Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Malahayati (Universitas Malahayati)

Terapi Relaksasi (Napas Dalam)... (Juistira Safitri, Sunarsih, Dewi Yuliasari)

Terapi Relaksasi (Napas Dalam) dalam Mengurangi Nyeri


Persalinan

Relaxation Therapy (Inside Breathing) In Reducing Labor

Juistira Safitri1, Sunarsih1, Dewi Yuliasari1

1
Program Studi Kebidanan, Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Indonesia
*Korespondensi penulis: sunarsih@malahayati.ac.id

Penyerahan: 25-08-2020, Perbaikan: 22-09-2020, Diterima: 26-09-2020

ABSTRACT
The problem that most often arises in women who give birth is labour pain. If not
resolved, it will cause anxiety, fear and stress on the mother, which will increase the
intensity of the pain felt. Pain during labour accompanied by fear will slow down the
labour process. Labour pain cause hyperventilation, respiratory alkalosis,
vasoconstriction of blood vessels in the uterus and acidosis in the fetus, and also
increase oxygen consumption. Increasing noradrenaline will reduce blood to the placenta
and decrease uterine contractions, thus interfering with the safety of the mother and
fetus and the success of vaginal labour. The research objective was to determine the
effect of relaxation therapy (deep breathing) in reducing labour pain. It used quantitative
research with a quasi-experimental approach. Purposive sampling was used as a
strategy. The target in the study of all women at the time of birth opening 4 – 7 cm, the
sample was 30 people. The research has been carried out in the Independent Practice of
Midwife D Bandar Lampung City on 16 February – 30 June 2019. Data collection using
observation sheets, analyzing data in bivariate with t-test. The result of the study
showed that the average labour pain before relaxation therapy (deep breath) was 6,7
with a standard deviation of 0.8. The average labour pain after being given relaxation
therapy (deep breath) was 4.3 with a standard deviation of 0.9, and p-value <0.001.
There is an effect of relaxation therapy (deep breathing) in reducing labour pain. To
midwives to be able to provide Non- pharmacological therapy in reducing labour pain
with relaxation therapy (deep breathing).

Keywords: Deep Breathing, Pain, Labor.

ABSTRAK
Masalah yang paling sering muncul pada ibu bersalin adalah nyeri persalinan. Apabila
tidak di atasi akan menimbulkan kecemasan, ketakutan serta stress pada ibu yang akan
meningkatkan lagi intensitas nyeri yang dirasakan. Nyeri selama proses persalinan yang
disertai dengan ketakutan akan memperlambat proses persalinan. Nyeri persalinan akan
menimbulkan hiperventilasi, meningkatkan konsumsi oksigen, menimbulkan alkalosis
respiratorik, vasokontriksi pembuluh darah dalam uterus dan asidosis pada fetus.
Meningkatkan noradrenalin akan menurunkan darah ke plasenta dan menurunkan
kontraksi uterus sehingga mengganggu keselamatan ibu dan fetus dan keberhasilan
partus pervaginam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi
(napas dalam) dalam mengurangi nyeri persalinan. Jenis penelitia kuantitatif dengan
pendekatan quasi eksperimen. Teknik sampling dengan cara purposive sampling.
Sasaran dalam penelitian seluruh ibu bersalin kala 1 pembukaan 4 – 7 cm, sampel
365
Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 3, Juli 2020, hal. 365-370
ISSN 2301-6604 (Print), ISSN 2549-3485 (Online)
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Terapi Relaksasi (Napas Dalam)... (Juistira Safitri, Sunarsih, Dewi Yuliasari)

berjumlah 30 orang. Tempat penelitian telah dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan di


Kota Bandar Lampung pada 16 Februari – 30 Juni 2019. Pengumpulan data
menggunakan lembar observasi, analisa data bivariate dengan uji t. Hasil penelitian
rata- rata nyeri persalinan sebelum diberikan terapi relaksasi (nafas dalam) adalah 6.7
dengan standar deviasi 0.8. Rata – rata nyeri persalinan setelah diberikan terapi
relaksasi (napas dalam) adalah 4.3 dengan standar deviasi 0.9, dan p-value <0.001.
Ada pengaruh terapi relaksasi (napas dalam) dalam mengurangi nyeri persalinan.
Kepada bidan untuk dapat memberikan terapi norfarmakologi dalam mengurangi nyeri
persalinan dengan terapi relaksasi (napas dalam).

Kata kunci: Tingkat Kecemasan, Nyeri Persalinan.

PENDAHULUAN mengganggu keselamatan ibu dan


Persalinan merupakan proses fetus dan keberhasilan partus
membuka dan menipisnya serviks pervaginam. (Heni Setyowati, E. R.,
dan janin turun kedalam jalan lahir Kp, S., &Kes, M. 2018)
kemudian berakhir dengan Tatalaksana nyeri persalinan dapat
pengeluaran bayi yang cukup bulan berupa tatalaksana farmakologis dan
atau hampir cukup bulan atau dapat non farmakologis. Tatalaksana non
hidup diluar kandungan. Persalinan farmakologis pada proses persalinan
dimulai (inpartu) sejak uterus dapat dilakukan dengan
berkontraksi dan menyebabkan menggunakan teknik relaksasi,
perubahan pada serviks (membuka pernapasan yang teratur, dan
dan menipis) kemudian berakhir berbagai tindakan kenyaman dan
dengan lahirnya plasenta secara posisi tubuh lainnya. Teknik tersebut
lengkap. (Mutmainah, A. U., Johan, dapat membantu mengendalikan
H., &Llyod, S. S. 2017) nyeri dan stress pada sebagian besar
Masalah yang paling sering muncul persalinan. Teknik ini juga
pada ibu bersalin adalah nyeri mendorong perkembangan
persalinan. Apabila masalah nyeri persalinan dan membuat ibu bersalin
tidak di atasi akan menimbulkan secara pribadi merasa lebih mampu
kecemasan, ketakutan serta stress menghadapi pengalaman tersebut
pada ibu yang akan meningkatkan (Simkin, P., Whalley, J., & Keppler,
lagi intensitas nyeri yang dirasakan. A. 2010). Teknik relaksasi digunakan
Nyeri selama proses persalinan yang untuk membantu memberikan rasa
disertai dengan ketakutan akan nyaman pada ibu.(Damayanti, I. P.,
memperlambat proses persalinan. Maita, L.,Triana, A., & Afni, R. 2012).
Nyeri persalinan akan menimbulkan Secara psikologis relaksasi yang
hiperventilasi, meningkatkan berhasil menghasilkan perasaan
konsumsi oksigen, menimbulkan sehat, tenang dan damai, suatu
alkalosis respiratorik, vasokontriksi perasaan berada dalam kendalai,
pembuluh darah dalam uterus dan serta penurunan dalam ketegangan
asidosis pada fetus. Meningkatkan dan kegelisahan. Secara fisiologis
noradrenalin akan menurunkan relaksasi menghasilkan penurunan
darah ke plasenta dan menurunkan tekanan darah, pernafasan dan
kontraksi uterus sehingga
366
Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 3, Juli 2020, hal. 365-370
ISSN 2301-6604 (Print), ISSN 2549-3485 (Online)
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Terapi Relaksasi (Napas Dalam)... (Juistira Safitri, Sunarsih, Dewi Yuliasari)

detak jantung yang seharusnya tahun tahun 2017 sampai bulan


muncul (Saleh, L. M. (2019). November terdapat sebanyak 592
Praktik Mandiri Bidan (PMB) D kelahiran dan yang mengalami
merupakan salah satu PMB yang komplikasi.
terletak di Bandar Lampung. Pada
Pada kasus, dan pada tahun 2018 test) lalu kemudian peneliti memberi
jumlah persalinan sebanyak 557 perlakuan dan melihan perubahan-
kelahiran dan yang mengalami perubahan yang terjadi setelahnya
komplikasi sebanyak 62 (11,13%) (post-test) (Agus, R. 2011).
kasus. Diantara komplikasi tersebut Penelitian telah dilakukan sejak
ada yang mengalami kontraksi rahim tanggal 16 Februari – 30 Juni 2019.
yang tidak terkoordinasi dengan baik Populasi dalam penelitian ini adalah
karena nyeri yang dirasakan oleh ibu seluruh ibu dalam proses persalinan
saat persalinan. kala I di Praktik Mandiri Bidan D
Hasil observasi yang dilakukan di Kota Bandar Lampung tahun 2019
PMB D pada 16 - 17 februari 2019 di rata – rata 39 orang. Pengambilan
dapatkan 5 ibubersalin, dan terdapat sampel dengan teknik purposive
1 (20%) ibu bersalin dapat menahan sampling dan didapat 30 ibu bersalin
rasa nyeri yang dialaminya, dan yang memenuhi kriteria yaitu; ibu
sebanyak 4 (80%) bersalin yang kooperatif selama
ibutidakdapatmenahan rasa penelitian, tidak mengkonsumsi obat
nyerihinggaberteriak. Studi pereda nyeri, ibu bersalin tanpa
pendahuluan dihasilkan dari 5 ibu komplikasi persalinan.
bersalin yang mengalami nyeri, Variabel independen dalam
terdapat 3 (60%) ibu merasa penelitian ini adalah relaksasi napas
nyaman setelah dilakukan terapi dalam sedangkan variabel dependen
relaksasi napas dalam. yaitu nyeri persalinan. Data skala
nyeri dikumpulkan dengan
METODE PENELITIAN menggunakan lembar observasi
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif skala nyeri Visual Analog
(metode yang berlandaskan pada Scale(VAS). Analisa univariat dan
filsafat positifisme) yang digunakan bivariat dilakukan dengan
pada populasi atau sample menggunakan aplikasi komputer,
tertentu(Sugiono, S. 2016). analisa univariat bertujuan untuk
Rancangan yang digunakanyaitu melihat distribusi frekuensi
rancangan quasi eksperimen dan sedangkan analisa biavariat
pendekatan one group pretest – bertujuan untuk menguji hipotesis
postest yaitu dimana peneliti dengan menggunakan uji t-test.
melakukan observasi pertama (pre-

367
Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 3, Juli 2020, hal. 355-364
ISSN 2301-6604 (Print), ISSN 2549-3485 (Online)
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Terapi Relaksasi (Napas Dalam)... (Juistira Safitri, Sunarsih, Dewi Yuliasari)

HASIL
Tabel 1. Distribusi Rata-Rata Tingkat Nyeri pada Ibu Inpartu
Intensitas Nyeri Mean Min Max Std.Deviation n
Sebelum terapi relaksasi 6.7 6 8 0.8 30
Sesudah terapi relaksasi 4.3 3 6 0.9 30

Tabel 2. Pengaruh Terapi Relaksasi (napas dalam) dalam Mengurangi


Nyeri Persalinan
Intensitas Nyeri Mean Beda Mean SD p-value n
Sebelum terapi relaksasi 6.7 2.4 12.7 <0,001 30

Berdasarkan tabel 1, diketahui berhubungan dengan keputusan


bahwa rata – rata intensitas nyeri untuk mengimplementasikan atau
sebelum dilakukan terapi relaksasi memberikan pengendalian nyeri
(napas dalam) adalah 6.7 dengan tersebut. Rasa nyeri pada persalinan
nilai minimal 6 dan maksimal 8. yang dialami oleh wanita pada saat
serta standar deviasi 0.8. Sedangkan bersalin disebabkan oleh kontraksi
rata – rata intensitas nyeri setelah uterus, dilatasi serviks dan distensi
perineum, peregangan vagina dan
dilakukan terapi relaksasi (napas
dasar panggul pada akhir kala I dan
dalam) adalah 4.3 dengan nilai
II. (Widiastini, L. P.2018). Nyeri
minimal 3 dan maksimal 6 serta
pada proses persalinan memberikan
standar deviasi 0.9. Berdasarkan
dampak yang besar pada sistem
tabel 2, diketahui bahwa beda mean kardiovaskular dan respirasi.
intensitas nyeri sebelum dan setelah Peningkatan konsentrasi katekolamin
dilakukan terapi relaksasi (napas dalam plasma yang terjadi selama
dalam) adah 2,400. Hasil uji statistik nyeri persalinan dapat meningkatkan
didapatkan t-test> t hitung 12,673 > p curah jantung ibu dan resistensi
value <0.001yang berarti ada pembuluh darah ferifer. Hal ini dapat
pengaruh terapi relaksasi (napas menyebabkan turunnya perfusi
dalam) dalam mengurangi nyeri uteroplasenta. Nyeri berkala akibat
persalinan. kontraksi uterus juga dapat
menstimulasi system pernapasan
PEMBAHASAN dan menyebabkan periode
Rata- rata nyeri persalinan sebelum hiperventilasi. Dengan tidak adanya
dilakukan terapi relaksasi (napas pemberian oksigen yang adekuat,
dalam) adalah 6,7 turun sebesar 2,4 periode hipoventilasi kompensasi
manjadi 4,3. Hasil uji statistik p antara kontraksi dapat menyebabkan
value < α 0,005 yang berarti ada hipoksemia ibu dan janin. Nyeri
pengaruh terapi relaksasi (napas persalinan yang tidak tertangani
dalam) dalam mengurangi nyeri akan menyebabkan dekompensasi
persalinan. pada ibu dan janin. Nyeri persalinan
Rasa nyeri saat melahirkan bersifat yang berat dan tidak teratasi dapat
unik dan berbeda setiap individu, memiliki konsekuensi secara
rasa nyeri memiliki karakteristik prikologis, termasuk terjadinya
tertentu yang sama atau bersifat depresi dan fikiran negative
umum. Pengendalian rasa nyeri mengenai peningkatan permintaan
368
Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 3, Juli 2020, hal. 355-364
ISSN 2301-6604 (Print), ISSN 2549-3485 (Online)
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Terapi Relaksasi (Napas Dalam)... (Juistira Safitri, Sunarsih, Dewi Yuliasari)

persalinan secara bedah Caesar. (hembuskan) yang dilakukan secara


(Rehatta NM, dkk. 2019). teratur dan mendalam akan
Relaksasi diperbaiki serta menghasilkan efek yang baik yaitu
dilaksanakan sejak awal persalinan menghasilkan oksigen yang cukup.
dan kemudian dilanjutkan bersama Oksigen yang masuk secara optimal
dengan pemberian dorongan kedalam tubuh dapat merileksasi
semangat, pendampingan serta ketegangan otot dan menenangkan
pengalihan perhatian. Pengalihan fikiran, mengurangi stress baik fisik
perhatian tersebut dengan maupun emosional sehingga dapat
konsentrasi pada pernapasan, menurunkan intensitas nyeri dan
dilakukan secara lebih intensif ketika mengurangi kecemasan pada ibu
kala satu sampai titik bersalin.
puncaknya.(Farrer, H., & Hartono, A.
2001). Manfaat relaksasi selama Releksasi sebaiknya dilakukan sejak
persalinan yaitu dapat mengurangi menjelang persalinan.
nyeri, relaksasi mengurangi Ketidakseimbangan hormon
ketegangan dan kelelahan yang persalinan dapat mengakibatkan
mengintensifkan nyeri yang ketegangan fisik yang berdampak
dirasakan selama persalinan. pada meningkatnya kontraksi dan
Relaksasi memungkinkan rasa nyeri saat bersalin. Kondisi
ketersediaan oksigen dalam jumlah psikologis dan fikiran yang baik akan
maksimal untuk rahim, yang juga memberi respon yang baik bagi
mengurangi nyeri, karena otot kerja tubuh sehingga tubuh bekerja secara
(yang membuat rahim berkontraksi) maksimal untuk memproduksi
menjadi sakit jika kekurangan hormone oksitosin dan endorphin.
oksigen. Selain itu relaksasi dapat Oksitosin sangat diperlukan saat
menenangkan fikiran dan persalinan karena fungsinya dapat
mengurangi stress, tubuh yang meningkatkan kontraksi dan endofrin
relaks membuat pikiran relaks yang dapat mengakibatkan perasaan
akan mengurangi respons stress senang dan mengurangi rasa nyeri
(Simkin, P., Whalley, J., & Keppler, alami di dalam tubuh. Meskipun
A. 2010). mudah dilakukan, namun rileksasi
Terdapat penurunan skala nyeri pada membutuhkan latihan. Rileksasi
ibu bersalin di BPM E pada tahun yang dilakukan sejak menjelang
2016. Rata – rata skala nyeri persalinan membuat ibu lebih siap.
sebelum relaksasi adalah 6,90, Begitupun sebaliknya, rileksasi yang
setelah dilakukan relaksasi skala dilakukan seketika saat ibu bersalin
nyeri turun 1,65 menjadi 5,25. sudah masuk kala I fase aktif
Penghirupan udara yang maksimal membuat tubuh ibu sulit
mengakibatkan suplai oksigen pada berkoordinasi dengan baik, sehingga
uterus cukup sehingga hal tersebut angka keberhasilanya akan rendah.
mengurangi ketegangan pada otot Intensitas nyeri setiap ibu bersalin
juga mengurangi rasa takut atau berbeda – beda. Nyeri dapat
kecemasan yang ada pada diri dipengaruhi oleh karakteristik pada
pasien. (Sunarsih, S., & Ernawati, E. masing- masing ibu seperti usia,
2017). Releksasi merupakan paritas, pengalaman melahirkan
manajemen yang sangat mudah serta induksi persalinan. Oleh sebab
dilakukan. Pernapasan dengan teknik itu hasil pengukuran skala nyeri
inhalasi (hirup) dan ekshalasi
369
Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 3, Juli 2020, hal. 355-364
ISSN 2301-6604 (Print), ISSN 2549-3485 (Online)
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index
Terapi Relaksasi (Napas Dalam)... (Juistira Safitri, Sunarsih, Dewi Yuliasari)

