Professional Documents
Culture Documents
82-Article Text-466-3-10-20201227
82-Article Text-466-3-10-20201227
02 2020; 01-08
ABSTRACT
ABSTRAK
ICD-10 (Intenation Statistical Classification of disease and Realted Health Problem Tenth
Revision) adalah klafikasi diagnose standar internasional untuk semua tujuan epidemiologi
umum dan berbagai tujuan manajemen kesehatan, pemberian kode adalah penetapan kode
dengan menggunakan huruf atau angka dan kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
komponen data. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat keakuratan pengkodean
penyakit low back pain di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di bagian unit
rekam medis bagian koding di Rumah Sakit Indrasari Rengat . Dimana pelaksanaan
penelitian ini dilakukan pada bulan September – Maret Tahun 2020, populasi dalam
penelitian ini seluruh berkas rekam medis low back pain pada bulan September 2019
berjumlah 72 berkas rekam medis di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019. Sampel
dalam penelitin ini adalah beberapa berkas rekam medis diunit rekam medis bagian koding
di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019 dengan 82 sampel.Analisa data
menggunakan analisa univariat untuk melihat frekuensi dan persentase masing-masing
variable menggunakan program spss versi 24.0.
Hasil diperoleh tingkat keakuratan pengkodean petugas rekam medis berdasarkan ICD-10
untuk diagnose Low Back Pain di Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019 paling
banyak tidak akurat yaitu 45 orang (68,2%) dan paling banyak lengkap yaitu 58 orang
(87,9%). Kesimpulan bahwa paling banyak tingkat keakuratan adalah akurat dan paling
1
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
JHMHS Vol. 01 No.02 2020; 01-08
banyak tingkat kelengkapan tidak lengkap terhadap pengkodean petugas rekam medis
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose Low Back Pain di di Rumah Sakit Indrasari Rengat
Tahun 2019.
Tabel 1
Daftar Pasien Penyakit Diagnosa Low back Pain di Rumah Sakit Indrasari
RengatTahun 2019
Keterangan
Kode
No No. Rm Diagnose Kode RS Tidak
ICD-10 akurat
akurat
1 100059 Low back pain M54.5 M54.4 Tidak
akibat lumbago akurat
with sciatica
2 103020 Low back pain M54.5 M47.2 Tidak
akibat spondylosis akurat
3
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
Berdasarkan table 1 diatas Data di analisa terhadap data yang telah didapat,
Rumah Sakit Indrasari Rengat di peroleh maka penulis dapat disimpulkan hasil
data pasien tahun 2019 pada kasus low back penelitian dalam paparan di bawah ini
pain peneliti mengambil 10 berkas rekam a. Tingkat Keakuratan Pengkodean
medis pada penyakit low back pain dan di Rumah Sakit Indrasari Rengat
temukan 8 berkas rekam medis yang tidak Tahun 2019
akurat sedangkan yang akurat 2 berkas Berdasarkan penelitian yang
rekam medis. dilakukan di Rumah Sakit Indrasari
Dari hasil observasi awal 10 sampel Rengat Tahun 2019 pada 66 pasien
rekam medis kasus low back pain lebih Penyakit Low Back Pain tentang
banyak yang tidak akurat sebanyak 8 keakuratan pengkodean penyakit Low
sedangkan yang akurat 2 sampel. Hal ini Back Pain diperoleh hasil sebagai
mengingat pengkodean penyakit sangat berikut :
penting dan perlu dilakukan. Bila Tabel 2.
pengkodean diagnosis penyakit yang ditulis Persentase Tingkat Keakuratan
Pengkodean Petugas Rekam Medis
tidak akurat dan tidak lengkap bahkan tidak Berdasarkan ICD-10 Untuk Diagnose
ditulis (terdapat kekosongan) maka dapat Low Back Pain di Rumah Sakit
menyebabkan kesulitan dalam proses Indrasari Rengat Tahun 2019
selanjutnya yaitu pada proses indeksing akan Tingkat Frekuensi Presentase
mencerminkan kekurangan serta data yang Keakuratan (n) (%)
dihasilkan tidak akurat dalam penyajian Tidak
statistik dan laporannya.Tujuan penelitian 45 68.2
akurat
untuk mengetahui Tingkat Keakuratan Akurat 21 31.8
Pengkodean Penyakit Low Back Pain di Total 66 100
Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019.
Berdasarkan tabel 2 diperoleh
METODE hasil bahwa dari 66 sampel pasien
Metode penelitian yang digunakan penderita penyakit Low Back Pain,
adalah deskriptif dilakukan di bagian unit tingkat keakuratan pengkodean
rekam medis bagian koding di Rumah Sakit petugas rekam medis berdasarkan
Indrasari Rengat . Dimana pelaksanaan ICD-10 paling banyak tidak akurat
penelitian ini dilakukan pada bulan yaitu 45 orang (68,2%) Rumah Sakit
September – Maret Tahun 2020.Populasi Indrasari Rengat Tahun 2019.
dalam penelitian ini seluruh berkas rekam
medis low back painpada bulan September
2019 berjumlah 72 berkas rekam medis di Adapun rumus dari persentase pada
Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun masing-masing kategori adalah
2019.dengan sampel 61 berkas rekam sebagai berikut :
medis.Pengambilan sampel Simple Random 𝑓
Sampling. 𝑃 = 𝑥100%
𝑛
Tidak akurat frekuensi = 45 orang
HASIL 45
1. Analisa Univariat 𝑃= 𝑥100%
66
Penelitian ini bertujuan untuk 𝑃 = 68,2%
mengetahui Tingkat Keakuratan Akurat frekuensi = 21 orang
Pengkodean Penyakit Low Back Pain di 21
𝑃= 𝑥100%
Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019 66
pada 66 sampel penelitian yang telah 𝑃 = 31,8%
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan
4
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
b. Tingkat Kelengkapan Pengkodean Berdasarkan penelitian dari 66
Rumah Sakit Indrasari Rengat sampel pasien penderita penyakit Low
Tahun 2019 Back Pain, tingkat keakuratan
Berdasarkan penelitian yang pengkodean petugas rekam medis
dilakukan di Rumah Sakit Indrasari berdasarkan ICD-10 paling banyak
Rengat Tahun 2019 pada 66 pasien tidak akurat yaitu 45 orang (68,2%)
Penyakit Low Back Pain tentang Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun
tingkat kelengkapan pengkodean 2019.
penyakit Low Back Pain diperoleh Hasil penelitian ini sejalan
hasil sebagai berikut : dengan penelitian yang dilakukan oleh
Tabel 3 Pramono, (2012) tentang Keakuratan
Persentase Tingkat Kelengkapan Pengkodean Kode Diagnosis Penyakit Berdasarkan
Petugas Rekam Medis Berdasarkan ICD-10
Untuk Diagnose Low Back Pain di Rumah Sakit
ICD-10 Di Puskesmas Gondokusuman
Indrasari Rengat Tahun 2019 II Kota Yogyakarta diperoleh hasil
Tingkat Frekuensi (n) Presentase bahwa menunjukkan bahwa dari
Kelengkapan (%) sampel sebanyak 385 berkas, jumlah
Tidak 8 12.1 berkas yang kode diagnosisnya akurat
lengkap
sebesar 174 berkas (45,2%) dan
Lengkap 58 87.9
selebihnya kode diagnosisnya tidak
Total 66 100
akurat yaitu sebesar 211 berkas
(54,8%).
Berdasarkan tabel 3 diperoleh Hasil penelitian ini juga sejalan
hasil bahwa dari 66 sampel pasien dengan penelitian yang dilakukan oleh
penderita penyakit Low Back Pain, Sari. TP dan Dewi. N (2016), tentang
tingkat kelengkapan pengkodean Keakuratan Kode Diagnosis Hepatitis
petugas rekam medis berdasarkan Berdasarkan ICD 10 Pasien Rawat
ICD-10 paling banyak lengkap yaitu Inap Di Rumah Sakit Lancang Kuning
58 orang (87,9%) Rumah Sakit Pekanbaru diperoleh bahwa keakuratan
Indrasari Rengat Tahun 2019. kode diagnosis Hepatitis belum dapat
dikatakan baik karena masih banyak
ditemukannya kode diagnosis yang
Adapun rumus dari persentase pada masing- tidak akurat yaitu 29 (32,2%) dan
masing kategori adalah sebagai berikut : 61(77,8%) berkas yang akurat. ketidak
𝑓
𝑃 = 𝑥100% akuratan tersebut disebabkan karna
𝑛 petugas belum pernah mengikuti
Tidak lengkap frekuensi = 8 orang pelatihan.
8
𝑃= 𝑥100% Hsia (2009) menyebutkan
66 bahwa 61,7% kesalahan pengodean
𝑃 = 12,1% yang terjadi di pelayanan kesehatan
Lengkap frekuensi = 58 orang
tersebar pada dokter dan petugas
58
𝑃= 𝑥100% administrasi rumah sakit yang bertugas
66 menangani kegiatan pengodean.
𝑃 = 87,9% Kesalahan ini mayoritas dilakukan oleh
petugas coding yang tidak mampu
PEMBAHASAN memahami dalam pemilihan kode
1. Tingkat keakuratan pengkodean untuk penyakit yang lebih
petugas rekam medis berdasarkan
kompleks.Berdasarkan penelitian
ICD-10 untuk diagnose Low Back tersebut dapat diketahui bahwa petugas
Pain di Rumah Sakit Indrasari coding dalam melakukan pengodean
Rengat Tahun 2019 harus benar-benar memahami penyakit
5
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
yang diderita pasien untuk kemudian hal penting bagi kalangan tenaga
ditentukan kode diagnosisnya untuk personel Manajemen Informasi
memperkecil kesalahan kode yang Kesehatan, fasilitas asuhan kesehatan,
dihasilkan. dan para profesional Manajemen
Ketidakakuratan penulisan Informasi Kesehatan. Ketepatan data
kode yang terjadi di Rumah Sakit diagnosis sangat krusial di bidang
Indrasari Rengat Tahun 2019 sebagian manajemen data klinis, penagihan
besar juga disebabkan karena sebagian kembali biaya, beserta hal-hal yang
besar kode hanya dituliskan dalam tiga berkaitan dengan asuhan dan
digit padahal masih ada digit keempat pelayanan kesehatan (Hatta,2008).
yang menentukan keakuratan kode. Analisa peneliti terhadap hasil
Hal ini sesuai dengan teori WHO penelitian bahwa ketidakakuratan
(2004) bahwa subkategori 4 karakter pengkodean yang terjadi pada
digunakan paling tepat untuk pengkodean penyakit low back pain di
identifikasi, misalnya, variasi tempat Rumah Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019,
yang berbeda pada kategori 3 karakter disebabkan karena ditemukan adanya
untuk penyakit tunggal, atau penyakit kebijakan-kebijakan yang mengatur
yang berdiri sendiri pada kategori 3 jalannya pengisian diagnosis utama dan
karakter untuk kondisi yang keakuratan kode diagnosis pada pasien
berkelompok. kasus penyakit dalam termasuk
Ketidaksesuaian kode ini lebih didalamnya kebijakan-kebijakan yang
banyak terdapat pada pengkodean yang mendukung.Walaupun diantara
dilihat hanya dari ringkasan masuk dan kebijakan-kebijakan tersebut tidak
keluar, tidak berdasarkan hasil seluruhnya telah dilakukan evaluasi
laboratorium atau informasi tambahan hingga sekarang.Oleh karena itu,
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
lainnya.Pada ringkasan masuk dan
pada beberapa tahun yang lalu masih saja
keluar, diagnosis tidak ditulis dokter
digunakan.Dampak dari perubahan
secara spesifik apakah terinfeksi atau
kebijakan sebelum kebijakan dirubah,
non infeksi, serta penyebab lainnya,
diantaranya petugas yang berhubungan
dalam artian diagnosis yang ditulis
merumuskan dan mempelajarinya
oleh dokter kurang lengkap. Jika terlebih dahulu.Hal ini menjadi bagian dari
petugas koding (coder) melakukan kendala yang sering terjadi dalam
pengkodeaan hanya berdasarkan penerapan kebijakan. Kebijakan yang ada,
diagnosis yang tertulis pada lembar jangka waktu evaluasi kebijakan adalah
ringkasan masuk dan keluar saja, kode per triwulan akan tetapi pada
yang diberikan sebagian memang kenyataanya tidak seperti itu, karena bila
sudah sesuai dengan ICD-10, tapi jika dilihat dari segi agenda, bagian rekam
pengkodeaan dilakukan berdasarkan medis masih banyak yang harus
aturan kodefikasi ICD-10 volume 1, diterapkan, tidak hanya mengerjakan satu
seperti hasil laboratorium atau hal saja. Bila kebijakan tersebut tercapai
informasi tambahan lainnya maka maka dapatkan nilai-nilai rekam medis
ditemukan banyak ketidaksesuaian yang dapat diberikan oleh terlaksananya
kode berdasarkan ICD-10. kebijakan tersebut.
Padahal, penggunaan kode
yang tepat harus ditegakkan 2. Tingkat kelengkapan pengkodean
untukmengidentifikasi diagnosis yang petugas rekam medis berdasarkan
spesifik dan prosedur klinik pada ICD-10 untuk diagnose Low Back
klaim, pengisian form, dan transaksi Pain di Rumah Sakit Indrasari
elektronik lainnya (AHIMA, Rengat Tahun 2019
2010).Kualitas data terkode merupakan
6
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
Berdasarkan penelitian dari 66 adalah alat komunikasi antar berbagai
sampel pasien penderita penyakit Low tenaga medis mengenai kondisi klinis
Back Pain, tingkat kelengkapan pasien yang akan digunakan apabila
pengkodean petugas rekam medis pasien hendak berobat lagi dikemudian
berdasarkan ICD-10 paling banyak hari. Diagnosa yang ditulis lengkap
lengkap yaitu 58 orang (87,9%) Rumah pada resume medis mencerminkan
Sakit Indrasari Rengat Tahun 2019. ketepatan dan pemahaman yang tinggi
Hasil penelitian ini sejalan akan kondisi pasien oleh tenaga medis
dengan penelitian sebelumnya yang sehingga tidak menimbulkan
dilakukan oleh Pepo, (2015) tentang kerancuan apabila tenaga medis lain
kelengkapan penulisan diagnosa pada akan memberikan perawatan pada
resume medis terhadap ketepatan pasien di kemudian hari. Kelengkapan
pengkodean klinis kasus kebidanan penulisan diagnosa pada resume medis
dipeorleh hasil dari 44 sampel rekam juga dapat membantu coder dalam
medis pasien rawat inap dengan kasus melaksanakan pengkodean klinis.
kebidanan pada tahun 2014 yang telah Penulisan diagnosa yang lengkap dan
diteliti ditemukan terdapat 26 (59,1%) spesifik dapat menjamin ketepatan
rekam medis yang penulisan diagnosa pengkodean klinis.Selain itu, resume
pada resume medisnya lengkap dan 18 medis juga digunakan oleh pihak
(40,9%) rekam medis yang penulisan ketiga berupa asuransi untuk
diagnosa pada resume medisnya tidak mengetahui kualitas asuhan pelayanan
lengkap. kesehatan yang diberikan oleh tenaga
Penelitian Pratama (2014) di medis terhadap pasien pada suatu
RSUD Tugurejo Semarang periode institusi kesehatan seperti rumah sakit.
triwulan I diperoleh diagnosis utama Resume medis yang lengkap
yang tidak spesifik, kurangnya mencerminkan tingkat pemahaman
komunikasi antara petugas koding dan tinggi akan kondisi pasien oleh tenaga
dokter serta petugas koding yang medis dan mengambarkan baiknya
kurang teliti dalam memberi kode kualitas pelayanan yang diberikan di
penyakit adalah faktor-faktor yang rumah sakit.
