Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Vol.11 No.

2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 907


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA
PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-II DI PUSKESMAS TAMIANG HULU
KABUPATEN ACEH TAMIANG

Oleh
Zulkarnaini1), Nora Hayani2), Azwarni3), Keumalahayati4)
1,2,3,4Program Studi Keperawatan Langsa, Poltekkes Kemenkes Aceh

E-mail: 1zulkarnain.hs@gmail.com

Abstract
The latest estimate of the International Diabetes Federation (IDF), there are 382 million people
living with diabetes in the world in 2013. In 2035 this number is expected to increase to 592 million
people. Diabetes mellitus arises because of heredity and behavior. It can be said that hereditary
factors are slow while those with diabetes mellitus are now a reflection of lifestyle changes
including a diabetic diet. The main obstacle in handling diabetic mellitus is the saturation of
patients in taking diet therapy which is very necessary to achieve success. This study aims to
determine the effect of health education on dietary compliance in patients with type-II diabetes
mellitus at the Tamiang Hulu Health Center in Aceh Tamiang District in 2019. The design of this
study used quasi-experimental design with one group pretest-posttest. This study uses primary data
collected using a questionnaire. The number of samples in this study were 15 respondents with
probability sampling techniques (purposive sampling). The results of this study indicate that of the
15 majority respondents who did not adhere to the diet as many as 13 (86.7%) respondents and
after being given the majority health education obediently carried out a diet of 10 (66.7%)
respondents. The results of this study also concluded that there was an effect of health education
on adherence to diet type-II diabetes mellitus at the Tamiang Hulu Health Center in Aceh Tamiang
District with a p-value of 0,000 (p <0.05). The researcher suggested that respondents maintain a
good diet and run a good diet and regulate the eating behavior
Keywords: Diabetes Mellitus + Diet Compliance + Health Education

PENDAHULUAN Kasus diabetes melitus tipe II sebagai


Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kasus yang paling banyak dijumpai mempunyai
yang merupakan sekelompok kelainan latar belakang berupa genetik, resistensi
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar insulin, dan insufisiensi sel beta pankreas dalam
glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang memproduksi insulin. Salah satu faktor
disebabkan oleh perubahan pola atau gaya penyebab tingginya prevalensi diabetes melitus
hidup, sehingga kemampuan tubuh untuk tipe II adalah pola makan yang tidak sehat
bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau meliputi diet tinggi karbohidrat dan lemak,
pancreas dapat menghentikan sama sekali kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji
produksi insulin (Pudiastuti, 2013). dengan kandungan natrium tinggi, dan
Diabetes mellitus merupakan penyakit konsumsi makanan rendah serat (Tera, 2015).
gangguan metabolik menahun akibat pankreas Peningkatan prevalensi diabetes mellitus
tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh menunjukkan pentingnya upaya pencegahan.
tidak dapat menggunakan insulin yang Diabetes melitus timbul karena faktor
diproduksi secara efektif. Insulin adalah keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa
hormon yang mengatur keseimbangan kadar faktor keturunan itu berjalan lambat sedangkan
gula darah. Akibatnya terjadi hiperglikemia penderita diabetes melitus saat ini merupakan
atau peningkatan konsentrasi glukosa didalam cerminan perubahan gaya hidup (Pudiastuti,
darah (Kemenkes RI, 2016). 2013).
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
908 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Empat pilar utama pengelolaan diabetes keseluruhan melalui gizi yang optimal
mellitus tipe II adalah perencanaan makan, (Almatsier, 2013).
latihan jasmani, obat berkhasiat hipoglikemik, Kendala utama pada penanganan diet
dan penyuluhan. Perencanaan makan diabetes mellitus adalah kejenuhan pasien
merupakan komponen utama keberhasilan dalam mengikuti terapi diet yang sangat
penatalaksanaan diabetes melitus tipe II. diperlukan untuk mencapai keberhasilan.
Perencanaan makan bertujuan membantu Pelaksanaan diet diabetes mellitus sangat
penderita diabetes melitus tipe II memperbaiki dipengaruhi oleh adanya dukungan dari
kebiasaan makan sehingga dapat keluarga. Dukungan dapat digambarkan
mengendalikan kadar glukosa, lemak, dan sebagai perasaan memiliki atau keyakinan
tekanan darah. Keberhasilan perencanaan bahwa seseorang merupakan peserta aktif
makan bergantung pada perilaku penderita dalam kegiatan sehari-hari. Perasaan saling
diabetes melitus tipe II dalam menjalani anjuran terikat dengan orang lain di lingkungan
makan yang diberikan (Tera, 2015). menimbulkan kekuatan dan membantu
Kepatuhan penderita dalam mentaati diet menurunkan perasaan terisolasi (Susanti,
diabetes mellitus sangat berperan penting untuk 2013).
menstabilkan kadar glukosa pada penderita Ketidakpatuhan pasien dalam
diabetes mellitus, sedangkan kepatuhan itu melaksanakan diet diabetes mellitus
sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki
dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan) pasien, oleh karena itu pendidikan kesehatan
yang dapat membantu penderita dalam bagi pasien sangat diperlukan. Pendidikan
mengikuti jadwal diet yang kadang kala sulit kesehatan adalah proses perubahan perilaku
untuk dilakukan oleh penderita. Kepatuhan yang dinamis, dmana perubahan perilaku
dapat sangat sulit dan membutuhkan dukungan tersebut bukan sekedar proses transfer materi
agar menjadi biasa dengan perubahan yang atau teori dari seseorang ke orang lain dan
dilakukan dengan car amengatur untuk bukan pula seperangkat prosedur, akan tetapi
meluangkan waktu dan kesempatan yang perubahan kesadaran dari dalam diri individu,
dibutuhkan untuk menyesuaikan diri. kelompok, atau masyarakat sendiri. Pendidikan
Kepatuhan terjadi bila aturan menggunakan kesehatan merupakan salah satu komponen
obat yang diresepkan serta pemberiannya utama dalam pengelolaan diabetes mellitus.
diikuti dengan benar (Phitri, 2013). Penderita diabetes mellitus perlu mengetahui
Adapun tujuan diet penyakit diabetes dengan benar mengenai penatalaksanaan diet
mellitus adalah membantu pasien memperbaiki yang harus dijalankan (Harwadi, 2014).
kebiasaan makan dan olahraga untuk Penelitian Suraya (2016), mengenai
mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik pengaruh pendidikan kesehatan dengan media
dengan cara mempertahankan kadar glukosa booklet terhadap pengetahuan, intensi dan
darah supaya mendekati normal dengan kepatuhan diet diabetes mellitus tipe-II, hasil
menyeimbangkan asupan makanan dengan uji statistik menunjukkan bahwa pendidikan
insulin (endogenous atau exogenous), dengan kesehatan dengan media booklet
obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik, mempengaruhi kepatuhan diet diabetes mellitus
mencapai dan mempertahankan kadar lipida tipe-II.
serum normal, memberi cukup energi untuk Estimasi terakhir International Diabetes
mempertahankan atau mencapai berat badan Federation (IDF), terdapat 382 juta orang yang
normal, menghindari atau menangani hidup dengan diabetes di dunia pada tahun
komplikasi akut pasien yang menggunakan 2013. Pada tahun 2035 jumlah tersebut
insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta
pendek, dan jangka lama serta masalah yang orang. Diperkirakan dari 382 juta orang
berhubungan dengan latihan jasmani dan tersebut, 175 juta diantaranya belum
meningkatkan derajat kesehatan secara didiagnosis sehingga terancam berkembang
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 909
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
progresif menjadi komplikasi tanpa disadari 2020, diperoleh hasil tabulasi data primer
dan tanpa pencegahan. berdasarkan jawaban kuisioner dari responden
Menurut data Riset Kesehatan Dasar didapatkan hasil sebagai berikut :
(Riskesdas) tahun 2018 prevalensi penderita 1. Analisis Univariat
diabetes mellitus di Indonsia sebesar 2,0% a. Karakteristik Responden
dimana jumlah tertinggi terdapat di Provinsi Tabel 5.1
DKI Jakarta sebanyak 3,4% dan terendah yaitu Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien
Nusa Tenggara Timur sebanyak 0,9%. Provinsi Diabetes
Aceh menempati urutan ke-7 dari 35 provinsi. Mellitus Tipe-II di Puskesmas Tamiang
Menurut Dinas Kesehatan Aceh (2016) Hulu
