk kembali ke perubahan terakhir sebelum anda membuat
kesalahan. Atau, tool eraser yang disediakan juga memungkinkan
penghapusan kesalahan dengan mudah dan bersih.

4. Hemat Waktu
Pembuatan karya seni digital memakan waktu yang jauh lebih singkat
dibandingkan karya seni tradisional. Salah satu faktor cepatnya pengerjaan
karya seni digital adalah karena waktu untuk set up bahan dan alat lebih
singkat, tidak seperti seni tradisional. Selain itu, dalam membuat seni
digital, beberapa seniman juga bisa memanipulasi karya yang sudah ada
menjadi sebuah karya baru yang unik dan segar, sehingga tidak perlu
memulai dari awal.

5. Tahan lama dan tidak mudah hilang


Seni digital disimpan di dalam hard drive, sehingga tidak bergantung pada
kondisi dunia nyata. Air, cahaya matahari, api, benturan, dan serangan fisik
lainnya tidak akan merusak seni digital. Beda dengan seni tradisional, yang
bila disiram air, dipukul, atau dibakar bisa rusak dan hancur. Dan jika
seandainya gadget anda rusak, selama karya seni digital anda disimpan di
cloud, maka karya seni digital anda masih bisa dipulihkan kembali
(recover).

6. Dapat dijual/dipublikasikan dengan bebas dan mudah


Para seniman digital dapat dengan mudah mempublikasikan karya mereka
ke internet dengan mudah. Banyak media sosial seperti Twitter, Instagram,
Youtube, Spotify, Pinterest, dll yang dapat menjadi media bagi seniman
digital untuk memposting karya seni mereka agar dilihan netizen.
Kemudian, seniman digital juga banyak yang membuat komisi di media
sosial untuk membuat karya seni bagi pelanggan yang tertarik untuk
menghasilkan uang. Banyak juga seniman digital yang menjual karya seni
mereka di internet untuk uang/cryptocurrecy, salah satunya adalah NFT.
Memang menjadi seniman digital memiliki banyak kemudahan. Namun
juga seni digital memiliki aspek kekurangan. Banyak orang yang tidak sadar
susahnya menjadi seniman digital. Butuh latihan juga agar dapat membuat seni
yang bagus dan bermutu untuk dipublikasikan. Beberapa aspek kekurangan dari
seni digital adalah :
1. Mudah untuk dibajak
Karya seni digital dapat dengan mudah diduplikasikan dengan akurat. Tidak
ada copy yang asli, karena semua copy terlihat sama, sehingga sulit untuk
dibedakan. Seni digital tidak memiliki bentuk fisik untuk diraba, kecuali
jika dicetak, namun hasil cetakan tidak akan terasa sama dengan karya seni
yang Digambar. Maka itu, pembajakan suatu karya digital akan menjadi
lebih mudah, dan akan sulit untuk membedakan karya yang asli dan yang
bajakan, kecuali jika anda mendaftarkan hak cipta karya anda serta
memasang watermark.

2. Menghambat kreativitas
Walaupun seni digital memberikan peluang yang tidak terbatas untuk
membuat karya seni, tetapi kreativitas tetaplah dibutuhkan oleh seniman.
Lagipula, kreativitas merupakan senjata utama seorang seniman dalam
menciptakan karya seni yang unik dan bermakna. Namun, dengan
mudahnya untuk menduplikasi karya seni digital lain, membuat seniman
hanya perlu memanipulasi karya tersebut dan menjadikannya baru, atau
meniru karya orang lain. Meniru saja tidak cukup, seorang seniman digital
tetap butuh keterampilan dan kreativitas untuk bisa berpikir secara artistik
dan original untuk membuat karya yang unik, walaupun terlihat tidak ada
inspirasi

3. Tidak terasa sama seperti seni tradisional


Proses pembuatan seni digital menghilangkan feel khas yang didapat dalam
membuat seni tradisional dengan manual. Dalam membuat seni secara
tradisional,, anda membuat sesuatu yang nyata, apa adanya, beserta
kekurangannya. Dalam membuat seni digital, karya seni yang dibuat terasa
lebih sempurna, karena dapat dengan mudah menghapus kesalahan,
sehingga tidak terasa apa adanya, terasa seperti tidak murni. Justru
kesalahan inilah yang memberikan suatu perasaan unik, mengigngat akan
perjuangan keras yang telah dilakukan dalam membuat karya tersebut.
Kesalahanlah yang menjadikan suatu karya terasa unik dan berharga.
Lagipula, makna seni itu fleksibel, biarkanlah para audiens yang
berimajinasi pada karya seni tersebut. Menikmati karya seni digital dan
tradisional juga akan beda. Karya seni tradisional bisa disentuh, dirasakan,
atau dicium baunya. Sementara karya seni digital tidak bisa disentuh dan
dirasakan, walaupun karya seni digital diprint, rasanya akan beda, tidak
sama seperti lukisan buatan tangan. Orang yang mengamati karya seni di
kanvas akan merasakan perbedaan dari melihat karya seni digital di media
sosial. Begitu juga Ketika menonton drama secara langsung dan menonton
drama dari rekaman. Akan terasa berbeda.

4. Nilai seni digital umumnya lebih kecil daripada nilai seni tradisional,
tergantung alatnya
Umumnya, peralatan seni digital dibeli sekali saja, dan terus digunakan
selama bertahun-tahun. Orang-orang bisa membuat karya seni digital
dengan hanya menggunakan tablet murah atau komputer murah. Sementara,
dalam membuat seni tradisional, budget yang dibutuhkan lebih besar.
Seniman tradisional perlu membeli banyak peralatan, seperti berbagai cat
dan alat warna, kanvas, kuas yang bagus, dan peralatan seni lain. Maka, nilai
seni digital umumnya akan lebih rendah daripada nilai seni tradisional,
bahkan walau menggunakan peralatan yang mahal. Ini karena pembuatan
satu karya seni tradisional akan membutuhkan banyak peralatan yang
harganya jauh lebih mahal, sementara dalam membuat seni digital dapat
terus menggunakan peralatan yang sama, bahkan peralatan yang jelek. Ini
juga berlaku pada seni lain. Patung yang dibuat dengan 3d modelling nilai
jualnya akan lebih rendah daripada patung yang dipahat. Musik orkestra
yang dimainkan dengan alat musik akan lebih tinggi nilainya daripada
musik pop yang dibuat dengan bantuan komputer dan autotune.

Pemanfaatan seni digital


Seni digital menjadi semakin popular seiring berkembangnya teknologi.
Kemudahan untuk berkreasi menjadikan seni digital diminati banyak orang, bahkan
seniman pemula. Banyak pemanfaatan seni digital yang digunakan para seniman
untuk berkreasi tanpa batas. Beberapa produk hasil seni digital adalah seperti :
1. 3D Graphics/CGI
3D Graphics/CGI merupakan penerapan ilmu grafis komputer untuk
menciptakan image/gambar seni. CGI bisa berbentuk sebuah, objek,
animasi, atau scene, baik 2D atau 3D. CGI dibuat dengan cara mendesign
sebuah model (pemandangan, objek, dll) menggunakan suatu algoritme.
CGI biasa digunakan pada seni seperti film, animasi, program TV, anime,
dan lain-lain. CGI banyak digunakan dalam membuat film modern, mulai
dari membuat adegan kota yang hancur, sampai ke membuat model hewan
yang tidak mungkin dibawa ke tempat shooting.

2. Software
Software atau perangkat lunak adalah seperangkat instruksi atau perintah
yang digunakan komputer untuk menjalankan suatu tugas. Beda dengan
hardware yang dimana system dibangun sekaligus yang menjalankan
pekerjaan. Software dibuat oleh para programmer, biasanya dengan bahasa
program tingkat tinggi, karena lebih mudah dimengerti. Software ada
banyak jenis, namun yang dibahas disini adalah software yang biasanya
digunakan seniman digital untuk berkarya. Beberapa contoh software untuk
graphic design dan menggambar adalah Adobe Photoshop, Adobe
Illustrator, dan ibisPaint X. Untuk software editing video, yang biasa
menjadi pilihan adalah Adobe Premiere, Vegas Pro, dan iMovie. Sementara,
untuk software editing audio, contohnya ada Audacity dan Adobe Audition.

