Professional Documents
Culture Documents
70 138 1 SM
70 138 1 SM
Jumirin Asyikin
Veronica Suryanti Tanu
Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) Banjarmasin
Jln. H. Hasan Basry No. 9-11 Banjarmasin 70123 Telp. 0511-3304652 Faks. 0511-3305238
Article history: The goal of this research is to find and analyze the financial difference
First received in 4, March 2011 between Indonesian Government Pharmacy (BUMN) and Private
and was under review for Pharmacy in Bursa Efek Indonesia. The research data are secondary data
3 weeks in the form of financial report (Neraca dan laporan Laba-Rugi
perusahaan Farmasi Swasta di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009.)
Sample in this research are nine companies that consists of two
Keywords: government companies and seven private companies. The analysis
financial advancement, method is Independent Sample Test. According to differences test using
government pharmacy company independent sample test implies that the variables; gross profit margin
(BUMN), private pharmacy (GPM), operating profit margin (OPM), net profit margin (NPM), return
company on asset (ROA), return on investment, return on equity (ROE), and
earnings per share (EPS) are considered as variables with valuable
contribution to differentiate financial advancement between BUMN and
Bursa Efek Indonesia. That is because each variable results probability
value (2-tail significant) lower than α = 0,05, therefore the variables
indicate the valuable financial differences between Government
Pharmacy Company (BUMN) and Private Pharmacy Company of Bursa
Efek Indonesia. The main difference is that private company has more
wide opportunity, even international transaction (export) with better
management. Therefore the financial record is better. Furthermore, the
average ratio of GPM, OPM, NPM, ROA, ROI, ROE, and EPS of private
company is bigger than the government company. As a result GPM,
OPM, NPM, ROA, ROI, ROE, and EPS of private company are better than
the government company.
36
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN
FARMASI SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
37
JURNAL SPREAD - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1
38
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN
FARMASI SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
39
JURNAL SPREAD - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1
UJI BEDA
PERUSAHAAN PERUSAHAAN
FARMASI BUMN FARMASI SWASTA
KINERJA KEUANGAN
(Rasio Profitabilitas)
40
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN
FARMASI SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
41
JURNAL SPREAD - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji T Dua Sampel Bebas Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi
Milik Pemerintah (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta
Variabel Perusahaan Farmasi Milik Perusahaan Farmasi Milik
Kinerja Pemerintah (BUMN) Swasta 2-tail Sig
Rata-Rata SD Rata-rata SD
GPM 26,7090 2,77045 54,9700 8,99403 0,000
OPM 4,1630 0,94539 16,0649 9,49292 0,000
NPM 1,5650 0,87925 10,3120 7,19458 0,000
ROA 4,5210 2,26239 20,4483 15,66104 0,000
ROI 2,5550 1,55570 13,7823 10,84974 0,000
ROE 4,4440 1,95017 33,0508 36,83564 0,000
EPS 5,8230 4,30465 1,828,6854 3,069,18849 0,001
Sumber: data diolah, 2011
42
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN
FARMASI SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
sahaan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) perusahaan Farmasi Swasta di Bursa Efek
dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta. Indonesia terbukti diterima. Variabel opera-
Variabel gross profit margin terpilih ting profit margin merupakan rasio perban-
sebagai variabel yang mempunyai kontribusi dingan antara laba sebelum bunga dan pajak
bermakna sebagai pembeda kinerja keua- dengan penjualan bersih yang mencermin-
ngan Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah kan besarnya tingkat keuntungan bersih yang
(BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik diperoleh perusahaan.
Swasta, karena mempunyai tingkat signifi- Variabel net profit margin terpilih se-
kansi lebih kecil dari α = 0,05, maka variabel bagai variabel yang mempunyai kontribusi
ini mempunyai kontribusi sebagai pembeda bermakna sebagai pembeda kinerja keua-
dan dapat menunjukkan perbedaan yang ngan Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah
bermakna antara kinerja keuangan Perusa- (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik
haan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) Swasta, karena mempunyai tingkat signifi-
dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta. kansi lebih kecil dari α = 0,05, maka variabel
Dengan demikian, hipotesis alternatif yang ini mempunyai kontribusi sebagai pembeda
diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat dan dapat menunjukkan perbedaan yang
perbedaan kinerja keuangan (gross profit bermakna antara kinerja keuangan Perusa-
margin) antara Perusahaan Farmasi Milik haan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN)
Pemerintah (BUMN) dengan perusahaan dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta.
Farmasi Swasta di Bursa Efek Indonesia ter- Dengan demikian, hipotesis alternatif yang
bukti diterima. Variabel gross profit margin diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat
merupakan rasio perbandingan antara laba perbedaan kinerja keuangan (net profit
kotor dengan penjualan yang mencerminkan margin) antara Perusahaan Farmasi Milik
besarnya tingkat keuntungan kotor yang Pemerintah (BUMN) dengan perusahaan Far-
diperoleh perusahaan. masi Swasta di Bursa Efek Indonesia terbukti
Variabel operating profit margin ter- diterima. Variabel net profit margin meru-
pilih sebagai variabel yang mempunyai kon- pakan rasio perbandingan antara laba bersih
tribusi bermakna sebagai pembeda kinerja setelah bunga dan pajak dengan penjualan
keuangan Perusahaan Farmasi Milik Peme- bersih yang mencerminkan besarnya tingkat
rintah (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi keuntungan bersih yang diperoleh perusa-
Milik Swasta, karena mempunyai tingkat haan.
signifikansi lebih kecil dari α = 0,05, maka Variabel Return on Assets terpilih se-
variabel ini mempunyai kontribusi sebagai bagai variabel yang mempunyai kontribusi
pembeda dan dapat menunjukkan perbeda- bermakna sebagai pembeda kinerja keua-
an yang bermakna antara kinerja keuangan ngan Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah
Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik
(BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta, karena mempunyai tingkat signifi-
Swasta. Dengan demikian, hipotesis al- kansi lebih kecil dari α = 0,05, maka variabel
ternatif yang diajukan dalam penelitian ini ini mempunyai kontribusi sebagai pembeda
yaitu terdapat perbedaan kinerja keuangan dan dapat menunjukkan perbedaan yang
(operating profit margin) antara Perusahaan bermakna antara kinerja keuangan Peru-
Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) dengan sahaan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN)
43
JURNAL SPREAD - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1
dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta. kansi lebih kecil dari α = 0,05, maka variabel
Dengan demikian, hipotesis alternatif yang ini mempunyai kontribusi sebagai pembeda
diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat dan dapat menunjukkan perbedaan yang
perbedaan kinerja keuangan (Return on As- bermakna antara kinerja keuangan Perusa-
sets) antara Perusahaan Farmasi Milik Pe- haan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN)
merintah (BUMN) dengan perusahaan Far- dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta.
masi Swasta di Bursa Efek Indonesia terbukti Dengan demikian, hipotesis alternatif yang
diterima. Variabel Return on Assets meru- diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat
pakan rasio perbandingan antara laba se- perbedaan kinerja keuangan (Return on
belum pajak dengan total assets yang Equity) antara Perusahaan Farmasi Milik
mencerminkan besarnya tingkat keuntungan Pemerintah (BUMN) dengan perusahaan Far-
yang diperoleh dari penggunaan aktiva/as- masi Swasta di Bursa Efek Indonesia terbukti
sets perusahaan. diterima. Variabel Return on Equity merupa-
Variabel Return on Insvestment terpilih kan rasio perbandingan antara laba setelah
sebagai variabel yang mempunyai kontribusi pajak dengan modal sendiri yang mencer-
bermakna sebagai pembeda kinerja keua- minkan besarnya tingkat keuntungan yang
ngan Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah diperoleh dari penggunaan modal sendiri.
(BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik Variabel Earning per Share terpilih se-
Swasta, karena mempunyai tingkat signifi- bagai variabel yang mempunyai kontribusi
kansi lebih kecil dari α = 0,05, maka variabel bermakna sebagai pembeda kinerja keua-
ini mempunyai kontribusi sebagai pembeda ngan Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah
dan dapat menunjukkan perbedaan yang (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik
bermakna antara kinerja keuangan Perusa- Swasta, karena mempunyai tingkat signifi-
haan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) kansi lebih kecil dari α = 0,05, maka variabel
dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta. ini mempunyai kontribusi sebagai pembeda
Dengan demikian, hipotesis alternatif yang dan dapat menunjukkan perbedaan yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat bermakna antara kinerja keuangan Perusa-
perbedaan kinerja keuangan (Return on haan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN)
Insvestment) antara Perusahaan Farmasi dengan Perusahaan Farmasi Milik Swasta.
Milik Pemerintah (BUMN) dengan perusa- Dengan demikian, hipotesis alternatif yang
haan Farmasi Swasta di Bursa Efek Indonesia diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat
terbukti diterima. Variabel Return on Insves- perbedaan kinerja keuangan (Earning per
tment merupakan rasio perbandingan an- Share) antara Perusahaan Farmasi Milik Pe-
tara laba setelah pajak dengan total assets merintah (BUMN) dengan perusahaan Far-
yang mencerminkan besarnya tingkat keun- masi Swasta di Bursa Efek Indonesia terbukti
tungan yang diperoleh dari investasi yang diterima. Variabel Earning per Share meru-
ditanamkan. pakan rasio perbandingan antara laba
Variabel Return on Equity terpilih se- setelah pajak dengan jumlah saham beredar
bagai variabel yang mempunyai kontribusi yang mencerminkan besarnya tingkat keun-
bermakna sebagai pembeda kinerja keua- tungan yang diperoleh dari jumlah saham
ngan Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah yang beredar.
(BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik Berdasarkan Tabel 3, bahwa kinerja
Swasta, karena mempunyai tingkat signifi- keuangan dilihat dari sisi rasio profitabilitas
44
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN
FARMASI SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(GPM, OPM, NPM, ROA, ROI, ROE, EPS) negeri (ekspor) dengan manajemen yang
perusahaan farmasi milik swasta lebih besar lebih bagus sehingga hasil prestasi keuangan
dari perusahaan farmasi milik Pemerintah juga bagus. Sementara perusahaan Farmasi
dari tahun 2005-2009, berarti kinerja keua- Milik Pemerintah (BUMN) terkendala pema-
ngan perusahaan Farmasi milik Swasta tahun saran karena pasarnya lebih banyak di dalam
2005-2009 lebih bagus dari kinerja keuangan negeri sehingga hasil penjualan (keuntungan)
perusahaan Farmasi milik Pemerintah. Per- yang diperoleh lebih kecil dan manajemen
bedaan tersebut lebih disebabkan karena yang dijalankan masih kurang baik karena
perusahaan Farmasi Milik Swasta mempu- masih adanya interpensi atau campur tangan
nyai pasar yang lebih luas bahkan pasar luar dari pemerintah.
45
JURNAL SPREAD - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1
46
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN
FARMASI SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
jika dibandingkan dengan perusahaan rusahaan tanpa ada campur tangan peme-
Farmasi Milik Pemerintah (BUMN). rintah (intervensi) walaupun itu perusahaan
Variabel gross profit margin (GPM), pemerintah. Selain itu, perlu dilakukan ker-
operating profit margin (OPM), net profit jasama (mitra) dengan eksportir agar produk
margin (NPM), return on assets (ROA), return yang dihasilkan mampu menembus pasar
on investment (ROI), return on equity (ROE), luar negeri (ekspor) sehingga mampu me-
dan earning per share (EPS) terpilih sebagai ningkatkan penjualannya dan kemampuan
variabel yang mempunyai kontribusi ber- untuk memperoleh laba yang pada akhirnya
makna sebagai pembeda kinerja keuangan mampu meningkatkan kinerja keuangannya.
Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah Bagi perusahaan Farmasi Milik Peme-
(BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Milik rintah (BUMN) sebaiknya meningkatkan efi-
Swasta yang terdaftar di Bursa Efek Indo- siensi agar diperoleh keuntungan yang lebih
nesia. Hal ini disebabkan masing-masing maksimal. Hal ini merupakan tuntutan
variabel menghasilakan nilai probabilitas (2- globalisasi, dimana pasar bebas tidak bisa
tail significant) lebih kecil dari α = 0,05, lagi dihindari dan perusahaan harus berani
sehingga variabel ini bisa dikatakan mem- bersaing dan mencari tambahan modal dari
punyai kontribusi sebagai pembeda dan masyarakat (investor) dengan memberikan
dapat menunjukkan perbedaan yang ber- kepercayaan kepada mereka untuk mening-
makna antara kinerja keuangan Perusahaan katkan kinerja perusahaan.
Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) dengan
Perusahaan Farmasi Milik Swasta. DAFTAR PUSTAKA
47
JURNAL SPREAD - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1
Rahardjo, Budi, 2001. Akuntansi dan Keua- 2001. Akuntansi Keuangan, Konsep dan
ngan Untuk Manajer dan Non Keua- Aplikasi. Salemba Empat, Jakarta.
ngan. Andi, Yogyakarta. Sugiyono, 2004. Statistik untuk Penelitian.
Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-dasar Pem- Alfabeta, Bandung.
belanjaan Perusahaan, Badan Penerbit Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan, Teori,
Fakultas Ekonomi-UGM, Yogjakarta. Konsep dan Aplikasi. Ekonisia, Yogya-
Santoso, Iman, 2007. Akuntansi Keuangan karta.
Menengah. Refika Aditama, Jakarta. Syamsudin, Lukman, 2007, Manajemen Ke-
Sawir, Agnes, 2001. Analisis Kinerja Keua- uangan Perusahaan Konsep Aplikasi
ngan dan Perencanaan Keuangan Peru- dalam Perencanaan, Pengawasan dan
sahaan. PT Gramedia Pustaka Utama, Pengambilan Keputusan. Penerbit Raja
Jakarta. Grafindo Persada, Jakarta.
Skousen, Fred. K., W., Steve Albrecht, James Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Peru-
D., Stice, Earl K., Stice, Monte R., Swain, sahaan. Bayumedia Publishing, Jakar-
ta.
48