Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330555106

Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

Article · January 2019

CITATIONS READS

3 7,319

1 author:

Marina Silalahi
Universitas Kristen Indonesia
180 PUBLICATIONS   810 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Ekspedisi NKRI 2014 View project

please send me your article View project

All content following this page was uploaded by Marina Silalahi on 23 January 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

Marina Silalahi*

Prodi Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Indonesia,


Jln. Mayjend Sutoyo, No.2, Cawang, jakarta Timur, 13630

*e-mail: marina_biouki@yahoo.com, marinasilalahi@uki.ac.id

Abstract
Hibiscus rosa-sinensis L. has been long used as medicine, ornamental plants, and foodstuffs. The
plants uses as foodstuffs have nutritional or improve the taste, while the plants used as medicine have
biocytivity compounds. This article was written based on a review of vary scientific articles and books
published online and offline related to the use of H. rosa-sinensis. Hibiscus rosa-sinensis is a plant
originating from China and has around 300 hybrids, which structures of corolla has vary in color and
shape. In the traditional medicine of H. rosa-sinensishas been used to cure of the hypertension,
diabetes mellitus, wounds, menstrual disorders, and abortion. The bioessay of H. rosa-sinensis has
activity as recovery of heart disolder, hypertension, diabetes mellitus, antioxidants, antifertility, anti
ulceration, and kidney disorders.

Keywords: Hibiscus rosa-sinensis, hypertension, antifertility, abortion.

PENDAHULUAN tersebut mengakibatkan H. rosa-sinensis


Kembang sepatu dengan nama ilmiah merupakan kajian yang sangat menarik
Hibiscus rosa-sinensis merupakan salah dari waktu ke waktu.
satu spesies dari famili Malvaceae yang Bagi masyarakat lokal di kepulauan
memiliki multi fungsi bagi manusia antara Pasifik, H. rosa-sinensis dimanfaatkan
lain: tanaman hias, bahan makanan, dan sebagai bahan pangan yang diolah menjadi
obat. Walaupun demikian oleh masyarakat sayur, salad, dan pewarna makanan (Essiett
lokal Indonesia, H. rosa-sinensis lebih and Iwok 2014), sedangkan di Brazilia
dikenal sebagai tanaman hias, karena dimanfaatkan sebagai obat aborsi, dan obat
memiliki berbagai karakter bunga dengan diabetes mellitus (Essiett and Iwok 2014).
warna maupun bentuk mahkota yang Masyarakat lokal Indonesia memanfaatkan
beranekaragam (Hajar 2011). Hingga tahun H. rosa-sinensis untuk penyubur rambut
1990-an dicatat sebanyak 3000-an varietas dan juga sebagai pagar hidup (Silalahi dan
dari H. rosa-sinensis (Beers dan Howie Nisyawati 2018), sehingga mudah
1990) dan pada tahun 2011 dilaporkan ditemukan di pekarangan.
sebanyak 11 variasi bunga terdapat di Sebagai obat tradisioal H. rosa-
Universitas Indonesia (Hajar 2011). Hal sinensis dimanfaatkan sebagai obat
diabetes mellitus (Essiett and Iwok 2014;
133
Marina Silalahi Jurnal Edumatsains, Januari 2019|Vol.3|No.2|

