2188 10100 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

Dwiani S.

: Proses Morfologis Verba Bahasa Waringin

KANDAI
Volume 16 No. 2, November 2020 Halaman 183-204

VITALITAS BAHASA TOLAKI DI KOTA KENDARI


(The Vitality of Tolaki Language in Kendari)

Firman A. D., Asri, & Sukmawati


Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara
Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja Anduonohu, Kendari, Indonesia
Telepon (0401)3135289, 3135287; Faksimile (0401) 3135286
Pos-el: firmanad041@gmail.com
(Diterima: 13 Februari 2020; Direvisi: 24 Agustus 2020; Disetujui: 31 Oktober 2020)

Abstract
This research aimed to know the vitality of Tolaki language in all social domains. This
was descriptive-quantitative research by using twelve research indicators. Frequency and
percentage determination using SPSS program was applied to find out the level of vitality.
Then, those quantitative data were synergized with the qualitative data from in-depth
interview. The results showed that the average index of all indicators was 0.42% with the
category is in decline. However, that number of percentages was nearing extinction. It
appears as the mobility of native speakers and Tolakinese people to other regions is high
since the transportation access and routes are excellent. Tolakinese people tend to be
bilingual. In any social domains, Tolaki language is not or rarely used. People prefer using
Indonesian. Actually, there are many documentations regarded to Tolaki language, yet many
still do not know about them as they are not evenly distributed. Tolakinesspeople tend to have
a positive attitude towards their language. They are proud and assume that Tolaki language
is still more important than other languages. Furthermore, they also respect to the speakers
of other languages and the existence of other languages in Kendari.
Keywords: language vitality, Tolaki language, language extinction, language attitude

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui vitalitas bahasa Tolaki dalam berbagai ranah
sosial. Penelitian itu berancangan kuantitatif-desktiptif dengan menggunakan dua belas
indikator penelitian. Untuk mengetahui tingkat vitalitas, digunakan perhitungan frekuensi
dan persentase dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan data kuantatif
tersebut disinergikan dengan pengolahan data kualitatif yang diperoleh dari wawancara
mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks rerata dari keseluruhan indikator
berada pada angka 0,42% dengan kategori mengalami kemunduran. Namun, angka
tersebut hampir mendekati posisi terancam punah. Hal tersebut didukung oleh mobilitas
penutur dan etnis Tolaki ke daerah lain termasuk tinggi karena akses dan jalur transportasi
yang sangat baik. Masyarakat penutur bahasa Tolaki cenderung dwibahasawan. Dalam
berbagai ranah sosial, bahasa Tolaki tidak atau jarang dipergunakan. Masyarakat masih
lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia. Jumlah dokumentasi mengenai bahasa
Tolaki relatif sudah banyak, tetapi banyak yang belum mengetahui hasil dokumentasi
tersebut karena tidak tersebar secara merata. Masyarakat Tolaki cenderung memiliki sikap
positif terhadap bahasanya. Mereka merasa bangga dan menganggap bahasa Tolaki masih
lebih penting dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain. Selain itu, mereka juga
menghargai penutur bahasa lain dan keberadaan bahasa lain di Kendari.
Kata-kata kunci: vitalitas bahasa, bahasa Tolaki, kepunahan bahasa, sikap bahasa

DOI: 10.26499/jk.v16i2.2188
How to cite: Firman A. D., Asri, & Sukmawati (2020). Vitalitas bahasa Tolaki di Kota Kendari. Kandai, 16(2), 183-
204 (DOI: 10.26499/jk.v16i2.2188)

©2020 Kandai, ISSN 2527-5968 (online), 1907-204X (print)


http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai 183
This is an open access article distributed under the CC BY-NC-SA 4.0 license
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

PENDAHULUAN banyak terjadi pernikahan antaretnis


(amalgamasi). Saat ini, seorang anak
Indonesia memiliki kekayaan yang lahir dari pernikahan sesama etnis
bahasa dan budaya yang terhampar dari Tolaki belum tentu mampu berbahasa
Sabang sampai Merauke. Telah menjadi Tolaki dengan baik. Hal tersebut
suatu aksioma, ada bahasa daerah yang dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan
berangsur-angsur menuju kepada suatu dan lingkungan sosial yang sudah
kematian atau kepunahan. Terancam didiami oleh etnis-etnis lain. Jadi,
punahnya bahasa daerah umum terjadi di kemajemukan sebuah kota dapat menjadi
beberapa wilayah di Indonesia. pemicu berkurangnya penutur sebuah
Berdasarkan pemberitaan (Rachmawati, bahasa daerah. Umumnya, penutur aktif
2018), ada beberapa bahasa daerah yang bahasa Tolaki di Kota Kendari
telah mengalami kepunahan di wilayah kemungkinan berada pada usia empat
Indonesia, di antaranya di Papua ada 2 puluh tahun ke atas. Situasi tersebut
bahasa dan di Maluku 9 bahasa. menjadi tanda awal kemerosotan sebuah
Salah satu penyebab punahnya bahasa. Sementara, penutur masa depan
bahasa daerah adalah karena (anak-anak) dari etnis Tolaki banyak
ditinggalkan oleh penuturnya atau yang sudah tidak menguasai bahasa
penuturnya tidak mau lagi menggunakan Tolaki dengan baik.
bahasanya dalam berbagai situasi. Hal Untuk membuktikan berbagai
tersebut bisa disebabkan oleh beberapa asumsi tersebut, perlu diadakan sebuah
hal, antara lain adanya anggapan bahasa penelitian untuk mengetahui status
daerah kurang berprestise, kurang vitalitas bahasa Tolaki di Kota Kendari.
memiliki nilai ekonomi, adanya Dengan mengetahui status vitalitas
amalgamasi, dan kurangnya daya tahan bahasa tersebut, diharapkan dapat
akibat gempuran bahasa pendatang. dilakukan langkah-langkah penanganan
Situasi-situasi tersebut biasanya terjadi lanjutan yang lebih tepat untuk bahasa
di daerah perkotaan yang memiliki Tolaki di Kota Kendari.
tingkat akulturasi budaya yang tinggi Penelitian mengenai bahasa
dan tempat terjadinya perbauran budaya Tolaki, sejauh pengamatan penulis, lebih
dari berbagai suku. banyak dikaji dari sisi linguistik
Berkembangnya sebuah wilayah deskriptif. Tulisan mengenai
menjadi perkotaan menyebabkan pemertahanan bahasa Tolaki dapat
wilayah tersebut sebagai tempat dilihat dalam “Bahasa Tolaki dari
bertemunya berbagai budaya dan bahasa Generasi ke Generasi” (Hastuti, 2012).
dan secara tidak langsung memaksa Dikemukakan dalam tulisan tersebut
seseorang untuk menggunakan bahasa bahwa dalam kegiatan mendongeng
Indonesia sebagai alat komunikasi. yang biasa dilakukan oleh orang tua—
Keadaan tersebut berimbas ke generasi penutur bahasa Tolaki—dulu telah
berikutnya yang tidak lagi mempelajari hilang. Orang tua muda (25—35 tahun)
bahasa daerah orang tua sebagai bahasa lebih suka mendongeng dalam bahasa
ibu, melainkan langsung mempelajari Indonesia karena anak-anak mereka
bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. tidak dibiasakan mendengarkan tuturan
Kota Kendari merupakan ranah dalam bahasa Tolaki. Pada generasi ini,
budaya dari etnis Tolaki. Berdasarkan bahasa Tolaki sudah tidak digunakan,
pengamatan awal di lapangan, penutur hanya sesekali saja pada perkumpulan
bahasa Tolaki sudah berbaur dengan tertentu.
masyarakat pendatang bahkan sudah

184
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

Penelitian lain yang menyinggung berharga dalam melihat dan menilai


bahasa Tolaki dapat ditemui dalam perkembangan dan eksistensi bahasa
“Profil Kebahasaan Nelayan Bugis di Tolaki secara sosiologis. Selain itu,
Tinobu, Sulawesi Tenggara: Pola-pola penelitian vitalitas bahasa daerah di
Penggunaan Bahasa” (Darmawati, Indonesia masih menjadi isu yang
2015). Dalam tulisan tersebut dijelaskan menarik karena sebagian besar belum
bahwa bahasa Tolaki hidup diteliti tingkat vitalitasnya.
berdampingan dengan bahasa Bugis di Perkembangan masyarakat yang semakin
Tinobu dan mereka saling memengaruhi. modern menyebabkan ada
Daerah Tinobu yang berada di kecenderungan meninggalkan bahasa
Kabupaten Konawe Utara pada dasarnya daerah.
adalah domain dari penutur bahasa
Tolaki dan mereka telah hidup LANDASAN TEORI
berdampingan dengan beberapa
pendatang dari suku lain. Kepunahan sebuah bahasa
Ada beberapa penelitian mengenai disebabkan oleh tidak adanya penutur
vitalitas bahasa daerah di wilayah dari bahasa tersebut. Kasus kebahasaan
Indonesia.. Di antaranya yang dilakukan yang paling memprihatinkan di
oleh Aritonang (2016) yang meneliti Indonesia adalah terancam punahnya
vitalitas bahasa Talondo di Sulawesi sebagian bahasa daerah. Banyak
Barat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahasa daerah di Indonesia dengan
bahwa bahasa Talondo berada pada jumlah penutur yang relatif sedikit
kriteria mengalami kemunduran. (hanya ratusan ribu) dan dari masa ke
Berikutnya, ada Wagiati, dkk. (2017) masa mengalami degradasi jumlah
yang meneliti mengenai vitalitas bahasa penutur. Masalah tersebut memang
Sunda di Kabupaten Bandung. Hasil tidak terlalu nampak di permukaan.
penelitian menunjukkan bahwa vitalitas Namun, jika diamati dan ditelusuri
bahasa Sunda kuat pada ranah dari segi penuturnya, khususnya
kekeluargaan, transaksional, dan penutur di kalangan anak-anak sebagai
kekariban, tetapi lemah pada ranah penutur masa depan, sudah banyak
kedinasan dan orang tidak dikenal. yang tidak terlalu menguasai, bahkan
Penelitian vitalitas bahasa Devayan yang tidak menguasai lagi bahasa
dituturkan di Pulau Simeulue, Aceh, juga daerahnya. Mereka cenderung lebih
pernah diteliti oleh Candrasari (2017). memilih menggunakan bahasa
Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari
Devayan berada pada kategori stabil, karena sangat bermanfaat dalam
tetapi mengalami kemunduran. pergaulan dan pemenuhan kebutuhan
Investigasi mengenai sikap bahasa ekonomi.
terhadap bahasanya menunjukkan Kepunahan atau kematian bahasa
kategori positif, begitu juga sikap oleh para ahli memiliki pandangan
terhadap penutur. yang berbeda-beda. Ada yang
Berdasarkan tinjauan pustaka menganggap bahwa kepunahan bahasa
tersebut, dapat dikatakan bahwa disamakan dengan peralihan/
penelitian mengenai vitalitas bahasa pergeseran bahasa (language shift).
Tolaki yang ada di Sulawesi Tenggara Sebagaimana yang dikemukakan oleh
jarang atau belum pernah dilakukan— Fasold (dalam Zahari, 2011) yang
sangat jarang ditemukan. Oleh karena menyamakan antara kematian bahasa
itu, penelitian ini dapat menjadi referensi dan peralihan bahasa. Namun, pada