3. NFT
NFT (Non-Fungible Token) dengan gampangnya dapat diartikan sebagai
sebuah aset digital yang sifatnya unik dan tidak dapat dipertukarkan. Beda
dengan bitcoin, yang merupakan mata uang crypto yang nilainya setara, bisa
ditukar dengan bitcoin lain. NFT tidak bisa dipertukarkan, karena sifatnya
yang unik, serta merupakan satu token utuh itu sendiri. NFT disimpan
didalam blockchain, sebuah sistem penyimpinan digital mirip ledger, yang
bisa dijual atau ditukar. Semua aset bisa menjadi NFT, baik karya seni, foto,
aset game, video, musik, dan lain lain. NFT menjadi sebuah sarana bagi para
seniman digital untuk menjual karya seni atau konten mereka kepada
pembeli di online dengan mata uang crypto Ethereum.
4. Musik Elektronik
Musik Elektronik merupakan salah satu genre musik yang memanfaatkan
pemakaian alat elektronik, seperti alat musik elektronik, editing software,
instrument digital, dan proses lain yang bersifat elektronik. Musik
Elektronik melibatkan penggunaan pengeras suara (loudspeaker). Musik
elektronik pertama kali dicoba dibuat di tahun 1895 oleh Thaddeus Cahill
dari Amerika Serikat. Perkembangan terbesar musik elektronik ditandai
dengan munculnya komputer digital. Sekarang musik elektronik banyak
dibuat oleh para DJ, seperti Daft Punk, Alan Walker, Calvin Harris, dan
lain-lain. Banyak juga subgenre dan aliran musik elektronik yang beredar,
seperti Dubstep, Trap, EDM, Techno, dan masih banyak lagi.

5. Digital Photography
Digital Photography/Fotografi Digital merupakan sebuah proses perekaman
dan pengeditan gambar/foto dengan menggunakan peralatan elektronik dan
komputer. Hasil gambar dari fotografi digital disimpan dalam format
Bitmap (BMP), yaitu berupa bit-bit data kecil yang menyatu menjadi sebuah
gambar utuh. Beberapa teknologi yang digunakan dalam Fotografi digital
adalah perekam digital, seperti kamera digital atau webcam, serta software
untuk editing seperti Adobe Photoshop dan Photoscape.

Kesimpulan
Dengan munculnya inovasi modern dan Industri 4.0, bidang kesenian juga
ikut berkembang. Dengan salah satunya muncul seni digital. Banyak perdebatan
dan kontroversi mengenai seni digital, namun seni digital merupakan seni yang asli,
sama seperti seni tradisional. Seni adalah seni, tidak ada seni asli maupun palsu.
Seni dibuat untuk menuangkan emosi dan pemikiran seseorang, selama memiliki
makna tertentu, maka karya tersebut bisa dikatakan sebagai seni. Setiap orang pasti
memiliki pandangannya akan seni, sehingga tidak bisa dipaksakan. Seni digital
telah membuka jalan dan peluang bagi para seniman, terutama seniman pemula
untuk masuk ke dunia seni. Hasil karya seni digital sangatlah unik, perpaduan
antara ilmu seni dengan pemakaian teknologi digital menghasilkan sebuah karya
seni yang segar dan berbeda. Dengan perkembangan seni digital, para seniman
dapat mengeksplor cara baru untuk membuat seni dan mempublikasikannya,
ataupun menjualnya. Perpaduan seni dan teknologi digital adalah hal yang baik dan
haruslah kita dukung, karena itulah masa depan seni.

