Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JHMHS Vol. 01 No.

02 2020; 01-08

Journal of Hospital Management and Health Sciences (JHMHS)

Tinjauan Keakuratan Pengkodean Penyakit Dengan Dignosa Low Back Pain


Berdasarkan Icd-10 Di Rumah Sakit UmumDaerah Indrasari Rengat

Cindi Maretha1, Fitriani Astika2


1
STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Riau, Indonesia
Email: 1cindimaretha99@gmail.com
2
STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Riau, Indonesia
Email: 2 fitrianiastika123@gmail.com

ABSTRACT

ICD-10 (Intenation Statistical Classification of diseases and Realted Health Problem


Tenth Revision) is a clarification of international standard diagnoses for all general
epidemiological purposes and various health management purposes, coding is a code
determination using letters or numbers and a combination of letters in numbers
representing components data. The purpose of this study was to determine the level of
accuracy of coding low back pain in Indrasari Rengat Hospital in 2019.
The research method used is descriptive. This research was conducted in the medical
record unit of the coding section at the Indrasari Rengat Hospital. Where the
implementation of this research was conducted in September - March 2020, the population
in this study all the files of low back pain medical records in September 2019 amounted to
72 medical record files at Indrasari Rengat Hospital in 2019. The sample in this study
were several medical record files The medical record unit was coded at the Indrasari
Rengat Hospital in 2019 with 82 samples. Data analysis uses univariate analysis to see the
frequency and percentage of each variable using the SPSS version 24.0 program.
The results obtained are the accuracy of the coding of medical record officers based on
ICD-10 for the diagnosis of Low Back Pain in Indrasari Rengat Hospital in 2019 at the
most inaccurate namely 45 people (68.2%) and the most complete is 58 people (87.9%) .
The conclusion that the highest level of accuracy is accurate and the most complete level of
incomplete coding of medical records officers based on ICD-10 for the diagnosis of Low
Back Pain in the Indrasari Rengat Hospital in 2019.

Keywords: Level of Accuracy, Level of Completeness, Coding ICD-10

ABSTRAK

ICD-10 (Intenation Statistical Classification of disease and Realted Health Problem Tenth
Revision) adalah klafikasi diagnose standar internasional untuk semua tujuan epidemiologi
umum dan berbagai tujuan manajemen kesehatan, pemberian kode adalah penetapan kode
dengan menggunakan huruf atau angka dan kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
komponen data. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat keakuratan pengkodean
penyakit low back pain di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di bagian unit
rekam medis bagian koding di Rumah Sakit Indrasari Rengat . Dimana pelaksanaan
penelitian ini dilakukan pada bulan September – Maret Tahun 2020, populasi dalam
penelitian ini seluruh berkas rekam medis low back pain pada bulan September 2019
berjumlah 72 berkas rekam medis di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019. Sampel
dalam penelitin ini adalah beberapa berkas rekam medis diunit rekam medis bagian koding
di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019 dengan 82 sampel.Analisa data
menggunakan analisa univariat untuk melihat frekuensi dan persentase masing-masing
variable menggunakan program spss versi 24.0.
Hasil diperoleh tingkat keakuratan pengkodean petugas rekam medis berdasarkan ICD-10
untuk diagnose Low Back Pain di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019 paling
banyak tidak akurat yaitu 45 orang (68,2%) dan paling banyak lengkap yaitu 58 orang
(87,9%). Kesimpulan bahwa paling banyak tingkat keakuratan adalah akurat dan paling

1
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
JHMHS Vol. 01 No.02 2020; 01-08

Journal of Hospital Management and Health Sciences (JHMHS)

banyak tingkat kelengkapan tidak lengkap terhadap pengkodean petugas rekam medis
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose Low Back Pain di di Rumah Sakit Indrasari Rengat
Tahun 2019.

Kata Kunci :Tingkat Keakuratan, Tingkat Kelengkapan, Pengkodean ICD-10

PENDAHULUAN diagnose standar internasional untuk semua


Low Back Pain (LBP) adalah sindroma tujuan epidemiologi umum dan berbagai
klinik yang ditandai dengan gejala utama tujuan manajemen kesehatn. Ini mencangkup
nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di kesehatan masyarakat, ICD-10 juga
daerah tulang punggung bagian bawah. Low mempunyai 3 (tiga) volume yaitu volume 1
Back Pain (LBP) merupakan keluhan yang (satu) menjelaskan tentang pedoman
sering dijumpai.(LBP) adalah nyeri yang penggunaan, volume 3 (tiga) menjelaskan
dirasakan di daerah punggung bawah, dapat tentang indeks alfabateklasifikasi
berupa nyeri lokal maupun nyeri radikular (Hatta,2008:131).
atau keduanya.Nyeri ini terasa di antara Menurut WHO (world Health
sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah Oranization) kode klasifikasi penyakit
yaitu di daerah lumbal atau lumbosakral dan bertujuan untuk menyeragamkan nama
sering disertai dengan penjalaran nyeri ke dengan golonagn penyakit,cedera,gejala dan
arah tungkai dan kaki (Hamonanga, 2019). faktor yang mempengaruhi kesehatan. Sejak
Lebih dari 70% umat manusia dalam 1993 WHO mengharuskan negara
hidupnya pernah mengalami (LBP) , dengan anggotanya termasuk Indonesia
rata-rata puncak kejadian berusia 35-55 menggunakan klasifikasi penyakit revisi -10
tahun. Prevalensi (LBP) masyarakat pekerja (ICD-10, International Statical
pada sebuah industri tekstil India ditemukan Classification Dease And Heath Problem 10
sebesar 11.1 %, dengan sampel pekerja Revisi). ICD-10 menggunakan kode
sejumlah 514 orang. Disebutkan ada kombinasi yaitu menggunakan abjad dan
beberapa faktor risiko penting yang terkait angka (Alpha Numeric) (DepKes
dengan kejadian LBP yaitu usia di atas 35 RI,2006:59).
tahun, perokok, masa kerja 5-10 tahun, Pemberian kode adalah penetapan kode
posisi kerja, kegemukan dan riwayat dengan menggunakan huruf atau angka dan
keluarga penderita musculoskeletal disorder. kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
Penelitian serupa di kalangan pekerja Iran komponen data. Kegiatan dan tindakan serta
didapatkan hasil prevalensi (LBP) sebesar diagnosa yang ada dalam rekam medis harus
21%.Meskipun dianggap tidak penting, diberi kode dan selanjutnya diindeks agar
ternyata masalah (LBP) memiliki dampak memudahkan pelayanan pada penyajian dan
yang cukup besar. Dalam bidang ekonomi, informasi penetapan diagnose seorang pasien
sakit punggung kadar rendah telah merupakan kewajiban dan hak tagging jawab
melemahkan 5,4 juta orang Amerika dan dokter terkait diagnosa tidak boleh di ubah
bisa menghabiskan biaya kesehatan paling dan rekam medis harus lengkap.
sedikit US$ 16 milyar setiap tahunnya. Hasil Penelitian Masimo, (2016)
(LBP) juga berpengaruh pada produktifitas menyebutkan bahwa satu diantara system
yang berakibat hilangnya 149 juta hari kerja. pengolahan data yang penting dalam system
Sekitar setengah dari mereka yang Rekam Medis adalah Sistem pengkodean.
mengalami sakit punggung kronis akan Dari hasil penelitian 89 sampel berkas rekam
kembali bekerja. medis terdapat pengisian diagnose yang tidak
ICD-10 (Intenation Statistical akurat 46 dengan persentase 51,68% dan
Classification of disease and Realted Health data yang akurat 43 sampel dengan
Problem Tenth Revision) adalah klafikasi persentase 48,32% pengisian pada
2
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
keakuratan pengkodean rekam medis penyajian data sebagai bahan perbandingan
tersebut terdapat berkas penyakit low back dan dasar dalam pengambilan keputusan
pain yang tidak akurat sebanyak 15 sampel yang strategik. Untuk dapat menunjang
dengan persentase 16,85% sedangkan data pemanfaatan data secara optimal yang
yang akurat dengan status penyakit low back bersifat terbarukan setiap saat (updated)
pain sebanyak 7 sampel dengan persentase dalam mendukung upaya pembangunan
7,86% dengan demikian dapat disimpulkan dibidang kesehatan maka RSUD Indrasari
bahwa petugas rekam medis seharusnya Rengat telah merencanakan penyusunan
mencantumkan diagnosa utama pada pasien Profil Rumah Sakit Tahun 2019 yang berisi
rawat inap maupun rawat jalan penyakit low informasi mengenai organisasi, ketenagaan,
back pain, dan dalam pemberian kode tingkat pemanfaatan, mutu pelayanan,
penyakit pasien menggunakan ICD-10 tidak efesiensi pelayanan dan kegiatan rumah
teliti sehingga perlu banyak belajar lagi agar sakit. RSUD melayani berbagai penyakit
berkas rekam medis menjadi lengkap dan salah satunya low back pain dengan jumlah
akurat. pasien dapat dilihat pada table berikut :
Rumah Sakit tetap perlu untuk melakukan
proses pengumpulan, pengolahan dan