185
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

sisi lain ia mengemukakan bahwa itu menjadi punah atau mati. Crystal
apabila suatu masyarakat beralih (2003) mengemukakan, “To say that a
kepada sebuah bahasa baru secara language is dead is like saying that a
total dan bahasa yang lama tidak ada person is dead. It could be no other way
lagi yang menggunakannya, kejadian – for languages have no exixtence
seperti ini bukan hanya sekadar without people. A language dies when
peralihan bahasa, melainkan inilah nobody speaks it anymore.” Zahari
sebetulnya yang disebut dengan (2011) berpendapat bahwa istilah
kepunahan/kematian bahasa. kematian bahasa adalah apabila terjadi
Sama halnya dengan Lukman kematian penutur terakhir dari suatu
(2012) yang secara tidak langsung bahasa. Istilah ini juga dapat digunakan
mengemukakan persamaan pergeseran apabila seseorang atau suatu masyarakat
bahasa dan kepunahan bahasa. Dia beralih secara total dari bahasa ibunya ke
mengemukakan bahwa industrialisasi bahasa lain dan tidak ada seorang pun di
dan urbanisasi dipandang sebagai dunia yang masih menggunakan bahasa
sebab-sebab utama bergeser atau itu.
punahnya suatu bahasa. Umumnya, bahasa daerah
Dari pendapat-pendapat tersebut, memiliki vitalitas yang rendah karena
dapat dikemukakan bahwa pergeseran ketidakmampuannya dalam memasuki
bahasa dapat menyebabkan terjadinya berbagai ranah pengetahuan. Vitalitas
kepunahan bahasa. Namun, tidak suatu bahasa terlihat dari keunggulan
semua pergeseran bahasa dapat eksternal (jumlah penutur bahasa) dan
menyebabkan kepunahan bahasa internalnya (word entry yang
karena bisa jadi hanya terjadi dimilikinya) (Candrasari, 2017).
perpindahan penutur atau hanya punah Ketidakmampuan bahasa daerah
di tempat rantaunya, tetapi masih memasuki berbagai ranah pengetahuan
dipergunakan di wilayah asalnya. berakibat semakin menurunnya jumlah
Pergeseran bahasa terjadi karena penutur, khususnya di kalangan kaum
suatu peguyuban (komunitas) muda. Penutur tentu menginginkan alat
meninggalkan suatu bahasa komunikasi yang dapat mengakomodasi
sepenuhnya untuk beralih ke bahasa berbagai kebutuhan dan keperluan di
lain. Bila pergeseran sudah terjadi, dunia yang semakin kompleks. Bahasa-
warga peguyuban secara kolektif bahasa daerah di Indonesia umumnya
memilih bahasa baru (Sumarsono, tidak dapat mengemban tugas tersebut
2017). Dalam situasi inilah, biasanya sehingga sebagian besar penutur bahasa
bahasa yang ditinggalkan mengalami daerah memilih bahasa lain yang lebih
kepunahan, apalagi bahasa yang akomodatif. Akhirnya, pilihan bahasa
ditinggalkan tersebut dianggap oleh jatuh ke bahasa Indonesia sebagai bahasa
penuturnya tidak berprestise. persatuan dan bahasa pergaulan
Menurut UNESCO dalam antarsuku yang dapat digunakan dan
Inayatusshalihah (2018), bahasa dipahami oleh hampir seluruh
dikatakan terancam punah ketika masyarakat Indonesia.
penuturnya berhenti menggunakannya, Untuk mengetahui vitalitas sebuah
digunakan di ranah komunikasi yang bahasa, perlu dilakukan penelitian
semakin berkurang jumlahnya, dan terhadap penuturnya—salah satunya
berhenti diwariskan dari satu generasi ke dengan cara survei. Survei pemetaan
generasi selanjutnya. Jika sebuah bahasa vitalitas bahasa-bahasa di Indonesia akan
kehilangan seluruh penuturnya, bahasa memberikan tiga informasi. Pertama,

186
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

bagaimana bahasa-bahasa etnik di juga bisa bertambah—seperti faktor


Indonesia berinteraksi dan saling prestise.
memengaruhi serta bagaimana bahasa- Ada beberapa pendapat dari para
bahasa yang dominan dalam suatu pakar mengenai indikator dan tingkat
kawasan masyarakat multibahasa, seperti vitalitas sebuah bahasa. Dari berbagai
di wilayah timur Indonesia, pendapat tersebut, umumnya
memengaruhi bahasa-bahasa kecil. mempertimbangkan tiga faktor utama,
Kedua, dalam perspektif diversitas, yaitu penutur bahasa, penggunaan
survei pemetaan vitalitas bahasa akan bahasa, dan situasi dan kondisi
menyodorkan fakta mengenai lanskap penggunaan bahasa (faktor eksternal).
status kemajemukan bahasa di Indonesia. Bahasa melekat pada diri manusia
Tidak hanya dalam hal jumlah dan sebagai penutur. Sebuah bahasa semakin
sebaran, tetapi juga seberapa kuatnya banyak yang menuturkannya akan
ketahanan budaya masyarakat pemakai semakin kuat vitalitasnya. Jumlah
bahasanya. Ketiga, survei pemetaan penutur yang sedikit pun bisa kuat
vitalitas bahasa ini juga akan vitalitasnya jika ia berada dalam wilayah
memperlihatkan pola-pola hubungan yang jauh dari akses budaya lain dan
antara mobilitas penutur dalam kegiatan sulit dijangkau. Adanya interaksi dengan
ekonomi, pendidikan, jenis pekerjaan di penutur bahasa lain menjadi langkah
ruang publik dengan mekanisme dan awal terjadinya pembauran budaya yang
profil pemertahanan bahasa suatu dapat mengarah ke pergeseran bahasa.
masyarakat pemilik bahasa ibu (Ibrahim, Untuk mengetahui tingkat vitalitas
2011). sebuah bahasa, dibutuhkan sebuah
Berbagai penyebab kepunahan kriteria yang dapat dijadikan patokan
dikemukakan oleh beberapa ahli dengan dalam penilaian dan pengategorian.
berbagai sudut pandang. Umumnya, Pada tahun 2003, UNESCO
mereka mengemukakan bahwa (Inayatusshalihah, 2018) menetapkan
kepunahan sebuah bahasa bisa sembilan kriteria yang digunakan untuk
disebabkan oleh beberapa faktor (Tondo penentuan tingkat ancaman kepunahan
(2009), yaitu pengaruh bahasa mayoritas bahasa dengan mengukur vitalitas
tempat bahasa daerah tersebut bahasa, yaitu (1) transmisi bahasa
digunakan; kondisi masyarakat penutur antargenerasi, (2) jumlah absolut
yang bilingual/multilingual; globalisasi; penutur, (3) proporsi penutur dalam total
migrasi penduduk; perkawinan populasi, (4) ranah penggunaan bahasa,
antaretnis; bencana alam/musibah; (5) respon terhadap ranah dan media
kurangnya penghargaan terhadap bahasa baru, (6) bahan pendidikan bahasa dan
etnis sendiri; kurangnya intensitas literasi, (7) sikap dan kebijakan
komunikasi berbahasa daerah dalam pemerintah, termasuk status resmi dan
berbagai ranah; faktor ekonomi; dan penggunaan bahasa, (8) sikap anggota
faktor bahasa Indonesia. masyarakat terhadap bahasanya, dan (9)
Faktor-faktor penyebab punahnya jumlah dan kualitas dokumentasi.
sebuah bahasa dapat saja berbeda antara Kesembilan faktor inilah yang
satu bahasa dengan bahasa lain. Hal kemudian dikembangkan dan
tersebut sangat bergantung pada situasi dimodifikasi yang dijadikan indikator
dan kondisi lingkungan tempat bahasa dalam penelitian ini.
tersebut berada. Kemungkinan semua Skala yang paling sering
faktor atau hanya sebagian faktor digunakan secara luas adalah skala yang
tersebut terjadi di Indonesia, bahkan ditetapkan oleh Wurm dalam Crystal

