Professional Documents
Culture Documents
ID Gambaran Perilaku Penghuni Tentang Personal Hygiene Dan Sanitasi Dasar Komponen
ID Gambaran Perilaku Penghuni Tentang Personal Hygiene Dan Sanitasi Dasar Komponen
Abstract
A university student dormitory is a residence where the students can inhibit as long as
they are studying in the university. A resident is supposed to have its influences for people
health related to their health behavior and availability of basic sanitation facilities. Problem
in insufficiency clean water supply can cause skin health complaints at the dormitory.
The type of this research was descriptive survey. This research aimed to describe the
knowledge, attitude, and actions of inherences about personal hygiene and basic sanitations,
physical components and basic sanitation facilities, and skin health complaints of inherences
at USU female dormitory.
This research used systematic random sampling technique. There were 15 persons at
old USU female dormitory and 60 persons at new USU female dormitory which were
participated as samples.
The result of this study showed that 73,3% of respondents at old USU female
dormitory had good knowledge; 93,3% of respondents had good attitude; 93,3% of
respondents had good actions about personal hygiene and basic sanitation. There were
73,3% of respondents at new USU female dormitory had good knowledge; 93,3% of
respondents had good attitude; 80,0% of respondents had good actions about personal
hygiene and basic sanitation. Percentage of respondents whose skin health complaints were
60,0% at old USU female dormitory and 78,3% at new USU female dormitory. All physical
components in USU female dormitory had already met the health requirements but the basic
sanitation facilities had not.
The manager of dormitory was expected to give more concern to serve basic
sanitation facilities which meet the health requirements, especially in supplying clean water
which wass sufficient in quantity, continuality, and quality. It was expected to the inhabitants
to keep personal hygiene and to use basic sanitation facility well to avoid skin diseases and
for those who had skin health complaints to have medical treatment.
1
Pendahuluan hygiene dan kelengkapan sanitasi dasar
dengan kejadian penyakit kulit. Dalam
Tempat tinggal merupakan salah satu penelitian Siregar & Tantowi (1990) di
kebutuhan dasar manusia. Rumah lembaga pemasyarakatan di Palembang
sebagai tempat tinggal merupakan menunjukkan bahwa penderita
tempat untuk perkembangan dan dermatofitosis yang mempunyai tingkat
pertumbuhan manusia secara utuh, kebersihan yang kurang mencapai
memberikan perlindungan dari 83,76%. Penelitian Rangkuti (2012)
penyakit menular, perlindungan dari mengenai personal hygiene mahasiswa
kecelakaan, dan memberikan di Asrama Putra USU menunjukkan
perlindungan kepada penghuni yang persentase penghuni dengan tindakan
beresiko tinggi (Slamet, 2012). personal hygiene yang baik hanya
sebesar 67,2% dan persentase yang
Asrama mahasiswa adalah suatu mengalami keluhan kesehatan kulit
bangunan tempat tinggal bagi sebesar 72,4%. Selain itu kelengkapan
mahasiswa selama menuntut ilmu yang sanitasi dasar yang kurang seperti air
biasa berlokasi di dekat instansi bersih di Asrama Putra USU juga
tertentu yang sesuai dengan target berperan dalam terjadinya keluhan
penghuni yang dimaksud, dengan kesehatan kulit penghuni asrama.
tujuan dapat meningkatkan prestasi
akademik dan belajar untuk Berdasarkan wawancara dengan
berinteraksi sosial sebagai usaha penghuni asrama putri USU pada 10
pengembangan kepribadian mahasiswa April 2014, Delima menyatakan bahwa
(Gata, 2012). Universitas Sumatera beberapa orang penghuni asrama putri
Utara (USU) telah menyediakan baru USU pernah mengalami gejala
asrama untuk tempat tinggal iritasi pada kulit berupa merah, gatal
mahasiswa USU. Gedung asrama putri dan bengkak setelah bangun tidur. Hal
untuk mahasiswi terbagi menjadi dua ini disebabkan karena alas tidur tidak
yakni, bangunan asrama putri lama dan dibersihkan sebelum digunakan untuk
asrama putri baru. tidur, serta terdapat serangga tomcat di
kamar asrama. Menurut Annisa, di
Perilaku penghuni asrama mengenai asrama putri lama USU, air yang
personal hygiene adalah suatu tindakan terdapat di asrama keruh dan
untuk memelihara kebersihan dan kekuningan serta menyebabkan kulit
kesehatan seseorang untuk kemerahan disertai gatal. Selain itu,
kesejahteraan fisik dan psikis. Personal karena aliran air bersih tidak lancar
hygiene yang rendah ditunjukkan dari maka beberapa penghuni mengaku
aktivitas saling pinjam meminjam hanya mandi sekali dalam sehari.
pakaian, perlengkapan mandi, dan alas
tidur oleh sesama penghuni asrama. Permasalahan mengenai sanitasi dasar
Pada lingkungan asrama, personal asrama putri USU di antaranya adalah
hygiene yang rendah dan kelengkapan WC tersumbat di kamar mandi umum
fasilitas sanitasi dasar yang kurang yang terjadi pada oktober 2013.
sangat berarti dalam mencetuskan Penyebabnya adalah perilaku penghuni
terjadinya gangguan kesehatan yang membuang sampah pembalut ke
(Rangkuti, 2012). lubang WC. Hal ini menyebabkan
kondisi kamar mandi umum kotor dan
Beberapa penelitian yang telah bau. Selain itu adalah air yang tidak
dilakukan menunjukkan keterkaitan cukup kuantitas dan kualitasnya. Pada
yang signifikan antara personal asrama putri lama USU air selalu
2
mengalir akan tetapi berwarna kuning, putri baru USU yang diambil
sedangkan pada asrama putri baru menggunakan teknik systematic
aliran air bersih pada blok b, blok c dan random sampling.
blok d mati. Sehingga menyulitkan
penghuni untuk melakukan aktivitas Data primer diperoleh dari observasi
seperti mandi dan mencuci. dan wawancara langsung dengan
penghuni asrama yang terpilih
Berdasarkan uraian masalah pada Latar menggunakan kuesioner pertanyaan
Belakang tersebut, maka penelitiingin dan pilihan jawaban yang telah
melakukan penelitian yang berjudul disediakan. Data Sekunder
“Gambaran perilaku penghuni tentang diperoleh dari kepala asrama putri USU
personal hygiene dan sanitasi dasar, yakni berupa data profil singkat asrama
komponen fisik dan fasilitas sanitasi putri USU (Alamat dan tahun
dasar, serta keluhan kesehatan kulit peresmian), jumlah penghuni asrama
penghuni di asrama putri USU tahun putri lama dan asrama putri baru USU,
2014”. serta sarana dan prasarana yang
terdapat di asrama putri lama dan di
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk asrama putri baru USU.
mengetahui gambaran pengetahuan,
sikap dan tindakan penghuni tentang Hasil dan Pembahasan
personal hygiene dan sanitasi dasar,
komponen fisik dan fasilitas sanitasi Asrama putri berada di wilayah
dasar serta keluhan kesehatan kulit komplek Universitas Sumatera Utara
penghuni di asrama putri USU. yang terletak di Jalan Universitas No.
20 Padang Bulan Medan. Asrama putri
Metode Penelitian diresmikan tanggal 28 September 1978
sebagai proyek bantuan pembangunan
Penelitian ini merupakan jenis fakultas dan universitas dan diresmikan
penelitian bersifat deskriptif dengan oleh Menteri Dalam Negeri, Amir
bentuk survei untuk mengetahui Machmud.
gambaran perilaku penghuni tentang
personal hygiene dan sanitasi dasar, Beberapa fasilitas yang terdapat di
komponen fisik dan fasilitas sanitasi asrama putri lama USU adalah 40
dasar, serta keluhan kesehatan kulit kamar berukuran 5 x 7 m2 dengan 1
penghuni di asrama putri USU tahun kamar mandi di dalam kamar, kamar
2014. mandi umum, tempat sampah, dan
dapur umum. Fasilitas yang terdapat di
Lokasi penelitian ini dilakukan di asrama putri baru USU adalah 117
asrama putri lama dan asrama putri kamar berukuran 5 x 3 m2, kamar
USU di Jalan Universitas No. 20 mandi umum, tempat sampah, tempat
Kampus USU Padang Bulan Medan. mencuci umum, dan tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan pembuangan sampah sementara (TPS)
Januari hingga Mei 2014. yang digunakan bersama oleh penghuni
asrama putri lama dan asrama putri
Populasi penghuni asrama putri lama baru USU.
