Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Journal Of Midwifery Senior

e-ISSN 2621-2627
Volume 4 Nomor 1: Januari 2021

Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita di


Puskesmas Mandala Medan Tahun 2020

Faradita Wahyuni1*
1Program Studi S-1 Kebidanan
1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Senior Medan

dhitafw8@gmail.com

ABSTRACT

Infant mortality in indonesia has shown a decline, decline in stats helper monkeys occur more slowly in
the last 10 years. SDKI results in 2012, "infant mortality in Indonesia amounted to 32 per 1,000 live births, and
the cause is as big a factor related to the nutrients that is 35%, pneunomia (20%), diarrhea (3%), and perintal
(15%)". The purpose of this research is to know the relationship of nutritional status with the development of
toddlers in the working area Clinics Mandala Medan 2020. This research was conducted using the analytic
survey design with cross sectional approach. Samples taken i.e. 35 respondents with sampling techniques namely
total population. Based on the results of the research done that is good nutritional status and less each of the 12
respondents (12%), and the minority of bad nutritional status as much as 1 respondents (1.0%). And Miyoritas
a good Toddler Development as much as 17 respondents (48.6%) and the minority development of toddlers who
are not good as much as the 18 respondents (51.4%). After having analyzed using Chi-Square test with a
confidence level of 99% and the value of α = 0.1 and note p = (0.021). It was concluded that p < α (Ha suffered),
meaning that there is a relationship of nutritional status with the development of toddlers Expected to health
workers especially midwives in order to further improve the quality of health services namely providing
counseling to mothers and communities about the importance of nutrition ontoddlers.

Keywords: Nutritional Status with the development of Toddlers

ABSTRAK

Angka kematian bayi di indonesia telah menunjukkan penurunan, walaupu penurunan terjadi
lebih lambat dalam 10 tahun terakhir. Hasil SDKI tahun 2012, “ Angka kematian bayi di Indonesia
sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, dan penyebabnya sebagai besar terkait dengan faktor nutrisi
yaitu sebesar 35%, pneunomia (20 %), diare (15%), dan perintal (15%)”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan status gizi dengan tumbuh kembang balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala Medan Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel yang di ambil yaitu 35 responden dengan teknik pengambilan
sampel yaitu teknik total population. Berdasarkan asil penelitian yang dilakukan yaitu status gizi yang
baik dan kurang masing-masing 12 responden (12,%) dan Minoritas status gizi yang buruk sebanyak 1
responden (1,0%). Dan Miyoritas Tumbuh kembang Balita yang baik sebanyak 17 responden (48,6%)
dan Minoritas tumbuh kembang balita yang tidak baik sebanyak 18 responden (51,4%). Setelah
dianalisa dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 99% dan nilai α = 0.1 dan
diketahui p= (0.021). Disimpulkan bahwa p< α (Ha derita), artinya ada hubungan status gizi dengan
tumbuh kembang balita. Diharapkan kepada tenaga kesehatan terutama bidan agar lebih
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yaitu dalam memberikan penyuluhan kepada ibu dan
masyarakat tentang pentingnya gizi pada balita.

Kata Kunci : Status Gizi Dengan Tumbuh kembang Balita

PENDAHULUAN akan di proses di dalam tubuh dan


digunakan untuk mempertahankan
Gizi merupakan hal terpenting kehidupan, pertumbuhan dan
dalam kehidupan manusia dan perkempangan tubuh, serta
kandungan zat dalam makanan yang memelihara normal organ-organ.

1
Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Mandala Medan tahun 2020

Gizi atau nutrisi, adalah 2002 dan 2007, “Angka kematian bayi
makanan dan minuman yang sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup
mengandung unsur-unsur yang sangat dan 34 per1.000 kelahiran hidup”.
dibutuhkan yang berhubungan Angka kematian bayi di
dengan kesehatan. Dan makanan yang Indonesia telah menunjukkan
sehat adalah makanan yang higienis penurunan, walaupun penurunan
serta banyak yang mengandung gizi. terjadi lebih lambat dalam 10 tahun
Makanan yang higienis adalah terakhir. Hasil SDKI tahun 2012,
makanan yang bebas dari kuman “Angka kematian bayi di Indonesia
penyakit dan tidak boleh bersifat sebsar 32 per 1.000 kelahiran hidup,
meracuni tubuh manusia. Makanan dan penyebabnya sebagai besar terkait
harus sehat, karena semua makanan dengan faktor nutrisi yaitu sebesar
akan dimasukkan dalam tubuh 35%, pneunomia (20%), diare (15%),
manusia melalui sistem pencernaan. dan perinatal (15%)”.(3)
(1) Berdasarkan Riskesdas
Status gizi menjadi indikator 2013kecenderungan prevalensi status
dalam menentukan derajat kesehatan gizi anak balita menurut ketiga indeks
anak. Status gizi yang baik dapat BB/U, TB/U, dan BB/TB, terlihat
membantu proses pertumbuhan dan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang
tumbuh kembang untuk mencapai meningkat dari tahun 2007 ke tahun
kematangan yang optimal. Gizi yang 2013. (4)
cukup dapat memperbaiki ketahanan Profil Kesehatan Provinsi
tubuh sehingga diharapkan tubuh Sumatra Utara tahun 2012, diharapkan
akan bebas dari segala penyakit. (2) dapat menjadi salah satu media untuk
Untuk menurunkan angka memantau dan men evaluasi hasil
kematian bayi dan meningkatkan penyelenggaran pembagunan
kualitas kesehatannya diperlukan pola kesehatan di Provinsi dan
pemberian makan yang baik dan tepat Kabupaten/Kota, serta memberikan
bagi bayi. “Dalam Global Strategy for data yang di butuhkan oleh para
Infant Breastfeeding and Young Child penentu kebijakkan sebagai suatu
Feeding tahun 2002, World Health bukti untuk dapat dilakukannya
Organization (WHO) dan UNICEF pengambilan keputusan berdasarkan
(United Nation Children’s Fund) fakta (evidence based decision making).
mengeluarkan rekomendasi untuk Selain itu, Profil kesehatan ini dapat
mencapai tumbuh kembang yang digunakan sebagai sarana penyedian
optimal bagi bayi dan anak pada data dan informasi dalam rangka
setiap tahapkehidupannya”. pembinaan dan pengawasan
Salah satu indikator pelaksanan upaya kesehatan di
keberhasialan pencapaian Millennium kabupaten/kota sebagaimana
Development Goals atau (MDG’s) di diamanankan dalam peraturan
Indonesia adalah penurunan angka pemerintah Nomor 20 Tahun 2001
kematian bayi menjadi 23 per 1.000 tentang Pembinaan dan Pengawasan
kelahiran hidup pada tahun 2015. Penyelanggaraan Pemerintah Daerah,
Berdasarkan hasil Survei Domografi maupun yang telah diuraikan dalam
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
42
2
Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Mandala Medan tahun 2020

UU No.32 tahun 2004 tentang Status gizi adalah anak balita


Pemerintah Daerah. (5) diukur berdasarkan (U), berat badan
Prevalensi stunting yang (BB) dan tinggi badan (TB). Berat
merupakan masalah gizi yang sifatnya badan anak balita di timbang
kronis sebagai akibat dari keadaan menggunakan timbangan digital yang
yang berlangsung lama dan memiliki presisi 0,1 kg, panjang atau
mengindikasikan malnutrisi, tinggi badan diukur menggunakan
disepulah negara ASEAN dan 11 alat ukur panjang/ tinggi dengan
negara SEAR. Tiga angka prevalensi presisi 0,1 cm. Variabel BB dan TB/PB
stunting tertinggi di ASEAN adalah anak balita disajikan dalam bentuk
Laos (48%), Kamboja (40%), dan tiga indeks antropromentri, yaitu
Indonesia (36%), dimana Indonesia BB/U, TB/U, dan BB/TB. (5)
menempati urutan ketiga (profil Penampilan, kesehatan,
Kesehatan Indonesia, 2012). pertumbuhan dan tumbuh kembang,
Sedangkan prevalensia obesitas serta ketahanan terhadap penyakit
meningkat dari tahun ketahunan. pada individu sangatlah penting setiap
Menurut Riskasdes, pada tahun 2007 individu memenuhi kebutuhan
prevalensi overweight dan obesitas gizinya dengan memperhatikan pola
pada anak 12,2% dan meningkat pada makanan yang sehat, yaitumakanan
tahun 2010 menjadi 14,0% yang bergizi. Individu makan tidak
(Riskesdas,2013). hanya sekedar memenuhi kebutuhan
Menurut Depkes RI, nutrisi dengan hanya sekedar ”yang
Pertumbuhan adalah bertambah penting kenyang”. Kondisi tersebut
banyak dan besarnya sel seluruh dapat berlaku dalam keadaan darurat
bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan tidak diperlukan sepanjang
dan dapat diukur, sedangkan tumbuh individu tersebut hidup dengan
kembang adalah bertambah memenuhi kebutuhan nutrisinya.
sempurnahnya fungsi dari alat tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan nutr isi
(6) yang sesui dengan gizi yang
Tumbuh kembang (development) dibutuhkan tubuh guna mewujidkan
adalah bertambahnya kemampuan kepentingan diatas, maka dalam
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh mengkonsumsi makanan harus
yang lebih kompleks dalam pola yang mendapat pertimbangan antara
teratur dan dapat diramalkan, sebagai komponen satau dengan komponen
hasil dari proses pematangan. Disini yang lain dari bahan yang disajikan.
menyangkut adanya proses (1)
deferensiasi dari sel-sel tubuh, Berdasarkan survei awal yang
jaringan tubuh, organ-organ dan telah dilakukan peneliti di Wilayah
sistem organ yang berkembang Kerja Puskesmas Mandala Medan,
sedemikian rupa sehingga masing- diperoleh dari data puskesmas dan
masing dapat memenuhi fungsinya. wawancara terhadap ibu yang
Termasuk juga tumbuh kembang memiliki balita bahwa status gizi balita
emosi, intelektual dan tingkah laku yang mengalami gizi kurang yaitu
sebagai hasil interaksi dengan sebanyak 5 balita, dan yang
lingkungan.(7) mengalami gizi buruk 1 balita.
43
3
Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Mandala Medan tahun 2020

Berdasarkan hasil penelitian maka HASIL DAN PEMBAHASAN


penulis tertarik melakukan penelitian
tentang Hubungan Status Gizi Dengan Hasil penelitian yang telah di
Tumbuh kembang Balita di Puskesmas tentukan tentang status gizi dengan
Mandala Medan 2020. tumbuh kembang balita di Wilayah
Berdasarkan latar belakang Kerja Puskesmas Mandala Medan
diatas maka yang menjadi Tahun 2020 maka pembahasannya
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
adalah Apakah Ada Hubungan Status
Gizi Dengan tumbuh kembang Balita Distribusi Frekuensi Umur Balita di
di Puskesmas Mandala Medan tahun Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
2020. Secara umum penelitian ini Medan Tahun 2020.
bertujuan untuk mengetahui
Hubungan Status Gizi Dengan Umur salah satu faktor yang
Tumbuh kembang Balita di Puskesmas sangat penting dalam penentuan
Mandala Medan 2020. status gizi kesalahan umum akan
menyebabakan lebih banyak
METODOLOGI intepretasi status gizi salah. Hasil
pengukuran tingkat badan dan berat
Desain penelitian merupakan badan yang akurat, menjadi tidak
bagian penelitian yang berisi uraian- berarti bila tidak disertai dengan
uraian tentang gambaran alur penentuan umur yang tepat.
penelitian yang menggambarkan pola Berdasarkan distribusi frekuensi usia
pikir peneliti dalam melakukan balita di Wilayah Kerja Puskesmas
penelitian yang lazim disebut Mandala Medan dari 35 responden,
paradigma penelitian. Desain Moyoritas usia 1 tahun sebanyak 10
penelitian adalah survei analitik responden (28,6 %) dan Minoritas Usia
dengan pendekatan cross sectional. 3 Tahun sebanyak 4 responden
Survei analitik adalah penelitian yang (11,4%).
mencoba menggali bagaimana dan
mengapa fenomena itu terjadi Distribusi Frekuensi Status Gizi
kemudian melakukan analisis Balita Berdasarkan Umur dan Berat
dinamika korelasi antara fenomena, BadandanTerhadap Tinggi Badan di
baik antara faktor risiko dan faktor Wilyah Kerja Puskesmas Mandala
efek Dalam penelitian bedah lintang, Medan Tahun 2020.
sampel diambil dari populasi, dari
sampel kemudian dibagi kemudian Status gizi balita merupakan hal
dicari faktor penyebab, perhitungan terpenting yang harus di ketahui oleh
faktor penyebab dan faktor akibat setiap orang tua. Perlunya perhatian
dilakukan bersamaan. (16) Lokasi lebih dalam tubuh kembang di usia
penelitian yang dipilih di Wilayah balita didasarkan fakta bahwa
Kerja Puskesmas Mandala Medan kurangnya gizi yang terjadi pada emas
Tahun 2020.Waktu yang diperlukan ini, bersifat irreversible tidak dapat
untuk penelitian ini adalah Januari- pulih). Ukuran yang pendek ini
Agustus Tahun2020. merupakan tanda kurang gizi yang
44
4
Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Mandala Medan tahun 2020

berkepanjangan. Lebih jauh, jumlah protein, lemak air dan mineral


kekurangan gizi dapat mempengaruhi pada tulang.
otak anak. Menurut ahli gizi dan status Berdasarkan hasil peneliti
gizi balita adalah berat badan menurut terdahulu lestari purba, penguasaan
Umur, (BB/U), Berat badan menurut hubungan erat dengan berat badan,
Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi bahwa mempengaruhi cara seseorang
Badan menurut(TB/U). dalam mengolah dan menyajikan
Menurut asumsi peneliti umur, makanan yang berpengaruh tentang
berat badan, tinggi badan, sangat status gizi balita. Maka dapat
mempengaruhi status gizi balita. Bila dikatakan bahwa semakin baik berat
berat badan dan tinggi badan baik, badan maka status gizi balitabaik.
maka status gizi balita juga baik, Berdasarkan distribusi frekuensi
begitu juga sebaliknya, bila berat Berat Badan balita di Wilayah Kerja
badan dan tinggi badan kurang maka Puskesmas Mandala Medan dari 35
status gizi balita juga kurang. responden, Moyoritas umur 1 tahun
Berdasarkan distribusi frekuensi status dengan tinggi badan 53,7-85,8 cm
gizi berdasarkan umur, berat badan sebanyak 10 responden (28,5%)dan
terhadap tinggi badan di Wilayah Minoritas umur 3 tahun dengan tinggi
Kerja Puskessmas Mandala Medan badan 76-76,9 cm senayak 4 responden
dari 35 responden, Mayoritas status (11,4%)
gizi yang baik dan yang kurang
masing- masing sebanyak 12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
responden (34,3%) dan Minoritas Tinggi Badan Balita Di Wilayah Kerja
status gizi yang buruk sebanyak 1 Puskesmas Mandala Medan Tahun
responden (2,9%). 2020

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tinggi badan merupakan


Berat Badan Balita Di Wilayah Kerja antropometri yang menggambarkan
Puskesmas Mandala Medan Tahun keadaan pertumbuhanskelet. Pada
2020 keadaa normal, TB tumbuh seiring
dengan pertambahan umur. Tinggi TB
Merupakan ukuran terpenting dan tidak seperti BB, relatif kurang sensitif
paling sering digunakan pada bayi pada masalah kekuranga gizi dalam
baru lahir (neonatus). Berat badan waktu singkat. Pengaruh defesiensi zat
dapat digunakan untuk mediagnosa gizi terhadap TB akan nampak dalam
bayi normal BBLR. Pada masa bayi waktu yang relatif lama. Merupakan
balita berat badan dapat dipergunakan parameter paling penting bagi
untuk melihat lanjut pertumbuhan keadaan yang telah lalu dan keadaan
fisik maupun status gizi, kecuali sekarang, jika umur tidak diketahui
terdapat kelainan klinis (dehidrasi, dengan tepat. Tinggi badan juga
asites, odema, atau adanya tumor). menggunakan parameter yang penting
Berat badan juga dapat digunakan bagi keadaan yang telah lalu dan
sebagai dari perhitungan dosis obat keadaan sekarang, jika umur tidak
dan makanan. Menggambarkan diketahui dengan tepat.

455
Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Mandala Medan tahun 2020

BB/U adalah menggambarkan responden (2,8%). Dan Mayoritas


keadaan status gizi saat ini dan BB/ Tumbuh kembang Balita yang baik
TB menggambarkan keadaan status sebanyak 17 responden (48,6%) dan
gizi pada masa lampau. Minoritas tumbuh kembang balita
Menurut asumsi peneliti tinggi yang tidak baik sebanyak 18
badan, sangat mempengaruhi status responden (51,1%).
gizi balita. Bila berat badan dan tinggi Tumbuh kembang balita
badan baik, maka status gizi balita merupakan perubahan besar, jumlah,
juga baik, begitu juga sebaliknya, bila ukuran, dimensi sel organ maupun
berat badan dan tinggi badan kurang individu yang diukur dengan ukuran
maka status gizi balita juga kurang. berat, ukur panjang, umur tulang
Berdasarkan Tabel 4.4. Diketahui dengan keseimbangan metabolik.
bahwa distribusi frekuensi Tinggi Pertumbuhan merupakan dasar untuk
Badan balita di Wilayah Kerja menilai kecukupan gizi bayi. Indikator
Puskesmas Mandala Medan dari 35 pertumbuhan yang banyak digunakan
responden, Moyoritas Tingi Badan adalah berat badan dan pertambahan
81,8-96 cm sebanyak 11 responden berat, meskipun pertambahan panjang
(31,4%) dan Minoritas Tinggi Badan juga digunakan untuk menilai
17,7-60 cm dan 60,7-76 cm rata- rata pertumbuhan linier danadiposit yang
sebanyak 7 responden(20%). ditunjukkan dengan tabel lemak
bawah kulit.
Tabulasi Silang Hubungan Status Berdasarkan uji statistik dengan
Gizi Dengan Tumbuh Kembang menggunakan Chi-square antara
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas variabel status gizi dengan tumbuh
Mandala Medan Tahun 2020 kembang balita dapat diketahui nilai
sig-p=0,025< α 0,05 ini membuktikan
Status gizi balita merupakan hal bahwa status gizi ada hubungan
terpenting yang harus di ketahui oleh tumbuh kembang balita di Wiayah
setiap orang tua. Perlunya perhatian Kerja Puskesmas Mandala Medan
lebih dalam tubuh kembang di usia Tahun2020.
balita didasarkan fakta bahwa Berdasarkan hasil penelitian
kurangnya gizi yang terjadi pada emas terdahulu, Lastri Purba dengan judul
ini, bersifat irreversible tidak dapat hubungan pengetahuan ibu dengan
pulih). Ukuran yang pendek ini status gizi di Wilayah kerja Puskesmas
merupakan tanda kurang gizi yang Bromo Medan Tahun 2013, mayoritas
berkepanjangan. Lebih jauh, ibu berpengetahuan cukup sebanyak
kekurangan gizi dapat mempengaruhi 44 responden (44,9%) dengan status
otakanak. gizi kurang sebanyak 30 balita (30,6%),
Berdasarkan tabulasi silang status status gizi buruk sebanyak 8 balita
gizi balita dengan tumbuh kembang (8,2%), dan status gizi baik sebanyak 6
balita di Wilayah Kerja Puskesmas balita (6,1%). Dan manoritas ibu
Mandala Medan, Mayoritas status gizi berpengatahuan kurang sebanyak 23
yang baik dan kurang masing-masing responden (23,5%) dengan status gizi
12 responden (34,3%) dan Minoritas buruk sebanyak 18 balita (18,4%),
status gizi yang buruk sebanyak 1 status gizi kurang sebanyak 3 balita
46
6
Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Mandala Medan tahun 2020

(3,1%) dan status gizi baik sebanyak 2 Mayoritas status gizi yang baik dan
balita(2,1%). yang kurang masing-masing
Menurut asumsi peneliti, bahwa sebanyak12 responden (34,3%) dan
status gizi pada balita mempengaruhi Minoritas status gizi yang buruk
tumbuh kembang balita, dengan status sebanyak 1 responden (2,9%).
gizi yang baik maka cenderung 5. Berdasarkan distribusi frekuensi
tumbuh kembang balita juga baik, dan dari 35 responden (100%),
sebaliknya jika status gizi yang buruk Mayoritas tumbuh kembang balita
maka tumbuh kembang balita tidak yang baik sebanyak 18 responden
baik. (51,4%) dan Minoritas tumbuh
kembang balita yang tidak baik 17
KESIMPULAN responden (48,6%).
6. Berdasarkan tabulasi silang status
Adapun kesimpulan dari penelitian ini gizi balita dengan tumbuh
adalah; kembang balita di Wilayah Kerja
1. Berdasarkan distribusi frekuensi Puskesmas Mandala Medan,
umur balita di Wilayah Kerja Mayoritas status gizi yang baik dan
Puskesmas Mandala Medan dari 35 kurang masing-masing 12
responden, Moyoritas umur 1 responden (12,0%) dan Minoritas
tahun sebanyak 10 responden (28,6 status gizi yang buruk sebanyak 1
%) dan Minoritas umur 3 Tahun responden (1,0%). Dan Mayoritas
sebanyak 4 responden (11,4%). Tumbuh kembang Balita yang baik
2. Berdasarkan distribusi frekuensi sebanyak 20 responden (19,5%) dan
Berat Badan balita di Wilayah Kerja Minoritas tumbuh kembang balita
Puskesmas Mandala Medan dari 35 yang tidak baik sebanyak 15
responden, Moyoritas umur 1 responden(18,5%).
tahun dengan berat badan 6,1-8 kg
sebanyak 10 responden (28,5%) dan
Minoritas umur 3 tahun dengan DAFTAR PUSTAKA
berat badan 9,8-9,94 kg sebanyak 4 1. Widuri H, Pamungkas DM.
responden (11,4%). Komponen Gizi Dan Bahan
3. Berdasarkan distribusi frekuensi Makanan Untuk Kesehatan
Tinggi Badan balita di Wilayah Yogyakarta: Gosyen Publishing;
Kerja Puskesmas Mandala Medan 2013
dari 35 responden, Moyoritas umur 2. Hidayat AAA. Ilmu Kesehatan
1 tahun dengan tinggi badan 53,7- Anak untuk Pendidikan Kebidanan
85,8 cm sebanyak 10 responden Angriani R, editor. Jakarta: Edward
(28,5%) dan Minoritas umur 3 Tanujaya; 2011
tahun dengan tinggi badan 76-76,9 3. WHO. [Online].; 2012 [cited 2020
cm senayak 4 responden (11,4%) februari senin. Available from:
4. Berdasarkan distribusi frekuensi http://www.unicef.org/indonesia
status gizi berdasarkan umur, berat /id/UNICEF_Annual_Report_(Ind
badan terhadap BB/U dan BB/TB )_130731.pdf.
di Wilayah Kerja Puskesmas 4. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Mandala Medan dari 35 responden, Bidang Kesehatan Menggunakan
477
Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Mandala Medan tahun 2020

Metode Ilmiah Razia Begum


Suroyo MS,K, editor. Bandung:
Citapustaka Medika Perintis; utara
pks. depkes. [Online].; 2012 [cited
2020 februari 29.
Available from:
http://www.depkes.go.id/resourc
es/download/profil/PROFIL_KES
_PROVINSI_2012/02_Profil_Kes_P
rov.SumateraUtara_2012.pdf.
[Online].; 2015 [cited 2020 maret 22.
Available
from:http://www.depkes.go.id/re
sources/download/pusdatin/info
datin/infodatin-anak-balita.pdf.
5. Marimbi h. Tumbuh Kembang
Status Gizi & Imunisasi Dasar Pada
Balita Weni Kristiyanasari SKN,
editor. Yogyakarta: Muha Medika;
2013
6. Soetjiningsih D. Tumbuh Kembang
Anak Prof. dr. IG. N. Gde Ranuh S,
editor. Jakarta: Kedokteran EGC;
2012
7. Atikah Proverawati SM. Gizi
Untuk Kebidanan Yogyakarta:
Nuha Medika; 2013
8. Atikah Proverawati EKW. Ilmu
Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi
Kesehatan Yogyakarta: Nuha
Medika; 2011
9. Suhendra. Gizi Seimbang Balita
Yogyakarta: cita pustaka;2012
10. Supariasa NID. Penilaian Status
GizI Monica Ester SK, editor.
Jakarta: Kedokteran EGC; 2013
11. Sulistyoningsi H. Gizi Untuk
Kesehatan Ibu Dan Anak
Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011.
12. Waryana SMK. Gizi Reproduksi
Yogyakarta: Pustaka Rihama;2015
13. Proverawati Atikah SM. Gizi
Untuk Kebidanan Yogyakarta:
Muha Medaka; 2013.

48
8

You might also like