Tabel 1
Daftar Pasien Penyakit Diagnosa Low back Pain di Rumah Sakit Indrasari
RengatTahun 2019

Keterangan
Kode
No No. Rm Diagnose Kode RS Tidak
ICD-10 akurat
akurat
1 100059 Low back pain M54.5 M54.4 Tidak
akibat lumbago akurat
with sciatica
2 103020 Low back pain M54.5 M47.2 Tidak
akibat spondylosis akurat

3 116384 Low back pain M54.5 M54.58 Tidak


akibat lordosis akurat
4 116718 Low back pain tipe M54.5 M54.5 Akurat
acute
5 147087 Low back pain - M54.5 Tidak
lumbago yang akurat
tidak dijelaskan
6 160698 Low back pain M54.5 M19.98 Tidak
akibat akurat
osteoarehrhitis
7 170445 Low back pain M54.5 M54.6 Tidak
akibat dorsalgia akurat

8 171078 Low back pain M54.5 M54.4 Tidak


dengan sciatica akurat
9 109598 Low back pain M54.5 M54.5 Akurat
chronic
10 111087 Low back pain M54.5 M51.2 Tidak
akibat interper akurat
tebral displasma

Sumber : RSUD Indrasari Rengat Tahun 2019

3
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
Berdasarkan table 1 diatas Data di analisa terhadap data yang telah didapat,
Rumah Sakit Indrasari Rengat di peroleh maka penulis dapat disimpulkan hasil
data pasien tahun 2019 pada kasus low back penelitian dalam paparan di bawah ini
pain peneliti mengambil 10 berkas rekam a. Tingkat Keakuratan Pengkodean
medis pada penyakit low back pain dan di Rumah Sakit Indrasari Rengat
temukan 8 berkas rekam medis yang tidak Tahun 2019
akurat sedangkan yang akurat 2 berkas Berdasarkan penelitian yang
rekam medis. dilakukan di Rumah Sakit Indrasari
Dari hasil observasi awal 10 sampel Rengat Tahun 2019 pada 66 pasien
rekam medis kasus low back pain lebih Penyakit Low Back Pain tentang
banyak yang tidak akurat sebanyak 8 keakuratan pengkodean penyakit Low
sedangkan yang akurat 2 sampel. Hal ini Back Pain diperoleh hasil sebagai
mengingat pengkodean penyakit sangat berikut :
penting dan perlu dilakukan. Bila Tabel 2.
pengkodean diagnosis penyakit yang ditulis Persentase Tingkat Keakuratan
Pengkodean Petugas Rekam Medis
tidak akurat dan tidak lengkap bahkan tidak Berdasarkan ICD-10 Untuk Diagnose
ditulis (terdapat kekosongan) maka dapat Low Back Pain di Rumah Sakit
menyebabkan kesulitan dalam proses Indrasari Rengat Tahun 2019
selanjutnya yaitu pada proses indeksing akan Tingkat Frekuensi Presentase
mencerminkan kekurangan serta data yang Keakuratan (n) (%)
dihasilkan tidak akurat dalam penyajian Tidak
statistik dan laporannya.Tujuan penelitian 45 68.2
akurat
untuk mengetahui Tingkat Keakuratan Akurat 21 31.8
Pengkodean Penyakit Low Back Pain di Total 66 100
Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019.
Berdasarkan tabel 2 diperoleh
METODE hasil bahwa dari 66 sampel pasien
Metode penelitian yang digunakan penderita penyakit Low Back Pain,
adalah deskriptif dilakukan di bagian unit tingkat keakuratan pengkodean
rekam medis bagian koding di Rumah Sakit petugas rekam medis berdasarkan
Indrasari Rengat . Dimana pelaksanaan ICD-10 paling banyak tidak akurat
penelitian ini dilakukan pada bulan yaitu 45 orang (68,2%) Rumah Sakit
September – Maret Tahun 2020.Populasi Indrasari Rengat Tahun 2019.
dalam penelitian ini seluruh berkas rekam
medis low back painpada bulan September
2019 berjumlah 72 berkas rekam medis di Adapun rumus dari persentase pada
Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun masing-masing kategori adalah
2019.dengan sampel 61 berkas rekam sebagai berikut :
medis.Pengambilan sampel Simple Random 𝑓
Sampling. 𝑃 = 𝑥100%
𝑛
Tidak akurat frekuensi = 45 orang
HASIL 45