responden pada penelitian juga Heni Setyowati, E. R., & Kp, S.


berbeda. (2018). Akupresur untuk
Kesehatan Wanita Berbasis Hasil
SIMPULAN Penelitian. Unimma Press.
Ada pengaruh terapi relaksasi (napas Mutmainah, A. U., Johan, H., &
dalam) dalam mengurangi nyeri Llyod, S. S. (2017). Asuhan
persalinan (p-value <0.001). Persalinan Normal & Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta: ANDI.
SARAN Rehatta NM, dkk. (2019).
Bagi tenaga kesehatan diharapkan Anestesiologi dan Terapi Intensif:
untuk menambah pengetahuan, Buku Teks Kati-Perdatin. Jakarta:
keterampilan dan memberikan Gramedia Pustaka Utama
edukasi serta latihan kepada Saleh, L. M. (2019). Teknik Relaksasi
masyarakat tentang penanganan Otot Progresif Pada Air Traffic
nyeri secara non farmakologi dengan Controller (ATC). Deepublish.
relaksasi (nafas dalam)karena dinilai Simkin, P., Whalley, J., & Keppler, A.
mudah, murah serta minim efek (2010). Panduan Lengkap
samping. Kehamilan, Melahirkan, & Bayi
(Edisi Revisi). Jakarta: Arcan.
DAFTAR PUSTAKA Sugiono, S. (2016). Metode
Agus, R. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
penelitian kesehatan. Yogyakarta: dan R & D.
NuhaMedika, 102. Sunarsih, S., &Ernawati, E. (2017).
Damayanti, I. P., Liva Maita, S. S. PerdedaanTerapi Massage dan
T., Ani Triana, S. S. T., & Rita Terapi Relaksasi dalam
Afni, S. S. T. (2015). Buku Ajar: Mengurangi Nyeri Persalinan di
Asuhan Kebidanan Komprehensif BidanPraktikSwasta (BPS)
Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Ernawati Kecamatan Banyumas.
Lahir/oleh Ika Putri damayanti. Jurnal Kesehatan, 8(1), 8-12.
Deepublish. Widiastini, L. P. (2018). Buku Ajar
Farrer, H. (2001). Perawatan Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Maternitas (Maternity Care). Bersalin Dan Bayi Baru Lahir. In
Jakarta: Penerbit Buku Media.
Kedokteran EGC.

370
Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 3, Juli 2020, hal. 355-364
ISSN 2301-6604 (Print), ISSN 2549-3485 (Online)
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/index

You might also like