Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

e ISSN 2776-9763

p ISSN2797-7757
https://jurnal.staikupang.ac.id/index.php/almanam/index

Pengaruh pendidikan Agama Islam Terhadap Pengamalan Ibadah


Shalat Pada Peserta Didik Di SD Persitim 1 Kota Kupang
Nurul Fauzya Halim
Sekolah Tinggi Agama Islam Kupang

Hasanah Purnamasari
Sekolah Tinggi Agama Islam Kupang
hasanahpurnama1768@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the application of Islamic religious education
and to determine the level of student practice of daily prayer and to determine the
effect of Islamic religious education on the practice of students at SD Persitim 1
Kupang. This study uses a quantitative method, namely a questionnaire /
questionnaire to take samples in grades 3 and 4, totaling 38 students. From the results
of the discussion, it was found that the application of Islamic religious education at
SD Persitim 1 Kupang was very good, where the understanding of Islamic religious
education in the high category was 15.8% amounted to 6 students, 60.5% medium
category totaled 23 students and 23.7% low category amounted to 9 students. . It can
be concluded that the level of understanding of Islamic religious education is
moderate. For the practice of praying in the high category 39.5% totaled 15 students,
the medium category 52.6% amounted to 20 students and the low category 7.9%
amounted to 3 students, from these results it can be concluded that the practice of
prayer is moderate. Meanwhile, for the effect of Islamic education on the practice of
student prayers with 38 students as respondents the r count was 0.4866. when
compared with r table 5% = 0.320. then r count has a higher value than r table, so it
can be concluded that Islamic religious education has a positive influence on the
practice of praying for students at SD Persitim 1 Kupang.
Keywords: Islamic Education, Practices, Prayers

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan agama


Islam dan mengetahui tingkat pengamalan ibadah shalat sehari-hari siswa serta untuk
mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pengamalan peserta didik SD
Persitim 1 Kupang. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif yaitu
kuesioner/angket mengambil sampel pada kelas 3 dan 4 yang berjumlah 38 siswa.
Dari hasil pembahasan yang didapat penerapan pendidikan agama Islam di SD
Persitim 1 Kupang sangat baik dimana pemahaman pendidikan agama Islam kategori
tinggi 15,8 % berjumlah 6 siswa, kategori sedang 60,5 % berjumlah 23 siswa dan
kategori rendah 23,7 % berjumlah 9 siswa. Dapat disimpulkan tingkat pemahaman
pendidikan agama Islam adalah sedang. Untuk pengamalan ibadah shalat kategori
tinggi 39,5 % berjumlah 15 siswa, kategori sedang 52.6 % berjumlah 20 siswa dan
kategori rendah 7.9 % berjumlah 3 siswa, dari hasil tersebut dapat disimpulkan
pengamalan ibadah shalat adalah sedang. Sedangkan untuk pengaruh pendidikan
agama Islam terhadap pengamalan ibadah shalat siswa dengan responden 38 siswa r
hitung adalah 0.4866. jika dibandingkan dengan r tabel 5% = 0.320. maka r hitung
memiliki nilai yang lebih tinggi dari r tabel sehingga dapat disimpulkan pendidikan
agama Islam memiliki pengaruh positif terhadap pengamalan ibadah shalat peserta
didik SD Persitim 1 Kupang.
Kata Kunci: PAI, Pengamalan, Ibadah Shalat

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 37


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan pada dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Definisi tersebut
dapat digambarkan adanya proses pembelajaran terhadap siswa agar mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan. Hal ini memberi petunjuk
bahwa betapa pentingnya pendidikan agama untuk mendukung siswa memiliki kekuatan
spiritual tersebut.
Pendidikan agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem
pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 12 ayat 1 butir a, setiap siswa pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. (UU RI). Pada prinsipnya pelajaran
agama islam membekali siswa agar memiliki pengetahuan lengkap tentang hukum islam
dan mampu menerapkannya dalam bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan demikian
dapat melaksanakan ritual-ritual ibadah yang benar menurut ajaran Islam sesuai dengan
ibadah yang dipraktekkan dan diajarkan Rasulullah SAW. Pada pelajaran agama Islam
salah satunya adalah ibadah shalat yang wajib diajarkan guru terhadap siswa. Ibadah shalat
merupakan ibadah yang mengandung bacaan dan perbuatan tertentu dan khusus, diawali
dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Ibadah shalat yaitu beribadah kepada Allah SWT
dengan bersungguh-sungguh, taat, merendahkan diri kepada Allah SWT untuk mengharap
ridhanya.
Pendidikan Islam semakna dengan istilah tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Istilah tersebut
mengarahkan sesuatu pada manusia dan masyarakatnya, juga lingkungan dalam kaitan
dengan Tuhan sebagai sumber kebenaran, dihubungkan dengan yang lainnya, dan
kesemuanya menghadirkan lingkup pendidikan Islam baik formal maupun non formal.
Pendidikan Agama Islam bertujuan menyeimbangkan pertumbuhan dari total kepribadian
manusia melalui pendidikan spiritual, intelektual, rasio, rasa dan fisik manusia. Pendidikan
di sini tidak terlepas dari memasukkan keimanan kepada keseluruhan kepribadiannya
sehingga akan tumbuh semangat dan kegairahan terhadap Islam dan memampukannya
mengikuti Alquran dan Sunnah serta mampu diarahkan oleh sistem nilai Islam dengan
senang dan bahagia. (Buseri, 2014).

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 38


Pengaruh pendidikan agama Islam yang diberikan di sekolah diharapkan siswa dapat
memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang agama yang mereka ikuti, sehingga
menimbulkan kesadaran dalam beragama dan menjalankan apa yang telah diperintahkan
dalam agama yang mereka ikuti. Pendidikan agama Islam tidak hanya di dapat di sekolah
tetapi pada keluarga dan juga lingkungan tempat tinggal. Salah satu yang diajarkan guru
yaitu pengamalan ibadah shalat sehari-hari, ibadah shalat merupakan kewajiban sesuai
dengan firman Allah SWT dalam surat an-Nisa’ ayat 103:

Artinya: “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah


Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian,
apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana
biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman.” (Q.S. An Nisa 98: 103)
Shalat memiliki keutamaan untuk kesehatan dan ketenangan jiwa. Shalat dapat
meneguhkan dan menyucikan hati serta melapangkan dada. karna, saat mendirikan shalat,
hati siswa terhubung kepada Allah. Karena itulah shalat menjadi amal yang paling utama
(Said Bin Ali Al-Qahthani, 2008). Lingkungan sekolah adalah lingkungan yang terdekat
kedua setelah lingkungan keluarga dimana sekolah memegang peranan penting dalam
pendidikan karena mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap jiwa dan
pembentukan karakter siswa. Sekolah juga mempunnyai fungsi sebagai pusat pendidikan
untuk menjadi seorang ahli aang sesuai dengan biadang dan bakat siswa yang dapat
berguna untuk dirinya dan orang lain. Sekolah dibangun khusus untuk tempat pendidikan
maupun sosialisasi, mengasah keterampilan dan bakat siswa, oleh sebab itu sekolah
berfungsi melanjutkan pendidikan keluarga di sekolah dengan guru yang mengajar sebagai
pengganti orang tua yang harus ditaati.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis mencoba menyoroti
tentang pendidikan agama Islam pada SD Persitim 1 Kupang yang merupakan lembaga di
bawah Yayasan Pendidikan Persatuan Islam Timor beralamat di Jl. Trikora No. 5 Kupang
yang memiliki sekitar 200 siswa, yang ditekankan pada pengamalan ibadah shalat. Oleh
sebab itu penulis tertarik mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan
Agama Islam Terhadap Pengamalan Ibadah Shalat pada Peserta Didik di SD Persitim 1
Kupang”

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 39


METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dimana merupakan salah
satu pendekatan penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur
dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan
pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. (Siyoto & Ali, 2015)
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada sekolah SD Persitim 1 Kupang yang berlokasi di
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang dengan alamat Jl. Trikora No. 5.
Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini mencakup seluruh kelas III dan IV SD Persitim 1 Kupang.
Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti yang merupakan sasaran
dalam penelitian. Berdasarkan judul pengaruh pendidikan agama Islam terhadap
pengamalan ibadah shalat peserta didik SD Persitim 1 Kupang khususnya tentang ibadah
shalat fardhu (5 waktu) yang dimana karena siswa kelas 3 dan kelas 4 berjumlah 38 siswa
maka penulis mengambil populasi siswa kelas 3 dan 4 semuanya sebagai sampel.
Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat bantu yang dipergunakan untuk mengukur
dan mengambil data lapangan. Instrument yang digunakan pada penelitian ini yaitu
kuesioner/angket sebagai alat pengambil data. Penelitian kuesioner adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok (Sugiyono, 2013).
Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan proposal ini
penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Observasi, kegiatan
observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian perilaku
obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian
yang sedang dilakukan. (Sarwono, 2006); 2) Wawancara Terstruktur (Angket), digunakan
sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui
dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Metode ini penulis gunakan untuk
menghimpun data tentang pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah
Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 40
shalat siswa di SD Persitim 1 Kupang; 3) Studi Dokumentasi, bentuk instrumen
dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis
besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan check-list yang memuat daftar variabel
yang akan dikumpulkan datanya.
Teknik Analisis Data
Menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah menggunakan rumus
presentase. ( Hikmah, 2005) sebagai berikut.

Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel/sampel penelitian
Maka untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pengamalan
ibadah shalat siswa pada SD Persitim 1 Kupang menggunakan rumus statistik korelasi
product moment ( Sarwono, 2006).

=
√{ }{ }

Keterangan :
= Koefisien korelasi antara variaebel x dan variabel y
= Variabel pemahaman siswa tentang pendidikan Islam
= Variabel pengamalan ibadah shalat siswa
= Jumlah sampel/ sampel penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Dari data nilai distribusi frekuensi tentang pendidikan agama Islam di dapatkan
nilai tertinggi adalah 29, dan nilai terendah adalah 18 dengan menggolongkan ke dalam 3
kelas maka di dapatkan hasil intervalnya.

= = =4
Interval telah diketahui maka dapat di kategorikan menjadi variasi tinggi, sedang
dan rendah yaitu:
1. Pada kategori tinggi yaitu nilai A mendapat nilai 26 – 29
2. Pada kategori sedang yaitu nilai B mendapat nilai 22 – 25

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 41


3. Pada kategori rendah yaitu nilai C mendapat nilai 18 – 21
Setelah itu dapat di cari presentase tentang pendidikan agama Islam mengggunakan
rumus presentase sebagai berikut: = ⁄ × 100%
1. Untuk kategori tinggi tentang pendidikan agama Islam pada kategori nilai 26 – 29 ada
6 sampel.
= ⁄ × 100%
= × 100%
= 15.8 %
2. Untuk kategori sedang tentang pendidikan agama Islam pada kategori nilai 22 – 25
ada 23 sampel.
= ⁄ × 100%
= × 100%
= 60.5 %
3. Untuk kategori rendah tentang pendidikan agama Islam pada kategori nilai 18 – 21 ada
9 sampel.
= ⁄ × 100%
= × 100%
= 23.7 %
Untuk lebih jelas pada tabel distribusi frekuensi pendidikan agama Islam dapat di
lihat sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi frekuensi jawaban pendidikan agama Islam
Pendidikan Agama
No Interval Frekuensi Presentase
Islam
1 Tinggi 26 - 29 6 15.8 %
2 Sedang 22 - 25 23 60.5 %
3 Rendah 18 - 21 9 23.7 %
38 100 %
Dari Tabel 1. Distribusi frekuensi jawaban pendidikan agama Islam dalam bentuk
presentase dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman pendidikan agama Islam tinggi
adalah 15.8 % dengan jumlah 6 siswa, tingkat pemahaman pendidikan Islam sedang
berjumlah 23 siswa adalah 60.5 %, tingkat pemahaman pendidikan agama Islam dengan
kategori rendah 23.7 % dengan jumlah siswa 9. Oleh karena itu dapat disimpulkan tingkat
pemahaman pendidikan agama Islam pada SD Persitim 1 Kupang adalah sedang.

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 42


Tabel 4. Hasil Angket Tentang Ibadah Shalat Siswa SD Persitim 1 Kupang
Nomor Soal
No Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 001 C B A C B A B C C B
2 002 A B A B B C C B C B
3 003 A A A B B A C C A B
4 004 A A A B A B B B B B
5 005 B B A A A A A C C B
6 006 A B C C A A A B C B
7 007 B B B A B A A B B C
8 008 A A A C A B A B B B
9 009 B A B B A B A B A A
10 010 A B A B A B A B C B
11 011 B A A A B A B A A B
12 012 B A A A A A A A B B
13 013 A A A A A B A A A A
14 014 A B B B B A A B A B
15 015 B B B B B A B B B B
16 016 A A A A A A B A A B
17 017 A A A B A B B B A B
18 018 A C A C B C B A B C
19 019 A B A A C A A A A B
20 020 B A C B A A A A A A
21 021 A A A A A A A A B C
22 022 B A A C A C C A C B
23 023 A A A A A A C B C B
24 024 A A A A B B A A A A
25 025 B B B A A A A B B B
26 026 B A A A B A A A B B
27 027 A B A B A B A B C B
28 028 A B C B A B B B B A
29 029 B C C B B C C C B B
30 030 B B B B B A B B B B
31 031 A A B B C B A B A C
32 032 A A B A B C B B B C
33 033 A B A C A A A B B B
34 034 A A A B C A A A A B
35 035 A A A A A A A A B A
36 036 B A B A A B B A A A
37 037 A B A B A B A B C A
38 038 A A B A B A B A B A

Tabel 5. Daftar Nilai Distribusi Frekuensi Tentang Ibadah Shalat Siswa


Jawaban Nilai
Sampel Total Nominasi
A B C 3 2 1
1 2 4 4 6 8 4 18 C
2 2 5 3 6 10 3 19 C
3 5 3 2 15 6 2 23 B
Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 43
4 4 6 - 12 12 - 24 B
5 5 3 2 15 6 2 23 B
6 4 3 3 12 6 3 21 B
7 3 6 1 9 12 1 22 B
8 5 4 1 15 8 1 24 B
9 5 5 - 15 10 - 25 A
10 4 5 1 12 10 1 22 B
11 6 4 - 18 8 - 26 A
12 7 3 - 21 6 - 27 A
13 9 1 - 27 2 - 29 A
14 4 6 - 12 12 - 24 B
15 1 9 - 3 18 - 21 B
16 8 2 - 24 4 - 28 A
17 5 5 - 15 10 - 25 A
18 3 3 4 12 6 4 22 B
19 7 2 1 21 4 1 26 A
20 7 2 1 21 4 1 26 A
21 8 1 1 24 2 1 27 A
22 4 2 4 12 4 4 20 B
23 6 2 2 18 4 2 24 B
24 8 2 - 24 4 - 28 A
25 4 6 - 12 12 - 24 B
26 6 4 - 18 8 - 26 A
27 4 5 1 12 10 1 23 B
28 3 6 1 9 12 1 22 B
29 - 5 5 - 10 5 15 C
30 1 9 - 3 18 - 21 B
31 4 4 2 12 8 2 22 B
32 3 5 2 9 10 2 21 B
33 5 4 1 15 8 1 24 B
34 7 2 1 21 4 1 26 A
35 9 1 - 27 2 - 29 A
36 6 4 - 18 8 - 26 A
37 5 4 1 15 8 1 24 B
38 6 4 - 18 8 - 26 A
Sama seperti analisis pertama pada tabel distribusi shalat siswa dapat di cari skor
tertinggi dan terendah (Harlan, 2004) setelah itu dapat di cari intervalnya menggunakan
rumus :

Keterangan:
= Interval
= Nilai tertinggi
= Nilai terendah
= Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 44


Dari data nilai distribusi frekuensi tentang ibadah shalat siswa di dapatkan nilai
tertinggi adalah 29, dan nilai terendah adalah 15 dengan menggolongkan ke dalam 3 kelas
maka di dapatkan hasil intervalnya.

= = =5
Interval telah diketahui maka dapat di kategorikan menjadi variasi tinggi, sedang
dan rendah yaitu:
1. Pada kategori tinggi yaitu nilai A mendapat nilai 25 – 29
2. Pada kategori sedang yaitu nilai B mendapat nilai 20 – 24
3. Pada kategori rendah yaitu nilai C mendapat nilai 15 – 19
Setelah itu dapat di cari presentase tentang ibadah shalat siswa mengggunakan
rumus presentase sebagai berikut: = ⁄ × 100%
1. Untuk kategori tinggi tentang ibadah shalat siswa pada kategori nilai 25 – 29 ada 15
sampel.
= ⁄ × 100%

= × 100%
= 39.5 %
2. Untuk kategori sedang tentang ibadah shalat siswa pada kategori nilai 20 – 24 ada 20
sampel.
= ⁄ × 100%
= × 100%
= 52.6 %
3. Untuk kategori rendah tentang ibadah shalat siswa pada kategori nilai 15 – 19 ada 3
sampel.
= ⁄ × 100%
= × 100%
= 7.9 %
Untuk lebih jelas pada tabel distribusi frekuensi jawaban ibadah shalat siswa dapat
di lihat sebagai berikut:

Tabel 6. Distribusi frekuensi jawaban ibadah shalat siswa


Pengamalan Ibadah
No Interval Frekuensi Presentase
Shalat
1 Tinggi 25 - 29 15 39.5 %
2 Sedang 20 - 24 20 52.6 %
3 Rendah 15 - 19 3 7.9 %

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 45


38 100 %
Dari Tabel 9 distribusi frekuensi jawaban ibadah shalat siswa dalam bentuk
presentase bahwa tingkat pengamalan ibadah shalat siswa tinggi adalah 39.5 % dengan
jumlah 15 siswa, tingkat pengamalan ibadah shalat siswa sedang berjumlah 20 siswa
adalah 52.6 %, tingkat pengamalan ibadah shalat siswa dengan kategori rendah 7.9 %
dengan jumlah siswa 3. Oleh karena itu dapat disimpulkan tingkat pengamalan ibadah
shalat siswa pada SD Persitim 1 Kupang adalah sedang.
Pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah shalat peserta didik
SD Persitim 1 Kupang, oleh karena itu mengunakan rumus statistik korelasi produk
momen sebagai berikut:
1. Membuat tabel persiapan untuk mencari pengaruh pendidikan agama Islam terhadap
ibadah shalat siswa.
2. Mencari x,y, , dan xy.
3. Memasukan nilai x dan y ke dalam rumus produk momen untuk di analisis.

Dimana nilai ∑x = 891, ∑y = 903, ∑x2 = 21105, ∑y2 = 21803, ∑xy = 21305, N =
38. Selanjutnya nilai – nilai di atas dimasukan ke rumus product momen sebagai berikut:

=
√{ }{ }

=
√{ }{ }

=
√{ }{ }

=

=

= = 0.4866, maka = 0.4866

Setelah r (koefisien korelasi) di dapat dari tabel variabel x dan variabel y sesuai
data dengan sampel sebanyak 38 siswa dimana untuk mengetahui hipotesis dapat diterima
atau tidak nilai rxy dari hasil perhitungan dengan nilai r yang berada pada tabel r produk
momen siknifikan atau tidak. Oleh dikarenakan jika r hitung lebih besar atau sama dengan
r tabel pada taraf 5% dapat dikatakan signifikan atau memiliki nilai positif antara
pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah shalat siswa. Dimana r tabel taraf

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 46


5% = 0.320 sedangkan r hitung adalah 0.4866 maka dari itu hasilnya adalah r hitung > r
tabel, 0.4866 > 0.320.
Sedangkan untuk mengetahui berapa taraf nilai positif yang di dapatkan
berdasarkan patokan hasil penghitungan korelasi > 0.40 – 0.70 adalah hubungan cukup.
Dimana nilai r hitung yang didapatkan adalah 0.4866 maka dapat di simpulkan pendidikan
agama Islam dan pengamalan ibadah shalat peserta didik di SD Persitim 1 Kupang adalah
cukup.
Pembahasan
Penerapan pendidikan agama Islam di SD persitim 1 kupang sangat baik di mana
guru mengajarkan perilaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam, pengetahuan,
keterampilan, nilai maupun keyakinan yang sesuai dengan syariat Islam yang pedomani
oleh Alquran serta dapat menjadi insan yang baik ke depannya. Untuk pemahaman siswa
tentang pendidikan agama Islam berdasarkan analisis data mendapatkan kategori tinggi
tingkat pemahaman pendidikan agama Islam adalah 15.8% berjumlah 6 siswa, kategori
sedang berjumlah 23 siswa adalah 60.5 %, dan kategori rendah 23.7 % dengan jumlah
siswa 9. Pengamalan ibadah shalat siswa cukup baik di mana para siswa selalu rajin
melaksanakan shalat lima waktu di rumah maupun berjamaah. Pengamalan ibadah shalat
siswa dari hasil analisis pada kategori tinggi pengamalan ibadah shalat siswa adalah 39.5
% dengan jumlah 15 siswa, tingkat pengamalan ibadah shalat siswa sedang berjumlah 20
siswa adalah 52.6 %, tingkat pengamalan ibadah shalat siswa dengan kategori rendah 7.9
% dengan jumlah siswa 3. Pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah
shalat adalah sangat berpengaruh, karena pendidikan agama Islam mengajarkan
pengetahuan keterampilan perilaku sesuai dengan Alquran sedangkan ibadah shalat
merupakan pengetahuan dasar yang ajarkan oleh guru karena ibadah shalat adalah wajib
dilaksanakan. Sehingga hasil analisis data dengan rumus produk momen pada sampel
sebanyak 38 siswa dengan membandingkan r hitung ke r tabel pada taraf siknifikan 5% =
0.320 dan r hitung = 0.4866 maka dari itu r hitung > r tabel, 0.4866 > 0.320.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1)
tingkat pemahaman pendidikan agama Islam pada SD Persitim 1 Kupang adalah sedang
dimana dapat di pengaruhi oleh umur anak yang masi ingin bermain dan lingkungan
sehari-harinya di rumah sehingga belum dapat menerima ilmu pengetahuan secara
Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 47
maksimal; 2) tingkat pengamalan ibadah shalat siswa pada SD Persitim 1 Kupang adalah
sedang. Dapat dilihat jumlah siswa pada kategori tinggi dan sedang lebih banyak di
bandingkan yang kategori rendah; 3) pendidikan agama Islam mempunyai pengaruh positif
terhadap pengamalan ibadah shalat peserta didik SD Persitim 1 Kupang
Saran
Berdasarkan simpulan yang berhasil penulis simpulkan maka penulis memberikan
saran sebagai berikut: 1) Kepada seluruh siswa agar dapat lebih belajar serius dan
mendalami ilmu pendidikan agama Islam serta di terapkan sehari-hari; 2) Siswa juga dapat
mengamalkan ibadah shalat lebih bersungguh-sungguh dan lebih rajin sehari-hari di
sekolah maupun di rumah; 3) Kepada Orang tua di rumah juga lebih aktif untuk mendidik
dan mengingatkan untuk mengamalkan ibadah shalat fardhu di rumah.

DAFTAR PUSTAKA
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
media Publishing.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sarwono Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha
ilmu
Nurul Hikmah. 2005. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat melalui alat peraga mistar bilangan. Samarinda:
Universitas Widyagama Mahakam.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 fatwa 2003, Sistem Pendidikan Nasional,
Bandung: Fokus Media
Kamrani Buseri. 2014. Dasar, Asas dan Prinsip Pendidikan Islam. Banjarmasin,
Kalimantan Selatan: IAIN Antasari
Kementerian Agama. Q.S An Nisa 98:103 : PT.Pantja Cemerlang
Said Bin Ali Al-Qahthani. 2008. Petunjuk Lengkap Tentang Shalat. Indonesia: Al-Maktab
At-Tawuni Liddah'wah Wal-Irsyad bis sulay, Riyadh, Saudi Arabia, 2008

Al Manam: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman | Vol 1 No 1 April 2021 48

You might also like