87

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, L. (2013). Subjective well-being pada pelaku wirausaha yang tergabung

dalam kelompok wirausaha muda di kota Cimahi. (Skripsi). Fakultas
Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ali, M. & Asrori, M. (2011). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Amawidyati, S. A. G. & Utami, M. S. (2006). Religiusitas dan psychological

well-being pada korban gempa. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi UGM,
34 (2), hlm. 164-176.

Argyle, M. (2001). The psychology of happiness. New York: Taylor & Francis.

Ariati, J. (2010). Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan

kerja pada staf pengajar (dosen) di lingkungan Fakultas Psikologi
Universitas Dipenogoro. Jurnal Psikologi Universitas Diponogoro, 8 (2),
hlm. 117-123.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Compton, W. C. (2005). An introduction to positive psychology. USA: Thomson

Lerning, Inc.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Dewi, P. S. & Utami, M. S. (2008). Kesejahteraan subjektif anak dan orang tua
yang bercerai. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gajah
Mada, 35 (2), hlm. 194-212.

Diener, E. (1984). Assessing subjective well-being: Progress and opportunities.

Social Indicators Research, 31, hlm. 103-157.

Diener, E. & Lucas, R. (1999). Personality and Subjective well-being. Dalam D.

Kahneman, E. Diener, & N. Shwarz (Penyunting), Well-being: the
foundation of hedonic psychology (hlm. 213-229). New York: Russell
Sage Foundation.

Diener, E., Suh, E., Oishi, S. (1997). Recent finding on subjective well-being. The
Indian Journal of Clinical Psychology, hlm. 1-24.

Auliyan Nisa Maulidiyyah, 2016

KECENDERUNGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI SE-KOTA
BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
 88

Diener, E., Suh, E. M., Lucas, E. R., & Smith H. L. (1999). Subjective well-being:
Three decades of progress. Psychological Bulletin, 125 (2), hlm. 276-302.

Diener, Lucas, & Oishi. (2003). Personality, culture, and subjective well-being:
Emotional and cognitive evaluations of life. Illinois: Annual Review of
Psychology, 54 (1), hlm. 403-425.

Diener, Lucas, & Oishi. (2005). Subjective well being: the science of happiness
and life satisfaction. Dalam Snyder, C. R. & Lopez, S. J. (Penyunting),
Handbook of positive psychology (hlm. 63-73). New York: Oxford
University press.

Diener, E. (Penyunting). (2009a). The science of well-being: The collected works

of Ed Diener (Vol. 37). USA: Springer Science & Business Media.

Diener, E. (Penyunting). (2009b). Assessing Well-Being: The collected works of

Ed Diener (Vol. 39). USA: Springer Science & Business Media.

Dinas Pendidikan Kota Bandung. (2015). Penerimaan peserta didik baru (PPDB)
SMA di kota Bandung tahun pelajaran 2015/ 2016. [Online]. Diakses dari
http://disdikkota.bandung.go.id.

Diponegoro, A. M. (2006). Peran stress management terhadap keejahteraan

subjektif. Humanitas (Jurnal Psikologi Indonesia), 3 (2), hlm. 137-145.

Djaali & Muljono, P. (2008). Pengukuran dalam bidang pendidikan. Jakarta:

Grasindo.

Dush, C. M. K. & Amato, P. R. (2005). Consequences of relationship status and

quality for subjective well-being. Journal of Social and Personal
Relationships, 22 (5), hlm. 607-627.

Eid, M. & Larsen, R. J. (2008). The science of subjective well-being. New York:
The Guilford Press.

Fajarwati, D. I. (2014). Hubungan dukungan sosial dan subjective well being pada
remaja SMP N 7 Yogyakarta. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.

Fraenkel, J. R. & Wallen, N. E. (2007). How to design and evaluate research in

education (Edisi Keenam). New York: McGraw Hill.

Frankl, V. E. (2004). Man’s search for meaning. Diterjemahkan oleh: Lala

Herawati Dharma. Bandung: Penerbit Nuansa.

Furqon. (1997). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Auliyan Nisa Maulidiyyah, 2016

KECENDERUNGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI SE-KOTA
BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
 89

Hamid, T. (2014, 14 Oktober). Remaja 15 tahun bunuh diri setelah putus dari
pacar. Okezone [Online]. Diakses dari
http://news.okezone.com/read/2014/10/14/340/1052121/remaja-15-tahun-
bunuh-diri-setelah-putus-dari-pacar.

Hayes, N. & Stratton, P. (2012). A student’s dictionary of psychology (Edisi

Kelima). London: Hodder Education.

Hsiao-Fang, L. (2013). The well-being of junior high school students in Taiwan in

relation to familial socioeconomic status, school life adjustment, and
deviant behavior. Psychology, 4 (3), hlm. 217-223.

Hurlock, E. B. (1991). Adolescent development. Tokyo: Mc. Graw Hill.

Hurlock, E. B. (1992). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.

Indriana, Y., Desiningrum D. R., & Kristiana I. F. (2011). Religiositas,

keberadaan pasangan dan kesejahteraan sosial (social well-being) pada
lansia binaan PMI cabang Semarang. Jurnal Psikologi Undip, 10 (2), hlm.
184-193.

Jahoda, M. (1958). Current concepts of positive mental health. New York: Basic
Books.

Joronen, K. (2005). Adolescents subjective well-being in their social contexts.

Tampere University Press.

Kartadinata, S. (2011). Menguak tabir bimbingan dan konseling sebagai upaya

pedagogis. Bandung: UPI Press.

Keyes, C. L .M. (1998). Social well-being. Social Psychology Quarterly, 61 (2),

hlm. 121-140.

Keyes, C. L. M., & Magyar-Moe J. L. (2003). The measurement and utility of

adult subjective well-being. Dalam Lopez, S. J. & Snyder C. R
(Penyunting), Positive psychological assessment: a handbook of models
and measures (hlm. 411-425). Washington DC: American Psychological
Association.

Lucas, R. E. & Diener, E. (2005). Personality and subjective well-being. Dalam

Diener, E. (Penyunting), The science of well-being: the collected works of
Ed Diener (hlm. 75-102). USA: Springer Science & Business Media.

Maslow, A. H. (1987). Motivation and personality (Edisi Ketiga). USA: Addison-

Wesley Educational Publishers, Inc.

Auliyan Nisa Maulidiyyah, 2016

KECENDERUNGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI SE-KOTA
BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
 90

Moshman, D. (2005). Adolescent psychological development: Rationality,

morality, and identity (Edisi Kedua). New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, Inc.

Nayana, F. N. (2013). Kefungsian keluarga dan subjective well-being pada

remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1 (2), hlm. 230-244.

Ningsih, D. A. (2013). Subjective well-being ditinjau dari faktor demografi (status

pernikahan, jenis kelamin, pendapatan). Jurnal Online Psikologi, 1 (2),
hlm. 581-603.

Nurihsan, A. J. & Agustin, M. (2013). Dinamika perkembangan anak dan remaja:

Tinjauan psikologi, pendidikan, dan bimbingan. Bandung: PT Refika
Aditama.

Nurkancana, I. W. & Sunartana. (1990). Evaluasi hasil belajar. Surabaya: Usaha

Nasional.

Oetami, P. & Yuniarti, K. W. (2011). Orintasi kebahagiaan siswa SMA, tinjauan

psikologi indigenous pada siswa laki-laki dan perempuan. Humanitas
(Jurnal Psikologi Indonesia), 8 (2), hlm. 105-113.

Ostir, G. V., Markides, K. S., Black, S. A., & Goodwin, J. S. (2000). Emotional
well-being predicts subsequent functional independence and survival.
Journal of the American Geriatricts Society, 48, hlm. 473-478.

Pavot, W. & Diener, E. (2004). Findings on subjective well-being: applications to

public policy, clinical interventions, and education. Dalam Linley, P. A. &
Joseph, S. (Penyunting), Positive psychology in practice (hlm. 679-691).
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Putri, M. T. & Sutarmanto, H. (2007). Kesejahteraan subjektif waria pekerja seks

komersial (PSK). Jurnal Psikologi, Yogyakarta.

Putri, N. A. (2013). Subjective well-being mahasiswa yang menggunakan internet

secara berlebihan. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya, 2 (1), hlm. 1-16.

Rachman, T. (2014, 5 Januari). Dua remaja Buleleng tewas bunuh diri. Republika
[Online]. Diakses dari
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/01/05/myxil9-dua-
remaja-buleleng-tewas-bunuh-diri.

Rangkuti, F. (2007). Riset pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Auliyan Nisa Maulidiyyah, 2016

KECENDERUNGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI SE-KOTA
BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
 91

Ridho, R. (2015, 20 Januari). Indonesia darurat kasus bunuh diri anak. Sindo
News [Online]. Diakses dari
http://nasional.sindonews.com/read/953234/15/indonesia-darurat-kasus-
bunuh-diri-anak.

Rinasti, F. (2012). Hubungan antara tingkat religiusitas dengan subjective well-

being (SWB) pada remaja awal. [Online]. Diakses dari
http://publication.gunadarma.ac.id.

Ruslan. (2014, 10 November). Analisis penyebab bunuh diri. Kompasiana

[Online]. Diakses dari http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan.

Ryff, C. D. (1989). Beyond ponce de leon and life satisfaction: New direction in
quest of successful ageing. International Journal of Behavioral
development, 12, hlm. 35-55.

Ryff, C. D. & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being

revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, hlm. 719-727.

Santrock, J. W. (2007). Adolescence (Edisi Kesebelas). New York: McGraw-Hill.

Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A visionary new understanding of happiness

and well-being. New York: Simon & Schuster.

Sipahutar, R. (2012). Pengaruh subjective well-being terhadap prestasi akademik.

(Skripsi). Universitas Sumatera Utara.

Siregar, S. (2014). Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif: Dilengkapi

dengan perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara.

Sugiyono. (2012). Statistik nonparametris untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. (2003). Evaluasi pembelajaran matematika. Bandung: UPI.

Suherman, U. (2011). Manajemen bimbingan dan konseling. Bandung: Rizqi

Press.

Sukmadinata, N. S. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT remaja

Rosdakarya.

Supriatna, M. (2010). Model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan

kecakapan pribadi mahasiswa. Bandung: Disertasi pada SPS UPI
Bandung.

Syamsudin, A. (2004). Kebutuhan penelitian di bidang ilmu pendidikan (Makalah

Seminar PPD HEDS Ditjen Dikti). Jakarta: Depdiknas.

Auliyan Nisa Maulidiyyah, 2016

KECENDERUNGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI SE-KOTA
BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
 92

Szentagotai, A. & David, D. (2013). Self-acceptance and happiness. Dalam

Bernard, M. E. (Penyunting), The strength of self-acceptance: theory,
practice and research (hlm. 121-137). Melbourne: Springer Science &
Business Media.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Utami, M. S. (2009). Keterlibatan dalam kegiatan dan kesejahteraan subjektif

mahasiswa. Jurnal Psikologi, 36 (2), hlm. 144-163.

Wade, C. & Tavris, C. (2007). Psikologi (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Wahyudin, I. (2011). Profil subjective well-being guru honorer sekolah dasar.

(Skripsi). Jurusan Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Yuniana. (2013). Kesejahteraan subjektif pada yatim piatu (mustadh’afin).

Empathy: Jurnal Fakultas Psikologi, 2 (1).

Yusuf, S. (2009). Program bimbingan & konseling di sekolah. Bandung: Rizki

Press.

Yusuf, S. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Auliyan Nisa Maulidiyyah, 2016

KECENDERUNGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI SE-KOTA
BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu