Professional Documents
Culture Documents
Panduan WBS Compressed
Panduan WBS Compressed
Whistleblowing
System
1. Rahasia 2.Independen
Pelaporan dan tindak lanjut Pengelolaan WBS dilakukan
dilakukan secara rahasia dan secara profesional tanpa adanya
tanpa diketahui pihak-pihak yang pengaruh atau tekanan dari
tidak berkepentingan. Keraha- pihak manapun.
siaan pelapor dijamin oleh penge-
lola WBS dan PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk.
3.Bertanggungjawab 4. Adil
Tindak lanjut dan investigasi indikasi Seluruh laporan ditindaklanjuti
pelanggaran dilakukan secara ber- secara adil, tanpa diskriminasi
tanggung jawab dan sesuai dengan dan sesuai dengan prioritas serta
ketentuan yang berlaku di PT indikasi pelanggaran yang sudah
Sumber Alfaria Trijaya Tbk, dan ditentukan.
dengan menjunjung tinggi kepentin-
gan terbaik perusahaan.
What When
indikasi pelanggaran etika Mendeskripsikan waktu terjad-
yang terjadi dan kerugian/ inya pelanggaran baik hari,
keuntungan yang didapat bulan dan tahun. Atau pun jam
oleh pelanggar. spesifik pelanggaran terjadi
(jika memungkinkan).
Who Where
pihak-pihak yang terlibat , Secara spesifik menginforma-
membantu dan memerin- sikan lokasi/ unit/ dept/
tahkan terjadinya pelangga- cabang ataupun detail nama
ran, termasuk di dalamnya tempat terjadinya pelanggaran
juga pihak mana yang diun- beserta keterangan tempat
tungkan/ dirugikan. lainnya.
How Evidence
Mendeskripsikan Merupakan bukti indikasi pelang-
bagaimana pelanggaran garan kode etik meliputi, foto,
tsb terjadi. email, video, dokumen dll.
CATATAN :
Pelapor (Whistleblower wajib mencatumkan nama (alias diperkenakan) dan kontak yang dapat
dihubungi meliputi nomor handphone/telepon atau alamat email.
1
Perusahaan berkewajiban untuk melindungi pelapor
pengaduan.
2
Perlindungan pelapor pengaduan dimaksudkan untuk
mendorong keberanian melaporkan pelanggaran etika.
3
Perlindungan pelapor meliputi jaminan kerahasiaan identi-
tas pelapor dan isi laporan serta jaminan keamanan dan
kenyamanan bagi pelapor dari perusahaan terhadap per-
lakuan yang merugikan, seperti pemecatan yang tidak adil,
penurunan jabatan atau pangkat, intimidasi, pelecehan atau
diskriminasi dalam segala bentuknya, dan catatan yang
merugikan dalam file data pribadi.
4
Perusahaan memberikan jaminan kerahasiaan terhadap iden-
titas terlapor selama dugaan pelanggaran belum terbukti.
5
Perusahaan memberikan jaminan kerahasiaan dan perlindun-
gan bagi karyawan/orang lain yang bukan pelapor namun di-
tunjuk oleh Komite WBS untuk ikut membantu proses penyeli-
dikan/investigasi suatu kasus, maka karyawan/orang tersebut
juga harus dilindungi sama seperti pelapor.
6
Perusahaan memberi jaminan kepada pelapor bahwa tidak ada
sanksi yang diberikan kepada pelapor apabila hasil penyelidikan-
/investigasi atas laporannya tidak terbukti.
Pelapor
(Whistleblower) E-mail WBS
STATUS PELAPORAN
: New
Apabila laporan baru masuk dan belum
dilanjutkan ke tahap progress oleh Tim
Kode Etik.
: Progress
Apabila laporan belum dilanjutkan ke
Komite Kode Etik Penindakan Pelaporan Selesai tahap solved oleh Tim Investigasi/-
Komite Etik.
: Solved
CONTACT : Apabila laporan belum dilanjutkan ke
tahap closed oleh Admin WBS
wbs@sat.co.id
: Closed
Apabila laporan sudah diproses closed
oleh Admin WBS.
CONTOH PELANGGARAN
PRINSIP AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY)
1. Lalai terhadap tugas & tanggungjawab jabatan
2. Menggunakan kendaraan dinas dan kendaraan pool secara ugal-ugalan
3. Menggunakan fasilitas dan alat bantu kerja untuk kepentingan pribadi
4. Mengabaikan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ditetapkan perusahaan
5. Menggunakan alat bantu kerja tidak sesuai dengan panduan keselamatan yang berlaku
6. Tidak menggunakan alat keselamatan kerja yang sudah disediakan perusahaan
CONTOH PELANGGARAN
PRINSIP PERTANGGUNGJAWABAN
DALAM ASPEK HUKUM (RESPONSIBILITY)
1. Lalai terhadap hukum yang berlaku
2. Menggunakan dan Menyebarluaskan film, lagu atau buku bajakan
3. Melakukan segala perbuatan yang mengganggu kesehatan dan lingkungan sekitar,
seperti mengosumsi minuman beralkohol, narkotika & obat-obatan terlarang sesuai
dengan undang-undang yang berlaku
4. Melakukan penyebaran media pornografi
CONTOH PELANGGARAN
PRINSIP KESETARAAN (FAIRNESS)
1. Berkomunikasi dengan rekan kerja bahasa yang kasar dan tidak santun
2. Melakukan ancaman atau paksaan ke karyawan baik secara verbal maupun fisik
3. Melakukan pemukulan terhadap karyawan sehingga karyawan ybs cedera secara fisik dan atau trauma secara
mental
4. Meledek tim atau karyawan karena status ybs , contoh janda, duda atau belum menikah baik secara verbal maupun di
sosial media
5. Memilih karyawan yang dipromosikan karena etnis/suku yang sama , bukan karena kinerja ybs
6. Melakukan pelecehan secara verbal (contoh bersiul, komentar seksis, lelucon seksis, komentar seksual secara
langsung, pemaparan yang tidak senonoh, komentar tidak pantas tentang bagian tubuh tertentu , memaksa untuk
melakukan hubungan seksual dll) maupun di sosial media (memanggil nama tertentu dalam konteks seksual) ke
karyawan lain
7. Melakukan pelecehan seksual dan pemaksaan ke karyawan lain seperti menyentuh bagian tubuh tertentu (mencolek,
menyentuh ringan, memeluk, mencium dll)
8. Melecehkan karyawan karena bentuk fisik tertentu secara verbal maupun di sosial media
Menyebarkan ujaran kebencian terhadap golongan, suku, etnis atau agama tertentu di sosial media
9. Menyebaran ujaran kebencian terhadap golongan, suku, etnis atau agama terntendu di sosial media