1. Analisa Univariat 𝑃= 𝑥100%
66
Penelitian ini bertujuan untuk 𝑃 = 68,2%
mengetahui Tingkat Keakuratan Akurat frekuensi = 21 orang
Pengkodean Penyakit Low Back Pain di 21
𝑃= 𝑥100%
Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019 66
pada 66 sampel penelitian yang telah 𝑃 = 31,8%
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan
4
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
b. Tingkat Kelengkapan Pengkodean Berdasarkan penelitian dari 66
Rumah Sakit Indrasari Rengat sampel pasien penderita penyakit Low
Tahun 2019 Back Pain, tingkat keakuratan
Berdasarkan penelitian yang pengkodean petugas rekam medis
dilakukan di Rumah Sakit Indrasari berdasarkan ICD-10 paling banyak
Rengat Tahun 2019 pada 66 pasien tidak akurat yaitu 45 orang (68,2%)
Penyakit Low Back Pain tentang Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun
tingkat kelengkapan pengkodean 2019.
penyakit Low Back Pain diperoleh Hasil penelitian ini sejalan
hasil sebagai berikut : dengan penelitian yang dilakukan oleh
Tabel 3 Pramono, (2012) tentang Keakuratan
Persentase Tingkat Kelengkapan Pengkodean Kode Diagnosis Penyakit Berdasarkan
Petugas Rekam Medis Berdasarkan ICD-10
Untuk Diagnose Low Back Pain di Rumah Sakit
ICD-10 Di Puskesmas Gondokusuman
Indrasari Rengat Tahun 2019 II Kota Yogyakarta diperoleh hasil
Tingkat Frekuensi (n) Presentase bahwa menunjukkan bahwa dari
Kelengkapan (%) sampel sebanyak 385 berkas, jumlah
Tidak 8 12.1 berkas yang kode diagnosisnya akurat
lengkap
sebesar 174 berkas (45,2%) dan
Lengkap 58 87.9
selebihnya kode diagnosisnya tidak
Total 66 100
akurat yaitu sebesar 211 berkas
(54,8%).
Berdasarkan tabel 3 diperoleh Hasil penelitian ini juga sejalan
hasil bahwa dari 66 sampel pasien dengan penelitian yang dilakukan oleh
penderita penyakit Low Back Pain, Sari. TP dan Dewi. N (2016), tentang
tingkat kelengkapan pengkodean Keakuratan Kode Diagnosis Hepatitis
petugas rekam medis berdasarkan Berdasarkan ICD 10 Pasien Rawat
ICD-10 paling banyak lengkap yaitu Inap Di Rumah Sakit Lancang Kuning
58 orang (87,9%) Rumah Sakit Pekanbaru diperoleh bahwa keakuratan
Indrasari Rengat Tahun 2019. kode diagnosis Hepatitis belum dapat
dikatakan baik karena masih banyak
ditemukannya kode diagnosis yang
Adapun rumus dari persentase pada masing- tidak akurat yaitu 29 (32,2%) dan
masing kategori adalah sebagai berikut : 61(77,8%) berkas yang akurat. ketidak
𝑓
𝑃 = 𝑥100% akuratan tersebut disebabkan karna
𝑛 petugas belum pernah mengikuti
Tidak lengkap frekuensi = 8 orang pelatihan.
8
𝑃= 𝑥100% Hsia (2009) menyebutkan
66 bahwa 61,7% kesalahan pengodean
𝑃 = 12,1% yang terjadi di pelayanan kesehatan
Lengkap frekuensi = 58 orang
tersebar pada dokter dan petugas
58
𝑃= 𝑥100% administrasi rumah sakit yang bertugas
66 menangani kegiatan pengodean.
𝑃 = 87,9% Kesalahan ini mayoritas dilakukan oleh
petugas coding yang tidak mampu
PEMBAHASAN memahami dalam pemilihan kode
1. Tingkat keakuratan pengkodean untuk penyakit yang lebih
petugas rekam medis berdasarkan
kompleks.Berdasarkan penelitian
ICD-10 untuk diagnose Low Back tersebut dapat diketahui bahwa petugas
Pain di Rumah Sakit Indrasari coding dalam melakukan pengodean
Rengat Tahun 2019 harus benar-benar memahami penyakit
5
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
yang diderita pasien untuk kemudian hal penting bagi kalangan tenaga
ditentukan kode diagnosisnya untuk personel Manajemen Informasi
memperkecil kesalahan kode yang Kesehatan, fasilitas asuhan kesehatan,