USU sebanyak 60 orang dan populasi
penghuni asrama putri baru USU
sebanyak 236 orang. Sampel yang
dibutuhkan yakni, 15 orang di asrama
putri lama USU dan 60 orang di asrama
3
1. Gambaran Pengetahuan kesehatan. Efek dari ilmu pengetahuan
Penghuni asrama tentang yang baik akan memunculkan
Personal Hygiene dan Sanitasi keinginan dan kepedulian untuk
Dasar melakukan hal-hal yang baik termasuk
untuk meningkatkan derajat
Gambaran pengetahuan penghuni kesehatannya (Rangkuti, 2012).
asrama tentang personal hygiene dan
sanitasi dasar dapat dilihat pada tabel 2. Gambaran Sikap Penghuni
4.1 asrama tentang Personal Hygiene
Tabel 4.1 Distribusi Responden dan Sanitasi Dasar
Berdasarkan Pengetahuan
tentang Personal Hygiene dan Hasil penelitian mengenai Gambaran
Sanitasi Dasar Sikap Penghuni asrama tentang
Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar
Kategori Lama Baru
dapat dilihat pada tabel 4.2:
Pengetahuan n % n % Tabel 4.2 Distribusi Responden
Baik 11 73,3 44 73,3 Berdasarkan Sikap tentang
Sedang 4 26,7 15 25,0 Personal Hygiene dan
Buruk 0 0 1 1,7 Sanitasi Dasar
Jumlah 15 100,0 60 100,0
Lama Baru
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa Kategori Sikap
n % n %
responden di asrama putri lama USU
yang mempunyai pengetahuan tentang Baik 14 93,3 56 93,3
personal hygiene dan sanitasi dasar Sedang 1 6,7 3 5,0
4
3. Gambaran Tindakan Penghuni putri baru USU dapat dilihat dari tabel
asrama tentang Personal Hygiene 4.4:
dan Sanitasi Dasar
Tabel 4.4 Distribusi Responden
Tindakan dalam penelitian ini adalah Berdasarkan Jenis Keluhan
upaya yang dilakukan oleh penghuni Kesehatan Kulit di Asrama
asrama dalam menjaga personal Putri USU
hygienenya, dan pemanfaatan fasilitas
Lama Baru
sanitasi dasar yang ada di asrama. Hasil No Jenis Keluhan
n % n %
penelitian mengenai Gambaran 1 Gatal-gatal 8 53,3 44 73,3
Tindakan Penghuni asrama tentang 2 Bintik-bintik merah 5 33,3 33 55,0
3 Nanah 0 0,0 3 5,0
Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar 4 Kulit bersisik 1 6,7 6 10,0
dapat dilihat pada tabel 4.3 5 Bengkak/ bentol-bentol 1 6,7 6 10,0
6 Bintil/ gelembung berisi air 1 6,7 15 25,0
7 Bisul 0 0,0 5 8,3
Tabel 4.3 Distribusi Responden 8 Sakit/ nyeri 1 6,7 20 33,3
9 Panu 0 0,0 2 3,3
Berdasarkan Tindakan 10 dll. (Gigitan tomcat,
ketombe, biang keringat,
1 6,7 4 6,7
5
33 orang (55,0%). Keluhan kesehatan keluhan kesehatan kulit sebanyak 2
kulit terbanyak adalah gatal-gatal yakni orang (66,7%). Sedangkan penghuni
ada 44 orang (73,3%). Sebagian besar yang tinggal selama lebih dari 1 tahun
penghuni yang mengalami keluhan mengalami keluhan kesehatan kulit
kesehatan kulit berupa gatal-gatal di sebanyak 5 orang (50,0%). Penghuni
dada, punggung dan selangkangan. yang telah tinggal di asrama putri baru
Penghuni yang mengalami keluhan selama kurang dari 6 bulan mengalami
kesehatan kulit mengaku permasalahan keluhan kesehatan kulit sebanyak 8
air bersih di asrama seperti mengantri orang (80,0%). Penghuni yang tinggal
untuk menampung air bersih di kamar dalam kurun waktu 6 bulan hingga 1
mandi umum, serta sulit untuk tahun mengalami keluhan kesehatan
mengangkut air bersih ke kamar kulit sebanyak 10 orang (55,6%).
asrama di lantai atas. Kurangnya air Sedangkan penghuni yang tinggal
bersih khususnya untuk menjaga selama lebih dari 1 tahun mengalami
kesehatan diri, dapat menimbulkan keluhan kesehatan kulit sebanyak 24
penyakit kulit dan mata (Benenson, orang (75,0%). Hal ini menunjukkan
1970). bahwa penghuni yang lebih lama
tinggal di asrama tidak mengalami
Terdapat 4 responden (6,7%) dengan keluhan kesehatan kulit sebanyak
keluhan kesehatan lain seperti gigitan penghuni yang tinggal di asrama
tomcat, ketombe, biang keringat, kurang dari 6 bulan. Penghuni yang
jerawat dan alergi. Menurut penghuni tinggal kurang dari 6 bulan di asrama
asrama putri baru, beberapa penghuni masih mengalami proses adaptasi
asrama mendapat gigitan tomcat yang sehingga kerentanan terhadap penyakit
menimbulkan rasa panas di kulit serta lebih besar. Selain itu beberapa barang-
warna kemerah-merahan dan melepuh barang di asrama merupakan barang-
di kulit. Tomcat (Paederus fuspices) barang yang telah dipakai oleh
merupakan salah satu serangga yang penghuni asrama yang lama, seperti
menimbulkan gangguan kulit pada kasur, lemari, dan barang-barang
manusia. Keberadaan tomcat di asrama lainnya sehingga penularan penyakit
dikarenakan kurangnya kebersihan dapat melalui pemakaian benda-benda
kamar dan kasur penghuni. tersebut.