prevalensi jumlah penderita diabetes mellitus Kabupaten Aceh Tamiang
sebanyak 80.178 orang atau 20% dari total Tahun 2019
penduduk yang dilakukan pendataan di tahun No Karaktersitik Frekuensi Persentase
(f) (%)
2016 khusus Aceh yang didiagnosa dokter. Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang diperoleh dari 1 Laki-Laki 3 20
2 Perempuan 12 80
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang Jumlah 15 100
penderita diabetes mellitus sebanyak 5.351 Usia
1 <50 Tahun 4 26,7
orang, dari jumlah tersebut ditemukan 2 >50 Tahun 11 73,3
sebanyak 709 orang penderita diabetes mellitus
tipe I dan sebanyak 4.642 penderita diabetes Jumlah 15 100
mellitus tipe II. Puskesmas Tamiang Hulu Pendidikan
1 SD/SMP/Sederajat 9 60
merupakan puskesmas yang memiliki jumlah 2 SMA/Sederajat 5 33,3
penderita diabetes mellitus peringkat ke-3 3 D-III/S1/Sederajat 1 6,7
Jumlah 15 100
terbesar di Kabupaten Aceh Tamiang dimana Pekerjaan
jumlahnya mencapai 240 penderita terdiri dari 1 IRT 12 80
2 Wiraswasta 2 13,3
37 orang penderita diabetes mellitus tipe I dan 3 Pensiunan 1 6,7
sebanyak 203 orang penderita diabetes mellitus Jumlah 15 100
tipe II. Sumber: Data Primer (Diolah Tahun 2019)
Berdasarkan latar belakang diatas penulis Berdasarkan tabel 5.1 diatas hasil
ingin melakukan penelitian tentang pengaruh penelitian menunjukkan karakteristik
pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan diet responden berdasarkan jenis kelamin sebanyak
pada pasien diabetes mellitus tipe-II di 12 responden (80%) perempuan, sebanyak 11
Puskesmas Tamiang Hulu Kabupaten Aceh responden (73,3%) berusia 50-59 tahun,
Tamiang Tahun 2019. sebanyak 9 responden (60%) berpendidikan
SD/SMP/Sederajat, sebanyak 12 responden
METODE (80%) memiliki pekerjaan sebagai IRT.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi b. Kepatuhan Diet Diabetes Sebelum
eksperimen dengan menggunakan desain one Pendidikan Kesehatan
group pretest-postest, dimana dalam rancangan Tabel 5.2
ini tidak ada kelompok pembandingan (kontrol) Distribusi Frekuensi Kepatuhan Diet Pada
tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi Pasien Diabetes Mellitus Tipe-II Sebelum
pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti Pendidikan Kesehatan di Puskesmas
dapat menguji perubahan yang terjadi setelah Tamiang Hulu
adanya eksperimen (postest) (Sugiyono, 2016). Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2019
HASIL No Kepatuhan Diet Frekuensi Persentase
(f) (%)
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 1 Patuh 2 13,3
15 pasien diabetes mellitus di Puskesmas 2 Tidak Patuh 13 86,7
Jumlah 15 100
Tamiang Hulu, pada tanggal 12 Juni sd 10 Juli
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
910 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun 2019) dari alpha 0,05 atau dengan signifikan 95% dan
Berdasarkan tabel 5.2 diatas hasil didapatkan nilai mean kepatuhan diet sebelum
penelitian menunjukkan kepatuhan diet pendidikan kesehatan yaitu 25.53 dengan
diabetes mellitus sebelum diberikan pendidikan standart deviasi 3.944. Sedangkan nilai mean
kesehatan bahwa dari 15 responden mayoritas kepatuhan diet sesudah pendidikan kesehatan
tidak patuh menjalankan diet sebanyak 13 adalah 39.67 dengan standart deviasi 9.386.
(86,7%) responden. Terlihat nilai mean yang berbeda antara
c. Kepatuhan Diet Diabetes Sesudah kepatuhan diet sebelum dan sesudah
Pendidikan Kesehatan pendidikan kesehatan sehingga dapat
Tabel 5.3 disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Diet Pada kesehatan terhadap kepatuhan diet diabetes
Pasien Diabetes Mellitus Tipe-II Sesudah mellitus tipe-II di Puskesmas Tamiang Hulu
Pendidikan Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Aceh Tamiang.
Tamiang Hulu
Kabupaten Aceh Tamiang PEMBAHASAN
Tahun 2019 1. Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus
No Kepatuhan Frekuensi Persentase Sebelum Pendidikan Kesehatan
Diet (f) (%) Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan
1 Patuh 10 66,7 diet diabetes mellitus sebelum diberikan
2 Tidak Patuh 5 33,3 pendidikan kesehatan bahwa dari 15 responden
Jumlah 15 100 mayoritas tidak patuh menjalankan diet
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun 2019) sebanyak 13 (86,7%) responden.
Berdasarkan tabel 5.3 diatas hasil Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian menunjukkan kepatuhan diet penelitian yang dilakukan oleh Purwanto
diabetes mellitus sesudah diberikan pendidikan (2014), tentang hubungan pengetahuan tentang
kesehatan bahwa dari 15 responden mayoritas diet diabetes mellitus dengan kepatuhan
patuh menjalankan diet sebanyak 10 (66,7%) pelaksanaan diet pada penderita diabetes
responden. mellitus di RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep,
2. Analisis Bivariat hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
Tabel 5.4 besar responden tidak patuh dalam pelaksanaan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap diet sebanyak 77,2% responden.
Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Hasil penelitian ini sesuai dengan
Mellitus Tipe-II di Puskesmas Tamiang penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2013),
Hulu tentang dukungan keluarga meningkatkan
Kabupaten Aceh Tamiang kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di
Tahun 2019 Ruang Rawat Inap RS. Baptis Kediri Hasil
Paired Differences penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden tidak patuh dalam pelaksanaan diet
95%
Kepatuhan Diet Std. sebanyak 82,6% responden.t df P
Std.
Mean Selisih Mean
Deviation
Error Sarafino (1990) dalam Safitri (2013),
Confidence
Mean Interval of the
mendefinisikan
Difference
kepatuhan (Compliance)
adalah tingkat pasien melaksanakan cara
Patuh 25.53 3.944 1.018 -18.892 s/d -9.375
pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh
-14.133 -6.370 14 0,000
Tidak Patuh 39.67 9.386 2.423 dokternya atau oleh yang lain. Lutfey dan
Wishner (1999) dalam Safitri (2013),
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun 2019) mengemukakan konsep kepatuhan
Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa dari (Compliance) dalam konteks medis, sebagai
hasil uji paired sampel T-Test didapatkan nilai tingkatan yang menunjukkan perilaku pasien
signifikan yaitu 0,000 yang nilainya lebih kecil dalam mentaati atau mengikuti prosedur atau
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 911
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
saran ahli medis. Kaplan (1997) dalam Safitri nafsu makan sehingga jumlah kalori yang
(2013), mendefinisikan kepatuhan dikonsumsi tidak mampu dinetralisir oleh
(Compliance) yang juga dikenal dengan insulin sehingga muncul peningkatan kadar
ketaatan (Adherence) adalah derajat dimana gula darah atau hiperglikemia.
pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter 2. Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus
yang mengobatinya. Sesudah Pendidikan Kesehatan
Diet diabetes dilakukan dengan pola 3J, Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan
yakni jumlah kalori, jadwal makan dan jenis diet diabetes mellitus sesudah diberikan
makanan. Bagi penderita yang tidak pendidikan kesehatan bahwa dari 15 responden
mempunyai masalah dengan berat badan tentu mayoritas patuh menjalankan diet sebanyak 10
lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori (66,7%) responden.
sehari-hari. Jadwal makan penderita diabetes Hasil penelitian ini sejalan dengan
dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. penelitian yang dilakukan oleh Harwadi (2014),
Selain jadwal makan utama pagi, siang dan mengenai pengaruh pendidian kesehatan
malam dianjurkan juga porsi makan ringan terhadap kepatuhan diet pada pasie DM Tipe II
disela-sela waktu tersebut (selang waktu sekitar d Irnal NonBedah Penyait Dalam RSUP DR. M
3 jam). Yang perlu dibatasi adalah makanan Djamil Padang yang menunjukkan bahwa
berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, kepatuhan diet pasien diabetes mellitus tipe II
jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak setelah diberikan pendidikan kesehatan
tinggi seperti es krim, sosis, cake, cokelat, sebagian besar patuh sebanyak 66,8%
dendeng, makanan gorengan (Nabyl R.A, responden.