187
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

(2003) yang mempunyai lima tingkat ekspresi tulis; penggunaan bahasa untuk
keterancaman bahasa sebagai berikut. mengungkapkan ekspresi perasaan;
1) Potentially endangered, yakni penggunaan bahasa di ranah
memiliki potensi besar menjadi keagamaan/adat; penggunaan bahasa di
bahasa yang punah. lembaga pemerintah/lembaga swasta;
2) Endangered, yakni terancam punah penggunaan bahasa di ranah pendidikan;
karena sangat sedikit penutur muda penggunaan bahasa di ranah
yang tetap menggunakan bahasa dokumentasi; dan sikap bahasa
ibunya. Penutur fasih bahasa ini (kebanggan dan kesetiaan bahasa).
hanya penutur dewasa. Objek penelitian ini adalah penutur
3) Severely endangered, yakni benar- bahasa Tolaki yang berdomisili di Kota
benar terancam karena penutur aktif Kendari. Jumlah responden yang
adalah kelompok usia di atas 50 menjadi target penelitian sebanyak 64
tahun. orang. Dari 64 responden tersebut, dapat
4) Nearly extinct, yakni dalam kondisi diklasifikasi ke dalam berbagai
sekarat karena penuturnya adalah karakteristik, seperti jenis kelamin, usia,
orang-orang yang sangat tua. pendidikan, pekerjaan, dan lama domisili
5) Extinct, yakni yang sudah mati karena di tempat pengambilan data.
tidak lagi memiliki penutur. Pengumpulan data menggunakan
teknik angket (kuesioner), observasi, dan
Kelima skala tersebut dimodifikasi
wawancara. Data primer diperoleh
untuk dijadikan dasar dalam penentuan
dengan menggunakan kuesioner. Materi
kriteria vitalitas bahasa dalam
kuesioner mengandung data pribadi
penelitian—sebagaimana yang
responden dan data situasi kebahasaan.
dikemukakan pada bagian Metode
Bentuk kuesioner yang digunakan adalah
Penelitian.
kuesioner tertutup dengan dua jawaban,
yaitu ya dan tidak.
METODE PENELITIAN
Data kuantitatif yang diperoleh
dengan menggunakan kuesioner
Penelitian ini bersifat deskriptif-
dianalisis secara deskriptif berdasarkan
kuantitatif. Pengumpulan data
perhitungan frekuensi dan persentase.
dilaksanakan di Kota Kendari yang
Selanjutnya, data diolah dengan program
merupakan domain dari penutur bahasa
SPSS. Hasil pengolahan data kualitatif
Tolaki. Waktu penelitian dimulai dari
ini disinergikan dengan pengolahan data
Januari sampai dengan Oktober tahun
kualitatif yang dipeloleh dari wawancara
2019.
mendalam. Wawancara dilakukan
Instrumen penelitian menjadi
dengan dua orang informan dari etnis
unsur utama dalam melaksanakan
Tolaki, yakni Bapak Ramis Rauf (laki-
penelitian ini—dalam bentuk
laki, 29 tahun) dan Bapak Arsamid (laki-
pertanyaan/kuesioner. Ada beberapa
laki, 80 tahun).
pertanyaan yang diberikan kepada
Dalam penelitian ini digunakan
responden berkaitan dengan keberadaan
kriteria vitalitas bahasa yang diukur
bahasa Tolaki di Kendari. Beberapa poin
berdasarkan nilai rerata, yaitu sangat
tersebut, yakni mobilitas informan pada
terancam (0,0—0,20); terancam (0,21—
posisi relatif, kota-desa; kedwibahasaan
0,40); mengalami kemunduran (0,41—
responden; penggunaan bahasa di ranah
0,60); stabil, mantap, tetapi berpotensi
keluarga; penggunaan bahasa
mengalami kemunduran (0,61—0,80);
antargenerasi; penggunaan bahasa di
dan aman (0,81—1,00). Kriteria ini
ranah transaksi; penggunaan bahasa pada

188
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

didasarkan pada konvensi perserta dan Tidak 4 6,25


narasumber pada kegiatan “Konsinyasi Menjawab
Total 64 100,00
Bahasa Terancam Punah” di Ciawi pada
Bahasa Ibu Bahasa Tolaki 31 48,44
tahun 2011 (Inayatusshalihah, 2018). Bahasa 32 50,00
Indonesia
PEMBAHASAN Bahasa Bugis 1 1,56
Total 64 100,00
Komposisi Responden Ada hal menarik yang perlu
dikomentari pada tabel di atas, yakni
Responden dalam kajian ini pada subvariabel bahasa ibu. Ada
berjumlah 64 orang dari berbagai jenjang seorang responden (1,56%) yang
umur, pendidikan, dan pekerjaan. Semua memiliki bahasa ibu bahasa Bugis
responden bersuku Tolaki dan menetap walaupun secara genetik bersuku Tolaki.
di Kota Kendari. Ada beberapa Selain itu, yang berbahasa ibu bahasa
responden dilahirkan di luar Kota Indonesia ada 31 orang (48,44%). Jadi,
Kendari, tetapi masih di wilayah yang dalam penelitian ini walaupun semua
berpenutur bahasa Tolaki, dan ada juga responden bersuku Tolaki, tetapi tidak
satu responden yang dilahirkan di luar semua berbahasa ibu bahasa Tolaki.
Sulawesi Tenggara. Komposisi Mereka umumnya menguasai dua bahasa
responden dapat dilihat pada tabel daerah, bahasa Bugis dan bahasa Tolaki.
berikut. Bahasa Bugis, walaupun sebagai
Tabel 1 bahasa pendatang, memiliki pengaruh
Karakteristik Responden yang sangat besar dalam kehidupan
Frekuensi sosial budaya masyarakat Kendari pada
dan
Karakteristik khususnya, dan Sulawesi Tenggara pada
Persentase
F % umumnya. Bahkan, di beberapa
Jenis Laki-laki 26 40,63 kabupaten, bahasa Bugis menjadi bahasa
Kelamin Perempuan 38 59,37 pergaulan masyarakat. Penguasaan
Total 64 100,00 bahasa Indonesia sebagai bahasa
Kelompok < 25 Tahun 28 43,75 pertama yang diperoleh oleh responden
Usia 25—50 Tahun 30 46,87 umumnya disebabkan karena mereka
> 50 Tahun 6 9,38
Total 64 100,00
berdomisili di kota. Kota sebagai
Suku Tolaki 64 100,00 wilayah majemuk membutuhkan alat
Bangsa Total 64 100,00 komunikasi yang dapat dipahami oleh
Pendidikan SD 0 0,00 semua kalangan dan etnis. Solusi untuk
SLTP 2 3,13 masalah tersebut tentunya adalah bahasa
SLTA 41 64.06 Indonesia. Selain itu, di lingkungan
Perguruan 21 32,81
rumah tangga dan tetangga, bahasa
Tinggi
Total 64 100,00 Indonesia menjadi bahasa pergaulan
Pekerjaan Pegawai 24 37,50 karena dapat digunakan/dipahami oleh
Wiraswasta 10 15,63 berbagai suku dan etnis.
Pelajar 22 34,37
IRT 7 10,94 Vitalitas Bahasa Tolaki
Tidak 1 1,56
Menjawab
Total 64 100,00
Berdasarkan hasil penghitungan
Lama < 5 Tahun 4 6,25 indeks, nilai indeks tiap indikator berada
Tinggal 5—10 Tahun 16 25,00 pada kisaran 0,05 sampai 0,74. Nilai
> 10 Tahun 40 62,50 indeks tertinggi 0,74 berada pada

189
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

indikator sikap bahasa, sedangkan indeks kurangnya perhatian pemerintah


terendah 0,05 pada indikator ranah terhadap bahasa Tolaki, khususnya
pendidikan. Nilai 0,74 pada indikator dalam ranah pendidikan, menyebabkan
sikap bahasa menunjukkan bahwa adanya pandangan bahwa penggunaan
penghargaan masyarakat Tolaki terhadap bahasa Tolaki dalam kehidupan
bahasanya sama pentingnya dengan masyarakat kurang urgen.
penghargaan terhadap bahasa pendatang. Demikian pula nilai indeks pada
Masyarakat Tolaki termasuk etnis yang indikator-indikator lain yang berada
menerima kedatangan etnis lain dengan pada angka 0,30 menempatkannya pada
ramah. Hal tersebut dapat dilihat dalam posisi antara terancam punah dan sangat
kehidupan sosial mereka yang hidup terancam. Nilai rerata indeks kumulatif
rukun bertetangga dengan beberapa dari perhitungan adalah 0,36. Itu artinya
etnis. Namun, di sisi lain, perbauran bahasa Tolaki mengarah pada kategori
mereka dengan etnis-etnis lain terancam punah untuk wilayah Kota
berpengaruh terhadap penguasaan Kendari. Perhatikan tabel indeks
bahasa Tolaki, khususnya kepada anaka- kumulatif dan indeks per variabel berikut
anak dan remaja. Mereka dengan berdasarkan statistik deskriptif.
terpaksa harus berkomunikasi dalam Tabel 2
bahasa Indonesia dan menjadikan bahasa Indeks Kumulatif
Indonesia sebagai bahasa ibu mereka
Variabel N Mean
karena kondisi lingkungan yang
heterogen. Etnis Tolaki lebih memilih Mobilitas Responden 64 0,32
menggunakan bahasa Indonesia dalam Kedwibahasaan 64 0,73
berkomunikasi dan mengurangi porsi
penggunaan bahasa Tolaki. Ini Ranah Keluarga 64 0,50
disebabkan karena kondisi Kendari yang Antargenerasi 64 0,40
sangat majemuk yang tidak Transaksi 64 0,37
memungkinkan etnis Tolaki
Ekspresi Tulis 64 0,30
menggunakan bahasa mereka.
Nilai yang terendah adalah 0,05 Perasaan 64 0,30
pada indikator ranah pendidikan Keagamaan/Adat 64 0,45
menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Pemerintah/Lembaga Swasta 64 0,09
Tolaki dalam ranah pendidikan,
Pendidikan 64 0,05
khususnya sekolah, semakin
terpinggirkan. Kota Kendari merupakan Dokumentasi 64 0,10
habitat penutur bahasa Tolaki karena itu Sikap Bahasa 64 0,74
sekolah-sekolah sebaiknya membantu
Total 64 0,36
mengembangkan dan peduli dengan
keberadaan bahasa Tolaki. Bahasa Berikut uraian gambaran vitalitas
pelajar yang berasal dari suku Tolaki bahasa Tolaki di Kendari pada tiap-tiap
seharusnya diwajibkan menguasai indikator.
bahasa Tolaki untuk masuk ke sebuah
sekolah. Sementara, pelajar yang bukan Mobilitas
penutur bahasa Tolaki sebaiknya
diperkenalkan dengan bahasa Tolaki. Variabel mobilitas responden
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan berkaitan dengan intensitas informan
rasa saling harga-menghargai antaretnis keluar daerah dan melakukan kontak
yang ada di Kota Kendari. Karena dengan penutur bahasa lain. Tingginya

190
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

intensitas mobilitas informan akan seluruh sendi kehidupan di Kota


berpengaruh terhadap bahasa yang Kendari. Mulai dari pedagang kaki lima
dikuasai. Dalam kaitannya dengan sampai ke pemerintahan.
vitalitas bahasa, semakin sering penutur Berikut pengakuan responden
melakukan perjalanan keluar daerah atau mengenai mobilitas mereka yang
melakukan kontak dengan penutur menyebabkan terjadinya kontak bahasa
bahasa lain dapat menyebabkan dengan penutur lain
terjadinya pergeseran bahasa. Pergeseran Tabel 3
tersebut bisa terjadi dalam peminjaman Mobilitas Responden
kosakata. Pengaruhnya dapat Pilihan
Pertanyaan F %
menyebabkan munculnya ancaman Jawaban
kepunahan terhadap bahasa karena Pernah bepergian Ya 47 73,44
komunikasi antara penutur bahasa yang ke daerah Tidak 17 26,56
berbahasa lain? Total 64 100,00
berbeda mengharuskan pemilihan satu
Etnis Saudara Ya 52 81,25
bahasa yang dapat dipahami oleh kedua pernah bepergian Tidak 12 18,75
penutur sebagai alat komunikasi. ke luar kota? Total 64 100,00
Dalam kasus bahasa Tolaki yang Etnis Saudara Ya 15 23,44
ada di Kota Kendari, dapat dipastikan berpindah-pindah Tidak 49 76,56
bahwa mobilitas masyarakatnya tinggi tempat? Total 64 100,00
karena didukung oleh fasilitas jalan yang Jauhkah jarak dari Ya 20 31,25
tempat Saudara Tidak 44 68,75
sudah sangat layak. Sebagai pusat dengan tempat
perekonomian, Kota Kendari juga pasti yang berbahasa Total 64 100,00
akan menarik perhatian dari masyarakat lain?
yang berpenutur bahasa lain untuk Mudahkah Ya 53 82,81
datang mengadu nasib. Jalur dan arus transportasi dan Tidak 11 17,19
komunikasi
transportasi yang beragam, seperti darat, dengan tempat Total 64 100,00
laut, dan udara, memudahkan lain?
masyarakat setempat dan masyarakat Banyak etnis lain Ya 53 82,81
penutur bahasa lain untuk memasuki yang berkunjung Tidak 11 17,19
wilayah Kota Kendari. Sebagai kota ke tempat
Total 64 100,00
Saudara?
terbesar di Sulawesi Tenggara,
pertemuan berbagai etnis sudah sangat Berdasarkan tabel tersebut dapat
lazim terjadi. dikemukakan bahwa mobilitas penutur
Selain itu, ada juga sebagian bahasa Tolaki di Kendari menunjukkan
masyarakat Tolaki yang bepergian ke angka yang tinggi. Hal tersebut
daerah lain (keluar Kendari dan Sulawesi menandakan bahwa kontak bahasa yang
Tenggara). Hal tersebut biasanya terjadi antara penutur bahasa Tolaki
dilakukan karena tugas kantor, dengan penutur bahasa daerah lain
pendidikan, atau ikut dengan suami/istri cenderung tinggi. Jalur transportasi yang
yang kadang menyebabkan mereka sudah sangat baik menjadi faktor utama
jarang kembali ke Kendari. tingginya angka tersebut.
Kota Kendari saat ini tidak hanya Etnis Tolaki bukanlah etnis
didominasi oleh penutur Tolaki, tetapi perantau. Sebagaimana yang
dihuni oleh beberapa suku dengan dikemukakan oleh Taridala (2005)
membawa bahasa daerahnya yang bahwa “tidak ada kabar atau catatan
jumlahnya relatif banyak. Sebut saja dua yang bisa menceritakan bagaimana etnik
suku, yakni suku Muna dan suku Bugis. ini, secara berkelompok—baik spontan
Kedua suku tersebut hampir mengisi maupun terorganisir—meninggalkan

191
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

kampung halaman mereka untuk pilihan itu ada pada bahasa Indonesia.
merantau ke negeri orang dengan tujuan Akibatnya, dari peristiwa itu
membangun kehidupan permanen memunculkan gejala kedwibahasaan
bersama warga asli setempat dalam dalam masyarakat. Komunikasi verbal
tempo yang tidak ditentukan”. dalam masyarakat Kendari akan
Pernyataan itu terbukti pada pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia apabila
poin 3 yang menunjukkan bahwa etnis melibatkan penutur bahasa daerah lain.
Tolaki bukanlah etnis yang suka Tingkat kedwibahasaan etnis Tolaki di
berpindah-pindah tempat, baik dalam Kendari dapat dilihat pada tabel di
kawasan Kendari maupun ke luar bawah.
Kendari (di luar dari wilayah sukunya). Tabel 4
Berdasarkan kondisi tersebut, etnis Kedwibahasaan
Pilihan
Tolaki lebih cenderung menerima dan Pertanyaan
Jawaban
F %
menyerap kebudayaan lain, termasuk Saudara menguasai Ya 39 60,94
dalam hal bahasa. bahasa Tolaki Tidak 25 39,06
dengan baik? Total 64 100,00
Kedwibahasaan Saudara Ya 12 18,75
menggunakan Tidak 52 81,25
bahasa daerah lain
Kedwibahasaan atau bilingualism selain bahasa Total 64 100,00
berkenaan dengan penggunaan dua Tolaki?
bahasa atau lebih. Kedwibahasaan Saudara menguasai Ya 11 17,19
merupakan salah satu fenomena bahasa asing? Tidak 53 82,81
kebahasaan yang ditimbulkan oleh Total 64 100,00
kontak bahasa antara satu bahasa dengan Penguasaan bahasa Ya 42 65,63
Tolaki Saudara Tidak 22 34,38
bahasa yang lain. Sebagaimana yang lebih baik daripada
dikemukakan oleh Lukman (2012) Total 64 100,00
bahasa lain
bahwa seorang dwibahasawan adalah
orang yang memiliki kemampuan di Hampir semua masyarakat Tolaki yang
dalam dua bahasa atau lebih, atau tinggal di Kota Kendari dapat berbahasa
minimal mempunyai kemampuan dalam Indonesia dengan baik. Bahkan, ada
bahasa kedua. Sumarsono (2017) sebagian etnis Tolaki memiliki bahasa
mengemukakan bahwa bilingualism Indonesia sebagai bahasa ibu, walaupun
(kedwibahasawan) mengacu pada mereka juga bisa berbahasa Tolaki yang
pemilikan kemampuan seorang penutur mereka peroleh dari lingkungan sosial.
atas sekurang-kurangnya B1 dan B2 Ada juga etnis Tolaki yang bisa
meskipun kemampuannya atas B2 itu menguasai bahasa daerah lain, dan ada
hanya sampai pada batas yang minimum. juga yang bisa berbahasa asing.
Sebagaimana penjelasan pada Berdasarkan tabel tersebut, tidak semua
variabel sebelumnya bahwa Kendari etnis Tolaki bisa berbahasa Tolaki
sebagai wiilayah tutur bahasa Tolaki dengan baik. Ada yang hanya tingkat
hidup berdampingan dengan beberapa penguasaannya dalam tahap pasif atau
bahasa daerah lain, di antaranya yang memahami saja tetapi tidak bisa
mayoritas adalah bahasa Muna dan mengucapkan. Ada juga yang memang
bahasa Bugis. Adanya dua bahasa yang sudah tidak tahu sama sekali bahasa
berdampingan secara tidak langsung Tolaki. Bahasa daerah lain yang biasa
memaksa mereka untuk mencari bahasa diketahui dan bahkan dikuasai oleh etnis
penghubung yang bisa mereka pahami Tolaki adalah bahasa Bugis. Bahasa
dalam berkomunikasi. Tentu saja, Bugis secara psikologis lebih dekat

192
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

dengan mereka dan biasanya lingkungan Saudara Ya 34 51,13


sosial mereka juga membiasakan mereka mengajarkan bahasa Tidak 30 48,87
Tolaki kepada anak
mendengar bahasa Bugis. atau saudara? Total 64 100,00
Saudara mengoreksi Ya 33 51,56
Ranah Keluarga kesalahan berbahasa Tidak 31 48,44
Tolaki pada anak
Total 64 100,00
Penggunaan bahasa daerah di atau saudara?
ranah keluarga menjadi faktor utama Orang tua dalam Ya 54 84,38
suku Saudara Tidak 10 15,62
dalam penguasaan dan pewarisan bahasa mengajarkan bahasa
daerah. Lingkungan keluarga menjadi Tolaki kepada anak- Total 64 100,00
ujung tombak tempat pewarisan bahasa anak mereka?
daerah kepada anak-anak (generasi Selain bahasa Tolaki, Ya 37 57,81
penerus). Usaha untuk melestarikan Saudara mengguna- Tidak 27 42,19
kan bahasa lain
bahasa daerah akan sia-sia jika tidak dalam keluarga? Total 64 100,00
dimulai dari lingkungan keluarga. Ranah
keluarga merupakan pertahanan terakhir Berdasarkan tabel tersebut dapat
pemertahanan bahasa. Berikut ini dijelaskan bahwa pewarisan bahasa
jawaban responden dalam kaitannya Tolaki kepada anak atau anak-anak
dengan penggunaan bahasa Tolaki dalam umumnya sudah jarang dilakukan. Hal
ranah keluarga. tersebut dapat dilihat pada pertanyaan
Tabel 5
poin enam dan tujuh. Selain itu,
Ranah Keluarga walaupun rata-rata jawaban responden
Pilihan berada di atas 50% tetapi posisi angka
Pertanyaan F %
Jawaban pada hampir setiap pertanyaan tidak
Saudara meng- Ya 44 68,75 terlalu dominan, khususnya untuk
gunakan bahasa Tidak 20 31,25 berbicara kepada yang lebih muda dan
Tolaki jika berbicara
kepada yang lebih Total 64 100,00
mengoreksi kesalahan.
tua dalam keluarga? Orang tua memiliki kewajiban
Saudara mengoreksi Ya 18 28,13 untuk mengajar dan mendidik anak-anak
kesalahan berbahasa Tidak 46 71,87 mereka. Bukan hanya tata krama dan
Tolaki orang yang sopan santun melainkan juga budaya
lebih tua dalam Total 64 100,00
keluarga? (termasuk bahasa). Upaya orang tua
Saudara mengoreksi Ya 43 67,19 untuk mewariskan apa yang mereka
kesalahan berbahasa Tidak 21 32,81 miliki, khususnya pengetahuan, pasti
Tolaki orang yang terjadi pada setiap keluarga. Pewarisan
lebih muda dalam Total 64 100,00 bahasa oleh orang tua kepada anak
keluarga?
Saudara berbicara Ya 17 26,56
adalah gerbang pertama yang harus
menggunakan bahasa Tidak 47 73,44 dilewati dalam pelestarian bahasa
Tolaki jika berbicara daerah. Kalau sudah tidak ada pewarisan
kepada orang yang
Total 64 100,00
bahasa daerah dalam keluarga, kecil
lebih muda dalam kemungkinan sebuah bahasa daerah akan
keluarga?
bertahan hidup. Berdasarkan angka
Saudara berbicara Ya 11 17,19
dengan anak Tidak 53 82,81 dalam tabel poin 9 bahwa orang tua
menggunakan umumnya masih berupaya mengajarkan
Total 64 100,00
bahasa Tolaki? dan mewariskan bahasa Tolaki kepada
Saudara berbicara Ya 38 59,38 anak-anak mereka walaupun
dengan para orang Tidak 26 40,62 tantangannya sangat besar karena
tua menggunakan
Total 64 100,00
bahasa Tolaki?

193
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

mereka hidup dalam budaya yang dengan orang tua?


majemuk. Saudara Ya 38 59,38
menggunakan bahasa Tidak 26 40,62
Sebagaimana kondisi kebahasaan
Tolaki jika berbicara
di Indonesia, masyarakat Indonesia rata- dengan keluarga? Total 64 100,00
rata menguasai dua bahasa, bahasa Saudara Ya 31 48,44
daerah dan bahasa Indonesia. menggunakan bahasa Tidak 33 51,56
Adakalanya bahasa daerah yang jadi Tolaki jika berbicara
bahasa ibu dan ada juga sebagian dengan kerabat Total 64 100,00
Saudara yang lain?
memiliki bahasa ibu bahasa Indonesia. Saudara Ya 11 17,19
Kompleksitas situasi kebahasaan di menggunakan bahasa Tidak 53 82,81
Indonesia menjadi tantangan tersendiri Tolaki jika berbicara
100,00
dalam pelestarian bahasa daerah. Jika dengan anak Total 64
tidak ingin terkucilkan dari pergaulan saudara/kemenakan?
Saudara Ya 10 15,62
antarsuku/etnis mau tidak mau harus menggunakan bahasa Tidak 54 84,38
menguasai bahasa Indonesia. Situasi Tolaki jika
inilah yang terjadi pada suku Tolaki di membicarakan
Kota Kendari. Masyarakat Tolaki harus masalah sos-bud Total 64 100,00
memiliki kemampuan berbahasa dengan teman
sebaya?
Indonesia untuk berkomunikasi dengan Saudara Ya 18 28,13
suku lain yang ada di Kota Kendari. menggunakan bahasa Tidak 46 71,18
Apalagi jika sebuah keluarga suku Tolaki jika berbicara
Total 64 100,00
Tolaki dikelilingi oleh etnis-etnis lain, dengan tetangga?
mereka harus bisa berbahasa Indonesia Saudara Ya 0 00,00
menggunakan bahasa Tidak 64 100,00
untuk berkomunikasi dengan etnis lain.
Tolaki jika berbicara
Ada juga kecenderungan terjadi dengan tetangga dari Total 64 100,00
pergeseran bahasa akibat interaksi secara etnis lain?
intens dengan etnis lain.
Umumnya, masyarakat Tolaki jika
Ranah Antargenerasi dan Lingkungan berbicara dengan orang tua masih
menggunakan bahasa Tolaki.
Penggunaan bahasa Tolaki dalam Penggunaan bahasa Tolaki sebagai
ranah antargenerasi dan lingkungan bentuk penghargaan dan penghormatan
dapat menjadi salah satu tolok ukur kepada orang tua. Namun, ada juga yang
dalam pemertahanan bahasa. Jika bahasa tidak menggunakan lagi bahasa Tolaki
daerah sudah tidak dipergunakan lagi jika berbicara kepada orang tua.
dalam komunikasi sesama atau Biasanya, kondisi tersebut terjadi jika
antargenerasi, hal tersebut dapat menjadi orang tersebut tidak aktif lagi
tanda-tanda kepunahan bahasa. Berikut menggunakan bahasa Tolaki (penutur
ini dikemukakan jawaban dari responden pasif).
mengenai hal tersebut. Penggunaan bahasa Tolaki dalam
lingkungan keluarga dari berbagai lintas
generasi semakin menunjukkan
penurunan angka persentase, walaupun
Tabel 6 masih lebih banyak menggunakan
Ranah Antargenerasi dan Lingkungan
bahasa Tolaki. Kenyataan tersebut
Pilihan
Pertanyaan
Jawaban
F % menunjukkan bahwa dalam keluarga dari
Saudara mengguna- Ya 40 62,50 berbagai lintas generasi, bahasa Tolaki
kan bahasa Tolaki Tidak 24 37,50 hanya dipergunakan dan ditujukan
jika berbicara Total 64 100,00 kepada orang-orang tua atau saudara

194
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

yang lebih tua. Untuk yang satu generasi Saudara Ya 31 48,44


(seumur) atau generasi yang lebih muda menggunakan Tidak 33 51,56
bahasa Tolaki jika
cenderung digunakan bahasa Indonesia. berbelanja di
Hal tersebut juga dapat dilihat pada pasar di luar
komunikasi dengan kerabat saudara yang Total 64 100,00
kampung yang
semakin memperlihatkan penurunan penjualnya
penggunaan bahasa Tolaki. seetnis?
Bahasa Tolaki Ya 9 14,06
Dari tabel tersebut juga dapat
mudah digunakan Tidak 55 85,94
dikemukakan bahwa semakin jauh dalam
hubungan keluarga dan jarak Total 64 100,00
berinteraksi?
antargenerasi, penggunaan bahasa Tolaki
dalam masyarakat etnis Tolaki juga Dalam melakukan transaksi umumnya
semakin jarang dipergunakan. masyarakat Tolaki sudah banyak yang
Penggunaan bahasa Tolaki dalam tidak menggunakan bahasa Tolaki.
berkomunikasi dengan kemenakan, Aktivitas berbelanja di pasar kampung
teman sebaya, dan tetangga sudah tidak yang mayoritas berpenutur bahasa
dominan lagi digunakan oleh responden. Tolaki tidak hanya didominasi oleh
penggunaan bahasa Tolaki. Ada bahasa
Ranah Transaksi lain yang digunakan, yakni bahasa
Indonesia. Patut dicermati bahwa
Ranah transaksi menjadi salah satu masyarakat Tolaki sangat minim
wilayah interaksi yang membutuhkan penguasaan dan pengusahaan dalam
intensitas komunikasi yang tinggi. bidang ekonomi dan perdagangan.
Tempat bertemunya berbagai masyarakat Menurut Taridala (2005), sentra-sentra
dari berbagai latar belakang budaya yang kegiatan ekonomi di Kota Kendari
berbeda umumnya dapat dilihat di pasar. pengelolanya bukan warga Tolaki.
Berikut ini dikemukakan jawaban Termasuk juga para pedagang informal,
responden mengenai penggunaan bahasa seperti kaki lima dan asongan, dan
Tolaki dalam ranah transaksi. pemilik jasa transportasi informal (ojek)
sebagian besar di antaranya adalah juga
Tabel 7 bukan dari etnis Tolaki. Jadi,
Ranah Transaksi
berdasarkan kenyataan tersebut interaksi
Pilihan yang terjadi dalan ranah transaksi adalah
Pertanyaan F %
Jawaban
dilakukan oleh dua etnis yang berbeda,
Saudara Ya 33 51,56 etnis Tolaki dan etnis lain. Hal tersebut
menggunakan Tidak 31 48,44
bahasa Tolaki jika menyebabkan bahasa Tolaki menjadi
berbelanja di pasar Total 64 100,00
sulit untuk digunakan dalam bertransaksi
di kampung? karena adanya perbedaan bahasa antara
Saudara Ya 5 7,81 pembeli dan penjual. Oleh karena itu,
menggunakan Tidak 59 92,19 bahasa yang dipakai untuk
bahasa Tolaki jika berkomunikasi tentunya jatuh kepada
berbelanja di bahasa Indonesia. Bahasa Tolaki
Total 64 100,00
warung atau
digunakan pada ranah transaksi jika
pedagang kelilng?
Saudara Ya 3 4,69 pembeli dari etnis Tolaki sudah
menggunakan Tidak 61 95,31 mengenal dengan baik dan sudah
bahasa Tolaki jika menjadi langganan bahwa penjual yang
berbelanja di dihadapi beretnis Tolaki.
Total 64 100,00
pasar di luar
kampung?

195
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

Ranah Ekspresi Tulis


Menurut responden bahwa bahasa
Tolaki dalam ranah ekspresi tulis
Ekspresi tulis berkaitan dengan
umumnya tidak digunakan. Salah satu
penggunaan bahasa pada ruang-ruang
alasan yang menyebabkan bahasa Tolaki
yang biasa menggunakan media tulis.
tidak digunakan dalam ekspresi tulis,
Seiring perkembangan teknologi, bahasa
khususnya dengan menggunakan
tulis juga mengalami peningkatan fungsi.
teknologi komunikasi, adalah
Bukan hanya digunakan pada surat-
membutuhkan penulisan kata yang lebih
menyurat, pengumuman tertulis, dan
panjang. Berbeda dengan bahasa
lain-lain, melainkan juga digunakan
Indonesia, beberapa kata yang disingkat
untuk berkomunikasi tertulis dengan
sudah dipahami dan dimengerti oleh
menggunakan teknologi canggih seperti
penerima.Sementara, penyingkatan
ponsel dan komputer. Pengiriman pesan
kosakata bahasa Tolaki belum ada
melalui SMS dan media sosial menjadi
kesepahaman dan kesepakatan
lazim untuk sekarang ini. Bahkan, ada
antarpenutur. Penyingkatan kata tersebut
pengembangan teknologi penulisan
kemungkinan bisa menyebabkan
untuk beberapa bahasa daerah tertentu
terjadinya kesalahpahaman. Jadi, penutur
yang dapat menggunakan aplikasi
bahasa Tolaki masih lebih memilih
khusus dalam melakukan interaksi
menggunakan bahasa Indonesia dalam
tertulis dengan komputer atau melalui
berkomunikasi secara tertulis.
media sosial.
Penggunaan bahasa Tolaki dalam
Tabel di bawah ini
aplikasi komputer, menurut sebagian
memperlihatkan jawaban responden
besar responden, masih akan
dalam kaitannya penggunaan bahasa
menghadapi kendala teknis. Untuk
Tolaki dalam ranah ekspresi tulis.
tujuan tersebut masih membutuhkan
Tabel 8 pengembangan teknologi dan kajian
Ranah Ekspresi Tulis yang mendalam.
Pilihan
Pertanyaan F %
Jawaban
Saudara Ya 17 26,56 Ranah Ekspresi Perasaan
menggunakan Tidak 47 73,44
bahasa Tolaki jika Ekspresi perasaan menjadi salah
menulis surat/sms Total 64 100,00 satu ranah penggunaan bahasa daerah.
kepada keluarga?
Penggunaan bahasa dalam ranah ini
Saudara Ya 7 10,94
menggunakan Tidak 56 89,06 biasanya lebih spontan. Jika seseorang
bahasa Tolaki jika memiliki penguasaan bahasa daerah
menulis surat/sms Total 64 100,00 yang baik, pengungkapan perasaan
kepada teman? secara spontan akan diekspresikan dalam
Saudara Ya 21 32,81 bahasa daerah, khususnya dalam situasi
menggunakan Tidak 43 67,19
bahasa Tolaki jika sedang marah. Berikut ini dikemukakan
menulis surat/sms jawaban responden mengenai
kepada penggunaan bahasa daerah dalam
tokoh/pemuka Total 64 100,00
kaitannya dengan eksrepsi perasaan.
masyarakat Tolaki?
Tabel 9
Bahasa Tolaki dapat Ya 30 46,88 Ranah Ekspresi Perasaan
dituliskan melalui Tidak 34 53,13 Pilihan
Pertanyaan F %
penggunaan Jawaban
komputer tanpa Total 64 100,00 Saudara mengguna- Ya 22 34,38
kendala teknis? kan bahasa Tolaki Tidak 42 65,62

196
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

jika marah kepada bahasa Tolaki jika ia


Total 64 100,00
yang lebih tua? berkhotbah di Total 64 100,00
Saudara Ya 21 32,81 masjid/gereja?
menggunakan Tidak 45 67,19 Pemuka agama Ya 60 9,75
bahasa Tolaki jika menggunakan Tidak 4 6,25
marah kepada yang Total 64 100,00 bahasa Tolaki jika ia
lebih muda? ada dalam upacara Total 64 100,00
Saudara mengguna- Ya 19 29,69 perkawinan?
kan bahasa Tolaki Tidak 45 70,31 Pemuka agama Ya 36 56,25
jika marah kepada menggunakan Tidak 28 43,75
Total 64 100,00
anak-anak? bahasa Tolaki jika
Saudara Ya 21 32,81 ada upacara Total 64 100,00
menggunakan Tidak 43 67,19 kematian?
bahasa Tolaki jika Pemuka agama Ya 31 48,44
bertengkar dengan Total 64 100,00 menggunakan Tidak 33 51,56
yang sebaya? bahasa Tolaki jika
ada upacara Total 64 100,00
Dari jawaban tersebut terlihat kelahiran?
bahwa umumnya dalam Saudara Ya 6 9,38
mengekspresikan perasaan, responden menggunakan Tidak 58 90,62
cenderung tidak menggunakan bahasa bahasa Tolaki jika
Total 64 100,00
berdoa?
Tolaki. Bahasa Indonesia masih menjadi
pilihan utama dalam mengekspresikan Menurut pengakuan para
perasaan. Hal tersebut menandakan responden bahwa dalam khotbah, bahasa
bahwa umumnya responden memiliki Tolaki hampir tidak pernah digunakan.
penguasaan bahasa Tolaki yang kurang Alasan tidak digunakan bahasa Tolaki
baik. Bahasa Tolaki yang dikuasai karena pendengar khotbah berasal dari
adalah bahasa yang hanya untuk berbagai etnis. Khotbah yang
keperluan komunikasi sehari-hari. menggunakan bahasa Tolaki atau
diselingi dengan bahasa Tolaki bisa
Ranah Agama dan Adat menyebabkan jamaah tidak mengerti
maksud pengkhotbah. Namun, pada
Penggunaan bahasa daerah ranah kesempatan lain, ada beberapa
agama/adat meliputi penggunaan bahasa pengkhotbah justru biasa menyelipkan
oleh pemuka agama dan adat saat bahasa daerah yang bukan bahasa Tolaki
menjalankan aktivitas keagamaan dan pada beberapa khotbahnya.
adat. Ranah ini seharusnya menjadi Pada acara adat seperti upacara
wilayah yang tidak boleh lepas dari perkawinan etnis Tolaki, bahasa Tolaki
penggunaan bahasa daerah. Jika dalam masih menjadi pilihan utama. Namun,
ranah ini para pemangku adat/agama pada situasi pernikahan yang berbeda
tidak menggunakan bahasa daerah, dapat etnis, seperti pernikahan etnis Tolaki dan
menjadi gejala menuju kepunahan etnis lain, pilihan penggunaan bahasa
bahasa.Seharusnya wilayah ini menjadi bisa disesuaikan dengan situasi yang
salah satu wadah dalam pengenalan dan ada. Terkadang bahasa Tolaki tidak
pewarisan bahasa daerah kepada dipergunakan, cenderung digunakan
masyarakat penuturnya. bahasa Indonesia. Sementara itu, pada
Tabel 10 upacara kematian atau kelahiran, yang
Ranah Agama dan Adat menggunakan bahasa Tolaki dan yang
Pilihan tidak menggunakan cenderung
Pertanyaan F %
Jawaban berimbang. Artinya, ada yang
Pemuka agama Ya 12 18,75
menggunakan Tidak 52 81,25
menggunakan bahasa Tolaki dan ada

197
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

juga yang tidak menggunakan lagi. Tolaki dalam ranah


Berbeda halnya pada saat berdoa. pemerintahan pada Total 64 100,00
hari tertentu?
Hampir semua responden jika berdoa
Bahasa Tolaki Ya 7 11,11
tidak menggunakan bahasa Tolaki. digunakan dalam Tidak 56 88,89
surat-surat yang
Ranah Pemerintahan dan Lembaga ditulis pemerintah
Total 64 100,00
Swasta untuk warga suku
Tolaki?
Bahasa Tolaki Ya 18 28,12
Penggunaan bahasa Tolaki dalam dianjurkan oleh oleh Tidak 46 71,88
ranah pemerintahan dan lembaga swasta pemerintah daerah? Total 64 100,00
meliputi pengumuman, pelayanan, Bahasa Tolaki wajib Ya 6 9,38
penulisan surat dinas, dan pelindungan digunakan dalam Tidak 58 90. 62
bahasa Tolaki oleh pemerintah setempat. layanan publik pada
Total 64 100,00
hari tertentu?
Indikator ini berusaha melihat sejauh
Pemerintah daerah Ya 59 92,19
mana peran dan kepedulian pemerintah menghargai Tidak 5 ,7,81
dan lembaga swasta dalam melestarikan penggunaan bahasa
Total 64 100,00
bahasa daerah berdasarkan pandangan Tolaki?
responden. Pemerintah daerah Ya 56 87,50
mengembangkan Tidak 8 12,50
Tabel 11 dan melindungi
Ranah Pemerintahan dan Lembaga Swasta Total 64 100,00
bahasa Tolaki?
Pilihan Lembaga adat Ya 58 90,63
Pertanyaan F %
Jawaban menganjurkan agar Tidak 6 9,38
Saudara mudah Ya 49 76,56 bahasa Tolaki tetap
memahami Tidak 15 23,44 Total 64 100,00
digunakan?
pengumuman jika Lembaga adat Ya 57 89,06
ditulis dalam bahasa Total 64 100,00 melindungi bahasa Tidak 7 10,94
Tolaki? Tolaki dengan baik? Total 64 100,00
Saudara Ya 3 4,69 Perusahaan swasta Ya 12 18,75
menggunakan Tidak 61 95,31 mengizinkan Tidak 52 81,25
bahasa Tolaki jika penggunaan bahasa
mengurus kartu Total 64 100,00
Tolaki?
penduduk atau Bahasa Tolaki Ya 5 7,81
Total 64 100,00
meminta surat digunakan untuk Tidak 59 92,19
keterangan di kantor menulis perjanjian
kelurahan? sewa-menyewa atau Total 64 100,00
Bahasa Tolaki Ya 37 57,81 jual beli?
digunakan oleh Tidak 27 42,19
aparat kecamatan Bagi penutur bahasa Tolaki,
atau kelurahan pengumuman yang disampaikan secara
ketika berbicara Total 64 100,00 tertulis dan lisan umumnya masih dapat
dengan orang-orang
dari suku Tolaki? dipahami dan dimengerti. Dalam
Saudara Ya 2 3,13 pelayanan kepada masyarakat umumnya
menggunakan Tidak 62 96,88 bahasa Tolaki tidak dipergunakan. Hal
bahasa Tolaki jika tersebut disebabkan karena yang dilayani
Total 64 100,00
berobat? adalah masyarakat dari berbagai etnis.
Saudara memahami Ya 51 79,69
isi pengumuman Tidak 13 20,31
Kemajemukan etnis menjadikan bahasa
dala bahasa Tolaki Tolaki tidak menjadi bahasa pengantar
yang disampaikan Total 64 100,00 utama dalam pelayanan kepada
aparat pemerintah? masyarakat, khususnya di puskesmas.
Ada kewajiban Ya 8 12,50 Berbeda halnya jika yang dilayani adalah
penggunaan bahasa Tidak 56 87,50
orang yang dikenal sebagai satu suku,

198
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

bahasa Tolaki masih dipergunakan. bisa terjadi pada lingkungan sekolah


Penggunaan bahasa Tolaki pada hari- yang lingkungannya heterogen. Untuk
hari tertentu berdasarkan peraturan dan kasus di Kota Kendari, pengaruh bahasa
anjuran dari Pemerintah Kota Kendari daerah itu bisa berasal dari bahasa
belum ada. Hal tersebut dalam beberapa Tolaki, atau bahasa daerah lain yang
tahun belakangan hanya menjadi wacana mayoritas seperti bahasa Bugis atau
tetapi tidak pernah dilaksanakan. bahasa Muna.
Berdasarkan jawaban pada tabel di Tabel 12
atas, ada anggapan yang optimis dari Ranah Pendidikan
para responden bahwa pemerintah Kota Pilihan
Pertanyaan F %
Kendari dan lembaga adat dapat Jawaban
mengembangkan, melindungi, Saudara setuju Ya 59 92,19
bahasa Tolaki Tidak 5 7,81
menganjurkan penggunaan bahasa
diajarkan di
Tolaki. Walaupun secara konkret usaha sekolah-sekolah di Total 64 100,00
tersebut belum pernah ada Kendari?
penerapannya, masyarakat Tolaki di Saudara setuju jika Ya 9 14,06
Kota Kendari masih memercayai di sekolah guru Tidak 55 85,94
pengembangan, pelindungan, menggunakan
bahasa Tolaki Total 64 100,00
penggunaan secara luas bahasa Tolaki ketika mengajar?
dapat dilakukan oleh pemerintah. Saudara setuju jika Ya 36 56,25
Pada sisi lain, umumnya responden di luar kelas guru Tidak 28 43,75
menganggap bahwa pihak swasta kurang dan murid
memberikan perhatian terhadap menggunakan Total 64 100,00
bahasa Tolaki?
keberlangsungan bahasa Tolaki. Perlu Saudara setuju jika Ya 58 90,63
dipahami bahwa pihak swasta tentunya di luar kelas guru Tidak 6 9,38
dalam menjalankan usahanya sesama etnis Tolaki
berorientasi pada hasil. Jika ada sesuatu menggunakan Total 64 100,00
yang dianggap menjadi penghambat bahasa Tolaki?
Saudara setuju jika Ya 53 82,81
datangnya keuntungan, hal itu akan di luar kelas murid Tidak 11 17,19
dihindari dan diminimalkan. sesama etnis
Tolaki mengguna- Total 64 100,00
Ranah Pendidikan kan bahasa Tolaki?
Saudara setuju jika Ya 19 29,69
di luar kelas murid Tidak 45 70,31
Variabel ranah pendidikan
yang tidak seetnis
meliputi penggunaan bahasa Tolaki menggunakan Total 64 100,00
dalam proses belajar-mengajar dan di bahasa Tolaki?
lingkungan sekolah. Ranah pendidikan Bahasa Tolaki Ya 42 65,63
menjadi tempat bertemu dan berbaurnya dapat digunakan Tidak 22 34,38
beberapa budaya yang dibawa oleh untuk
mendiskusikan
masing-masing perserta didik. Pada ilmu pengetahuan
Total 64 100,00
situasi dan lingkungan yang homogeny, modern?
situasi kebahasaan tidak akan terlalu Banyak buku Ya 9 14,06
kompleks. Berbeda jika situasi dan sekolah ditulis Tidak 55 85,94
lingkungannya heterogen, di sinilah akan dalam bahasa
Total 64 100,00
Tolaki?
terjadi pemerolehan bahasa baru dan
pengaruh bahasa daerah lain pada Berdasarkan tabel tersebut dapat
peserta didik. Pengenalan dan dikemukakan bahwa mayoritas
pemerolehan satu atau beberapa kata responden menginginkan bahasa Tolaki

199
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

diajarkan di sekolah. Begitu juga dalam dalam suatu masyarakat tutur.


komunikasi bagi guru dan murid yang Dokumentasi kebahasaan penting karena
sesama etnis Tolaki, umumnya berbagai alasan sebagai berikut: 1)
responden menghendaki digunakan memperkaya kekayaan intelektual
bahasa Tolaki. Namun, dalam manusia; 2) menyajikan perspektif
kenyataannya ada sebagian guru yang budaya yang baru bagi pengetahuan saat
beretnis Tolaki jika bertemu dengan guru ini; dan 3) membantu untuk
sesama etnis Tolaki tidak lagi mengaktifkan kembali pengetahuan
menggunakan bahasa Tolaki sebagai alat linguistik dan budaya. Dokumentasi
komunikasi. Mereka cenderung yang paling penting adalah teks tertulis
menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi termasuk rekaman audio visual yang
dengan murid dari etnis Tolaki yang diterjemahkan dan beranotasi dari
kemampuan bahasa Tolakinya sangat percakapan alami.
kurang atau bahkan hanya sebagai Bahasa Tolaki termasuk bahasa
penutur pasif pastinya tidak akan yang jenis dan kualitas dokumentasinya
menggunakan bahasa Tolaki jika masih belum memadai dari segi
bertemu dengan teman sesama dari etnis. kuantitas. Beberapa buku yang menulis
Hal lain yang perlu dikemukakan mengenai budaya dan masyarakat etnis
adalah responden umumnya tidak Tolaki sudah ada.
menyetujui jika bahasa Tolaki digunakan Tabel 13
dalam proses belajar-mengajar, bahkan Ranah Dokumentasi dan Media Massa
sebagai bahasa pengantar sekali pun. Pilihan
Pertanyaan F %
Termasuk juga penggunaan bahasa Jawaban
Tolaki bagi murid etnis Tolaki ke etnis Bahasa Tolaki Ya 35 54,69
memiliki sistem Tidak 29 45,31
lain. Responden menyadari bahwa di aksara. Total 64 100,00
Kota Kendari telah dihuni oleh berbagai Dokumentasi Ya 35 54,69
etnis, termasuk dalam lingkungan tentang bahasa Tidak 29 45,31
sekolah. Tidak ada etnis yang mayoritas Tolaki dapat
dalam sebuah sekolah di Kendari. Semua ditemukan secara Total 64 100,00
berbaur sebagai warga Kendari. mudah.
Dokumentasi Ya 43 67,19
Umumnya, siswa hanya mengetahui tentang bahasa Tidak 21 32,81
keetnisannya, tetapi tidak bisa lagi Tolaki disusun
menuturkan bahasa dari etnis mereka. dalam bentuk buku. Total 64 100,00
Menurut responden, belum banyak Dokumentasi Ya 45 70,31
buku yang ditulis dalam bahasa Tolaki. tentang bahasa Tidak 19 29,69
Tolaki sudah
Kebanyakan adalah buku yang
ditemukan sejak Total 64 100,00
membahas mengenai etnis Tolaki abad yang lalu.
termasuk daerahnya. Buku yang Sudah banyak Ya 43 67,19
berbahasa Tolaki hanya kita temui dalam tulisan dalam Tidak 21 32,81
buku pegangan pembelajaran muatan bahasa Tolaki. Total 64 100,00
lokal, itu pun biasanya disertai dan Dapat juga ditemu- Ya 34 53,13
kan rekaman suara Tidak 30 46,88
diselingi dengan penjelasan dalam dalam bahasa
bahasa Indonesia. Tolaki
Total 64 100,00
Sudah ada Ya 54 84
Ranah Dokumentasi dan Media Massa dokumentasi Tidak 10 38
tentang sejarah
Total 64 100,00
Dokumentasi berkaitan dengan bahasa Tolaki.
Ada bahan ajar Ya 44 68,75
jenis, kuantitas, dan kualitas yang ada yang memadai Tidak 20 31,25

200
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

untuk pembelajaran
Total 64 100,00 dokumentasi tersebut dibuat oleh pihak
bahasa Tolaki. pemerintah sebagai upaya pelestarian
Kamus bahasa Ya 35 54
bahasa daerah dan hasil penelitian yang
Tolaki telah Tidak 29 69
disusun. Total 64 100,00
dilakukan oleh mahasiswa untuk
Bahasa Tolaki Ya 34 53,13 penyelesaian tugas akhir dalam bentuk
didokumentasikan Tidak 30 46,88 skripsi, tesis, atau disertasi. Adapun
dengan baik. Total 64 100,00 pendokumentasian yang dilakukan oleh
Banyak bahan Ya 29 45,31 penulis-penulis yang tertarik dengan
bacaan dalam Tidak 35 54,69 bahasa Tolaki sangatlah terbatas.
bahasa Tolaki. Total 64 100,00
Penutur bahasa Ya 40 62,50
Masyarakat Tolaki adalah
Tolaki menyukai Tidak 24 37,50 masyarakat yang terbuka. Mereka
siaran radio menerima kedatangan etnis-etnis lain
Total 64 100,00
berbahasa lain. dan melakukan penyesuaian diri dengan
Banyak orang yang Ya 21 32,81 etnis pendatang. Etnis Tolaki termasuk
bisa diajak Tidak 43 67,19 masyarakat yang ramah dan dapat
berkomunikasi
dengan bahasa Total 64 100,00 menerima perbedaan. Jadi, tidak
Tolaki di internet. mengherankan jika ada sebagian
Berita dalam media Ya 25 39,06 masyarakat Tolaki menyukai siaran
massa perlu Tidak 39 60,94 radio yang berbahasa lain.
disajikan dalam Penggunaan bahasa Tolaki di
Total 64 100,00
bahasa Tolaki
media massa hampir tidak pernah
Menurut sebagian reponden bahwa terdengar apalagi dibaca. Pada
bahasa Tolaki memiliki sistem aksara. kenyataannya, penggunaan bahasa
Namun, pada kenyataannya bahasa Indonesia dialek Kendari yang memiliki
Tolaki selalu dituliskan dalam aksara ciri khas tersendiri dengan intonasi dan
Latin. Sistem aksara yang dimaksud karakter penyebutan bunyi tertentu
belum pernah muncul ke permukaan atau karena pengaruh bahasa Tolaki. Menurut
tidak pernah digunakan. Pengenalan sebagian responden bahwa penggunaan
aksara Tolaki di dalam ranah pendidikan bahasa Tolaki untuk berkomunikasi
tidak pernah ada. Responden yang dalam media sosial terkadang digunakan
menjawab bahasa Tolaki memiliki hanya sebatas ungkapan-ungkapan
sistem aksara hanya pernah mendengar tertentu. Begitu juga dalam
saja tetapi tidak pernah melihat secara mengiklankan sebuah produk, bahasa
langsung aksara tersebut. Tolaki jarang digunakan karena saat ini
Berkaitan dengan tabel tersebut etnis Tolaki bukanlah penduduk
juga dapat dikemukakan bahwa jawaban mayoritas Kendari. Secara umum, tidak
responden mengenai dokumentasi ada etnis mayoritas, yang ada ialah etnis
bahasa Tolaki tidak ada yang terlalu yang sudah berbaur yang membentuk
dominan yang mengatakan ada dan tidak Kendari menjadi daerah yang majemuk.
ada. Hal tersebut disebabkan karena
sebagian dokumentasi mengenai bahasa Sikap Bahasa (Kebanggaan dan
Tolaki tidak tersebar merata di dalam Kesetiaan)
masyarakat Tolaki. Dokumentasi
mengenai bahasa Tolaki biasanya hanya Sikap bahasa berkaitan dengan
diketahui oleh orang yang sikap masyarakat tutur terhadap
berkepentingan dengan bahasa Tolaki, bahasanya. Sikap bahasa adalah posisi
seperti peneliti, mahasiswa, guru, dan mental atau perasaan terhadap bahasa
pihak pemerintah. Selama ini juga bahan sendiri atau bahasa orang lain. Sikap

201
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

bahasa merupakan faktor penting dalam Bahasa Tolaki Ya 53 82,81


pemertahanan vitalitas sebuah bahasa. dianggap bahasa Tidak 11 17,19
paling penting di
Apabila sikap masyarakat tutur terhadap Kota Kendari? Total 64 100,00
bahasa positif, bahasa itu dilihat sebagai Bahasa Tolaki lebih Ya 31 48,44
simbol utama identitas mereka. penting daripada Tidak 33 51,56
Sebaliknya, apabila sikap masyarakat bahasa daerah lain? Total 64 100,00
tutur terhadap bahasanya negatif, bahasa Bahasa Tolaki harus Ya 57 89,06
dipandang sebagai rintangan terhadap digunakan dalam Tidak 7 10,94
kegiatan kesenian
mobilitas ekonomi dan integrasi dan adat?
Total 64 100,00
masyarakat maju. Tabel berikut ini Bahasa Tolaki Ya 29 45,31
memperlihatkan sikap bahasa etnis memberi manfaat Tidak 35 54,69
Tolaki terhadap bahasanya dan sikap daripada bahasa
Total 64 100,00
bahasa terhadap bahasa Indonesia serta daerah lain?
Saudara Ya 58 90,63
bahasa daerah lain.
memperoleh banyak Tidak 6 9,37
Tabel 14 manfaat dari bahasa
Total 64 100,00
Sikap Bahasa (Kebanggaan dan Kesetiaan Tolaki?
Bahasa) Bahasa daerah lain Ya 7 10,94
Pilihan menghambat Tidak 57 9,06
Pertanyaan F % perkembangan
Jawaban Total 64 100,00
Saudara bangga Ya 63 98,44 bahasa Tolaki?
berbahasa Tolaki? Tidak 1 1,56 Penduduk Kota Ya 28 43,75
Total 64 100,00 Kendari lebih Tidak 36 56,25
Saudara menguasai Ya 39 60,94 banyak yang
bahasa Tolaki Tidak 25 39,06 berbahasa Tolaki
Total 64 100,00
dengan baik? Total 64 100,00 daripada bahasa
daerah lain?
Keluarga Saudara Ya 60 93,75
dapat mengguna- Bahasa Tolaki perlu Ya 57 89,06
Tidak 4 6,25
kan bahasa Tolaki diajarkan di Tidak 7 11,94
Total 64 100,00 sekolah? Total 64 100,00
dengan baik?
Setiap anggota Ya 51 79,69 Bahasa Tolaki Ya 59 92,19
kelompok suku Tidak 13 20,31 menunjukkan Tidak 5 7,81
Anda harus identitas Saudara? Total 64 100,00
menguasai bahasa Total 64 100,00 Menggunakan Ya 35 54,69
Tolaki? bahasa Tolaki bagi Tidak 29 45,31
Kelompok suku Ya 59 92,19 Saudara lebih utama
Tolaki mempunyai Tidak 5 7,81 dibanding-kan
peran penting dalam dengan bahasa lain Total 64 100,00
pemerintah-an di Total 64 100,00 yang Saudara
Kota Kendari? kuasai?
Kelompok suku Ya 60 93,75 Jika Saudara Ya 44 68,75
Tolaki mempunyai Tidak 4 6,25 berbicara dengan Tidak 20 31,25
peran penting dalam penutur bahasa lain
kebudayaan di Kota Total 64 100,00 yang memahami
Kendari? bahasa Tolaki,
Kelompok suku Ya 50 78,13 apakah Saudara Total 64 100,00
Tolaki mempunyai Tidak 14 21,87 memilih
peran penting dalam menggunakan
perdagangan di Total 64 100,00 bahasa Tolaki?
Kota Kendari? Semua penutur Ya 56 87,50
Kelompok suku Ya 57 89,06 bahasa Tolaki Tidak 8 12,50
Tolaki mempunyai Tidak 7 10,94 bangga terhadap Total 64 100,00
peran penting dalam penggunaan bahasa Tidak 3 4,69
pertanian di Kota Total 64 100,00 mereka? Total 64 100,00
Kendari? Penutur bahasa lain Ya 60 93,75

202
Firman A. D., Asri, & Sukmawati: Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari

menghargai bahasa Tidak 4 6,25 memberi manfaat daripada bahasa


ibu Saudara? Total 64 100,00 daerah lain? Sebagian menjawab “tidak”
Penggunaan bahasa Ya 15 23,44 karena menurut responden masing-
Tolaki Tidak 49 76,56
mempermudah masing bahasa daerah punya wilayah
Anda memperoleh 100,00 masing-masing dari segi manfaat.
Total 64
pekerjaan? Berikutnya, berdasarkan
Penggunaan bahasa Ya 9 14,06 pengakuan responden bahwa etnis
Indonesia Tidak 55 85,94 Tolaki juga bersikap positif terhadap
menghambat
perkembangan Total 64 100,00
bahasa Indonesia. Selain responden bisa
bahasa Tolaki? berbahasa Indonesia dengan baik,
mereka juga menganggap bahasa
Sebagian besar anggota Indonesia bukanlah penghambat
masyarakat tutur bahasa Tolaki perkembangan bahasa Tolaki. Setiap
menghargai dan mendukung bahasa harus dikembangkan dan
pemertahanan bahasa Tolaki. Hampir dilestarikan oleh penuturnya masing-
semua responden menyatakan bangga masing. Jika ada etnis yang abai dan
terhadap bahasa Tolaki. Kebanggaan lalai terhadap keberadaan bahasa
bahasa merupakan salah satu daerahnya, itu berarti kesalahan ada pada
karakteristik sikap bahasa yang positif. penutur bahasa itu.
Rasa bangga terhadap bahasa akan
memotivasi penutur untuk PENUTUP
mengembangkan bahasanya sebagai
simbol identitas dan pemersatu Tingkat vitalitas bahasa penutur
masyarakat. bahasa Tolaki di Kota Kendari umumnya
Selain kebanggaan, juga dapat tidak jauh berbeda di antara kedua belas
dilihat dari beberapa sisi lain indikator. Dari dua belas indikator
berdasarkan poin pertanyaan dalam tersebut, yang tertinggi adalah
tabel, di antaranya jawaban responden kedwibahasaan pada indeks 0,74 (stabil,
mengenai penguasaan bahasa Tolaki mantap, berpotensi mengalami
dengan baik, adanya peran suku Tolaki kemunduran) dan yang terendah adalah
dalam pemerintahan, kebudayaan, pendidikan berada pada indeks 0,05
perdagangan, dan pertanian. Namun, (sangat terancam). Indeks lainnya secara
menurut sebagian responden bahwa rerata berada di kisaran angka 0,36
bahasa Tolaki penting tetapi bahasa dengan kategori terancam.
daerah lain juga penting di Kendari. Jadi, Bahasa Tolaki di Kota Kendari
etnis Tolaki tidak menganggap sudah jarang digunakan di berbagai
bahasanya lebih tinggi daripada bahasa ranah kehidupan sosial oleh masyarakat
daerah lain, ada perasaan saling Tolaki. Akses jalan dan transportasi
menghargai. Begitu halnya dengan sudah sangat baik sehingga mobilitas
pertanyaan, apakah bahasa daerah lain penutur Tolaki termasuk tinggi.
menghambat perkembangan bahasa Mobilitas penutur bahasa lain juga
Tolaki? Secara umum, dijawab dengan sangat tinggi memasuki kawasan Kota
tidak setuju. Responden menganggap Kendari. Masyarakat penutur Tolaki
bahwa bahasa Tolaki hidup cenderung dwibahasawan. Bahasa
berdampingan dengan bahasa daerah— Indonesia menjadi pilihan lain—bahkan
bukan saling menghambat. tetapi saling utama—dalam melakukan komunikasi,
memengaruhi. Begitu juga dengan baik interaksi dalam keluarga dan
pertanyaan, apakah bahasa Tolaki lingkungan sosial. Berbeda pada acara

203
Kandai Vol. 16, No. 2, November 2020; 183-204

adat, bahasa Tolaki masih dipergunakan, Inayatusshalihah. (2018). Kajian


khususnya dalam acara pernikahan vitalitas bahasa Adang di Nusa
sesama suku. Masyarakat Tolaki Tenggara Timur. Laporan
memiliki sikap positif terhadap Penelitian. Badan Pengembangan
bahasanya. Mereka merasa bangga dan dan Pembinaan Bahasa.
menganggap bahasa Tolaki masih lebih Lukman. (2012). Vitalitas bahasa:
penting dibandingkan bahasa-bahasa Pergeseran dan pemertahanan
lain. Selain itu, mereka juga menghargai bahasa (S. Rabiah (ed.).
penutur bahasa lain dan keberadaan Makassar: De la Macca.
bahasa lain di Kendari.
Penelitian ini belum secara M.R., D. (2015). Profil kebahasaan
menyeluruh mewakili pandangan nelayan Bugis di Tinobu,
masyarakat Tolaki yang ada di Sulawesi Sulawesi Tenggara: Pola-pola
Tenggara. Oleh karena itu, perlu juga penggunaan bahasa. Kandai, Vol.
dilakukan penelitian vitalitas bahasa 11(2), 176—188.
Tolaki di wilayah lain, seperti Konawe Rachmawati, I. (2018). 11 bahasa daerah
dan Kolaka. di Indonesia dinyatakan punah,
Apa saja? Kompas.
DAFTAR PUSTAKA https://regional.kompas.com/read
/2018/02/10/18293411/11-
Aritonang, B. (2016). Kriteria vitalitas bahasa-daerah-di-indonesia-
bahasa Talondo. Ranah, 5(1), 8— dinyatakan-punah-apa-saja.
24.
Sumarsono. (2017). Sosiolinguistik.
Candrasari, R. (2017). Bahasa Devayan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
di Pulau Simeulue: Kajian
vitalitas bahasa. Universitas Taridala, Y. (2005). Perubahan sosial
Sumatera Utara, Medan. pada masyarakat Tolaki: Sketsa
antropo-sosial di ranah budaya
Crystal, D. (2003). Language death. Tolaki. Kendari: Yayasan Hijau
Cambridge University Press. Sejahtera.
Hastuti, H. B. P. (2012). Bahasa Tolaki Tondo, F. H. (2009). Kepunahan bahasa-
dari generasi ke generasi: bahasa daerah: Faktor penyebab
Pergeseran penggunaan bahasa dan implikasi etnolinguistis.
daerah dalam kegiatan Jurnal Masyarakat Dan Budaya,
mendongeng pada keluarga Suku 11( 2), 277—295.
Tolaki, Aspek-Aspek Bahasa
Daerah di Sulawesi Bagian Wagiati, Wahya, dan S. R. (2017).
Selatan, 63—77. Hokuto Vitalitas bahasa Sunda di
Publishing, Inc. Kabupaten Bandung. Litera,
16(2), 309—317.
Ibrahim, G. A. (2011). Bahasa terancam
punah: Fakta, sebab-musabab, Zahari, M. (2011). Menjunjung bahasa
gejala, dan strategi perawatannya. persatuan. Jakarta: PT Gria
Linguistik Indonesia, 29(1), 35- Media Prima.
52.

204

You might also like