6
Akan tetapi air sumur bor ini jika dialirkan ke selokan di lantai dasar
dilihat dari kualitas fisiknya tidak yang aliran air limbahnya akan
memenuhi syarat kesehatan karena bergabung dengan selokan besar di
airnya tidak jernih, berwarna kuning Jalan Universitas Kampus USU.
dan berbau besi dan alirannya sering Tempat sampah untuk masing-masing
mati. Jamban yang digunakan di kamar diupayakan sendiri oleh
asrama adalah jamban leher angsa dan penghuni kamar dan untuk
memiliki septi tank. Air limbahnya menghindari gangguan kucing tempat
dialirkan ke selokan tertutup dan sampah ditaruh di dalam kamar.
terbuka ke parit yang berada di depan
koridor setiap kamar. Asrama memiliki Asrama putri lama USU telah
tempat sampah berupa 2 ember plastik memenuhi syarat untuk komponen fisik
untuk 2 blok yang saling berhadapan, asrama, akan tetapi komponen sanitasi
akan tetapi tidak memiliki penutup dasar asrama belum memenuhi syarat
sehingga sampah sering ditumpahkan kesehatan karena tidak memenuhi lebih
kucing. dari 80% kelengkapan komponen
sanitasi dasar asrama, yakni hanya
Hasil observasi komponen fisik asrama sebesar 69,8%. Asrama putri baru USU
di asrama putri baru USU telah memenuhi syarat untuk
menunjukkan bahwa asrama putri baru komponen fisik asrama, akan tetapi
memiliki langit-langit yang bersih dan komponen sanitasi dasar asrama belum
tidak rawan kecelakaan, dindingnya memenuhi syarat kesehatan karena
peranen, lantai memakai ubin, memiliki tidak memenuhi lebih dari 80%
jendela kamar tidur, memiliki ventilasi kelengkapan komponen sanitasi dasar
yang luasnya lebih dari 10% dari luas asrama, yakni hanya sebesar 69,1%.
lantai, pencahayaan di asrama juga
cukup dan tidak silau sehingga dapat Kesimpulan dan Saran
dipergunakan untuk membaca dengan
baik. 1. Kesimpulan
Asrama putri baru menggunakan air Hasil penelitian di asrama putri lama
PAM sebagai sumber air bersih. USU menunjukkan bahwa 73,3%
Meskipun air bersih mengalir lancar penghuni memiliki pengetahuan baik,
dan jernih di kamar mandi umum di 93,3% memiliki sikap baik, dan 93,3%
lantai dasar akan tetapi aliran tersebut memiliki tindakan baik tentang
tidak sampai ke dalam asrama sehingga personal hygiene dan sanitasi dasar. Di
penghuni asrama harus ke kamar mandi asrama putri baru USU sebesar 73,3%
umum untuk mandi, cuci, dan kakus penghuni memiliki pengetahuan baik,
(MCK). Terdapat 2 kamar mandi di 93,3% memiliki sikap baik, dan 80,0%
dalam kamar, yang satu hanya memiliki tindakan baik tentang
digunakan untuk mandi dan lainnya personal hygiene dan sanitasi dasar.
hanya untuk BAB/ BAK. Air bersih di Komponen fisik di asrama putri USU
kamar mandi di dalam kamar tidak ada sudah memenuhi syarat kesehatan,
sehingga tidak bisa digunakan. Di blok sedangkan fasilitas sanitasi dasar belum
A terkadang aliran air ke kamar mandi memenuhi syarat kesehatan. Persentase
ada, akan tetapi berwarna kuning dan yang mengalami keluhan kesehatan
bau sehingga juga tidak bisa kulit di asrama putri lama USU sebesar
digunakan. Jamban yang digunakan di 60,0% dan di asrama putri baru USU
asrama adalah jamban leher angsa serta sebesar 78,3%. Keluhan kesehatan kulit
memiliki septi tank. Air limbahnya terbanyak adalah gatal-gatal, yakni
7
sebesar 53,3% di asrama putri lama DAFTAR PUSTAKA
USU dan sebesar 73,3% di asrama
putri baru USU. Benenson, A.S. (1970). Control of
Communicable Disease in
2. Saran Man. New York: APHA