Daftar Pustaka
Hathaway, Nan (2012). The Purpose Of Art http://studio-
learning.blogspot.com/2012/05/purpose-of-art.html. Diakses pada 3 Mei 2022.
D’Olimpio, Laura (2019). Aesthetics – What makes something art ? By The Ethics
Centre https://ethics.org.au/ethics-explainer-aesthetics-what-makes-something-
art/. Diakses pada 3 Mei 2022.
Wikipedia Bahasa Indonesia (Revisi 2022). Seni https://id.wikipedia.org/wiki/Seni
Diakses pada 3 Mei 2022
English Wikipedia (Revisi 2022). Art https://en.wikipedia.org/wiki/Art Diakses
pada 3 Mei 2022
Online Etymology Dictionary. art | Etymology, origin, and meaning of art by
etymologize https://www.etymonline.com/word/art Diakses pada 3 Mei 2022
English Wikipedia (Revisi 2022). Digital Art https://en.wikipedia.org/wiki/
Diakses pada 4 Mei 2022
Tate. Digital Art | Tate https://www.tate.org.uk/art/art-terms/d/digital-art Diakses
pada 4 Mei 2022
Eden Gallery (2021). What is Digital Art ? https://www.eden-
gallery.com/news/what-is-digital-art Diakses pada 4 Mei 2022
Souter, Anna (2017). Digital Art – History and Concept
https://www.theartstory.org/movement/digital-art/history-and-concepts/ Diakses
pada 4 Mei 2022
Mullenix, Bryan (2022). Hot Debate : Is Digital Art Real Art ?
https://artistryfound.com/is-digital-art-real-art/ Diakses pada 4 Mei 2022
SweetMonia (2019). Advantages & disadvantages digital art / painting. Is it better
than traditional? https://sweetmonia.com/Sweet-Drawing-Blog/advantages-
disadvantages-digital-art-painting-is-it-better-than-
traditional/#DisadvantagesOfDigitalArt Diakses pada 5 Mei 2022
Cleo (2016). Advantages and Disadvantages of Digital Art
https://bloggingforonlinepublishing.wordpress.com/2016/01/02/advantages-and-
disadvantages-of-digital-art/ Diakses pada 5 Mei 2022
Oudea, Eleonore (2017). Digital Technology Is Transforming The Art World
https://impakter.com/digital-technology-transforming-art-world/ Diakses pada 5
Mei 2022
English Wikipedia (Revisi 2022). Computer generated imagery
https://en.wikipedia.org/wiki/Computer-generated_imagery Diakses pada 5 Mei
2022
Abreu, Rafael (2021), What is CGI ? How CGI Works on Movies and Animation
https://www.studiobinder.com/blog/what-is-cgi-meaning-definition/ Diakses pada
5 Mei 2022
English Wikipedia (Revisi 2022). Software https://en.wikipedia.org/wiki/Software
Diakses pada 6 Mei 2022
English Wikipedia (Revisi 2022). Non-fungible token
https://en.wikipedia.org/wiki/Non-fungible_token Diakses pada 6 Mei 2022
Tim CNBC Indonesia (2022). Apa itu NFT ? Hal yang bikin Ghozali tajir melintir
bak Sultan https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220117115005-37-
307907/apa-itu-nft-hal-yang-bikin-ghozali-tajir-melintir-bak-sultan Diakses pada
6 Mei 2022
Clark, Mitchell (2021). NFTs, Explained
https://www.theverge.com/22310188/nft-explainer-what-is-blockchain-crypto-art-
faq Diakses pada 6 Mei 2022
English Wikipedia (Revisi 2022). Electronic Music
https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_music#Late_1960s_to_early_1980s
Diakses pada 6 Mei 2022
Hiller, Lejaren & The Editors of Encyclopedia Brittanica. Electronic music
https://www.britannica.com/art/electronic-music/Computer-music Diakses pada 6
Mei 2022
English Wikipedia (Revisi 2022). Digital Photography
https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_photography Diakses pada 6 Mei 2022
Technopedia (2017). Digital Photography
https://www.techopedia.com/definition/1978/digital-photography Diakses pada 6
Mei 2022
Ananda, Jaka F (2020). Pengertian Fotografi Digital dan 7 Jenis Kamera Digital
https://webmediacenter.com/pengertian-fotografi-digital-dan-jenis-kamera-digital/
Diakses pada 6 Mei 2022

You might also like