Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Volume 1 Nomor 2, Juli 2022

P – ISSN 2614-624X
E – ISSN 2614-6231

PEMEROLEHAN FONEM BAHASA INDONESIA ANAK USIA DINI 3-5


TAHUN DI PAUD EFFRATA PARONGPONG

Syahda Deviana Salsabila

Fakultas Pendidikan dan Bahasa IKIP Siliwangi

sdevianasalsabila@gmail.com

Abstract
This study aims to analyze and determine phonemes in the acquisition of Indonesian language for early
childhood aged 3-5 years. Research on early childhood 3-5 years needs to be reviewed more deeply
because basically language plays an important role in humans in stages according to their age levels,
namely when they are babies, children, teenagers and then adults. When we learn the first language we
will know first, namely spoken language in the form of words or sentences, it can be said that this
research is interesting because the language obtained from both parents or people around who are in the
child’s environment is also called language acquisition. This study uses a qualitative approach by
examining objects in the form of groups, by means of observation, and interviews. This type of research
uses descriptive. The data in this study are in the form of phonemes spoken by early childhood (3-5
years) consisting of 5 children. The resulting data in this study used the observation method using
recording and field notes techniques and then analyzed using data collection and data reduction
methods. The results showed that there was a difference between the acquisition of the phoneme and
the representation of the phoneme that had been uttered. Children aged 3 years mastered 15 consonant
phonemes, children aged 4 years mastered 17 consonant phonemes, then children aged 5 years mastered
20 consonant phonemes. For vocal phonemes, all levels of early childhood 3-5 years old master 6 vowel
phonemes.
Keywords: Indonesian Language Acquisition, Phoneme, Early childhood 3-5 years

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui fonem pada pemerolehan Bahasa Indonesia
anak usia dini yang berumur 3-5 tahun. Penelitian terhadap anak usia dini 3-5 tahun perlu dikaji kembali
lebih dalam karena pada dasarnya Bahasa berperan penting dalam manusia secara berjenjang sesuai
dengan tingkatan usianya yaitu ketika sejak bayi, anak-anak, remaja lalu dewasa. Ketika kita belajar
Bahasa pertama yang akan kita ketahui terlebih dahulu, yakni Bahasa lisan yang berupa kata atau
kalimat, dapat dikatakan penelitian ini menarik karena Bahasa yang diperoleh dari kedua orang tua atau
orang sekitar yang berada di dalam lingkungan anak tersebut disebut juga dengan pemerolehan Bahasa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengkaji objek dalam bentuk kelompok,
dengan cara observasi, dan wawancara. Jenis penelitian menggunakan deskriptif. Data dalam penelitian
ini berupa fonem yang diujarkan anak usia dini (3-5 tahun) yang terdiri dari 5 orang anak. Data hasil
dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dengan menggunakan teknik rekam dan catatan
lapangan kemudian setelah itu dianalisis dengan menggunakan metode pengumpulan data serta reduksi
data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara pemerolehan fonem dan
representasi fonem yang sudah diujarkan. Anak usia 3 tahun menguasai 15 fonem konsonan, anak usia
4 tahun menguasai 17 fonem konsonan, lalu anak usia 5 tahun menguasai 20 fonem konsonan. Untuk
fonem vokal semua jenjang anak usia dini 3-5 tahun menguasai 6 fonem vokal.
Kata Kunci: Pemerolehan Bahasa Indonesia, Fonem, Anak usia dini 3-5 tahun

Pemerolehan Fonem Bahasa Indonesia Anak Usia Dini 3-5 Tahun di PAUD EFFRATA Parongpong | 1
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 1 Nomor 2, Juli 2022

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan peran penting dalam kehidupan manusia, karena Bahasa berfungsi sebagai
alat komunikasi antar manusia untuk berinteraksi, memperoleh informasi, berdiskusi dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila kita memperhatikan lebih dalam dan berpikir lebih jauh lagi,
bahwa pengaruh Bahasa terhadap kehidupan manusia begitu kuat dan bisa mengakibatkan
salah paham, sehingga tidak heran apabila terjadi perselisihan yang terjadi di lingkungan
masyarakat, atau dapat dikatakan perselisihan itu terjadi karena adanya gejala-gejala yang
muncul dari setiap individu berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh fakor kesalahan dalam
mengucapkannya.

Bahasa berperan penting dalam manusia secara berjenjang sesuai dengan tingkatan usianya
yaitu ketika sejak bayi, anak-anak, remaja lalu dewasa. Ketika kita masih anak-anak, tentunya
kita belajar Bahasa pertama yang akan kita ketahui terlebih dahulu, yakni Bahasa lisan yang
berupa kata atau kalimat. Bahasa lisan tersebut tentunya diberikan oleh orang tua kepada anak
sehingga, Bahasa yang diperoleh dari kedua orang tua atau orang sekitar yang berada di dalam
lingkungan anak tersebut, disebut juga dengan pemerolehan Bahasa.

Kemampuan anak usia balita misalnya mengucapkan bunyi pun akan berbeda antara satu
dengan yang lain, tentunya hal ini disebabkan oleh kegiatan interaksi dengan seseorang yang
berada di lingkungannya berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi pemerolehan bunyi
Bahasa tersebut. Saat mereka berbicara, mereka mengucapkan kata-kata atau kalimat sesuai
dengan pemerolehan Bahasa yang mereka dengar, sehingga mereka bisa mencapai penguasaan
Bahasa yang lancar lalu mengucapkannya dengan fasih terhadap Bahasa mereka yang sudah
diperoleh sebelumnya. Ujaran kanak-kanak pada saat berbicara tidak sempurna, karena mereka
mendengar ujaran yang dikatakan oleh orang tua dan orang disekitarnya, dalam fonologi
Bahasa Indonesia ujaran anak yang tidak terdengar sempurna ditandai dengan munculnya
bentuk tuturan yang pendek-pendek, sederhana, dan bunyi yang bisa berubah. Misalnya ketika
dalam pelafalan kata terdapat pelepasan dan perubahan fonem.

METODE
Metodologi penelitian merupakan hal yang penting bagi seorang peneliti untuk mencapai
sebuah tujuan, serta dapat menemukan jawaban dari masalah yang diajukan (Muhammad
Nasir, 2016:2). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

2 | Pemerolehan Fonem Bahasa Indonesia Anak Usia Dini 3-5 Tahun di PAUD EFFRATA Parongpong
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 1 Nomor 2, Juli 2022

pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian dengan metode
atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini tentunya, memusatkan diri secara
intensif kepada suatu objek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus yang harus
diselesaikan.

Objek penelitan dalam studi kasus ini adalah anak berjumlah 5 orang, yang dibagi menjadi 3
kelompok, usia 3 tahun 2 orang, 4 tahun 2 orang, dan 5 tahun 1 orang. Tujuan penelitian ini
untuk mendapatkan gambaran pemerolehan fonem Bahasa Indonesia dan untuk melihat
bagaimana bentuk representasi fonem Bahasa Indonesia yang diujarkan oleh anak usia dini 3-
5 tahun. Penelitian ini dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) EFFRATA yang
berada di Jl. Cihanjuang No. 344, Cihanjuang Rahayu, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung
Barat, Jawa Barat 40559.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fonem Konsonan Awal Tengah Akhir


/p/ /pasang/ /apa/ /siap/
/b/ /bahasa/ /sebut/ /adab/
/t/ /tali/ /mata/ /rapat/
/d/ /dua/ /ada/ /abad/
/c/ /cakap/ /beca/ -
/j/ /jalan/ /manja/ /mi’raj/
/k/ /kami/ /paksa/ /politik/
/g/ /galak/ /tiga/ /jajag/
/f/ /fakir/ /kafan/ /maaf/
/v/ /varia/ /lava/ -
/s/ /suku/ /asli/ /lemas/
/z/ /zeni/ /lazim/ -
/syarat/ /isyarat/ /arasy/
/h/ /hari/ /lihat/ /tanah/
/m/ /maka/ /kami/ /diam/
/n/ /nama/ /anak/ /daun/

Pemerolehan Fonem Bahasa Indonesia Anak Usia Dini 3-5 Tahun di PAUD EFFRATA Parongpong |5
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 1 Nomor 2, Juli 2022

/nyata/ /hanya/ -
/ngilu/ /angin/ /pening/
/r/ /raih/ /juara/ /putar/
/l/ /lekas/ /alas/ /kesal/
/w/ /wanita/ /hawa/ -
/y/ /yakin/ /payung/ -

Fonem Vokal Awal Tengah Akhir


a abu pada bola
i itu pintu tetapi
u uang buka ragu
e (e) enak teras sore
emas kera tipe

Fonem Bahasa Indonesia berjumlah 6 fonem vokal dan 22 fonem konsonan. Hasil analisis
menunjukkan adanya perbedaan antara pemerolehan fonem dan representasi fonem yang sudah
diujarkan. Anak usia 3 tahun menguasai 15 fonem konsonan, anak usia 4 tahun menguasai 17
fonem konsonan, lalu anak usia 5 tahun menguasai 20 fonem konsonan. Untuk fonem vokal
semua jenjang usia yang dipaparkan diatas, menguasai 6 fonem vokal.