dihasilkan. dan para profesional Manajemen
Ketidakakuratan penulisan Informasi Kesehatan. Ketepatan data
kode yang terjadi di Rumah Sakit diagnosis sangat krusial di bidang
Indrasari Rengat Tahun 2019 sebagian manajemen data klinis, penagihan
besar juga disebabkan karena sebagian kembali biaya, beserta hal-hal yang
besar kode hanya dituliskan dalam tiga berkaitan dengan asuhan dan
digit padahal masih ada digit keempat pelayanan kesehatan (Hatta,2008).
yang menentukan keakuratan kode. Analisa peneliti terhadap hasil
Hal ini sesuai dengan teori WHO penelitian bahwa ketidakakuratan
(2004) bahwa subkategori 4 karakter pengkodean yang terjadi pada
digunakan paling tepat untuk pengkodean penyakit low back pain di
identifikasi, misalnya, variasi tempat Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019,
yang berbeda pada kategori 3 karakter disebabkan karena ditemukan adanya
untuk penyakit tunggal, atau penyakit kebijakan-kebijakan yang mengatur
yang berdiri sendiri pada kategori 3 jalannya pengisian diagnosis utama dan
karakter untuk kondisi yang keakuratan kode diagnosis pada pasien
berkelompok. kasus penyakit dalam termasuk
Ketidaksesuaian kode ini lebih didalamnya kebijakan-kebijakan yang
banyak terdapat pada pengkodean yang mendukung.Walaupun diantara
dilihat hanya dari ringkasan masuk dan kebijakan-kebijakan tersebut tidak
keluar, tidak berdasarkan hasil seluruhnya telah dilakukan evaluasi
laboratorium atau informasi tambahan hingga sekarang.Oleh karena itu,
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
lainnya.Pada ringkasan masuk dan
pada beberapa tahun yang lalu masih saja
keluar, diagnosis tidak ditulis dokter
digunakan.Dampak dari perubahan
secara spesifik apakah terinfeksi atau
kebijakan sebelum kebijakan dirubah,
non infeksi, serta penyebab lainnya,
diantaranya petugas yang berhubungan
dalam artian diagnosis yang ditulis
merumuskan dan mempelajarinya
oleh dokter kurang lengkap. Jika terlebih dahulu.Hal ini menjadi bagian dari
petugas koding (coder) melakukan kendala yang sering terjadi dalam
pengkodeaan hanya berdasarkan penerapan kebijakan. Kebijakan yang ada,
diagnosis yang tertulis pada lembar jangka waktu evaluasi kebijakan adalah
ringkasan masuk dan keluar saja, kode per triwulan akan tetapi pada
yang diberikan sebagian memang kenyataanya tidak seperti itu, karena bila
sudah sesuai dengan ICD-10, tapi jika dilihat dari segi agenda, bagian rekam
pengkodeaan dilakukan berdasarkan medis masih banyak yang harus
aturan kodefikasi ICD-10 volume 1, diterapkan, tidak hanya mengerjakan satu
seperti hasil laboratorium atau hal saja. Bila kebijakan tersebut tercapai
informasi tambahan lainnya maka maka dapatkan nilai-nilai rekam medis
ditemukan banyak ketidaksesuaian yang dapat diberikan oleh terlaksananya
kode berdasarkan ICD-10. kebijakan tersebut.
Padahal, penggunaan kode
yang tepat harus ditegakkan 2. Tingkat kelengkapan pengkodean
untukmengidentifikasi diagnosis yang petugas rekam medis berdasarkan
spesifik dan prosedur klinik pada ICD-10 untuk diagnose Low Back
klaim, pengisian form, dan transaksi Pain di Rumah Sakit Indrasari
elektronik lainnya (AHIMA, Rengat Tahun 2019
2010).Kualitas data terkode merupakan
6
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
Berdasarkan penelitian dari 66 adalah alat komunikasi antar berbagai
sampel pasien penderita penyakit Low tenaga medis mengenai kondisi klinis
Back Pain, tingkat kelengkapan pasien yang akan digunakan apabila
pengkodean petugas rekam medis pasien hendak berobat lagi dikemudian
berdasarkan ICD-10 paling banyak hari. Diagnosa yang ditulis lengkap
lengkap yaitu 58 orang (87,9%) Rumah pada resume medis mencerminkan
Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019. ketepatan dan pemahaman yang tinggi
Hasil penelitian ini sejalan akan kondisi pasien oleh tenaga medis
dengan penelitian sebelumnya yang sehingga tidak menimbulkan
dilakukan oleh Pepo, (2015) tentang kerancuan apabila tenaga medis lain
kelengkapan penulisan diagnosa pada akan memberikan perawatan pada
resume medis terhadap ketepatan pasien di kemudian hari. Kelengkapan
pengkodean klinis kasus kebidanan penulisan diagnosa pada resume medis
dipeorleh hasil dari 44 sampel rekam juga dapat membantu coder dalam
medis pasien rawat inap dengan kasus melaksanakan pengkodean klinis.
kebidanan pada tahun 2014 yang telah Penulisan diagnosa yang lengkap dan
diteliti ditemukan terdapat 26 (59,1%) spesifik dapat menjamin ketepatan
rekam medis yang penulisan diagnosa pengkodean klinis.Selain itu, resume
pada resume medisnya lengkap dan 18 medis juga digunakan oleh pihak
(40,9%) rekam medis yang penulisan ketiga berupa asuransi untuk
diagnosa pada resume medisnya tidak mengetahui kualitas asuhan pelayanan
lengkap. kesehatan yang diberikan oleh tenaga
Penelitian Pratama (2014) di medis terhadap pasien pada suatu
RSUD Tugurejo Semarang periode institusi kesehatan seperti rumah sakit.
triwulan I diperoleh diagnosis utama Resume medis yang lengkap
yang tidak spesifik, kurangnya mencerminkan tingkat pemahaman
komunikasi antara petugas koding dan tinggi akan kondisi pasien oleh tenaga
dokter serta petugas koding yang medis dan mengambarkan baiknya
kurang teliti dalam memberi kode kualitas pelayanan yang diberikan di
penyakit adalah faktor-faktor yang rumah sakit.
turut mempengaruhi ketepatan Analisa peneliti terhadap hasil
pengkodean klinis. Hasil penelitian penelitian bahwa masih ada kurang
Murtisari (2011) di Rumah Sakit dari sebagian pengkodean rekam medis
Umum Jati Husada Karanganyar dibuat tidak lengkap. Persentase
periode triwulan I diperoleh hasil kelengkapan penulisan diagnosa pada
bahwa faktorfaktor yang resume medis yang rendah akan
mempengaruhi ketepatan pengkodean menyebabkan terganggunya proses
klinis adalah tenaga medis, kerja sama komunikasi antar tenaga medis karena
antara tenaga medis dan coder dan kondisi pasien tidak digambarkan
petugas coding; kemampuan secara lengkap dan spesifik melalui
(pengetahuan, latar belakang diagnosa pada resume medis. Selain itu
pendidikan), ketekunan, ketelatenan akan mempengaruhi kerja sama rumah
dan ketelitiannya, alat bantu yaitu sakit dengan pihak asuransi karena
daftar ringkasan diagnosis yang sering ketidaklengkapan penulisan diagnosa
digunakan di rumah sakit yang kurang pada resume medis mencerminkan
spesifik serta suasana kerja yang kurang pahamnya tenaga medis
kurang mendukung. khususnya dokter terhadap kondisi
Kelengkapan penulisan medis pasien. Dan angka kelengkapan
diagnosa pada resume medis adalah penulisan diagnosa yang rendah akan
penting karena resume medis pasien mempengaruhi ketepatan pelaksanaan
7
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
pengkodean klinis oleh coder karena Ari, S. (2018) Faktor Resiko Low
diagnosa pada resume medis Back
merupakan dasar pelaksanaan Pain(https://ejournal.undip.ac.id/index.p
pengkodean klinis. hp/jpki/article/download/19056/13278
1 Januari 2018)
KESIMPULAN Dermawan, T. (2012) Low Back
Berdasarkan tingkat keakuratan Pain(https://www21.ha.org.hk/smartpati
pengkodean petugas rekam medis ent/EM/MediaLibraries/EM/EMMedia/L
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose Low ow-Back-Pain_Bahasa-
Back Pain di Rumah Sakit Indrasari Indonesia.pdf?ext=.pdf 14 mei 2012)
Rengat Tahun 2019 maka dapat Depkes RI (2006).Pedoman Pengelolahan
disimpulkan bahwa : Dan Prosedur Rekam Medis Rumah
1. Paling banyak tingkat keakuratan Sakiti Di Indonesia .Jakarta : Direktorat
pengkodean petugas rekam medis Jendral Pelayanan Medik
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose Hatta, G (2008) Pedoman Manajemen
Low Back Pain tidak akurat yaitu 45 Informasi Kesehatan di Sarana
orang (68,2%). Pelayanan Kesehatn Jakarta :
2. Paling banyak kelengkapan Universitas Indonesia
pengkodean petugas rekam medis KEMENKES, RI, Penyakit
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose sendi/rematik/encok Riset Kesehatan
Low Back Pain lengkap yaitu 58 Dasar
orang (87,9%). Notoatmodjo, S. (2005) Metodologi
Penelitian Kesehatan .Jakarta :
SARAN RinekaCipta
1 Disarankan bagi pimpinan rumah sakit ------------------ (2012) Metodologi
agar perlu adanya memberikan kebijakan Penelitian Kesehatan .
yang sebaiknya dipertimbangkan untuk Jakarta : RinekaCipta
diterapkan diantaranya petugas coding ------------------ (2017) Metodologi
adalah petugas dengan kualifikasi Penelitian Kesehatan.
pendidikan D-III Rekam Medis sehingga Jakarta : RinekaCipta
diharapkan tingkat keakuratan kode Massimo, A . (2016)Mechanisms of low
diagnosis semakin meningkat. back pain: a guide for diagnosis and
2 Bagi pekerja rekam medis khususnya therapy.
jurusan rekam medis bisa menjadikan (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art
hasil penelitian ini sebagai bahan ajaran icles/PMC4926733/ 20 Oktober 2016)
bagi mahasiswa untuk mengetahui Mardalis (2010) Metode Penelitian.
gambaran pencatatan rekam medis pada Jakarta : Bumi Aksara
lokasi penelitian sehingga diharapkan ke Rustiyanto , E (2009) Etika Profesi Perekam
depannya rumah sakit memiliki staf Medis Dan Informasi Kesehatan.
rekam medis yang berkualitas dari Yogyakarta : Graha Ilmu
kualifikasi pendidikan D-III Rekam Saryono (2013) Metodologi Penelitian
Medis. Kualitatif dan kuantitatif.Yogyakarta :
3 Sebaiknya petugas rekam medis dibagian Mitra Cendekia
coding perlu meneliti kembali kode
diagnose penyakit yang telah diberikan Undang-undang RI No 44 (2009) Udang-
dokter, agar kode diagnosis penyakit Udang Kesehatan Jakarta : Udang-
tersebut lebih tepat dan akurat. Undang RI
Priyatama,DKK (2014) Tinjauan Keakuratan
DAFTAR PUSTAKA Kode Diagnosis Berdasarkan ICD-10
Dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Di
8
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
RSUD Banjarbaru Pada Triwulan III
Tahun 2013, Kalimantan Selatan : Jurke

Rockwell S. & Alton C.J. 1990.


Management of Hospital Health Service
Strategic.Toronto: The C.V. Mocby
Company.
Sari, tri purnama; dewi, nurul husna (2016),
keakuratan kode diagnosis hepatitis
berdasarkan icd-10 pasien rawat inap di
rumah sakit lancang kuning
pekanbaru. Jurnal manajemen informasi
kesehatan indonesia (jmiki), [s.l.], v. 4,
n. 1, apr. 2016. Issn 2337-6007. Tersedia
pada:
<https://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/j
miki/article/view/97>. Tanggal akses: 27
nov. 2019
doi:http://dx.doi.org/10.33560/jmiki.v4i
1.97.

9
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani

You might also like