Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KELUARGA (Muhammad Yakob) 2
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KELUARGA (Muhammad Yakob) 2
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KELUARGA (Muhammad Yakob) 2
NIM : 2141169
T.A 2021/2022
PENGKAJIAN DATA
A. Identintas Klien
1. Nama : Tn. K
2. Umur : 53 Tahun
3. Alamat : Pengalihan Keritang
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pekerjaan : Petani
6. Pendidikan : SD
Komposisi Anggota Keluarga
Hub. Dgn
No. Nama Umur L/ Agama Keluarga Pendidikan Pekerjaan
P
1. Ny. S 65 L Islam Istri SD IRT
2. Nn. N 25 P Islam Anak SMP Buruh
3. Nn. L 24 P Islam Anak SMP Buruh
4. Sdr. A 17 L Islam Anak SMP Belum Bekerja
7. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Cerai
: Menikah
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. K yaitu keluarga inti yang mempunyai hubungan
darah, yang terdiri dari ibu,
9. Suku Bangsa
Suku bangsa dari keluarga Tn.K adalah Bugis
10. Agama
Semua anggota keluarga memeluk agama islam dan keluarga selalu
menjalankan sholat 5 waktu, bahkan selalu berjam’ah di mushola
keluarga mengikuti kegiatan pengajian.
11. Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi yaitu tingkat kesejahteraan keluarg tahap 1.
Pendapatan kepala keluarga, Tn. K dan Nn. N bisa memenuhi
kebutuhan keluarga tetapi secukupnya.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas yang dilakukan bersama keluarga setiap malam biasanya
bersenda gurau dengan cucunya dan anak-anak. Dan apabila ada
waktu luang Tn. K menghabiskan waktunya untuk menjaga dan
bermain bersama cucunya.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini keluarga dengan usia dewasa
dimana anak pertama sudah berumah tangga dan bertempat tinggal
sendiri. Saat ini Tn. K tinggal bersama istri dan kedua anakanya yang
belum berkeluarga.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu
mempertahankan kesehatan. Karena sudah berusia lanjut, Tn. K sering
sakit-sakitan. Tn. K juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes
militus yang bisa membuat kondisi kesehatannya bisa saja terganggu.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. K mengatakan bahwa menderita penyakit diabetes militus sejak 4
tahun yang lalu, Tn. K mengatakan pernah melukan operasi pada
tahun 2019 dan sudah sembuh. Tn. K mengatakan bahwa di
keluarganya tidak ada riwayat penyakit yang sama. Namun Tn. K
mengatakan bahwa dirinya sering mengeluh lemas, pusing, dan sering
kencing. Selain itu Tn. K juga merasakan kaki dan tangan sering
kesemutan. Tn. Kjuga mengatakan bahwa dirinya kadang rutin cek
gula darah di apotik dan Tn. K memahami sedikit tentang penyakit
yang di deritanya. Tn. K mengatakan bahwa kadar gula terakhirnya
adalah kurang lebih 300 mg/dl dan tekanan darah 150/90 mmHg.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Menurut Tn. K bahwa di dalam kelaurganya tidak ada memiliki
penyakit diabtes militus.
C. Rumah dan Sanitasi
a) Kondisi Rumah
Rumah klien beralaskan tegel atau ubin dan atap rumah bagian depan
tidak pendek.
b) Ventilasi
Keadaan ventilasi rumah klien kurang, terdapat jendala namun tidak
dapat dibuka sehingga membuat kurangnya ventilasi.
c) Penerangan Rumah
Pada saat siang hari lampu di matikan, dan hanya terdapat 3 buah
lampu saja, depan, ruang tamu dan tengah. Sehingga membuat
pencahayan kurang.
d) Saluran Buang Limbah
Keluarga pasien mengatakan jika limbah saat ini menyerap ke tanah
dan disalurkan ke got.
e) Sumber Air Bersih
Keluarga mengatakan sumber air didapatkan sumur bor dan air hujan
yang tamping.
f) Tempat Sampah
Keluarga mengatakan biasanya sampah langsung dibakar atau di
buang kesungai.
g) Luas Bangunan Rumah
Kelaurga mengatakan bahwa luas rumahnya sekitar 8m2.
D. Lingkungan
a) Denah Rumah
E. Struktur Keluarga
a) Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi yang dilakukan keluarga lancer dan tidak ada hambatan.
Apabila keluarga terdapat masalah, maka akan diselesaikan secara
musyawarah.
b) Struktur Kekuatan
Dalam keluarga yang menjadi panutan adalah Tn. K saat ada masalah
yang mengambil keputuasan serta dapat diterima oleh keluarga.
c) Struktur Peran
Yang memenuhi kebutuhan keluarga adalah Tn. K dan Nn. N juga
membantu penghasilan keluarga dengan menjadi buruh penjahit di
rumah.
d) Nilai-nilai dan Norma-norma Budaya
Tn. K dan Ny. S mendidik anaknya dengan baik serta tidak
menggunakan kekerasa. Anaknya juga mempunyai perilaku yang baik
dan memiliki sopan santun terhadap yang lebih tua. Dan anak yang
terakhir di pndok pesantren.
F. Fungsi-Fungsi keluarga
a) Fungsi Afektif
Didalam keluarga ini, setiap anggota keluarga yang sudah memenuhi
peran dan tanggung jawab masing-masing. Setiap anggota keluarga
saling menghargai dan menyayangi satu sama lainnya. Sehingga
keluarga menjadi harmonis.
b) Fungsi Sosialisasi
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar berjalan dengan baik.
Keluarga mengikuti kegiatan yang adala di dalam masyarakat.
Lingkungan di sekitar rumah cukup aman dan kondusif.
c) Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Mengenal Masalah
Keluarga sudah mengetahui bahwa Tn. K mempunyai riwayat
hipertensi dan diabetes militus.Tn. K belum terlalu mengenal
tentang penyakit hipertensi dan diabetes militus. Namun Tn. K
sudah sedikit tahu tentang apa saja makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan dikonsumsi.
2. Mengambil Keputusan
Pada saat Tn. K mengalami sakit. Ny. S yang mengambil
keputusan untuk berobat. Tn. K juga tidak selalu menjaga pola
makannya tidak mengontrol tekanan darah dan tidak minum obat
serta tidak kontrol insulin.
3. Kemampuan Merawat
Apabila anggota keluarga ada yang sakit, maka anggota keluarga
yang lain akan merawatnya. Saat sakit Tn. K merawat dirinya dan
berusaha menjaga pola makan dengan baik.
4. Modifikasi Lingkungan
Keluarga menata perabotan dengan tidak terlalu rapi, kemudan
rutin untuk membersihkan rumah.
5. Menggunakan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengetahui tentang pentingnya fasilitas kesehatan,
keluarga bisa menjangkau fasilitas kesehatan apabila sakit.
Keluarga juga mendapatkan fasilitas kesehatan dari pemerintah
yaitu KIS (Kartu Indonesia Sehat).
d) Fungsi Reproduksi
Untuk saat ini Tn. K sudah memiliki 5 anak dan Ny. S tidak lagi
mengalami menstruasi dikarnakan sudah menopose.
e) Fungsi Ekonomi
Penghasilan Tn. K dan Nn. N cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Tetapi keluarga tidak mempunyai jaminan hari tua. Ny. S
juga membantu dalam penghasilan keluarga yaitu dengan menjadi
pedagang kecil-kecilan.
G. Koping Keluarga
a) Stressor Keluarga Jangka Pendek dan Jangka Panjang
1. Stressor Jangka Pendek : Tn. K selalu kepikiran dengan kesehatan
yang dirasakan sering kambuh seperti pusing, kesemutan. Biaya
berobat dan baiya sehari-hari.
2. Stressor Jangka Panjang : Tn. K bingung menghadapi penyakitnya.
Karena Tn. K sudah mengurangi manis-manisan tetapi hasil
pemerikasaan sering tinggi dan takut kakinya terkena lagi dan
dioperasi.
b) Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Masalah
Tn. K selalu kepikiran terhadap stress jangka pendek dan jangka
panjang. Sehingga hal tersebut bisa berpengaruh buruk pada kondisi
kesehatan Tn. K.
c) Strategi Koping yang Digunakan
Strategi koping keluarga yang digunakan yaitu dengan cara mencari
informasi tentang masalah yang dialami, berobat, dan menjaga pola
makan serta gaya hidup sehat.
d) Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga selalu menjalani aktifitas seperti biasa sehingga tidak terlalu
stress terhadap masalah yang dihadapinya.
H. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
I. Harapan Keluarga
Keluarga berharap bisa mendapatkan informasi dan lebih mengenal
masalah kesehatan yang dialami.
J. Analisid Data
K. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidaksetabilan kadar glukosa darah b/d Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat penyakit diabetes militus.
2. Ketidakefektifan menajemen kesehatan keluarga b/d
Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan
anggota keluarga.
L. Skoring Prioritas Diagnosa Keperawatan
Diagnose 1 : Ketidaksetabilan Kadar Glukosa Darah b/d
Ketidakmampuan Keluarga dalam Merawat Penyakit Diabetes
Militus.
Perencanaa
No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1. Ketidaksetabilan kadar glukosa darah Setelah dilakukan tindakan - Kaji terkait pengetahuan
b/d Ketidakmampuan keluarga dalam keperawatan selama 3x24 jam klien tentang penyakitnya
merawat penyakit diabetes militus. diharapkan masalah - Berikan edukasi atau
ketidaksetabilan kadar glukosa penyuluhan tentang
dapat teratasi dengan kriteria pengertian klasifikasi,
hasil : gejala, dan penetalaksanaan
- Keluarga mampu mengenal diabetes militus.
masalah ketidaksetabilan - Berikan edukasi tentang diit
kadar glukosa darah. diabetes militus.
- Keluarga mampu - Minta keluarga rutin
mengambil keputusan memeriksakan kadar gula
dengan mencari informasi darahnya sebulan sekali.
ke putgas kesehatan. - Minta keluarga selalu
- Keluarga mampu merawat mengingatkan minum obat
anggota keluarga dengan penurun gula darah.
diabetes militus. - Ajarkan keluarga dan klien
- Keluarga mampu untuk seman kaki diabetes
memedofikasi lingkungan. militus.
- Keluarga mampu - Ajarkan keluarga dan klien
memanfaatkan fasilitas tentang kegawatdaruratan
kesehatan. yang bisa terjadi pada pasien
DM dan cara
penanganannya.
- Motivasi keluarga untuk
rutin memerikasakan
penyakit ke pelayanan
kesehatan terdekat.
2. Ketidakefektifan menajemen kesehatan Setelah dilakukan tindakan - Berikan informasi kepada
keluarga b/d Ketidakmampuan keluarga keperawatan selama 3x24 jam klien dan keluarga terkait
untuk mengenal masalah kesehatan diharapkan ketidakefektifan penyakit yang dialami klien.
anggota keluarga. menajemen kesehatan keluarga - Jelaskan pada keluarga
dapat teratasi dengan kriteria tentang komplikasi diabetes
hasil : militus khususnya ulkus
- Keluarga mampu mengenal diabetic dan cara
masalah ketidakefektifan pencegahannya.
menajemen kesehatan - Ajarkan pada keluarga
keluarga tentang perawatan kak
- Keluarga mampu diabetes militus dan senam
mengambil keputusan kaki diabetes militus.
masalah ketidakefektifan - Motivasi keluarga untuk
menajemen kesehatan memilih alas kaki yang
keluarga. sesuai dengan kondisi rumah
- Keluarga mampu dan penyakit klien.
memodifikasi lingkungan - Motivasi klien dan keluarga
dengan masalah untuk memeriksakan
ketidakefektifan menajemen penyakitnya ke fasilitas
kesehtan keluarga. kesehatan terdekat.
- Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan masalah
ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga.
N. Implementasi