Professional Documents
Culture Documents
Ekstrak Daun Pepaya Vs Lalat Buah Mangga
Ekstrak Daun Pepaya Vs Lalat Buah Mangga
Penulis :
Nurhadi, SP
POPT Ahli Madya Kabupaten Rembang Jawa Tengah
Perendaman Buah Mangga Setelah Panen Dengan Ekstrak Daun Pepaya
Untuk Menurunkan Kerusakan Buah Akibat Serangan Lalat Buah
Di Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Musim Panen 2021
ABSTRACT
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Lalat buah telah dikenal luas sebagai hama penting pada tanaman buah-
buahan. Hama ini menyebabkan kerusakan yang serius pada berbagai buah yang
tumbuh di Indonesia. Di Indonesia terdapat 4 genera lalat buah dan dari penelitian
yang dilakukan pada tahun 1982 ditemukan 77 spesies dari genus Dacus (Putra,
1997). Salah satu diantaranya adalah Dacus (Bactrocera) dorsalis complex yang
merupakan lalat buah yang bersifat polifag, mempunyai sekitar 26 jenis inang
Dari beberapa jenis lalat buah, Bactrocera dorsalis Complex adalah yang
paling banyak (Elson-Harris, 1992; Sodiq, 1993; Soesilohadi, 2002; USDA-ARS,
2002; Revis et al., 2004; Robacker et al., 2005). Bahkan akibat serangan lalat
buah ini, beberapa jenis buah-buahan yang diekspor ke Jepang pada tahun 1981
semuanya ditolak karena terinfestasi hama ini (Priyono, 2002). Berdasarkan PP
Nomor 14 Tahun 2002, lalat buah termasuk Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian untuk dicegah
masuknya ke dalam dan tersebarnya di wilayah Negara Republik Indonesia
(Iwantoro, 2005; Suwanda, 2005).
Pepaya sebetulnya merupakan salah satu inang bagi lalat buah. Di Hawaii
beberapa jenis lalat buah menjadi hama penting pada pepaya. Namun tidak pernah
ada infeksi lalat buah pada tingkat kemasakan mengkal sampai buah tua
(Liquido, 1991). Hal ini dimungkinkan karena pada tingkat kemasakan tersebut
pepaya mempunyai banyak getah yang didalamnya terkandung berbagai senyawa
yang dapat bersifat toksik bagi hama lalat buah. Selain kulit buah muda, bagian
lain seperti daun juga mengandung bahan-bahan yang kemungkinan bersifat
insektisidal. Daun pepaya banyak mengandung alkaloid carpain yang berasa pahit
dan banyak digunakan sebagai obat cacing pada anak-anak, disamping itu juga
terkandung vitamin A yang tinggi (Kalie, 1999). Kulit buah pepaya muda banyak
mengandung bensil isoiosianat yang beracun terhadap telur lalat buah (Seo et al.,
1982 cit. Liquido, 1990).
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun pepaya terhadap
lalat buah mangga setelah panen.
Data hasil pengamatan dianalisis dengan komputer program Exel dan SPSS.
Pairwise Comparisons
Dependent Variable: Buah Rusak
Pemanasan 44,44
6,67 ,496
Tanpa 51,11
Based on estimated marginal means, (a) Adjustment for multiple
comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no
adjustments).
Telah diterangkan di atas (Tabel 3), bahwa efek dari interaksi antara
pemanasan dengan konsentrasi ekstrak daun pepaya terhadap serangan lalat buah
mangga setelah panen tidak signifikan (nili sig.=1,000 > 0,05). Perlakuan
pemanasan ekstrak daun pepaya pada suhu 40oC tidak mampu meningkatkan
secara signifikan terhadap efektifitas ekstrak daun pepaya dalam mengendalikan
perkembangan lalat buah setelah panen. Namun demikian ada kecenderungan
dengan pemanasan ekstrak daun pepaya pada masing-masing konsentrasi dapat
Pemanasan 40oC
IV. KESIMPULAN
o
1. Perendaman buah mangga pada suhu 40 C tidak berpengaruh signifikan.
Jumlah kerusakan buah mangga oleh B. dorsalis yang terjadi pada perlakuan
pemanasan tidak berbeda signifikan dibanding dengan kerusakan yang terjadi
pada perlakuan tanpa pemanasan.
- - -oooOOOOOooo - - -
Penulis
POPT Ahli Madya
Mengetahui :
Nurhadi,, SP.
NIP.19640917 198703 1 005
DAFTAR PUSTAKA
Putra, N.S. 1997. Hama Lalat Buah dan Pengendaliannya. Kanisius.
Yogyakarta.
Anonim. 2003. Hortikultura, Potensi yang Masih Tak Berdaya. http : // www.
situshijau.co.id
Agusfasis.2011. Minyak Kelapa Sawit /Crude Palm Oil (CPO) http : //www.
agusfasis. blogspot.com.
Sodiq, M. 1993. Aspek Biologi dan Sebaran Populasi Lalat Buah Pada
Tanaman Mangga dalam Kaitan dengan Pengembangan Model
Pengendalian Hama Terpadu. Disertasi, Program Pascasarjana
Universitas Airlangga.
Between-Subjects Factors
Value Label N
Tanpa Tanpa 45
Konsentrasi 0 Kontrol 30
1 Konsentrasi 50% 30
2 Konsentrasi 100% 30
1. Pemanasan
Estimates
Dependent Variable: Buah_Rusak
2. Konsentrasi
Estimates
Dependent Variable: Buah_Rusak
Pairwise Comparisons
Dependent Variable: Buah_Rusak
Mean 95% Confidence Interval for
b
Std. b Difference
(I) Konsentrasi (J) Konsentrasi Difference Sig.
Error
(I-J) Lower Bound Upper Bound
*
Konsentrasi 50% ,333 ,120 ,007 ,096 ,571
Kontrol
*
Konsentrasi 100% ,533 ,120 ,000 ,296 ,771
*
Kontrol -,333 ,120 ,007 -,571 -,096
Konsentrasi 50%
Konsentrasi 100% ,200 ,120 ,098 -,038 ,438
*
Kontrol -,533 ,120 ,000 -,771 -,296
Konsentrasi 100%
Konsentrasi 50% -,200 ,120 ,098 -,438 ,038
Based on estimated marginal means
*. The mean difference is significant at the ,05 level.
b. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).
3. Pemanasan * Konsentrasi
Dependent Variable: Buah_Rusak
Penulis
POPT Ahli Madya
Mengetahui :
Nurhadi,, SP.
NIP.19640917 198703 1 005