Mandade dan Sceenivas 2011; Kate and sintesis, sehingga kajian terhadap
Lucky 2010), anti hipertensi (Shimizu et tumbuhan obat semakin menarik termasuk
al. 1993; Kate and Lucky 2010), H. rosa-sinensis. Artikel ini bertujuan
approsidiak (Essiett and Iwok 2014; Kate mengungkapkan bioaktivitas H. rosa-
and Lucky 2010), anti kanker (Arullappan sinensis secara komprehensip, sehingga
et al. 2013; Kate and Lucky 2010), luka dapat digunakan sebagai salah satu acuan
(Essiett and Iwok 2014; Kate and Lucky untuk pemanfaatan maupun pengembangan
2010), pencahar, aborsi, penyegar, luka obat tradisional.
bakar, gangguan menstruasi, gangguan
ginjal (Essiett and Iwok 2014), anti diare METODE
(Shimizu et al. 1993), anti infertilitas Penulisan artikel ini didasarkan pada
(Murthy et al. 1997), mengatasi gangguan kajian berbagai buku dan jurnal ilmiah
jantung (Gauthaman et al. 2006), dan anti yang terbit secara on-line maupun off-line.
ulcer (Kumari et al. 2010).Bagian yang Referensi yang diperoleh disintesakan
dimanfaatkan disesuaikan dengan tujuan sehingga informasi yang diperoleh dapat
pemanfaatan seperti daun digunakan menjelaskan hubungan pemanfaatan dan
sebagai pencahar, sedangkan daun atau bioaktvitas H. rosa-sinensis.
kulit batang digunakan untuk
aborsi,tangkai sari untuk diuretik untuk PEMBAHASAN
mengatasi ganguan ginjal. Bunga BOTANI Hibiscus rosa-sinensis L.
digunakan sebagai penyegar, aprodisiak, Malvaceae merupakan salah satu
mengobati luka bakar, diabetes dan famili tumbuhan yang sangat penting
gangguan menstruasi. Daun dan bunga dalam kehidupan manusia. Malvaceae
bagus digunakan untuk pengobatan ulcer. memiliki sekitar 82 genus dengan sekitar
Daun dan bunga H. rosa-sinensis juga 1.500 species yang terdiri dari Hibiscus
dapat digunakan sebagai pasat dan memiliki lebih dari 200 (Essiett and Iwok
dioleskan untuk pembengkakan yang 2014), Sida memiliki 200 species, Abutilon
disebabkan kanker atau gondongan (Essiett memiliki 190 species, dan Malva 40
and Iwok 2014). species (Essiett and Iwok 2014). Genus
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat Hibiscus diperkirakan memiliki sekitar 275
dianggap memiliki efek samping yang species yang tersebar di daerah tropis dan
lebih kecil dibandingkan dengan obat subtropis (Dasuki 2001). Beberapa spesies

134
Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

dari genus Hibiscus yang langsung 2003). Daun Hibiscus merupakan daun
dimanfaatkan manusia antara lain: H. tunggal, berlobus, dan memiliki sepasang
tiliaceus (sumber serat), H. sapdarippa stipula atau daun penumpu (Wong et al.
(obat), dan H. rosa-sinensis (hiasan, obat). 2009). Bunga merupakan bunga tunggal
Hibiscus sp. merupakan spesies yang yang muncul di ketiak daun dan memiliki
sebagian besar berasal dari daerah tropis epikalik (kalik tambahan). Epicalik
walaupun beberapa spesies merupakan berjumlah 5-7 brakteadengan panjang
native di daerah temperata (Warner dan sekitar 1 cm, sedangkan panjang
Erwin 2001), memiliki variasi warna pada kelopoknya 2,5 cm. Korolla berumur
bagian basal korollanya. Warner dan pendek dan berjumlah 5 helaian yang
Erwin (2001) menyatakan bahwa Hibiscus berbeda dalam ukuran dan warna, yang
yang dibudidayakan memiliki warna berbentuk tunggal atau ganda (Gambar 1
korolla bunga bervariasi seperti kuning, dan 2) (Ross 2003). Mahkota bunga H.
putih, merah muda, dan merah dengan rosa-sinensis ada yang bewarna putih,
degradasi warna yang sangat bervariasi. kuning, dan merah dengan berbagai
Berbagai bunga dari Hibiscus hasil degradasi warna dengan susunan tunggal,
budidaya dapat mencapai diameter hingga ganda, dan cested (Hajar 2011). Bunga
30 cm (Warner dan Erwin 2001), memiliki simetri radial dengan kalik
termasuk H. rosa-sinensis. Kembang berbentuk seperti cup, memiliki 5 petal
sepatu merupakan tanaman native di China yang saling berhubungan, tangkai sari
namun sudah banyak digunakan sebagai muncul dari stamen dan memiliki stigma
tanaman hias di Asia seperti India dan dengan lobus berambut (Wong et al.
Indonesia (Kumari et al. 2010). 2009). Buah H. rosa-sinensis sangat jarang
Hibiscus rosa-sinensis merupakan dibentuk, dan kalau ada merupakan buah
tanaman semak annual atau perennial yang kapsul sepanjang 3 cm(Ross 2003).
memiliki berbagai macam warna bunga Secara anatomi sel epidermis daun
(Kumari et al. 2010). Hibiscus rosa- H. rosa-sinensis pada sisi bawah (abaksial)
sinensis memiliki cabang-cabang ramping berbentuk pentagonal, poligonal, tidak
dengan panjang hingga 6 meter. Daun beraturan dengan cuticular striations. Sel
tersusun spiral (tersebar), berbentuk bulat di sisi abaxial berukuran 65 x 39 μm lebih
telur, dengan helaian daun berukuran 15 kecil dibandingkan dengan sel yang berada
cm panjangnya dan lebarnya 10 cm (Ross di sisi atas (adaxial) (70 x 34 μm).

135
Marina Silalahi Jurnal Edumatsains, Januari 2019|Vol.3|No.2|

B
A C

Gambar 1. Hibiscus rosa-sinensis. A. Habitus; B. Daun; C. Bunga

B C
A

Gambar 2.Variasi bentuk mahkota bunga pada Hibiscus rosa-sinensis. A. single; B. crested;
C. double (Beers and Howie 1990)

Trikoma di sisi abaxial memiliki beraturan, hal yang sama juga terdapat
kelenjar(glandular). Stomata pada sisi abaksial. Stomata bunga
amphistomatik ditemukan melimpah di jumlahnya sedikit di permukaan adaksial
kedua permukaan daun. Stomata dewasa dan berlimpah pada permukaan abaxial
dapat berbentuk anisositik, staurositi, yang disebut dengan hypoamphistomatic.
anomositik,dan brachyparasitikpada kedua Stomata yang berbentuk anisositik,
permukaan, sedangkan stomata laterositik anomositik, dan staurositik ditemukan pada
hanya ditemukan dipermukaan bawah. Sel kedua permukaan bunga. Sel penjaga
penjaga (guard cell) di bagian adaxial (9 (guard cell) pada sisi abaxial (8 μm)
μm) lebih kecil dari abaxial (12 μm) sedangkan pada sisi adaxial sebesar 9 μm
(Essiett and Iwok 2014). (Essiett and Iwok 2014).
Epidermis bagian bunga pada sisi
adaxial berbentuk poligonal hingga tidak

136
Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

PEMANFAATAN Hibiscus rosa-sinensis karena itu gangguan dapat berakibat pada


Hibiscus rosa-sinensis merupakan kematian, dan saat ini merupakan salah
salah satu tumbuhan yang telah lama satu penyebabutama kematian manusia.
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan di Hipertensi merupakan salah satu yang
berbagai belahan dunia termasuk bertanggung jawab pada berbagai penyakit
Indonesia. Berbagai laporan menyatakan kardiovascular, hal tersebut mengakibatkan
bahwa H. rosa-sinensis digunakan sebagai perlu dicari berbagai alternatif obat herbal
bahan pangan, tanaman hias, obat, untuk menurukan hipertensi (Malik et al.
penyubur rambut,dan sebagai pagar hidup. 2018). Pemanfaatan bunga H. rosa-
Hal tersebut mengakibatkan H. rosa- sinensis sebagai obat jantung telah dicatat
sinensis mudah ditemukan di berbagai dalam naskah kuno di India (Gauthaman et
pekarangan masyarakat lokal di Indonesia. al. 2006). Pemberian bunga kering H.
Silalahi dan Nisyawati (2018) menyatakan rosa-sinensis secara oral kepada tikus
bahwa tumbuhan sebagai bahan pangan Wistar pada dosis yang berbedayaitu 125,
dan obat merupakan tanaman yang sering 250 dan 500 mg/kg dalam 2% carboxy
dibudidayakan masyarakat lokal di methyl cellulose selama 6 hari per minggu
pekarangannya, termasuk di dalamnya H. untuk 4minggu mengakibatkan
rosa-sinensis. Walaupun H. rosa-sinensis peningkatan yang signifikan dalam
banyak dimanfaatkan sebagai bahan baseline asam thiobarbituric. Pada
pangan, namun kajian selanjutnya kelompok tikus perlakuan 250 mg/kg, ada
difokuskan pada pemanfaatan H. rosa- peningkatan yang signifikan dalam
sinensis sebagai obat. Berdasarkan hasil superoksida dismutase, namunmenurunkan
bioessaynya, ekstrak H. rosa-sinensis glutathione dan katalase. Hal yang berbeda
memiliki aktivitas sebagai obat untuk tidak ditemukan dengan perlakuan pada
mengatasi gangguan jantung, hipertensi, kelompok 125 dan 500 mg/kg.
diabetes mellitus, antioksidan, atifertilitas, BungaHibiscus rosa sinensis (250 mg/kg)
anti ulcer, dan gangguan ginjal. menambah senyawa antioksidan endogen
1. Obat Gangguan Jantung jantung tikus dan juga mencegah
Jantung merupakan salah satu organ miokardium dari isoproterenol yang
vital pada manusia yang berfungsi menyebabkan cedera miokard (Gauthaman
memompa darah keseluruh tubuh, oleh et al. 2006).

137
Marina Silalahi Jurnal Edumatsains, Januari 2019|Vol.3|No.2|

2. Anti Fertlitas estrogen oleh folikel atretik dan


Anti fertilitas merupakan senyawa estrogenitas (Murthy et al. 1997).
yang menghambat kesuburan, sehingga Pemberian ekstrak akar H. rosa-
sangat berhubungan dengan sistem sinensis pada dosis 400 mg/kg berat badan
reproduksi. Pemanfaatan tumbuhan memiliki aktivitas anti-implantasi
sebagai kontrasepsi telah lama tercatat (penghambatan pelekatan embrio 100%)
dalam berbagai pengobatan tradisional. dan uterotropik (Vasudeva and Sharma
Berbagai organ H. rosa-sinensis telah lama 2007). Dalam pengobatan H. rosa-sinensis
digunakan sebagai obat tradisional sebagai berbunga merah lebih disukai
anti infertilitas oleh masyarakat lokal India dibandingkan warna lainnya (Afiune
(Murthy et al. 1997) dan juga di Brasil 2017). Hasil penelitian menunjukkan
(Afiune 2017). Ekstrak etanol dari akar H. bahwa ekstrak air bunga H. rosa-sinensis
rosa-sinensismemiliki aktivitas memiliki efek terhadap pada fetus maternal
antifertilitas dan aktivitas estrogenik pada tikus hamil, sehingga harus dihindari
(Afiune 2017). Ekstrak benzen dari bunga pemakaiannya pada kehamilan (Afiune
H. rosa-sinensis diberikan secara 2017).
intraperitonial dengan dosis 125 dan 250 3. Anti Ulcer
mg/bb pada tikus dewasa mengakibatkan Aktivitas antiulcer dari berbagai
siklus estrus yang tidak teratur dengan fase varietas akar H. rosa-sinensis diuji pada
estrus dan metaestrus yang pyloric ligationyang menginduksi ulcer
berkepanjangan. Pemberian ekstrak bunga lambung (gastric ulcer) pada tikus putih.
H. rosa-sinensis tersebut mengakibatkan Pemberian secara oral dari ektrak air dan
peningkatan folikel atretik dan tidak alkohol dengan konsentrasi (250 dan 500
ditemukan korpus lutea yang mg/kg) dari ekstrak akar H. rosa-sinensis
mengindikasikan sebagai efek antiovulasi dievaluasi untuk mengetahui aktivitas
dari jaringan epitel vagina dan antiulcer dengan pembanding dengan
meningkatkan berat uterine. Efek anti menggunakan obat standart yaitu
ovulasi mungkin diakibatkan oleh lansoperazole (8 mg/kg). Hasil
ketidakseimbangan hormon di lingkungan menunjukkan bahwa ekstrak air akar H.
ovarium karena peningkatan sekresi rosa-sinensis pada konsentrasi 500 mg/kg
memiliki aktivitas anti ulcer secara

138
Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

signifikas (P<0.001) dan aktivitasnya 5. Anti Diabetes Mellitus


tergantung dosis (Kumari et al. 2010). Diabetes mellitus merupakan salah
4. Antioksidan satu penyakit yang disebabkan gangguan
Antioksidan merupakan senyawa metabolisme tubuh yang disebabkan oleh
yang bersifat menghambat radikal bebas. kadar gula darah yang di atas normal.
Tumbuhan merupakan sumber yang sangat Penyakit diabetes mellitus akan berakibat
baik sebagai antioksidan alamiah dan pada gangguan organ tubuh lainnya seperti
sangat efektif digunakan dalam industri jantung dan ginjal. Pemberian ekstrak air
makanan (Tiwari et al. 2009; Voon et al. H. rosa-sinensis sebanyak 500 mg/kg
2012). Flavonoid merupakan senyawa untuk tikus diabetes mellitus selama 4
phenolik yangtelah terbukti memiliki minggu menurunkan glukosa darah, urea,
aktivitas sebagai antioksidan, yang asam urik, dan kreatinin tetapi
diinduksi oleh tumbuhan oleh adanya meningkatkan aktivitas insulin, C-peptida,
peningkatan radiasi UV-B (Bassman albumin, rasio albumin/globulin (Mandade
2004). Senyawa phenolik berperan sebagai dan Sceenivas 2011). Pemberian ekstrak
filter absorbsi dan mereduksi aliran UV daun H. rosa-sinensis meningkatkan
untuk mencapai jaringan tumbuhan diameter pulau-pulau Langerhans dan
(Caldwell et al. 1989). Sifat antioksidan jumlah sel alpha pada tikus percobaan
dari Hibiscus dipengaruhi variasi species, (Fahmi and Naik 2011).Ekstrak alkohol
perubahan altitudinal, pengaruh pantai, dan dan air dari bunga dan daun H. rosa-
warna bunga (Wong et al. 2009). Hibiscus sinensis secara signifikan menghambat
rosa-sinensis berbunga merah aktivitas α-glycosidase secara in vitro (Rao
menunjukkan nilai jumlah kandungan et al. 2014).
antosianin dan flavonoid tertinggi 6. Anti Kanker
dibandingkan dengan warna bunga lainnya. Penyakit kanker merupakan penyakit
Antioksidan daun H. rosa-sinensis yang yang disebabkan oleh pertumbuhan sel
berasal dari pegunungan lebih tinggi yang tidak terkendali, oleh kerena itu
daripada populasi yang berasal daridataran senyawa yang digunakan sebagai anti
rendah. Nilai senyawa antioksidanH. rosa- kanker merupakan senyawa yang
sinensisberbunga merah > merah muda > menghambat pertumbuhan sel. Berbagai
putih (Wong et al. 2009). senyawa telah lama digunakan sebagai anti

139
Marina Silalahi Jurnal Edumatsains, Januari 2019|Vol.3|No.2|

kanker diantaranya taxol, katarantin, (30 μg/ml) mengakibat apostosisi dengan


vinkristin, dan vinblastin. Pemanfaatan H. segmentasi inti setelah 24 jam setelah
rosa-sinensis sebagai anti kanker belum inkubasi. Ekstrak metanol dari daun H.
banyak dikenal sebagai anti kanker, rosa-sinensis mengakibatkan kematian sel
padahal tanaman ini sangat mudah K-562 melalui apoptosis (Arullappan et al.
ditemukan di lingkungan sekitar. Aktivitas 2013).
sitotoksin H. rosa-sinensis terbukti mampu 7. Anti Mikroba
melawan sel kanker K-562 (Arullappan et Pemanfaatan natural produk sebagai
al. 2013).Aktivitas sitotoksin secara in- antimikroba sangat efektif untuk
vitro dengan konsentrasi 20-100 μg/ml mengurangi ketergantungan pada antibiotik
diuji terhadap sel kanker leukimia (K-562) dan meminimalisasi terjadinya perubahan
dan Mardin-Darby kidneycell line resistensi antibiotik terhadap kerusakan
(MDBK) dengan menggunakan kontrol 3- makanan yang disebabkan mikroorganisme
(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-5-(3- patogen yang membantu mengontrol
carboxymethoxyphenyl)-2-(4- kontaminasi kerusakan makanan yang
sulfophenyl)-2H-tetrazolium (MTS) dan 3- disebabkan mikroorganisme patogen
(4,5-dimethyl-2-thiazolyl)-2,5-diphenyl- (Voonet al. 2012). Kemampuan ekstrak H.
2H-tetrazolium bromide (MTT) yang rosa-sinensis sebagai anti mikroba telah
diikuti dengan deteksi morfologi dengan banyak dilaporkan, hal tersebut
Hoeschst staining. Ekstrak metanol lebih berhubungan dengan keterlibatan mikroba
tinggi (nilai IC50: 30,9 ± 1,1 μg/ml) sebagai penyebab penyakit maupun
melawan sel K-562 dibanding petroleum penyebab kerusakan makanan.
ether dan ethyl acetate menghambat IC50: Kemampuan ekstrak H. rosa-sinensis
87,6 ± 0.91 dan 57,6 ± 0,61μg/ml (p < menghambat pertumbuhan bakteri bahkan
0,05), secara berurutan. Sebaliknya ekstrak hampir sama dengan antibiotik dari jenis
metanol dari batang metanol menunjukkan amoksisilin merupakan antibiotik yag
IC50: 79.80 μg/ml melawan K-562. Sel digunakan untuk menghambat
MDBK (kontrol positif) menunjukkan pertumbuhan bakteri yang patogen pada
IC50 > 100 μg/ml untuk semua ekstrak. manusia (Al-Alak et al. 2015). Ekstrak H.
Pemberian ektraks metanol H. rosa- rosa-sinensis menghambat pertumbuhan
sinensis pada sel K-562 dengan konsentrasi berbagai jenis mikroba di antaranya:

140
Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

Escherichia coli (Seyyednejad et al. 2010; Salmonella sp. (Ruban and Gajalakshmi
Ruban and Gajalakshmi 2012; Sobhy et 2012). Ekstraksi sokket daun Hibiscus
al.2017), Staphylococcus aureus, mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Pseudomonas aeuruginosa (Seyyednejad Bacillus subtilis dengan zona hambat
et al. 2010; Sobhy et al.2017; Al-Alak et maksimum sebesar 18,82 ± 0,18 mm lebih
al. 2015), Listeria monocytogenes, tinggi dari ekstrak air dengan zona hambat
Staphylococcus epidermis, Klebsiella 14,00 ± 1,05 mm. Zona hambat sebesar
pneumonia, Salmonella typhi, Bacillus 11,00 ± 1,20 mm pada Stapylococcus
athraccis, Streptococcus pyogenes aureus (Udo et al. 2016).
(Seyyednejad et al. 2010), 8. Obat Gangguan Ginjal
Serratia,Micrococcus, Enterobacter dan Ginjal merupakan organ tubuh yang
Salmonella (Al-Alak et al. 2015), Bacillus berfungsi untuk memfilter darah yang
subtilis, dan Salmonella sp. (Ruban and sangat mempengaruhi proses etabolisme di
Gajalakshmi 2012). dalam tubuh. Pola makan dan minum yang
Kemampuan ekstrak H. rosa-sinensis kurang baik seperti minuman beralkohol
dipengaruhi oleh berbagai faktor di akan berdampak pada gangguan ginjal.
antaranya cara ektraksi, konsentrasi, jenis Secara etnobotani tumbuhan yang
mikroba dan metode (Al-Alak et al. 2015). dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan
Zona hambat maksimum ekstrak H. rosa- ginjal merupakan tumbuhan yang bersifat
sinensis dingin menghambat pertumbuhan diuretik (Silalahi 2014) dan sebagian besar
Bacillus subtilis, Escherichia coli sebesar merupakan tumbuhan yang dapat
(17,00 ± 2,91), (14,50± 1,71) mm secara menurunkan tekanan darah (Munin dan
berurutan, diikuti dengan ekstraksi panas Hanani 2010). Hibiscus rosa-sinensis telah
terhadap E. coli dan Salmonella sp terbukti memiliki akivitas untuk mengatasi
(11,66±3,14), (10,60±3,09) mm (Ruban gangguann ginjal. Kate dan Lucky (2010)
and Gajalakshmi 2012). Ekstrak methanol menyatakan bahwa ektrak air dari H. rosa-
menunjukkan daya hambat paling tinggi sinensis dengan konsentrasi 200 mg/kg
melawan B. subtilis dan E. coli sebesar menunjukkan peningkatan Na+tikus secara
(18,86 ± 0,18), (18,00 ± 1,63) mm, signifikan (p <0,05) sehingga dapat
sedangkan ektrasi dengan menggunakan mengganggud engan fungsi normal ginjal
alkahol sebesar 20,40±1,54 mm melawan dan karenanya menghasilkan retensi garam

141
Marina Silalahi Jurnal Edumatsains, Januari 2019|Vol.3|No.2|

yang meningkat. Hasil inimenunjukkan dibandingkan dengan var merah (Raduan


bahwa meskipun ekstrak daun H. rosa- et al. 2013).
sinensis menurunkan tekanan darah;
integritas ginjaldapat dikompromikan KESIMPULAN
ketika tanaman ini digunakan untuk 1. Hibiscus rosa-sinensis merupakan
pengobatan hipertensi (Kate and Lucky tumbuhan yang berasal dari China dan
2010). memiliki sekitar 300 hibrid dengan
9. Obat Ganguan Hati struktur mahkota bunga yang bervariasi
(Hepatoprotektor) dalam warna maupun bentuk.
Hati merupakan organ tubuh manusia 2. Dalam pengobatan tradisional H. rosa-
yang berfungsi sebagai penawar racun, sinensis digunakan untuk obat
oleh itu karena gangguan fungsi hati akan hipertensi, diabetes mellitus, luka,
berimplikasi pada gangguan metabolisme gangguan menstruasi, dan aborsi.
tubuh. Ekstrak etanol dari daun dan bunga 3. Berdasarkan hasil bioessaynya, ekstrak
H. rosa-sinensis var alba dan H. rosa- H. rosa-sinensis memiliki aktivitas
sinensis mengandung flavanoids, saponins sebagai obat untuk mengatasi gangguan
dan steroids. Pemberian ekstrak daun dan jantung, hipertensi, diabetes mellitus,
bunga H. rosa-sinensis hingga 500 mg/kg antioksidan, atifertilitas, anti ulcer, dan
tidak mengakibatkan toksik pada hati. Pada gangguan ginjal.
dosis 50 - 100 mg/kg dari ekstrak bunga
dan daun H. rosa-sinensis mengakibatkan DAFTAR PUSTAKA
penghambatan yang signifikan (p<0,05) Arullappan, S., S. Muhamad and Z.
pada edema pada semua konsentrasi. Zakaria. 2013. Cytotoxic activity of
Bunga dan daun Hibiscus rosa-sinensis var the leaf and stem extracts of Hibiscus
alba dan H. rosa-sinensis varietas merah rosa-sinensis (Malvaceae) against
memiliki aktivitas anti inflammatori. leukaemic cell line (K-562). Tropical
Ekstrak tersebut diduga terlibat dalam Journal of Pharmaceutical Research
penghambatan enzim cyclooxygenase dan 12 (5): 743-746.
menurunkan polymorphonuclear Afiune, L.A.F., T. Leal-Silva, Y.K.
infiltration (PNL) dan varietas putih Sinzato, R.Q. Moraes-Souza, T.S.
memiliki potensi yang lebih kuat Soares, K.E. Campos, R.T. Fujiwara,

142
Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

E. Herrera, D.C .Damasceno, and Dasuki, U.A. 2001. Hibiscus. in van


G.T. Volpato. 2017. Beneficial Valkenburg JLCH &
effects of Hibiscus rosa-sinensis L. Bunyapraphatsara N (Eds.) Plant
flower aqueous extract in pregnant Resources of South-East Asia No.
rats with diabetes. PLoS ONE 12(6): 12(2): Medicinal and Poisonous
e0179785. https://doi. Plants 2. Backhuys Publisher,
org/10.1371/journal.pone.0179785’ Leiden: 297-303.
Al-Alak, S.K., R.M.S. AL-Oqaili, B.B. Essiett, U.A. and E.S. Iwok. 2014. Floral
Mohammed, and N. Abd-Alkhalik. and leaf anatomy of Hibiscus
2015. Antibacterial activity of species. American Journal of
Hibiscus rosa-sinensis extract and Medical and Biological Research
synergistic effect with amoxicillin 2(5): 101-117.
against some human pathogens. Gauthaman, K.K., M.T.S. Saleem, P.T.
AJPCT 3(1): 020-027. Thanislas, V.V. Prabhu, K.K.
Bassman, J.H. 2004. Ecosystem Krishnamoorthy, N.S. Devaraj and
consequences of enhanced solar J.S. Somasundaram. 2006.
ultraviolet radiation: secondary plant Cardioprotective effect of the
metabolites as mediators of multiple Hibiscus rosa sinensis flowers in an
trophic interactions in terrestrial oxidative stress model of myocardial
plant communities. Photochemistry ischemic reperfusion injury in rat.
and Photobiology 79: 382-398. BMC Complementary and
Beers, L. dan J. Howie. 1990. Growing Alternative Medicine 6:32
Hibiscus GT Setter Pty Limited doi:10.1186/1472-6882-6-32: 1-8.
Hong Kong 67 hlm.
Caldwell, M.M., A.H. Teramura & M. Hajar, S. 2011. Studi variasi morfologi dan
Tevini. 1989. The changing solar anatomi daun serta jumlah
ultraviolet climate and the ecological kromosom Hibiscus ros-sinensis L.
consequence for higher plants. di kampus Universitas Indonesia.
Trends in Ecology and Evolution 4: Skripsi. Departemen Biologi,
363-367. FMIPA, Universitas Indonesia,
Depok, 91 halaman.

143
Marina Silalahi Jurnal Edumatsains, Januari 2019|Vol.3|No.2|

Kate, I.E. and O.O. Lucky. 2010. The Murthy, D.R.K., C.M. Reddy, and S.B.
effects of aqueous extracts of the Patil. 1997. Effect of benzene
leaves of Hibiscus rosa-sinensis extract of Hibiscus rosa-sinensis on
Linn. on renal function in the estrus cycle and ovarian activity
hypertensive rats. African Journal of in albino mice. Biol. Pharm. Bull.
Biochemistry Research 4(2): 43-46. 20(7): 756-758.
Kumari, A.V.A.G., A. Palavesam, J.A.J. Munim , A. and E. Hanani. 2011.
Sunilson, K. Anandarajagopal, M. Fisioterapi Dasar. Dian Rakyat.
Vignesh, J. Parkavi Bates. 1965. Jakarta. viii + 356 hlm.
Preliminary phytochemical and Ross, I.A.2003.Medicinal Plants of the
antiulcer studies of Hibiscus rosa World, Vol. 1: Chemical
sinensis Linn. root extracts Notes on Constituents, Traditional and
the cultivated Malvaceae: Hibiscus. Modern Medicinal Uses, 2nd
Baileya 13:56-129. springer doi10.1007/978-1-59259-
Malik, K., M. Ahmad, R.W. Bussmann, A. 365-1_12ed. Humana Press Inc.,
Tariq, R. Ullah, A.S. Alqahtani, A.A. Totowa.
Shahat, N. Rashid, M. Zafar, S. Rao, K.N.V., K. Geetha, R. Alagar, M.D.
Sultana and S.N. Shah. 2018. Banji. 2014. Quality control study
Ethnobotany of anti-hypertensive and standardization of Hibiscus rosa-
plants used in Northern Pakistan. sinensisL. flowers and leaves as per
Front. Pharmacol. 9:789. doi: WHO guidelines. Journal of
10.3389/fphar.2018.00789. Pharmacognosy and Phytochemistry
Mandade, R. and S.A. Sreenivas. 2011. 3(4): 29-37.
Anti-diabetic effect of aqueous Raduan, S.Z., M.W.H.A. Aziz, A.H.
ethanolic extract of hibiscus rosa- Roslida, Z.A. Zakaria, A. Zuraini,
sinensisi l. on streptozodin-induced M.N. Hakim. 2013. Anti-
diabetic rats and the posible inflammatory effects of Hibiscus
morfologic changes in the liver and rosa-sinensis L. and Hibiscus rosa-
kidney.International Journal of sinensis var. Alba ethanol extracts.
Pharmacology 7(3): 363-369. Int J Pharm Pharm Sci, 5(4): 754-
762.

144
Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivitasnya

Ruban, P, and Gajalakshmi, K. 2012. In Tiwari, B.K., V.P. Valdramidis, C.P.O.


vitro antibacterial of Hibiscus rosa- Donnel, K. Muthukumarappan, P.
sinensis flower extract againt human Bourke, and P.J. Cullen. 2009.
patogen. Asian Pac J Trop Biomed Application of natural antimicrobials
2(5): 399-403. for food preservation. Journal of
Seyyednejad, S.M., H. Koochak, E. Agricultural and Food Chemistry 57:
Darabpour, H. Motamedi. 2010. A 5987-6000.
survey on Hibiscus rosa-sinensis, Udo, I.J., M.G. Ben, C.U. Etuk, and A.I.
Alcea rosa L. and Malva neglecta Tiomthy. 2016. Phytochemical,
Wallr as antibacterial agent. Asian proximate and antibacterial
Pacific Journal of Tropical Medicine properties of Hibiscus rosa-sinensis
351-355 L. Leaf. Journal of Medicinal Plants
Shimizu, N., M. Tomoda, I. Suzuki, and K, Studies 4(5): 193-195.
Takada. 1993.Plant mucilages XLIII. Voon, H.C., R. Bhat, and R. Gulam. 2012.
a representative mucilage with Flower extracts and their essential
biological activity from the leaves of oils as potential antimicrobial agents.
Hibiscus rosa-sinensis. Biol. Pharm. Comprehensive. Reviews in Food
Bull. 16(8): 735-739. Science and Food Safety 11: 34–55.
Silalahi, M. and Nisyawati. 2018. The Silalahi, M. 2014. The ethnomedicine of
ethnobotanical study of edible and the medicinal plants in sub-ethnic
medicinal plants in the home garden Batak, North Sumatra and the
of Batak Karo sub-ethnic in North conservation perspective,
Sumatra, Indonesia. Biodiversitas dissertation. Indonesia: Universitas
19(1): 229-238. Indonesia.
Sobhy, E.A., K.G.A. Elaleem, and H.G.A Vasudeva, N. and S.K. Sharma. 2008.
.Elaleem. 2017.Potential Post-coital antifertility activity of
Antibacterial Activity of Hibiscus Hibiscus rosa-sinensis Linn. roots.
rosa-sinensis Linn flowers extracts. CAM 5(1):91-96.
Int. J. Curr.Microbiol.App.Sci 6(4): Warner, R.M. and J.E. Erwin. 2001.
1066-1072. Variation in floral induction

145
Marina Silalahi Jurnal Edumatsains, Januari 2019|Vol.3|No.2|

requirements of Hibiscus sp. J. Amer.


Soc. Hort. Sci. 126(3):262-268.
Wong, S.K., Y.Y. Lim,and E.W.C. Chan.
2009.Antioxidant properties of
Hibiscus: species variation,
altitudinal change, coastal influence
and floral colour change. Journal of
Tropical Forest Science 21(4): 307-
315.

146

View publication stats

You might also like