Anak usia 3 tahun menguasai 15 fonem, akan tetapi masih kesulitan mengucapkan fonem
konsonan /r/ dan fonem konsonan /l/, mereka mengucapkan kata ‘juara’ menjadi /j u a l a/
begitu juga pada saat mengucapkan ‘putar’ diujarkan /p u t a l/. Hal itu disebabkan karena
ketidakmampuan anak tersebut untuk membedakan serta mengartikan artikulasi yang tepat
dan fasih dari bunyi-bunyi berupa kata yang diujarkannya. Bentuk representasi fonem yang
dilakukan oleh anak usia dini 3 tahun, menurut saya tidak terlalu parah dan tidak termasuk ke
dalam kategori berat, karena hanya pada kata tertentu saja ketika mengucapkan fonem
konsonan /r/ dan /l/.

Anak usia 4 tahun menguasai 17 fonem konsonan, akan tetapi ada 1 anak dalam menguasai
17 fonem konsonan itu kesulitan juga dalam pengucapan fonem konsonan /r/ sama halnya

4 | Pemerolehan Fonem Bahasa Indonesia Anak Usia Dini 3-5 Tahun di PAUD EFFRATA Parongpong
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 1 Nomor 2, Juli 2022

dengan anak usia 3 tahun. Menurut saya dengan usia 4 tahun masih belum fasih dalam
pengucapan fonem konsonan /r/, itu harus diperhatikan karena khawatir akan mempengaruhi
keterlambatan berbicara dan terlambat mengerti mengenai artikulasi yang seharusnya jelas
dan sudah fasih.

Anak usia 5 tahun menguasai 20 fonem konsonan, pada usia 5 tahun pemerolehan fonem
lebih bervariasi dan lebih banyak tentunya dari usia 3 tahun dengan 4 tahun. Pada anak usia 5
tahun ini, ditemukan 1 anak masih kesulitan dalam mengucapkan fonem konsonan belakang
ia mengucapkan fonem konsonan /r/ kata “mi’raj” diujarkan /m i r a/ saja tidak bisa memakai
huruf j. Menurut saya representasi dalam usia 5 tahun ini termasuk ke dalam kategori berat.

SIMPULAN

Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan antara pemerolehan fonem dan representasi
fonem yang sudah diujarkan. Anak usia 3 tahun menguasai 15 fonem konsonan, anak usia 4
tahun menguasai 17 fonem konsonan, lalu anak usia 5 tahun menguasai 20 fonem konsonan.
Untuk fonem vokal semua jenjang usia yang dipaparkan diatas, menguasai 6 fonem vokal.
Namun untuk pengucapan fonem konsonan ada beberapa anak yang memang belum bisa
mengucapkannya dengan jelas dan benar.

Berdasarkan simpulan, peneliti memberikan saran pada guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), semoga guru memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan, akan
lebih bagus lagi mengadakan materi yang berkaitan dengan materi berbicara yang
disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut, lalu untuk pengucapan lafal harus dilatihkan
baik menggunakan metode atau teknik yang memang cocok dengan anak usia dini.

Pemerolehan Fonem Bahasa Indonesia Anak Usia Dini 3-5 Tahun di PAUD EFFRATA Parongpong |5
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 1 Nomor 2, Juli 2022

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Bandung: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dardjowijojo, S. 2005. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Edisi


Keempat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta:
Carasvatibooks.

Anjarningsing, Harwintha Yuhria. 2010. Otak dan Kemampuan Berbahasa. Yogyakarta:


Pustaka Rihama.

Muslich, Masnur. 2012. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Soeparno. 2003. Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Arsanti, Meilan. (2012). Pemerolehan Bahasa Pada Anak (kajian Psikolinguisti). Jurnal
PBSI Vol. 3, No. 2 Universitas Islam Sultan Agung.

Yanti, Prima Gusti. (2011). Fungsi Bahasa. Jurnal Ilmiah Vol. 11, No. 2 UHAMKA.

Sulastri, Isna. 2011. Fonologi Bahasa Indonesia. (Bagian 1). Bandung: BAS, 13 Juli.

Cahyono, Widi Eko. 2012. Bahasa Indonesiaku. Bandung: Pelita.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Jakarta: Balai Pustaka.

6 | Pemerolehan Fonem Bahasa Indonesia Anak Usia Dini 3-5 Tahun di PAUD EFFRATA Parongpong

You might also like