2015). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
Empat pilar utama pengelolaan diabetes penelitian yang dilakukan oleh Susilaningsih
mellitus tipe II adalah perencanaan makan, (2017), mengenai pengaruh pendidikan
latihan jasmani, obat berkhasiat hipoglikemik, kesehatan dengan media video terhadap tingkat
dan penyuluhan. Perencanaan makan kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus
merupakan komponen utama keberhasilan di Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta
penatalaksanaan diabetes melitus tipe II. yang menyimpulkan bahwa sebagian besar
Perencanaan makan bertujuan membantu pasien patuh menjalankan diet sesudah
penderita diabetes melitus tipe II memperbaiki diberikan pendidikan kesehatan dengan media
kebiasaan makan sehingga dapat video sebanyak 72,1% responden.
mengendalikan kadar glukosa, lemak, dan Kepatuhan penderita dalam mentaati diet
tekanan darah. Keberhasilan perencanaan diabetes mellitus sangat berperan penting untuk
makan bergantung pada perilaku penderita menstabilkan kadar glukosa pada penderita
diabetes melitus tipe II dalam menjalani anjuran diabetes mellitus, sedangkan kepatuhan itu
makan yang diberikan (Tera, 2015). sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk
Asumsi peneliti adalah bahwa sebagian dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan)
besar pasien diabetes mellitus tipe-II tidak yang dapat membantu penderita dalam
patuh menjalankan diet dikarenakan mengikuti jadwal diet yang kadang kala sulit
disebabkan kurangnya kesadaran akan untuk dilakukan oleh penderita. Kepatuhan
pentingnya menjalankan dan mengatur pola dapat sangat sulit dan membutuhkan dukungan
makan untuk membantu proses pengobatan agar menjadi biasa dengan perubahan yang
bagi penderita diabetes mellitus tipe-II, hal ini dilakukan dengan car amengatur untuk
memerlukan peran aktif dari petugas kesehatan meluangkan waktu dan kesempatan yang
untuk memberikan edukasi tentang pentingnya dibutuhkan untuk menyesuaikan diri.
menjaga perilaku makan bagi penderita Kepatuhan terjadi bila aturan menggunakan
diabetes mellitus tipe-II, ketidakpatuhan pasien obat yang diresepkan serta pemberiannya
diabetes mellitus juga disebabkan oleh diikuti dengan benar (Phitri, 2013).
ketidakmampuan responden untuk mengontrol
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
912 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Adapun tujuan diet penyakit diabetes kesehatan terhadap kepatuhan diet diabetes
mellitus adalah membantu pasien memperbaiki mellitus tipe-II di Puskesmas Tamiang Hulu
kebiasaan makan dan olahraga untuk Kabupaten Aceh Tamiang.
mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik Hasil penelitian ini sesuai dengan
dengan cara mempertahankan kadar glukosa penelitian yang dilakukan Ariyanti (2012) yang
darah supaya mendekati normal dengan menyebutkan bahwa pendidikan kesehatan
menyeimbangkan asupan makanan dengan manajemen diet di Puskesmas Kebonsari
insulin (endogenous atau exogenous), dengan Surabaya dimana hasil penelitian ini dapat
obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik, menimbulkan kemampuan manajemen diri
mencapai dan mempertahankan kadar lipida yang baik sehingga dapat meningkatkan
serum normal, memberi cukup energi untuk perilaku kepatuhan diet pada penderita
mempertahankan atau mencapai berat badan Diabetes Melitus tipe 2.
normal, menghindari atau menangani Sejalan dengan penelitian Suraya (2016),
komplikasi akut pasien yang menggunakan mengenai pengaruh pendidikan kesehatan
insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka dengan media booklet terhadap pengetahuan,
pendek, dan jangka lama serta masalah yang intensi dan kepatuhan diet diabetes mellitus
berhubungan dengan latihan jasmani dan tipe-II, hasil uji statistik menunjukkan bahwa
meningkatkan derajat kesehatan secara pendidikan kesehatan dengan media booklet
keseluruhan melalui gizi yang optimal mempengaruhi kepatuhan diet diabetes mellitus
(Almatsier, 2013). tipe-II.
Peneliti berasumsi bahwa sebagian besar Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
responden patuh dalam menjalankan diet penelitian yang dilakukan oleh Susilaningsih
diabetes mellitus tipe-II setelah diberikan (2017), mengenai pengaruh pendidikan
pendidikan kesehatan, ukuran kepatuhan pasien kesehatan dengan media video terhadap tingkat
dapat dilihat dari perilaku makan pasien yang kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus
teratur, frekuensi makan yang sering dengan di Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta
porsi lebih sedikit dan sesuai dengan aturan. yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh
Hal ini dimaksudkan agar frekuensi kadar pendidikan kesehatan dengan media video
glukosa dalam darah tidak begitu besar, terhadap tingkat kepatuhan diet pada penderita
sebaiknya dalam jadwad makan yang diabetes mellitus dengan p-value 0,016
dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus (p<0,05).
adalah enam kali makan dalam sehari. Dengan Ketidakpatuhan pasien dalam
ketentuan tiga kali makan besar dan tiga kali melaksanakan diet diabetes mellitus
makan ringan. dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki
3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan pasien, oleh karena itu pendidikan kesehatan
Terhadap Kepatuhan Diet Diabetes bagi pasien sangat diperlukan. Pendidikan
Mellitus Tipe II kesehatan merupakan proses mengubah
Hasil uji paired sampel T-Test didapatkan individu, kelompok dan masyarakat menuju hal
nilai signifikan yaitu 0,000 yang nilainya lebih – hal yang positif secara terencana melaui
kecil dari alpha 0,05 atau dengan signifikan proses belajar, perubahan tersebut mencakup
95% dan didapatkan nilai mean kepatuhan diet pengetahuan sikap dan ketrampilan melalui
sebelum pendidikan kesehatan yaitu 25.53 proses pendidikan kesehatan. Pendidikan
dengan standart deviasi 3.944. Sedangkan nilai kesehatan ditunjukkan untuk menggugah
mean kepatuhan diet sesudah pendidikan kesadaran meningkatkan pengetahuan
kesehatan adalah 39.67 dengan standart deviasi masyarakat tentang pemeliharaan dan
9.386. Terlihat nilai mean yang berbeda antara peningkatan kesadaran, bentuknya berupa
kepatuhan diet sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan sehingga dapat yang diberikan pada pasien Diabetes Melitus
disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan Tipe 2 merupakan salah satu intervensi
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 913
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
penatalaksanaan Diabetes Melitus saat masih Diharapkan bagi Institusi Pendidikan agar
dirawat maupun sebelum pasien pulang, memberikan informasi baru bagi institusi
pendidikan kesehatan merupakan cara yang pendidikan khususnya bagi mahasiswa
paling efektif untuk meningkatkan kepatuhan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh
pasien terhadap pengelolaan Diabetes Melitus sebagai data pendukung atau masukan untuk
(Harwadi, 2014). melakukan penelitian yang berkaitan dengan
Peneliti berasumsi bahwa kepatuhan diet kepatuhan diet pasien diabetes mellitus tipe-
penderita diabetes mellitus tipe II dipengaruhi II dan dapat dijadikan sumber informasi,
oleh pendidikan kesehatan yang diberikan memperkaya literature dan sebagai panduan
karena dengan pendidikan kesehatan yang untuk mahasiswa dalam melakukan
informasi tentang diet Diabetes Melitus penelitian yang berkaitan dengan kepatuhan
diberikan kepada penyandang Diabetes dan diet pasien diabetes mellitus tipe-II.
keluarga dapat meningkatkan pengetahuan 2. Untuk Pasien
mereka. Pemberian pendidikan kesehatan yang Diharapan agar menjaga pola makan yang
teratur dengan materi yang sederhana, metode baik dan menjalankan diet dengan baik dan
yang tepat, pemberi materi yang adekuat dan mengatur perilaku makan yang
waktu yang sesuai dengan waktu responden diprogramkan dan diperuntukkan bagi
yang akan melakukan rehabilitasi dapat pasien diabetes mellitus tipe-II untuk
meningkatkan pengetahuan responden, membantu proses pengobatan, serta
sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien meningkatkan pengetahuan mengenai pola
dalam mengelola diet dan merubah perilaku dan diet diabetes mellitus tipe-II dengan cara
gaya hidup sehingga dapat mencegah terjadinya mencari sumber informasi melalui media
komplikasi. Peran perawat sangat penting sosial, media cetak dan lain sebagainya.
dalam memfasilitasi kesehatan pasien secara 3. Untuk Praktik Keperawatan
umum termasuk mengidentifikasi faktor resiko, Hasil penelitian ini diharapkan agar pofesi
menyediakan konseling, memberikan perawat dapat memberikan penyuluhan
pendidikan kesehatan dan menegosiasi tujuan melalui media seperti memasang leaflet,
prilaku serta mengatur follow up. spanduk, poster bagi keluarga tentang
pentingnya pengaturan makan bagi pasien
PENUTUP diabetes mellitus tipe-II sehingga
Kesimpulan meningkatkan kesadaran keluarga untuk
1. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan memberikan dukungan bagi pasien diabetes
diet diabetes mellitus sebelum diberikan mellitus tipe-II dalam menerapkan perilaku
pendidikan kesehatan bahwa dari 15 makan yang baik.
responden mayoritas tidak patuh 4. Untuk Puskesmas
menjalankan diet sebanyak 13 (86,7%) Hasil penelitian ini diharapkan agar pihak
responden. puskesmas dapat memberikan pendidikan
2. Kepatuhan diet diabetes mellitus sesudah kesehatan yang diberikan secara
diberikan pendidikan kesehatan bahwa dari berkelanjutan dalam meningkatkan
15 responden mayoritas patuh menjalankan kepatuhan terhadap diet pada pasien
diet sebanyak 10 (66,7%) responden. Diabetes Melitus, dan dapat menjadi
3. Ada pengaruh pendidikan kesehatan pertimbangan bagi manajer pelayanan
terhadap kepatuhan diet diabetes mellitus keperawatan untuk pendidikan kesehatan
tipe-II di Puskesmas Tamiang Hulu sebagai salah satu intervensi keperawatan
Kabupaten Aceh Tamiang dengan p-value dan standar operasional prosedur dalam
0,000 (p<0,05). penatalaksanaan pasien diabetes mellitus.
Saran
1. Untuk Institusi Pendidikan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
914 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA [13] Rusimah, (2015). Hubungan Tingkat
[1] Asiri, (2013). Hubungan Pengetahuan Pendidikan dan Pengetahuan Gizi
Dan Kepatuhan Diet Dm Dengan Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita
Penyembuhan Luka Diabetik di RSUP Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap
dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar. RSUD Dr. H Moch Ansari Saleh
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2013. ISSN : Banjasmasin. Akses tanggal 12 Februari
2302-1721. Akses tanggal 12 Februari 2019.
2019. [14] Setiadi. (2013). Konsep dan Penulisan
[2] Dharma, K.K. (2015). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Trans Info
Penelitian Keperawatan. Jakarta : Trans Media
Info Media. [15] Sari R.N. (2015). Petunjuk Praktis Diet
[3] Fatimah, (2015). Penanggulangan Pasien Diabetes Melitus, Jakarta,
Diabetes Mellitus Tipe-2. Program Studi Gramedia.
Ilmu Gii. Fakultas Kesehatan [16] Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Kombinasi (Mixed Methods. Alfabeta :
[4] Gustina. (2014). Faktor-Faktor Yang Bandung.
Berhubungan Dengan Kepatuhan Diet [17] Susanti. (2013). Dukungan Keluarga
Diabetes Mellitus Pada Pasien DM. Meningkatkan Kepatuhan Diet Pasien
Akses tanggal 12 Februari 2019. Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap
[5] Hasdianah S, (2014). Patologi & RS. Baptis Kediri.
Patofisiologi Penyakit. Jakarta : Medikal http//www//jurnal_stikes.com. Akses
Book. tanggal 12 Februari 2019.
[6] Hastono. (2011). Analisa Data [18] Tera, A. (2015). Determinan
Kesehatan. Universitas Indonesia ; Ketidakpatuhan Diet Penderita Diabetes
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Mellitus Tipe 2.
[7] Hidayat . A.A, (2011). Metode Penelitian http//www//repirasitory.co.id. Akses
Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : tanggal 12 Februari 2019.
Salemba Medika. [19] Wijaya & Putri, (2013). Keperawatan
[8] Notoatmojo, Soekidjo. (2012). Promosi Medikal Bedah I. Jakarta : Trans Info
Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Edisi Media
Revisi, Jakarta. Rineka Cipta.
[9] Phitri. (2013). Hubungan Antara
Pengetahuan dan Sikap Penderita
Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan
Diet Diabetes Mellitus di RSUD AM.
Parikesit Kalimantan Timur. Akses
tanggal 12 Februari 2019.
[10] Pudiastuti. (2013). Penyakit-Penyakit
Mematikan. Jakarta : Nuha Medika.
[11] Raharjo (2013). Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Dengan
Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Pada
Penderita Diabetes Mellitus Di Desa
Gonilan. Akses tanggal 12 Februari 2019.
[12] Riskesdas, 2018. Laporan Nasional
Riskesdas 2018.
Hhtp://litbag.depkes.go.id/. Diakses
tanggal 01 Maret 2019.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534

You might also like