turut mempengaruhi ketepatan Analisa peneliti terhadap hasil
pengkodean klinis. Hasil penelitian penelitian bahwa masih ada kurang
Murtisari (2011) di Rumah Sakit dari sebagian pengkodean rekam medis
Umum Jati Husada Karanganyar dibuat tidak lengkap. Persentase
periode triwulan I diperoleh hasil kelengkapan penulisan diagnosa pada
bahwa faktorfaktor yang resume medis yang rendah akan
mempengaruhi ketepatan pengkodean menyebabkan terganggunya proses
klinis adalah tenaga medis, kerja sama komunikasi antar tenaga medis karena
antara tenaga medis dan coder dan kondisi pasien tidak digambarkan
petugas coding; kemampuan secara lengkap dan spesifik melalui
(pengetahuan, latar belakang diagnosa pada resume medis. Selain itu
pendidikan), ketekunan, ketelatenan akan mempengaruhi kerja sama rumah
dan ketelitiannya, alat bantu yaitu sakit dengan pihak asuransi karena
daftar ringkasan diagnosis yang sering ketidaklengkapan penulisan diagnosa
digunakan di rumah sakit yang kurang pada resume medis mencerminkan
spesifik serta suasana kerja yang kurang pahamnya tenaga medis
kurang mendukung. khususnya dokter terhadap kondisi
Kelengkapan penulisan medis pasien. Dan angka kelengkapan
diagnosa pada resume medis adalah penulisan diagnosa yang rendah akan
penting karena resume medis pasien mempengaruhi ketepatan pelaksanaan
7
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
pengkodean klinis oleh coder karena Ari, S. (2018) Faktor Resiko Low
diagnosa pada resume medis Back
merupakan dasar pelaksanaan Pain(https://ejournal.undip.ac.id/index.p
pengkodean klinis. hp/jpki/article/download/19056/13278
1 Januari 2018)
KESIMPULAN Dermawan, T. (2012) Low Back
Berdasarkan tingkat keakuratan Pain(https://www21.ha.org.hk/smartpati
pengkodean petugas rekam medis ent/EM/MediaLibraries/EM/EMMedia/L
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose Low ow-Back-Pain_Bahasa-
Back Pain di Rumah Sakit Indrasari Indonesia.pdf?ext=.pdf 14 mei 2012)
Rengat Tahun 2019 maka dapat Depkes RI (2006).Pedoman Pengelolahan
disimpulkan bahwa : Dan Prosedur Rekam Medis Rumah
1. Paling banyak tingkat keakuratan Sakiti Di Indonesia .Jakarta : Direktorat
pengkodean petugas rekam medis Jendral Pelayanan Medik
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose Hatta, G (2008) Pedoman Manajemen
Low Back Pain tidak akurat yaitu 45 Informasi Kesehatan di Sarana
orang (68,2%). Pelayanan Kesehatn Jakarta :
2. Paling banyak kelengkapan Universitas Indonesia
pengkodean petugas rekam medis KEMENKES, RI, Penyakit
berdasarkan ICD-10 untuk diagnose sendi/rematik/encok Riset Kesehatan
Low Back Pain lengkap yaitu 58 Dasar
orang (87,9%). Notoatmodjo, S. (2005) Metodologi
Penelitian Kesehatan .Jakarta :
SARAN RinekaCipta
1 Disarankan bagi pimpinan rumah sakit ------------------ (2012) Metodologi
agar perlu adanya memberikan kebijakan Penelitian Kesehatan .
yang sebaiknya dipertimbangkan untuk Jakarta : RinekaCipta
diterapkan diantaranya petugas coding ------------------ (2017) Metodologi
adalah petugas dengan kualifikasi Penelitian Kesehatan.
pendidikan D-III Rekam Medis sehingga Jakarta : RinekaCipta
diharapkan tingkat keakuratan kode Massimo, A . (2016)Mechanisms of low
diagnosis semakin meningkat. back pain: a guide for diagnosis and
2 Bagi pekerja rekam medis khususnya therapy.
jurusan rekam medis bisa menjadikan (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art
hasil penelitian ini sebagai bahan ajaran icles/PMC4926733/ 20 Oktober 2016)
bagi mahasiswa untuk mengetahui Mardalis (2010) Metode Penelitian.
gambaran pencatatan rekam medis pada Jakarta : Bumi Aksara
lokasi penelitian sehingga diharapkan ke Rustiyanto , E (2009) Etika Profesi Perekam
depannya rumah sakit memiliki staf Medis Dan Informasi Kesehatan.
rekam medis yang berkualitas dari Yogyakarta : Graha Ilmu
kualifikasi pendidikan D-III Rekam Saryono (2013) Metodologi Penelitian
Medis. Kualitatif dan kuantitatif.Yogyakarta :
3 Sebaiknya petugas rekam medis dibagian Mitra Cendekia
coding perlu meneliti kembali kode
diagnose penyakit yang telah diberikan Undang-undang RI No 44 (2009) Udang-
dokter, agar kode diagnosis penyakit Udang Kesehatan Jakarta : Udang-
tersebut lebih tepat dan akurat. Undang RI
Priyatama,DKK (2014) Tinjauan Keakuratan
DAFTAR PUSTAKA Kode Diagnosis Berdasarkan ICD-10
Dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Di
8
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani
RSUD Banjarbaru Pada Triwulan III
Tahun 2013, Kalimantan Selatan : Jurke
9
Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani